Anda di halaman 1dari 3

Pemberian Obat via Anus/Rektum Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum,

dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar. Contoh pemberian obat yang memiliki efek lokal seperti obat dulcolac supositoria yang berfungsi secara lokal untuk meningkatkan defekasi dan contoh efek sistemik pada obat aminofilin suppositoria dengan berfungsi mendilatasi bronkus. Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dnding rektal yang melewati sfingter ani interna. Kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal. Alat dan ahan! ". #bat suppositoria dalam tempatnya. $. %arung tangan. &. Kain kasa. '. (aselin)pelicin)pelumas. *. Kertas tisu. Prosedur Kerja! ". Cuci tangan. $. +elaskan prosedur yang akan dilakukan. &. ,unakan sarung tangan. '. uka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa. *. #leskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin. -. .egangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus, sfingter anal interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih "/ cm pada orang dewasa, * cm pada bayi atau anak. 0. etelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu. 1. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih * menit. 2. %etelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok. "/. Cuci tangan. "". Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian. Pemberian Obat per Vagina Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui 3agina, yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran 3agina atau ser3iks. #bat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal. Alat dan ahan! ". #bat dalam tempatnya. $. %arung tangan. &. Kain kasa. '. Kertas tisu. *. Kapas sublimat dalam tempatnya. -. Pengalas. 0. Korentang dalam tempatnya. Prosedur Kerja! ". Cuci tangan. $. +elaskan prosedur yang akan dilakukan. &. ,unakan sarung tangan. '. uka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa. *. ersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat. -. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert. 0. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat. 1. .egangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal 3aginal posterior sampai 0,*4"/ cm. 2. %etelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu. "/. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih "/ menit agar obat bereaksi. "". Cuci tangan. "$. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian. Catatan! apabila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator krim atau ikuti petunjuk krim yang tertera pada kemasan, renggangkan lipatan labia dan masukkan aplikator kurang lebih 0,* cm dan dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat dan lanjutkan sesuai langkah nomor 1,2,"/,"".

Pemberian Obat pada Kulit Merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam4macam seperti krim, losion, aerosol, dan sprei. Alat dan ahan! ". #bat dalam tempatnya 5seperti losion, krim,aerosol, sprei6. $. Pinset anatomis. &. Kain kasa. '. Kertas tisu. *. alutan. -. Pengalas. 0. Air sabun, air hangat. 1. %arung tangan. Prosedur Kerja! ". Cuci tangan. $. +elaskan prosedur yang akan dilakukan. &. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan. '. ,unakan sarung tangan. *. ersihkan daerah yang akan di beri obat dengan air hangat 5apabila terdapat kulit mengeras6 dan gunakan pinset anatomis. -. erikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mengoleskan, mengompres. 0. Kalau perlu tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati. 1. Cuci tangan. Pemberian Obat pada Mata Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil, untuk pengukuran refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan iritasi mata. Alat dan ahan! ". #bat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep. $. Pipet. &. Pinset anatomi dalam tempatnya. '. Korentang dalam tempatnya. *. Plestier. -. Kain kasa. 0. Kertas tisu. 1. alutan. 2. %arung tangan. "/. Air hangat)kapas pelembab. Prosedur Kerja! ". Cuci tangan. $. +elaskan prosedur yang akan dilakukan. &. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan. '. ,unakan sarung tangan. *. ersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor basuh dengan air hangat. -. uka mata dengan menekan perlahan4lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita. 0. Teteskan obat mata di atas sakus konjungti3a. %etelah tetesan selesai sesuai dengan dosis, anjurkan pasien untuk menutup mata dengan perlahan4lahan, apabila menggunakan obat tetes mata. 1. Apabila obat mata jenis salep pegang aplikator salep di atas pinggir kelopak mata kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obat pada kelopak mata bawah. %etelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah, secara bergantian dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan menggerakkan kelopak mata. 2. Tutup mata dengan kasa bila perlu. "/. Cuci tangan. "". Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian. Pemberian Obat pada Telinga Cara memberikan obat pada telinga dengan tetes telinga atau salep. #bat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telinga tengah 5otitis media6, dapat berupa obat antibiotik. Alat dan ahan! ". #bat dalam tempatnya. 2. alutan $. Penetes. &. %pekulum telinga. '. Pinset anatomi dalam tempatnya. *. Korentang dalam tempatnya. -. Plester. 0. Kain kasa.

1. Kertas tisu. Prosedur Kerja! ". Cuci tangan. $. +elaskan prosedur yang akan dilakukan. &. Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan daerah yang akan diobati, usahakan agar lubang telinga pasien ke atas. '. 7uruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas)ke belakang 5pada orang dewasa6, ke bawah pada anak. *. Apabila obat berupa tetes, maka teteskan obat pada dinding mencegah terhalang oleh gelembung udara dengan jumlah dengan dosis. -. Apabila berupa salep maka ambil kapas lidi dan oleskan masukkan atau oleskan pada liang telinga. 0. Pertahankan posisi kepala kurang lebih $4& menit. 1. Tutup telinga dengan pembalut dan plester kalau perlu. 2. uci tangan. "/. Catat jumlah, tanggal, dan dosis pemberian. Pemberian Obat pada Hidung Cara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung yang dapat dilakukan ada seseorang dengan keradangan hidung 5rhinitis6 atau nasofaring. Alat dan ahan! ". #bat dalam tempatnya. $. Pipet. &. %pekulum hidung. '. Pinset anatomi dalam tempatnya. *. Korentang dalam tempatnya. -. Plester. 0. Kain kasa. 1. Kertas tisu. 2. alutan . Prosedur Kerja! ". Cuci tangan. $. +elaskan prosedur yang akan dilakukan. &. Atur posisi pasien dengan cara! a. 8uduk di kursi dengan kepala menengadah ke belakang. b. erbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur. c. erbaring dengan bantal di bawah. bahu dan kcpala belakang. '. erikan tetesan obat pada tiap lubang hidung 5sesuai dengan Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama *. Cuci tangan. -. Catat, c!ara, tanggal, dan dosis pemberian obat.

Sublingual Adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari. Inhalasi Adalah obat yang cara pemberiannya dengan cara disemprotkan ke dalam mulut. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus. 9ntuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini obat yang dalam keadaan gas atau uap yang akan diabsorpsi akan sangat cepat bergerak melalui al3eoli paru4paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan. Rektal Adalah obat yang cara pemberiannya melalui dubur atau anus. Maksudnya adalah mempercepat kerja obat serta bersifat lokal dan sistematik. Pervaginam 9ntuk obat ini bentuknya hampir sama atau menyerupai obat yang diberikan secara rektal, hanya saja dimasukan ke dalam 3agina. Parenteral Adalah obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut 5tanpa melalui saluran pencernaan6 tetapi langsung ke pembuluh darah. Misalnya sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya adalah agar dapat langsung menuju sasara. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan. Topikal/lokal Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain4lain.

Anda mungkin juga menyukai