Kerangka Maddah
Muhtawa
Mawashofat yang ingin dicapai
Tujuan Umum
Tujuan Kognitif
Kerangka Maddah
Sasaran Afektif
Sasaran Psikomotorik
Kegiatan Pembelajaran
I. Tujuan Umum
1. Membentuk rumah tangga muslim yang membawa pemikiran islam(fikroh Islamiayah), menjaga adab-adab Islam pada setiap fenomena kehidupan rumah tangga dengan memilih istri yang sholehah yang dapat memberikan hak dan kewajibannya baik dalam mendidik anak maupun pembantu RT serta mengajarkan peda mereka asas-asas dan prinsipprinsip Islam. Berusaha mengetahui / memahami problema-problema dan tantangannya yang dihadapi oleh individu, keluarga, masyarakat muslim serta mengetahui solusinya. Memberi pendidikan dan pengajaran kepada wanita muslimah agar dapat menjalankan peranannya dalam dakwah dan kehidupan karna wanita adalah saudara kandung laki-laki yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama.Orang mukmin laki-laki dan mukmin Perempuan adalah pelindung satu sama lainnya memerintahkan yang maruf dan melarang dari kemungkaran. Perhatian terhadap masa anak-anak dan masa perkembangannya serta mendidik atas dasar Islam dan kemajuan tekhnologi modern yang tidak bertentangan dengan ruh islam dan ajaranya
2.
3.
4.
Rasm
Rasm
Rasm
Rasm
Rasm
Muslimah merupakan komponen dalam keluarga dan masyarakat yang sangat menentukan perannya dalam membentuk generasi dan menciptakan peradaban. Sejarah telah mencatat, sejak zaman nabi Adam, hingga nabi yang terakhir nabi kita Muhammad saw, banyak kita dapatkan kisah betapa muslimah (wanita) di sekitar para nabi sangat berperan di dalam membantu tugas dawah para nabi
Rasm
Siti Asiah istri firaun ibu Musa (Yukabit) kakak musa siti Hajar Khadijah ra Asma binti Abu Bakar
Pembinaan merupakan sesuatu yang niscaya, karena fitrah manusia yang senantiasa membutuhkan nasehat dan perhatian. Kenapa demikian?
1.
Karena manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah salah satunya memiliki sifat lupa.
Dengan demikian, manusia, termasuk di dalamnya muslimah butuh untuk selalu diingatkan dan diarahkan (Fa dzakir fainna dzikra tanfaaul muminin).
2.
Pembinaan dalam beberapa hal melatih bagaimana muslimah dapat hidup berkelompok dengan berbagai tanggung jawabnya.
3.
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gununggunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh (AlQashash: 72) Dengan kesadaran ini, maka muslimah kan terpacu untuk senantiasa menambah ilmu dan wawasan sehingga akan dapat mengarungi kehidupannya dengan ilmu dan pemahaman
Dari uraian di atas, kita dapat memahami bahwa beberapa urgensi tarbiyah bagi Muslimah adalah sebagai berikut: Dengan tarbiyah muslimah dapat menambah ilmu dan wawasan Dengan tarbiyah muslimah dapat mendukung suami dalam dawah Dengan tarbiyah muslimah dapat sukses dalam mendidik anak Dengan tarbiyah muslimah dapat eksis di tengah masyarakat untuk bekerja sama dalam memberdayakan lingkungan yang islami.
A.
Ilmu akan menjadi cahaya dalam melangkah. Ilmu akan memandu setiap langkah muslimah. Dengan ilmu juga seseorang akan menjadi takut kepada Allah. Ilmu juga akan mengangkat derajat seseorang disisi Allah dan di sisi manusia.
