Anda di halaman 1dari 52

ABORTUS

Pembimbing :
dr. Aswin Wisaksono S, Sp.OG Penyusun : Nurmila Sari ( 030.03.183 )

Opponent : Anton, Rullyano, Umu

Pendahuluan

SDKI AKI 390/100.000 kelahiran hidup AKI Indonesia 15 50 % abortus Gejala dan tanda ringan terlambat haid Komplikasi Pencegahan abortus dan penyediaan asuhan paska keguguran

Definisi

Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Kehamilan < 20 minggu Berat janin < 500 gram

Klasifikasi
Abortus imminens Abortus insipiens Abortus inkompletus Abortus kompletus Missed abortion Abortus habitualis Abortus infeksious, abortus septik

Abortus spontan

Abortus medicinalis ( abortus therapeutica )

Abortus provokatus
Abortus kriminalis

Abortus imminens
ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks -Perdarahan pervaginam. -Ostium uteri msh tertutup & hsl konsepsi msh baik dlm kandungan. -Besar uterus ~ hamil. -Tes kehamilan urin (+)

Tatalaksana : Tirah baring Spasmolitik USG Boleh pulang

Abortus insipiens
ialah abortus yg sdg mengancam yg ditandai dgn serviks tlh mendatar, & ostium uteri tlh terbuka, hsl konsepsi msh dlm kavum, & dlm proses pengeluaran -Merasa mulas (krn kontraksi yg srng & kuat) -Perdarahan btmbh -Penipisan serviks uterus atau pembukaannya -Bsr uterus ~ hamil -Tes kehamilan (+)

Tatalaksana : 1. KU / hemodinamik 1. Evakuasi + 2. kuretase 3. Pasca tndkn: uterotonika + AB profilaksis

Abortus inkompletus

ialah sbgian hsl konsepsi tlh keluar dr kavum uteri & msh ada yg tertinggal

-sbgian jar hsl konsepsi msh tertinggal -kanalis servikalis msh terbuka -anemia atau syok hemoragik

Tatalaksana : 1. KU/ gang hemodinamik 2. Kuretase (kuret vakum) 3. Pasca tndkn: Uterotonika+AB

Abortus kompletus
-Semua hsl konsepsi tlh dikeluarkan -Ostium uteri ialah seluruh hsl tlh menutup konsepsi tlh keluar -Uterus sdh dr kavum uteri pd mengecil kehamilan -Perdarahan sedikit < 20 mggu atau -Bsr uterus berat janin umur kehamilan < 500 grm -Tes urin (+) sampai 7-10 hr stlh abortus

1. Observasi 2. Anemia sedangSF, anemia berat transfusi darah 3. Konseling 4. Edukasi

Missed abortion
ialah abortus yg ditandai dgn embrio atau fetus tlh meninggal dlm kandungan sblm kehamilan 20 minggu dan hsl konsepsi seluruhnya msh tertahan dlm kandungan

- Keluhan (-) -Rahim smkin mengecil -Tes urin (-) -USG : uterus mengecil, kantong gestasi mengecil, -bentuk tdk beraturan

1. Kehamilan < 12 mggu : tindakan evakuasi langsung 2. Kehamilan > 12 mggu atau < 20 minggu induksi 3. Pasca tindakan infus oksitocin (k/p) dan AB

Abortus habitualis
ialah abortus spontan yg terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut

penyebab yg sering = inkompetensia serviks yaitu serviks uterus tdk dpt menerima beban utk tetap bertahan menutup stlh kehamilan melewati trisemester pertama, di mana ostium serviks akan membuka ( inkompeten ) tanpa disertai rasa mules / kontraksi rahim dan akhirnya terjadi pengeluaran janin

-Fiksasi pd uterus -Operasi cara SHIRODKAR -atau MCDONALD

Abortus infeksious, abortus septik


ialah abortus yg disertai infeksi pd alat genitalia. ialah abortus yg disertai penyebaran infeksi pd peredaran darah tbh atau peritoneum ( septikemia atau peritonitis ) - keseimbangan cairan tubuh upaya tndkn abortus yg tdk menggunakan peralatan - AB yg adekuat yg asepsis dgn didpt gejala dan tnd panas yg tinggi, - Kuretase keadaan tmpk sakit dan lelah, takikardia, tbh sdh membaik perdarahan per vaginam yang berbau, minimal 6 jam uterus yang membesar dan lembut, serta nyeri tekan. stlh AB adekuat Lab : infeksi (leukositosis). diberikan. Sepsis dan syok penderita saat tndkn uterus akan tmpk lelah, panas tinggi, dilindungi dgn menggigil, dan tekanan darah turun. uterotonika.

Abortus provokatus

Abortus medicinalis ( abortus therapeutica ) Adalah abortus krn tindakan membahayakan jiwa ibu ( berdasarkan indikasi medis ). Biasanya perlu mendapatkan persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
Abortus kriminalis Adalah abortus yg terjadi krn tindakan yg tdk legal atau tdk berdasarkan indikasi medis.

Etiologi

Faktor ibu

Faktor bapak

Faktor hasil konsepsi

Infeksi Umur Anomali kongenital

Obat & fc. lingk Faktor ibu

Peny. kronis

Kelainan darah

Peny. endokrin

Kelainan alat kandungan

Trauma

Faktor hasil konsepsi

Herpes simpleks

Faktor bapak Translokasi kromosom

sifilis

Abortus aneuploidi

Abortus euploidi

Patofisiologi

awal abortus perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
kehamilan < 8 minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya, karena Villi koriales belum menembus desidua secara mendalam. kehamilan 8 -14 minggu villli koriales menembus desidua lebih dalam umumnya plasenta dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. kehamilan > 14 minggu janin lebih dahulu disusul plasenta

Diagnosis

Pada kasus abortus, selain memperhatikan perdarahannya, perlu dicari penyebab terjadinya abortus dan menentukan sikap dalam penanganan selanjutnya. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :

-HCG Pemeriksaan kadar Hb dan Ht Pemeriksaaan golongan darah dan skrining antibody Pemeriksaan kadar progesteron serum Fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan USG

Penataksanaan

Tabel 3. Teknik abortus


Teknik Bedah Dilatasi servikal disertai evakuasi uteri

Kuretase Aspirasi vakum Dilatasi dan evakuasi (D&E) Dilatasi dan ekstraksi (D&X)

Aspirasi menstrual Laparatomi


Histerotomi Histerektomi

Teknik Medis Oksitosin intravena


Pemberian prostaglandin E2,F2, E1 dan analog


20% saline 30% urea

Injeksi intraamniotik Injeksi ekstraovular Per vaginal Injeksi parenteral Pemberian oral

Antiprogesteron RU 486 dan epostane Metotrexate (MTX) intramuskuler atau oral Berbagai kombinasi diatas

Metode penyedotan ( Suction Curettage )

Diagnosis banding

Kehamilan ektopik terganggu (KET)

Mola hidatidosa Karsinoma servisis uteri

Komplikasi

Perdarahan yang hebat Perforasi Infeksi Syok Prognosis macam dan lama perdarahan

Asuhan pasca keguguran

Tindakan pengobatan abortus inkomplit dengan segala kemungkinan komplikasinya Konseling dan pelayanan kontrasepsi pascakeguguran Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu

Upaya pencegahan Kontrasepsi darurat

Ikhtisar kasus
Identitas pasien

Nama Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Suku Swadaya IV/09 Masuk RS 15.30)

: Ny.I : 34 th : Islam : SMP : IRT : Jawa : Jln.P.Antasari Cilandak Barat : 26 November 2009 (pk

Anamnesis

Keluhan utama :
Keluar darah terus menerus sejak 1 bulan yg lalu Pasien dirujuk dari Puskesmas Kec. Jagakarsa dgn G2P1A0 hamil 15-16 minggu dan abortus imminens

Riwayat penyakit sekarang (RPS)


ANC (-)
Keluar darah dr kemaluan sejak 1 bln lalu (merah segar, gumpalan jaringan) Nyeri di daerah perut (-) Keputihan (-) Demam (+) menjelang sore Pe BB (54 48) Pusing dan lemas (-)

HPHT 8 Agust 09

Riw menstruasi :

Menarche 14 thn, siklus 28 hari, lama 7 hari, 3x ganti pembalut, dismenorhea (-)

Riw perkawinan :

Menikah 2 kali

Usia perkawinan 1 = 10 thn, cerai Usia perkawinan 2 = 6 thn, msh kawin

Riw.kehamilan lalu :
Usia
17thn 14 thn

hamil Abortus/SC/ Kelamin Normal


1 2 Normal Normal

BB lahir

Penolong

Tmpt lahir
RB RB

Keadaan sekarang
Sehat Sehat

2700 Bidan 2800 Bidan

3
4 5 6

Normal
Normal Normal Normal

10 thn
8 thn 4 thn 1 thn

2800 Bidan
3000 Bidan 3200 Bidan 3400 Bidan

RB
RB RB RB

Sehat
Sehat Sehat Sehat

Ini

Riw KB : KB suntik ( 1 thn lalu ), riw perdarahan banyak selama penggunaan KB selama 1 tahun RPD :DM(-), hipertensi (-), hipertiroid (-), jantung (-), asma (-) RPK :DM(-), hipertensi (-), hipertiroid (-), jantung (-), asma (-) Riw kebiasaan :merokok (-), alkohol (-), jamu (-), narkoba (-)

