Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN PEMANFAATAN COLD STORAGE PEMERINTAH

KOTA SIBOLGA DENGAN STRATEGI FIVE FORCES PORTER


DAN ANALISA SWOT

Oleh:
Musliadi Lubis S.M1 , Arne Frans M Simamora,S.E2, Vaulina Marbun, S.E3,
Doddy C Banjarnahor, S.E4

ABSTRAK
Kota Sibolga merupakan salah satu Kawasan yang berada di dalam wilayah pantai barat
sumatera . sebagai kawasan dengan julukan sibolga kota ikan, Sibolga memiliki beberapa
infrastruktur pendukung, salah satunya adalah jasa layanan cold storage yang yang digunakan
sebagai upaya untuk menjamin tersedianya pasokan ikan hasil tangkapan nelayan ataupun
stake holder lainnya ketika cuaca buruk dan menjaga kestabilan harga produk di pasaran
ketika terjadi kelangkaan. Cold storage milik pemerintah kota sibolga dibangun dengan
tujuan untuk memberikan layanan pembekuan ikan kepada masyarakat khususnya nelayan
ataupun Perusahaan Perikanan dalam rangka menjaga mutu ikan hasil tangkapan, namun
penggunaan cold storage tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan uraian di
atas, maka tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan rekomendasi strategi
untuk meningkatkan utilisasi cold storage pemerintah yang ada diwilayah kota Sibolga dan
kaitannya dengan PAD. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Kesimpulan
dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa cold storage memiliki kapasitas 10 ton,
namun perkiraan jumlah ikan yang masuk ke cold storage secara umum tidak menunjukkan
peningkatan walaupun berada dikawasan dengan produksi perikanan yang melimpah.
Rekomendasi yang diusulkan untuk meningkatkan penggunaan cold storage adalah dengan
melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan setempat untuk memberdayakan
penggunaan cold storage agar mutu ikan tetap terjaga, Peningkatan teknologi baik pada
sistem loading, sistem transportasi, dan sistem packaging, meningkatkan sarana dan
prasarana ke kawasan cold storage dan pemanfaatan layanan cold storage diluar produk
perikanan.
Kata kunci: Perikanan, Cold Storage, Strategi Five Forces Porter, Analisis SWOT
1. PENDAHULUAN

Kota Sibolga merupakan salah satu Kawasan yang berada di dalam wilayah pantai barat
sumatera. Secara astronomis, Kota Sibolga terletak antara 01o 42’ - 01o 46’ Lintang Utara
dan 98o 46’ - 98o 48’ Bujur Timur. Sebagai kota yang berada di pesisir pantai, sektor
perikanan merupakan faktor utama dalam perekonomian kota sibolga sehingga banyak
infrastruktur perikanan yang berada disekitar wilayah sibolga seperti balai benih ikan, sentra
pengolahan hasil perikanan tangkap, sentra pembuatan kapal/perahu nelayan, kampung
nelayan modern, cold storage dan pabrik es, pasar ikan higienis atau pelelangan ikan. salah
satu infrastruktur pendukung yang dimiliki oleh pemerintah kota Sibolga adalah cold storage,
sebagai upaya untuk menjamin tersedianya pasok hasil tangkapan nelayan ataupun stake
holder lainnya ketika cuaca buruk dan menjaga kestabilan harga produk di pasaran ketika
terjadi kelangkaan. Cold Storage ini nantinya juga akan menampung hasil tangkapan nelayan
baik yang didaratkan di Sibolga maupun hasil tangkapan dari daerah lainnya. Cold storage
merupakan sebuah ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu yang
mempunyai fungsi utama untuk mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan nelayan dengan
cara membekukan ikan hasil tangkapan nelayan dan menyimpan ikan yang telah dibekukan.
Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut dilakukan dalam serangkaian proses higienis. Cold
storage freezer (Gudang Beku) yaitu sebuah gudang penyimpanan produk beku dengan suhu
dapat mencapai minus 18°C - 25°C.
Penggunaan cold storage bertujuan untuk menghindari kontaminasi dari bakteri,
mempertahankan cita rasa makanan agar tetap terjaga kualitas nya, menjaga kadar air dan
juga mempertahankan kadar nutrisi tetap terjaga. Perusahaan yang biasanya menggunakan
cold storage adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri es, ikan dan seafood,
daging, buah, sayur dan makanan segar lainnya. Cold storage milik pemerintah Kota Sibolga
berjumlah 2 unit, dimana salah unit adalah hibah dari kementerian kelautan dan perikanan.
Pembangunan cold storage ini bertujuan untuk memberikan layanan pembekuan ikan kepada
masyarakat khususnya nelayan ataupun perusahaan perikanan dalam rangka menjaga mutu
ikan hasil tangkapan, namun penggunaan cold storage tersebut belum dimanfaatkan secara
optimal karena masih sering ditemukan cold storage dalam kondisi hanya sekitar 25%- 50%
terisi. Jika kondisi ini terus terjadi dan tidak ada penanganan dengan cepat, maka akan
menimbulkan kerugian bagi pemerintah daerah karena tidak dapat meningkatkan
pendapatannya. Berdasarkan uraian di atas, maka tulisan ini bertujuan untuk menganalisis
daya serap cold storage dan merumuskan rekomendasi strategi untuk meningkatkan utilisasi
cold storage.

