A. Jenis dan rancangan penelitian Desain penelitian ini adalah metode analitis dengan pendekatan cross sectional, yaitu jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan pada saat yang bersamaan.
B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa-desa, di kecamatan kedondong, di Kabupaten Pesawaran, Lampung,pada bulan september-desember 2012-03-02
C. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani padi di kecamatan kedondong yang menggunakan pestisida. 2. Rumus besar sampel yang dipilih adalah rumus penghitungan besar sampel penelitian analitis korelatif karena variabel tergantung dan bebasnya merupakan skala pengukuran numerik. Rumus besar sampel penelitian analitis korelatif adalah: (Z + Z)2 n= 0,5ln[(1+r)/(1-r)]
2
+3
semua parameter pada rumus besar sampel penelitian analitis korelatif ditetapkan peneliti. kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah, sehingga Z = 1,64. Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10%, maka Z = 1,28. Korelasi minimal yang dianggap bermakna (r) ditetapkan sebesar 0,4. Dengan demikian, (Z + Z) 2 n= 0,5ln[(1+r)/(1-r)]
2
+3
+3
3. Tehnik pengambilan sampel dilakuka secara two stage cluster sampling, sampel yaitu dipilih secara acak pada kelompok individu dalam populasi secara alamiah. Sampel yang dibutuhkan 51 subjek. Dipilih 7 desa secara acak. Pada tiap desa dipilih 7-8 orang dengan cara random sampling.
4. Kriteria inklusi Seluruh petani padi yang menggunakan pestisida yang bersedia menjadi responden pada penelitian ini.
5. Kriteria eksklusi
Kriteria inklusi yang tidak bersedia untuk diwawancarai atau mempunyai penyakit lain yang munhkin bisa mengacaukan variabel terikat seperti penyakit jantung, ginjal dan sebagainya.
D. Variabel penelitian 1. Variabel bebas: lama penggunaan pestisida 2. Variabel terikat: tekanan darah
E. Definisi operasional Tabel definisi operasional Definisi operasional Tekanan darah adalah gaya utama yang mendorong darah ke jaringan dan dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer total. Tekanan darah ini dinyatakan dalam satuan mmHg (Sherwood, 2002) Lama penggunaan pestisida adalah waktu telah telah dilalui oleh responden berkaitan dengan aktivitasnya Responden ditanya tentang sudah berapa lama menggunakan wawancara peneliti Numerik rasio (memiliki nilai 0 absolut) Cara ukur Pengukuran dilakukan di tangan kiri responden sebanyak 3 kali dalam seminggu Alat ukur sphygmoma nometer pengukur Peneliti Skala ukur Numerik rasio (memiliki nilai 0 absolut)
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber pertamanya (responden). Data primer diperoleh dengan pengukuran variabel bebas dan terikat dengan cara sebagai berikut. 1. Pengukuran tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer. 2. Pengukuran lama pengunaan pestisida diukur dengan metode wawancara.
G. Rencana Pengolahan data Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan dilah menggunakan program spss 17.00. for windows. Kemudian, pengolahan data menggunakan program komputer ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu: a. Editing, untuk melakukan pengecekan isian formulir apakah jawaban atau hasil pengukuran yang ada pada formulir sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten. b. Coding, untuk mengkonversikan (menerjemahkan) data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis. c. Data entry, memasukkan data ke dalam komputer. d. Verifikasi, melakukan pemeriksaan secara visual terhadap data yang telah dimasukkan ke komputer.
H. Rencana analisis data Data yang diperoleh dari pross pengumpulan data akan diolah menggunakan SPSS 17.00. for windows, kemudian data akan dianalisis sebagai berikut. 1. Analisis univariat Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan terikat yang bertujuan untuk melihat variasi masing-masing variabel tersebut. 2. Analisis bivariat Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas dan terikat. Korelasi antara variabel bebas dan terikat dapat digunakan uji hipotesis korelatif. Langkahnya adalah sebagai berikut. a. Memeriksa syarat uji parametrik: syarat distribusi data harus normal (wajib). b. Bila memenuhi syarat (distribusi data normal), maka dipilih uji korelasi pearson.
c. Bila tidak memenuhi syarat (distribusi data tidak normal), maka diupayakan untuk melakukan transformasi data supaya distribusi data menjadi normal. d. Bila distribusi data hasi transformasi normal, maka dipilih ujikorelasi pearson. e. Jka distribusi data hasil transformasi tidak normal, maka dipilih uji alternatifnya (uji korelasi spearma). Untuk menhuji kemaknaan korelasi, digunakan batas kemaknaansebesar 5% (=0,05). Hasil uji dikatakan terdapat korelasi yang bermakna bila nila p < 0,05. Hasil uji dikatakan tidak terdapat korelasi yang bermakna bila nilai p > 0,05.