Pemeriksaan fisik

KU / Kes : SS / CM Tanda vital :


TD N RR S

: : : :

110/70 mmHg 98 x/m, reguler, isi cukup 16 x/m 36,7 C

TB / BB

: 154 cm / 48 kg

Kepala : normocephali, rambut hitam Mata : konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/Mulut : tonsil T1-T1, faring hiperemis, gigi geligi dalam batas normal Leher : KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar Thoraks :Mamae : simetris, hiperpigmentasi pada kedua areola, retraksi putting (-) Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo : SN vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/Abdomen : lemas, BU (+) N Extremitas : akral hangat, edema tungkai (-)

Status obstetricus TFU : pusat simfisis Kontraksi (-) DJJ : 162 dpm I : V/u tenang Io : portio licin, OUE tertutup, flour (-), fluxus (-), tampak stolsel dibersihkan, perdarahan aktif (-)

Penunjang Lab :Hb = 4,9 g% Ht = 14 % Leuko = 13.300 Trombo = 338.000 USG : tmpk janin tunggal intrauterine. CRL 8,8 cm. DJJ 162 dpm. Air ketuban sedikit ICA 5. Hamil 15 mggu

Resume
Anamnesis Hamil 15 mggu HPHT 8 agust 09 ANC (-) Keluar darah dr kemaluan sejak 1 bln lalu (merah segar, gumpalan jaringan) Nyeri di daerah perut (-) Keputihan (-) Demam (+) menjelang sore Pe BB (54 48) Pusing dan lemas (-)

KU / Kes : SS / CM Tanda vital : TD:110/70 mmHg FN:98 x/m, reguler, isi cukup FP :16 x/m S:36,7 C

Mata: konj pucat +/+, sklera ikterik -/Lain-lain : dbn Status obstetricus TFU : pusat simfisis Kontraksi (-) DJJ : 162 dpm

Penunjang Lab :Hb = 4,9 g% Ht = 14 % Leuko = 13.300 Trombo = 338.000

I : V/u tenang Io : portio licin, OUE tertutup, flour (-), fluxus (-), tampak stolsel dibersihkan, perdarahan aktif (-)

USG : ~ hamil 15 mggu

G7P6 Hamil 15 minggu, abortus imminens, air ketuban berkurang Anemia Suspect Tifoid

Rdx/ Observasi tanda vital Rth/ Cek DPL, UL, GDS USG FM hari kerja

Bedrest Higiene v/p Asam Folat 1x1 Hematinik 2x1 Bila Hb < 8 transfusi PRC Konsul IPD Cek widal ceftriaxone 1x2 gr (i.v) PCT 3x500 mg (bila perlu)

Prognosis

Ad Vital : Dubia Ad Fungtionam : Dubia Ad Sanationam : Dubia

Lapor dr.Agus Sp.OG setuju untuk work up anemia, pasien dapat di rawat di ruangan

Follow up
Tanggal S O
KU/Kes : SS / CM TD : 110/70 mmHg FN : 92 /mnt,reg, isi cukup FP: 16x/mnt S: 36,5C

P
Observasi tanda vital USG FM ( hari kerja ) Bedrest Higiene v/p Asam folat 1x1 Hematinik 2x1
Hasil laboratorium via telepon : Hb : 4,9 g % Lekosit : 13.300, Trombosit : 338.000 Anemia ec perdarahan dengan dd/ thalasemia, def.Fe Sikap : ambil cross transfusi PRC s/d Hb 8 gr/

26 Nov 09 jam 18.00

perdarahan aktif (-), mules (-), pusing (-)

Status generalis: Mata : CA +/+ SI -/Lain lain : dbn Status obstreticus: I : v/u tenang

Abortus imminens pada G7P6 Hamil 15 minggu Anemia

Tanggal 27 Nov 09 jam 00.35 Pasien dari ruangan dengan perdara han

O
KU/Kes : SS / CM TD : 90/60 mmHg FN : 104 x/mnt, reg,isi cukup FP: 16 x/mnt S: 36,5C