2. Hasil dan Pembahasan

2.1. Daya Serap Cold Storage Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan Lokal
Produksi perikanan tangkap dikawasan sibolga pada tahun 2022 adalah sebesar
32.865.47 ton, data ini merupakan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
sibolga.
Tabel1. Produksi Perikanan Tangkap menurut subsector (ton) 2021-2022
Tahun Perikanan Laut Perikanan Umum Total
2021 31.653,00 0,00 31.653,00
2022 32.865,47 0,00 32.865,47
Sumber : Sibolga dalam angka tahun 2023, publikasi BPS

Jumlah produksi perikanan ini tidak sebanding dengan layanan cold storage yang
ada di kota sibolga yang berkapasitas 35 Ton/hari.

Tabel2. Kapasitas Layanan Cold Storage dikota Sibolga (ton) 2022


Layanan Cold Storage Kapasitas Cold Storage/hari
Cold Storage Pemko Sibolga (Lokasi Sibuluan) 10
Cold Storage Pemko Sibolga (Lokasi Sibolga) 5
Cold Storage Sabena 10
Cold Storage Togu 10
Sumber : Dinas Perikanan, Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Sibolga

Cold storage Pemerintah Kota Sibolga memiliki kapasitas sebesar 10 ton perhari.
Jika dibandingkan dengan kebutuhan untuk menyerap produk hasil laut untuk
Kota Sibolga masih jauh dari target yang seharusnya. Namun masih sering
ditemukan cold storage dalam kondisi hanya sekitar 25%- 50% terisi. Jika kondisi
ini terus terjadi dan tidak ada penanganan dengan cepat, maka akan menimbulkan
kerugian bagi pemerintah daerah.
2.2. Kemampuan Cold Storage Dalam Stabilisasi Harga Produk Hasil Tangkapan
Nelayan
Ketika terjadi musim panceklik dimana cuaca tidak memungkinkan bagi nelayan
untuk melaut, otomatis produk hasil laut langka di pasaran. Berlaku hukum
ekonomi pada situasi ini, yaitu harga meningkat. Disinilah fungsi cold storage
sebagai sarana untuk mengontrol harga dipasaran. Stok yang ada tersimpan selama
ini, di jual kepasar untuk memenuhi permintaan. Kondisi ini penting sekali untuk
menekan gejolak harga yang terjadi karena kelangkaan. Disamping itu, berguna
untuk menahan aksi ambil untung yang tidak rasional oleh pedagang di pasar.
Merupakan salah satu upaya untuk melindungi konsumen agar tidak membeli
dengan harga yang terlalu tinggi. Karena kebutuhan akan produk hasil laut,
merupakan kebutuhan pokok utama konsumsi masyarakat. Namun demikian, ikan
yang dihasilkan nelayan lokal dalam kawasan lebih cepat diserap oleh pasar
walaupun harganya jauh lebih tinggi. Karena kecendrungan masyarakat untuk lebih
memilih konsumsi ikan yang segar tanpa melalui proses pembekuan. Disamping
itu, adanya persepsi kalau ikan yang dibekukan tersebut telah menggunakan
pengawet yang menyebabkan konsumen enggan membeli ikan yang dibekukan.
Padahal sewaktu ikan dari luar kawasan sibolga masuk ke cold storage, telah
dilengkapi oleh dokumen bebas pengawet dari Dinas Kelautan dan Perikanan.

2.3. Rumusan Strategi Peningkatan Utilisasi Cold Storage


Analisa Internal
Analisa ini digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pelayanan cold
storage yang dimiliki pemerintah Kota sibolga.
1. Kekuatan (Strength)
a. Layanan cold storage yang ada di kota Sibolga tidak sebanding dengan
jumlah produksi ikan tangkap baik untuk konsumsi domestik maupun
ekspor.
b. Cold storage berfungsi selain untuk pembekuan ikan juga untuk menjaga
stabilitas harga ikan di pasar
c. Memiliki SDM untuk mengelola cold storage
2. Kelemahan (Weakness)
a. Cold Storage yang dimiliki Pemerintah Kota Sibolga memiliki lokasi
strategis yang cukup jauh dari pelabuhan dan pusat kota Sibolga.
b. Cold storage sering tidak terisi penuh sehingga menimbulkan pemborosan
listrik

Analisa Eksternal
Analisa Eksternal dalam merumuskan strategi peningkatan utilisasi Cold Storage
menggunakan Strategi Generik Porter. Menurut model ini, sebuah perusahaan agar
dapat bertahan dan sukses berkompetisi dengan perusahaan lain, harus
memperhatikan 5 kekuatan kompetitif yaitu ancaman pendatang baru, kekuatan
tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman produk
substitusi, dan persaingan antar competitor di industri yang sama.
Lima competitive force dalam peningkatan utilitas Cold Storage pemerintah kota
Sibolga yaitu:
1. Ancaman pendatang baru (Threat of New Entrants).
Ancaman pesaing tidak hanya datang dari para kompetitor lama. sektor
perikanan yang sangat potensial dikawasan sibolga menjadi daya tarik sendiri
bagi para pemodal untuk mendirikan cold storage baru. Hadirnya pesaing baru
mendorong sistem layanan cold storage pemerintah harus menjadi lebih
efektif dan efisien.
2. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok dalam hal ini adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai
penyedia sumber listrik dalam pengoperasian mesin Cold Storage. Berhubung
tarif listrik untuk industri sudah ditentukan oleh perundang-undangan, maka
kekuatan tawar menawar pemasok dalam industri ini tidak dianalisa.
3. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli dalam hal ini adalah para nelayan maupun pengusaha perikanan yang
memanfaatkan jasa cold storage. Cold storage pemerintah harus dapat
menawarkan biaya sewa cold storage yang lebih bersaing dengan kualitas
pendinginan yang lebih baik. Selain itu, persepsi bahwa ikan yang dibekukan
telah menggunakan pengawet menyebabkan konsumen enggan membeli ikan
yang dibekukan sehingga masyarakat cenderung membeli ikan segar.
4. Ancaman produk atau jasa pengganti (Threat of substitutes).
Dalam industry layanan cold storage, dapat dikatakan tidak ada produk atau
jasa pengganti.
5. Persaingan antar kompetitor dalam Industri yang sama (Rivalry of
Competitors).
Dalam industry layanan cold storage di sibolga, sudah ada beberapa cold
storage sebagai pesaing. Dalam menghadapi hal ini maka pemerintah kota
sibolga harus meningkatkan kualitas cold storage yang dimiliki. Peningkatan
kualitas dapat dilakukan dengan mengikuti perkembangan teknologi baik pada
sistem loading, sistem transportasi, dan sistem packaging

Dari analisa eksternal dengan menggunakan model porter, berikut adalah peluang
dan ancaman bagi layanan cold storage pemerintah kota Sibolga
1. Peluang (Opportunities)
a. Sibolga merupakan kawasan perikanan dengan jumlah produksi perikanan
yang tidak sebanding dengan daya serap layanan cold storage yang ada.
b. Terdapatnya industri perikanan di kawasan Sibolga sebagai pengolah hasil
tangkapan ikan di laut dengan kualitas ekspor.