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Jika para muslimah memiliki ilmu dan wawasan yang luas, mereka akan mampu memberikan pengajaran dan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya, mengetahui jalan-jalan kebaikan, yang dengannya dia akan banyak kesempatan/peluang untuk beramal, mampu mengajarkan kebaikan kepada masyarakatnya, Dan seorang muslimah yang memiliki banyak ilmu dan wawasan tidak akan ditipu dan dibohongi oleh pihak-pihak yang ingin menjerumuskannya dari kalangan musuh musuh Allah
Dengan tarbiyah yang dilakukan secara rutin setiap pekan dalam halaqah, peluang-peluang untuk mendapatkan tambahan ilmu akan semakin besar, karena selain mendapatkan ilmu-ilmu secaara langsung dari murobinya, di dalam halaqah juga seorang muslimah akan dimotivasi untuk memperbanyak kegiatan menggali ilmu di luar halaqah, misalnya dengan aktifitas membaca. Para shahabiyah terbiasa menanyakan hal-hal yang belum diketahui kepada Rosulullah dan para istri-istrinya, karena semangat mencari ilmu yang tinggi. Aisyah Ra. Termasuk salah seorang shahbiah sekaligus istri nabi yang memiliki ilmu dan wawasan yang sangat luas, terbukti dengan meriwayatkan banyak hadis, yang jumlahnya lebih dari 200.
Perempuan dan laki-laki diciptakan oleh untuk saling bekerja sama dalam kebaikan sebagaimana firman Allah Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah: 71)
Seorang muslimah yang terbina akan memahami posisi dirinya sebagai mitra suami dalam menjalankan tugas dawah. Maka ia akan berusaha bahu membahu dalam melaksanakan amar maruf nahi mungkar, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakatnya.
Agar muslimah dapat mendukung dakwah suami secara optimal, maka dirinya dituntut untuk mampu memenej semua sumberdaya yang ada dengan baik, Baik sumber daya yang berupa harta, tenaga,ataupun waktu. Disinilah pentingnya seorang muslimah memilki ketrampilanketrampilan rumah tangga ataupun ketrampilan tambahan yang akan mendukung tugas-tugasnya.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan. (At-Taubah: 115)
C.
Pemahaman akan nilai strategis seorang anak sebagai investasi pahala yang tak pernah putus bagi orang tuanya, akan memotivasi para muslimah untuk senantiasa memperhatikan dan bersemangat dalam mendidik anak-anaknya menjadi generasi rabani, saleh dan muslih. Pemahaman dan kesadaran demikian akan muslimah dapatkan dalam proses tarbiyah. Berawal dari pemahaman dan kesadaran inilah seorang muslimah akan berjuang sungguhsungguh dalam mendidik anak-anaknya.
Seorang muslimah yang terbina sudah semestinya mencita-citakan agar suami dan anak-anak serta dirinya menjadi penghuni syurga dengan Rahmat dan kasih SayangNya. Inilah cita cita muslimah seperti yang Allah firmankan dalam surat Atthur 21. Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (At-Thur: 21)
Dengan Tarbiyah muslimah dapat eksis di tengah masyarakat untuk bekerja sama dan memberdayakan lingkungan masyarakat yang islami
Kehadiran muslimah di tengah lingkungan masyarakatnya harus dapat memberi pengaruh yang positif, mampu mencetak lukisan indah di tengah masyarakat, dan bukan melebur pada warna lukisan yang ada di masyarakat. Agar dapat memberikan pengaruh yang demikian, seorang muslimah membutuhkan bekal-bekal motifasi, keberanian, kebijaksanaan dan ketrampilan. Hal-hal ini insya Allah akan didapatkannya di dalam proses tarbiyah yang intensif. Di sini muslimah akan mampu memerankan dirinya sebagi agen of change (agen perubahan) ke arah yang lebih baik, tanpa mengorbankan prinsip yang kebenaran yang telah diyakininya. Sesuai dengan istilah Yahtalituuna walakin yatamayazun
Jika seorang muslimah sudah tidak ada kepekaan dan kepedulian sama sekali melihat kemungkaran dan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat,maka ia dipertanyakan keimanannya. Selain itu, Allah juga mengingatkan kita di dalam firman Allah pada surat al anfal ayat 25 Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (Al anfal ayat: 25)