P
Rdx/Observasi tanda vital / 30 , perdarahan / 30 Rth/ Transfusi PRC s/d Hb 8 gr/dl

perdarahan aktif

Abortus insipiens pada G7P6 Hamil 15 minggu Anemia ec perdarahan

Status generalis Mata : CA +/+, SI -/Lain lain : dbn Status Obstretikus : Kontraksi (+), DJJ 177 dpm I : v/u tenang, perdarahan aktif (-) Vt : ostium terbuka 2 cm, ket (+), bagian janin di atas PAP, terdapat bekuan darah 5 cc

Ekspektatif bila perdarahan banyak evaluasi segera

Tanggal

27 Nov 09 jam 01.50

Abortus spontan, janin , 100 gram dengan tali pusat menjulur Dilakukan pemotongan tali pusat

Dipasang infus oxytocin 20 IU/ pengeluaran plasenta dipasang IUD post abortus komplet

27 Nov 09 jam 02.10

Lahir spontan plasenta kesan lengkap Perdarahan 150 cc.

Tanggal

27 Nov 09 jam 05.30

Perdaraha aktif (-), demam (-)

KU/Kes : SS / CM TD : 100/70 mmHg FN : 92 x/mnt,reg, isi cukup FP: 14x/mnt S: 36,5 C


Status generalis : Mata : CA +/+, SI -/Lain lain : dbn Status 0bstreticus : I : v/u tenang

Observasi Post abortus komplit 3,5 jam tanda vital, perdarahan lalu

Anemia ec perdarahan Suspect demam tifoid

Lanjutkan transfusi sampai Hb 8 gr/dl Konsul IPD

PCT 3x500 mg bila demam Metergin 3x1 tab Ceftriaxone 1x2 gram iv ( bila widal + )

Tanggal

28 Nov 09

P Demam (+), KU/Kes : SS / CM Hari 1 P1 A1 Konsul IPD batuk kering TD : 100/70 Post abortus PCT 3x500 mg bila (+) mmHg komplit demam FN : 86 Metergin x/mnt,reg, isi cukup Anemia ec 3x1 tab FP: 14x/mnt perdarahan Ceftriaxone S: 36,5 C 1x2 gram iv OBH 3x IC Suspect Status generalis : demam Mata : CA Post transfusi tifoid +/+, SI -/PRC (143 + 152 Lain lain : + 170 +152 cc) dbn

Status 0bstreticus: I : v/u tenang


Hb post transfusi ?

Tanggal
30 Nov 09

O
KU/Kes : SS / CM TD : 110/70 mmHg FN : 84 x/mnt,reg, isi cukup FP: 16x/mnt S: 36,5 C

Bebas demam 1 hari (-), batuk kering

Status generalis : Mata : CA -/-, SI /Lain lain : dbn Status 0bstreticus: I : v/u tenang, perdarahan aktif (-)

Hari 3 P1 A1 PCT 3x500 Post abortus mg bila demam komplit Metergin 3x1 tab Anemia ec OBH 3x IC riw perdarahan SF 2x1 tab (perbaikan) Boleh Pulang

Hasil lab : Hb = 8,7g% Ht = 25 % leuko = 14.600 Trombo= 370.000 Widal (-)

Konsul IPD = rawat (-)

Tanggal

O
KU/Kes : SS / CM TD : 110/70 mmHg FN : 86 x/mnt,reg, isi cukup FP: 16x/mnt S: 36,5 C Status generalis :dbn Status 0bstreticus: I : v/u tenang, perdarahan aktif (-)

1 -3 Des Keluhan (-) 09

Hari 4-6 P1 A1 Post abortus komplit Anemia ec riw perdarahan (perbaikan)

PCT 3x500 mg bila demam Metergin 3x1 tab OBH 3x IC SF 2x1 tab Boleh Pulang

Analisa kasus
Abortus imminens pada G7P6 Hamil 15 minggu Abortus komplit
Anamnesis Hamil 15 mggu HPHT 8 agust 09 ANC (-) Keluar darah dr kemaluan sejak 1 bln lalu (merah segar, gumpalan jaringan) Nyeri di daerah perut (-) Keputihan (-) Demam (+) menjelang sore Pe BB (54 48) Pusing dan lemas (-)

KU / Kes : SS / CM Tanda vital : TD:110/70 mmHg FN:98 x/m, reguler, isi cukup FP :16 x/m S:36,7 C Mata: konj pucat +/+, sklera ikterik -/Lain-lain : dbn Status obstetricus TFU : pusat simfisis, Kontraksi (-), DJJ : 162 dpm I : V/u tenang Io : portio licin, OUE tertutup, flour (-),fluxus (-), tampak stolsel dibersihkan, perdarahan aktif (-)

USG : ~ hamil 15 mggu

abortus imminens : pasien mengeluh keluar darah dari kemaluan pada kehamilan 15 minggu. pasien juga mengeluh mulas. Io :portio licin, ostium tertutup, flour (-), fluksus (-), perdarahan aktif (-). USG : ~ hamil 15 minggu sesuai HPHT, dengan DJJ 162 dpm. tatalaksana untuk istirahat-tirah baring.

6 jam kemudian pukul 00.35 abortus insipiens

pasien dr ruangan krn perdarahan PF :KU/ Kes : ss / CM, TD:90/60 mmHg, FN : 104 x/m,reguler, isi cukup FP: 20 x/m S:36,7 C. kontraksi: (+), abortus insipiens ialah DJJ: 177 dpm. abortus yg sdng mengancam I : v/u tenang, VT : ostium terbuka 2 cm, yg ditandai dngn ketuban (+), bagian janin diatas PAP, serviks telah mendatar terdapat bekuan darah 5 cc. & ostium uteri tlh terbuka, tapi hsl konsepsi msh dlm kavum uteri & dlm proses pengeluaran.

1 jam kemudian, pukul 01.50 abortus komplit


pasien alami abortus spontan keluar janin , 100 gr dgn tali pusat menjulur.

abortus komplet yaitu seluruh hsl konsepsi tlh keluar dr kavum uteri pd kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram.

Pada anamnesis : -nyeri perut yg disangkal utk singkirkan KET - keputihan (-), riw hipertiroid (-), peny jantung (-) , riw pemakaian kontrasepsi dan riw kebiasaan (-) Utk etiologi abortus adl infeksi, hipertiroid, gagal jantung, pemakaian kontrasepsi dan obat. - BB akibat dari perdarahan slma 1 bln ataupun intake yg kurang. - BAK normal, tidak terdapat pusing dan lemas utk apakah sdh tdpt komplikasi syok akibat perdarahan

Anamnesis : -surat rujukan ibu G2P1A0 X G7P6A0 - tdk disebutkan banyaknya perdarahan selama 1 bulan. - Pasien mengaku hamil 15 minggu dgn HPHT 8 Agustus 2009 tdk disebutkan pasien menget dirinya hamil drmn ? apakah ia melakukan pemeriksaan tespack sendiri atau pemeriksaan laboratorium kehamilan, sdngkn diketahui bahwa pasien ANC (-). - tdk ditanyakan fc etiologi yg lain seperti infeksi lain, riw trauma, dan riw penyakit bapak yg dpt sebabkan abortus.

PF : - tdk disebutkan nilai dari CRT, utk memastikan apakah perfusi jaringan perifer pasin masih baik atau tidak. -abdomen tidak dituliskan apakah ada nyeri tekan, Nyeri goyang portio tanda dari kehamilan ektopik terganggu ( KET ).

Anemia ec perdarahan

autoanamnesis : keluar darah dr kemaluan sjk 1 bln lalu, warna merah segar, tdpt gumpalan jaringan. pe BB dari 54 kg ke 48 kg. Pusing (-) dan lemas (-). PF :KU / Kes : ss / CM, TD:110/70 mmHg, FN : 98 x/m, FP: 16 x/m S:36,7 0C. Mata pucat +/+. Lab :Hb 4,9 gr %, Ht 14 %, Leukosit 13.300, Trombosit 338.000.

komplikasi dari abortus adl perdarahan yg hebat. Perdarahan dpt diatasi dgn pengosongan uterus dr sisa-sisa hsl konsepsi & jika perlu pemberian tranfusi darah. Pasien : riw perdarahan 1 bulan lalu, dgn conj pucat, dan Hb < 8 gr/dl anemia ec perdarahan ditatalaksana transfusi PRC s/d Hb 8 gr/dl.

Kesimpulan :

kematian maternal sngt tinggi maka pemahaman untuk diagnosis dan penatalaksanaan sedini mungkin sangat penting Pada abortus diperlukan penanganan yang segera, untuk mengatasi perdarahan, maupun untuk mencegah terjadinya syok dan komplikasi lainnya.

Saran :

Penanganan yg adekuat (anamnesa, pf, pem. Penunjang) memberikan tatalaksaa yg adekuat, sehingga dapat mempengaruhi prognosanya, dan menurunkan nilai kematian maternal. ANC yg rutin dpt mengurangi terjadinya abortus.

terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai