Anda di halaman 1dari 7

POTENSI JUS JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA) SEBAGAI BAHAN PENGKELAT DALAM PROSES PEMURNIAN MINYAK NILAM (PATCHOULI

OIL) DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI Penulis, Tahun, Judul, Sumber (Nama Jurnal, Text, dll.) Arkie Septiana A., Frans Arienata., dan DR. Andri Cahyo Kumoro, ST, MT (2013) Potensi Jus Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Bahan Pengkelat Dalam Proses Pemurnian Minyak Nilam (Patchouli Oil) Dengan Metode Kompleksometri Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tujuan Penelitian atau Tujuan Penulisan Ilmiah 1. Memurnikan minyak nilam dari karat besi dengan menggunakan metode kompleksometri melalui senyawa pengkelat asam sitrat 2. Mengetahui suhu operasi, konsentrasi zat pengkelat dan waktu pengadukan terhadap proses pengkelatan 3. Menyelidiki sejauh mana jus jeruk nipis Metode Penelitian Hasil Penelitian (Jenis, Teknik Analisis atau Makna Utama Data, Hipotesis) Isi Text Book Metode pemurnian yang digunakan adalah metode kompleksometri atau pengelatan (penjepitan). Dimana pengelatan ini merupakan proses pengikatan logam dalam suatu cairan oleh suatu senyawa yang memiliki lebih dari satu pasang electron bebas. Analisa minyak nilam setelah 1. Minyak nilam dapat dimurnikan dengan metode kompleksometri dengan bahan pengkelat Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA), asamsitrat dan asam tartrat. EDTA dapat memurnikan minyak nilam lebih baik daripada asam

Scientific Level jurnal

Landasan Teori Senyawa pengkelat yang cukup dikenal dalam proses pemurnian minyak atsiri, antara lain adalah asam sitrat (Rusli 2003) EDTA dapat memurnikan minyak nilam lebih baik daripada asam sitrat maupun asam tartrat,

Diponegoro Semarang Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2, Halaman 257-261

dapat dimanfaatkan sebagai pengkelat

sementara asam sitrat lebih baik disbanding asam tartrat (Mamun, 2008) Komponen penyusun dari minyak nilam adalah benzaldehid, karyofilen, patcho ulena bulnesen dan patchouli alcohol (Ketaren, Ketaren, 1985) Jeruk nipis mengandung minyak atsiri yang di dalamnya terdapat beberapa jenis

pemurnian 1. Pengukuran kejernihan (%T), dilakukan dengan alat spektrofotomete r UV-Vis pada panjang gelombang 510 nm 2. Penentuan kadar besi (Fe), menggunakan alat spektrofotomete r serapan atom (AAS) Pengukuran kadar patchouli alcohol dengan menggunakan metode kromatrografoi jak

sitrat maupun asam tartrat, sementara asam sitrat lebih baik disbanding tartrat 2. Perlakuan yang dilakukan terdiri dari konsentrasi asam sitrat, suhu operasi, dan lama pengadukan. Bahan pengelat digunakan adalah jeruk nipis. Jeruk nipis dilarutkan dalam air hingga taraf konsentrasi asam sitrat sebesar 0,5%,

komponen Antara lain sitrat, kalsium,fosfor, besi, vitamin (A,B dan C), sinerfin, Hmethyltyramine, flafonoid, ponsirin, herperidine, rhoifolin, dan naringin. Juga mengandung minyak atsiri limonene dan linalool (dalimarta, 2000)

bapak lan

1%, 2% dan 4% suhu operasi yang digunakan adalah 30,50,75 dalam sehari dengan lama pengadukkan 15, 30, 45, 60, 75, dan 90 dalam menit 3. Jumlah asam sitrat yang terdapat di dalam jeruk nipis mencukupi standar asam sitrat yang dibutuhkan sebagai senyawa pengkelat.

Hasil dari Jurnal yang Dapat Dipakai:


1. Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA) dapat digunakan untuk memurnikan minyak nilam, dan EDTA lebih baik daripada asam sitrat maupun asam tartrat, sementara asam sitrat lebih baik dibandingkan tartrat 2. Jumlah asam sitrat yang terdapat di dalam jeruk nipis dapat digunakan sebagai senyawa pengkelat.

EXTENDING THE LIFE TIME OF POLYMER INCLUSION MEMBRANE CONTAINING COPOLY(EUGENOL-DVB) AS CARRIER FOR PHENOL TRANSPORT Penulis, Tahun, Judul, Sumber (Nama Jurnal, Text, dll.) Agung Abadi Kiswandono, Dwi Siswanta, Nurul Hidayat Aprilita, Sri Juari Santosa, And Takashi Hayashita (2013) Extending The Life Time Of Polymer Inclusion Membrane Containing Copoly(Eugenol-Dvb) As Carrier For Phenol Transport Indo. J. Chem., 2013, 13 (3), 254 - 261 Department of Tujuan Penelitian atau Tujuan Penulisan Ilmiah 1. Mengukur Tensile strength (kuat tarik) membran sebelum dan sesudah transpor dan mengkarakterisaskanny a menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) Metode Penelitian (Jenis, Teknik Landasan Teori Analisis Data, Hipotesis) Transportasi Metode yang difasilitasi digunakan adalah menggunakan SLM metode polymer (Supported Liquid inclusion membrane Membrane) telah (PIM) disiapkan mencapai arti penting dengan mencampur untuk digunakan kopoli (eugenoldalam berbagai DVB) sebagai pemurnian dan proses pemisahan, sedangkan pembawa, PVC sebagai matrik kurangnya stabilitas, polimer dan DBE yang mungkin mencegah skala atas sebagai plasticizer . aplikasi, juga telah Tetrahydrofurane dilaporkan (Zidi, C., (THF) ditambahkan Tayeb). Baru-baru ini untuk difasilitasi transportasi menggabungkan ion logam melalui membrane. Polymeric campuran dengan menggunakan Inclusion Membrane Hasil Penelitian atau Makna Utama Isi Text Book 1. Hasil penelitian yang diperoleh adalah nilai tensile strength membran setelah transpor lebih kecil dibandingkan sebelum transpor. Waktu hidup membran, tidak hanya tergantung pada kemampuan membran dalam menahan ML loss, tetapi juga tergantung pada konsentrasi garam yang

Scientific Level Jurnal

Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Indonesia Faculty of Public Health, Prima University, Medan, Indonesia

(PIM) menghasilkan selektivitas yang baik dalam pemisahan ion dengan peningkatan stabilitas membran dibandingkan dengan membran cair (Kolev, 2013 dan Ounissa, 2011) Plasticizers
dikenal digunakan untuk menetralisir kuat gaya van der Waals pendesakkan rantai polimer Diantara menanamkan kelembutan dan fleksibilitas dalam PIM (Nghiem,2006 dan Sodaye,2007). Pemilihan komposisi PIM yang cocok harus didasarkan pada interaksi antara komponen membran yang berbeda tetapi juga pada efeknya pada ekstraksi dan transportasi dari spesies bunga (Gell,2011)

magnetic stirrer dan untuk menghilangkan penguapan pelarut secara perlahanlahan.

ditambahkan pada larutan fasa sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hidup membran berkaitan dengan jumlah ML loss, dengan penambahan konsentrasi garam menghasilkan jumlah ML loss yang rendah dan waktu hidup yang tinggi. Pada penambahan konsentrasi garam 0,1 M, membran mempunyai waktu hidup sampai 62 hari lebih lama dibandingkan

tanpa penambahan garam yang memiliki waktu hidup hanya 7 hari. Hasil dari Jurnal yang Dapat Dipakai 1. Waktu hidup membran berkaitan dengan jumlah ML loss, dengan penambahan konsentrasi garam menghasilkan jumlah ML loss yang rendah dan waktu hidup yang tinggi. Pada penambahan konsentrasi garam 0,1 M, membran mempunyai waktu hidup sampai 62 hari lebih lama dibandingkan tanpa penambahan garam yang memiliki waktu hidup hanya 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai