OLEH :
1. JudullbM IbM Pengentasan Kemiskinan Melalui Social Preneur Bagi lbu-ibu PKK
2. Daftar Mitra
Nama Mitra Program IbM ( 1) PKKRW 02
Nama Mitra Program IbM (2) PKKRW 03
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama Drs. DWI WAHYU PRASETYO M.Si.
b. NIDN 0709116505
c. JabataniGolongan Lektor I lll-C
d. Program Studi Ilmu Administrasi Publik
e. Perguruan Tinggi Universitas Wijaya Putra
f. Bidang Keahlian Achninistrasi Publik I Kebijakan Publik
g. Alamat KantoriTelpiFakslsurel Jl. Raya Benowo 1-3 Surabaya I 08165422065 I 0317404405 I
dwiwahyu@uwp.ac.id
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota 2 orang,
b. Mahasiswa yang terlibat 2 orang
5. Lokasi Kegiatan/Mitra (1)
a. Wilayah Mitra (Desa!Kecamatan) : Jajar Tunggal I Wiyung
b. Kabupaten/Kota Surabaya
c. Propinsi Jawa Timur
d. Jarak PT ke lokasi mitra (KM) 17.00
6. Lokasi Kegiatan/Mitra (2)
a. Wilayah Mitra (Desa!Kecamatan) : Jajar Tunggal I Wiyung
b. Kabupaten/Kota Surabaya
c. Propinsi Jawa Timur
d. Jarak PIke lokasi mitra (KM) 18.00
7. Luaran yang dihasilkan 1. Pengurangan beban biaya konsumsi barang kebutuhan rumah tangga pada
keluarga ibu-ibu PKK mitra2 . Terbentuknya social preneur lbu-Ibu PKK RW
mitra yang mampu memberikan penghasilan tambahan kepada keluarga
anggota PKK3. Barang kebutuhan rumah tangga dan konveksi produksi PKK
mitra yang layak dipasarkan
8. Jangka Waktu Pelaksanaan I tahun
9. Biaya Total Rp. 49.995.500,00
-DlKTl Rp. 49.995.500,00
- Sumber Lain Rp. 0,00
(Sebutkan)
dan lampirkan Surat Peryataan Penyandang Dana
Halaman Pengesahan
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar iii
Ringkasan iv
I. Pendahuluan 1
I.1. Analisis Situasi 1
I.2. Permasalahan Mitra 2
I.2.1. Beban pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan rumat tangga 2
I.2.2. Ketrampilan yang memiliki nilai ekonomi dan diminati pasar 3
I.2.3. Motivasi dan ketrampilan manajerial wirausaha 4
I.2.4. Pemanfaatan modal sosial (kelembagaan sosial) yang ada menjadi
wahana usaha bersama yang memberikan nilai tambah secara sosial
dan ekonomis 5
I.2.5. Perumusan Masalah 5
II. Target dan Luaran 6
II.1. Target 6
II.2. Luaran 6
III. Metode Penyelesaian 6
IV. Kelayakan Universitas Wijaya Putra
IV.1. Kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 10
IV.2. Tenaga Pengusul/Pelaksana Program 11
V. Biaya dan Jadwal Kegiatan
V.I. Anggaran Biaya 13
V.2. Rencana dan Jadwal Kegiatan 14
Referensi 16
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.
Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Timur per September 2012 dan 2013 1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1:
Skema metode dan tahapan pelaksanaan penyelesaian masalah 9
iii
RINGKASAN
Kegiatan ini hendak mengupayakan permasalahan yang ada pada mitra, dalam
rangka mendukung upaya pengentasan kemiskinan perkotaan melalui pendekatan
pemberdayaan dan gender, yakni pemberdayaan perempuan melalui ibu-ibu PKK dengan
menumbuh kembangkan social preneur pada organisasi dan kegiatan PKK. Untuk itu
kegiatan ini akan memberikan pelatihan ketrampilan sesuai peminatan mitra, agar nantinya
mitra mampu menghasilkan produk unggulan yang memiliki nilai ekonomis dan
dibutuhkan pasar. Produk tersebut selain untuk dipasarkan juga untuk dikonsumsi sendiri,
hal ini setidaknya akan membantu mengurangi beban pengeluaran mitra dalam membiayai
konsumsi rumah tangga. Guna menghasilkan produk yang memiliki nilai jual, pelatihan
ketrampilan yang diberikan diarahkan untuk mewujudkan kualitas dan branding produk.
Karena itu pelatihan yang diberikan juga akan mencakup teknis produksi dan desain
produk serta branding kemasan produk.
Dalam rangka upaya untuk menumbuh kembangkan social preneur, kewirausahaan
yang memiliki tujuan sosial (pengentasan kemiskinan) dan berbasis pada kegiatan sosial,
kepada mitra akan diberikan pula pelatihan motivasi kewirausahaan dan ketrampilan
manajerial kewirausahaan, yang didalamnya mencakup pula manajemen produksi,
manajemen keuangan, akuntansi sederhana dan manajemen pemasaran. Selain itu
dilakukan pendampingan kepada mitra, agar upaya menumbuhkan kegiatan social preneur
pada kegiatan PKK dapat terwujud dan berjalan dengan baik.
