Anda di halaman 1dari 43

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Definisi yang pasti mengenai gagal tumbuh sampai saat ini belum menemukan konsensus atau kesepakatan. Gagal tumbuh dapat terjadi pada semua kelas sosio ekonomi, walaupun lebih sering terjadi pada keluarga yang kurang mampu. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa insiden gagal tumbuh meningkat pada anak yang sedang dalam pengobatan, tinggal di daerah rural, dan yang tidak mempunyai tempat tinggal permanen. Kejadian gagal tumbuh lebih banyak terjadi di negara yang belum atau sedang berkembang dibandingkan dengan negara yang sudah maju. Di Indonesia, angka kejadian gagal tumbuh masih belum terdata. Data yang ada adalah data gizi kurang, dimana prevalensi gizi kurang pada periode !"!# !!! menurun dari $!.%& menjadi $'.%& atau rata#rata terjadi penurunan (.)(& per tahun, namun pada periode $(((#$((% terjadi peningkatan prevalensi gizi kurang dari $).*& menjadi $".(&. +elihat dari tingginya angka kejadian gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia, maka perlu dilakukan penelaahan mengenai kasus gagal tumbuh , Failure to Thriveyang mungkin kerap dijumpai. .ntuk itu perlu pengkajian lebih lanjut baik dari gejala klinis, pemeriksaan dan penegakan diagnosis serta penatalaksanaan gagal tumbuh yang tepat.

TUJUAN PENULISAN . /aporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang gagal tumbuh pada anak. $. +emenuhi sebagian syarat 0rogram 0endidikan 0rofesi Kepanitraan Bagian Ilmu Kesehatan 1nak di 23.D 1rjawinangun.

BAB II LAPORAN KASUS

I.

IDENTITAS 4ama .mur 9enis kelamin 1lamat 5 BG3 5 %" hari 5 laki#laki 5 0alimanan 4ama ayah .mur 0endidikan 0ekerjaan 4ama ibu .mur 0endidikan 0ekerjaan 5 67 5 8 tahun 5 3+K 5 +andor Besi 5 D: 5 $( 7ahun 5 3+0 5 Ibu 2umah 7angga

+asuk 23 4o. 2egister 7gl. Diperiksa

5 $8 1pril $( 8 5 ) "'$ 5 $* 1pril $( 8

Gambar . 0asien ,BG3-

II.

ANAMNESIS ,anamnesis;alloanamnesis terhadap5 ibu pasien -

1.

Keluhan Utama: Berat a!an turun

".

R#$a%at Pen%a&#t Se&aran': 0asien ,usia %8 hari- datang ke IGD 23.D 1rjawinangun pada tanggal $8 1pril

$( 8 dengan keluhan berat badan tidak naik sejak lahir dan <endrung semakin turun. Berat badan lahir 8'(( gram, dan saat ditimbang di IGD berat badan pasien $)(( gram. 0asien juga sering mengalami muntah dan men<ret sejak lahir. 3etelah dirawat selama 8 hari di 2uang 1nak 23.D 1rjawinangun, berat badan pasien naik menjadi 8 (( gram, namun pasien masih mengalami muntah dan men<ret. 0asien sejak lahir sering muntah. 0asien langsung muntah setiap disusui oleh ibunya. 3ejak lahir pasien diberi minum 13I oleh ibunya. +untah berwarna putih seperti susu, tidak terdapat darah, lendir, dan tidak berbau busuk. 0asien juga sering mengalami men<ret. B1B men<ret lebih dari % kali sehari. +en<ret berwarna kuning <air, terdapat lendir, tidak ada ampas, tidak ada darah. 0asien tidak demam, tidak mengalami sesak napas, dan tidak mengalami batuk atau pun pilek. Buang air ke<il lan<ar, warna kuning# putih jernih. 0asien mau minum 13I dan tidak rewel. 0asien tidak pernah mengkonsumsi susu formula atau makanan lain selain 13I. 7idak ada riwayat alergi di keluarga pasien. 0asien tidak mengalami batuk berulang, ataupun kontak dengan penderita penyakit paru. 3elama hamil, ibu dan ayah pasien sehat dan tidak mengalami sakit serius. 2iwayat minum obat#obatan, alkohol, dan merokok disangkal oleh kedua orang tua pasien. (. R#$a%at Pen%a&#t Dahulu: 0asien sering muntah sehabis disusui dan men<ret berwarna kuning <air sejak lahir. ). R#$a%at Pen%a&#t Keluar'a: Keluarga tidak ada yang memiliki gejala penyakit yang sama dengan pasien.

*.

S#l+#lah,I&ht#+ar &eturunan:

Keterangan5 5 ayah pasien 5 ibu pasien 5 pasien -. R#$a%at Pr# a!#: 2iwayat kehamilan5 Kehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan dan merupakan kehamilan pertama. Ibu tidak pernah mengalami sakit yang serius selama hamil. 2iwayat minum alkohol dan merokok disangkal. Ibu memeriksakan kehamilannya di bidan <ukup teratur. Ibu pasien memiliki riwayat preeklampsia , )(; ((- saat hamil. 2iwayat persalinan5 0asien lahir dengan operasi Kaisar atas indikasi =0D. 0asien lahir <ukup bulan di 2umah 3akit, langsung menangis, berat lahir 8'(( gram, panjang lahir %( <m.

2iwayat pas<a lahir5 7idak ada keluhan

..

R#$a%at Ma&anan: 0asien masih mendapatkan 13I ekslusif

/.

Per&em an'an: U+#a $ bulan M0t0r#& &a+ar 7idak bisa untuk belajar mengangkat kepala M0t0r#& halu+ 7idak bisa yang dipegangnya B#1ara 7idak bisa spontan atau bereaksi dengan mengo<eh S0+#al 7idak bisa melihat kemuka orang dengan tersenyum

menahan barang mengo<eh

2.

Imun#+a+#: ,ibu pasien tidak tahu mengenai imunisasi yang telah diterima oleh pasien3 B=G D07 0olio =ampak 6epatitis B 5# 5# 5# 5# 5#

.langan ; booster 5 # Imunisasi lain 5#

14.

S0+#al E&0n0m# !an L#n'&un'an S0+#al E&0n0m#: 1yah pasien bekerja sebagai mandor besi. 1yah pasien bekerja di luar kota mengikuti tempat proyek dia bekerja. 3aat ini ayah pasien telah % bulan tidak pulang, sehingga ibu pasien mengasuh anaknya sendiri. 0endapatan ayah tidak menentu, berkisar 2p .(((.((( per bulan untuk menghidupi 8 orang anggota keluarga.

L#n'&un'an: 0asien tinggal di :aru 9aya, 0alimanan. 7inggal berdua di rumah bersama ibunya. 2umah sederhana, sirkulasi udara dan pen<ahayaan kurang baik. Di kamar terdapat ventilasi udara. 2umah terdiri dari $ kamar tidur, kamar mandi, dan dapur. >asilitas kesehatan terdekat adalah bidan dan praktek dokter umum. III. PEMERIKSAAN 5ISIK 6tan''al "- A7r#l "41(3 A. Pemer#&+aan Umum 1. Ke+an Umum ". Ke+a!aran (. Tan!a Utama >rekuensi nadi >rekuensi napas 3uhu 7ekanan darah ). Statu+ G#8#: Kl#n#+: tampak kurus, tidak edema Antr070metr#+: Berat Badan ,BB/ingkar kepala /ingkar lengan atas BB;. 7B;. BB;7B B+I 5 5 5 5 5 5 5 8 (( gram %$ <m 8',% <m ! <m ,/i/1;. @ A #8 3D A #8 3D A #8 3D A #8 3D # 7inggi;0anjang Badan,7B;0B- 5 5 ((?;menit, teratur, isi <ukup pada keempat ekstremitas 5 )( ?;menit 5 8', =elsius 5 !(;*( mm6g 5 tampak sakit sedang : <omposmentis

,Gunakan kurva =D=;4=63 dan standard :6B#4=63-

3impulan status gizi5 gizi buruk B. Pemer#&+aan Khu+u+ . Kulit 5 tidak ada hematom,terdapat mottling, dan tidak ikterik.

$. Kepala 5 tidak ada deformitas, rambut lurus ke<oklatan, tidak mudah di<abut, muka seperti orang tua, ubun#ubun besar tidak <ekung dan belum tertutup. 8. +ata 5 konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, reflek

<ahaya langsung dan tidak langsung positif. ). /eher 5 tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, trakea berada ditengah, tiroid tidak membesar. %. 7elinga 5 normal, tidak terdapat serumen *. 6idung 5 simetris, tidak ada sekret, tidak ada penapasan <uping hidung. '. 7enggorok 5 faring tidak hiperemis, tonsil t # t , tidak ada perdarahan dan sekret. ". +ulut 5 tidak terdapat karies dentis, gusi tidak hipertrofi, tidak ada perdarahan, lidah tidak makroglosia. !. Dada 5 5 iktus kordis di sela iga ke % medial linea midclavicularis 5 tidak teraba thrill 5 ,7idak dilakukan-

a. Jantung Inspeksi sinistra 0alpasi 0erkusi

'

1uskultasi 5 Bunyi jantung gallop. b. Paru Kanan De7an: Inspeksi 0alpasi 0erkusi 1uskultasi

dan $ normal, tidak terdengar murmur dan

K#r# Gerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

Gerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

Kanan Bela&an': Inspeksi 0alpasi 0erkusi 1uskultasi pergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing (. 1bdomen 5 meningkat. 6epar 5 tidak teraba /ien 5 tidak teraba

K#r# 0ergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

/emas, turgor kulit kembali lambat, Bising usus terdengar

. Ckstremitas5

"

Tun'&a# kanan Gerakan 7rofi 7onus Kekuatan Klonus 2efleks >isiologis 2efleks 0atologis 3ensibilitas 5 4ormal 5 normotrofi 5 5 5 5 5 Baik % # # Baik negatif kiri 4ormal normotrofi Baik % # 4ormal # Baik 4ormal

Len'an kanan normotrofi Baik % # 4ormal # Baik # Baik kiri 4ormal normotrofi Baik % # 4ormal

5 4ormal

7anda 2angsang +eningeal 5 7idak sianosis

1kral teraba hangat, Capilary Refill Time kurang dari $ detik

$. 1nogenital5 terdapat anus, tidak ada perianal rash, genitalia laki#laki ,normal-

I9. PEMERIKSAAN PENUNJANG 0emeriksaan /aboratorium Darah /engkap ,$8 1pril $( 8 :B= /E+ +B4 G21 /E+& +B4& G21& 2B= 88(( %"(( "(( %'(( )8,! 8,% )$,* 8%((((( ;Dl ;D/ ;D/ ;D/ & & & ;D/
!

6GB 6=7 +=F +=6 +=6= 2D: 0/7 +0F 0=7 0D:

(,% 8 , !(,! 8( 88 )," $%8((( " (,$($ ),'

g;d/ & Dm8 pg g;d/ & ;D/ Dm8 & &

>ungsi 6ati ,$) 1pril $( 8 3GB7 3G07 1lbumin 5 "8 .;l 5 $* .;l 5 8,*8 g;dl

Clektrolit ,$) 1pril $( 8 4atrium Kalium Klorida Kal<ium 8' mmol;l 8,) mmol;l " mmol;l "," mg;dl

>ea<es 2utin ,$%;);$( 8 :arna Konsistensi /endir Darah 0us 1muba 5 5 5 5 5 5 kekuningan lembek positif negatif negatif positif

/eukosit Critrosit

5 5

,G-"# ( ,G- (#$ Kesan5 .4on visualized vesi<a fellea,susp.atresia vesi<a fellea $.7ak tampak kelainan pada hepar, pankreas, lien, renal,dan vesi<a urinaria

Gambar $ . .3G 1BDB+C4 9. RINGKASAN DATA DASAR A . ANAMNESIS 0asien ,%8 hari-, berat lahir 8'(( gram, sejak lahir terus mengalami penurunan berat menjadi $)(( gram. 3etelah dirawat 8 hari, berat badan pasien 8 (( gram. 0asien muntah setiap disusui 13I oleh ibu, muntah warna putih susu, tidak asam, tidak ada lendir, tidak ada darah dan pus. 0asien juga men<ret berwarna kuning <air, ada lendir, tidak bau busuk, tidak ada darah. 0asien tidak ada demam, tidak ada sesak napas, tidak ada batuk dan pilek dan B1K tidak ada keluhan. +inum 13I mau, tidak pernah mengkonsumsi susu sapi;susu formula.
B. PEMERIKSAAN 5ISIK

. Kulit $. Kepala 8. +ata ). Dada %. 0aru. *. 0erut

5 turgor kulit kembali lambat, terdapt mottling. 5 rambut lurus hitam ke<oklatan, muka seperti orang tua 5 konjungtiva anemis, mata <ekung 5 jantung dalam batas normal 5 vesikuler seluruh lapang paru 5 Bising usus terdengar, turgor kulit kembali lambat

'. Ckstremitas 5 terdapat baggy pants. ". 1nogenital 5 tidak terdapat perianal rash 9I. DIAGNOSIS KERJA >1I/.2C 7B 762IFC ,I=D5 2*$."9II. DIAGNOSIS BANDING #KC0 #6IF # 3indrom +alabsorbsi

9III. REN:ANA PENGELOLAAN A. Ren1ana Pemer#&+aan Penun;an' # .3G :hole 1bdomen # 2ontgen 7horaks # =ek darah lengkap # =ek kadar elektrolit # =ek fungsi hati # 0emeriksaan 6IF # =ek feses dan urin # =ek albumin # B4B abdomen B. Ren1ana Penatala&+anaan !an D##t 1. Me!#&ament0+a Koreksi gangguan keseimbangan <airan dan elektrolit. Intravena fluid 1sering 8( tetes per menit mikro drip

Injeksi Gentami<in $ ? % mg intravena /#bio $ ? H sa<het Iink ? ( mg dilarutkan dalam air (( <<

Injeksi 1ntrain 8( mg intravena jika demam +etronidazole 8 ? $( mg 7erapi GC2D dengan <isapride 8 ? % mg ". D##t 7otal kebutuhan kalori per hari5 kebutuhan kalori harian ditambah kalori untuk catch up berat badan. Berat badan ideal pasien usia $ bulan adalah % kg. Kebutuhan kalori untuk kebutuhan harian dan catch up BB ideal adalah %(( kkal, jenis makanan 13I on demand ,sesuai kemauan bayi-. .ntuk memastikan kuantitas intake 13I, dapat diukur yaitu '(( << per hari. Bila tidak memungkinkan pemberian oral, pasang nasogastric tube atau orogastric tube untuk memasukkan diit. 3etelah intake 13I yang adekuat, pantau kenaikan berat badan dan gajala klinis yang mun<ul Berikan mineral mi? bila perlu K<l +g=/$.*6$B In asetat $ 6$B =u 3B).%6$B 5 $$) gram 5 '* gram 5 ".$ gram 5 .) gram 7ropotasium sitrat 5 " gram

Ditambah air sampai $.% /iter Bila anemia5 tablet besi diberikan setelah $ minggu , setelah fase stabilisasi Berikan setiap hari multivitamin dan asam folat Bila terbukti penyebab gagal tumbuh adalah karena KC05 Berikan makanan untuk 3tabilisasi dan 7ransisi 3tabilisasi 5
8

# > :6B '% 5 men<egah hipoglikemi 7ransisi 5 Bertahap > '% menjadi > (( +emberikan makanan untuk tumbuh kejar # Cnergi # 0rotein 5 ((# ( Kkal;kg BB;hari 5 8 J ) gr;kg BB;hari

# Bentuk makanan 5 13I (. N0n<me!#&ament0+a +enyusui atau penyajian susu formula harus dengan benar. Bila ibu menyusui pasien, posisikan pasien dengan posisi duduk untuk men<egah refluk. 0asien diposisikan fowler saat tidur 9aga kebersihan pasien dan personal hygine ibu 3timulasi sensorik dan dukungan emosional pada pasien, seperti5 Kasih sayang /ingkungan yang <eria 7erapi bermain terstruktur selama % J 8( menit;hari 1ktifitas fisik segera setelah sembuh Keterlibatan ibu ,memberikan makan, memandikan, dan bermain:. Ren1ana Pemantauan 0antau tanda vital pasien 0antau gejala penyakit penyerta 0antau pemberian antibiotik 0antau intake makanan dan kalori 0antau tumbuh kembang pasien 0antau kenaikan berat badan pasien

D.

Ren1ana E!u&a+# Cdukasi terhadap keluarga pasien tentang penyakit pasien. 3elain itu edukasikan

tentang pentingnya pola hidup dan lingkungan sehat

kepada keluarga. 0erhatikan

mengenai asupan makanan untuk pasien yaitu 13I dengan kualitas dan kuantitas yang baik. 3arankan untuk membawa kembali untuk kontrol se<ara teratur 5 # 3untikan;imunisasi dasar dan ulangan ,booster# Fitamin 1 dosis tinggi setiap * bulan ,dosis sesuai umur-

I=. PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad functionam 5 dubia ad malam 5 dubia ad malam

50ll0$ U7 tan''al ". A7r#l "41(


3 5 0asien masih sering muntah setiap disusui oleh ibu, muntah seperti warna 13I, tidak asam, tidak berbau busuk, tidak diserati darah dan lendir. 0asien juga masih men<ret % kali berwarna kuning <air, ada ampas dan lendir, tidak berbau busuk dan tidak disertai darah. 0asien tidak demam, tidak ada sesak napas, tidak ada batuk dan pilek. Buang air ke<il lan<ar dan minum 13I mau. B : Pemer#&+aan >#+#& 1. Ke+an Umum ". Ke+a!aran (. Tan!a Utama 5 tampak sakit sedang : composmentis

>rekuensi nadi 3uhu 7ekanan darah ). Statu+ G#8#:

