Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kabupaten Lamongan memiliki wilayah pesisir yang
sangat luas. Selain itu, Lamongan juga memiliki lahan tambak
yang sangat luas sekitar 20.548 Ha. Potensi tersebut sejalan
dengan mata pencaharian penduduk pesisirnya yang sebagian
besar adalah nelayan dan petani tambak. Selain itu didukung oleh
beberapa fasilitas Pelelangan Ikan, salah satunya adalah
pelelangan ikan di Brondong.
Saat ini kabupaten Lamongan, tepatnya di kecamatan
Brondong, telah memiliki fasilitas cold storage yang dapat
menampung hasil tangkap dari nelayan. Tujuan awal didirikannya
cold storage tersebut adalah untuk menampung hasil perikanan
yang mengalami kelebihan tangkapan. Selain itu cold storage
tersebut dimanfaatkan untuk penyimpanan ikan sebelum
dipasarkan.
Kabupaten Lamongan adalah merupakan salah satu
daerah di Jawa timur yang mampu mengekspor ikan keluar
negeri. Jenis ikan yang diekspor adalah ikan Bandeng yang telah
dibekukan. Namun usaha untuk mendukung kegiatan tersebut
belum memanfaatkan cold storage yang telah ada. Kegiatan
pembekuan yang dilakukan masih didominasi oleh pengusaha
swasta.
Maka dari kenyataan tersebut perlu dioptimalkannya
keberadaan cold storage yang telah dibangun dengan dana yang
cukup besar. Hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah
Kabupaten Lamongan untuk meningkatkan ekspor ikan Bandeng,
baik peningkatan kualitas maupun kuantitas dengan
memanfaatkan cold storage tersebut.
Untuk mendukung usaha ekspor yang dimaksud, perlu
adanya fasilitas pembekuan ikan sebelum ikan didistribusikan.
Namun desain awal dari cold storage tersebut adalah hanya untuk
penyimpanan dan pendinginan ikan. Selain itu karakteristik
persyaratan produk sebelum ekspor juga harus diperhatikan baik

1

suhu, kelembapan dan kemungkinan yang lain dimana ikan akan
cepat membusuk. Nilai pasar dari ikan basah dan hasil awetan
serta olahannya, sangat ditentukan oleh mutu derajat kesegaran
dan daya awetnya. Faktor suhu, apalagi di wilayah tropik yang
hangat, berperan sangat besar dalam memelihara dan
mempertahankan nilai kesegaran ikan. Sehingga perlunya
perencanaan ulang untuk mendukung usaha tersebut.
Perencanaan ulang cold storage didasarkan pada hasil
panen Bandeng setiap bulan yang nantinya digunakan untuk
merancanakan kapasitas pembekuan. Karakteristik ikan juga
dapat berpengaruh terhadap penanganan dan desain cold storage.
Karakteristik berkaitan dengan kondisi, uap air dan ketahanan
ikan.
Usaha memperendah suhu ikan dengan menerapkan
teknik pendinginan dan pembekuan atau juga dengan istilah
teknologi refrigerasi hasil perikanan, sudah membuktikan
keberhasilannya dalam mengawetkan ikan dan memperluas usaha
perikanan. Penerapan teknologi refrigerasi bagi usaha perikanan
khususnya, terbukti mampu meningkatkan produksi perikanan,
pendapatan negara dan masyarakat

I.2 Perumusan Masalah
1.Apakah pembuatan cold storage yang telah ada dapat
dikembangkan untuk penyimpanan hasil dari perikanan budidaya
tambak.
2.Bagaimana cara mengembangkan sistem cold storage yang
telah ada, sehingga mampu menunjang kegiatan ekspor ikan dari
budidaya tambak.
3.Apakah dengan cold storage yang telah ada mampu
meningkatkan pendapatan nelayan tambak.

1.3 Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui beban pendinginan cold storage untuk
penyimpanan ikan dengan tujuan ekspor.
2.Untuk mengetahui desain system dari cold storage yang optimal

2

Anda mungkin juga menyukai