Anda di halaman 1dari 22

PENDAHULUAN Karsinoma rekti merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas saluran cerna, lebih 60% tumor

kolorektal berasal dari rektum. Salah satu pemicu kanker rektal adalah masalah nutrisi dan kurang berolah raga. Kanker rectal merupakan salah satu jenis kanker yang tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia. Kanker rektal adalah kanker yang menyerang kolon dan rektum. Namun, penyakit ini bukannya tidak dapat disembuhkan. Jika penderita telah terdeteksi secara dini, maka kemungkinan untuk sembuh bisa mencapai 50 persen. ,!,",# $ejala kanker rektal adalah darah yang menggumpal dalam satu jaringan cerna,diare atau konstipasi, dan berat badan turun. Selain itu terasa nyeri di abdomen atau rektum, di rektum, dan kelelahan yang berlanjut.Setiap %aktu, kanker ini bisa menyerang seseorang. &isikonya akan terus meningkat seiring dengan penambahan usia. 'ata dari (merika Serikat dan )nggris memperlihatkan, orang yang berusia antara 60 sampai *0 tahun berisiko tiga kali lipatdari kelompok usia lainnya. +ereka yang memiliki ri%ayat peradangan saluran cerna seperti kolitis usus kronis, tergolong berisiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker kolorektal. 'emikian juga dengan mereka yang memiliki ri%ayat penyakit kankertersebut, risiko terkena penyakit ini bisa menyerang pada kelompok usia mana pun diba%ah 60 tahun. ,mumnya penderita datang dalam stadium lanjut, seperti kebanyakan tumor ganas lainnya- .0% diagnosis karsinoma rekti dapat ditegakkan dengan colok dubur. Sampai saat ini pembedahan adalah terapi pilihan untuk karsinoma rekti.5,6

BAB I STATUS PASIEN

IDENTITAS PENDERITA Nama ,mur / 0n. S / #. tahun

Jenis kelamin / 1aki2laki (lamat 5ekerjaan +&S / &0 03 0alang 4anjar, Jambi 0imur / 4uruh / ! 6ebruari !0 "

II

ANAMNESIS a. b. Keluhan utama / timbul benjolan di anus disertai nyeri sejak yang lalu. &55 tahun yang lalu pasien mengaku timbul benjolan di anus sebesar kelereng. 4enjolan tersebut terasa nyeri dan semakin lama semakin membesar sampai sebesar telur ayam, benjolan tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam anus %alaupun pasien sudah berusaha memasukkannya, benjolan ini tetap keluar saat 4(4 ataupun tidak. 5asien juga mengaku sulit 4(4, 4(4 berdarah ber%arna merah segar, 7eses yang keluar saat 4(4 sedikit2sedikit sehingga pasien merasa tidak pernah puas saat 4(4, pasien merasa tidak nyaman pada anusnya dan sering kali merasa nyeri terutama saat 4(4 dan kentut. 3 bulan yang lalu benjolan tersebut pecah dan lama kelamaan timbul bulatan kecil, kenyal sebanyak " buah, benjolan tersebut semakin lama semakin membesar, nyeri dan sering berdarah saat 4(4, darah yang keluar ber%arna merah segar. 8s mengaku badannya bertambah kurus dalam 5 bulan ini, berat yang tadinya ** Kg, pada saat ini menjadi 3! Kg.
2

tahun

! bulan yang lalu pasien merasa keluhannya semakin bertambah berat akhirnya pasien berobat ke &S,' &aden +attaher Jambi. III. PEMERIKSAAN FISIK UMUM

9tanggal periksa # +aret !0 ": K, / tampak sakit sedang

Kesadaran / compos mentis 0anda2tanda ;ital/ 0ekanan darah / "0<.0 mm=g Nadi && Suhu Kepala / 3* kali<menit / "# kali<menit / "6,3>? / Normochepal +ata / sclera ikterik 2<2, conjungti;a anemis 2<2 0=0 1eher 0hora@ / dbn / pembesaran K$4 92: 5aru/ )nspeksi/ Simetris, 5alpasi / stem 7remitus N<N, 5erkusi/ sonor (uskultasi / ;esicular normal, %heeAing 92: Jantung/ 4J ),)) regular, murmur 92:, gallop 92: (bdomen / Supel, distensi 92:, nyeri tekan 92:, splenomegali 92:, hepatomegali 92:

Bkstremitas atas / akral hangat, edema 92: Bkstremitas ba%ah / akral hangat, edema 92: IV. Pemeriksaan Lokalisata

&ectal touchC /

)nspeksi/ benjolan 9D: ukuran *@5, permukaan tidak rata 9 berbenjol2benjol:, perdarahan 9D: 5alpasi/ teraba benjolan dengan batas tidak tegas, permukaan tidak rata 9 berbenjol2benjol:, konsistensi keras, immobile, dan pada saat selesai dilakukan rectal touchC tampak darah ber%arna merah segar di handscoon.

=asil biopsy (denocarsinoma berdi77erensiasi baik Pemeriksaan laboratori m !"# Febr ari "$%#& 1eukosit =b =?0 0rombosit $'S S$80 S$50 4ilirubin total 4ilirubin direk 4ilirubin indirek / 6500 / 0,! gr<dl / " ,! % / 6#000 / 6# mg<dl / "* ,<1 / "6 ,<1 / 0,3 mg<dl / 0,5 mg<dl / 0," mg<dl 5rotein total (lbumin $lobumin Kolesterol (sam urat ,reum Kreatinin / 6," gr<dl / !,. gr<dl / ",* gr<dl / 33 mg<dl / #," mg<dl / !0,0 mg<dl / 0,* mg<dl

V. DIA'N(SIS 0umor recti ec ?arcinoma recti

VI. Penatalaksanaan kebutuhan cairan !6** ml<hari

'iet makanan lunak !600 kalori<hari 5rotein 65 gram 1emak 5* gram Karbohidrat #55 gram

+edikamentosa/ )E6' &1 "0 tetes<menit Kalne@ "@500 mg &anitidin "@50 mg &encana tindakan operasi VII. Pro)nosis 'ubia

Follo* + 9dilakukan mulai tanggal " +aret !0 ": " +aret !0 " S / Sulit 4(4, nyeri, )E6' &1 "0 tetes<menit perdarahan 9D: Kalne@ "@500 mg 8 / 0' / "0<.0 mm=g N / 3*@<i && / "6@<i 0 / (7ebris ( / ?a &ecti &anitidin "@50 mg

# +aret !0 "

S / Sulit 4(4, nyeri, )E6' &1 "0 tetes<menit perdarahan 9D: Kalne@ "@500 mg 8 / 0' / "0<60 mm=g N / *#@<i && / "!@<i 0 / (7ebris &anitidin "@50 mg

( / ?a &ecti

5 +aret !0 "

S / Sulit 4(4, nyeri, )E6' &1 "0 tetes<menit perdarahan berkurang Kalne@ "@500 mg 8 / 0' / "0<*0 mm=g N / *!@<i && / !.@<i 0 / (7ebris ( / ?a &ecti &anitidin "@50 mg

6 +aret !0 "

5asien pulang permintaan sendiri

atas

BAB II TIN,AUAN PUSTAKA


6

".% De-inisi .an Anatomi ?a rectum adalah kanker yang terjadi pada rectum. &ektum terletak di anterior sacrum dan coccy@ yang panjangnya kira2kira 5 cm. &ectosigmoid junction terletak pada bagian akhir mesokolon sigmoid. 4agian sepertiga atasnya hampir seluruhnya dibungkus oleh peritoneum. 'i setengah bagian ba%ah rectum keseluruhannya adalah ekstraperitoneal. Easkularisasi rectum berasal dari cabang arteri mesentrika in7erior dan cabang dari arteri iliaka interna. Eena hemoroidalis superior berasal dari 7leksus hemoroidalis internus dan berjalan ke cranial ke ;ena mesentrika in7erior dan seterusnya melalui ;ena lienalis ke ;ena porta. ?a rekti dapat menyebar sebagai embolus ;ena ke dalam hati. 5embuluh lim7e dari rectum diatas gari anorektum berjalan seiring ;ena hemoriodalis superior dan melanjut ke kelenjar lim7a mesentrika in7erior dan aorta. 8perasi radikal untuk eradikasi ca rectum dan anus didasarkan pada anatomi saluran lim7a ini. 'inding rectum terdiri dari lima lapisan, yaitu mukosa yang tersusun oleh epitel kolumner, mukosa muskularis, submukosa, muskularis propria, dan serosa. ,!,",#

(rteri pada rektum

Eena pada rectum

(liran 1im7a (liran lim7atik rektal adalah segmental dan sirkum7erensial dan mengikuti aliran yang sama dengan suplai darah arteri. 1im7a bagian atas dan tengah rektum mengalir ke nodus mesenterika in7erior bagian ba%ah rectum mengalir mengikuti arteri rektal superior dan masuk ke nodus mesenterika in7erior. 1im7a dari bagian ba%ah rektum juga dapat mengalir di samping sepanjang arteri rectal in7erior dan medial, bagian belakang sepanjang arteri sakral media, atau bagian depan mele%ati saluran di septum recto;eksikal atau rekto;aginal saluran2saluran ini bermuara di nodus iliaka dan kemudian ke nodus )im7atik periaorta. 1im7atik dari saluran anal di atas dentate line mengalir le%at lim7atik rektal superior ke nodus lim7atik mesenterika in7erior atau ke lateral ke nodus lim7a iliaka interna. 'i ba%ah dentate line )im7atik mengalir ke nodus inguinal tapi dapat ke nodus )im7a rektal in7erior atau superior. "." E+i.emiolo)i 'i ,S( ca anorektal merupakan kanker gastrointestinal yang paling sering terjadi dan nomor ! sebagai penyebab kematian di Negara berkembang. 0ahun !005,diperkirakan ada #5,!.0 kasus baru kanker kolorektal di ,S(, 0#,.50 kasus terjadi dikolon dan #0,"#0 kasus di rektal. 5ada 56,"00 kasus dilaporkan berhubungan dengankematian, #3.300 kasus ?a kolon dan *,600 kasus ?a rectal. ?a kolorektal merupakan % dari kejadian kematian dari semua jenis kanker. 'iseluruh dunia dilaporkan lebih dari .#0,000 kasus baru dan terjadi kematian padahampir 500,000 kasus tiap tahunnya. 9Forld =ealth 8rganiAation, !00":. +enurut data di&S Kanker 'harmais pada tahun ..52!00!, kanker rektal menempati urutan keenam dari 0 jenis kanker dari pasien yang dira%at di sana. Kanker rektal tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia selain jenis kanker lainnya. Namun, perkembangan teknologi dan juga adanya pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar 50 persen, bahkan bisa dicegah. 'ari seluruh pasien kanker rektal, .0% berumur lebih dari 50 tahun. =anya 5% pasien yang berusia kuran dari #0 tahun. 'i Negara barat, laki2laki
9

memiliki insidensi terbanyak mengidap kanker rectal dibanding %anita dengan rasio ber;ariasi dari */3 sampai ./5. )nsiden ca kolon dan rectum di )ndonesia cukup tinggi demikian juga angka kematiannya. )nsiden pria sebanding dengan %anita dan lebih banyak pada orang muda. Sekitar 35% ditemukan di rektosigmoid.!,",# ".# Etiolo)i .an Faktor +re.is+osisi 5rice dan Filson mengemukakan bah%a etiologi ca rectum sama seperti jenis kanker lainnya yang masih belum diketahui penyebabnya. (kan tetapi terdapat 7aktor predisposisi yang diduga kuat sebagai penyebab terjadinya ca rekti, anatara lain/ a. 'iet tinggi lemak dan rendah serat b. ,sia lebih dari 50 tahun c. &i%ayat pribadi mengidap adenokarsinoma colorectal d. &i%ayat keluarga dengan ca rekti e. 0erjadi pada 50% pasien kanker kolorektal herediter nonpolyposis 7. )n7amatory bo%el disease g. ?olitis ulserati7 h. ?hron disease "./ Pato)enesis5,6,3,* Kanker merupakan suatu proses pembelahan sel2sel 9proli7erasi: yang tidak mengikuti aturan baku proli7erasi yang terdapat dalam tubuh 9proli7erasi abnormal:. 1ebih dari .5% karsinoma kolorektal adalah adenokarsinoma. Karsinoma ini berasal dari sel glandula dari bagian dalam lapisan dinding kolon dan rektum.!,",# B;olusi dari kanker itu sendiri merupakan sebuah proses yang bertahap, dimana proses dimulai dari hiperplasia sel mukosa, pembentukan adenoma , perkembangan dari displasia menuju trans7ormasi maligna dan in;asi7 kanker . (kti7asi onkogen, inakti7asi tumor supresi gen, dan delesi kromosom memungkinkan perkembangan dari 7ormasi adenoma, perkembangan dan peningkatan displasia dan in;asi7 karsinoma.
10

(da tiga kelompok utama gen yang terlibat dalam regulasi pertumbuhan sel yaitu proto2onkogen, gen penekan tumor 9Tumor Suppresor Gene G 0S$:, dan gen gatekeeper. 5roto2onkogen menstimulasi dan meregulasi pertumbuhan dan pembelahan sel. Tumor Suppresor Gene 90S$: menghambat pertumbuhan sel atau menginduksi apoptosis 9kematian sel yang terprogram:. Kelompok gen ini dikenal sebagai anti2onkogen, karena ber7ungsi melakukan kontrol negati7 9penekanan: pada pertumbuhan sel. +utasi pada gen2gen ini karena berbagai 7aktor membuka peluang terbentuknya kanker. 5ada keadaan normal, pertumbuhan sel akan terjadi sesuai dengan kebutuhan melalui siklus sel normal yang dikendalikan secara terpadu oleh 7ungsi proto2 onkogen, 0S$, dan gen gatekeeper secara seimbang. Jika terjadi ketidakseimbangan 7ungsi ketiga gen ini, atau salah satu tidak ber7ungsi dengan baik karena mutasi, maka keadaan ini akan menyebabkan penyimpangan siklus sel. 5ertumbuhan sel tidak normal pada proses terbentuknya kanker dapat terjadi melalui tiga mekanisme, yaitu perpendekan %aktu siklus sel, sehingga akan menghasilkan lebih banyak sel dalam satuan %aktu, penurunan jumlah kematian sel akibat gangguan proses apoptosis, dan masuknya kembali populasi sel yang tidak akti7 berproli7erasi ke dalam siklus proli7erasi. $abungan mutasi dari ketiga kelompok gen ini akan menyebabkan kelainan siklus sel, yang sering terjadi adalah mutasi gen yang berperan dalam mekanisme kontrol sehingga tidak ber7ungsi baik, akibatnya sel akan berkembang tanpa kontrol 9yang sering terjadi pada manusia adalah mutasi gen p5":. (khirnya akan terjadi pertumbuhan sel yang tidak diperlukan, tanpa kendali dan karsinogenesis dimulai. 5ada adenoma preneoplasia kolon, gen K2ras sering mengalami mutasi. 5erkembangan adenoma kolon menjadi karsinoma in;asi;e sering melibatkan inakti;asi atau hilangnya tumor suppressor gen DCC dan p53. Bpitel kolon adalah epitel yang khusus untuk mensekresi protein mukus dan untuk absorpsi air dan elektrolit. 6ungsi khusus lain adalah memelihara barier lumen usus, perbedaan muatan intrasel, dan kemampuan untuk mengeluarkan toksin. 4eberapa 7ungsi ini dipertahankan dalam perkembangan neoplasia dan dapat berkontribusi pada 7enotipe tertentu dari sel ganas. Salah satu contoh adalah ekspresi dari transporter membrane protein, +'&2 , terdapat pada beberapa jenis
11

epitel, termasuk usus besar. +'&2

diketahui berperan dalam mengeluarkan

beberapa senya%a keluar dari sel, yang mungkin sebagai mekanisme pertahanan untuk mengeluarkan toksin. 5ada kanker kolon lanjut, protein ini dapat berkontribusi terhadap mekanisme pertahanan ini dan jenis2jenis tumor lain terhadap berbagai jenis kemoterapi yang diangkut oleh +'&2 . ".0 Mani-estasi Klinis5,6,3,* 0anda dan gejala yang mungkin muncul pada ca rectal antara lain/ a. 5erubahan pada kebiasaan 4(4 atau adanya darah pada 7eses, darah biasanya ber%arna merah segar b. 'iare, konstipasi atau merasa bah%a isi perut tidak benar2benar kosong saat 4(4 c. ,kuran 7eses yang lebih kecil dari biasanya d. Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering 7latus, kembung, rasa penuh pada perut atau nyeri e. 5enurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya 7. +ual dan muntah g. $ejala anemia seperti rasa letih atau lesu h. 5ada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urunarius dan nyeri pada daerah gluteus. ".1 Dia)nosis 'iagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan 7isik dan pemeriksaan penunjang. ,!," (namnesis 4(4 berdarah ber%arna merah segar, berlendir dan berbau disertai gangguan kebiasaan 4(4, disertai nyari pada saat 4(4. 5emeriksaan 7isik lokalisata dapat dilakukan dengan colok dubur. (kan teraba tumor berbenjol, rapuh, mudah berdarah. 4ila letaknya rendah 9!<" ba%ah: dapat dicapai dengan baik, bila letaknya tingg biasanya tidak dapat diraba. 'ari pemeriksaan colok dubur ditetapkan mobilitasnya untuk mengetahui prospek pembedahan. 4ila masih dapat digerakkan berarti
12

masih terbatas pada mukosa rectum saja. 4ila sudah ter7iksasi biasanya sudah terjadi penetrasi hingga ke struktur ekstra rectal seperti kelenjar prostat, buli2buli, dinding posterior ;agina atau dinding anterior uterus.

5ada pemeriksaan colok dubur ini yang harus dinilai adalah/ a. Keadaan tumor/ ekstensi lesi pada dinding rektum serta letak bagian terendahterhadap cincin anorektal, cer;i@ uteri, bagian atas kelenjar prostat atau ujung os coccygis. 5ada penderita perempuan sebaiknya juga dilakukan palpasi melalui ;agina untuk mengetahui apakah mukosa ;agina di atas tumor tersebutlicin dan dapat digerakkan atau apakah ada perlekatan dan ulserasi, juga untuk menilai batas atas dari lesi anular. 5enilaian batas atas ini tidak dapat dilakukan dengan pemeriksaan colok dubur. b. +obilitas tumor/ hal ini sangat penting untuk mengetahui prospek terapi pembedahan. 1esi yang sangat dini biasanya masih dapat digerakkan padalapisan otot dinding rektum. 5ada lesi yang sudah mengalami ulserasi lebihdalam umumnya terjadi perlekatan dan 7iksasi karena penetrasi atau perlekatanke struktur ekstrarektal seperti kelenjar prostat, buli2buli, dinding posterior ;agina atau dinding anterior uterus.

13

c. lesi.

Bkstensi

penjalaran

yang

diukur

dari

besar

ukuran

tumor

dan

karakteristik pertumbuhan primer dan sebagian lagi dari mobilitas atau 7iksasi 0umor marker 5emeriksaan ?B( (carsino embryonic antigen) suatu tumor marker untuk karsinoma rekti sebelum operasi penting untuk keperluan 7ollo% up bukan untuk menentukan diagnosisnya, oleh karena sensiti;itas ?B( hanya #0 2 #3%, dan spesi7itasnya .0%. 4ila sebelum operasi kadarnya di dalam darah naik di atas normal, setelah operasi kadarnya turun menjadi normal, dapat dikatakan operasi berhasil artinya tumornya sudah bersih. 0etapi bila kemudian kadarnya naik lagi berarti ada kemungkinan tumornya kambuh lagi atau tumbuh tumor baru lagi (metachronus). 4ila sebelum operasi kadarnya normal, tidak dapat digunakan untuk follow up. 5emeriksaan penunjang a. Sigmoidoscopy, yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rectum dan sigmoid apakah terdapat polip kanker atau kelainan lainnya. (lat sigmoidoscope dimasukkan melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi. b. ?olonoscopy yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid apakah terdapat polip kanker atau kelainan lainnya. (lat colonoscope dimasukkan melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk biopsi. c. 4iopsi Jika ditemuka tumor dari salah satu pemeriksaan diatas, biopsi harusdilakukan. Secara patologi anatomi, adenocarcinoma merupakan jenis yang palingsering yaitu sekitar .0 sampai .5% dari kanker usus besar. Jenis lainnya ialah karsinoma sel skuamosa, carcinoid tumors, adenosHuamous carcinomas, dan undi77erentiated tumors.
14

0he (merican Joint ?ommittee on ?ancer 9(J??: memperkenalkan 0N+ staging system yang menempatkan kanker menjadi satu dalam # stadium 9Stadium )2)E:. . Stadium 0 5ada stadium 0,kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu padamukosa saja. 'isebut juga carcinoma in situ. !. Stadium ) 5ada stadium ), kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis danmelibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari rektum. 'isebut juga 'ukes ( rectal cancer. ". Stadium )) 5ada stadium )), kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak menyebar ke lim7onodi. 'isebut juga 'ukes 4 rectal cancer #. Stadium ))) 5adastadium ))), kanker telah menyebar ke lim7onodi terdekat, tapi tidak menyebar kebagian tubuh lainnya. 'isebut juga 'ukes ? rectal cancer 5. Stadium )E 5ada stadium)E, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau o;arium. 'isebut juga 'ukes ' rectal cancer

15

".2 Penatalaksanaan 4erbagai jenis terapi dapat digunakan pada pasien dengan kanker rektum. 0igaterapi standar yang digunakan antara lain adalah/ . 5embedahan!," 5embedahan merupakan terapi yang paling laAim digunakan terutama untuk stadium masihdapat dan ! kanker rektum, bahkan pada suspek stadium " juga dilakukan pembedahan. Seiring perkembangan ilmu

pengetahuan,sekarang sebelum dioperasi pasien diberi presurgical treatment berupa radiasidan kemoterapi. 5enggunaan kemoterapi sebelum pembedahan dikenalsebagai neoadju;ant chemotherapy, dan terapi ini biasanya digunakan pada pasien dengan kanker rektum stadium ! dan ". 5ada pasien lainnya yanghanya dilakukan pembedahan, meskipun sebagian besar jaringan kanker sudahdiangkat saat operasi, beberapa pasien masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi pasca pembedahan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal.

(dapun jenis pembedahan yang dapat dilakukan, antara lain/ a. Bksisi local
16

Bksisi lokal jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, tumor dapat dihilangkan tanpa melakukan pembedahan le%at abdomen. Jika tumor ditemukan dalam bentuk polip, maka operasinya disebut polypectomy. Bksisi lokal melalui rektoskop dapat dilakukan pada karsinoma terbatas. Seleksi penderita harus dilakukan dengan teliti, antara lain dengan menggunakanendoskopi ultrasonogra7ik untuk menentukan tingkat penyebaran di dalamdinding rektum clan adanya kelenjar ganas pararektal. b. 1o% anterior resection 91(&: +etode ini digunakan untuk lesi yang terletak di tengah atau <" atasrektum. ,ntuk masa tumor lebih 5 cm dari anokutan dipertimbangkan reseksirectum rendah 91o%(nterior&esection<1(&:, sehingga tidak perlu kolostomi.&ektum terbagi atas " bagian yaitu <" atas, tengah dan ba%ah. Kanker yang berada di lokasi <" atas dan tengah 95 s<d 5 cm dari garis dentate: dapat dilakukan I restorati;e anterior resectionI kanker <" distal rectum merupakan masalah pelik. Jarak antara pinggir ba%ah tumor dan garis dentatemerupakan 7aktor yang sangat penting untuk menentukan jenis operasi.

c. (bdominal perineal resection 9+iles procedure: ,ntuk masa tumor J 5 cm dari anokutan. 5engangkatan kanker rektum biasanya dilakukan dengan reseksi abdominoperianal, termasuk pengangkatanseluruh rectum, mesorektum dan bagian dari otot le;ator ani dan dubur. 5rosedur inimerupakan pengobatan yang e7ekti7 namun mengharuskan pembuatan
17

kolostomi permanen.5ada tumor rektum sepertiga tengah dilakukan reseksi denganmempertahankan s7ingter anus, sedangkan pada tumor sepertiga distal dilakukanamputasi rektum melalui reseksi abdominoperineal Kuenu2+iles. 5ada operasi inianus turut dikeluarkan.5ada pembedahan abdominoperineal menurut Kuenu2+iles, rektum dansigmoid dengan mesosigmoid dilepaskan, termasuk kelenjar lim7 pararektum dan ret2roperitoneal sampai kelenjar lim7 retroperitoneal. Kemudian melalui insisi perinealanus dieksisi dan dikeluarkan seluruhnya dengan rektum melalui abdomen.

)ndikasi dan kontraindikasi eksisi lokal kanker rectum . )ndikasi a. 0umor bebas, berada * cm dari garis dentate b. 0 atau 0! yang dipastikan dengan pemeriksaan ultrasound c. 0ermasuk %ell2di77rentiated atau moderately %ell di77rentiated secarahistologi d. ,kuran kurang dari "2# cm!. Kontraindikasi a. 0umor tidak jelas b. 0ermasuk 0" yang dipastikan dengan ultrasound c. 0ermasuk 5oorly di77rentiated secara histologi
18

!. &adiasi!," 5ada kasus stadium ! dan ", radiasi dapat mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan, dalam hal ini radiasi berperan sebagai preoperati;e treatment. 5eran lainnya radioterapi adalah sebagai terapi tambahan untuk kasus tumor lokal yang telah diangkat melalui pembedahan dan untuk penanganan kasus metastase jauh. Jika radioterapi pasca pembedahan dikombinasikan dengan kemoterapi, maka akan menurunkan resiko kekambuhan lokal di pel;is sebesar #6% dan menurunkan angka kematian sebesar !.%. 5ada penanganan metastase jauh, radiasi telah terbukti dapat mengurangi e7ek dari metastase tersebut terutama pada otak.&adioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliati7 pada pasien dengantumor lokal yang unresectable. 0erdapat dua cara pemberian terapi radiasi, yaitu dengan eksternal radiasi dan internal radiasi. 5emilihan cara radiasi diberikan tergantung pada tipe dan stadium dari kanker. Bksternal radiasi 9e@ternal beam therapy: merupakan penanganan dimana radiasi tingkat tinggi secara tepat diarahkan pada sel kanker. Sejak radiasi digunakan untuk membunuh sel kanker, maka dibutuhkan pelindung khusus untuk melindungi jaringan yang sehat disekitarnya. 0erapi radiasi tidak menyakitkan dan pemberian radiasi hanya berlangsung beberapa menit. )nternal radiasi 9brachytherapy, implantradiation: menggunakan radiasi yang diberikan ke dalam tubuh sedekatmungkin pada sel kanker. Substansi yang menghasilkan radiasi disebutradioisotop, bisa dimasukkan dengan cara oral, parenteral atau implantlangsung pada tumor. )nternal radiasi memberikan tingkat radiasi yang lebihtinggi dengan %aktu yang relati7 singkat bila dibandingkan dengan eksternalradiasi, dan beberapa penanganan internal radiasi secara sementara menetap didalam tubuh.!," ". Kemoterapi (dju;ant chemotherapy digunakan untuk menangani pasien yang tidak terbukti memiliki penyakit residual tetapi beresiko tinggi mengalami kekambuhan. 0erapi ini digunakan pada tumor yang menembus sangat dalamatau tumor lokal yang bergerombol 9stadium ! dan ":. 0erapi standar kemoterapi tersebut adalah
19

7luorouracil 9526,: yang dikombinasikan denganleuco;orin dalam %aktu 62 ! bulan. 8bat lain yaitu le;amisole dapat menjadi pengganti leuco;orin jika tidak tersedia. 5rotokol kemoterapi ini telah terbuktimenurunkan angka kekambuhan sebesar 5% dan menurunkan angkakematian sebesar 0%.

#. 5enanganan Jangka 5anjang 0erdapat beberapa kontro;ersi tentang 7rekuensi pemeriksaan 7ollo% up untuk rekurensi tumor pada pasien yang telah ditangani dengan kanker kolon. 4eberapa tenaga kesehatan telah menggunakan pendekatan nihilistic 9karena prognosis sangat jelek jika terdeteksi adanya rekurensi dari kanker:. Sekitar 30% rekurensi dari kanker terdeteksi dalam jangka %aktu ! tahun, dan .0% terdeteksi dalam %aktu # tahun. 5asien yang telah ditangani dari kanker kolon mempunyai insiden yang tinggi dari metachronous kanker kolon. 'eteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat pada pasien ini dapatmeningkatkan prognosa. B;aluasi 7ollo% up termasuk pemeriksaan 7isik,sigmoidoskopi, kolonoskopi, tes 7ungsi hati, 7oto polos thora@, bariumenema, li;er scan, +&), dan ?0 scan. ".3 Pro)nosis Stage merupakan 7aktor prognosis yang paling penting,.$rade histologisecara signi7ikan mempengaruhi tingkat sur;i;al disamping stadium. 5asiendengan %ell di77erentiated karsinoma 9grade dan !: mempunyai 52year sur;i;alyang lebih baik dibandingkan dengan poor di77erentiated karsinoma 9grade " dan#:. 1okasi kanker terlihat sebagai 7aktor prognostik yang independen. 5ada stageyang sama pasien dengan tumor yang berada di rektum mempunyai prognosayang lebih buruk bila dibandingkan dengan tumor yang berada di kolon. ,!," Secara keseluruhan52year sur;i;al rates untuk kanker rektal adalahsebagai berikut / a. Stadium ) 2 3!% b. Stadium )) 2 5#% c. Stadium ))) 2 ".% d. Stadium )E 2 3%
20

50% dari seluruh pasien mengalami kekambuhan yang dapat berupa kekambuhan lokal, jauh maupun keduanya. Kekambuhan lokal lebih sering terjadi pada. 5enyakit kambuh pada 52"0% pasien, biasanya pada ! tahun pertama setelah operasi. 6aktor L 7aktor yang mempengaruhi terbentuknya rekurensi termasuk kemampuan ahli bedah, stadium tumor, lokasi, dan kemapuan untuk memperoleh batas 2 batas negati7 tumor.

BAB III PEMBAHASAN

5ada kasus ini seorang laki2laki usia #. tahun datang dengan keluhan adanya benjolan pada anus disertai nyeri sejak tahun yang lalu. 'ari anamnesis dan tahun yang lalu pasien mengaku pemeriksaan 7isik pasien ini didiagnosis menderita tumor rectum yang diduga merupakan carcinoma recti. 5ada anamnesis, timbul benjolan di anus sebesar kelereng. 4enjolan tersebut terasa nyeri dan semakin lama semakin membesar sampai sebesar telur ayam, benjolan tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam anus %alaupun pasien sudah berusaha memasukkannya, benjolan ini tetap keluar saat 4(4 ataupun tidak. 5asien juga mengaku sulit 4(4, 4(4 berdarah ber%arna merah segar, 7eses yang keluar saat 4(4 sedikit2sedikit sehingga pasien merasa tidak pernah puas saat 4(4, pasien merasa tidak nyaman pada anusnya dan sering kali merasa nyeri terutama saat 4(4 dan kentut. 3 bulan yang lalu benjolan tersebut pecah dan lama kelamaan timbul bulatan kecil, kenyal sebanyak " buah, benjolan tersebut semakin lama semakin membesar, nyeri dan sering berdarah saat 4(4, darah yang keluar ber%arna merah segar. 8s mengaku badannya bertambah kurus dalam 5 bulan ini. 5ada pemeriksaan 7isik daerah anus ditemukan )nspeksi/ benjolan 9D: ukuran *@5, permukaan tidak rata 9 berbenjol2benjol:, perdarahan 9D:, 5alpasi/ permukaan tidak rata 9 berbenjol2benjol:, immobile, nyeri, perdarahan 9D:. Saat dilakukan &ectal touchC teraba benjolan dengan batas tidak tegas, permukaan tidak rata 9 berbenjol2benjol:, konsistensi keras, immobile, dan pada saat selesai dilakukan
21

rectal touchC tampak darah ber%arna merah segar di handscoon. 5asien pulang atas permintaan sendiri pada tanggal 6 +aret !0 ". 5emeriksaan colok dubur sangat penting untuk dilakukan karena dengan pemeriksaan ini, dapat diketahui beberapa hal penting yaitu keadaan tumor, mobilitas tumor dan ekstensi penjalaran. ,sulan pemeriksaan pada pasien ini yaitu biopsi untuk memastikan tipe tumor, sedangkan rencana penatalaksanaan pada pasien ini adalah operati;e, kemoterapi. DAFTAR PUSTAKA . =assan, )saac., !006. &ectal carcinoma. 'iunduh dari ,&1/

%%%.emedicine.com. !.?irincione, BliAabeth., !005. &ectal ?ancer. 'iunduh dari ,&1

%%%.emedicine.com ". (nonim, !0 0. &ectal ?ancer 2 8;er;ie%, Screening, 'iagnosis M Staging. (;ailable 7rom%%%.8ncology?hannel.com. #. (nonim, !0 0. &ectal ?ancer 0reatment. (;ailable 7rom

%%%.nationalcancerinstitute.htm. 5. Soeripto et al. $astro2intestinal ?ancer in )ndonesia. (sian 5aci7ic Journal o7 ?ancer 5re;ention, 98nline:, !00"Eol. #, No. #, (;ailable 7romhttp/<<%%%.apocp.org< cancerNdo%nload<Eol#NNo#<Soeripto.pd7,. 6. National ?ancer )nstitute. !006. SBB& ?ancer Statistics &e;ie% .352!00" ,(;ailable 7romhttp/<<seer.cancer.go;<stat7acts<html<colorect.html 3. Sjamsuhidajat, Jong F'. !00". ,sus halus, appendices, kolon, dan anorektum. 'alam 4uku (jar )lmu 4edah. Bdisi !. Jakarta/ B$?. =al 6#625" *. 6ujin ?, Fei 6, Jinhua =, et al. 4uku (jar 8nkologi Klinis. Bdisi !. !00*. Jakarta/ 6K,).

22

Anda mungkin juga menyukai

  • SLF
    SLF
    Dokumen23 halaman
    SLF
    Suci Rahayu Evasha
    Belum ada peringkat
  • CRS CKD
    CRS CKD
    Dokumen25 halaman
    CRS CKD
    Suci Rahayu Evasha
    Belum ada peringkat
  • NYERI Tia
    NYERI Tia
    Dokumen69 halaman
    NYERI Tia
    Suci Rahayu Evasha
    Belum ada peringkat
  • Psoriasis Vulgaris
    Psoriasis Vulgaris
    Dokumen24 halaman
    Psoriasis Vulgaris
    meriatmaja
    Belum ada peringkat
  • CRS Katarak
    CRS Katarak
    Dokumen51 halaman
    CRS Katarak
    Suci Rahayu Evasha
    Belum ada peringkat