Anda di halaman 1dari 3

PILPRES 2014 Tidak Langsung (Amandemen UUD 1945)

Kembali ke isu Nasional, penulis kali ini mencoba mencermati beberapa isu Nasional yang terus berkembang mendekati PEMILU 2014; semakin banyak wacana-wacana keluar ke permukaan, mulai dari wacana yang sepele sampai wacana besar menyangkut banyak kepentingan. Pada tulisan kali ini, penulis akan mencoba pendekatan analisis intelijen berdasarkan konsep yang dikenalkan oleh Paul J. Schoemaker and George S. Day How to make sense of weak signals (1991); dalam konsep ini disampaikan oleh mereka, mengenai the shocking truth about surprise attack, dalam Intelijen istilah pendadakan/kejutan adalah sesuatu yang menjadi momok, karena segala sesuatu yang bersifat pendadakan/kejutan (terutama pendadakan/kejutan stratejik) akan berdampak sangat fatal karena ketidaksiapan menghadapinya. Lebih lanjut dalam tulisannya, Paul dan George (1991) menjelaskan mengenai cara menghadapi pendadakan/kejutan tersebut, yaitu scanning for weak signals, secara singkat dapat diartikan sebagai langkah menemukan dan mengumpulkan sinyal-sinyal (indikasi) lemah yang kemudian di analisis menjadi satu kesatuan dan memberikan gambaran besar terhadap apa yang berpeluang terjadi. Apa kaitannya konsep ini dengan kondisi Nasional yang berkembang saat ini? Seperti yang pernah penulis sampaikan beberapa waktu yang lalu mengenai (Sun Tzu) Strategi SBY, penulis memberikan pandangan bahwa mendekati PEMILU 2014 berpeluang besar SBY memiliki strategi surprise, melanjutkan tulisan tersebut, penulis akan mengkombinasikan dengan tulisan ini sehingga terdapat korelasi yang saling mendukung antara tulisan agar menjadi pembahasan komprehensif serta menjadi hipotesis apa yang menjadi surprise tersebut. Silahkan dibaca terlebih dahulu, bagi yang belum pernah membaca artikel (Sun Tzu) Strategi SBY: http://politik.kompasiana.com/2013/11/05/sun-tzu-strategi-sby-melawan-jokowi-605399.html Mari kita mulai pembahasan ini: Scanning for weak signals Sangat banyak sinyal-sinyal lemah yang beredar, untuk pembahasan ini, sinyal lemah yang akan penulis angkat adalah sebagai berikut: 1. (3/6/2013) Mendagri, Gemawan Fauzi mengusulkan, kalau bisa, bupati dan wali kota tidak usah dipilih langsung sehingga tidak perlu biaya kampanye. http://nasional.kompas.com/read/2013/06/04/05005611/Pemerintah.Ngebet.Kembalikan.Pilka da.ke.DPRD 2. (28/10/2013) Pangkostrad, Gatot Nurmantyo memberi tugas, agar PP menularkan jiwa ksatria, semangat patriotisme, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila yang sekarang mulai luntur Mas Japto saya beri tugas ini kepada Pemuda Pancasila Strategic Studies Center - MSI| All Rights Reserved 2013. 1

Sementara itu, Japto mengungkapkan sekarang ini sistem tata negara sekalipun sudah melenceng dari nilai Pancasila. Sistem pemilihan kepala negara dan daerah, sudah mengacu kepada sistem demokrasi liberal bukan lagi demokrasi Pancasila. "PP menginginkan model nilai Pancasila dan UUD 45 berdasarkan naskah asli, bukan hasil revisi atau amandemen," tegasnya. http://nasional.sindonews.com/read/2013/10/28/12/799318/pangkostrad-ajak-pp-miliki-jiwapatriostisme 3. (01/11/2013) Presiden, SBY Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita tentang sistem pemilihan kepala daerah (pilkada) yang kadang berujung pada tindak anarkis. Menurutnya, pemilihan kepala daerah bisa saja tidak langsung ditunjuk oleh rakyat, tetapi harus dijamin bebas dari praktik KKN. http://news.detik.com/read/2013/11/01/201003/2402048/10/jika-bersih-dari-kkn-sby-setujupilkada-tak-dipilih-langsung-oleh-rakyat 4. (16/11/2013) MPR, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengisyaratkan akan memproses usulan amendemen kelima Undang-Undang Dasar 1945 setelah Pemilu Legislatif 2014. http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/16/1/195000/MPR-akan-ProsesAmandemen-Kelima-UUD-1945 Dalam pemikiran yang diutarakan oleh Paul dan George setelah sinyal-sinyal lemah didapatkan, kita dapat memperbesar sinyal-sinyal tersebut serta mengembangkan beragam skenario terkait sinyal tersebut, dan apabila skenario yang dipikirkan penulis berdasarkan sinyal-sinyal diatas tepat maka analisis yang pernah diulas dalam artikel mengenai pemenang Kepemimpinan Nasional (2014-2019) menjadi mendekati kebenaran bahwa RI-1 dan RI-2 akan ditentukan melalui jalur koalisi. Silahkan baca: http://politik.kompasiana.com/2013/10/19/analisis-kekalahan-jokowi-sebagai-capres-ramalan-pemilu2014-600453.html Mengapa penulis berpendapat seperti itu, karena secara logis apabila UUD 1945 di amandemen terlebih apabila dikembalikan seperti semula, maka Pilpres tidak akan secara langsung sehingga MPR kembali sebagai Lembaga Tertinggi Negara yang akan memberikan mandat kepada Presiden dan Wakil yang dipilih melalui mekanisme MPR. Amandemen UUD 1945 oleh kelompok yang menguasai 2/3 suara, dapat melakukan banyak hal, bahkan membuat masa jabatan Presiden dan Wakil menjadi lebih dari 2 (dua) kali pun sangat mungkin atau lebih ekstrim membuat tidak ada batasan seorang Presiden dan Wakil menjabat juga sangat mungkin. Sehingga penulis menarik kesimpulan, akan terjadi sebuah kejutan luar biasa terutama didalam Sistem Tata Negara Indonesia pasca Pemilu Legislatif 2014, dan menyarankan kepada calon wakil rakyat terpilih sebaiknya bijak sebelum melakukan keputusan/tindakan agar tidak menimbulkan pergesekan yang justru menjadi awal perpecahan.

Strategic Studies Center - MSI| All Rights Reserved 2013.

Muhammad Syah Irsan Independent Lecturer and Consultant Founder of Strategic Studies Center Co-Partner of PT. Wiraloka Garda Utama

Contact: +62 812 820 60 666 Email: syahirsan@me.com

This publication has been written in general terms and therefore cannot be relied on to cover specific situation; application of the principles set out will depend upon particular circumstances involved and we recommend that you obtain professional advice before acting or refraining from acting on any of the contents of this publication. Strategic Studies Center would be pleased to advise readers on how to apply the principles set out in this publication to their specific circumstances. We accept no duty of care or liability for any loss occasioned to any person acting or refraining from action as a result of any material in this publication.

Strategic Studies Center - MSI| All Rights Reserved 2013.

Anda mungkin juga menyukai