Luaran yang diharapkan dapat terwujud dari kegiatan ini adalah: (1) Pengurangan
beban biaya konsumsi barang kebutuhan rumah tangga pada keluarga ibu-ibu PKK mitra,
(2) Terbentuknya social preneur Ibu-Ibu PKK RW mitra yang mampu memberikan
penghasilan tambahan kepada keluarga anggota PKK, dan (3) Terciptanya produk barang
kebutuhan rumah tangga dan konveksi hasil produksi PKK mitra yang layak dipasarkan
iv
USUL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
I. PENDAHULUAN
I.1. Analisis Situasi
Masalah kemiskinan merupakan salah satu fenomena sosial yang masih harus
diselesaikan oleh bangsa dan negara ini dan semakin hari masalahnya juga semakin
kompleks. Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang sifatnya multi-dimensi, tidak
hanya terkaitkan dengan masalah ekonomi saja, tetapi juga berkaitan dengan masalah-
masalah sosial, budaya dan politik (Moeljarto, 1994). Dalam upaya pemahaman dan
identifikasi kemiskinan pada umumnya, pemahaman pada pengertian subsistensi dengan
dimensi ekonomi lebih mengedepan dan lebih banyak dipakai, dimana kemiskinan
diartikan sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan
kelangsungan hidup yang layak. Fenomena kemiskinan ekonomi umumnya dikaitkan
dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kehidupan layak tersebut (Esmara, 1986),
dan apa yang terjadi pada kemiskinan bergantung pada apa yang terjadi pada distribusi
pendapatan dan konsumsi (Deaton, 2003).
Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 masih cukup tinggi. Berdasar
data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa per September 2013 jumlah penduduk miskin di
Jawa Timur sebanyak 4.865.85 ribu jiwa (12,73% dari jumlah penduduk Jawa Timur
keseluruhan sebanyak 37.269,89 ribu jiwa), sekalipun dibanding data September 2012
mengalami penurunan baik dalam jumlah maupun prosentase. Kemiskinan perkotaan pada
kurun waktu September 2012 sampai dengan September 2013 mengalami peningkatan dari
1.605,96 ribu menjadi 1.622,03 ribu jiwa. Hal tersebut menunjukan bahwa diperlukan
adanya penanganan yang lebih intensif pada masalah kemiskinan perkotaan.
Tabel 1.1.
Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Timur per September 2012 dan 2013
Keseluruhan Perkotaan Pedesaan
Tahun
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
September 2012 4.960,54 13,08 1.605,96 8,90 3.354,58 16,88
September 2013 4.865,82 12,73 1.622,03 8,90 3.243,79 16,23
Diolah dari sumber : Berita Resmi Statistik No. 47/07/Th.XVI, 1 Juli 2013 dan
No. 06/01/Th. XVII, 2 Januari 2014
1
Kemiskinan perkotaan, yang cukup menonjol berada di Kota Surabaya. Sampai
dengan akhir tahun 2013, dari keseluruhan penduduk Kota Surabaya yang mencapai
2.719.859 jiwa, sebanyak 427.392 jiwa (15,71%) diantaranya adalah penduduk miskin.
Kelurahan Jajar Tunggal yang masuk dalam wilayah Kecamatan Wiyung, merupakan salah
satu diantara kelurahan di Kota Surabaya yang memiliki angka kemiskinan tinggi.
Berdasar data monografi Kelurahan Jajar Tunggal, wilayah kelurahan yang hanya 1,5 km2
didiami oleh 2.696 keluarga (terdiri dari 11.227 jiwa), yang mana 509 keluarga (18,89%)
diantaranya merupakan keluarga miskin. Prosentasi keluarga miskin Kelurahan Jajar
Tunggal lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata keluarga miskin di jajaran Kecamatan
Wiyung yang hanya 14,75%. Dari ke 2.696 keluarga penduduknya di kelurahan Jajar
Tunggal terdapat sebanyak 575 keluarga dengan kepala keluarga yang tidak bekerja.
Bahwa dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan diperlukan upaya untuk
memberikan kesempatan yang sama kepada penduduk laki-laki dan perempuan dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya, dengan lebih memberdayakan kaum perempuan agar
ikut serta dan diperhitungkan dalam lapangan pekerjaan yang mampu menghasilkan
keuntungan (Suyono, 2008) yang pada akhirnya dapat membantu menopang pemenuhan
kebutuhan hidup seluruh keluarganya. Dalam pengentasan kemiskinan melalui
pemberdayaan perempuan terdapat beberapa pilar, yang diantaranya adalah pemberdayaan
dalam bidang pendidikan dan pelatihan, yang memungkinkan kaum perempuan bisa
berpikir rasional dan mampu menghasilkan ide-ide cemerlang yang bisa diterapkan sebagai
kegiatan nyata di lapangan. Kegiatan nyata itu harus ”laku jual” sehingga menghasilkan
nilai tambah untuk kehidupan yang lebih sejahtera (Suyono, 2008).
Pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan perempuan, akan dilakukan dengan
bekerja sama dan menggunakan jejaring oranisasi ibu-ibu PKK (pemberdayaan
kesejahteraan keluarga). Dimana selain jejaring organisasi PKK terorganisir secara baik
juga kegiatannya sudah melembaga dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Aktivitas kegiatan ibu-ibu PKK di Kota Surabaya pada umumnya lebih banyak
terkonsentrasi pada tingkat Rukun Warga (RW) dan Kelurahan. Karena pada kedua tingkat
entitas tersebut kegiatan PKK menyentuh dan dirasakan langsung oleh warga masyarakat.
Dari ke lima RW yang ada di kelurahan Jajar Tunggal, pada RW 2 dan RW 5 yang
merupakan wilayah entitas dengan keluarga miskin paling banyak.
2
I.2. Permasalahan Mitra
I.2.1. Beban pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan rumat tangga
Dalam dimensi ekonomi masalah kemiskinan berhubungan dan bergantung pada
apa yang terjadi pada distribusi pendapatan dan konsumsi (Deaton, 2003), dimana ketika
terjadi ketimpangan antara pendapatan dengan tingginya beban pembiayaan konsumsi
keluarga. Kemiskinan terjadi ketika terjadi keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup yang layak (Moeljarto, 1994), rendahnya pendapatan
yang tidak sebanding dengan beban pengeluaran, sehingga sebagian besar atau bahkan
keseluruhan pendapatan terkuras untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dan kebutuhan
rumah tangga. Hal tersebut tidak semata karena rendahnya penghasilan, namun karena
yang masih adanya ketergantungan kepada pihak lain dalam. Karena itu diperlukan upaya
memotong ketergantungan para keluarga miskin dalam pemenuhan terutama barang-
barang kebutuhan rumah tangga. Adanya kemampuan keluarga miskin untuk memproduksi
sendiri berbagai barang kebutuhan rumah tangga, seperti sabun cuci dan lainnya,
setidakanya akan mengurangi biaya yang harus dibayarkan untuk itu, dan bahkan
memungkinkan untuk menambah penghasilan.
Terhadap ibu-ibu PKK pada RW 2 dan RW 5 di kelurahan Jajar Tunggal, dari
berbagai pelatihan dan pembinaan yang pernah diberikan kepadanya, belum pernah
dikenalkan dan diberikan pemahaman bahwa barang-barang kebutuhan rumah tangga
seperti sabun cuci dan lainnya, sebenarnya dapat diproduksi sendiri. Selain belum
mengerti, pada sisi lain mereka dihadapkan pada kehidupan perkotaan yang serba instan
dan barang itu tersedia di toko-toko terdekat. Diperlukan adanya pencerahan kepada ibu-
ibu PKK pada kedua RW tersebut bahwa sebagian barang kebutuhan rumah tangga bisa
diproduksi sendiri, dan karenanya akan dapat meringankan beban pengeluaran keluarga.
Dimana dengan diproduksi sendiri, biaya yang harus dibayarkan akan jauh lebih murah
dari pada mengkonsumsi barang produk pabrikan dengan kualitas yang hampir sama.
Berkait dengan itu, diperlukan adanya pencerahan pula bahwa formula dan bahan baku
untuk pembuatan barang kebutuhan rumah tangga tersebut sudah dijual bebas dan sangat
mudah untuk mendapatkannya.
3
lain telah banyak diberikan. Namun seringkali pembinaan tersebut merupakan program
bersifat top-down, sehingga materi yang diberikan kepada semua kelompok PKK ada
kesamaan, hingga tidak memberikan nilai lebih pada masing-masing kelompok sasaran.
Selain itu praktek pelaksanaan pembinaan cenderung dengan pendekatan yang formal dan
hierarkhis, hingga praktis transfer pengetahuan dan ketrampilan kepada ibu-ibu PKK
kelompok sasaran tidak berjalan baik dan pelaksanaan kegiatan cenderung menjadi sekedar
gugur kewajiban. Pembinaan yang bersifat paket top-down, seringkali cenderung kurang
memiliki nilai jual dan tidak sesuai atau berbeda dengan kebutuhan kelompok sasaran
maupun peluang pasar di sekitar PKK kelompok sasaran. Pembinaan dan pelatihan
ketrampilan yang diberikan tidak bertolak dari apa yang dibutuhkan dan apa yang diminati,
menjadikan masyarakat enggan untuk mengembangkan lebih lanjut.
4
I.2.4. Pemanfaatan modal sosial (kelembagaan sosial) yang ada menjadi wahana usaha
bersama yang memberikan nilai tambah secara sosial dan ekonomis
PKK selali sebagai sebuah organisasi yang terstruktur, juga merupakan wadah bagi
aktivitas masyarakat (ibu-ibu) dalam mengembangkan interaksi sosial dan kehidupan
bersama yang harmonis. PKK dengan segala aktivitasnya sudah melembaga dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat pada dasarnya merupakan modal sosial, yang
didalamnya terjalin jejaring, kepercayaan, gotong royong dan nilai-nilai kehidupan lainnya.
Pendayagunaan modal sosial tersebut dapat menjadi media pemberdayaan masyarakat dan
penciptaan lapangan kerja (Tobias, et all, 2013).
Pembinaan dan pengembangan aktivitas PKK seringkali lebih menekankan pada
dimensi kegiatan sosial, dan masih jauh dari orientasi pemberdayaan yang memiliki
muatan ekonomis. Mengingat keberadaan PKK dengan jejaring sosial dan aktivitasnya,
sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan ke arah kegiatan yang
bermuatan ekonomi, yang dapat membantu memberdayakan para anggotanya dalam upaya
memberantas kemiskinan. Karena itu perlu adanya terobosan dalam pembinaannya, tidak
lagi berorientasi pada sosial murni, namun ada sisipan-sisipan kegiatan ekonomi
didalamnya. Kegiatan-kegiatan yang bernuansa ekonomi dalam PKK dapat dirumuskan
sebagai bentuk usaha ekonomi atau kewirausahaan secara bersama yang berbasis pada
organisasi dan kegiatan sosial.
5
II. TARGET DAN LUARAN
II.1. Target
Pelaksanaan IbM ini untuk mendukung upaya pemberantasan kemiskinan pada
masyarakat perkotaan, melalui pemberdayaan kaum perempuan (ibu-ibu PKK). Target
yang hendak dicapai adalah :
1. Tumbuh-kembangnya kertampilan dan kegiatan para anggota PKK mitra yang mampu
menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis.
2. Kemampuan anggota PKK mitra memproduksi sendiri sebagian barang/produk
kebutuhan rumah tangga, guna mengurangi beban biaya komsumsi rumah-tangga
3. Tumbuh-kembangnya ketrampilan manajerial kewirausahaan
4. Tumbuh-kembangnya motivasi kewirausahaan dan kegiatan wirausaha diri para
anggota PKK mitra, melalui kegiatan PKK.
II.2. Luaran
Luaran yang hendak diupayakan dan dicapai melalui kegiatan IbM ini adalah
peningkatan kesejahteraan keluarga para anggota PKK mitra, agar semakin berdaya dan
semakin meningkat perekonomiannya melalui :
1. Pengurangan beban biaya konsumsi barang kebutuhan rumah tangga pada keluarga ibu-
ibu PKK mitra
2. Terbentuknya social preneur Ibu-Ibu PKK RW mitra yang mampu memberikan
penghasilan tambahan kepada keluarga anggota PKK
3. Terciptanya produk barang kebutuhan rumah tangga dan konveksi hasil produksi PKK
mitra yang layak dipasarkan
6
suatu siklus dari produktivitas yang rendah memberikan pendapatan yang rendah yang
berdampak pada rendahnya tabungan, dan kemudian tingkat investasi juga menjadi rendah
yang selanjutnya kembali berakibat pada rendahnya produktivitas.
Siklus kemiskinan tersebut sebagai suatu mata rantai yang akan tetap berlangsung
secara terus-menerus selama tidak ada tindakan intervensi yang memotongnya. Swinkels
dan Turk (2003) mengemukakan bahwa salah satu aspek penting dalam pengensatsan
kemiskinan adalah dengan mengurangi kepincangan kapasitas dan ketrampilan dalam
masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas dan ketrampilan akan memberikan perkuatan
produktivitas dan peningkatan penghasilan.
Upaya pengentasan kemiskinan, dilakukan dengan menumbuhkan keberdayaan
keluarga miskin baik pada aspek ekonomi, melalui peningkatan pendapatan, maupun aspek
non ekonomi. Pengentasan kemiskinan, dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi, selain
melalui aspek pendatan sangat perlu juga melalui aspek non pendapatan (Klasen, 2005).
Aspek non pendapatan dianggap penting, karena akan memberikan kapasitas penduduk
miskin dalam memberdayakan memperbaiki keadaan dirinya. Aspek non pendapatan ini
ini seperti gender, kesempatan bersekolah, akses pada layanan kesehatan dan lainnya.
Aspek non ekonomi (non pendapatan) lainnya yang mampu mendukung pemberdayaan
keluarga miskin adalah modal sosial.Fujiwara dan Kawachi (2008, dalam Tobias, etall
2013), modal sosial adalah sumber-sumber daya yang diakses oleh individu-individu dan
kelompok-kelompok dalam sebuah struktur sosial, yang memudahkan kerjasama, tindakan
kolektif, dan terpeliharanya norma-norma.
