Anda di halaman 1dari 3

MANIFESTASI KLINIS: Menurut Kowalak, 2011 sirosis hepatis mempunyai tanda gejala sebagai berikut: Tanda dan gejala

a stadum awal: a. Anoreksia akibat perubahan citarasa terhadap makanan tertentu b. Mual dan muntah akibat respons inflamasi dan efek sistemik inflamasi hati c. Diare akibat malabsorpsi d. Nyeri tumpul abdomen akibat inflamasi hati Tanda dan gejala stadium lanjut: 1. Respirasi a. Efusi pleura, ekspansi toraks yang terbatas karena terdapat asites dalam rongga perut b. gangguan pada efisiensi pertukaran gas sehingga terjadi hipoksia. 2. Sistem saraf pusat Tanda dan gejala ensefalopati hepatik yang berlangsung progresif dan meliputi: a. letargi, b. perubahan mental, c. bicara pelo, d. asteriksis, e. neuritis perifer, f. paranoia,

g. halusinasi, h. somnolesia berat dan koma, yang semua terjadi sekunder karena terganggunya proses perubahan monia menjadi ureum, dan sebagai akibatnya, senyawa amonia yang toksik itu akan terbawa ke dalam otak. 3. Hematologik a. Kecenderungan berdarah (epistaksis, gejala yang mudah memar, gusi yang berdarah) b. Splenomegali c. anemia yang disebabkan oleh trombositopenia (terjadi sekunder karena splenomegali serta penurunan absorpsi vitamin K)

d. hipertensi porta. 4. Endokrin a. Atrofi testis, b. ketidakteraturan haid, c. ginekomastia d. bulu dada serta ketiak rontok akibat penurunan metabolisme hormon. 5. Kulit a. Pigmentasi yang abnormal, spider angioma (spider naevi), eritema palmarum, dan gejala ikterus yang berhubungan dengan kerusakan fungsi hati b. pruris hebat yang terjadi sekunder karena ikterus akibat hiperbilirubinemia c. kekeringan kulit yang ekstrem dan turgor jaringan yang buruk, yang semua ini berhubungan dengan malnutrisi. 6. Hepatik a. Ikterus akibat penurunan metabolisme bilirubin b. hepatomegali yang terjadi sekunder karena pembetukan parut pada hati dan hipertensi porta c. asites serta edema pada tungkai akibat hipertensi porta dan penurunan kadar protein plasma d. ensefalopati hepatik akibat intoksikasi amonia e. sindrom hepatorenal akibat penyakit hati yang lanjut dan gagal ginjal yang kemudian terjadi. 7. Lain-lain a. Nafas yang berbau pesing dan gejala ini terjadi sekunder karena penumpukan amonia b. pelebaran vena superfisial abdomen yang disebabkan oleh hipertensi porta c. rasa nyeri pada abdomen kuadran kanan atas yang semakin bertambah parah pada waktu pasien duduk atau membungkukkan tubuh ke depan, dan gejala ini disebabkan oleh inflamasi serta iritasi pada serabut saraf di daerah tersebut d. hati atau limpa yang teraba akibat pembesaran organ tersebut e. suhu tubuh yang berkisar antara 38,3-39,4C akibat respons inflamasi f. perdarahan dari varises esofagus, yang terjadi karena hipertensi porta.

REFERENSI Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai