Anda di halaman 1dari 15

APA YANG BAYI PELAJARI SAAT BERUSIA 10-12 BULAN Oleh dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.

A dan dr. Martin Leman, Sp.A , Jun 24, 2013 Pada trimester IV setelah lahir (usia 9-12 bulan), kenaikan berat badan bayi sudah tidak secepat sebelumnya. Pada masa ini kenaikan berat badan bayi sekitar 250-350 gram/bulan. Lingkar kepala bayi perempuan pada usia 9 bulan sekitar 42-47 cm dan pada usia 12 bulan antara 43-48 cm ; sementara bayi laki-laki pada usia 9 bulan lingkar kepalanya antara 43-48 cm dan pada usia 12 bulan antara 44-49 cm. Jika bayi berada di luar angka ini maka dokter akan perlu melakukan serangkaian tes untuk mencari penyebabnya. Perkembangan bayi pada saat ini: Bayi dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri dan duduk dari posisi berdiri Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi atau berdiri selama 2 detik tanpa berpegangan Berjalan dengan dituntun Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan Menggenggam erat pensil Memasukkan benda ke mulut Mengulang menirukan bunyi Babbling semakin kompleks dengan 2-3 suku kata seperti ba-da-ma tetapi ia belum mengerti artinya. Sudah dapat mengoceh dan mengucapkan papa dan mama namun belum spesifik menuju pada papa dan mama-nya. Mengeksplorasi dunia sekitarnya. Ia ingin mengetahui dan menyentuh segala yang ada di sekitarnya. Bayi sudah harus dapat mengambil 2 buah mainan kubus dan membenturkannya dengan kedua tangannya. Bayi sudah dapat memegang koin atau mainan kecil lainnya dengan menggunakan ibu jari dan 1 jari lainnya Bereaksi terhadap suara perlahan atau bisikan Senang diajak bermain cilukba Bayi sudah dapat bertepuktangan dan melambaikan tangan saat mengucapkan bye-bye Bayi mulai dapat mengungkapkan keinginannya Mengenal anggota keluarga Usia 9 bulan bayi dapat mencari mainan yang disembunyikan/dijatuhkan. Sebelumnya bayi sudah mencari mainan yang disembunyikan, namun lebih cepat menyerah. Pada usia ini bayi sudah memiliki konsep bahwa mainan yang disembunyikan tetap ada, dan ia akan lebih konsisten mencarinya. Stimulasi yang dapat diberikan untuk mendukung perkembangan bayi antara lain: Stimulasi merangkak, berdiri, berjalan sambil berpegangan, dan berjalan dengan bantuan tetap dilanjutkan sesuai dengan tahap perkembangan bayi. Ajak bayi bermain bola. Gelindingkan bola ke arahnya dan usahakan agar ia menggelindingkan atau memukulnya kembali. Untuk awalnya ajak bermain menggunakan bola yang cukup besar karena lebih mudah baginya. Jika anak sudah mahir, boleh coba dengan ukuran lain yang lebih kecil. Jika bayi sudah dapat berdiri, letakkan sebuah mainan di lantai, dan ajak agar bayi mau membungkuk mengambilnya. Pada awalnya bantu bayi berpegangan, lama-kelamaan latih agar bayi dapat membungkuk sendiri. Latih bayi untuk berjalan sendiri. Awalnya, bantu bayi agar mau berjalan beberapa langkah tanpa berpegangan. Ajak bayi berjalan ke pelukan anda atau menuju mainan yang disukainya. Beri pujian bila ia mau berjalan sendiri. Bila bayi belum mau, tunda beberapa hari dan coba kembali.

Page 1 of 15

Bila bayi sudah cukup mahir berjalan, ajari cara menaiki dan menuruni anak tangga. Awalnya ajari cara menuruni atau menaiki anak tangga dengan merangkak. Gunakan anak tangga yang rendah, ajari hanya beberapa langkah dulu, dan jangan meninggalkan bayi sendirian. Sambil memandikannya, bayi dapat tetap bermain. Misal dengan mainan karet yang mengapung. Ajak ia memasukan benda ke dalam wadah, misalnya memasukan mainan kubus ke dalam cangkir atau wadah lainnya. Ajari bayi menyusun beberapa mainan balok / kubus. Ajak untuk belajar menggambar dengan menggunakan krayon / pensil warna. Tetap ajak bayi berbicara, latih beberapa kata sederhana seperti minum, susu, mandi, tidur, makan, dan lain-lain. Bila bayi mau menirukannya, beri pujian padanya. Bila perlu ulangi lagi kata tersebut agar bayi mau mengulanginya lagi. Belilah sebuah boneka dan berpura-puralah agar boneka tersebut berbicara kepada bayi. Ajak agar bayi mau berbicara dengan boneka. Nyanyikan lagu dan bacakan cerita anak sesering mungkin Tetap berikan rasa aman dan kasih sayang, ajak tersenyum, mengayun, menina-bobokan, permainan ciluk-ba, dan permainan lain yang bersifat sosialisasi. Bantu bayi memegang cangkir dan minum dari cangkir tersebut. Cangkir plastik tertutup dengan lubang mulut dapat dipakai untuk tahap awal. Isi cangkir dengan air sedikit saja dulu agar tidak mudah tumpah. Ajak bayi makan bersama anggota keluarga lain. Bayi dapat duduk dekat dengan anggota keluarga lain, namun tetap makan makanannya sendiri (makanan bayi usia 9-12 bulan belum sama dengan makanan keluarga lainnya). Ajari bayi untuk belajar mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cara meraih, menarik, atau mendorong badannya supaya dekat dengan mainan tersebut. Letakkan mainan yang bertali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali tersebut untuk mendapatkan mainan tersebut. Namun jangan lupa simpan mainan bertali tersebut jika anda tidak dapat mengawasinya karena bayi dapat terjerat. Interaksi dengan orang lain Pada usia ini, bayi mulai mengenal orangtuanya dan orang asing. Bayi mulai takut terhadap orang yang belum dikenal. Ia juga mulai takut ditinggal orangtuanya. Pada sebagian bayi yang tadinya sudah dapat tidur tenang sepanjang malam, mulai susah makan atau terbangun pada saat tidur malam dan menangis. Orang tua tidak perlu khawatir, hal ini bukan merupakan tanda-tanda kemunduran (regression) melainkan proses perkembangan. Pertumbuhan gigi Pertumbuhangigi pada usia ini dimulai dengan gigi seri ke-3 kiri dan kanan pada rahang bawah yang tumbuh pada usia 7-10 bulan dan rahang atas tumbuh pada usia 8-11 bulan. Gigi yang selanjutnya tumbuh adalah gigi geraham pertama. Gigi ini baik pada rahang atas maupun bawah tumbuh pada usia 10-16 bulan. Saat geraham mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut. Pilih bulu sikat yang menggunakan nilon. Pada masa ini masih belum perlu menggunakan pasta gigi saat menyikat giginya. Lakukan 2x/hari. Saat gigi akan tumbuh, bayi dapat menjadi rewel, selera makan menurun, berliur terus, gusi terlihat lebih merah pada tempat akan tumbuhnya gigi, dan suhu badannya agak meningkat. Ini dikarenakan terjadi peradangan steril pada tempat tumbuhnya gigi. Ibu tidak perlu khawatir. Bila perlu berikan obat parasetamol untuk mengurangi rasa sakit dan demamnya. Tips yang juga dapat membantu adalah dengan memberikan mainan teether atau dengan memberikan es kecil untuk mengurangi rasa sakit pada gusi tempat akan tumbuhnya gigi. Namun, bila suhu meningkat tinggi (di atas 39oC) bawalah ke dokter, karena kemungkinan besar demam bukan karena pertumbuhan gigi, namun karena hal lain misal infeksi virus atau lainnya.

Page 2 of 15

Belajar makan Pada usia ini bayi sudah cukup terampil makan makanan padat. Berikan makanan yang lebih bervariasi, lebih padat (mendekati nasi biasa), dapat dengan nasi tim dan lauk yang sudah tidak di blender/disaring melainkan hanya dihaluskan dengan garpu / dicincang, agar ia belajar mengunyah. Bayi sudah belajar untuk makan makanan yang lebih padat dan kasar. Ingat, target-nya pada usia 12 bulan (1 tahun) bayi sudah dapat makan makanan keluarga. Selain itu, makan ditingkatkan menjadi 3x/hari ditambah 2x snack. Berikan ASI/susu formula 1-2x atau sesuai permintaan bayi. Umumnya anak memiliki keinginan untuk memakan makanannya sendiri. Berikan kesempatan untuk mencoba makan sendiri. Walaupun ibu tetap menyuapinya, tetap berikan sendok untuk anak belajar makan sendiri. Anak juga sudah mampu mengambil makanannya dengan jari jempol dan telunjuk/jari tengah. Latihlah kemampuan ini dengan memberikan makanan yang dapat dipegang dengan jarinya (finger food) seperti biskuit bayi atau potongan buah. Selain itu, mulai sapih susu dari botol ganti dengan pemberian susu melalui cangkir. Orang tua juga harus memberikan contoh cara makan yang baik. Kebiasaan yang perlu dilakukan adalah makan bersama dan biarkan bayi menikmati saat-saat itu. Jangan paksakan saat-saat makan pada bayi, hal ini justru dapat menimbulkan trauma pada anak. Biasakan juga untuk duduk di kursi meja makan saat makan dan ketika semua anggota keluarga selesai makan, sang bayi pun selesai makan. Dengan cara ini ia belajar waktu-waktu makan. Jenis mainan Mainan yang dapat membantu stimulsi pertumbuhan bayi usai 9-12 bulan antara lain: Mainan yang sebelumnya masih dapat menstimulasi dengan variasinya, contohnya mainan rattle masih dapat tetap dimainkan. Drum mainan juga akan semakin melatih koordinasi tangannya. Selain itu, ia juga dapat melatih ritme pukulannya dengan lagu-lagu. Buku cerita anak bergambar / tempelan gambar yang sederhana dan kaya warna juga dapat melatih perkembangannya. Sebutkan perlahan nama-nama gambar tersebut sehingga anak menirukannya. Mainan yang berbentuk binatang atau buah-buahan. Lego dan mainan yang dapat disusun. Latihlah anak untuk menyusun mainan balok ke atas. Mainan memasukkan cincin-cincin berwarna dengan ukuran yang bervariasi sesuai ukuran dari besar ke kecil Kenalkan juga pada berbagai bentuk dan warna. Berikan mainan memasukan bentuk balok ke lubang yang sesuai bentuknya. Manfaat permainan ini dapat mengasah logika, konsep berpikir, serta merangsang motorik dan sensoriknya. Bola. Permainan bola disesuaikan dengan besarnya bayi. Berikan bola dengan berbagai ukuran namun jangan yang terlalu kecil yang dapat tersedak dan jangan terlalu besar dan berat sehingga menyulitkan bayi. Telepon mainan Kertas dan krayon / pensil warna. Biarkan bayi mencoret-coret kertas tersebut walaupun belum berbentuk gambar yang baik. Ajak anak bermain di dapur saat ibu sedang memasak. Namun pilih lokasi yang jauh dan aman dari kompor atau barang pecah belah. Berikan sekotak mainan masak-masakan atau bendabenda yang ada di dapur yang terbuat dari plastik untuk bayi mainkan. Dr. Marissa Pudjiadi, Sp.A Dr. Martin Leman, Sp.A SUMBER: http://www.anaksehat.org/artikel-tumbuh-kembang/10-12-bulan.html

Page 3 of 15

STIMULASI MOTORIK KASAR DAN HALUS UNTUK BAYI USIA 10 12 BULAN informasitips.com Perubahan bayi Anda dari berguling ke merangkak sungguh menarik untuk diikuti. Seiring dengan waktu si kecil sekarang sudah dapat mengontrol otot punggung dan bahunya sehingga bisa duduk tegak. Dengan menggunakan kekuatan otot dan lengannya, bayi Anda sekarang juga sudah mulai terampil menarik tubuhnya ke posisi berdiri, kemudian menurunkannya dengan cara berpegangan pada perabot rumah.

Sebagian bayi bahkan sudah mampu berdiri dan berjalan merambat sambil berpegangan pada Anda atau perabot rumah tangga yang kokoh untuk menyangga berat badannya, karena keseimbangannya belum sempurna. Di masa ini, Anda harus lebih waspada dari biasanya karena bayi bisa cedera apabila lengah dari pengawasan Anda.

Walaupun perkembangan setiap anak berbeda-beda, Anda harus selalu bersemangat dalam memberikan stimulasi motorik kasar dan halus kepada bayi Anda. Stimulasi motorik kasar dan halus bisa diberikan bersamaan. Misalnya, ketika bayi Anda tengkurap, rangsang bayi untuk meraih mainan yang berada dalam jangkauannya. Bisa juga dengan melatih bayi belajar duduk tegak sambil memberikan potongan buah yang lembut yang dapat merangsangnya untuk belajar makan sendiri. Jangan lupa untuk selalu siap dengan kamera Anda karena langkah pertama bayi terkadang terjadi diluar dugaan Anda. Oleh karenanya, jangan sampai terlewat dari perhatian! Berikut adalah artikel lanjutan stimulasi motorik kasar dan halus untuk bayi usia 10-12 bulan.

USIA 10 BULAN Stimulasi motorik kasar: Bayi Anda di usia ini sudah mulai dapat berdiri tanpa bantuan siapapun. Berikan stimulasi dengan mengacungkan kedua tangan Anda di depan bayi Anda. Hal ini berguna untuk menariknya supaya bayi berpegangan pada kedua tangan Anda, berdiri dan melangkahkan kakinya. Anda juga bisa merentangkan kedua tangan lebar-lebar seolah ingin memeluknya sambil berjalan mundur. Letakkan mainan kesukaannya di tempat yang bisa dijangkaunya, usahakan bayi melihat mainan tersebut dipindahkan dan berikan semangat untuk menggapainya sambil menepuk-nepuk tempat tersebut. Bayi Anda akan berusaha meraih mainannya dengan merambat untuk berdiri, dampingi dari belakang sambil beri dorongan di bokongnya. Bayi mungkin dapat berjalan hanya 2-3 langkah, terlihat limbung kemudian jatuh terduduk karena keseimbangannya belum sempurna. Berikan dukungan kepadanya untuk terus berlatih sampai akhirnya mampu berdiri sendiri. Jangan lupa untuk memberikan pujian dan pelukan kepadanya jika bayi berhasil mengambil mainan favoritnya atau berjalan ke sisi Anda tanpa terjatuh. Sesekali ajaklah bayi Anda untuk latihan berjalan di rumput atau taman. Saat ini bayi membutuhan ruang yang luas untuk mencoba kaki-kakinya bergerak lincah. Biarkan kaki bayi tanpa alas kaki seperti kaus kaki atau sepatu. Tujuannya agar bayi lebih mantap dalam melangkah untuk menjaga keseimbangannya, sekaligus dapat meningkatkan kepekaan indera peraba di kakinya.

Page 4 of 15

Perkembangan setiap bayi berbeda, jadi jangan cemas bila si kecil pada usia ini belum mampu berdiri dan berjalan. Banyak dokter anak yang menyarankan orang tua untuk tidak melatih bayi berjalan menggunakan baby walker. Alat ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti jatuh dari tangga, luka pada kepala dan tangan yang terjepit. Selain itu baby walker juga dapat menganggu perkembangan otot-otot kakinya, misalnya karena telapak kaki bayi tidak menapak dengan baik atau cenderung berjinjit. Bayi yang sudah terbiasa menggunakan baby walker biasanya juga akan menjadi semakin malas untuk belajar berjalan karena sudah nyaman dan enak bergerak kesana-kemari tanpa harus bersusah payah, hanya dengan menggunakan baby walker. Stimulasi motorik halus: Bayi di usia ini semakin tertarik dengan gerakan sebab-akibat, seperti bola yang bisa digulirkan atau roda mobil mainannya yang bisa berputar. Sediakan kotak mainan atau wadah yang berisi kaus kaki, mainan dari plastik atau balok-balok dari kayu. Rangsang bayi Anda untuk mengosongkan benda-benda tersebut dari wadahnya dan mengisinya kembali lagi ke dalam wadah tersebut. Biarkan bayi menyusun, merubuhkan dan melempar balok-balok kayu mainannya. Biarkan bayi mengulangulang permainan ini yang dapat melatihnya mengontrol tangan dan jemarinya sampai mahir. Saat makan bayi juga sudah bisa memegang sendok plastiknya dan makan sendiri di kursinya, walaupun masih berantakan. Jangan pernah memarahi si kecil karena ulahnya belajar makan membuat taplak meja dan lantai kotor. Ini akan membuatnya trauma dan akhirnya akan menghambat kemandiriannya untuk dapat makan sendiri. Memang diperlukan kesabaran untuk menghadapi bayi yang sedang belajar makan. Berikan banyak kesempatan kepada bayi Anda untuk belajar makan sendiri dan melatih koordinasi tangannya. Untuk membuat acara makan lebih menyenangkan, berikan peralatan makan bergambar lucu dan berwarna yang dapat menarik perhatiannya. Manfaat yang bisa diperoleh dari latihan makan sendiri ini yakni dapat meningkatkan kekuatan punggung, lengan, tangan, juga melatih koordinasi antara mata dan mulutnya.

USIA 11 BULAN

Stimulasi motorik kasar: Bayi Anda masih terus berlatih untuk berjalan saat ini. Pada awalnya mungkin terlihat seperti robot yang berjalan, tapi dengan latihan yang rajin, bayi Anda akan dapat berjalan dengan baik. Pegang kedua tangannya dan beri dukungan untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya. Cobalah minta bayi Anda untuk mengayunkan kakinya 1-2 langkah. Buat suasana yang menyenangkan agar bayi tertarik melakukannya. Anda juga bisa membantu bayi berjalan dengan berpegangan pada kursi dan meja yang kokoh. Jangan pernah tinggalkan bayi Anda dalam proses belajar berjalan ini. Stimulasi motorik halus: Berikan mainan susun gelang yang berwarna-warni kepada bayi Anda. Selain rangsangan ini dapat mendukung keterampilannya dalam memasukkan benda, juga melatih kemampuan koordinasi mata dan tangannya. Bayi juga suka membuat suara berisik dengan perabot dapur seperti tutup panci yang disatukan atau bermain drum dengan menggunakan panci dan sendok kayu sebagai stick drumnya.

Page 5 of 15

Untuk memperkuat otot tangannya, Anda kini juga sudah dapat bermain bola dengannya. Bayi Anda sekarang semakin terampil dalam mengontrol otot punggung dan bahunya sehingga bisa duduk tegak. Duduklah berhadapan dengan kedua kaki terbuka. Gulirkan bola berukuran sedang yang lembut dan berwarna cerah ke arahnya. Rangsang bayi untuk menangkapnya dan menggulirkan kembali bola tersebut ke Anda. Selain bermanfaat untuk melatih koordinasi mata, tangan dan kakinya juga melatih kepekaan indera penglihatan (memperkirakan jarak).

USIA 12 BULAN

Stimulasi motorik kasar: Normalnya anak 1 tahun sudah bisa berjalan sendiri tanpa dituntun. Namun memang ada sebagian anak yang agak lambat perkembangan motoriknya. Jadi, kalau lebih lambat sedikit tidak perlu terlalu khawatir. Bayi Anda di usia ini semakin terampil dalam melangkahkan kakinya dengan dibantu atau bahkan sudah mampu berjalan sendiri walaupun hanya beberapa langkah sambil mengangkat kedua lengannya untuk keseimbangan. Terus berikan rangsangan kepada bayi Anda agar kemampuan berjalannya berkembang semakin optimal. Beri bayi keleluasaan bergerak, walau masih harus terus dalam pengawasan Anda. Bayi yang banyak mendapat rangsangan berupa latihan berjalan akan semakin mampu mengenali tempat-tempat yang berbahaya di sekitarnya seperti lantai yang tidak rata dan tangga. Bayi juga semakin terlatih untuk dapat menyeimbangkan berat tubuhnya dan menapakkan kaki-kakinya agar tidak mudah terjatuh. Untuk membuat kegiatan berjalan lebih menyenangkan berikan bayi Anda kereta atau mobil kayu yang memiliki tali yang bisa ditariknya. Ini dapat mengasah kemampuan berjalannya tanpa bantuan orang lain, mengendalikan tenaga otot tubuh bagian bawah juga menguatkan otot-otot tangan dan kakinya.

