Anda di halaman 1dari 37

----------------------- Page 1----------------------auLadi.

corp's document Chair Scriber 1st Scriber 2nd : Bayu Hendriarto : Sandra Dewi Kurnia : Reni Retnowati KASUS 1 (SINDROM NEFROTIK) engkak An. A 3 thn dirawat di Ruang Anak dengan Keluhan 2 thn SMRS mengalami b

pada periorbita terutama saat bangun tidur, secara perlahan akan hilang saat sia ng sampai sore. Belakangan ini bengkak tidak hilang walau sampai sore. An. A juga mengeluh tidak nafsu makan dan sering sembelit saat BAB serta kemaluannya bengkak. 140/90 Dari pemeriksaan fisik didapat BB mmHg, HR 112 28 kg, ascites (+), BP

x/menit, RR 30 x/menit, rasio I:E=1:1, suara paru rales (-), whezeeng (-), dulln ess (+) pada paruparu bagian kanan bawah, CRT < 2dtk, edema pada anggota badan tidak simetris. rium: Pemeriksaan lebih lanjut didapat urin (+++), serum urin keruh, hasil laborato kreatinin 0,9 mg

kolesterol 345 mg%, albumin 2,1 g %, BUN 16 mg %, %, Ht 44 %, Hb 13 g %, produksi urin 750 mL/24 jam. bunya, Hasil rontgen An. A belum : kesan pernah efusi pleura Menurut

keterangan

diimunisasi karena takut kondisinya makin parah. Terapi yang diberikan adalah fu rosemide, diet rendah garam, prednisolone. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARIA A. GINJAL 1. Anatomi Fiaiologi Ginjal dan Bagian-bagiannya itonium Terletak dibagian belakang (retroperitoneal), di kosta terakhir dan kuadratus lumborum abdomen tiga atas, di besar belakang per

depan dua abdominis,

otot-otot

(transversus

dan psoas mayor) di bawah hati uperior) ginjal terdapat kelenjar

dan

limpa.

Di

bagian atas

(s

adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar ver tebra T12 hingga L3. Ginjal pada orang dewasa ebal 2,3-3 cm, kiraberukuran panjang 11- 12 cm, lebar 5-7 cm, t

----------------------- Page 2----------------------auLadi.corp's document kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa. % berat seluruh Berat kedua ginjal kurang dari 1

tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gam. Bentuknya seperti biji kacang, dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit ke bawah dibandingkan ginjal kiri untuk s dexter yang besar. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut al. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan ) yang membantu guncangan. a. Renal Capsule (Fibrous Capsule) lemak (lemak meredam memberi oleh tempat bantalan dan lobus lemak lemak yang hepati teb

perirenal

pararenal

Tiap ginjal dibungkus dalam suatu membran transparan yang berserat ( renal kapsul). Membran ini melindungi ginjal dari trauma dan infeksi. Membran ini biasanya 2-3 milimeter rah tebalnya. Pada orang yang muda, tembus cahaya, halus, dan mengkilat. Renal kuat, terutama kolagen dan normal, kapsul renal capsule dari berwarna serat me yang

tersusun

elastin (protein berserat), yang membantu menyokong massa ginjal dan melind ungi jaringan vital dari luka. dari Renal kapsul menerima arteri interlobar (suatu suplai darahnya terutama

pembuluh darah yang merupakan percabangan dari renal arteri utama). Pembulu h darah ini menjalar melalui cortex ginjal dan berujung pada renal capsule. b. ini Renal Cortex Renal cortex merupakan terletak di antara renal lapisan terluar ginjal. Lapisan

kapsul dan medula. Bagian atas nefron, yaitu glomerulus dan Henles loop be rada di lapisan ----------------------- Page 3----------------------auLadi.corp's document ini. Renal cortex adalah lapisan dalam ginjal. Pada orang dewasa, renal cortex sambung dengan projectil jaringan yang kuat luar yang melindungi ter

membentuk zona

yang halus

(kolom kortikal) yang menjulur di antara piramid. Dalam lapisan ini terdapa t renal corpuscle dan renal tubulus kecuali untuk bagian dari Henles loop yang turun ke dala m renal medulla. enampung. c. Renal cortex juga mengandung pembuluh darah dan kortikal pembuluh p

Renal Medulla (Renal Pyramids) Renal Medulla berada area yang berisi 8 dibawah Cortex. Bagian ini

merupakan

sampai 18 bagian berbentuk kerucut yang disebut piramid, yang terbentuk ham pir semuanya dari ikatan saluran berukuran mikroskopis. Ujung dari tiap piramid mengarah pada bagian pusat dari ginjal. Saluran ini mengangkut urin dari cortical atau bagian lu ar ginjal, dimana urin dihasilkan, ke calyces. Calyces merupakan suatu penampung berbentuk ca ngkir dimana urin terkumpul sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter. Ruang di antara piramid diisi oleh cotex dan membentuk struktur yang disebut renal columns. Ujung dari tiap pyramid, yang disebut papilla, menuju pada calyces di pusat tengah ginjal. Permukaan papilla memiliki penampilan seperti saringan karena banya

knya lubanglubang kecil tempat dimana tetesan urin lewat. Setiap lubang merupakan ujun g dari sebuah saluran yang merupakan bagian dari nefron, yang dinamakan saluran Bellini; dimana semua arah galir saluran pengumpul di dari calyx menuju dalam piramid calyx mengarah. Serat otot urin meng men

papilla. Saat serat otot pada melalui saluran Bellini

berkontraksi,

kedalam calyces. Urin kemudian mengalir ke kandung kemih melalui renal pelv is dan ureter. d. luran Renal Pelvis Renal Pelvis berada di tempat urin mengalir dari tengah renal tiap ginjal sebagai sa

ginjal ke kandung kemih. corong yang melengkung di satu lekukan i sisinya. Renal pelvis dalam pada sisi

Bentuk hampir Ujung

pelvis

adalah seperti dibungkus pelvis dalam memilik

seluruhnya akhir dari

cekung ginjal, yaitu sinus. bentuk seperti cangkir yang disebut calyces.

Renal pelvis dilapisi oleh lapisan membran berselaput lendir yang le mbab yang hanya beberapa sel tebalnya. Membran ini terkait kepada bungkus yang lebih tebal dari serat otot yang yang halus, yang dibungkus terhubung. Membran lagi dengan lapisan jaringan

berselaput lendir pada pelvis ini agak berlipat sehingga terdapat ruang bag i jaringan untuk ----------------------- Page 4----------------------auLadi.corp's document mengembang ketika urin otot tertata dalam lapisan menggelembungkan pelvis. Serat

longitudinal dan melingkar. Kontraksi lapisan otot terjadi dengan gelomban g yang bersifat periodik yang disebut gerak mendorong urin dari pelvis peristaltik pelvis. Gerakan ini

menuju ureter dan kandung kemih. Dengan adanya pelapis pada pelvis dan ure

ter yang tidak dapat ditembus oleh substansi normal dalam urin, maka dinding struktur ini tidak menyerap cairan. e. eri dari lui Vena dan arteri renal renal. Dua dari pembuluh darah Dua pembuluh ini dari aorta penting, abdominal ke vena renal dan art

merupakan percabangan arteri utama yang berasal bagian

(bagian abdominal dalam ginjal mela yan

dari jantung) dan cekung ginjal.

masuk

Di bagian dalam pada sisi cekung dari tiap g dinamakan hilum

ginjal terdapat lubang,

(pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh da rah, pembuluh limfe, ureter, nervus, dan tempat dimana arteri renal masuk). Setelah masuk melalui hilum, arteri renal terbagi menjadi dua caban g besar, dan setiap ng cabang membawa terbagi menjadi beberapa darah ke nefron, arteri yang lebih kecil ya

unit fungsional dari ginjal. Darah yang telah diproses oleh nefron akhirny a mencapai vena renal, yang membawa darah kembali ke kava vena inferior dan ke sisi kanan jantung. f. ulla. Nephron Struktur luar biasa ini, terletak antara Dibawah pembesaran, cortex dan med

nefron terlihat seperti pembuluh atau saluran kusut, namun tiap nefron seb enarnya memiliki susunan yang tertentu sehingga memungkinkan proses penyaringan limbah dala m darah. da satu ujung Tiap nefron pada ginjal mamalia dapat mencapai panjang 30-55 mm. Pa

nefron tertutup, melebar dan melipat membentuk struktur berbentuk cangkir berdinding dua. Struktur ini disebut corpuscular capsule, atau Bowmans Capsule. Capsule i ni membungkus glomerulus, struktur utama nefron dalam fungsi penyaringan.

(terutama

Nefron berfungsi sebagai elektrolit) dalam

regulator

air

dan

zat terlaru

tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan moleku l yang masih diperlukan tubuh. dibuang. Reabsorpsi us pembuangan dilakukan dan kotranspor. Molekul dan menggunakan dan sisa cairan lainnya lawan akan ar

mekanisme

pertukaran

Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin. Struktur nefron dijelaskan secara detil dibawah ini: 1) Glomerulus ----------------------- Page 5----------------------uLadi.corp's document ak Glomerulus dalam Bowmans adalah filter dan seluruh utama Bowmans Bowman ini dari capsule capsule, berkelok-kelok nefron dan a terlet renal pembul berak

capsule. Glomerulus corpuscle, unit

membentuk keluar sampai

filtrasi dasar dari ginjal. Dari uh sempit, disebut proximal convoluted hir pada saluran tubule. Tubule

pengumpul yang menyalurkan urin ke renal pelvis. Darah melewati sehingga terbentuk glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring

filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 L/hari, kemudian di alirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing, kemudian ke luar melalui Uretra. h Volume ultrafiltrat tiap menit disebut glomerula GFR normal per luas dewasa permukaan tubu

filtration rate (GFR). m2 (luas pemukaan

: 120 cc/menit/1,73

tubuh). GFR normal umur 2-12 thn : 30-90 cc/menit/luas permukaan tubuh anak. Glomeruli mengandung drostatiknya lebih tinggi daripada tekanan kapiler-kapiler pada arteri yang tekanan hi

hidrostatik

kapiler-kapiler

lain. Teka

nan

ini

sekitar

75

mmHg. Filtrasi glomerulus dibentuk akibat tekanan hidrostatik darah dimana gayagaya yang asma tekanan 10 mm melawan tekanan (30 mm Hg), cairan yang Hg), tekanan hidrostatik terdapat yaitu: tekanan dalam bagian osmotik tubulus koloid nefron pl (

interstitial didalam parenkin ginjal (10 mm Hg), yang bekerja pada kapsul bowman yang diteruskan ke cairan kapsuler. Tekanan otal gaya-gaya hidrostatik yang adalah 75 mm Hg dan jumlah t

melawannya adalah 50 mm Hg. Gaya filtrasi yang dihasilkan kira-kira 25 mm Hg. ran Ginjal mempertahankan 7,4 melalui keasaman (pH) plasma darah pada kisa

pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat be rsifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8. Kadar ion natrium dikendalikan melalui pr oses homeostasis yang ion natrium pada tubulus smotik darah kelebihan otalamus atau yang melibatkan konvulasi. karena kekurangan akan aldosteron Kenaikan air akan pituitari untuk atau meningkatkan penurunan dideteksi umpan penyerapan tekanan oleh o hip negati

segera dengan

memberi sinyal pada kelenjar f. Kelenjar pituitari

balik

mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin) untuk menekan sekresi air sehingga t erjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%. ----------------------- Page 6----------------------auLadi.corp's document diabsorsi dan Kedua ginjal menghasilkan sekitar 125 mL filtrat per menit. 125 mL

yang 1 mL dikeluarkan kedalam kaliks sebagai urin. Setiap 24 jam dibentuk se kitar 1500

mL urin. 2) mm Renal Collecting Tubule (Tubulus Pengumpul) dan Setiap tubulus berdiameter pengumpul memiliki tubulus pembuluh panjang sekitar dari sel 20-22 dengan sel

20-50 micron. Dinding dari proyeksi seperti rambut, lentur seperti cambuk, cambuk ini membantu dalam

tersusun ini.

Gerakan dari

gerakan sekresi sepanjang pembuluh. Pada saat tubulus pengumpul menjadi leb ih lebar diameternya, tinggi sel ini meningkat sehingga dinding menjadi lebih tebal. Fungsi utama dari sekresi dari zat-zat tubulus adalah melakukan reabsorbsi

dan

yang ada dalam ultrafiltrat yang terbentuk di glomerolus. Sebagaimana diket ahui, GFR ingga : 120 mL/menit/1,73 m2, sedangkan yang direabsorbsi hanya 100 mL/menit, seh

yang diekskresi hanya 1 mL/menit dalam bentuk urin atau dalam sehari 1440 m L (urin dewasa). : Pada anak-anak jumlah urin dalam 24 jam lebih kurang dan sesuai dengan umur a. 1 - 2 hari b. 3 - 10 hari c. 10 hari -2 bln d. 2 bln - 1 thn e. 1 - 3 thn f. 3 - 5 thn g. 5 - 8 thn h. 8 - 14 thn 4) aling Tubulus Proksimal Tubulus proksimal banyak melakukan merupakan bagian nefron yang p : 30 - 60 mL : 100 - 300 mL : 250 - 450 mL : 400 - 500 mL : 500 - 600 mL : 600 - 700 mL : 650 - 800 mL : 800 - 1400 mL

reabsorbsi yaitu 60-80 % dari ultrafiltrat yang terbentuk di glomerolus. Za t-zat yang

direabsorbsi adalah direabsorbsi sempurna. genus

protein, asam (Na,

amino K, Cl,

dan

glukosa

yang endo

Begitu pula dengan elektrolit organic ion (citrat,

Bikarbonat),

malat, asam karbonat), H2O dan urea. Zat-zat yang diekskresi asam dan basa organik. 5) Henles Loop Loop Henle merupakan bagian dari tubulus renal yang kemudian menjadi jauh kebawah kapsul Bowman dan kemudian

sangat

sempit yang menjulur naik lagi keatas

----------------------- Page 7----------------------auLadi.corp's document membentuk huruf U. Di sekeliling Loop Henle s renal terdapat jaringan kapiler, yang kecil yang bercabang dari glomerulus. 6) an Tubulus distalis dan duktus koligentes Mengatur elektrolit dengan keseimbangan cara asam basa dan keseimbang terbentuk dan bagian lain tubulu darah

dari pembuluh

reabsorbsi Na dan H2O dan ekskresi Na, K, Amonium dan ion hidrogen. (R auf, 2002 : 4-5). Syntopi ginjal njal kanan Ginjal kiri Dinding dorsal gaster us kanan hati denum pars descendens Anterior ksura hepatica s halus Pankreas Limpa Vasa lienalis Usus halus Lob Duo Fle Usu Gi

Fleksura lienalis mborum, sis), Posterior aa.lumbales ). 2. Vaskularisasi Ginjal Arteri renalis dicabangkan setinggi vertebra lumbalis II. dari aorta abdominalis kira-kira n. subcostalis, 1-2 (3), n. Diafragma, m. psoas major, m. quadratus lu m. transversus abdominis(aponeuro a. subcostalis,

iga 12

iliohypogastricus,

(ginjal kanan) dan iga 11-12 (ginjal kiri

Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak disebelah kanan garis tengah. Saat ut bercabang arteri renalis masuk menjadi arteri kedalam piramid hilus, arteri terseb membentuk

interlobaris yang berjalan diantara arteri arkuata kemudian

selanjutnya

membentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam korteks. Arteri i nterlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen pada glomerulus (Price, 1995). ian Glomeruli bercabang bersatu membentuk membentuk arteriola aferen tubulus dan yang disebut kemud kapi

sistem portal kapiler yang mengelilingi ler peritubular. Darah yang

mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan ke dalam jalinan vena selanjut nya menuju vena interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirny a mencapai vena ----------------------- Page 8----------------------auLadi.corp's document cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ti bahwa darah mL darah permenit (yang berar

yang beredar dalam tubuh melalui ginjal setiap 4 5 menit) suatu volume yang sama dengan 2025% curah jantung (5000 mL/menit) masuk ke ginjal berada pada korteks sedangkan sisanya lebih ke dari 90% darah Sifat yang khusus

dialirkan

medulla.

aliran darah

ginjal

adalah

otoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intr insik yang dapat merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri den gan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan ( Price , 1995). 3. Persarafan Pada Ginjal Menurut Price (1995) Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasom otor), saraf ini berfungsi untuk mengatur ginjal, saraf ini berjalan jumlah darah yang masuk kedalam

bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. 4. Fungsi Ginjal 1. resi paru Fungsi ginjal dalam pengaturan tekanan darah Penurunan CO dan / GRF menurun Suplai O2 di ginjal menurun (hipoksia) Sek renin oleh Aparatus Hati memproduksi Angiotensin I Masuk ke sirkulasi Paru-

melaparkan Angiotensin I Angiotensin II Pelepasan Aldosteron (dari suprare nal) Reabsorbsi Na+ jantung meningkat dan air Volume plasma meningkat Beban

Tekanan darah meningkat 2. + Fungsi ginjal dalam pengaturan cairan dan elektrolit Glomerulus Filtrasi Cl Volume cairan Direabsorbsi ADH di tubulus Jumlah haus bekerja Na T + Cl

cairan ekstrasel Mekanisme ekanan arteriol renal

Rasa

menurun Merangsang renin Angiotensin Aldosteron Reabsorbsi Na Osmolaritas konsentrasi dipertahankan (konstan)

3. at osasi

Fungsi ginjal dalam pengaturan asam basa Untuk menjaga dehidrase keseimbangan pH Bekerjasama dengan enzim karbon

CO2 keluar dari sel epitel tubulus CO2 +

H2O (bereaksi) H2CO3 Berdisi

----------------------- Page 9----------------------auLadi.corp's document al menjadi H+ + HCO3- (Asidosis) Reabsorbsi HCO3- oleh tubulus sekresi H+ norm Reabsorbsi H+ sekresi HCO3- Kon

Konsentrasi H+ normal (Alkalosis) sentrasi HCO3- Normal 4. Fungsi ginjal dalam pembentukan eritrosit

Ginjal Hormon eritropoetin Dipengaruhi oleh hipoksia jaringan Eritroblas da ri selsel sistem hemapoetik di sumsum tulang proeritroblas (eritrosit) pematangan eritrosit. B. URETER sebagai perpanjangan dari pelvis renalis yang bermuara Air kemih disekresikan oleh ginjal d

Ureter muncul ke kandung kemih

pada suatu daerah tribone. ialirkan ke vesika urinaria (kandung kemih melalui ureter). Ureter terdiri dari 2 melalui ginjal ke kandung kemih mpang (vesika + 0,5

saluran

pipa

masing-masing 25-30 cm

bersambung dengan pena dala

urinaria) panjangnya cm. Ureter

kira-kira dan

sebagian terletak dalam rongga m rongga pelvis. Dinding

abdomen

sebagian terletak

ureter terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa, otot polos dan jaringan f ibrosa. a Fungsi ureter : menyalurkan urine dari yang berperan dinding ureter, kerena gerakan-gerakan sekali pada yang ginjal ke lapisan akan kandung kemih. Diman dinding ureter mendorong air meni kemih

adalah mbulkan

peristaltik dalam 5 menit masuk ke dalam kandung kemih. C. VESIKA URINARIA

Kandung kemih terletak dibelakang simpisis pubis merupakan penampung urin e. Selaput mukosa berbentuk lipatan yang disebut rugae (kerutan) yang disertai dengan dindi

ng otot yang elastis dapat mencembungkan kandung kemih yang sangat besar dan menampung jumlah urine yang banyak. Kandung kemih mendapat inervasi baik dari sistem simpatik parasimpa tik sedang ureter hanya mendapat serabut dari sistem saraf simpatik. ah Kandung kemih verteks, fundus berbentuk dan seperti bagian medius. kerucut. yang Bagian-bagiannya ial depen

korpus. Bagian verteks adalah dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikus bagian yang menghadap

meruncing kearah fundus

Bagian

merupakan

kearah belakang dan bawah. Bagian korpus berada diantara verteks dan fundus. Bag ian fundus terpisah dari rektum oleh spasium rektovesikula yang terisi oleh jaringan ikat, duktus deferens, vesikula seminalis. Dinding kandung kemih terdiri dari tiga lapis otot polos dan selapis mukosa ----------------------- Page 10----------------------auLadi.corp's document yang berlipat-lipat. Pada dinding bagian yang tidak berlipat daerah ini disebut trigonum liestaudi. D. g URETRA Uretra merupakan saluran kemih yang berfungsi keluar untuk sempit dan juga yang berpangkal pada kandun air ke m itu p belakang lapisan mukosa, terlihat

menyalurkan air kemih mih keluar dan juga menyalurkan enembus

untuk uretra penis. pars

menyalurkan

semen. Pada prostat, kemudian

laki-laki menuju

berkelok-kelok, Oleh karena dan

melewati tulang pubis, selanjutnya pada laki-laki uretra dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pars ars kavermosa. Muara uretra kearah dunia luar disebut meatus.

proetalika,

membranosa

Pada perempuan, uretra terletak di belakang simfisis pubis, berjalan miri ng, sedikit keatas,

panjangnya + 3-4 cm. Lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebel ah luar), lapisan spongeosa yang merupakan fleksus dari vena-vena dan lapisan mukosa (lapisan sebe lah dalam). Muara uretra pada perempuan terletak disebelah atas vagina, antara klitoris dan vagina. Uretra pada perempuan hanya berfungsi sebagai saluran saluran ekskretori. TAHAP PEMBENTUKAN URIN 1. ri Penyaringan (filtrasi) kapiler glomerulus yang berpo

Glomerulus (Sel-sel (podosit), tekanan dan

permeabilitas tinggi) Mempermudah filtrasi darah Selain penyaringan, di glo melurus juga terjadi penyerapan kembali dan sebagian besar protein plasma Bahan-bahan kecil (glukosa, asam amino, sel-sel darah, di kepi ng plasma darah, darah

yang terlarut

dalam

natrium, kalium, klorida, bikarbonat, dan urea) dapat melewati saringan Men jadi bagian dari endapan filtrat glomerolus atau urin primer (mengandung asam amino, g lukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya). 2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)