Munculnya social entrepreneurship (social preneur) menandai perlunya dorongan
perubahan sosial dalam masyarakat untuk menghasilkan transformasi bermanfaat yang
berkelanjutan. Sehingga munculnya social entrepreneurship penting sebagai jalan keluar
masyarakat sendiri, dan bukan mengandalkan langkah dari pemerintah (Listyorini, 2012).
Konsep social preneur dalam hal ini diartikan sebagai sebuah usaha bisnis yang dicipta
untuk tujuan sosial, mengatasi atau mengurangi masalah sosial dan masalah kegagalan
pasar, dan untuk mendorong nilai social sambil tetap beroperasi secara disiplin keuangan,
invonasi dan taktik-taktik sektor bisnis (Alter, 2006 dalam Listyorini, 2012), dan usaha dan
kegiatan bisnis tersebut dibangun bertolak dari kegiatan-kegiatan sosial.
Berpijak pada konsep di atas, dan sebagaimana permasalahan, kebutuhan mitra
serta kondisi dan karakter mitra, yang hendak dilakukan adalah meningkatkan pendapatan
keluarga melalui peningkatan ketrampilan dan kapasitas produksi mitra untuk
7
menghasilkan produk-produk bernilai ekonomis, yang dibangun dari kelembagaan dan
kegiatan sosialnya. Kepada para anggota PKK mitra akan diberikan pelatihan dan
pendampingan :
1. Pelatihan ketrampilan pembuatan produk, yang meliputi :
a. Produk barang kebutuhan rumah tangga (sabun cuci serbuk, pembersih lantai dan
sabun antiseptik ekstrak sirih).
Pelatihan ini untuk menumbuhkan kemampuan memproduksi sendiri (kemandirian
memenuhi) kebutuhan sendiri, yang diarahkan untuk dapat membantu mengurangi
beban biaya konsumsi rumah tangga dan sekaligus (apabila memungkinkan) dapat
dipasarkan kepada masyarakat luas.
b. Produk konveksi, diarahkan untuk menciptakan produk yang memiliki nilai jual
tinggi dan sebagai produk unggulan mitra. Pelatihan konveksi ini akan mencakup:
(1) Pelatihan desain produk (2) Pelatihan teknik penjahitan, dan (3) Branding
kemasan produk
2. Pelatihan motivasi dan skil manajerial kewirausahaan, diarahkan untuk menumbuhkan
motivasi perserta untuk berwirausaha dan kemampuan mengelola usaha, yang meliputi:
a) Pelatihan motivasi, b) Pengenalan social preneur, c) Pembuatan perencanaan usaha,
d) Manajemen operasi dan produksi, e) Manajemen pemasaran, dan f) Manajemen
keuangan dan akuntansi sederhana
3. Pelatihan pemanfaatan TIK untuk pemasaran, diarahkan untuk menumbuhkan
pengetahuan dan pemahaman kemudahan dalam pemasaran dengan menggunkan TIK,
yang mencakup: a) Pengenalan TIK, dan jejaring media sosial internet, b) Pembuatan
blog, c) Pemanfaatan TIK untuk pemasaran secara on line, d)Transaksi dalam
pemasaran on line.
4. Pendampingan kepada para peserta pelatihan, dalam rangka :
a. Pemahaman dan aplikasi pengetahuan dan skil manajerial
b. Analisis potensi pasar dan pembuatan perencanaan usaha dan agar aplikatif
c. Merancang /membangun dan mengelola usaha bersama dalam bentuk social
preneur melalui kegiatan PKK (mulai dari perencanaan, proses produksi,
pemasaran, pengaturan mekanisme dan sistem pembagian keuntungan usaha.
