- DR. JEMARI M.
Kultur sekolah
Peningkatan kualitas yang terus menerus
Pimpinan sekolah yang sukses memahami
lingkungan sekolah secara holistik, Pandangan yang holistik ini merupakan konsep kultur sekolah Melalui pemahaman kultur sekolah, pimpinan akan memiliki bekal untuk membentuk nilai, keyakinan, dan sikap yang diperlukan untuk membangun sekolah belajar yang kontinu
Penampilan
Keberhasilan Nilai dan Keyakinan
Peraturan Klasikal Pendekatan kultural Interaksi Dari bawah Lambat tapi terus menerus
Kualitas kultur
Struktur : Rantai pengguna
Fokus : Layanan yang memuaskan Komunikasi: kualitas komunikasi dua arah
Memahami kultur sekolah Ada tim pengembang Delegasi tugas dan wewenang Interaksi antar warga sekolah Komitmen warga sekolah Sosialisasi program perbaikan Program perbaikan dirancang dari bawah
Sekolah tipe II
Interaksi antar warga sekolah kurang baik
Penentuan kebijakan terpusat Harapan sangat rendah
penekanan pada disiplin. 2. Sekolah sejahtera bahagia, berpusat pada siswa 3. Sekolah yang panas harapan sangat tinggi. 4. Sekolah perjuangan penekanan pada kontrol dasar, harapan kecil, moral rendah
PELATIHAN, PENATAAN ULANG BERBAGAI KOMPONEN, PENGATURAN, PERATURAN, ORIENTASI KURIKULER, DSB.
DIMENSI KULTURAL:
PERUBAHAN BERASAL DARI DALAM LEMBAGA PERUBAHAN PRILAKU NYATA DALAM AKSI
Kultur sekolah
Deal & Peterson (1990):
Pola nilai, keyakinan, dan tradisi yang terbentuk melalui sejarah sekolah
Beberapa pengertian
Norma: perilaku yang diterima oleh suatu kelompok masyarakat Nilai: Sesuatu yang memiliki manfaat atau kepercayaan atas manfaat Keyakinan: suatu yang dianggap benar dan salah Seremonial: upacara yang selalu diadakan atas dasar keyakinan tertentu
Peran kultur
Memperbaiki kinerja sekolah Membangun komitmen warga sekolah Membuat suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan bekerja keras, tidak mudah mengeluh
Kultur sekolah
Positif:
Menghargai kesuksesan Menekankan pencapaian dan kolaborasi Mengikat suatu komitmen pada staf dan siswa untuk selalu belajar Negatif: Menyalahkan siswa atas prestasinya Menghindari kolaborasi Selalu ada pertentangan antar warga
ada Pengubahan kultur mengubah variasi hubungan antar warga sekolah Perubahan dilakukan melalui dialog, perlahanlahan dengan kesabaran, dan komitmen Perubahan dimulai dari atas dengan contoh perbuatan
ketiga tingkatan di atas. Tugas dilaksanakan dengan perasaan senang Timbul iklim akademik Kompetisi dengan kolaborasi Interaksi yang menyenangkan
operasi sekolah Tim belajar: kapasitas stakeholders untuk merefleksikan fungsi sekolah yang belajar Sistem berpikir: melihat hubungan peran warga
Kultur Utama
Suka membaca Jujur Bersih Disiplin dan efisien Kolaborasi Saling percaya Berprestasi Penghargaan dan Teguran
KEPALA SEKOLAH
MENSOSIALISASIKAN VISI SEKOLAH DAN RENCANA MENCAPAI VISI MENJELASKAN HARAPAN THD GURU DAN SISWA SELALU TAMPAK DI SEKOLAH DIPERCAYA GURU DAN SISWA MEMBANTU PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU MEMBERDAYAAN GURU DAN ORANG TUA MEMBERI PUJIAN DAN PERINGATAN KEPADA GURU DAN SISWA MEMILIKI RASA HUMOR SEBAGAI MODEL BAGI GURU DAN SISWA