Reabsorbsi bahan-bahan yang masih diperlukan dalam urin pimer di tubu lus kontortus proksimal Sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea Gula Sedangkan dan asam amino air meresap meresap melalui peristiwa difusi

melalui peristiwa osmosis di tubulus proksimal dan tubulus distal Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa arah Zat amonia, obatdan asam amino dikembalikan ke d

----------------------- Page 11----------------------auLadi.corp's document a obatan filtrat seperti penisilin, kelebihan dikeluarkan bersama garam dan bahan lain pad

nder

urin Setelah terjadi (zat-zat yang

reabsorbsi Tubulus ditemukan

menghasilkan

urin

seku kon

masih diperlukan sentrasi zat-zat sisa

tidak akan

lagi) Sebaliknya,

metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea. 3. Augmentasi distal kemih Augmentasi (proses penambahan zat sisa dan urea) di tubulus kontortus Urin

akan menuju rongga ginjal Menuju kandung kemih melalui ureter Jika kandung

telah penuh terisi urin Dinding kandung kemih tertekan Timbul rasa ingin BAK Urin akan keluar melalui uretra Komposisi urin yang dikeluarkan melalui ure tra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfu ngsi memberi warna dan bau pada urin. MEKANISME BAK koligentis kaliks peregangan kaliks - aktivitas per

Urin duktus istaltik yang or

menyebar ke pelvis renalis turun ke ureter kandung kemih rangsang resept kandung kemih (terutama pada re

regang sensori pada dinding septor uretra posterior)

rangsang diteruskan ke segmen sacral medulla spinalis melalui n. pelvicus p arasimpatis refleks kembali ke kandung kemih kontraksi berkemih refleks berkemih timbul refleks lain melalui n. pudendal ke sfingter eksternus jika inhibisi lebih kuat dalam otak daripada sinyal konstriktor volunteer ke sfingter eksternus Miksi FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT URIN Jumlah air yang diminum ADH darah Saraf (rangsang saraf renalis akan menyempitkan arteriole aferent, aliran berkurang, filtrasi kurang afektif, urine sedikit)

Banyak garam yang dikeluarkan Suhu aliran darah di glomerulus dan filtrasi kurang sehingga urine sedikit Konsentrasi darah, ADH dirangsang urine sedikit Emosi Zat-zat antidiuretika, seperti kop, teh, alkohol dapat menghambat reabsorp si Na ADH berkurang urine meningkat ----------------------- Page 12----------------------auLadi.corp's document SINDROM NEFROTIK A. Definisi Sindrom Nefrotik hipoalbuminemia adalah penyakit dengan gejala edema, protei

nuria,

dan hiperkolesterolemia (Rusepno, H, dkk. 2000, 832). Sindrom Nefrotik adalah peningkatan permeabilitas ilangan membran glomerulus protein urinari status klinis protein, yang yang ditandai dengan keh

terhadap

mengakibatkan

yang massif (Donna L. Wong, 2004). leh Sindrom Nefrotik merupakan injuri glomerular terjadi pada hipoproteinuria, kumpulan anak gejala dengan yang disebabkan o p

yang roteinuria, 001).

karakteristik;

hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema (Suriadi dan Rita Yuliani, 2

Sindrom Nefrotik merupakan sekumpulan gejala yang terdiri dari proteinuria masif (lebih dari 50 mg/kgBB/24 jam), hipoalbuminemia (kurang dari 2,5 gam/100 mL) y ang disertai atau tidak disertai dengan edema dan hiperkolesterolemia. (Rauf, 2002). B. Etiologi Secara klinis sindrom nefrotik dibagi menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Sindrom nefrotik primer

Faktor etiologinya tidak diketahui. Dikatakan sindrom nefrotik p rimer oleh karena n pada sindrom nefrotik glomerulus itu ini secara sendiri primer terjadi akibat kelaina

tanpa ada penyebab lain. Golongan ini paling sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik kongenital, yaitu salah satu jenis sindrom nefrotik yang ditemukan sejak anak itu lahir atau usia di bawah 1 tahun. Diturunkan sebaga i resesif autosomal edema pada atau karena reaksi masa neonatus. maternofetal. Gejalanya adalah

Sindrom nefrotik jenis ini resisten terhadap semua pengobatan. Sal ah satu cara yang asa ninggal bisa dilakukan adalah neonatus namun tidak berhasil. Prognosis dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. ----------------------- Page 13----------------------auLadi.corp's document er Kelainan histopatologik dikelompokkan menurut rekomendasi of Kidney Disease in Children). Kelainan pemeriksaan mikroskop cahaya, dengan pemeriksaan glomerulus dari pada ISKDC sindrom nefrotik prim Study pencangkokan dan biasanya ginjal pada m me

buruk

penderita

(International

glomerulus ini sebagian besar ditegakkan melalui dan apabila diperlukan, disempurnakan

mikroskop elektron dan imunofluoresensi. Sindrom nefrotik berupa sindrom primer yang banyak menyerang Pada anak biasanya prevalensi pada

nefrotik tipe kelainan sindrom nefrotik tipe kelainan anak-anak. Di ta-data di minimal Indonesia jauh

minimal.

dewasa dibandingkan

lebih sedikit

gambaran histopatologik sindrom nefrotik primer agak berbeda dengan da

luar negeri. Wila Wirya imal dari 364 kan engan Noer anak dengan sindrom di Surabaya tipe

menemukan hanya 44.2% tipe kelainan min nefrotik kelainan primer minimal yang dari dibiopsi, sedang 401 anak d

mendapatkan 39.7% sindrom nefrotik primer yang dibiopsi.

2. Sindrom nefrotik sekunder atau Timbul sebagai sebagai akibat dari akibat dari suatu penyakit sistemik

berbagai sebab ang sering dijumpai adalah :

yang nyata seperti misalnya efek samping obat. Penyebab y

Penyakit metabolik atau kongenital: diabetes mellitus, amiloidosis, sindr om Alport, miksedema. epra, Infeksi : hepatitis B, sifilis, streptokokus, AIDS. Toksin dan alergen: logam berat (Hg), penisillamin, probenesid, racun ser angga, bisa ular. tosus Penyakit sistemik, sistemik purpura bermediasi imunologik: lupus eritema malaria kuartana, schistosomiasis, l

Henoch-Schnlein, sarkoidosis. Neoplasma : tumor paru, penyakit Hodgkin, tumor gastrointestinal. Glumeronefritis akut atau glumeronefritis kronis, trombisis vena renalis. Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas, senga tan lebah, racun oak, air raksa. Penyakit sel membranoproliferatif hipokomplementemik. ----------------------- Page 14----------------------auLadi.corp's document sabit, hiperprolinemia, nefritis

C.

Manifestasi Klinik Edema yang berat dan menyebar

Cat : edema biasanya lunak dan cekung bila ditekan, umumnya ditemukan d isekitar mata as bawah. (periorbital) dan berlanjut ke abdomen, daerah genitalia, dan ekstremit

Proteinuria (> 3,0 3,5 g/hari) Hipoalbuminemia (< 3,0 g/mL) Oliguria (< 400 mL/24 jam) Lipiduria (oval fat bodies/maltase cross bodies) Ascites Berat badan meningkat signifikan eura Efusi dalam pleura: suatu jumlah yang di dalam antara keadaan rongga dimana terdapatnya disebabkan cairan pl oleh keadaan pleura kom

berlebihan ketidakseimbangan pembentukan normal, jumlah

pleura, yang

dan pengeluaran cairan

cairan pleura. Dalam mL. Cairan

dalam rongga pleura sekitar 10-200 posisinya sama dengan

cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu < 1,5 g/dl. yaitu: tuberkulosis nyakit pleura. Etiologi paru terjadinya efusi yang palng pleura sering bermacam-macam, di Indonesia), pe

(merupakan penyebab primer pada pleura,

penyakit penyakit sistemik dan keganasan baik pada pleura maupun diluar

Dyspnea Hipertensi Hipertensi ortostatik Stria kulit Mungkin pasien mengeluh sakit kepala, iritabilitas, anoreksia, dan/atau ke lelahan D. Prognosis Penyakit

Jika air

Sebagian besar pemeriksaan

penderita

mengalami adanya

penyembuhan sejumlah besar

yang

sempurna. dalam

laboratorium menunjukkan kemih atau terjadi

protein

----------------------- Page 15----------------------auLadi.corp's document kemunduran fungsi ginjal yang sangat cepat, maka kemungkinan akan terja di gagal ginjal dan kerusakan ginjal. Pada 1% penderita anak-anak dan 10% penderita dew asa, sindroma an cepat. yang nefrotik akut berkembang menjadi sindroma nefrotik yang berkembang deng kembali menderita mendapatkan tekanan yang fungsi darah tidak ginjalnya tinggi sempurna di

Sekitar 85-95% anak-anak normal, tetapi

memiliki resiko tinggi kemudian hari. Sekitar 40% dan

dewasa mengalami penyembuhan tetap memiliki kelainan fungsi ginjal.

Fakta anak-anak

yang paling penting dengan sindrom

dalam

menentukan

prognosis

nefrotik adalah kemampuan merespon steroid. Sementara lebih dari 70% an ak-anak dgn sindrom nefrotik sensitif steroid relaps hampir 50% memiliki relaps (ke kambuhan) sering atau tergantung steroid, resiko mereka untuk progess ke arah gagal ginj al kronis minimal. Studi-studi menunjukkan menjadi relaps setelah 10-15 tahun. E. Klasifikasi Whaley dan Wong (1999 : 1385) membagi tipe-tipe sindrom nefrotik: ome). 1. Sindrom Nefrotik Lesi Minimal ( MCNS : Minimal Change Nephrotic Syndr Kondisi yang sering menyebabkan sindrom nefrotik pada anak usi nefrotik dilihat ini, pada biopsi ginjalnya terlih bahwa 15-25% pasien dapat berlanjut

a sekolah. Anak at hampir

dengan sindrom normal bila

dengan mikroskop cahaya. 2. Sindrom Nefrotik Sekunder Terjadi selama perjalanan penyakit vaskuler seperti lupus erit glomerulonefritis, infeksi system

ematosus sistemik,

purpura anafilaktik, endokarditis, bakterialis dan neoplasma limfoproliferatif. 3. gen Sindrom Nefrotik Kongenital Faktor herediter autosomal. Bayi

resesif

sindrom

nefrotik

disebabkan

oleh

yang terkena sindrom nefrotik, usia gestasinya pendek dan gejala awaln ya adalah edema engobatan ialysis. dan proteinuria. Penyakit dan kematian dapat ini resisten terhadap semua p

terjadi pada tahun-yahun pertama kehidupan bayi jika tidak dilakukan d

----------------------- Page 16----------------------auLadi.corp's document F. Insidensi pada Sindrom Nefrotik Insiden lebih tinggi pada laki-laki dari pada perempuan. Mortalitas dan prognosis anak dengan sindrom nefrotik bervariasi berdasarka n etiologi, berat, luas kerusakan ginjal, usia anak, kondisi yang mendasari, dan res ponnya terhadap pengobatan. Sindrom nefrotik jarang menyerang anak dibawah usia 1 tahun dan biasanya be rkembang pada usia 2-6 tahun. Sindrom nefrotik dari semua kasus perubahan minimal (SNPM) mencakup 60 90 %

sindrom nefrotik pada anak. 5 Angka mortalitas dari % dengan majunya SNPM telah menurun dari 50 % menjadi

terapi dan pemberian steroid. Bayi dengan sindrom nefrotik tipe finlandia adalah calon untuk nefrektomi b

ilateral dan transplantasi ginjal. (Cecily L Betz, 2002) Merupakan gangguan gunjal yang dapat terjadi pada semua usia. NS pada anak, terutama berkembang pada usia 2-6 tahun, kejadiannya 2/100.000 anak, dan lebih um um di Asia 00.000 dan anak laki-laki. Insiden pada dan tanpa usia orang dewasa adalah 3-4/1

dominan. Pada dewasa, rasio terjadi NS pada laki-laki dan perempuan sama . Dan lebih sering terjadi di Native American (orang-orang pribumi Amerika), Hispani c, dan populasi orang hitam dibandingkan kelompok etnis lain. G. Faktor resiko :

Jenis kelamin: pada anak lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Dengan a ngka kejadian 2/100.000 kelahiran/tahun. Sementara untuk orang dewasa perbandingannya sama antara laki-laki dan perempuan. Usia: biasanya banyak di usia 2-6 tahun . Punya riwayat keluarga yang pernah menderita NS Penyakit genetic Penyakit imun Penggunaan obat intravena (heroin, dll) ----------------------- Page 17----------------------di.corp's document Infeksi hepatitis B atau C, HIV Imunosupresi (hasil penggunaan cyclosprine) Kanker Penggunaan analgesik kronik Kehamilan Alergi H. Komplikasi auLa

Malnutrisi karena hipoalbuminemia berat dan berlangsung lama menyebabkan p enurunan keadaan umum pasien Gangguan koagulasi karena (peningkatan faktor SN mempunyai sifat hiperkoagulasi

pembekuan V dan VII, fibrinogen, dan trombosit) menyebabkan fenomena trom boemboli pada arteri dan vena misal trombosit vena renalis (dapat sebagai etiologi dan komplikasi). Akselerasi aterosklerosis disebabkan hiperlipidemia. ak. Kolaps hipovolemia disebabkan proteinuria > 60 g per hari terutama pada an

Efek samping dari obat-obatan diuretic, antibiotik, kortikosteroid, anti h ipertensi, dll. ang Infeksi sekunder rendah akibat hipoalbuminemia. Shock: terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (< 1 g / 100 mL) yang m enyebabkan hipovolemia berat sehingga menyebabkan shock. Trombosis vaskuler sehingga terjadi mungkin akibat gangguan Akibat kehilangan sistem koagulasi anti-thrombin mungkin terjadi karena kadar imunoglobulin y

peninggian fibrinogen plasma. 3 yang berfungsi mencegah terjadinya trombosis.

Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi atau kegagalan ginjal. Gagal ginjal akut akibat hipovolemia. Edema pulmonalakibat kebocoran cairan kadang- kadang masuk pada paru-paru dan bisa mengakibatkan dispnea atau apnea. Anemia I. Terapi Farmakologi 1. Furosemid (mis. Lasix, odemase) ----------------------- Page 18----------------------auLadi.corp's document

Penggunaan Terapi sufisiensi r) Terapi edema jantung kiri akut (misalnya edema otak, edema edema paru akut akibat pada in

dengan dekompensasi, dan edema kronis

luka baka

(disebabkan oleh kardial, ginjal, atau hepatik [asites]); insufisiensi jant ung akut dan kronis; krisis hipertensi; unan); ancaman gagal diuresis paksa (misalnya pada kerac

ginjal; hiperkalsemia dan hipermagnesemia. Farmakodinamik Efek-efek: al - Sistem mensekresi transpor secara anion dalam yang terlokalisasi bentuk asam di tubulus proksim ke tubuli

ginjal

aktif Furosemid (maka terjadi

karboksilat

kumulasi, perbandingan terhadap plasma sekitar faktor 20-50). Eliminasi ini dapat etitif . Akibat dihambat, misalnya oleh Probenesid (suatu urikosurik) antagonisme komp antara Probenesid dan Furosemid untuk sistem transpor anion nonspesifik interaksi ini adalah pengurangan efek Furosemid. bat Pada membran luminal dari jerat henle bagian asenden, Furosemid mengham

+ + + + suatu protein transpor spesifik (Na /K /CL ). Absorpsi ion-ion Na , K , dan CL dan 2+ juga akan berkurang, sampai di urine air diikat secara osmosis di lumen tubulus 2+ akhir untuk meningkat di eksekusi. Pengeluaran ion-ion Ca dan Mg

pengurangan absorpsi paraselular karena peningkatan arus di tubulus. l pada Tempat kerja pada nefron: di jerat henle bagian asenden, membran lumina sel-sel tubulus ginjal

Farmakokinetik Mula kerja Kekuatan efek Cepat; jumlah cairan setelah glomerular pemberian Furosemid pada oral bekerja Urine + ion Na , segera Efek maksimum setelah menit i.v.; berikutnya 30-60 Singkat; setelah pemberian hanya 2-3 jam; setelah pemberian i Lama efek

30-40% filtrate

Furosemid .v. diekskresi. tergolong yang kuat.

pemberian diuretic setelah paling 30-

60 menit kaya akan + CL ,Ca 2+

K ,

oral: 6-8 jam

----------------------- Page 19----------------------auLadi.corp's document 2+ dan isotonik plasma Efek samping Bahaya kolaps sirkulasi (akibat hipovolemia) Kenaikan risiko thrombosis (akibat suatu hemokonsentrasi) Pada dosis tinggi ototoksik (reversible), tidak boleh dikombinais dnegan antibiotic juga ototoksik) i dnegan golongan Aminoglikosid seperti Neomisin dan Streptomisin (yang nefrotoksik, tidak boleh dikombinas Mg , tetapi terhadap

Pada dosis tinggi obat nefrotoksis

lain seperti antibiotic Aminoglikosid dan golongan Sefalosporon Hipokalsemia, hipomagnesemia okalemia, aikan Efek alkalosis kadar samping lain metabolic seperti pada diuretic tiazid: glukosa; hip ken

hipokloremis; berkurangnya trigliserid dan kolesterol; hipourisemia.

toleransi

2. kan

Prednisone per Prednison adalah kortikosteroid oral, tetapi dapat sintetik yang umum diberi

juga diberikan melalui injeksi intra muskular (im, iv), per nasal, atau mel alui rektal. Dosis awal sangat bervariasi, dapat antara 5 80 mg per hari, bergant ung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit serta respon pasien terhadap terapi. Tetapi umumnya dosis awal diberikan berkisar antara 20 80 mg per hari. k 1 mg/kg berat badan, Untuk anak-ana

maksimal 50 mg per hari. Dosis harus dipertahankan atau disesuaikan, sesuai dengan respon yang diberikan. Jika setelah beberapa kan tidak tercapai, waktu tertentu hasil yang diharap

maka terapi harus dihentikan dan diganti dengan terapi lain yang sesuai. tau ng remisi Indikasi pada edema: proteinuria pada nefrotik tanpa oleh lupus Untuk uremia, menginduksi jenis idiopatik diuresis atau a ya

sindroma disebabkan eritematosus.

as

Kontraindikasi: Infeksi terhadap prednison atau komponen-komponen obat lainnya.

jamur

sistemik

dan

hipersensitivit

Efek samping pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat terjadi retensi cairan tubuh, retensi natrium, kehilangan kalium, alkalosis hipokalemia, ga ngguan jantung ----------------------- Page 20-----------------------

auLadi.corp's document kongestif, metabolisme dan dapat hipertensi. terjadi Efek samping pada gangguan

kesetimbangan nitrogen negatif, yang disebabkan oleh katabolisme protein. 3. 4. J. Diuretika (untuk menurunkan edema) Antibiotic (bila ada nyeri) Hubungan Imunisasi dengan SN yang Semua mengalami vaksin mati nefrotik vaksin selama yang pada hidup Selain umumnya sebaiknya itu harus aman untuk anak

sindrom. Semua steroid dihentikan

dihindari dihindari

hingga jika

paling sedikit 6 terapi cyclofosfamid

minggu. atau

cyclosporine A telah diinisiasi. K. Dampak Hospitalisasi Pada Anak

Masa prasekolah ( 3-6 tahun ) Menolak makan Sering bertanya Tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan Kehilangan kontrol : o Pembatasan aktifitas sehari-hari dan kehilangan kekuatan diri o Dirawat merupakan hukuman malu, bersalah, takut o Takut terhadap perlukaan menganggap tindakan dan edur akan mengancam integritas agresif, ekspresi verbal, dependent Fisiologis: kurang tidur, perasaan nyeri, imobilisasi Lingkungan sehari-hari: kebiasaan sehari-hari berubah L. Dampak Hospitalisasi Pada Orang Tua

pros

Berbagai macam perasaan muncul pada orang tua yaitu : takut, rasa bersalah, stress dan cemas(Halsom and Elander, 1997) Rasa takut pada orang tua selama anak di RS terutama pada kondisi sakit anak yang mengkhawatirkan, karena takut kehilangan anak yang dicintain ya dan adanya perasaan berduka (Brewis, 1995). ----------------------- Page 21----------------------auLadi.corp's document Perasaan orang tua tidak boleh diabaikan karena apabila orang tua merasa stress, hal ini akan membuat orang tua tidak dapat merawat anaknya dengan baik dan akan menyebabkan anak menjadi semakin stress (Supartini, 2000).

Perasaan cemas dan takut o Rasa cemas paling tinggi dirasakan orang tua adalah saat menunggu inf ormasi tentang diagnosis penyakit anaknya (Supartini, 2000) o Rasa takut muncul pada orang tua terutama akibat takut kehilangan ana k pada kondisi sakit yang terminal (Brewis, 1995). o Perilaku yang sering ditunjukan orang tua berkaitan den gan adanya perasaan cemas dan takut ini adalah : sering bertanya atau bertanya tentang hal sam a berulang-ulang padaa orang yg berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang dan bahkan ma rah (Supartini, 2000) Perasaan sedih o Perasaan ini muncul terutama pada saat anak dalam kon disi terminal dan orang tua mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan anaknya untuk sembuh. o Pada saat menghadapi anaknya yang menjelang ajal, rasa sedih dan berduka akan dialami orang tua o Pada kondisi ini orang tua menunjukkan perilaku isolasi atau tidak ma u didekati orang lain, bahkan bisa tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan (Supar tini, 2000). Perasaan frustrasi o Pada kondisi anak yang telah dirawat cukup lama dan dirasakan tidak mengalami perubahan serta tidak adekuatnya dukungan psikologis yang diterima o rang tua, baik dari keluarga maupun kerabat lainnya maka orang tua akan merasa putu s asa, bahkan frustrasi. o Sering kali orang tua menunjukkan perilaku tidak koo peratif, putus asa, menolak tindakan, bahkan menginginkan pulang paksa M. Tumbuh Kembang Anak Usia 3 4 Tahun N. Anak sudah bisa berjalan-jalan sendiri; berjinjit Belajar berpakaian dan membuka baju sendiri Mengenal sedikitnya satu warna Menyebut nama, jenis kelamin, dan umurnya Menggambar orang hanya kepala dan badan

