Anda di halaman 1dari 9

Kasus 1:

PROSTITUSI/PELACURAN

DEFINISI
Prostitusi: Penyerahan diri dari wanita kepada banyak laki-laki dengan pembayaran (Van Amstel) Prostitusi:perbuatan perempuan atau laki-laki yang menyerahkan badannya untuk berbuat cabul secara seksual dengan mendapatkan upah (Kartono). Wanita Tuna Susila: wanita yang memiliki kebiasaan melakukan hubungan kelamin diluar perkawinan, baik dengan imbalan jasa atau tidak. Pelacur: mereka yang biasa melakukan hubungan kelamin di luar pernikahan.

YANG TERMASUK KATEGORI PELACUR


Pergundikan: memiliki wanita gelap tanpa ikatan perkawinan.Pada zaman belanda disebut Nyai. Tante girang: wanita yang sudah kawin, namun tetap melakukan hubungan erotik dan seks dengan laki-laki lain baik secara iseng, bersenang-senang dan mendapatkan pengalaman seks lain, maupun secara intensional untuk mendapatkan penghasilan. Gadis panggilan: Gadis-gadis dan wanita biasa yang menyediakan diri untuk dipanggil dan dipekerjakan melalui saluran tertentu. Gadis bar/B-girl: Gadis yang bekerja sebagai pelayan bar dan sekaligus bersedia memberikan pelayanan seks. Gadis juvenile delinguent: Gadis muda dan jahat yang didorong oleh ketidakmatangan emosinya atau keterbelakangan intelek menjadi sangat sugestibel; karakter lemah sehingga mudah menjadi pecandu narkoba akhirnya mudah tergiur melakukan perbuatan immoral seksual dan pelacuran.

Gadis binal: gadis putus sekolah yang memiliki pendirian yang jelek dan menyebarluaskan kebebasan seks secara ekstrem untuk mendapatkan kepuasan seksual..menganjurkan seks bebas. Gadis taxi/gadis becak: wanita dan gadis panggilan yang ditawarkan ditempat wisata dengan taxi atau becak. Penggali emas/gold diggers: Gadis dan wanita cantik; pramugari, penyanyi, bintang film cs yang pandai merayu dan bermain cinta untuk mengeruk kekayaan orang berduit. Pramuria/hostes: wanita yang menyemarakkan kehidupan malam di naigtclub. Promiskuitas: hubungan seks secra bebas dan awutawutan dengan pria manapun juga; dilakukan dengan banyak laki-laki.para penganutnya ingin mendapatkan pengalaman seksual yang hebat-hebat tanpa dibatasi oleh tabu-tabu.

Jenis prostitusi
1. prostitusi terdaftar 2. prostitusi yang tidak terdaftar.

Penyebab timbulnya pelacuran


Tidak adanya UU yang melarang pelacuran. Yang dilarang praktek germo dan mucikari. Keinginan menyalurkan kebutuhan seksual, khususnya diluar perkawinan. Komersialisasi seks. Dekadensi moral. Semakin besarnya penghinaan terhadap martabat manusia khususnya kaum wanita. Kebudayaan eksploitasi.eksploetsi kaum lemah u tujuan tertentu.

Ekonomisasi. Ada permintaan -penjualan Peperangan dan masa-masa kacau. Proyek pembangunan dan pembukaan daerah pertambangan dengan konsentrasi kaum pria. Perkembangan kota, pelabuhan dan industri yang sangat cepat dan urbanisasi yang menutup peluang kerja perempuan. Pertemuan berbagai budaya;kurang adanya kesepakatan tentang norma-2 sosial segingga kontrol sosial melemah sehingga masyarakat bertindak sesukanya.

Akibat pelacuran
Penyebaran penyakit kulit-kelamin Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga. Keluarga berantakan. Demoralisasi masyarakat.khususnya anak-2 remaja puber. Berkorelasi dengan kriminalitas dan narkoba. merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama. Eksploetasi manusia oleh manusia lain.umumnya pelacur mendapatkan upah sebagian kecil dari pendapatan yang seharusnya. Disfungsi seksual:impotensi, anorgasme, ejakulasi dini dll.

Penanggulangan pelacuran:
1. Preventif 2. Represif dan Kuratif

Anda mungkin juga menyukai