Anda di halaman 1dari 10

I.

Latar Belakang

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa, agama, dan juga ras yang memiliki adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Salah satu yang sangat beragam adalah pada masalah ritual dan juga disebut upakara oleh umat Hindu di Bali. Upakara adalah ritual keagamaan Ritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali dilandasi atas dasar filosofis yang sangat mendasar yang disebut dengan Yadnya dimana setiap pengorbanan dan juga

persembahan yang dihaturkan didasari ata dasar keikhlasan dan juga kesukarelaan. Untuk setiap pelaksanaan upakara dibutuhkan berbagai sarana dan prasarana. Sarana yang dibutuhkan antara lain janur, buah, bunga, jajan, dan juga daging. Daging yang digunakan adalah daging ayam, babi, dan bebek. Namun yang sering digunakan adalah daging ayam. Sedangkan ayam yang digunakan sangat beragam mulai dari ayam kampung, ayam broiler, maupun ayam upakara atau ayam pejantan. Penulis mengetahui bahwa setiap hari raya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan ayam pejantan sangatlah banyak. Namun pemasok ayam ini masih sangat jarang khususnya di Desa Pakraman Sangket Hal ini juga diakibatkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang tata cara pemeliharaan ayam ini . Selain itu mahalnya harga bibit yang mencapai Rp. 3.500,00 perekor membuat peternak enggan memulai usahanya di bidang ini. Padahal kebutuhan masyarakat akan ayam upakara sangatlah tinggi dan harga ayam ini di pasar umum terus melonjak naik. Namun anehnya kenaikan harga ini tidak banyak dinikmati oleh pengusaha kecil karena terbatasnya modal usaha. Hal inilah yang menjadi permasalahan yang perlu perlu untuk dipecahkan oleh penulis. Ada beberapa alasan yang menjadikan peternakan ayam upakara menarik untuk dikembangkan diantaranya adalah: 1) Peternakan ayam upakara jarang dikembangkan masyarakat karena ketidakpahaman masyarakat akan manfaat dan juga proyeksi keuntungan yang dihasilkan.2) Harga ayam ini tidak dipatok tetap oleh pengusaha ataupun pembeli melainkan mengikuti siklus permintaan dan penawaran timbul di pasar. 3) Pelaksanaan usaha ini tidak membutuhkan waktu dan juga tenaga yang berlebihan melainkan hanya dibutuhkan keuletan dan kerajinan. 4) Target penjualan dan juga omzet usaha dapat diatur dengan menyesuaikan dengan kondisi dan juga waktu sehingga dapat diraih keuntungan yang maksimal Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengupayakan pengembangan peternakan ayam upakara yang berlokasi di Desa Pakraman Sangket, Kecamatan Sukasada. Buleleng, Bali. Melalui pengembangan peternakan ayam ini diharapkan akan dapat membuka wawasan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan penduduk akan ayam upakara di hari raya serta belajar guna mengembangkan usaha yang menjanjikan pendapatan tinggi untuk diproduksi secara mandiri.
1

II. RENCANA BISNIS 2.1 Deskripsi Usaha. a. Bidang usaha Usaha Ternak Tunas Jaya merupakan usaha yang berkecimpung di bidang peternakan khususnya guna memenuhi kebutuhan ayam pejantan yang menjadi pilihan favorit masyarakat Hindu Bali untuk digunakan sebagai pelengkap sarana proses upakara dan upacara keagamaannya dengan produk utama yang dihasilkan adalah ayam pejantan dan hasil tambahan berupa pupuk kandang. Di dalam proses produksinya ayam pejantan dipelihara dari usia 1 hari hingga siap dipasarkan saat berumur 4 minggu. Dan di dalam penjualannya produk dijual dalam dua bentuk yaitu ayam pejantan hidup dan ayam pejantan goreng. Usaha yang akan dijalankan masih sangat dibutuhkan karena penulis kewalahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan ayam pejantan. b. Jenis Produk (Barang/Jasa) yang Ditawarkan Jenis usaha yang penulis kembangkan adalah Peternakan Ayam Pejantan dengan fokus usaha pada ayam pejantan yang menjadi kebutuhan sarana upakara umat Hindu di Bali. Ayam pejantan berbeda dengan ayam broiler maupun ayam kampung. Perbedaannya dengan ayam broiler anatar lain ukuran tubuh yang lebih kecil yang secara otomatis berpengaruh pada konsumsi pakannya. Sedangkan jika dibandingkan dengan ayam kampung ayam pejantan jauh lebih murah karena biaya dan kesulitan pemeliharaannya lebih rendah tidak seperti ayam kampung. Selain itu ayam pejantan proses pembesarannya hanya membutuhkan waktu 4 minggu yang jauh lebih cepat dari ayam kampung yang butuh waktu berbulan-bulan dan ayam broiler yang membutuhkan waktu hingga 8 minggu sampai bisa dipanen/dijual. c. Kegunaan Produk (Barang/Jasa) yang Ditawarkan Kegunaan produk ini adalah : o Memenuhi kebutuhan akan ayam pejantan untuk pedagang ayam taliwang/ pedagang ayam lalapan. o Memenuhi kebutuhan akan ayam pejantan yang menjadi salah satu pelengkap upakara utama umat Hindu di Bali. Meningkatkan kepercayaan masyarakat karena dipelihara dan dikelola dengan sehat, hiegienis, dan pada saat proses pengolahannya disesuaikan dengan tata cara pengolahan ayam di agama Hindu mulai dari doa dan sesajen setelah dilaksanakan penyembelihan. d. Keunikan yang ditawarkan Karena bentuk produk dari usaha ini adalah peternakan dengan kebutuhan spesifik yang tentu saja dibutuhkan oleh orang-orang tertentu saja dimana perlu suatu strategi khusus untuk meraihnya. Berbagai strategi yang dilakukan untuk meraih pasar tersebut adalah: Promosi melalui media jejaring sosial dimana penulis berencana mmembuat sebuah akun di facebook dan twitter.
2

Membuat moto yang akan menarik bahkan diharapkan mampu memotivasi orang lain. Motto kami yaitu : Kami belajar, kami berwirausaha, dan kami beryadnya Menjalin kerjasama dengan sarati dan pedangang ternak ayam di pasar Papan nama yang menarik Memberikan pelayanan yang maksimal bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan.

e. Lokasi Usaha Untuk Lokasi usaha yang direncanakan yaitu di lahan kosong yang penulis miliki di rumah yang beralamat di Jalan Raya Singaraja Bedugul , Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada. Dan dalam pengembangannya penulis akan menambah jumlah dan ukuran kandang. f. Waktu untuk satu siklus usaha Usaha perternakan ini membutuhkan waktu selama 2 bulan untuk satu sikus usahaantara lain sebagai berikut :

No. 1 2 3 4

Nama Produk Pemeliharaan Tahap 1 Pemeliharaan Tahap 2 Pemeliharaan Tahap 3 Pemeliharaan Tahap 4 Total

Jumlah Produksi 400 ekor 400 ekor 400 ekor 400 ekor 1600 ekor

Jadi dalam 2 bulan waktu produksi penulis menargetkan penjualan ayam pejantan sejumlah 1536 ekor dimana itu merupakan 96% dari total produksi. Dimana diasumsikan ada kurang lebih 4% ayam pejantan yang mati saat proses produksi.

g. Resiko Bisnis Peternakan adalah salah satu jenis usaha yang berkaitan langsung dengan lingkungan hidup khususnya mengenai proses Kotoran produksi dan juga limbah sisa hasil produksi yang harus diolah dengan baik. Namun karena usaha peternakan yang penulis usulkan ini berskala kecil menengah maka analisis mengenai dampak lingkungan yang penulis paparkan hanya yang sederhana. Usaha ini memiliki dampak positif dan negative seperti: o Lingkungan di sekitar kandang akan tercemar polusi utamanya bau ammonia hasil dari pembusukan kotoran ayam. Namun bau ini hanya tercium di dalam kandang dan radius 1-2 meter dari kandang o Kotoran dan litter bekas yang sudah dikumpulkan akan bisa mengeluarkan bau tidak sedap apabila terkena udara luar dan air.

o Ternak adalah salah satu sumber bakteri yang bisa menyebabkan berbagai penyakit khususnya unggas sehingga orang yang keluar masuk kandang haruslah dibatasi.