Metode penyelesaian masalah tersebut secara ringkas dapat digambarkan dalam bentuk
flow chat sebagai berikut :
8
PERMASALAHAN MITRA
Proporsi beban biaya konsumsi pada keuangan keluarga tinggi
Ketrampilan produk barang bernilai ekonomi dan marketable
Kurangnya motivasi dan kemampuan manajerial usaha mandiri
Belum munculnya pemanfaatan kegiatan dan jejaring PKK
(sebagai kapital sosial) untuk kegiatan social preneur
METODE PENYELESAIAN MASALAH
Pelatihan produksi barang kebutuhan rumah tangga
Pelatihan Kertampilan konveksi
Pelatihan motivasi dan majerial wirausaha
Pelatihan pemanfaatan media TIK untuk pemasaran produk
Pendampingan pengembangan sosial preneur melelui
kegiatan PKK
SOLUSI PERMASALAHAN MITRA
Peningkatan intensitas pemberdayaan dan tumbuh kembangnya muatan ekonomi
dalam kegiatan sosial PKK
Pelatihan untuk membangun
Ketrampilan memproduksi Ketrampilan konveksi Motivasi wirausaha dan
barang kebutuhan rumah (desain produk, pola, ketrampilan manajerial
tangga penjahitan, dsb.) kewirausahaan
Luaran Pelatihan pada masing-masing mitra
Kemampuan produksi Kemampuan produksi Motivasi dan kemampuan
sendiri sebagian barang produk konveksi manajerial enterpreneurship
kebutuhan rumah tangga marketable
Pendampingan untuk membangun
Tumbuh kembangnya usaha bersama dengan model
sosial preneur melalui jejaring dan kegiatan PKK
Meringankan beban Produk barang kebutuhan rumah tangga dan
pembelanjaan keluarga konveksi yang layak jual
Mendukung peningkatan Peningkatan Pendapatan keluarga
kesejahteraan keluarga
Gambar 1: Skema metode dan tahapan pelaksanaan penyelesaian masalah
9
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
IV.1. Kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pada tahun akademik 2012-2013, Universitas Wijaya Putra melalui Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), mengelola kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dari program hibah Ditlitabmas Ditjen Dikti sebanyak 9 program dan
pada tahun akademik 2013-2014 mengalami kenaikan menjadi 13 program. Adapun
kegiatan pengabdian kepada masyarakat Universitas Wijaya Putra dari program hibah
Ditlitabmas Ditjen Dikti pada tahun 2012-2013 termaksud antara lain adalah :
10
(b) IbM Teknologi Tepat Guna Peternak Bebek Desa Kebonsari, Kecamatan Candi,
Kabupaten Sidoarjo
(c) IbM Usaha Es Puter di Surabaya Barat
(d) IbM Model Pembelajaran Non Konvensional (Blended learning) Tingkat SMA
(e) IbM Sekolah Menengah Pertama
(f) IbM Pengusaha Mie Ayam
(g) IbM Usaha Abon Ikan Lele di Desa Kragan
(h) IbM Kelompok Karang Taruna (Penguatan Entrepreneurial Leadership)
(i) IbM Pemberdayaan Komunitas Masyarakat untuk Penanganan Kenakalan Anak
(j) IbM Pemberdayaan Organisasi Sosial Kemasyarakatan Untuk Perlindungan
Perempuan dan Anak
1. Ketua
a. N a m a : Drs. Dwi Wahyu Praasetyono, M.Si.
b. J a b a t a n : Dosen FISIP Universitas Wijaya Putra
c. Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
d. Bidang Keahlian : Aministasi Publik / Kebijakan Publik
e. Deskripsi Tugas : Mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan, yang meliptui
pelatihan ketrampilan uasaha, pelatihan kewirausahaan/social
preneur, pendampingan pengembangan social preneur pada
mitra; serta bertanggung-jawab atas keseluruhan pelaksanaan
kegiatan sampai dengan penyelesaian laporan akhir.
f. Pengalaman : 1) Ketua pelaksana program “Pelatihan kewirausahaan bagi
anggota TNI usia MPP jajaran Korem 084/Bhaskara Jaya”
di Universitas Wijaya Putra tahun 2011
2) Tim Pengembang program Social Preneur dalam program
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Wijaya Putra
11
2. Anggota 1
a. N a m a : Dr. Esa Wahyu Endarti, M.Si.
b. J a b a t a n : Dosen FISIP Universitas Wijaya Putra
c. Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
d. Bidang Keahlian : Manajemen Publik / Jejaring Kemitraan
e. Deskripsi Tugas : Mengkoordinir dan melakukan pengorganisasi peserta
pelatihan dari mitra dan pelatihan ketrampilan usaha; serta
bertanggungjawab atas dan melakukan pemantauan dan
pendampingan dalam pengembangan social preneur pada
mitra kelompok sasaran, dan penyelesaian laporan akhir.
f. Pengalaman : Anggota tim pelaksana program “Pelatihan kewirausahaan
bagi anggota TNI usia MPP jajaran Korem 084/Bhaskara
Jaya” di Universitas Wijaya Putra tahun 2011
3. Anggota 2
a. N a m a : Dra. Nurul Kusuma Wardani Syah, M.M.
b. J a b a t a n : Dosen Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia
Surabaya
c. Program Studi : Sekretari
d. Bidang Keahlian : Kewirausahaan
e. Deskripsi Tugas : Mengkoordinir keseluruhan kegiatan, melakukan pelatihan
motivasi dan manajemen kewirausahaan, serta melakukan
pemantauan dan pendampingan dalam pengembangan social
preneur pada mitra kelompok sasaran, dan penyelesaian
laporan akhir.
f. Pengalaman : Nara sumber dan mentor/instruktur pada berbagai pelatihan
kewirausahaan
4. Mahasiswa 1
a. N a m a : Abdul Rozaq Achmad
b. Jabatan : Mahasiswa
c. Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
d. Bidang Keahlian : Pembantu Pelaksana kegiatan
12
e. Deskripsi Tugas : Membantu pelaksanaan kegiatan pelatihan dan
pendampingan pengembangan social preneur pada mitra
kelompok sasaran.