2. Ancaman (Threats)
a. Banyaknya pesaing dalam layanan cold storage
b. Kapal penangkap ikan yang sudah dilengkapi ruang pendingin dengan
teknologi lebih modern
c. Penetapan tarif sewa cold storage milik pemerintah harus melalui penetapan
peraturan ( perda/perkada) sehingga tindakan ambil untung dari spekulasi
harga tidak dimungkinkan seperti pesaing swasta.

2.4 Strategi yang Diusulkan untuk Peningkatan Utilisasi Cold Storage


Dari analisa faktor internal dan eksternal di atas, dapat diturunkan rekomendasi
berupa strategi yang dapat dicapai. Rekomendasi strategi tersebut dapat dilihat
pada Tabel SWOT berikut :
Tabel 3. SWOT Matriks
STRENGTHS WEAKNESS
a. Layanan cold storage yang ada di a. Cold Storage yang dimiliki
kota Sibolga tidak sebanding Pemerintah Kota Sibolga
dengan jumlah produksi ikan memiliki lokasi strategis yang
tangkap baik untuk konsumsi cukup jauh dari pelabuhan dan
domestik maupun ekspor. pusat kota Sibolga.
SWOT MATRIKS b. Cold storage berfungsi selain untuk b. Cold storage sering tidak terisi
pembekuan ikan juga untuk penuh sehingga menimbulkan
menjaga stabilitas harga ikan di pemborosan listrik
pasar
c. Memiliki SDM untuk mengelola
cold storage
OPPORTUNITIES SO STRATEGIES WO STRATEGIES
a. Sibolga merupakan kawasan a. Melakukan sosialisasi kepada a. Penyediaan layanan
perikanan dengan jumlah masyarakat nelayan setempat untuk transportasi penghubung
produksi perikanan yang memberdayakan penggunaan cold antara pelabuhan dan cold
tidak sebanding dengan daya storage untuk meningkatkan mutu storage
serap layanan cold storage ikan tetap terjaga sebelum b. Pengembangan Cold Storage
yang ada. dipasarkan Hemat energy
b. Terdapatnya industri b. Meningkatkan kualitas SDM yang c. Pengelompokan ruang
perikanan di kawasan mengelola cold storage penyimpanan sesuai kapasitas.
Sibolga sebagai pengolah
hasil tangkapan ikan di laut
dengan kualitas ekspor

THREATS ST STRATEGIES WT STRATEGIES


a. Banyaknya pesaing dalam a. Penggunaan teknologi pendinginan a. Pemanfaatan penyimpanan
layanan cold storage yang lebih canggih. untuk ikan-ikan kering.
b. Kapal penangkap ikan yang b. Peningkatan kualitas SDM b. Pemanfaatan Layanan cold
sudah dilengkapi ruang pengelola Cold Storage storage diluar produk
pendingin dengan teknologi c. Pengelolaan cold storage perikanan, seperti hasil
lebih modern diserahkan ke BUMD agar pertanian (sayur dan Buah)
c. Penetapan tarif sewa cold penetapan tarif sewa dapat lebih dan peternakan (daging)
storage milik pemerintah dinamis.
harus melalui penetapan
peraturan ( perda/perkada)
sehingga tindakan ambil
untung dari spekulasi harga
tidak dimungkinkan seperti
pesaing swasta.

3. KESIMPULAN
Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa cold storage pemerintah
memiliki kapasitas 10 ton, namun jumlah ikan yang masuk ke cold storage secara umum
tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Rekomendasi yang diusulkan untuk
meningkatkan penggunaan cold storage adalah dengan melakukan sosialisasi kepada
masyarakat nelayan setempat untuk memberdayakan penggunaan cold storage agar mutu
ikan tetap terjaga, Peningkatan teknologi baik pada sistem loading, sistem transportasi,
dan sistem packaging, meningkatkan sarana dan prasarana ke kawasan cold storage dan
pemanfaatan layanan cold storage diluar produk perikanan, seperti hasil pertanian (sayur
dan buah) dan peternakan (daging)

Anda mungkin juga menyukai