Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus karang dan oleum minyak), dijuluki

ki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

Minyak bumi adalah sumber daya alam yang dapat habis sewaktu-waktu dan minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Komponen
Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsurunsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).

Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi: 1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah). 2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.

PENGOLAHAN MINYAK BUMI Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah

terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu. Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Sementara itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)

Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut.

Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil.

Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotorpengotornya.

Bleding adalah pencampuran terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat

ditambahkan ke dalam proses pengolahan bensin.

Pembentukan Minyak Bumi Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu: 1) Teori Anorganik

Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. CaCO3 + Alkali CaC2 + HO HC = CH Minyak bumi 2) Teori Organik

Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori. Komposisi Minyak Bumi Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu: a)

Hidrokarbon Jenuh (alkana) Dikenal dengan alkana atau parafin Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak) Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit Senyawa penyusun diantaranya: Metana Etana Propana Butana n-heptana iso oktana CH4 CH3 CH3 CH3 CH2 CH3 CH3 (CH2)2 CH3 CH3 (CH2)5 CH3 CH3 C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2

1. 2. 3. 4. 5. 6. b)

Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena) Dikenal dengan alkena Keberadaannya hanya sedikit Senyawa penyusunnya: o Etena, CH2 = CH2 o Propena, CH2 = CH CH3 o Butena, CH2 = CH CH2 CH3 a) Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

o o o

Dikenal dengan sikloalkana atau naftena Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana Senyawa penyusunnya :

d)
o o o

Hidrokarbon aromatik Dikenal sebagai seri aromatik Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit Senyawa penyusunannya:

a)
o o

Senyawa Lain Keberadaannya sangat sedikit sekali Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali)

Residu minyak bumi yang terdiri dari :


Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi. Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

5. FRAKSI MINYAK BUMI Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:

Fraksi Gas Petoleum eter Bensin (gasoline) Kerosin, minyak diesel/solar Minyak pelumas Parafin aspal

Ukuran Molekul C1 C5 C5 C7 C5 C12 C12 - C18

Titik Didih (oC) -160 30 30 90 30 - 200 180 400

Kegunaan Bahan bakar (LPG), sumber hidrogen Pelarut, binatu kimia (dry cleaning) Bahan baka motor Baha bakar mesin diesel, bahan bakar industi, untuk cracking Pelumas Lilin dan lain-lain Baha bakar dan untuk pelapis jalan raya

C16 ke atas C20 ke atas C25 ke atas

350 ke atas Za padat dengan titik cai rendah residu

PENCEMARAN AKIBAT PENGGUNAAN MINYAK BUMI 1. PENCEMARAN UDARA

No Polutan 1 2 3 4 Karbon dioksida (CO2) Sulfur dioksida (SO2) nitrogen monoksida (NO) Karbonmonoksida (CO) Kloro Fluoro Carbon (CFC)
2. efek Rumah Kaca

Dihasilkan dari Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, serta pembusukan. Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan. Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna. Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.

Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi

dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah kaca.

3. Hujan Asam

Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara, membentuk asam karbonat. CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq) Asam Karbonat

Anda mungkin juga menyukai