Stimulasi motorik halus: Bercanda sambil bermain cilukba bersamanya selain menyenangkan juga dapat menguatkan otot di pergelangan tangannya, karena bayi Anda akan meniru apa yang Anda lakukan. Latih kekuatan menjumputnya dengan merangsangnya untuk memberikan potongan buahnya ke tangan Anda, atau bahkan langsung ke mulut Anda! Berikan crayon dan biarkan bayi berusaha menggenggamnya dan menggambar bebas di kertas untuk menguatkan genggamannya. Anda juga bisa memberikan buku-buku cerita berwarna dan biarkan bayi Anda membolik-balik bukunya. Ajak bicara bayi Anda setiap saat sambil mengenalkan nama-nama perabotan rumah, mainan, atau buah-buahan dengan cara menunjuk. Bayi akan meniru dan kegiatan ini dapat menguatkan jari-jarinya.

Pada prinsipnya, selama sudah dipastikan bahwa tidak ada gangguan saraf atau kelainan otot, anak Anda pasti bisa berjalan. Usia kemampuan berjalan pada setiap anak bervariasi, namun umumnya rentang waktu yang normal adalah usia 11-18 bulan. Stimulasi yang tepat dapat membuatnya lebih Page 6 of 15

cepat berjalan. Anak yang tidak mendapatkan ruang gerak yang luas, kurang stimulasi untuk aktif bergerak (misalnya karena sering digendong) dan kurang diberi kebebasan untuk memaksimalkan berbagai kemampuannya dapat mengalami keterlambatan perkembangan motorik. Yang perlu Anda ingat adalah, jangan terlalu memaksakan bayi Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak menarik baginya. Bayi akan berjalan, bila memang sudah siap dan memang waktunya untuk berjalan. Sebaiknya Anda mendukung apa yang menjadi kesukaannya. Apabila di atas usia 18 bulan bayi belum juga bisa berjalan tentu sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak agar bayi Anda mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat dan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat! http://informasitips.com/stimulasi-motorik-kasar-dan-halus-untuk-bayi-usia-10-12-bulan

Page 7 of 15

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 10-12 BULAN

TUMBUH KEMBANG ANAK BULAN KE-10 Perkembangan Motorik Kasar Gerakannya untuk duduk sudah lebih bebas. Ia pun makin mahir mengatur posisi tubuhnya. Bayi mulai berjalan merambat dengan berpegangan pada furnitur yang ada. Ketika berdiri berpegangan, ia sudah dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama, sekitar setengah menit atau lebih. Telapak kaki sudah dapat menapak dengan baik. Ketika dipegangi tangannya untuk ditatih, ia sudah dapat melangkahkan kakinya untuk berjalan. Perkembangan Motorik Halus Koordinasi kedua belah tangan sudah lebih baik. Kubus atau balok mainan yang dipegang oleh masing-masing tangannya sudah dapat dipukul-pukulkan. Karena kerja sama kedua tangannya sudah baik, bayi bisa menirukan gerak tepuk tangan. Perkembangan Kognitif Ia masih senang bermain-main menjatuhkan objek. Bayi pun mulai mencoba-coba melemparkan mainannya dengan gembira, seperti mengharapkan suatu sensasi dari permainan tersebut. Kemampuannya untuk mengamati sikap, ucapan dan perilaku orang dewasa yang berinteraksi dengannya semakin bertambah. Ia dapat menirukan beberapa hal sederhana yang baru, seperti peniruan kata maupun gerak tubuh. Ketika diajak melihat-lihat buku sambil didongengi cerita, bayi mulai menunjukkan perhatian dan ketertarikan pada gambar-gambar di dalamnya. Perkembangan Bahasa Seperti di usia sebelumnya, bayi suka menirukan ucapan yang dikatakan orang dewasa kepadanya. Lakukan dialog lebih sering dengan menggunakan kata-kata sederhana. Ucapkan berulang kali agar dapat ditirunya meski tidak sempurna. Bayi mengerti kata-kata yang dikenalnya, seperti jika ditanya, "Mana Ayah?" ia akan memberi respons dengan memalingkan kepalanya mencari orang yang dimaksudkan. Jika ia menemukan "ayah" akan ditatapnya sang ayah. Ia sudah mengerti kata "ya" dan "tidak" dan dapat memberi respons saat mendengar kata tersebut. Ia seperti terdiam ketika yang didengarnya adalah kata "tidak". Perkembangan Sosial Emosi Ia merasa senang ketika mendapat perhatian atau diberi pujian karena melakukan sesuatu. Sesuai yang diharapkan orang dewasa di sekitarnya. Ada kecenderungan ia akan melakukan kembali atau mengulang perilaku tersebut. Perasaan takut, khawatir, dan rasa tak nyaman terhadap orang tertentu, situasi atau orang asing, dan ditinggalkan orang terdekatnya masih ditemui di usia ini.

Page 8 of 15

Antusias mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, apalagi dengan kemampuan motoriknya yang semakin bertambah. Perhatikan faktor keamanan lingkungan di sekitar bayi. Kemandirian Teruskan melatihnya makan sendiri. Ia akan menggunakan jari-jemari tangannya untuk memasukkan makanan ke mulut. Ajarkan cara memegang sendok untuk mengambil makanan di piringnya. Ia bisa menggunakan jempol dan jari tangan lainnya untuk memegang gelas dan belajar minum. Gunakan gelas plastik agar aman. Pertumbuhan Berat badan sekitar 7,3-9,5 kg, panjang badan 67,2-73,6 cm dan lingkar kepala 42,5-48,5 cm.

TUMBUH KEMBANG ANAK BULAN KE-11 Perkembangan Motorik Kasar Posisi duduk sudah stabil dan seimbang dengan baik, bahkan bayi sudah bisa bergerak memutar pada saat duduk. Masih melancarkan kemampuan berjalannya. Teruskan stimulasidengan menatih atau membiarkan ia merambat sambil berpegangan pada meja, kursi atau barang di dalam rumah yang dapat menopang tubuhnya. Dalam posisi berdiri, bayi sudah dapat membungkukkan badan ke arah posisi duduk. Beberapa bayi sudah dapat berjalan sendiri 1-2 langkah, kemudian terjatuh. Perkembangan Motorik Halus Masih senang memukul-mukulkan kedua mainan yang ada pada masing-masing tangannya. Gemar memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadahnya. Selama bermain terkadang ia mengulurkan pergelangan tangannya atau memanipulasi objek mainannya. Bayi dapat memegang mainan menggunakan kelima jarinya, untuk benda kecil ia sudah dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk. Bayi dapat merasakan perbedaan permukaan benda halus dan kasar dengan telapak tangannya. Perkembangan Kognitif Bila mendengar suatu bunyi, ia akan berusaha mencari sumber suara dengan menggerakkan kepala maupun bahunya. Ia akan meniru gerak secara spontan dan juga hal-hal baru yang diajarkan padanya. Bila kedua tangannya sedang "penuh" memegang mainan, lantas ada objek lain yang menarik perhatiannya, maka ia tetap berusaha mengambilnya. Adakalanya ia letakkan dulu satu mainannya untuk mengambil benda tersebut. Seperti di usia sebelumnya, jika ada mainan yang diinginkannya terhalang sesuatu, ia akan berusaha mengambilnya dengan berbagai cara atau menyingkirkan halangan tersebut.

Page 9 of 15

Perkembangan Sosial-Emosi Bayi mengekpresikan permintaannya dengan menunjuk objek yang diinginkan. Seperti di usia sebelumnya, ia memperlihatkan rasa suka dan tidak pada seseorang, objek maupun tempat. Bisa diajak "bekerja sama" dalam bermain. Contoh, ia akan memberi saat kita memintanya untuk memberikan sesuatu yang ada dalam genggamannya. Masih mengalami ketakutan dan rasa tak nyaman bila berpisah dengan ibu. Ini wajar saja karena ada kedekatan secara emosional dan ketergantungan yang kuat pada figur ibu. Perkembangan Bahasa Bisa menyebut kata "mama", "papa" atau "dada". Beri respons kala ia mampu mengucapkan katakata tersebut. Hal ini amat berarti baginya. Dari pengalaman, ia belajar bahwa dengan berteriak ia bisa menarik perhatian orangtuanya. Dari itu ia sering mengeluarkan suara-suara ribut seolah berseru. Ia sudah dapat mengerti namanya. Lakukan stimulasi dengan sesering mungkin memanggil namanya. Perkembangan Kemandirian Dapat menggunakan tangan serta jemari tangannya dengan lebih baik. Untuk itu, latih bayi untuk memegang sendok meski caranya masih dengan tangan mengepal. Ketika dipakaikan baju sudah bisa diajak bekerja sama. Contoh, dengan mengulurkan tangan atau kaki. Pertumbuhan Berat badan sekitar 7,6-9,9 kg, panjang badan 68,5-74,9 cm dan lingkar kepala 43-49 cm.

TUMBUH KEMBANG ANAK BULAN KE-12 Perkembangan Motorik Kasar Berdirinya semakin stabil dan sudah dapat tanpa berpegangan. Dapat berjalan beberapa langkah meski masih butuh penopang untuk keseimbangan tubuhnya. Bantu bayi dengan memegangi kedua atau salah satu tangannya. Dapat bergerak dari posisi duduk ke berdiri dengan cara berlutut; satu kakinya ditarik dan diangkat sampai akhirnya dapat berdiri. Perkembangan Motorik Halus Kegemarannya memasukkan dan mengeluarkan objek dari/ke dalam wadah masih terus berlangsung. Mengambil objek yang kecil (sebesar buah kismis) masih dengan menjimpit (dengan menggunakan jempol dan jari telunjuk). Dapat memegang krayon dan mengarahkannya pada kertas, namun belum membuat suatu coretan.

Page 10 of 15

Perkembangan Sosial-Emosi Kesadaran akan lingkungan sekitar semakin bertambah. Hal ini merupakan pertanda baik. Ia dapat mengenali orang baru yang dijumpai. Begitu pula dengan permainan atau barang-barang di sekitarnya. Takut pada orang asing dan takut berpisah dari ibu juga masih ditemui di usia ini. Ada juga rasa takut lain, seperti takut ketika dicuci rambutnya, takut pada suara keras, takut pada sesuatu yang tiba-tiba bergerak, dan lainnya. Namun rasa takut ini biasanya akan hilang dalam beberapa bulan ke depan. Bayi menolak perhatian dari orang lain dengan cara rewel atau menangis (terutama bila ada ibu di dekatnya). Jika memegang suatu objek ia akan mengulurkannya kepada orang yang ada di dekatnya. Bukan untuk memberikan melainkan hanya memperlihatkan pada orang tersebut. Perkembangan Kognitif Memperlihatkan pemahaman akan kata yang familiar. Contoh, "Ambil boneka beruangnya, Sayang!" Meski tidak langsung memberi respons dengan mengambil, bayi akan memerhatikan objek yang dimaksud. Hal ini menandakan ia mengerti "boneka beruang" yang dimaksudkan. Memerhatikan arah gerak suatu objek yang dilemparkannya dan memerhatikandampak yang ditimbulkan dari objek yang dilempar tersebut. Ini merupakan permainan yang menarik baginya. Sudah mengerti akan perkataan "tidak". Ia akan berhenti melakukan sesuatu atau terdiam ketika mendengar kata "tidak". Memberi respons pada permintaan-permintaan sederhana. Umpamanya, "Ayo ke sini, Sayang." Maka ia pun memberi respons dengan mendekat. Perkembangan Bahasa Seperti di usia sebelumnya, ia dapat mengucapkan beberapa kata sederhana seperti, "mama", "papa", "dada". Orangtua dapat menstimulasi dengan sering mengajaknya bicara. Ia akan belajar menirukan ucapan kata-kata sederhana. Tampak berusaha berkomunikasi dengan memainkan intonasi suara dan pola melodi sehingga terdengar seperti kalimat. Suara-suara itu diarahkan pada orang yang berbicara padanya. Perkembangan Kemandirian Gerakannya dalam mengunyah dan menggigit makanan semakin baik. Pola tidurnya mulai teratur. Tidur malamnya sekitar 12-14 jam dan bangun pada pagi hari. Namun, bayi masih mudah lelah, karena itu majukan makan siangnya sekitar pukul 11.00 agar ia bisa tidur siang sekitar 1-4 jam. Mulai menolak makan. Perilaku ini umumnya berlanjut di usia berikutnya.

Page 11 of 15

Pertumbuhan Berat badan sekitar 7,8-10,2 kg, panjang badan 69,6-76,1 cm, dan lingkar kepala 43,5-49,5 cm. Sebagai patokan, berat badan di usia 1 tahun adalah 3 kali berat lahir, dan panjang badan 1,5 kali panjang lahir.

Dedeh Kurniasih. Konsultan Ahli: dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta SUMBER: http://www.parents-guide.co/2013/03/tumbuh-kembang-bayi-usia-10-11.html

Page 12 of 15

BAYI USIA 10-12 BULAN DALAM TAHAP OPTIMALKAN MOTORIK

Perkembangan bayi saat ini sangat cepat namun tergantung bagaimana Anda memperhatikan tumbuh kembang sang buah hati. Jika dilihat dari pertumbuhan bayi setiap bulannya tentu akan sangat berbeda. Jenjang waktu tumbuh kembang si kecil dapat dilihat pada saat memasuki usia 1012 bulan, dimana pada usia tersebut sang bayi akan mulai menunjukkan kepandaian dan keterampilannya. Pada bayi usia 10-12 bulan akan menunjukkan proses pengoptimalan motoriknya. Tahap inilah Anda dapat melihat tumbuh kembang sang buah hati saat ia mulai belajar mengetahui keadaan dan apa serta siapa saja yang ada di sekitarnya. Berikut beberapa tahap penjelasan mengenai pengoptimalan motorik bayi di usia 10-12 bulan. Usia 10-12 bulan Di usia bayi yang menjelang satu tahun, Anda dapat melihat tumbuh kembangnya dalam kepandaian dan keterampilannya yang semakin berkembang. Pada usia ini bayi akan mulai mahir dalam melangkahkan kakinya. Ia akan melakukan hal tersebut di saat sedang bermain dan akan mencoba berjalan dengan berpegangan pada perabot rumah tangga. Jika bayi mengalami "jatuh bangun" itu merupakan hal yang wajar karena motorik sang bayi sedang dalam tahap mengoptimalkan kemampuan berjalannya. Dalam hal ini, Anda harus tetap waspada dalam menjaga keamanan di sekitar anak. Usia 10 bulan Di usia ini, bayi sudah dapat melakukan duduk tanpa bantuan dari orang sekitarnya. Saat ini si kecil sudah mulai mampu membangkitkan tubuhnya saat ingin berdiri dengan menggunakan kekuatan otot lengan dan bahunya. Sang bayi akan semakin pandai mengontrol otot punggung dan bahu. Selain itu, ia juga akan merasa senang saat tengah melakukan aktivitas bangun dari duduknya dan kemudian melakukan duduk kembali. Usia 11 bulan Memasuki usia 11 bulan akan paling menonjol kemampuan motoriknya yang terlihat dalam hal berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Saat ini tampaknya sang bayi mulai menyukai hal berdiri sendir tanpa bantuan apapun atau siapapun di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena kontrol keseimbangannya semakin berkembang, sehingga membuat si kecil terbiasa melakukan berdiri sendiri dengan kedua kakinya. Aktivitas berlatih berdiri sendiri yang dilakukan oleh si kecil dilakukan dengan meluruskan tungkainya dari posisi tengkurap atau duduk. Dan ia akan mengangkat tubuhnya dengan bertumpu pada kedua telapak tangannya. Walaupun masih hanya bisa berjalan dua tiga langkah namun ia akan mencoba terus sampai ia bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan siapapun, hingga akhirnya si kecil dapat berjalan normal. Setelah bayi bisa melakukan aktivitas berjalan dengan lancar, kini ia menyukai hal memanjat perabotan rumah seperti, meja, kursi, dan tangga. Oleh karena itu Anda harus lebih mawas lagi dalam pengawasan dan jangan sampai lengah bila meninggalkannya sendirian.

Page 13 of 15

Usia 12 bulan Memasuki usia 12 bulan atau genap satu tahun biasanya sebagian bayi mulai terlihat terbiasa dengan berjalan sendiri walaupun masih tertatih-tatih. Baginya, pengalaman berjalan merupakan hal yang menyenangkan bagi si kecil. Namun terkadang ia lebih memilih untuk merangkak saat bermain karena mungkin aktivitas tersebut membuatnya bergerak lebih cepat. Pada usia inilah motorik anak dalam proses pengoptimalan secara keseluruhan sampai pada tahap berjalan perkembangan fisiknya dapat terlihat. Untuk melihat perkembangan gerakan pada si kecil, Anda dapat melakukannya dengan melatih si kecil mendudukannya pada lantai atau kasur dan biarkan ia mencoba sendiri untuk berdiri, dan kemudian melakukan duduk tanpa bantuan. Sedangkan pada kemampuan memanjatnya, ia akan mampu melakukan ketinggian sekitar 15-30 cm. Anda bisa melatihnya dengan mendudukkan si kecil di lantai dan memberinya mainan kesukaannya. Kemudian Anda ambil mainannya dan letakkan di tempat yang lebih tinggi, sambil Anda katakan "Ambil nak", dan menunjuk ke arah tempat yang akan ia ambil. Dan ia akan berusaha meraih mainan tersebut dengan merangkak, lalu memanjat tempat tinggi tersebut. Jangan lupa untuk selalu mendampinginya saat ia bermain, terutama saat ia sudah bisa melakukan aktivitas memanjat. Jika ia sedang memanjat dan sulit untuk naik, Anda bisa membantunya dengan mendorong pantatnya. Karena keseimbangannya belum sempurna, maka bayi akan terlihat berjalan tertatih-tatih. Walaupun begitu ia masih suka melakukan dengan cara merangkak, karena baginya aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat, terutama saat ia akan mengambil sesuatu benda yang akan dijangkaunya dengan jarak yang jauh. Agar si kecil bisa melakukan aktivitas geraknya dengan leluasa, maka Anda bisa mengajaknya berjalan-jalan ke luar ruangan, misalkan di halaman rumah atau taman. Biarkan si kecil melakukan aktivitasnya yang baru tanpa bantuan Anda, tetapi tetap dengan pengawasan yang ketat dari Anda. Sumber: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=792_Bayi-Usia-1012-Bulan-dalam-Tahap-Optimalkan-Motorik

Page 14 of 15

MAKANAN KURANG BAIK BUAT BAYI

Menentukan makanan bayi tentunya harus dipilih yang benar-benar sesuai dengan usianya. Ada beberapa makanan kurang baik buat bayi yang harus Anda perhatikan. Hindarilah memberi makan si kecil dengan makanan berikut ini sebelum usia si kecil cukup untuk makanan jenis tersebut. Makanan yang perlu dihindari adalah madu dan sirup jagung. Kedua makanan ini tidak disarankan untuk diberikan pada bayi yang usianya dibawah 12 bulan. Pasalnya kedua makanan ini mengandung spora botulinum. Saluran usus pada orang dewasa sudah bisa mencegah pertumbuhan spora yang dihasilkan dari bakteri Clostridium Botulinum. Namun pada bayi, jika spora ini masuk ke dalam perut bayi maka bisa tumbuh dan menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengancam jiwanya. Selain madu dan sirup jagung, berikut adalah makanan yang perlu dihindari sampai usia anak Anda mencapai 2-3 tahun. Makanan-makanan ini bisa berbahaya karena bisa menyebabkan bayi tersedak. Hal ini karena bayi yang usianya dibawah 2-3 tahun, belum memiliki koordinasi yang baik dalam mulutnya dan jumlah gigi yang masih sedikit. Makanan tersebut diantaranya adalah kacang-kacangan yang masih berbentuk utuh, selai kacang, permen karamel, permen karet, semua jenis anggur, buah dan sayuran mentah yang keras, potongan daging yang besar, hot dog, kismis, popcorn, keripik kentang atau jagung, dan permen. Anda juga perlu mewaspadai makanan yang mengandung nitrat yang tinggi. Makanan yang mengandung nitrat tinggi justru bisa menyebabkan anemia. Makanan ini pun disarankan untuk tidak masuk dalam menu bayi dibawah usia 8 bulan. Makanan yang mengandung nitrat bisa terdapat pada sayuran dan daging. Diantaranya adalah wortel, bit, buncis, dan bayam. Sementara untuk daging, yang mengandung nitrat biasanya ditemukan pada olahan-olahan daging seperti bakso, sosis, dan daging asap. Dalam membuat makanan bayi, Anda sebaiknya menghindari menggunakan garam dan gula. Mengenalkan rasa gula dan garam terlalu dini, akan membuatnya ketagihan dengan makanan yang manis atau asin tersebut. Kondisi tersebut tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan anak. Biarkan anak merasakan rasa alami dari sayuran dan makanan lainnya. Dengan begitu ia akan terbiasa dengan rasanya. Agar kesehatan si kecil tetap terjaga, pastikan hindari pemberian makanan kurang baik buat bayi. Sumber: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1782_MakananKurang-Baik-Buat-Bayi-

Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai