DISKUSI KELOMPOK PERMASALAHAN 1. Apa yang dimaksud dengan abses septum ? 2. Apa penyebabnya ? 3. Bagaimana gambaran kliniknya ? 4.

Bagaimana cara penanggulangannya ? 5. Apa yang terjadi bila lambat ditanggulangi ? PEMBAHASAN 1. Apa yang dimaksud dengan abses sep um ! Abses septum adalah abses yang terbentuk pada daerah septum ". Apa penyebabnya ! Kebanyakan abses septum disebabkan oleh trauma dan dapat juga disebabkan oleh pembedahan lalu terjadi hematoma septum yang kemudian terin!eksi kuman dan menjadi abses. "uatu hematoma septum seringkali terjadi menyusul trauma hidung dengan atau tanpa !raktur tulang hidung. #ematoma memisahkan muko perikondrium dari kartilago. Kartilago yang mengalami de$askularisasi dan hematoma di dekatnya sering terkontaminasi melalui air mata pada mukosa sehingga dapat terbentuk abses. Kartilago dapat mengalami resorpsi sehingga penyokong hidung menjadi hilang dan terjadi de!ormitas pelana. #. Bagaimana gamba$an k%iniknya ! %ejala abses septum ialah & ' ' ' #idung tersumbat progresi! disertai dengan rasa nyeri berat terutama terasa di puncak hidung (emam "akit kepala

 )emeriksaan lebih baik tanpa menggunakan speculum hidung tampak pembengkakan septum yang berbentuk bulat dengan permukaan licin dan tidak menciut pada pengolesan dekongestan topical &. Bagaimana 'a$a penanggu%angannya ! *erapi abses septum berupa insisi dan drainase nanah serta diberikan antibiotika sistemik dosis tinggi. +ntuk nyeri dan demamnya dapat diberikan analgetik dan antipiretik (. Apa yang e$)adi bi%a %amba di anggu%angi ! Abses septum harus segera diobati sebagai kasus darurat karena komplikasinya dapat berat yaitu dalam ,aktu yang tidak lama dapat menyebabkan destruksi tulang ra,an septum sehingga terjadi de!ormitas hidungdorsum nasi dapat berbentuk pelana .melesak/ terjadi retraksi kolumelar dan per!orasi septum. Bila sudah ada destruksi tulang ra,an perlu dilakukan rekonstruksi septum. Abses septum juga dapat menyebabkan in!eksi berat berupa komplikasi ke intrakranial atau septicemia bila lambat ditanggulangi.