Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Structural Equation Modelling (SEM) merupakan sebuah metode yang

terbentuk karena adanya masalah pengukuran suatu variabel dimana terdapat suatu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (Santoso, 2012 : 1). Variabel variabel yang tidak dapat terukur tersebut dinamakan sebagai variabel laten dimana membutuhkan sebuah variabel manifes sebagai indikator atau alat ukur variabel laten tersebut. Dalam perkembangannya, SEM menjadi metode yang populer karena dapat diaplikasikan pada beberapa analisis, seperti analisis causal modelling, confirmatiory analysis, second order factor analysis, analisis regression models, analisis covariance structure models, dan analisis correlation structure models (Mustafa dan Wijaya, 2012 : 4-5). Terdapat beberapa metode estimasi pada metode SEM, yaitu Instrument Variable (IV) , Two Stage Least Square (TSLS), Unweighted Least Square (ULS), Generalize Least Square (GLS), Maximum Likelihood (ML), Weighted Least Square (WLS), dan Diagonally Weighted Least Square (DWLS). Akan tetapi semua metode estimasi SEM tersebut memiliki kekurangan, yaitu membutuhkan sampel yang berjumlah besar dan data yang harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, dikembangkan sebuah metode alternatif untuk mengestimasi SEM yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan pada metode - metode lain, yaitu metode Partial Least Square (PLS). Partial Least Square (PLS) merupakan salah satu metode alternatif estimasi model untuk mengelola Structural Equation Modelling (SEM). Desain PLS dibuat
1

untuk mengatasi keterbatasan metode SEM. Pada metode SEM mengharuskan data berukuran besar, tidak ada missing values, harus berdistribusi normal, dan tidak boleh memiliki multikolinieritas, sedangkan pada PLS menggunakan pendekatan distribution free dimana data dapat berdistribusi tertentu. Selain itu PLS juga dapat digunakan pada jumlah sampel yang kecil. (Mustafa dan Wijaya, 2012 : 11). Beberapa penelitian sebelumnya dengan menggunakan metode PLS

diantaranya adalah analisis pengaruh peran pemerintah dan orientasi kepemimpinan terhadap komitmen organisasi, motivasi, inovasi dan lingkungan kerja serta dampaknya pada kinerja koperasi pada Provinsi Bangka Belitung yang dilakukan oleh Fransiska (2012). Hasil dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa peran pemerintah dan orientasi kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap organisasi, motivasi, inovasi dan lingkungan kerja. Penelitian lainnya yang menggunakan PLS dilakukan oleh Ningrum (2011) yang meneliti tentang pengaruh intellectual capital (IC) terhadap kinerja keuangan perbankan go public di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa IC terbukti berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan peruasahaan baik pada masa sekarang maupun pada masa mendatang. Pada penelitian ini mengangkat topik mengenai pengaruh sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada masa globalisasi sekarang ini, kondisi ekonomi merupakan salah satu aspek yang dianggap penting dalah kehidupan sosial. Menurut Todaro dan Smith (2006) dalam Indrasari (2011 : 19), pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap - sikap masyarakat, dan institusi - institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pemberantasan

kemiskinan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan acuan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu pemerintahan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut David Ricardo dalam Sukirno (2006) berpendapat bahwa unsur pokok proses pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan output dan pertumbuhan penduduk. Dimana pertumbuhan output sendiri sangat diperngaruhi oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk memajukan pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus dapat menggunakan kekayaan dan kemampuan yang dimiliki. Strategi utama yang harus dilakukan adalah memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan mengolahnya dengan sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Setiap negara pasti memiliki kekayaan alam, kekayaan alam yang dimiliki semestinya dapat digunakan untuk mensejahterahkan seluruh masyarakatnya. Apabila dilihat kekayaan alam, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah, akan tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang dikategorikan sebagai masyarakat kurang mampu. Beberapa pakar mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan kurangnya kemampuan manusia atau sumber daya manusia untuk mengolah sumber daya yang tersedia. Hal ini dapat ditunjukkan dengan melihat pertumbuhan ekonomi pada kabupaten - kabupaten di Pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan dikenal sebagai suatu pulau yang memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, akan tetapi kabupaten kabupaten pada Pulau Kalimantan dapat dikatergorikan dalam kabupaten yang memiliki pertumbuhan ekonomi rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan

ekonomi kabupaten - kabupaten pada Pulau Jawa atau Pulau Sumatera yang memiliki kekayaan alam yang lebih sedikit. Adapun sumber daya manusia yang seharusnya dapat mengontrol dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Sumber daya manusia merupakan potensi atau kemampuan yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk sosial. Permasalahan yang sering terjadi adalah kurangnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola kekayaan alam yang tersedia sehingga tidak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Ketiga variabel tersebut merupakan variabel kompleks dan tidak dapat diukur secara langsung, maka variabel tersebut dapat dikatergorikan sebagai variabel laten. Maka daripada itu, untuk memprediksi nilai variabel laten yang kompleks, maka harus dilakukan pengukuran yang lebih lanjut, pengukuran tersbut biasanya disebut sebagai indikator atau variabel manifes (manifest variable). Karena model penelitian ini melibatkan beberapa variabel laten dan perlu dianalisis indikatornya, maka harus dibuat model Structural Equation Model (SEM). Untuk mengatasi keterbatasan kekurangan SEM pada jumlah dan distribusi data, maka penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, muncullah beberapa software khusus untuk menganalisis model SEM seperti LISREL, AMOS, dan R. Dengan menggunakan software ini, sebuah model yang kompleks dapat diuji, baik hubungan antarq variabel manifes (indikator) dengan variabel laten, maupuan hubungan antar variabel laten. Pada saat ini, semua alat analisis model SEM tidak fokus untuk menganalisis model SEM tetapi juga memiliki fungsi pemakaian lain, oleh karena itu

maka peneliti membangun sebuah desktop application yang digunakan khusus untuk menganalisis model SEM yang dapat dimengerti oleh pengguna dalam menganalisis dan membuat kesimpulan analisis model SEM. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk model struktural dari hubungan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) terhadap pertumbuhan ekonomi? 2. Bagaimana bentuk model pengukuran dari hubungan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) terhadap pertumbuhan ekonomi? 3. Apakah sumber daya alam (SDA) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan? 4. Apakah sumber daya manusia (SDM) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan? 5. Apakah aplikasi yang dikembangkan dapat menunjukkan fungsi-fungsi Partial Least Square (PLS)? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan model struktural dan model pengukuran dari hubungan antara sumber daya alam dan sumber daya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi. 2. Mendapatkan model pengukuran dari hubungan antara sumber daya alam dan sumber daya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi. 3. Menganalisis pengaruh sumber daya alam ekonomi di Pulau Kalimantan. terhadap pertumbuhan

4. Menganalisis pengaruh sumber daya manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan. 5. Mengetahui fungsi fungsi PLS yang dapat digunakan pada aplikasi yang dikembangkan. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penelitian lain : Inner Model dan Outer Model melalui metode PLS dapat digunakan sebagai referensi penelitian yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. 2. Bagi instansi lain : Khususnya pemerintahan daerah di pulau Kalimantan, faktor faktor yang memperngaruhi pertumbuhan ekonomi dapat

digunakan sebagai sebagai bahan kajian dan kebijakan terhadap langkah yang diambil untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Memprediksi besarnya pertumbuhan ekonomi pada masa depan.

1.4

Ruang Lingkup Agar penelitian tidak meluas dan menyimpang dari pembahasan maka perlu

diberikan suatu pembatasan masalah. Pembatasan masalahnya sebagai berikut : 1. Menggunakan data pada tahun 2009, 2. Menggunakan data kabupaten-kabupaten yang terdapat pada Pulau Kalimantan, 3. Penggunakan metode Bootstrapping pada uji hipotesis dengan nboot sebanyak 52 (sebanyak jumlah data), 4. Pembuatan sebuah desktop application untuk menganalisis PLS dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan dibantu dengan software Netbeans dan R-Language

Anda mungkin juga menyukai