( ?;menit, teratur, isi <ukup pada keempat ekstremitas

>rekuensi napas 5 )( ?;menit 5 8*,"o =elsius 5 !(;*( mm6g

Kl#n#+: tampak kurus, tidak edema Antr070metr#+: Berat Badan ,BB/ingkar kepala /ingkar lengan atas BB;. 7B;. BB;7B B+I 5 5 5 5 5 5 5 8$(( gram %$ <m 8',% <m ! <m ,/i/1;. @ A #8 3D A #8 3D A #8 3D A #8 3D # 7inggi;0anjang Badan,7B;0B- 5

,Gunakan kurva =D=;4=63 dan standard :6B#4=63Pemer#&+aan &hu+u+: . Kulit 8. +ata %. 0aru. *. 0erut 5 turgor kulit kembali lambat, terdapt mottling. 5 konjungtiva anemis, mata <ekung 5 vesikuler seluruh lapang paru 5 Bising usus terdengar, turgor kulit kembali lambat $. Kepala 5 rambut lurus hitam ke<oklatan, muka seperti orang tua ). Dada 5 jantung dalam batas normal

'. Ckstremitas 5 terdapat baggy pants. ". 1nogenital 5 tidak terdapat perianal rash !. Dada 5 a. Jantung

Inspeksi sinistra 0alpasi 0erkusi 1uskultasi gallop. b. Paru

5 iktus kordis di sela iga ke % medial linea midclavicularis 5 tidak teraba thrill 5 ,tidak dilakukan5 Bunyi jantung dan $ normal, tidak terdengar murmur dan

Kanan De7an: Inspeksi 0alpasi 0erkusi 1uskultasi Gerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

K#r# Gerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

Kanan K#r# Bela&an': Inspeksi 0alpasi 0erkusi 1uskultasi pergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing 0ergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

(. 1bdomen5 /emas, turgor kembali lambat, Bising usus terdengar meningkat 6epar 5 tidak teraba, lien 5 tidak teraba

'

. Ckstremitas5 akral hangat, capilary refill time kurang dari $ detik $. 1nogenital5 tidak terdapat perianal rash

D#a'n0+#+: >1I/.2C 7B 762IFC ,I=D5 2*$."-

50ll0$ U7 "/ A7r#l "41(


3 5 0asien masih muntah bila disusui oleh ibu, namun frekuensinya sudah mulai berkurang. muntah seperti warna 13I, tidak berbau busuk, tidak diserati darah dan lendir. 0asien juga masih men<ret sebanyak % kali sehari, berwarna kuning, terdapat sedikit ampas dan lendir, tidak berbau busuk dan tidak disertai darah. 0asien tidak demam, tidak ada sesak napas, tidak ada batuk dan pilek. Buang air ke<il lan<ar dan minum 13I mau. B : Pemer#&+aan >#+#& 1. Ke+an Umum ". Ke+a!aran (. Tan!a Utama >rekuensi nadi >rekuensi napas 3uhu 7ekanan darah ). Statu+ G#8#: Kl#n#+: tampak kurus, tidak edema Antr070metr#+: 5 (?;menit, teratur, isi <ukup pada keempat ekstremitas 5 8" ?;menit 5 8*," =elsius 5 !(;*( mm6g 5 tampak sakit sedang : <omposmentis

"

Berat Badan ,BB/ingkar kepala /ingkar lengan atas BB;. 7B;. BB;7B B+I

5 5 5 5 5 5. 5.

88(( gram %$ <m 8',% <m ! <m ,/i/1;. @ A #8 3DA #8 3D A #8 3D A #8 3D #

7inggi;0anjang Badan,7B;0B- 5

,Gunakan kurva =D=;4=63 dan standard :6B#4=6315 Pemer#&+aan &hu+u+: 1. Kulit 5 tidak ada hematom,terdapat mottling, dan tidak ikterik.

$. Kepala 5 tidak ada deformitas, rambut lurus ke<oklatan, tidak mudah di<abut, muka seperti orang tua, ubun#ubun besar tidak <ekung dan belum tertutup. 8. +ata 5 konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, reflek

<ahaya langsung dan tidak langsung positif. ). /eher 5 tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, trakea berada ditengah, tiroid tidak membesar. %. 7elinga 5 normal, tidak terdapat serumen *. 6idung 5 simetris, tidak ada sekret, tidak ada penapasan <uping hidung. '. 7enggorok 5 faring tidak hiperemis, tonsil t # t , tidak ada perdarahan dan sekret. ". +ulut 5 tidak terdapat karies dentis, gusi tidak hipertrofi, tidak ada perdarahan, lidah tidak makroglosia.

!. Dada

5 5 iktus kordis di sela iga ke % linea mid clavicularis sinistra 5 tidak teraba thrill 5 ,7idak dilakukandan $ normal, tidak terdengar murmur dan

a. Jantung Inspeksi 0alpasi 0erkusi gallop. b. Paru Kanan De7an: Inspeksi 0alpasi 0erkusi 1uskultasi Gerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing Gerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing K#r#

1uskultasi 5 Bunyi jantung

Kanan Bela&an': Inspeksi 0alpasi 0erkusi 1uskultasi pergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

K#r# 0ergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

(. 1bdomen 5 /emas, turgor kulit kembali lambat, bising usus terdengar meningkat.
$(

6epar 5 tidak teraba /ien . Ckstremitas5 Tun'&a# kanan Gerakan 7rofi 7onus Kekuatan Klonus 2efleks >isiologis 2efleks 0atologis 3ensibilitas 5 4ormal 5 normotrofi 5 5 5 5 5 Baik % # # Baik negatif kiri 4ormal normotrofi Baik. % # 4ormal # Baik 4ormal normotrofi Baik. % # 4ormal # Baik Len'an kanan kiri 4ormal normotrofi Baik % # 4ormal # Baik 5 tidak teraba

5 4ormal

7anda 2angsang +eningeal 5 7idak sianosis

1kral teraba hangat, Capilary Refill Time kurang dari $ detik

$. 1nogenital5 terdapat anus, tidak ada perianal rash, genitalia laki#laki ,normal-

Diagnosis 5 >1I/.2C 7B 762IFC ,I=D5 2*$."-

50ll0$ U7 "2 A7r#l "41(


3 5 0asien masih muntah setelah disusui oleh ibunya, frekuansi muntah berkurang. +untah seperti warna 13I, tidak disertai darah, lendir dan tidak berbau. 0asien juga masih men<ret berwarna kuning disertai ampas yang lebih banyak dan terdapat lendir, tidak terdapat darah dan tidak berbau busuk. 0asien tidak demam, tidak sesak napas,

tidak ada batuk dan pilek. Buang air ke<il tidak ada keluhan dan pasien minum 13I lebih banyak. B : Pemer#&+aan >#+#& 1. Ke+an Umum ". Ke+a!aran (. Tan!a Utama >rekuensi nadi >rekuensi napas 3uhu 7ekanan darah ). Statu+ G#8#: Kl#n#+: tampak kurus, tidak edema Antr070metr#+: Berat Badan ,BB/ingkar kepala /ingkar lengan atas BB;. 7B;. BB;7B B+I 5 5 5 5 5 5. 5. 88(( gram %$ <m 8',% <m ! <m ,/i/1;. @ A #8 3DA #8 3D A #8 3D A #8 3D # 7inggi;0anjang Badan,7B;0B- 5 5 ( ?;menit, teratur, isi <ukup pada keempat ekstremitas 5 8" ?;menit 5 8*,'B =elsius 5 !(;*( mm6g 5 tampak sakit sedang : composmentis

,Gunakan kurva =D=;4=63 dan standard :6B#4=6315 Pemer#&+aan &hu+u+: 1. Kulit 5 tidak ada hematom,terdapat mottling, dan tidak ikterik.

$$

$. Kepala 5 tidak ada deformitas, rambut lurus ke<oklatan, tidak mudah di<abut, muka seperti orang tua, ubun#ubun besar tidak <ekung dan belum tertutup. 8. +ata 5 konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, reflek

<ahaya langsung dan tidak langsung positif. ). /eher 5 tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, trakea berada ditengah, tiroid tidak membesar. %. 7elinga 5 normal, tidak terdapat serumen *. 6idung 5 simetris, tidak ada sekret, tidak ada penapasan <uping hidung. '. 7enggorok 5 faring tidak hiperemis, tonsil t # t , tidak ada perdarahan dan sekret. ". +ulut 5 tidak terdapat karies dentis, gusi tidak hipertrofi, tidak ada perdarahan, lidah tidak makroglosia. !. Dada 5 5 iktus kordis di sela iga ke % medial /+=3 5 tidak teraba thrill 5 ,tidak dilakukandan $ normal, tidak terdengar murmur dan

a. Jantung Inspeksi 0alpasi 0erkusi gallop. b. Paru Kanan De7an: Inspeksi 0alpasi Gerakan simetris fremitus normal Gerakan simetris fremitus normal
$8

1uskultasi 5 Bunyi jantung

K#r#

0erkusi 1uskultasi

3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

Kanan Bela&an': Inspeksi 0alpasi 0erkusi 1uskultasi pergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

K#r# 0ergerakan simetris fremitus normal 3onor 7idak terdengar ronki dan wheezing

(. 1bdomen 5 /emas, turgor kulit kembali lambat, Bising usus terdengar meningkat 6epar 5 tidak teraba /ien 5 tidak teraba

. Ckstremitas5 Tun'&a# kanan Gerakan 7rofi 7onus Kekuatan Klonus 2efleks >isiologis 5 4ormal 5 normotrofi 5 5 5 Baik % # kiri 4ormal normotrofi Baik. % # 4ormal 4ormal normotrofi Baik. % # 4ormal Len'an kanan kiri 4ormal normotrofi Baik % # 4ormal

5 4ormal

$)

2efleks 0atologis 3ensibilitas

5 5

# Baik negatif

# Baik

# Baik

# Baik

7anda 2angsang +eningeal 5 7idak sianosis

1kral teraba hangat, Capilary Refill Time kurang dari $ detik

$. 1nogenital5 terdapat anus, tidak ada perianal rash, genitalia laki#laki ,normalD#a'n0+#+ 5 >1I/.2C 7B 762IFC ,I=D5 2*$."-

$%

BAB III TINJAUAN PUSTAKA


Ga'al Tum uh 6Failure to Thrive(.1 De>#n#+#
Definisi mengenai failure to thrive atau gagal tumbuh se<ara pasti masih belum ditemukan kesepakatan. 4amun, dapat disimpulkan bahwa keadaan ini menunjuk pada suatu terminologi yang menga<u pada keadaan bayi atau anak yang pertumbuhan fisiknya sangat kurang dibandingkan sebayanya. +enurut Krugman, gagal tumbuh adalah pertumbuhan fisik yang tidak adekuat selama pengamatan dalam suatu periode dengan menggunakan grafik pertumbuhan. 3edangkan Gahagan membatasi gagal tumbuh terjadi pada bayi dan anak dibawah tiga tahun. 2abinowitz mendefinisikan gagal tumbuh adalah penghentian yang bermakna dari pertumbuhan yang diharapkan selama masa anak. Blo<k dan Blair mengatakan bahwa gagal tumbuh adalah pen<apaian pertumbuhan yang terhenti lama se<ara signifikan dibandingkan dengan anak seumur dan sejenis kelamin. Bau<hner dan Blsen menambahkan bahwa gagal tumbuh yaitu bayi atau anak yang pertumbuhan fisiknya berkurang se<ara signifikan dibandingkan dengan anak seusianya, dan dapat berhubungan dengan perkembangan dan fungsi kognitif yang buruk. 3<hwartz menyarankan definisi gagal tumbuh lebih menegaskan penurunan pertumbuhan ,dalam tinggi dan berat badan- men<akup bayi dan anak dan termasuk perkembangan dan psikososial. (.". E7#!em#0l0'# Gagal tumbuh lebih sering terjadi pada keluarga yang hidup dalam kemiskinan, walaupun sebenarnya gagal tumbuh dapat terjadi pada semua kelas sosio ekonomi. 3ebaliknya penelitian yang dilakukan oleh 1von /ongitudinal 3tudy of 0arent and =hildren ,1/301=- yang dilakukan di Inggris, bahwa tidak ada hubungan antara gagal tumbuh dengan faktor sosio#ekonomi,pendidikan dan pekerangtua. Kejadian gagal tumbuh banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan dengan negara yang sudah maju. 0ada tahun !"(# !"! di 1merika 3erikat prevalensi
$*

gagal tumbuh kurang lebih #%& dari seluruh anak usia dibawah

tahun. Diperkirakan

(& anak di pusat kesehatan primer memperlihatkan gejala gagal tumbuh. 0enelitian yang dilakukan oleh +ey,dkk pada anak sampai usia % tahun di =alifornia didapatkan $(& mengalami gagal tumbuh berdasarkan grafik tinggi badan menurut umur dan *& berdasarkan grafik berat badan menurut umur. 3edangkan di Indonesia angka kejadian gagal tumbuh belum ada. Data yang ada di Indonesia adalah data gizi kurang,pada periode $(((#$((% terjadi peningkatan prevalensi gizi kurang dari $).*& menjadi $".(&.

(.(. Et#0l0'# !an Kla+#>#&a+#


Gagal tumbuh dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun penyebab utamanya adalah defisiensi nutrisi. Ctiologi dapat diklasifikasikan menurut sistem, organik atau non organik dan patofisiologi. Ta el 1. Et#0l0'# er!a+ar&an +%+tem P+#&0+0+#al . Diet yang tidak adekuat karena kemiskinan;kekurangan makanan, salah dalam mempersiapkan makanan $. 2endahnya pendidikan orangtua 8. +asalah hubungan orangtua dan anak ). >ood refusal %. 2uminasi *. +asalah kesehatan mental dan kognitif orangtua '. =hild abuse;neglet, penyimpangan emosional Neur0l0'# . 3erebral palsi $. 7umor hipotalamus 8. Kelainan neuromus<ular

$'

). Kelainan neurodegenerative G#n;al . Infeksi saluran kemih $. 2enal tubular a<idosis 8. Gagal ginjal En!0&r#n . Diabetes mellitus $. Diabetes in<ipidus 8. 6ipotiroid;hipertiroid ). Defisiensi hormone pertumbuhan Genet#1,meta 0l#1,10n'en#tal . 0enyakit sel sabit $. 0enyakit metaboli< bawaan 8. Dysplasia skeletal ). Kelainan kromosom %. 3indrom multiple <ongenital anomaly Ga+tr0#nte+t#nal . 3tenosis pylorus $. GC2D 8. 7ra<heoesofageal fistula ). +alrotasi %. 3indrom malabsorpsi

$"

*. =elia< disease '. Intoleran la<tose dan protein ". 3istik fibrosis !. Kolestasis kronik (. Inflammatory bowel disease . 3hort bowel syndrome Jantun' . Kelainan jantung bawaan $. Gagal jantung Pulm0nar%,re+7#rat0r# . 1sma berat $. Bronkoekstasi 8. Gagal nafas ). Bronkopulmanari dysplasia In>e&+# . Infeksi kronis $. Infeksi parasit 8. 7uber<ulosis ). 6IF

Ta el ". Et#0l0'# 'a'al tum uh er!a+ar&an 0r'an#& !an n0n0r'an#& A.N0n0r'an#1 . Gangguan hubungan ibu dan anak

$!

$. 0embuatan susu formula yang salah 8. Gagal menyusui ). Intake kurang %. 7erlambat mengenalkan makanan padat *. Intoleransi terhadap makanan baru '. 7ekanan 0sikososial B.Or'an#1 . I.G2 $. Kelainan <ongenital 8. 1lergi susu sapi ). 0enyakit seliak %. 6IF *. 3istik fibrosis '. 0enyakit jantung bawaan ". GC2D !. Kelainan metaboli< kromosom

Ta el (. Et#0l0'# 'a'al tum uh er!a+ar&an 7at0>#+#0l0'# A.A+u7an &al0r# %an' &uran' . 0embuatan formula yang tidak tepat

8(

$. Kebiasaan makanan yang salah 8. Gangguan tingkah laku yang mempengaruhi makan ). 1nak terlantar %. Kemiskinan *. Kesulitan makan se<ara mekanik , disfungsi oromotor, anomaly <ongenital, GC2D, kerusakan susunan saraf pusatB.Gan''uan 7en%era7an . =elia< disease, <ysti< fibrosis $. 1lergi susu sapi 8. Defisiensi vitamin atau mineral ). 1tresia bilier atau penyakit hati %. 4e<rotizing entero<olitis , short gut syndrome :.Men#n'&atn%a meta 0l#+m . Infeksi kronis ,6IF,keganasan, penyakit ginjal$. 6ipoksemia ,penyakit jantung bawaan, penyakit paru kronikD.Gan''uan 7en''unaan 8at '#8# . Infeksi <ongenital $. Kelainan metaboli<

(.). D#a'n0+#+
Dalam menilai anak dengan gagal tumbuh diperlukan anamnesis se<ara keseuruhan, pemeriksaan fisik, penilaian tentang pola asuh orangtua terhadap anak dan pemeriksaan laboratorium. . 1namnesis
8

1namnesis yang lengkap meliputi riwayat prenatal, kelahiran, riwayat diet, pola makan dan kebiasaan makan, riwayat medis, sosial saat ini dan yang lalu, serta riwayat keluarga. 2iwayat prenatal berkaitan dengan kebiasaan ibu mengkonsumsi alkohol, merokok, mengkonsumsi obat tertentu dan penyakit selama kehamilan. 2iwayat persalinan meliputi <ara lahir, perawatan setelah lahir, komplikasi yang timbul seperti sepsis, meningitis atau penyakit lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. 2iwayat diet menjelaskan tentang apa yang dimakan atau diminum bayi;anak selama $) jam, bagaimana <ara menyiapkan makanan, apa saja jenis makanan yang dmakan, frekwensi makan, dan sebagainya untuk menilai apakah anak mendapatkan asupan energy yang adekuat. 9ika sulit mendapatkan riwayat diet ini, maka dapat dilakukan three day food diary yang diperoleh dari anamnesis selama 8 hari. Eang dapat diniai dari three day food diary meliputi jumlah dan kualitas asupan nutrisi, riwayat pemberian makan juga menjelaskan jadwal makan, siapa yang memberi makan dan <ara pemberian makan. 2iwayat sosial meliputi jumlah anggota keluarga, siapa yang merawat anak, kondisi sosial ekonomi. 2iwayat keluarga meliputi apakah ada keluarga yang mengalami keadaan serupa. $. 0emeriksaan fisik.

0emeriksaan fisik sangat diperlukan dengan tujuan5 a. .ntuk menemukan bentuk dismorfik dengan kemungkinan faktor genetik sebagai penyebab gangguan pertumbuhan. b. .ntuk menemukan penyakit dasar yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan <. .ntuk melihat tanda#tanda apakah terdapat kekerasan yang dilakukan terhadap anak. d. .ntuk penilaian terhadap berat badan anak dan efek yang ditimbulkan akibat malnutrisi.

8$

0engukuran antropometri seperti berat badan, tinggi badan dan lingkaran kepala harus dilakukan karena kriteria diagnosis gagal tumbuh berdasarkan grafik pertumbuhan, walaupun pengukuran berat badan saja masih merupakan alat diagnostik untuk menilai gagal tumbuh pada anak. 7ekanan darah, frekuensi pernafasan dan tekanan nadi saturasi oksigen biasanya dalam batas normal.. Kelainan anatomi yang mengganggu pemberian makan harus diperiksa, anak dengan palatos<hisis dan labios<hisis mempunyai risiko lebih tinggi terjadinya gagal tumbuh, begitu juga kelainan anatomi ringan seperti adanya <aries dentis, abses rongga mulut, pembesaran tonsil dan adenoid dapat mempengaruhi intake makanan. Beberapa keadaan dapat ditemukan pada anak dengan gagal tumbuh antara lain edema, kurus, hepatomegali, perubahan pada kulit, warna rambut, perubahan status mental dan tanda#tanda defisiensi vitamin. 8. Interaksi anak dengan orang tua Brang tua yang memperhatikan anak waktu makan, maka dapat memberikan informasi tentang etiologi gagal tumbuh. Interaksi orangtua dengan anaknya dapat juga diperoleh melalui wawan<ara dan pengamatan langsung. 0erlu pemeriksaan lebih lanjut termasuk kondisi ekonomi keluarga, hubungan so<ial kemasyarakatan dan pemeriksaan kesehatan mental. Kadang beberapa kasus diperlukan konsultasi dengan psikolog ataupun psikiater. =ara atau sikap ibu dalam memberikan makan yang tidak baik pada anak juga merupakan faktor risiko untuk terjadinya gagal tumbuh. ). Kurva pertumbuhan Kurva pertumbuhan merupakan pemeriksaan yang sangat penting dalam menilai anak gagal tumbuh. Berat badan, panjang;tinggi badan dan lingkaran kepala se<ara serial akan memperlihatkan perubahan yang dinamis terhadap ketiga ukuran tersebut. 0ertumbuhan yang normal akan mengikuti kurva persentil sesuai yang diharapkan.

Kr#ter#a !#a'n0+t#& 'a'al tum uh

88

a. Berat badan A'%& dari median berat badan sesuai umur kronologik ,kriteria Gomez- atauK b. Berat badan A"(& dari berat badan menurut tinggi ,kriteria :aterlow- atau K <. B+I umur kronologi A persentil % atauK d. Berat menurut umur kronologi A persentil 8 atauK e. 7inggi menurut umur kronologi A persentil % atauK f. 0enurunan berat badan menyeberangi lebih dari $ garis persentil mayor. Dari semua kriteria diatas belum ada kesepakatan para ahli mana yang ideal untuk menilai gagal tumbuh. 0enelitian yang dilakukan oleh Blsen dan kawan kawan menyimpulkan tidak ada satu kriteria yang ideal untuk menilai gagal tumbuh.

8)

Gambar 8. =ontoh grafik anak dengan gagal tumbuh karena pemberian makan yang salah dan penyakit <elia<

8%

Gambar ). Grafik pasien ,BG3- dengan gagal tumbuh

8*

%. 0emeriksaan penunjang 7idak ada pemeriksaan laboratorium khusus untuk semua anak dengan gagal tumbuh, karena banyak anak dengan gagal tumbuh tidak mempunyai kelainan laboratorium. 0emeriksaan laboratorium yang dilakukan pada anak dengan gagal tumbuh untuk skrining awal meliputi darah tepi lengkap, urinalisis, kultur urin, elektrolit, ureum kreatinin, kalsium, faal hepar, termasuk albumin dan globulin. 0emeriksaan lain dilakukan atas indikasi seperti skrining untuk 6IF, uji fungsi tiroid, imunoglobuln, uji mantou?, rontgen foto, bone age dan lain#lain. *. 0enilaian perkembangan 0enilaian perkembangan dilakukan untuk deteksi dini keterlambatan

perkembangan pada anak gagal tumbuh. 0enelitian dari Case Western Reserve, anak yang gagal tumbuh mempunyai rata#rata IL "%,) G %, ,%& mempunyai beberapa keterlambatan perkembangan dan "& mempunyai nilai sekolah yang rendah.

Gambar 8. 1lgoritma penilaian gagal tumbuh

8'

(.*. Penatala&+anaan
0engumpulan informasi, pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan laboratorium, radiologi, atau evaluasi psikososial, edukasi tentang gizi yang adekuat harus diberikan, intervensi gizi dan pemberian makan dimulai pada kunjungan pertama. 6al pertama yang menjadi patokan dalam penatalaksanaan gagal tumbuh adalah mengidentifikasi penyakit dasar dan pengobatannya,atasi segera jika ada penyakit yang berat seperti gangguan elektrolit bahkan kalau perlu anak segera dirawat di rumah sakit. Beberapa tahapan yang untuk penatalaksanaan anak dengan gagal tumbuh adalah sebagai berikut 5 . 0enatalaksanaan pemberian makan Kasus gagal tumbuh dapat diatasi hanya dengan intervensi gizi dan modifikasi pola makan. Dua hal yang diperukan dalam tata laksana gagal tumbuh tanpa memandang penyebabnya adalah diet kalori tinggi untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan dan pemantauan yang ketat. 1nak dengan gagal tumbuh memerlukan asupan kalori lebih besar %(& dari asupan kalori harian yang direkomendasikan berdasarkan berat badan yang diharapkan, bukan berat badan saat ini. =orrales dalam buku +anual of 0ediatri< 4utrition, menganjurkan estimasi kebutuan kalori untuk <at<h up pertumbuhan pada gagal tumbuh dengan menggunakan rumus5
2D1 ? BB ideal menurut tinggi ,kgBerat badan aktual ,kgatau $( k<al;kg ? BB ideal menurut tinggi Berat badan a<tual sampai 2D1 ? BB ideal menurut umur ,kgBerat Badan aktual ,kg-

Bisa di<apai dengan meningkatkan asupan kalori dengan menambahkan konsentrasi susu formula. .ntuk penambahan kalori pada anak prasekolah dapat dilakukan dengan <ara bahan makanan seperti keju, roti atau ka<ang. 0emberian multi vitamin akan

8"

berguna bagi anak dengan gagal tumbuh. 9ika tidak ada respon maka harus dilakukan penelusuran lanjut $. 0endekatan multi disiplin 0erlunya konsultasi ahli gizi untuk mengatasi terjadinya malnutrisi serta memperkirakan total kalori yang harus diperlukan dan menentukan ben tuk diet yang tepat dan berkalori tinggi. +asalah emosional ibu, keluarga dan anak dengan psikiater akan membantu mengatasi masalah tersebut. 8. 0erawatan di rumah sakit 0erawatan di rumah sakit pada anak gagal tumbuh jarang diperlukan, kebanyakan rawat jalan. 2awat di rumah sakit jika rawat jalan gagal. 0asien juga dianjurkan untuk dirawat bila kondisi anak atau orang yang mengasuh atau keluarga tidak dapat memberikan perawatan yang tepat atau mungkin malah membahayakan keselamatan anak. 7ujuan perawatan anak gagal tumbuh dirumah sakit adalah5 a. +engamati kebiasan makan anak dan hubungan orang tua dan anak b. +elihat apakah berat badan anak dapat kembali normal bila mendapatkan asupan yang <ukup atau dijauhkan dari keluarga. <. +emutuskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan sesuai indikasi

8!

Gambar %. 1lur management gagal tumbu

(.-. Pr0'n0+#+
1nak dengan gagal tumbuh mempunyai risiko untuk terjadinya perawatan pendek, gangguan tingkah laku, keterlambatan perkembangan dan gangguan kognitif atau intelegenscia uotion yang rendah makin ke<il terjadinya gagal tumbuh semakin besar kemungkinan timbulnya risiko. .ntuk men<egah hal tersebut, diperlukan pengenalan yang lebih awal dan tata laksana sedini mungkin. 3ehingga diharapkan dapat out<ome yang lebih baik.

)(

BAB I9 KESIMPULAN
Gagal tumbuh bisa disebabkan oleh penyebab organik dan non organik atau kombinasi keduanya. Dalam menilai anak dengan gagal tumbuh diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik yang teliti dan hubungan orang tua dan anak serta pemeriksaan penunjang atas indikasi. Deteksi dan tata laksana dini akan mempengaruhi prognosis anak dengan gagal tumbuh.

DA5TAR PUSTAKA
.

Behrman., Kliegman. M 1rvin. $(((. 4elson Ilmu Kesehatan 1nak ,edisi5 %, vol.$-. 9akarta 5 CG=. 3<hwartz. +. :. 0edoman Klinis 0ediatri. 9akarta 5 CG=. $((%K Krugman 3D, Dubowitz 6. >ailure to 7hrive. 1meri<an >amily 0hysi<ian $((8K*"5"'!#"8. Gahagan 3. >ailure to 7hrive 5 1 =onseNuen<e of .ndernutrition. 0ediatri<s in 2eview $((*K$'5e #e . Ienel 91. >ailure to 7hrive 5 1 General 0ediatri<ianOs 0erspe<tive. 0ediatri<s in 2eview !!'K "58' #". 3<hwartz ID. >ailure 7o 7hrive5 1n Bld 4emesis in the 4ew +illennium. 0ediatri<s in 2eview $(((K$ 5$%'. 3pen<er 49. >ailure to 7hink about >ailure to 7hrive. 1r<h Dis =hild $(('K!$5!%#*. 2abinowitz 33, Katturupalli +. >ailure to 7hrive. e+edi<ine 0ediatri<s $( (5 # *. Bithoney :G, Dubowitz 6, Cgan 6. >ailure to 7hrive;Growth Defi<ien<y. 0ediatri<s in 2eview !!$K 85)%8#!. Blo<k 2:, Krebs 4>. >ailure to 7hrive as a +anifestation of =hild 4egle<t. 0ediatri<s $((%K *5 $8)#'. . Blair 0, Drewett 2, Cmmett 0, 4ess 1, Cmond 1. >amily, so<ioe<onomi< and prenatal fa<tors asso<iated with failure to thrive in the 1von /ongitudinal 3tudy of 0arents and =hildren ,1/301=-. International 9ournal of Cpidemiology $(()K885"8!J)'.

$. 8. ). %. *. '. ". !. (.

$.

Blsen C+, 0etersen 9, 3kovgaard 1+, :eilee B, 9orgensen 7, :right =+. >ailure to 7hrive5 the prevalen<e and <on<urren<e of anthropometri< <riteria in a general infant population. 1r<h Dis =hild $(('K!$5 (!@ ).

8.

=orrales K+, 6angen 90. Growth >ailure. In5 6endri<ks, Duggan, :alker, eds. +anual of 0ediatri< 4utrition Book. 8 ed. 0hilladelphia5 B.=. De<kerK $(((5) )# $%.

)$

).

3I37C+ KC:1301D114 DI4I ,3KD- K/B#GIII B.2.K. DC0127C+C4 KC3C61714 2I $((".

)8

Anda mungkin juga menyukai