Anda di halaman 1dari 5

RUNTUHNYA KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA

ESSAY UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibina oleh Ibu Dewi Pusposari, S.Pd, M.Pd

Oleh : Chintya Maharani Putri 130413615041

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN Februari 2014

Menulis merupakan kegiatan berkomunikasi antarsesama manusia dengan media berupa bahasa tulis. Di Indonesia terdapat 90% (180 juta dari 200 juta) penduduk yang melek huruf (mampu menulis dan membaca). Sayangnya, Kemampuan menulis dan membaca justru menempati keberhasilan paling bawah dari keterampilan berkomunikasi lainnya. Menurut data Indonesian Scientific Journal Database, yakni terdata sekitar 13.047 buah jurnal di Indonesia yang berkategori ilmiah, yang sangat tertinggal jauh dari Malaysia yang sudah 55.211 dan Thailand 58.931. Ternyata kemampuan menulis mahasiswa kita masih tergolong sangat rendah. Berdasarkan sumber lainnya dijelaskan bahwa Indonesia hanya mampu menerbit 12 buku untuk satu juta penduduk pertahun. Dimana ini kita telah tertinggal jauh dengan negara berkembang lainnya yang mampu menerbitkan 55 buku untuk satu juta penduduknya pertahun, begitu juga pada negara maju yang mencapai 513 buku untuk setiap satu juta penduduknya pertahun. (Alwasilah, 2000). Mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai di kehidupan Perguruan tinggi, kita masih diajarkan tentang menulis. Menulis merupakan suatu kegiatan yang tak asing bagi kita semua. Dengan menulis kita dapat berbagi cerita, berbagi pengalaman, dan berbagi ilmu, serta hal positif lainnya. Sebagai seorang mahasiswa, kita dituntut untuk memiliki kemampuan menulis yang baik untuk menunjang keberhasilan selama di perguruan tinggi. Terlihat dari banyaknya tugas membuat karya ilmiah yang diberikan oleh dosen akan membuat mahasiswa harus sesering mungkin untuk membuka literatur yang sesuai dengan tugasnya. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan kualitas menulis kita rendah. Salah satu penyebabnnya yaitu budaya membaca pada masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Bahkan sebagian orang menganggap bahwa membaca itu enggak keren, membaca itu membosankan, menulis itu nggak penting, orang yang kutu buku itu culun-culun, lebih

baik waktu kita dipakai untuk nongkrong, dan kegiatan yang kurang bermanfaat lainnya. Bagaimana seseorang bisa menulis kalau yang bersangkutan tidak suka membaca. Menulis dan membaca merupakan suatu kegiatan yang salinga beriringan. Dengan membaca, mahasiswa dapat menambah wawasan serta dapat meningkatkan kualitas karya ilmiah mahasiswa. Maka dari itu, kita harus merubah mindset bahwa seseorang yang gemar membaca itu keren. Seseorang yang suka menciptakan karya tulis (ilmiah) itu keren, karena orang-orang yang gemar membaca dan menulis memiliki wawasan yang luas, pemikiranpemikirannya sudah maju ke depan, dan sebagainya. Dengan membaca kita dapat melepaskan stress dan menjadikannya sebagai hiburan,serta dapat melakukan wisata bahasa yang mengasyikan, dan juga dapat menumbuhkan keinginan untuk menulis, karena membuka wawasan yang luas. Menulis akan mendorong mahasiswa untuk membaca yaitu dengan cara mencari referensi lebih banyak terkait topic atau tema yang sedang ditulis. Ketekunan membaca dan kemampuan mencurahkan pikiran dalam bentuk menulis berbanding lurus dengan prestasi yang akan diraih mahasiswa dalam kehidupan di perguruan tinggi. Faktor kedua yang menyebabkan kualitas menulis kita rendah adalah kurangnya perhatian dan penghargaan dari pemerintah dan perguruan tinggi terhadap karya-karya ilmiah mahasiswa.. saat ini telah digalak perlombaan karya ilmiah sebagai salah satu wadah mencurahkan ide para mahasiswa namun, tetap saja minat mahasiswa untuk melakukan aktivitas tersebut masih tergolong rendah. Kurangnya sosialisasi, kurangnnya pengetahuan mahasiswa tentang membuat karya ilmiah, serta kurang nya koordinasi antar pihak perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pengerjaan karya ilmiah menjadi penyebab utama karya ilmiah di perguruan tinggi masih rendah. Contoh lainnya mengenai rendahnya penghargaan pemerintah akan karya anak bangsa yaitu penemu teori, faktor, dan metode teknologi pesawat terbang, Bapak BJ Habibie yang karya-karyanya lebih dihargai di luar negeri daripada di Indonesia.

Faktor lain yang menyebabkan kualitas menulis para mahasiswa rendah yaitu berkurangnya rasa ingin tahu mahasiswa akan pengetahuan. Terlihat dari jumlah kunjungan mahasiswa yang ada di setiap perpustakaan kampus semakin menurun. Perpustakaan hanya terlihat ramai menjelang ujian, karena banyak mahasiswa yang mencari buku untuk sumber referensi tugas mereka. Sebaliknya, pada hari-hari biasa perpustakaan cenderung sepi pengunjung. Hanya sebagian kecil mahasiswa yang ke perpustakaan untuk mencari tahu apa yang mereka inginkan. Begitu juga saat ini, zaman sudah modern dimana kita dapat mengakses segala informasi dan pengetahuan melalui internet. Tapi apa yang lebih sering dibuka oleh kebanyakan mahasiswa? kebanyakan mahasiswa lebih memilih untuk mengakses facebook,twitter,youtube daripada mengakses website-website berbobot seperti Wikipedia, National Geographic, dan beberapa situs pemerintah (BPS, Portal Nasional Indonesia) . Sangat terlihat kurangnya rasa ingin tahu mahasiswa dalam menyerap pengetahuan. Setelah mengetahui beberapa penyebab mengapa kemapuan menulis karya ilmiah kita menjadi rendah. Maka, kita sebagai mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus ikut tergerak untuk memperbaikinya. Dimulai dari diri sendiri dengan meningkatkan kualitas bacaan kita, juga lebih meningkatkan rasa/hasrat keingintahuan kita , serta menyebar luaskan budaya menulis karya ilmiah kepada masyarakat luas. Hal ini juga harus diimbangi dengan dukungan yang tinggi oleh pihak perguruan tinggi dan pemerintah. Contohnnya pihak perguruan tinggi dapat membimbing para mahasiswa untuk lebih baik dalam pengerjaan karya ilmiah, selain itu juga dari pihak pemerintah dengan memberikan penghargaan dan pekerjaan yang layak dengan gaji yang pantas, sesuai dengan apa yang dikerjakan. Dengan begitu, mahasiswa Indonesia dapat lebih termotivasi dan tidak ragu-ragu lagi untuk membuat tulisan karya ilmiah yang berkualitas nasional bahkan international.

Daftar Pustaka http://isjd.pdii.lipi.go.id/ http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_tingkat_melek_huruf

Anda mungkin juga menyukai