Anda di halaman 1dari 5

Efisiensi Pasar

(1-2)

KERTAS KERJA
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Manajemen Investasi
Yang dibina oleh Bapak Subagyo

Oleh
Chintya Maharani Putri
130413615041

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
MARET 2016
EFISIENSI PASAR

Pada tahun 1953, Maurice Kendall melakukan pengujian untuk memprediksi


harga saham kedepan. Namun, setelah melakukan pengujian Kendall menemukan
sebuah kejutan. Bahwa, harga saham tidak dapat diprediksi, dan memiliki
pergerakan yang acak. Harga saham dapat mengalami peningkatan atau penurunan
diluar karena perubahan harga diwaktu yang lalu, ada beberapa hal lain yang
mempengaruhinya.
Hasil penelitian yang dilakukan Kendall mengusik pemikiran beberapa
ekonom. Ternyata pada kenyataannya, harga saham perusahaan juga dipengaruhi
oleh psikologi pasar yang tidak mengikuti aturan-aturan yang logis. Bayak peneliti
yag mengatakan bahwa hal tersebut membuktikan ketidakrasionalan pasar. Namun,
dibandingkan dengan ungkapan tersebut keadaan itu lebih menunjukkan terjadinya
efisiensi pasar yang merupakan konsekuensi dari kecerdasan investor dalam
bersaing untuk mendapatkan informasi relevan dalam pengambilan keputusan
investasinya(membeli dan menjual) sebelum investor lainnya mengetahui.
Seperti yang telah diungkapkan pada hasil penelitian Kendall bahwa harga
saham memiliki pergerakan yang acak. Pergerakan harga yang acak menunjukkan
pasar yang berfungsi dengan baik / efisien. Fluktuasi yang terjadi pada harga saham
tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya informasi baru yang diterima yang tidak
diketahui kapan datangnya informasi tersebut. Semuanya bersifat unpredictable.
Bahkan untuk jenis informasi apa (good news atau bad news) juga tidak diketahui.
Informasi yang buruk (bad news) dapat berpengaruh negatif pada harga saham
(contohnya: direktur perusahaan ditetapkan menjadi tersagka kasus korupsi).
Sedangkan informasi yang baik akan dapat berpengaruh positif pada harga saham
(contohnya : penurunan tingkat suku bunga, penurunan inflasi, dll). Seseorang tidak
akan dapat memperkirakan dengan pasti berapa harga saham dikeesokan hari jika
ia tidak memiliki informasi baru untuk esok harinya. Jika ia baru mengetahui sebuah
informasi disaat informasi tersebut telah diketahui banyak orang pada hari itu maka
orang tersebut tidak dapat menebak harga saham. Karena, harga saham tersebut
sudah bergerak akibat informasi yang ada. Haugen dalam gumanti (2002) membagi
informasi kedalam 3 kelompok : (1) informasi harga saham masa lalu, (2) semua
informasi publik, dan (3) semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam.
Harga saham akan kembali pada nilai wajarnya ketika informasi tersebut
sudah tersebar luas (diketahui hari itu juga). Contoh : ketika terdapat informasi baru
bahwa hari itu saham GIAA sedang mengalami undervalued. Pada saat itu investor
akan segera memburu saham GIAA. Akhirnya terjadilah peningkatan pada
demmand saham GIAA dengan Supply yang tetap. Hukum permintaan berkata
ketika demmand lebih besar dibandingkan dengan supplynya maka harga barang
akan mengalami kenaikan. Hal tersebut juga terjadi pada harga saham GIAA.
Saham GIAA naik kembali ke nilai wajarnya. Ke nilai dimana tingkat return selaras
dengan resiko saham tersebut.
Jika suatu pergerakan harga dapat diprediksi, maka pasar tesebut akan
bergerak tidak efisien, karena kemampuan memprediksi harga mengindifikasikan
bahwa seluruh informasi yang ada belum tercermin pada harga sahamnya. Semakin
cepat informasi baru tercermin pada harga saham, maka semakin efisien pasar
tersebut. Dalam keadaan pasar efisien para investor akan lebih sulit untuk
memperoleh return diatas nilai wajar sahamnya.
Misalnya pada penelitian Kandell terdahulu ia dapat menemukan cara
memprediksi harga saham dengan tepat. Akan banyak investor yang kaya dengan
menggunakan metode Kandell tersebut. Sebab, mereka dapat mengambil

keputusan membeli dan menjual saham dengan tepat dan mendatangkan


keuntungan yang besar, dibandingkan dengan para investor yang tidak mengetahui.
Namun, hal tersebut akan menyebabkan pasar menjadi tidak efisien. Jadi
kesimpulannya dalam pasar efisien, harga sebuah sekuritas yang terbentuk
merupakan gambaran dari informasi yang ada.
BENTUK EFISIENSI PASAR
Pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang seluruh informasi
relevannya telah tercermin pada harga sahamnya. Terdapat 3 bentuk efisiensi pasar
yaitu : lemah (weak form effiency), semikuat (semistrong form effiency) dan kuat
(strong form effiency).
Tingkat Informasi
Tidak ada informasi
Data

Data Harga Masa


Lalu

Tidak Efisien

Lemah

Data
Publik

Semikuat

Data Pribadi
dan Data Publik

Kuat

Efisiensi Pasar
(sumber : Gumanti 2002)

Efisiensi pasar yang lemah (weak-form effiency) terjadi ketika harga sekuritas
yang terbentuk dipasar tersebut mencerminkan secara penuh informasi
data harga masa lalu. Data harga masa lalu tersebut tersedia untuk publik
dan bisa didapatkan secara gratis melalui website idx.co.id. Data harga masa
lalu tersebut dapat menjadi sinyal bagaimana kinerja keuangan perusahaan
mendatang, sehingga hal tersebut ditangkap oleh para investor untuk
memutuskan keputusan investasinya.
Efisiensi pasar yang semikuat (semistrong form effiency) terjadi ketika harga
sekuritas yang terbentuk mencerminkan data publik yang ada, seperti data
fundamental tentang lini produk perusahaan, kualitas manajemen, prediksi
laba, dll. Ketika para investor memiliki akses untuk mendapatkan data publik
yang tersedia, maka seorang akan berekspektasi bahwa harga yang
terbentuk tersebut mencerminkan informasi data publik yang tesedia.
Efisiensi pasar yang kuat (strong form effiency) terjadi ketika harga sekuritas
yang terbentuk dipasar mencerminkan seluruh informasi yang relevan bagi
perusahaan baik informasi data publik maupun informasi yang tersedia dari
orang dalam perusahaan saja (Data pribadi). Bentuk efisiensi pasar ini
merupakan efisiensi pasar yang paling ketat. Sebab, sangat sulit bagi

investor baik itu individu atau kelompok untuk mendapatkan return abnormal.
Sebab seluruh informasi yang relevan telah tercerminkan pada harga saham.

DAFTAR RUJUKAN

Bodie, Kane, Marcus. 2006. Investments Investasi Edisi 6. Jakarta : Salemba


Empat

Ilmu Akutansi. 2012. Pengertian Saham dan Efisiensi Pasar Modal. (Online)
(http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-saham-dan-efisiensi-pasar-modal/ )
diakses pada 19 Maret 2016

Kabo, Muslim. 2015. Pasar Modal Efisien. (Online)


(http://ekonomi.kabo.biz/2011/10/pasar-modal-efisien.html) diakses pada 19
Maret 2016

Gumanti, Tatang Ary dan Elok Sri Utami. 2002. Bentuk Pasar Efisien Dan
Pengujiannya Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, (Online),
(http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/), diakses 27 Maret 2016

Ismi, Putri. Bentuk-Bentuk Efisiensi. (online)


(https://www.academia.edu/8809472/Bentuk-Bentuk_Efisiensi) diakses 27
Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai