Anda di halaman 1dari 1

Bumi, Peci, dan Rok Mini Materi (Bukan) Khutbah Jumat edisi 2 Oleh Abu Mamur MF Jamaah fesbukiyah

yang disehatkan Allah, Apa kesamaan antara bumi, peci dan rok mini? Secara kasat mata, tentu saja berbeda. Namun, ditelisik secara esensi, ketiganya sama saja. Yaitu terbuat dari bahan dasar energi quark. Fisika kuantum mengubah paradigma lama fisika Newtonian. Sehingga kehidupan bisa dipahami dengan lebih komperehensif dan aduhai. Sebagaimana memandang Islam, tidak cukup dengan kacamata syariat belaka. Perbedaan metodologi dalam beribadah saja bahkan bisa memunculkan perdebatan yang berkepanjangan. Memandang sesuatu (termasuk ajaran agama) secara parsial, membuat hidup tidak asyik. Maka Allah menyuruh kita menyelami Islam secara holistik (kaffah). Sehingga tidak gampang melabeli bidah. Akan lebih parah jika seenaknya saja menghakimi orang lain dengan istilah sesat, kafir, dan sejenisnya. Astaghfirullah! Jamaah fesbukiyah yang didahsyatkan Allah, Ada maqalah menarik, everything is energy (segala sesuatu adalah energi). Termasuk alam semesta, semula adalah sop kosmos alias lautan energi. Sampai kemudian Allah memberikan informasi atau perintah, Kun! maka energy itu menjelma quark (quanta), partikel, atom, molekul. Lalu terbentuklah materi (alam semesta) dan peristiwa. Awalnya adalah helai-helai benang, dirajut menjadi bahan, lalu dibentuk (dijahit) menjadi beragam pakaian, dalam maupun luar. Termasuk peci, jilbab, rok besar dan rok mini. Kira-kira demikianlah analogi sederhananya. Sebagaimana singkong bisa diracik menjadi kripik, awul-awul, gemblong tekek, gemblong kocar-kacir, opak, dan sejenisnya. Meskipun berbeda-beda bentuknya, bahan bakunya ya singkong itu. Jamaah fesbukiyah yang disugihkan Allah, Pikiran dan perasaan anda memancarkan vibrasi (getaran energi) setiap saat. Alam semesta meresponya secara real time! Sejatinya, itulah doa anda. Jadi, doa bukanlah sekedar ritual. Apa jadinya saat seseorang berdoa, Ya Allah, sugihkanlah diriku, sementara pikiran dan perasaanya berkali-kali mengatakan, Ah, sial! Lagi-lagi utangku nambah! Hidup memang memilukan! Mari kita simak firman Allah SWT dalam hadits qudsi, Aku (akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai dengan persangkaannya kepada-Ku. (HR. Bukhari no. 7066 dan Muslim no. 2675, lihat kitab Faidhul Qadiir, 2/312 dan Tuhfatul Ahwadzi, 7/53) So, gunakan pikiran dan perasaan anda untuk hal-hal yang memberdayakan, bukan yang merugikan anda sendiri. Ingat baik-baik, energy follows the mind. Terakhir, saya berwasiat, khususnya untuk saya sendiri, dan untuk jamaah pula. Mari selaraskan doa kita dengan pikiran dan perasaan, --tentu saja juga ucapan dan tindakan (action). Sehingga energi kita pun selaras, seimbang, harmonis. Hidup pun terasa manis. Semoga kita diberi hidayah untuk mempelajari dan memahami ayat-ayat qauliyah dan kauniyah-Nya. Sehingga terhindar dari merasa paling benar sendiri. Bagai katak dalam rok mini. #tulisan ini mengandung unsur bidah

Anda mungkin juga menyukai