5. Mahasiswa 2
a. N a m a : Aisatur Rodhiyah
b. Jabatan : Mahasiswa
c. Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
d. Bidang Keahlian : Pembantu Pelaksana kegiatan
e. Deskripsi Tugas : Membantu pelaksanaan pengorganisasian mitra/kelompok
sasaran peserta pelatihan dan pelaskaan pendampingan
pengembangan social preneur pada mitra kelompok
sasaran.
Terbilang : empat puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh lima lima ratus
ribu rupiah--
13
V.2. Rencana dan Jadwal Kegiatan
BULAN / PEKAN KE
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
14
BULAN / PEKAN KE
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Pelatihan X
a. Branding produk dan Desain kemasan
b. Manajemen pemasaran
c. Pengenalan TIK untuk pemasaran
Pelatihan XI
Pemasaran online
a. display produk on line
b. transaksi dalam pemasaran on line
Pemantauan dan pendampingan
Penyelesaian laporan
15
REFERENSI
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya (2014), Kecamatan Wiyung Dalam angka
2013, publikasi online di internet pada
http://surabayakota.bps.go.id/?hal=publikasi_detil&id=20
Deaton, Angus (2003), Measuring poverty, Research Program Development Studies,
Princeton University, January 2003 di internet pada
http://www.wws.princenton.edu/rpds/downloads/deaton_povertymeasured.pdf
Esmara, Hendra (1986), Perencanaan dan Pembangunan Indonesia, PT, Gramedia, Jakarta
Listyorini, Haniek (2012), Komponen dan sampak sosial enterpreneurship dalam upaya
revitalisasi budaya dan insustri batik lasem Kabupaten Rembang, Dinamika
Kepariwisataan Vol. XI No. 2, Oktober 2012
Malassis, 1(1975), Agriculture and Development Process, The Unisco Press
Swinkels, Rob and Turk, Carrie (2003), Strategic Planning for Poverty Reduction in
Vietnam : Progress and challenges for meeting the localized Millennium
Development Goals (MDGs) (Policy Research Working Paper 2961), World
Bank, January 2003 di internet path http://www.ssrn.com
Thobias, Erwin, et all (2013), Pengaruh modal sosial terhadap perilaku kewirausanaan;
Suatu studi pada pelaku usaha mikro kecil menengah di Kecamatan Kabaruan
Kabupaten Kepulauan Talaud, Jurnal Acta Diurna, edisi April 2013
Tjokrowinoto, Moeljarto, Prof Dr. MPA. (1994), Politik Pembangunan, Sebuah Analisis
Konsep, Arah dan Strategi, Tiara Wacana, Yogyakarta
16
Lampiran 1. Biodata Ketua Tim Pengusul
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Airlangga Universitas Wijaya Putra
Bidang Ilmu Ilmu Politik Administrasi Publik
Tahun Masuk-Lulus 1884 – 1990 2001-2002
Judul Skripsi/Tesis Perubahan Struktur Kekuasaan Kinerja Pelayanan Kepabeanan
Desa di Timor-Timur dan Cukai KBPC Gresik
Nama Pembimbing/ Drs. Wisnu Pramutanto Prof. Mas’ad Saleh
Promotor
.
GKa11)'3 Buku daI am 5Th
a un Tera kh"tr
No JudulBuku Tahun I JumlahHalaman I Penerbit I
I
I I I
H. Perolehan HKI dalam 5- 10 TahunTerakhir
No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nornor P/ID
Judul / Tema I
No JenisRekayasaSosiaiLainnya Tahun TempatPenerapan ResponMasyarakat
Yang TelahDiterapkan
!
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari temyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah Ipteks bagi Masyarakat
B. Riwayat Pendidikan
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jml (juta
Rp)
1 Penyusunan Model Pemenuhan
Kebutuhan dasar Bidang Kesehatan Bagi Provinsi Jawa
2007
Keluarga miskin dan Prasejahtera di Timur
Provinsi Jawa Timur
2 Pengaruh Pengetahuan, Komitment, dan Universitas
2007 Kekuasaan Terhadap Kepuasan dan Wijaya Putra-
Kreativitas Melalui Pengelolaan Konflik Mandiri
3 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Proses
Perencanaan Pembangunan Desa (Studi di Universitas
2007
Semiring Kecamatan Mangaran kabupaten Wijaya Putra
Situbondo)
4 Universitas
Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
2008 Wijaya Putra-
di Kabupaten Banyuwangi
Mandiri
5 Interaksi Sektor Publik dan Privat dalam Universitas
2008
Pelayanan Transportasi Wijaya Putra
6 Universitas
2008 Kualitas Pelayanan Transportasi Wijaya Putra-
Mandiri
7 Kajian Tentang Pelayanan Publik Aparat
Pemerintah desa Kepuh Kemiri
Universitas
2011 Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo
Wijaya Putra
terhadap Kepentingan Warga Asli dan
Warga Perumahan
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jml (juta
Rp)
1 Sosialisasi Undang-Undang Pemilu di Universitas
2008
Surabaya, Gresik dan Lamongan Wijaya Putra
2 Ceramah Umum Mewujudkan Universitas
2011
Pelayanan Publik yang berkualitas Wijaya Putra
3 2012 Memberi Ceramah Kualitas Pelayanan Universitas
Publik Menuju Pelayanan Prima Di Aula Wijaya Putra
Dinas Sosial Kabupaten Bima Propinsi
NTB.
4 2013 Anggota tim pelaksana program Universitas
“Pelatihan kewirausahaan bagi anggota Wijaya Putra
TNI usia MPP jajaran Korem
084/Bhaskara Jaya”
7. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1 Indonesian Association for
Konferensi Administrasi Public Administration (IAPA)
-
Negara IV bekerjasama dengan FISIP
Universitas Hasanudin
2 12-14 Juni 2012
Seminar Internasional -
Universitas Brawijaya, Malang
3 Perumusan Content Mata 27 Pebruari 2012 Gedung
Kuliah Program C.2/11 Kampus I UWP
Studi/Jurusan -
Administrasi
Negara/Publik
4 Seminar Regional” 3 Maret 2013 Gedung C.2/11
Desentralisasi Pelayanan Kampus I UWP
Publik: Strategi
-
mewujudkan Pelayanan
yang Aksessibel dan
Partisipatif
9. Pengalaman Penulisan Bnku Dalam 5 Tabun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari temyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah lpteks bagi Masyarakat
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dra. Nurul Kusuma Wardani Syah, MM
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP/NIK 20051056
5. NIDN 0705045601
6. Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 5 April 1956
7. Surel nurul.kusumawardhani@gmail.com
8. Nomor Telepon/Faks/HP 081330964515
9. Alamat Kantor Raya Menganti Kramat 133 Wiyung Surabaya
3. Etika Profesi
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya Malang Universitas Wijaya
Putra Surabaya
Bidang Ilmu Administrasi Manajemen /
Keuangan
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Instruktur berprestasi ~LKON TRAININDO 2009
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Pengabdian Masyarakat
Penghasilan Pembagian
Pengurangan beban tambahan keuntungan
biaya konsumsi
Keuntungan
U
U
Lokasi Mitra 1
Lokasi Mitra 2
Kantoor Kelurahan
n
Jajar Tunggal
Kampus 22
Universitaas Wijaya Pu
utra
SURAT PERNY AT AAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) RW 02
KELURAHAN JAJAR TUNGGAL KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA
PROGRAM IPTEKS BAGI MASY ARAKAT (IbM)
5. Nama :Nuraini
6. Jabatan : Ketua PKK R W 02
7. Nama Oragisasi : PKK R W 02 Kelurahan Jajar Tunggal
8. Alamat : Jln. Raya Menganti Kramat Surabaya
Bersama ini pula kami menyatakan dengan sebenamya bahwa diantara pihak PKK
RW 02 Kelurahan Jajar Tunggal dengan Pelaksana Kegiatan Program Ipteks Bagi
Masyarakat (IbM) tidak terdapat ikatan kekeluargaan dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab
tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Surabaya, 28 April2014
Yang membuat pemyataan
Penata
Nr. nfioOl02 t99Io3 t 011
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) RW 03
KELURAHAN JAJAR TUNGGAL KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA
PROGRAM IPTEKS BAGI MASY ARAKA T (IbM)
Surabaya, 28 April2014
Yang membuat pemyataan
T.M.M. D1a m i n i
JUSTIFIKASI ANGGARAN
4. Perjalanan
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
(Rp.) (Rp.)
1 Pengurusan perijinan Ijin ke Bakesbanglimas Kota Surabaya 2 pp 150.000 300.000
2 Monitoring dan pendampinag Ke lokasi kedudukan mitra IbM 1 paket 500.000 500.000
3 Seminar Hasil ke lokasi penyelenggaraan seminar hasil 1 pp 2.200.000 2.200.000
Sub Total 4 3.000.000
5. Lain - lain
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
(Rp.) (Rp.)
1 Publikasi Hasil Kontribusi pembiayaan jurnal ilmiah publikasi hasil 1 paket 750.000 750.000
2 desain dan cetak poster publikasi hasil 2 buah 300.000 600.000
3 Laporan Cetak cover dan penjilidan hard copy laporan akhir 5 eks 70.000 350.000
4 Ekspedisi Pengiriman hard copy laporan akhir 1 paket 80.000 80.000
Sub Total 5 1.780.000
Rekapitulasi jumlah anggaran
No. Sub total Komponen Jumlah (Rp.)
1 Sub total 1 (Honorarium Pelaksana) 15.000.000
2 Sub total 2 + 3 (Peralatan dan Bahan penunjang + belanja habis pakai) 30.215.500
3 Sub total 4 (Perjalanan) 3.000.000
4 Sub total 5 (Lain-lain) 1.780.000
Jumlah Keseluruhan 49.995.500