Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ANALISA 8 PAPER (BAB 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10) NAMA NIM MATA KULIAH BOOK : RINA SUSANTI : 1101112340 : EKONOMI POLITIK

INTERNASIONAL / KELAS A : Wealth, Welfare and the Global Free Market, by: Ibrahim Ozer Ertuna

PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan mengenai segala hal yang terkait dengan global free market yang merupakan konsep yang diusungkan paham liberalisme. Untuk itu penulis mencoba menganalisa ke-delapan paper yang dimana sudah dibuat pada tugas sebelumnya. Beberapa pembahasan yang akan penulis coba jelaskan dan analisa adalah mengenai perdagangan luar negeri, konsensi pertama dari pasar ekonomi, kerugian dan keuntungan yang tidak diperkirakan dalam pasar, defenisi kapitalis mengenai manusia, tujuan dari perekonomian, tuntutan pasar bebas, kompetisi dalam pasar bebas, dan panduan ekonomi pasar. PEMBAHASAN Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem ekonomi yang sangat berpengaruh dewasa ini. Penulis akan memulai menganalisa bagaimana kapitalis memandang manusia dalam kegiatan ekonomi khususnya proses produksi. Kapitalis menganggap manusia sebagai faktor modal dimana manusia seharusnya adalah sebagai faktor produksi. Kapitalis mengasumsikan tenaga kerja untuk menjadikan sebagai faktor modal dan memanfaatkan tenaga kerja sebagai alat untuk meningkatkan keuntungan. Jadi tenaga kerja harus bersaing dengan mesin atau teknologi untuk mendapatkan pekerjaan.

Kapitalis memandang manusia itu egois. Mereka bersaing dalam memenuhi kepentingan pribadi mereka, setiap usaha mereka harus ada kompensasi, dan selalu mencoba mendapatkan hasil yang besar dari pesaing mereka. Karenanya, kapitalis percaya sifat manusia yang kebutuhannya selalau ingin terpenuhi.

Terlepas dari sifat egois manusia, manusia merupakan salah satu faktor produksi dalam perusahaan. Dalam sistem kapitalis, tenaga kerja dijadikan suatu alasan untuk mengurangi biaya sebanyak mungkin, karena tenaga kerja harus bersaing dengan faktor-faktor lain produksi seperti mesin dan robot ditambah persaingan antar sesama karyawan. Maka dari itu manusia harus meningkatkan efisiensi dan produktifitas mereka. Buruh yang tidak bisa meningkatkan produktifitas akan tersingkir, sehingga berdampak pada meningkatnya

pengangguran. Selain itu, manusia juga dipandang sebagai konsumen. Bagi kapitalis, konsumen dipandang sebagai sesuatu yang terhormat selagi mereka memiliki uang untuk dibelanjakan. Dan menurut kapitalis melayani kepentingan masyarakat didasarkan apa yang dimiliki.

Jadi kapitalis memandang manusia makhluk yang berorientasi pada kepentingan mereka sendiri dan kepuasan mereka bergantung pada tingkat konsumsi serta sebagai manusia yang selalu merasa tidak pernah puas. Klaimklaim teori kapitalis tidak bisa diwujudkan dalam praktek yang sebenarnya. Hal ini dapat dilihat dari kesenjangan sosial yang semakin melebar, pengangguran, kapitalisme tidak memiliki etika konsep-konsep seperti keadilan dan kesetaraan, manusia dianggap sebagai salah satu dari alat-alat produksi yang harus bersaing dengan faktor produksi lain, dan kapitalisme yang berorientasi pelanggan, yakni bagi orang-orang yang memiliki uang.

Dalam dunia kapitalis kompetisi adalah prasyarat keberhasilan dan fondasi pertumbuhan ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis dibentuk dalam pasar bebas ekonomi yang kompetitif. kompetisi adalah pondasi dalam perkembangan ekonomi dan akan menumbuhkan inovasi. Perusahaan-perusahaan saling bersaing

untuk menjual produk mereka pada konsumen. Dalam kapitalis, untuk mendapatkan keuntungan harus dapat melayani konsumen yang disebut dengan raja, yakni hanya orang-orang yang memiliki uang.

Kompetisi dijadikan sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas baik itu produsen maupun pekerjanya. Selain itu melalui strategi kerjasama perusahaan, perusahaan dapat meningkatkan kualitas dan mencapai kesuksesan yang diinginkan. Dan dalam implementasi persaingan ini, harus ada reward dan punishment agar dapat sukses. Kompetisi telah membuat sifat orang menjadi egois. Dan bagi siapa yang tidak mampu dalam bersaing, secara sendirinya akan tersingkir. Bagi kapitalisme, untuk lebih efesien dan memilki untung, kegagalan suatu perusahaan harus mampu dibendung agar tidak bangkrut. Disini diperlukan peran pemerintah untuk melindungi warganegaranya dari imbas gagalnya suatu perusahaan.

Kompetisi dan kerjasama merupakan macam-macam perilaku ekonomi. Saat ini perusahaan cendrung untuk melakukan pekerjaan dalam bentuk kerjasama tim. Namun konsep kerja tim ini bertentangan dengan konsep kerja yang diterapkan oleh sistem kapitalis. Konsep keberhasilan kerja tim di tentukan oleh keberhasilan individu dalam seuah tim, sedangkan kapitalis berpendapat bahwa persaingan akan meningkat dalam kompetisi pribadi di dalam sebuah tim. Dan dalam operasi pengurangan tenaga kerja dalam sebuah perusahaan, beberapa perusahaan mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari kompetisi di antara karyawan mereka.

Beberapa budaya dan kepercayaan di berbagai negara tidak mengenal adanya kompetisi. Dalam budaya anatolia, dalam menjalankan sebuah urusan, tidak pernah digunakan yang namanya kompetisi. Harga dinilai dari kualitas produk dan dijual oleh pedagang yang disesuaikan dengan kemampuan pembeli. Dibentuknya organisasi di tanah anatolia yang bertujuan membina solidaritas antar pengrajin dan sebagai alat pemersatu prinsip-prinsip moral dan prinsip komersial dalam kehidupan ekonomi.

Kerjasama juga diatur dalam masing-masing kepercayaan melalui kitabkitab. Dalam kitab Veda merekomendasikan untuk saling membantu, saling mendukung dan berbagi, dan tidak menegakkan perilaku kompetitif. Begitu juga dalam Islam, ajaran islam tidak menyetujui kompetisi dalam hal negatif, melainkan mendorong orang-orang untuk bersaing untuk melayani masyarakat. Model-model ekonomi yang dikembangkan didasarkan pada kerjasama ketimbang persaingan. Salah satu contohnya adalah mudarabah yaitu bentuk kemitraan modal dan tenaga kerja. Sistem kapitalis tidak lepas dengan yang namanya ekonomi pasar bebas. Ekonomi pasar bebas dipandu oleh harga yang ditentukan di pasar oleh perilaku pembeli dan penjual yang masing-masing bertindak dalam kepentingan sendiri dan bersaing satu sama lainnya. Adam Smith menjelaskan dua jenis pasar yaitu pasar persaingan dan monopoli yang sempurna. Ekonomi klasik menyatakan untuk melayani publik, pasar harus sepenuhnya kompetitif (persaingan sempurna). Sedangkan pasar monopoli kebalikan pasar yang kompetitif, yang akhirnya mengeksploitasi orang dan masyarakat dengan mengorbankan keuntungan dari monopoli. Setiap sistem ekonomi memiliki kekuatan dan kelemahan, tergantung pada kondisi dan tujuan ekonomi itu sendiri. Model ekonomi kapitalis pasar bebas telah dipromosikan secara global sebagai solusi universal. Dan setelah tahun 1980, promosi ekonomi kapitalis pasar bebas berubah menjadi semacam paksaan. Ekonomi klasik mendefinisikan empat pasar dalam ekonomi pasar, yaitu pasar barang dan jasa, pasar Valuta Asing, pasar modal dan pasar tenaga kerja. Untuk pasar barang dan jasa, peningkatan permintaan untuk produk menyebabkan harga meningkat dan peningkatan harga akan menginduksi pasokan. Pasar valuta asing merupakan perdagangan mata uang asing yang memperdagangkan suatu mata uang asing terhadap terhadap mata uang lainnya secara realtime online dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Jenis Valuta Asing yang mengambang di antara pasar modal dikenal sebagai modal jangka pendek, atau uang panas. Aliran modal jangka pendek antara negara-negara ini juga membuat permintaan dan penawaran dari mata uang asing.

Pasar modal merupakan suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek. Menurut aturan permintaan dan penawaran, ketika suku bunga meningkat, individu akan menunda pengeluaran lebih dari pendapatan mereka karena mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mengkonsumsi lebih banyak di masa depan. Ini akan meningkatkan pasokan uang yang dapat dipinjamkan di pasar modal. Di sisi lain, meningkatkan tingkat suku bunga akan menurunkan permintaan pinjaman uang, karena peminjam akan harus mengurangi konsumsi lebih mereka di masa depan. Sedangkan pasar tenaga kerja berkaitan dengan penawaran dan permintaan jasa buruh. Ketika pasokan budak menurun, harga akan naik, dan jika pasokan budak meningkat, harga akan turun. Dan ketika upah ditinggkatkan, pasokan tenaga kerja akan meningkat. Akan tetapi majikan akan menggunakan lebih sedikit tenaga kerja karen aupah yang naik. Dalam pasar global saat ini, banyak negara mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan luar negeri yang liberal untuk meningkatkan ekspor mereka tetapi kembali untuk mengimpor pembatasan untuk melindungi produksi domestik mereka. Negara-negara menerapkan kuota, tarif dan pajak kompensasi untuk membatasi impor. Jadi, hubungan antara harga di pasar harus sesuai dengan tujuan yang ditetapkan untuk ekonomi itu. Kapitalisme mengakui bahwa harga yang ditentukan di pasar ini akan mencerminkan preferensi orang dan panduan ekonomi untuk manfaat masyarakat secara keseluruhan. Di sisi lain, harga pasar tidak mencerminkan manfaat sosial dan biaya produksi dan juga konsumsi. Oleh karena itu, pemerintah mungkin perlu untuk memperbaiki harga pasar untuk membawa keseimbangan harga ke tingkat yang diinginkan secara sosial. Mengenai hak individu dalam ekonomi kapitalis dijelaskan dalam deklarasi HAM, dimana bahwasanya Setiap orang berhak untuk bekerja, bebas memilih pekerjaan, hanya dan pada kondisi yang baik untuk bekerja dan untuk perlindungan terhadap pengangguran. Untuk lebih lanjutnya muncul masalah mengenai gaji yang rendah, kondisi kerja yang buruk, eksploitasi buruh dan

pengaruh globalisasi yang membuat MNC menempatkan produksinya di negara yang tenaga kerjanya murah. Maka dari itu, untuk penentuan upah di pasar tenaga kerja memerlukan suatu sistem yang seadil mungkin, yaitu dikenal dengn sistem tawar -menawar kolektif. Dimana upah tidak akan ditentukan di pasar, tapi harus melalui tawar menawar dengan majikan dan perwakilan karyawan. Mereka diberi hak untuk membentuk dan bergabung di serikat perdagangan. Jadi, hak-hak antara kedua belah pihak harus terpenuhi. Karena jika tawar-menawar tidak memuaskan, maka akan menimbulkan kerugian seperti pemogokan atau lockout yang akan berdampak pada pemberhentian operasi perusahaan. Pada dasarnya pengusaha dan buruh memiliki kepentingan masingmasing. Dalam perundingan bersama antara kedua belah pihak dipandang sebagai zero-sum game, artinya keuntungan satu pihak dipandang sebagai kerugian bagi pihak lain. Dalam kapitalis, buruh merupakan sarana produksi, seperti mesin dan robot. Buruh juga merupakan faktor biaya, seperti sarana produksi lainnya. Oleh karena itu, biaya harus diminimalkan demi mendapat keuntungan yang besar. Untuk mengurangi biaya, mesin dan robot harus menggantikan peran buruh. Jadi pada dasarnya ekonomi pasar bebas tidak bisa berfungsi dalam pasar tenaga kerja. Selain itu salah satu penyebab penyisihan dalam pasar tenaga kerja dan bentuk yang berbeda-beda dalam menentukan upah adalah kurangnya

keseimbangan kekuasaan antara penjual dan pembeli di pasar tenaga kerja. Monopoli mengeksploitasi pelanggan dengan mengurangi pasokan demi meningkatkan keuntungan. Disamping itu, sulitnya menciptakan pasar bebas persaingan yang sempurna, karena setiap perusahaan memiliki derajat yang bervariasi dari posisi monopoli karena diferensiasi produk mereka. Alat yang paling penting bagi perusahaan untuk meningkatkan posisi monopoli mereka adalah kepemilikan terkait perdagangan hak kekayaan intelektual (TRIPS). Kekayaan intelektual tersebut terkait dengan perdagangan, seperti hak desain, sirkuit cetak, nama merek, paten, hak cipta, dan indikator geografis.

Menurut teori ekonomi, pasokan dan permintaan valuta asing di pasar modal menentukan kurs ekuilibrium. Dimana permintaan dan penawaran valuta asing berasal dari perdagangan luar negeri dan pasar modal. Permintaan dan penawaran valas di pasar modal sendiri dapat mengakibatkan defisit dan surplus. Jika nilai tukar naik, pinjaman dalam mata uang asing juga akan menjadi tinggi. jika terjadi defisit atau surplus dalam perdagangan luar negeri, maka pasar akan menjaga keseimbangan di pasar modal, sehingga total dari permintaan dan penawaran akan seimbang.

Negara berkembang identik dengan suku bunga yang tinggi. Suku bunga tinggi di suatu negara akan menarik modal keuangan jangka pendek (The Hot Money). Peningkatan pasokan valas akan menekan nilai tukar. Hal ini akan memberikan konsekuensi pada pasar perdagangan luar negeri dan pasar modal. Di pasar perdagangan luar negeri , impor barang dan jasa akan menjadi lebih murah sedangkan barang dan jasa yang diekspor akan menjadi lebih mahal. Di pasar modal, keuntungan dari The Hot Money akan meningkat.

Oleh karena itu, ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan meskipun sistem ekonomi kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar bebas. Sebaiknya mekanisme pasar harus digunakan dengan cara untuk mencapai tujuan melayani umat manusia dengan cara mendapatkan keuntungan dari kekuatannya dan memperbaiki kekurangannya.

Dalam kegiatan pasar, tidak hanya krugian dan keuntungan ekonomi yang dirasakan produsen dan konsumen, tetapi juga terdapat kerugian dan keuntungan yang tidak tercermin dalam pasar. Harga yang ditentukan oleh pasar mungkin akan menghasilkan keuntungan bagi masyarakat jika mereka memperkirakan semua keuntungan dan kerugian yang akan terjadi, termasuk keuntungan sosial dan kerugian sosial. Dalam pasar bebas, perekonomian akan dituntun oleh harga pasar. Artinya perekonomian akan dituntun oleh keinginan dan pilihan dari penjual dan pembeli yang berusaha mendapatkan keuntungan.

Kerugian sosial yang dimaksud adalah kerugian yang bukan dirasakan oleh produsen, melainkan dirasakan oleh masyarakat luas. Kerugian seperti polusi lingkungan, polusi sosial, deforestasi, pemanasan global, dan penipisan ozon. Contoh lain adalah kerugian sosial yang terkait dengan konsumsi obat-obatan terlarang. kerugian produksi untuk narkoba sangat rendah, namun kerugian sosialnya sangat tinggi. Karena kerugian sosial tidak menjadi masalah bagi produsen, maka para produsen narkoba menghasilkan banyak narkobanya. Sejak pasar menolak adanya dampak sosial yang ditimbulkan, determinasi harga di pasar menjadi lebih rendah dari yang seharusnya. Alhasil, produksi dan konsumsi dari produk tersebut menjadi meningkat. Dan dengan demikian besarnya kerusakan yang ditimbulkan pada alam, masyarakat dan dunia meningkat, perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah ini. Pada level nasional, mengutip pajak tambahan, membatasi konsumsi, dan merancang regulasi yang preventif serta sanksi adalah solusi dengan tujuan untuk menurunkan tingkat konsumsi terhadap produk yang memiliki biaya tinggi. Pada level internasional, ada peningkatan kesadaran internasional terhadap pemanasan global, efek rumah kaca dan perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon dioksida. alah satu bentuk solusi pada level internasional adalah dengan terbentuknya Protokol Kyoto. Jadi, jika semua kerugian tidak tercermin dalam harga, pasokan dan konsumsi akan meningkat. Peningkatan pasokan dan konsumsi dapat

menyebabkan kerusakan permanen pada lingkungan dan alam. Sebaliknya, jika semua keuntungan tidak tercermin dalam harga, permintaan dan konsumsi akan lebih rendah dari tingkat sebenarnya diperlukan.

Terkait dengan tujuan perekonomian apakah untuk mendapatkan laba atau pendapatan, merupakan suatu dilema saat ini. Hal ini dapat diilihat dari dua sisi yang berbeda. Tujuan perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah

memaksimalkan keuntungan, sedangkan tujuan negara adalah memaksimalkan pendapatan nasional. Pada dasarnya pendapatan nasional (per kapia) merupakan indikator tingkat pembangunan dan kemakmuran negara, bukan berapa banyak laba perusahaan yang dihasilkan negara tersebut. Distribusi pendapatan yang

merata,

penghapusan

pengangguran

adalah

tujuan

ekonomi

selain

memaksimalkan pendapatan nasional.

Jika keuntungan dianggap sebagai dampak kinerja pengusaha, maka pengusaha akan mendapatkan bagian yang tepat dari pendapatan yang dihasilkan. Jadi pasar yang kompetitif menyediakan lapangan kerja dan keuntungan penuh yang adil untuk semua faktor produksi. Bagi kapitalis, keuntungan hanya muncul di pasar monopolistik, atau jika perusahaan memiliki kekuatan monopoli untuk memanipulasi pasar dan keuntungan tidak akan muncul di pasar murni kompetitif, karena persaingan antar penjual bisa menghilangkan keuntungan.

Teori kapitalis mengasumsikan bahwa pendapatan bisa meningkat dengan meningkatkan biaya, upah dan produktivitas tenaga kerja yang independen. Dalam kapitalis, perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan, ditambah perkembangan teknologi. Banyak perusahaan menggunakan investasi di teknologi untuk meningkatkan keuntungan, atau dikenal dengan re-engineering.

Saat ini, pendapatan nasional masih tujuan ekonomi terpenting. Pemerintah telah mengenalkan praktek privatisasi dengan tujun untuk meningkatkan efisiensi BUMN. Hal ini dikarenakan perusahaan milik swasta nyatanya berjalan lebih efisien. Akan tetapi kriteria efisiensi telah berubah ke profitabilitas. Meskipun demikian, mereke telah memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan nasional.

Secara keseluruhan, pembahasan mengenai kapitalis atau pasar bebas tidak lepas dari konsep perdagangan luar negeri. Teori perdagangan luar negeri mengasumsikan mobilitas penuh terhadap faktor produksi. Artinya, sumberdaya seperti tenaga kerja dan modal dapat dipindahkan tanpa biaya, dari satu wilayah produksi ke wilayah produksi lainnya. Dalam perdagangan luar negeri juga dikenal dengan hukum keunggulan komparatif. Sehingga umber daya dapat dipindahkanke daerah-daerah produksi dimana negaranya memiliki atau telah mengembangkan keunggulan komparatif. keunggulan komparatif dalam

perdagangan luar negeri berarti sebuah Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien, serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien.

Penetapan harga dalam perdagangan luar negeri merupakan suatu masalah yang menjadi dilema. setiap negara berusaha untuk memaksakan harga pada negara lain. Pengimpor mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari harga yang rendah di negara pengekspor, di sisi lain, negara pengekspor juga ingin mendapatkan keuntungan dari harga yang tinggi di negara pengimpor.

Jadi, berdasarkan teori perdagangan luar negeri mengenai mobilitas faktorfaktor produksi, tidak mudah untuk memindahkan faktor-faktor produksi dari suatu wilayah ke wilayah produksi lain karena produksi produk yang berbedabeda dengan memperhatikan kondisi alam, iklim, dan kompetisi tenaga kerja yang berbeda pula. Dan dalam menentukan harga, negara maju dapat menentukan harga di negara berkembang. Hal ini dikarenakan negara maju memiliki bergaining power lebih kuat daripada negara berkembang. Selain itu, liberalisasi perdagangan hanya fokus pada industri yang merupakan keunggulan komparatif dari negara maju, sehingga negara-negara yang tidak mampu bersaing akan kalah dengan sendirinya. Sehingga liberalisasi perdagangan yang tujuan awalnya untuk

meningkatkan kesejahteraan dunia, malah meningkatkan kesenjangan sosial baik antar negara atau kondisi di dalam negara.

KESIMPULAN

Dari kedelapan sub-bab pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwasanya sistem ekonomi pada dasarnya memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk saat ini, sistem ekonomi kapitalis yang mengusung konsep pasar bebas telah memberikan pemahaman dan pengaruh akan kegiatan produksi, bagaimana hubungan antara produsen dan konsumen, cara penentuan harga di pasar, cara memandang manusia dalam kegiatan produksi, dan yang paling penting adalah bagaimana memaksimalkan keuntungan dengan faktor-faktor produksi yang ada. Kapitalis menyatakan bahwasanya sifat manusia yang egois. Baik produsen dan konsumen memiliki kepentingan masing-masing yang ingin dicapai, tentunya tidak lepas dari keinginan mendapatkan keuntungan. Dalam kapitalis, buruh merupakan sarana produksi, seperti mesin dan robot. Buruh juga merupakan faktor biaya, seperti sarana produksi lainnya. Oleh karena itu, biaya harus diminimalkan demi mendapat keuntungan yang besar. Bagi kapitalis, kompetisi adalah prasyarat keberhasilan dan fondasi pertumbuhan ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis dibentuk dalam pasar bebas ekonomi yang kompetitif. Selain itu bergaining power suatu negara

mempengaruhi bagaimana negara tersebut mampu dalam melakukan mobilitas faktor-faktor pruduksi. Negara maju yang memiliki Bergaining lebih kuat akan lebih mampu mampu mendominasi dan menguasai pasar, termasuk dalam menguasai negara-negara berkembang yang kekuatannya lebih rendah daripada negara maju. Dalam kegiatan pasar, tidak hanya krugian dan keuntungan ekonomi yang dirasakan produsen dan konsumen, tetapi juga terdapat kerugian dan keuntungan yang tidak tercermin dalam pasar (keuntungan dan kerugian sosial). Kerugian sosial yang dimaksud adalah kerugian yang bukan dirasakan oleh produsen, melainkan dirasakan oleh masyarakat luas. Kerugian seperti polusi lingkungan, polusi sosial, deforestasi, pemanasan global, dan penipisan ozon. Oleh karena itu, ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan meskipun sistem ekonomi kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar bebas. Sebaiknya mekanisme pasar harus digunakan dengan cara untuk mencapai tujuan

melayani umat manusia dengan cara mendapatkan keuntungan dari kekuatannya dan memperbaiki kekurangannya. Sayangnya, liberalisasi perdagangan hanya fokus pada industri yang merupakan keunggulan komparatif dari negara maju, sehingga negara-negara yang tidak mampu bersaing akan kalah dengan sendirinya. Sehingga liberalisasi perdagangan yang tujuan awalnya untuk

meningkatkan kesejahteraan dunia, malah meningkatkan kesenjangan sosial baik antar negara atau kondisi di dalam negara. Maka dari itu, peran pemerintah dalam hal ini sangat diperlukan, baik itu dalam regulasi dan pembatasan dari kegiatan dagang meskipun aktor yang berperan baik itu dalam pengambilan keputusan diserahkan sepenuhnya kepada individu atau pihak lainnya. Hal ini dikarenakan agar tidak jadi kesewenag-wenangan oleh pihak yang mengambil keuntungan. Jadi, sPemerintah perlu memperbaiki harga pasar untuk membawa keseimbangan harga ke tingkat yang di inginkan secara sosial.

Anda mungkin juga menyukai