Nutrisi (Diet) a. Diet Rendah Protein (DRP)

----------------------- Page 22----------------------Ladi.corp's document au

Kalori harus mencukupi agar protein dalam tubuh tidak sebagai sumber en

ergy. Tujuan: injal - untuk memberikan jumlah makanan yang cukup tanpa memberatkan kerja g - menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah - mencegah/mengurangi penimbunan garam/air dalam tubuh Cat: makanan lebih baik dibuat dalam bentuk kering, jika oliguri maka b atasi pemberian minum b. Diet Rendah Garam (DRG) am dapur) (DRG) I : untuk pasien hipertensi berat, edema, ascites (non-gar : untuk pasien hipertensi sedang, edema, ascites ( sdt at : untuk pasien hipertensi, edema, ascites ringan ( 1 sdt

(DRG) II au 2 g garam) (DRG) III atau 4 g garam) wani dan

Makanan yang diperbolehkan diantaranya: beras, mie tawar, roti, lauk he nabati, sayuran, buah, mentega, susu rendah lemak.

vetsin,

Makanan yang dilarang diantaranya: jeroan, makanan awetan, garam dapur, keju.

O.

Rumus Penghitungan Cairan (2 x usia) + 8 Pada kasus dengan An A usia 3 tahun = (2 x 3) + 8= 14 kg

P.

Rumus Penghitungan Cairan a. Cairan ekstrasel (20 % BB)

Terdiri dari plasma darah (25 % CES), interstitial (75 % CES), transelu ler (1-3 % CES). b. Cairan Intrasel (2/3 TBW (40 %)) Keseimbangan air dan elektrolit Dewasa Bayi : air 60 % BB : air 80 % BB 100 mL/kg - 10 kg I

Rumus Umum:

50 20 Contoh (BB 28 kg):

mL/kg mL/kg

- 10 kg - berat > 20 kg

II

100 mL/kg x 10 kg = 1000cc

----------------------- Page 23----------------------di.corp's document 50 mL/kg x 10 kg = 20 mL/kg x 500cc + auLa

8 kg = 160cc 1660cc

Q. NILAI NORMAL DATA MENYIMPANG TTV Bayi Balita Usia sekolah 120 - 160 25 - 40 80 - 130 16 25 (saat tidur) 12 23 (saat bangun) 70 - 100 45 - 65 70 110 15 25 60 100 10 20 95 130 60 80 90 110 50 70 140 (me 90 (men 112 x/mnt 30 x/mnt (m Remaja

Keterangan Pada Kasus HR (normal) RR eningkat)

ningkat) ingkat) ) dalam

BP sistol BP diastol Protein urin Penilaian:

60 - 90 30 - 55

: tidak ada kekeruhan : kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01 0,05% : kekeruhan mudah dilihat dan Nampak butir-butir kekeruhan tersebut (0,05 0,2%) : urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-kepin : sangat keruh bahkan bergumpal/memadat (> 0,5%)

++ +++ ++++

g (0,2 0,5%)

i)

Serum kolesterol Anak : Normal Border line Tinggi Keterangan pd kasus

: < 170 mg/dL : 170 199 mg/dL : >200 mg/dL : anak A serum kolesterol 345 mg/dL (tingg

----------------------- Page 24----------------------uLadi.corp's document a

Serum albumin: protein yang mengatur keseimbangan dalam se l, member gizi sel, mengeluarkan produk sisa, dan mempertahankan pengaturan cairan dalam tubuh. Dewasa : 3,5 5 g/dL Anak : 2,9 5,5 g/dL Keterangan pd kasus : anak A serum albumin 2,1 g/dL (turun) Serum kreatinin: sampah metabolisme yang dilakukal oleh aktivitas otot ()kreatinin fosfat) yang dibuang melalui ginjal. Laki-laki dewasa : 0,8 1,4 mg/dL Wanita dewasa : 0,6 1,1 mg/dL Anak : BBL : 0,8 1,4 mg/dL Bayi : 0,7 1,4 mg/dL 2 6 tahun : 0,2 1,0 mg/dL 6 12 tahun : 0,4 1,2 mg/dL Keterangan pd kasus : anak A serum kreatinin 0,9 mg/dL (normal) BUN (Blood Urea Nitrogen): sampah metabolisme yang mengandung nitrogen. Dewasa : 10 20 mg/dL Anak : 5 18 mg/dL Keterangan pd kasus : anak A BUN 16 mg/dL (normal) Nilai normal urin (24 jam) Usia : 1 2 hari : 30 60 ml 3 10 hari : 100 300 ml 10 hari 2 bln : 250 450 ml 2 bln 1 tahun: 400 500 ml 1 3 tahun : 500 600 ml 3 5 tahun : 600 700 ml 5 8 tahun : 650 800 ml 8 14 tahun : 800 1400 ml Keterangan pd kasus : Anak A 750 ml (normal) Hb Dewasa laki-laki Dewasa perempuan Remaja Anak 3 tahun BBL Keterangan pd kasus : 14 - 18 g/dL : 12 - 16 g/dL : 11,5 14,8 g/dL : 9,5 12,5 g/dL : 13,6 19,6 g/dL : 13 g/dL (peningkatan)

----------------------- Page 25----------------------auLadi.corp's document Ht Dewasa laki-laki Dewasa perempuan Anak Keterangan pd kasus : 40 54 % : 37 47 % : 33 38 % : 44 % (peningkatan)

R.

ASKEP I. Pengkajian a. Identitas Klien Nama : A

Usia Jenis kelamin b. Riwayat kesehatan Keluhan Utama Bengkak periorbita P Q R S T : : : : :

: 3 tahun : laki-laki

periorbita mata pagi hari

Riwayat kesehatan sekarang Bengkak di periorbita tidak hilang walau sore hari, tidak nafsu makan ddan sering sembelit disertai skrotum bengkak Riwayat kesehatan masa lalu ari, dan saat Pada 2 tahun sore menuju SMRS edema periorbita hanya pagi h

malam edema berangsur mambaik. - Tanyakan apakah bayi lahir prematur ----------------------- Page 26----------------------orp's document n Tanyakan berat bayi klien dari saat lahir dan bagaimana auLadi.c perkembanga

semenjak lahir hingga sekarang Obat apa saja yang pernah dikonsumsi

Riwayat penyakit keluarga a Dapat ditanyakan pada ibu klien apakah ada anggota keluarga yang menderit penyakit yang sama? ? Apakah ada keluarga yang menderit penyakit berhubungan dengan saluran uri

Kaji tingkat pengetahuan ibu klien tentang penyait ini, pada kasus tampak bahwa

ibu tidak memiliki An A belum

cukup

pengetahuan

dengan

pernyataan

diimunisasi karena takut semakin parah Pola aktivitas anak Pola praktik kesehatan Apakah sebelumnya klien pernah berobat alternative? Pola gaya hidup Klien menkonsumsi ASI/susu sapi? Pengkajian psikososial Ibu klien cemas mengetahui sakit yang diderita bayinya Pengkajian sosial-ekonomi Tanyakan bergizi? apakah Ini selama ini ibu klien engkonsumsi makanan yang

akan mempengaruhi kualitas ASI Dampak terhadap bio-psikososial klien Pada klien : Tanyakan pada ibu klien mengenai : Pola metabolisme Pola aktivitas : An A mengeluh tidak nafsu makan : (apakah tumbuh kembang klien lambat?) : (apakah klien rewel? menangis terus hingga pola t terganggu?) - Pola eliminasi engkak Pada keluarga : kit Adanya beban mental akibat ada anggota keluarga yang di rawat di rumah sa : klien sering sembelit pada saat BAB dan skrotum b

- Pola tidur idurnya

----------------------- Page 27----------------------di.corp's document - Biaya merupakan masalah yang dapat menimbulkan beban keluarga keluarga - Akibat klien di rawat di rumah sakit maka akan menambah kesibukan auLa

yang harus menunggui klien c. Pemeriksaan fisik BB TD HR RR Inspeksi : 28 kg : 140/90 mmHg : 112 x/mnt : 30x/m :

- Edema pada anggota badan tidak simetris - Inspirasi : ekspirasi = 1:1 Auskultasi Palpasi Perkusi d. : Suara paru rales (-), wheezing (-), dullness (+) : CRT < 2 detik : Ascites (+)

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Darah HT Hb Serum kolesterol Serum albumin Serum BUN Serum kreatinin Test urin Urin keruh Protein urin Produksi urin Foto rontgen Terdapat kesan efusi pleura & ascites (+) : : +++ 750 ml : : : : : : 44% 13 gr% 345 mg/dl 2,1 gr/dl 16 mg/dl 0,9 mg/dl

II. Analisa Data ----------------------- Page 28----------------------auLadi.corp's document

No ah

Data Menyimpang

Etiologi

Masal Ketid caira caira kekur intra

1 akseimbangan n: n angan vaskuler 2 an DS: An. A mengeluh tidak nutrisi nafsu makan dari an Edema retensi rongga cairan kelebihan ekstrasel, cairan

di Pemenuh

perut ascites kurang kebutuh

Edema sel cerna mual DO: proteinuria, hipoalbuminemia muntah menurun nutrisi kebutuhan nafsu Pemenuhan kurang dari makan

DS: ibu A berkata A belum pernah diimunisasi karena takut kondisi semakin parah DO: -

Sindrom nefrotik hospitalisasi kurang pengetahuan koping tak efektif cemas

Cemas

4 ng tahuan 5 DS: infeksi DO: III. Diagnosa Keperawatan Tidak imunisasi imunitas rendah risiko infeksi

Kura penge Risiko

1. Ketidakseimbangan cairan: kelebihan cairan ekstrasel, kekurangan cairan int ravaskuler b.d

akumulasi cairan jaringan (interstitial) dan kehilangan protein darah d.d e dema, proteinuria. 2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan nafsu makan d.d klie n mengeluh tidak nafsu makan, proteinuria, hipoprtoeinemia ----------------------- Page 29----------------------auLadi.corp's document n 3. Cemas b.d kurang pengetahuan mengatakan bahwa An. A tentang penyakit d.d ibu klie

tidak pernah diimunisasi karena takut kondisi anaknya semakin parah 4. Kurang pengetahuan b.d 5. Risiko infeksi b.d penurunan imunitas tubuh . DAFTAR PUSTAKA Betz, Cecily L dan Sowden, Linda L. 2002. Keperawatan Pediatrik, Edisi 3. Jakart a : EGC. Brunner & Sudarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Jakarta : EGC. Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, Vol.2. Jakarta : EGC. Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 6. Jakarta : EGC. Katzung. 1998. Farmakologi Dasar Klinik. Jakarta : EGC. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2. Media Aesculapius : Ja karta. Nursalam. Asuhan Keperawatan m Perkemihan. 2008. Jakarta : Salemba Medika. Potter & Perry. pada Pasien dengan Gangguan Siste

1999. Fundamental Of Nursing Volume 2. Jakarta : EGC.

Rauf , Syarifuddin. 2002. Catatan Kuliah Nefrologi Anak, Bagian Ilmu Kesehatan A nak. FK UH : Makssar. Schmitz, Gery dkk. 2003. Farmakologi dan Toksikologi. Jakarta : EGC. Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8 , Volume 2. Jakarta : EGC. Suharyanto, Toto dkk. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Perke mihan. 2009. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Sukandar, Enday. Nefrologi Klinik edisi II . 1997. ITB Bandung. Suriadi & Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Anak, Edisi 1, Fajar Interprata m a : Jakarta. Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan . Jakarta : EGC. ----------------------- Page 30----------------------auLadi.corp's document Tjokronegoro dan Hendra Utama. (1993). Buku Ajar Nefrologi. Jakarta: Balai Pener bit FKUI. Wong, L. Donna. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi . Jakarta : EGC http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/252972026.pdf http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/12/04/asuhan-keperawatan-sindrom-nefr otik/ http://nursingbegin.com/askep-sindrom-nefrotik/ http://perawatgila.wordpress.com/2008/12/18/anfis-urinaria/ http://www.4shared.com/document/m8b7TJx5/askep_SINDROM_NEFROTIK.html http://www.docstoc.com/docs/56258337/SINDROM-NEFROTIK http://www.indonesiaindonesia.com/f/10934-sindroma-nefrotik/ http://www.perfspot.com/docs/doc.asp?id=18604 http://www.scribd.com/doc/25980373/ASKEP-NEFROTIK www.pediatrik.com www.ebscohot.com

Anda mungkin juga menyukai

  • Optimalisasi Pengarsipan Dokumen
    Optimalisasi Pengarsipan Dokumen
    Dokumen111 halaman
    Optimalisasi Pengarsipan Dokumen
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Bagian Ilmu Penyakit Dalam Laporan Kasus
    Bagian Ilmu Penyakit Dalam Laporan Kasus
    Dokumen3 halaman
    Bagian Ilmu Penyakit Dalam Laporan Kasus
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Hipotermi
    Hipotermi
    Dokumen12 halaman
    Hipotermi
    Dila Amalina Arselan
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen19 halaman
    Gagal Jantung
    Vidi Indrawan
    Belum ada peringkat
  • Refarat Ileus Obstruktif Anak
    Refarat Ileus Obstruktif Anak
    Dokumen31 halaman
    Refarat Ileus Obstruktif Anak
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Program Kegiatan LDK
    Program Kegiatan LDK
    Dokumen2 halaman
    Program Kegiatan LDK
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Hipotermi
    Hipotermi
    Dokumen12 halaman
    Hipotermi
    Dila Amalina Arselan
    Belum ada peringkat
  • Salpingitis
    Salpingitis
    Dokumen11 halaman
    Salpingitis
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Sindroma Nefrotik
    Sindroma Nefrotik
    Dokumen6 halaman
    Sindroma Nefrotik
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Salpingitis Akut dan Kronis
    Salpingitis Akut dan Kronis
    Dokumen12 halaman
    Salpingitis Akut dan Kronis
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen10 halaman
    2
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Sindroma Nefrotik
    Sindroma Nefrotik
    Dokumen6 halaman
    Sindroma Nefrotik
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • 27 CBVC
    27 CBVC
    Dokumen3 halaman
    27 CBVC
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Sindroma Nefrotik
    Sindroma Nefrotik
    Dokumen6 halaman
    Sindroma Nefrotik
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • 27 CBVC
    27 CBVC
    Dokumen3 halaman
    27 CBVC
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • 27 CBVC
    27 CBVC
    Dokumen3 halaman
    27 CBVC
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat
  • Program Kegiatan LDK
    Program Kegiatan LDK
    Dokumen2 halaman
    Program Kegiatan LDK
    Chi-cy 'teNri Mardarlissa'
    Belum ada peringkat