Walaupun lokasi kandang yang penulis pilih berada di bawah rumah dan jauh dari pemukiman maka berbagai dampak lingkungan di atas tidak akan berpengaruh signifikan pada dukungan dan penerimaan masyarakat sekitar atas usaha yang penulis usulkan penulis akan selalu tetap menggunakan beberapa cara untuk tetap meminimalisir dampak usaha terhadap lingkungan dengan berbagai cara seperti : o Kandang ditutup dengan kain kampil sehingga udara dan bau akan sulit untuk keluar walaupun resikonya suhu kandang akan panas yang juga memiliki aspek positif karena akan menunjang proses pertumbuhan ternak o Kotoran yang sudah bercampur dengan litter dikubur di dalam tanah dan ditambah dengan mikroorganisme sehingga lebih cepat diuraindan bisa dimanfaatkan kembali menjadi pupuk o Jumlah orang yang keluar masuk kandang haruslah dibatasi dan juga sebelum dan sesudah masuk ke kandang semua orang harus membersihkan tangan dan kaki dengan menggunakan antiseptic sehingga terhindar dari penyakit. Dengan melakukan langkah-langkah diatas niscaya usaha ini dapat tetap terlaksana tanpa harus mengganggu dan mempengaruhi orang disekitar khususnya lingkungan yang harus kita jaga. Dan mengani penerimaan hal itu penulis sudah mendapatkan persetujuan dari tetangga penulis tentang pelaksanaan ini karena dianggap tidak mengganggu kenyamanan.

2.2 Rencana Pemasaran a. Target Konsumen Penulis dalam menyusun rencana usaha ini menargetkan konsumen yang akan dating adalah para dagang banten yang ada di wilayah pemasaran. Selain itu targetnya akan ke pedagang pedagang ayam taliwang dan pedagang ayam lalapan. Ada kalanya ayam pejantan harus dijual ke pengepul ayam yang akan dibawa langsung ke pasar untuk dijual lagi ke pembeli walaupun harga jual penulis kesana jauh lebih murah. Dan untuk pengepul ini usaha penulis sudah memiliki 2 orang mitra usaha yang siap menerima ayam yang penulis pelihara nantinya. b.Wilayah Pemasaran Wilayah pemasaran untuk penjualan ayam pejantan ini adalah lingkungan sangket sukasada dan sekitarnya. Namun, ke depannya penulis merencanakan akan

mengembangkan lagi kandang dan wilayah pemasaran khususnya di daerah perkotaan karena banyak pemesan yang berada di wilayah kota. Selain itu penulis berencana
4

menjual hasil olahan ayam pejantan berupa ayam pejantan goreng di pasar banyuasri dan pasar anyar karena disanalah pusat-pusat berkumpulnya masyarakat khususnya di harihari raya yang mana akan membutuhkan banyak pasokan ayam pejantan untuk sarana upakara. c. Situasi Persaingan Daerah sukasada memang sudah sejak lama terkenal sebagai sentra perdagangan unggas di wilayah selatan buleleng. Namun walaupun sudah banyak petani ternak yang ada disana, sampai saat ini para petani ternak masih kewalahan memenuhi pesanan masyarakat sekitar apalagi untuk dijual ke pasar unggas yang selama ini dipasok dari luar buleleng. Selain itu pesaing dari usaha yang penulis usulkan hanya terfokus untuk memenuhi kebutuhan lokal di desa sangket tempat usaha yang penulis rencanakan ini. Hal ini tentu sangat menarik untuk penulis manfaatkan sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tapi juga dapat dipasarkan ke luar desa yang tentu saja persaingan usahanya masih rendah dan akan menumbuhkan usaha ini lebih baik lagi. d. Jumlah dan Harga Produk No. 1 2 3 4 NamaProduk PemeliharaanTahap 1 PemeliharaanTahap 2 PemeliharaanTahap 3 PemeliharaanTahap 4 Total JumlahProduksi (Ekor) 400 400 400 400 1600 RencanaPenjualan (Ekor) 384 384 384 384 1536

Harga unggas satu ekor adalah Rp.10.000,00 jadi total pemasukan adalah: Rp.10.000,00 x 1536 ekor = Rp. 15.360.000,00 2.3 Rencana Produksi a. Bahan Baku,Alat / Teknologi No 1 JenisBarang Tempat Pakan Jumlah 20 buah Keterangan Tempat pakan ayam agar pakan tidak tercampur dengan kotoran Tempat air minum ayam agar air tidak tercampur dengan kotoran

Tempat Minum

20 buah

3 4 5 6 7 8 9 10

Plastik Dinding Ember Sekop Lampu 60 watt Dudukan Lampu Saklar Kabel Listrik Masker

50 meter 5 buah 2 buah

Untuk tetap menjaga kebersihan, keamanan, dan suhu kandang Untuk alat transportasi kotoran dan pakan Alat pembersihan kandang

5 selop @10 buah Digunakan sebagai alat pemanasan 10 buah 5 buah 50 meter 1 kotak Digunakan tempat / letak lampu Pengatur hidup dan matinya lampu Sebagai penghantar listrik Untuk mencegah penularan penyakit dari unggas ke pemelihara kandang Untuk menjaga kebersihan melindungi pemelihara kandang dan

11

Sepatu Boot

2 pasang

12 13 14

Mesin Perontok Bulu

1 buah

Memudahkan dalam pemrosesan ayam pejantan Sebagai sarana promosi Alat untuk memasang banner promosi Memudahkan dalam pemrosesan ayam pejantan Memudahkan dalam pemrosesan ayam pejantan

PembelianBanner Promosi 2 buah Kelengkapan Promosi Kompor Gas Banner 2 buah

15

1 buah

16

Gas Besar

1 buah

b.Proses produksi Adapun cara produksi yang dalam hal ini pembesaran ayam pejantan adalah sebagai berikut : Sehari sebelum bibit ayam didatangkan kandang harus dipersiapkan dibersihkan dan di tutup dengan litter Hidupkan lampu penerang yang digunakan juga sebagai alat pemanas ruangan. Letakkan masing-masing 1 tempat makan dan air di dekat 1 sumber penerang . Lepas ayam dan tunggu sampai ayam tenang. Beri pakan dan air minum setiap pagi dan sore . Hari ke 12 Kandang dibersihkan dan terus dibersihkan setiap minggunya

Segala sesuatunya mulai dari jumlah pakan, obat anti stress, vaksin, semua dihitung dan dicatat. c. Kapasitas Produksi Kapasitas kandang yang penulis miliki adalah1600 ekor unggas 2.4 Rencana Manajemen a. Bentuk Usaha Bentuk usaha dalam hal ini usaha Usaha Ternak Tunas Jaya yaitu usaha tani ternak yang bergerak di bidang pembesaran dan penjualan ayam pejantan baik dalam kondisi hidup maupun sudah terlebih dahulu diolah menjadi produk jadi berupa ayam pejantan goreng. Cara usaha kami menjual yaitu direct selling dimana kami tidak hanya melayani penjualan di tempat kandang yang sekaligus menjadi tempat usaha kami. Namun kami juga melayani pesan antar untuk lokasi yang dekat dan dalam jumlah tertentu. b. Struktur Organisasi KETUA PELAKSANA

TENAGA KERJA PEMELIHARAAN c. Jumlah Tenaga Kerja

TENAGA KERJA PEMROSESAN

Untuk Tenaga Kerja penulis hanya memerlukan 2 orang tenaga kerja, yaitu 1 orang untuk memelihara ternak ayam dan juga kebersihan kandang, dan 1 orang sebagai tenaga saat ada pesanan ayam goreng stand, hal ini dikarenakan usaha yang penulis buat masih dalam kategori usaha kecil. o Tenaga kerja pemeliharaan : 06.00 - 08.30 memberi makanan dan air, membersihkan kandang, dan

memeriksa kondisi ternak 16.30 18.00 memberi makanan dan air, membersihkan kandang, dan memeriksa kondisi ternak o Tenaga kerja pemrosesan ayam: bekerja saat ada pesanan 2.5 Rencana Keuangan (untuk satu siklus usaha) a. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja 1. Biaya Pembuatan Kandang

Nama Barang Bambu Tali Tiang Beton Semen Pasir Batako Kawat Paku 7 Paku 5 Paku Seng Kayu Usuk Reng Seng Seng Tukang Bangunan 5 Hari Total

Jumlah 100 batang 8 tiang 3 zak 1 engkel 500 biji 2 gulung Paku 2 kg 1 kg 1 kg 20 batang 5 ikat 20 batang 2 orang

Harga Satuan Rp.6.000,00 Rp.750.000,00 Rp.60.000,00 Rp.300.000,00 Rp.2.000,00 Rp.50.000,00 Rp.15.000,00 Rp.15.000,00 Rp.15.000,00 Rp.15.000,00 Rp.150.000,00 Rp.350.000,00 Rp.75.000,00

Total Rp.600.000,00 Rp.600.000,00 Rp.180.000,00 Rp.300.000,00 Rp.1.000.000,00 Rp.100.000,00 Rp.30.000,00 Rp.15.000,00 Rp.15.000,00 Rp.300.000,00 Rp.750.000,00 Rp.1.750.000,00 Rp.750.000,00 Rp.6.390.000,00

2. Biaya Peralatan Nama Barang Tempat Pakan Tempat Minum Plastik dingding Ember Sekop Lampu 60 Watt Dudukan Lampu Saklar Kabel Listrik Masker Sepatu Boot Mesin Perontok Bulu Pembelian Benner Promosi Kelengkapan Benner Promosi Kompor Gas Gas besar Total Jumlah 20 buah 20 buah 50 meter 5 buah 2 buah 5 selop@10 buah 10 buah 5 buah 50 meter 1 kotak 2 pasang 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah Harga Satuan Rp.15.000,00 Rp.15.000,00 Rp.5.000,00 Rp.10.000,00 Rp.150.000,00 Rp.60.000,00 Rp.10.000,00 Rp.10.000,00 Rp.5.000,00 Rp.50.000,00 Rp.150.000,00 Rp.2.000.000,00 Rp.100.000,00 Rp.75.000,00 Rp.500.000,00 Rp.300.000,00 Total Rp.300.000,00 Rp.300.000,00 Rp.250.000,00 Rp.50.000,00 Rp.300.000,00 Rp.300.000,00 Rp.300.000,00 Rp.300.000,00 Rp.100.000,00 Rp.50.000,00 Rp.300.000,00 Rp.2.000.000,00 Rp.200.000,00 Rp.150.000,00 Rp.500.000,00 Rp.300.000,00 Rp.4.250.000,00
8

Jadi dibutuhkan biaya investasi pada kandang dan peralatan sejumlah 3. Modal kerja Nama Barang Pembelian Bibit DOC Tahap 1 Pembelian Bibit DOC Tahap 2 Pembelian Bibit DOC Tahap 3 Pembelian Bibit DOC Tahap 4 Pembelian Pakan BR 1 Tahap 1 Pembelian Pakan BR 1 Tahap 2 Pembelian Pakan BR 1 Tahap 3 Pembelian Pakan BR 1 Tahap 4 Tenaga Kerja Pemelihara Tenaga Kerja Pengolah Ayam Jumlah 4 box 4 box 4 box 4 box 3 zak 3 zak 3 zak 3 zak 2 bulan 2 bulan Harga Satuan Rp.350.000,00 Rp.350.000,00 Rp.350.000,00 Rp.350.000,00 Rp.300.000,00 Rp.300.000,00 Rp.300.000,00 Rp.300.000,00 Rp.500.000,00 Rp.300.000,00 total

Rp10.660.000,00

Total Rp.1.400.000,00 Rp.1.400.000,00 Rp.1.400.000,00 Rp.1.400.000,00 Rp.900.000,00 Rp.900.000,00 Rp.900.000,00 Rp.900.000,00 Rp.1.000.000,00 Rp.600.000,00 Rp.10.800.000,00

4. Admitrasi dan Lain Lain Nama Barang Buku Kas ATK Kertas HVS 70 gram Tinta Printer Nota Kartu Nama Pembelian Cap Sekam Padi Pemakaian Listrik Pemakaian Air Transportasi Pembelian Bibit dan Pakam Pembelian Minyak Goreng Pembasmi Hama

Jumlah 2 buah

Harga Satuan Rp.25.000,00 Rp.30.000,00

Total Rp.50.000,00 Rp.30.000,00 Rp.80.000,00 Rp.100.000,00 Rp.50.000,00 Rp.50.000,00 Rp.30.000,00 Rp.100.000,00 Rp.100.000,00 Rp.100.000,00 Rp.200.000,00 Rp.600.000,00 Rp.100.000,00

2 rim 2 kotak 10 buku 1 box 1 buah 20 karung 2 bulan 2 bulan 4 kali 50 kg 10 botol

Rp.40.000,00 Rp.50.000,00 Rp.5.000,00 Rp.50.000,00 Rp.30.000,00 Rp.5.000,00 Rp.50.000,00 Rp.25.000,00 Rp.50.000,00 Rp.12.000,00 Rp.10.000,00

Total Rp.1.590.000,00

Jadi total modal kerja + admitrasi + lain lain adalah Rp.12.390.000,00 b.Rencana Laba Pemasukan yang diperkirakan adalah 1536 ekor X Rp.10.000,00 = Rp.15.360.000,00 dan total biaya pengeluaran adalah Rp.12.390.000,00. Jadi jumlah pemasukan kotor adalah Rp.2.970.000,00 c. Benefit/ Cost Rasio Benefit/ Cost Rasio(tingkat keuntungan/ total biaya) adalah 0.19
9

III. PENUTUP Untuk perkiraan biaya operasional, penulis membutuhkan dana lebih untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerugian. Oleh karena itu, dana operasional tersebut akan kami gunakan untuk menutupi kemungkinan adanya kerugian yang mungkin dialami. Jadi total biaya operasional yang dibutuhkan adalah Rp12.390.000,00 Dana yang dibutuhkan untuk membuka usaha Tunas Jaya Usaha Ternak ini adalah perkiraan biaya investasi + perkiraan biaya operasional = Rp10.660.000,00+ Rp12.390.000,00=

Rp23.050.000,00. Penulis memiliki dana dari dukungan orang tua sejumlah Rp 5.000.000,00 maka masih banyak dana yang penulis butuhkan untuk bisa mengembangkan usaha ini lebih besar lagi yaitu sebesar Rp 18.050.000,00 Dan jika usaha ini berjalan lancar, maka akan diadakan kerja sama dengan pihak lain untuk mendapatkan sumber dana tambahan. Hal itu dilakukan melalui kerjasama dengan bank pemerintah/swasta untuk menambah fasilitas untuk memperlancar dan mengembangkan sayap usaha Tunas Jaya Usaha Ternak Usaha Ternak Tunas Jaya adalah salah satu usaha yang sangat potensial dan prospektif dengan margin keuntungan yang sangat menggiurkan. Selain itu dengan strategi pemasaran yang berbeda dengan pesaing yang memang sudah melaksanakan usaha sejenis sehingga walaupun persaingan cukup tinggi penulis tetap yakin usaha ini tetap survive dan bahkan berkembang lagi. Penulis yakin akan keberhasilan usaha ini. Selain itu, tempat usaha yang dipilih sangat strategis karena terletak di pinggir jalan utama Singaraja-Bedugul sehingga memudahkan calon pelanggan untuk mendapatkan ternak kami dan memudahkan pelanggan lama yang sudah kami miliki. Sedangkan keterbatasan yang dihadapi waktu pengelolaan yang sulit karena hanya bisa dilaksanakan setelah pulang kantor dan saat libur kuliah sehingga penjualannya dimodifikasi dengan menggunakan penjualan melalui alat komunikasi modern.

10

Anda mungkin juga menyukai