Anda di halaman 1dari 11

Hakikat Manusia

Menurut Musa asyari, Filsafat Islam, 1999 Secara substansial dan moral, manusia dapat lebih hina dari pada iblis, tetapi secara konseptual manusia dapat lebih baik atau lebih mulia karena manusia memiliki kemampuan kreatif. Hakikat manusia ditentukan oleh amal, karya dan perbuatannya, sedangkan pada ketauhidan berdasarkan hakikat manusia dan fungsinya, manusia adalah sebagai abd (bahasa arab artinya hamba) dan khalifah.

Hakikat Manusia
Menurut Freire Menurut Freire untuk memahami hakikat manusia dan kesadarannya tidak bisa dilepaskan dari persoalan dunianya. Maka manusia bersifat unik dikarenakan manusia dalam kapasitasnya memiliki substansi mengetahui dan substansi mengetahui merupakan tindakan yang mencerminkan orientasi manusia terhadap dunia Orientasi dunia yang terpusat pada refleksi kritis serta kemampuan pemikiran adalah proses mengetahui dan memahami. Oleh karenanya manusia sebagai suatu proses dan ia adalah

Hakikat Manusia
Menurut konsep Kitab Suci Kejadian manusia pertama sebagaimana dilukiskan dalam kisah Nabi Adam yakni adanya esensi kodrat ruhaniah dan atributnya. Ruh Tuhan dan lempung atau tanah merupakan dua symbol dengan karakter masing-masing. Pernyataan tersebut dikuatkan dalam salah satu kitab suci yaitu Al-Quran, bahwa manusia diciptakan dari tanah lalu kepadanya ditiupkan ruh, sehingga manusia menjadi hidup atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hakikat Manusia
Manusia adalah suatu kehendak bebas dan bertanggungjawab menempati suatu stasiun antara dua kutub yang berlawanan yakni nafsu baik dan nafsu buruk. Hal ini yang menjadikan manusia sebagai realitas dialektis. Sehingga mampu menetukan nasibnya sendiri

Hakikat Manusia
Esensi da Eksistensi manusia Esensi dan eksistensi bersifat berjalan secara bersamaan dan dalam perjalanannya. Manusia yang menjalankan esensi menjadikan ia bersifat tidak bergerak dan menuju lebih dalam saja tanpa melakukan aktualisasi. Begitu pula manusia yang menjalankan eksistensi tanpa melihat esensi maka yang terjadi ia hanya ada dan tidak dapat mengada. Seperti yang dikemukakan oleh Ali Syariati bahwa esensi manusia merupakan dialektika antara Ruh Tuhan dengan lempung atau tanah dan

Hakikat Manusia

Manusia adalah mahluk yang lemah dibandung mahluk lain namun dengan akal budi dan kemauannya yang sangat kuat yang dimilikinya, maka manusia dapat menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan mengembangkannya untuk tujuan hidupnya. Dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi dan dengan seni akan selalu terjaga dan tercipta harmonisasi manusia dengan dirinya, dengan mahluk hidup lain dan juga dengan lingkungan alam semesta.

Ciri-ciri atau karakteristik manusia:

Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya; Mepunyai jiwa naluri, nalari, ruh dan hati yang sangat khas; Mengadakan metabolism atau pertukaran zat dalam tubuhnya; Tingkat reversibilitas sistim tubuh manusia sangat ideal; Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar; Memiliki potensi untuk berkembang biak; Tmbuh dan bergerak; Berinteraksi dengan lingkungannya ; Bersifat fana atau mengalami kematian.

Kelebihan manusia dibanding mahluk lain:

Homo Sapiens Homo Faber Homo Languegs Homo Sosious Dan Homo Humanis Homo Economicus Homo Religious

Rasa ingin tahu manusia

Sebagai mahluk yang lebih kompleks, manusia tidak hanya dibekali naluri tetapi juga diberikan nalar untuk berfikir yang logis dan analitis. Dengan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang dimiliki saat ini adalah dasar sehingga timbulnya rasa ingin tahu terhadap sesuatu dan rasa ingin tahu tersebut terus berkembang (Curiousity). Dengan hati nurani, manusia senantiasa berfikir dan berbuat untuk kehidupan diri, orang lain juga kepada lingkungan.

MOTIVASI

Kebutuhan pisiologi (Physiological needs) Kebutuhan keamanan (Safety needs) Kebutuhan untuk menghargai (Needs for esteem) Kebutuhan untuk aktualisasi diri (Needs for self actualization) Kebutuhan untuk mengetahui (Needs to know) Kebutuhan untuk mengerti atau memahami (Needs to understand) Kebutuhan estetika (Aesthetic needs) Kebutuhan keutamaan diri (Needs of self transcendence)

Anda mungkin juga menyukai