Anda di halaman 1dari 3

10 Buletin Teknik Pertanian Vol. 15, No.

1, 2010: 10-12

Farihul Ihsan dan Anang Wahyudi: Teknik analisis kadar sukrosa pada pepaya

TEKNIK ANALISIS KADAR SUKROSA PADA BUAH PEPAYA Farihul Ihsan dan Anang Wahyudi
Masing-masing adalah Teknisi Litkayasa Nonkelas pada Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jalan Raya Solok-Aripan km 8, Kotak Pos 5, Solok 27301, Telp. (0755) 20137, Faks. (0755) 20592 E-mail: balitbu@litbang.deptan.go.id

epaya adalah salah satu jenis buah-buahan yang digemari masyarakat, baik buah yang masih muda, mengkal, maupun yang masak. Buah pepaya mengandung berbagai vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah pepaya dapat dikonsumsi langsung sebagai buah segar atau dibuat berbagai jenis sajian, seperti rujak, jus, minuman penyegar, campuran agar-agar, dibuat selai, atau manisan. Buah pepaya muda sering dibuat acar atau disayur. Di Jawa, bunga pepaya diolah menjadi manisan dan daun muda direbus kemudian dikonsumsi sebagai lalapan. Di beberapa negara, biji pepaya digunakan sebagai obat peluruh cacing dan digunakan secara positif untuk menggugurkan kandungan (Verheij dan Coronel 1997). Rasa manis pada daging buah dipengaruhi oleh kadar sukrosa. Daging buah yang manis menunjukkan kadar sukrosa yang tinggi dan rasa daging buah yang kurang manis menunjukkan kadar sukrosa yang rendah. Menurut Budiyanti et al. (2005), kadar sukrosa daging pepaya lebih dari 12Brix dapat dikategorikan manis. Beberapa jenis atau varietas pepaya memiliki buah yang rasanya tawar bahkan pahit, namun mempunyai keunggulan lain seperti rajin berbuah dan tahan terhadap hama dan penyakit. Jenis pepaya seperti ini diperlukan sebagai bahan tanaman induk untuk disilangkan dengan varietas-varietas yang rasanya manis, enak, dan buah menarik. Oleh karena itu, pengumpulan informasi terhadap potensi buah pepaya perlu dilakukan untuk perakitan varietas unggul baru, dimulai dari eksplorasi, koleksi, karakterisasi, dan pemilihan jenis ungguI. Untuk menunjang perakitan varietas unggul, keberadaan kebun plasma nutfah menjadi penting. Menurut Mariska et al . (1996), plasma nutfah adalah kumpulan berbagai varietas, strain, galur, klon yang berasal dari berbagai lokasi dengan kondisi agroklimat yang beragam. Sementara itu, Henshey (1987) menyatakan bahwa plasma nutfah adalah sumber daya genetik yang dapat digunakan untuk perakitan varietas unggul baru, di mana dapat diperoleh dari populasi yang ditanam atau dibudidayakan ( ex situ ) maupun yang tumbuh liar di hutan ( in situ).

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar sukrosa daging buah pepaya koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika), Solok, Sumatera Barat.

BAHAN DAN METODE Kegiatan dilaksanakan di Balitbu Tropika, Solok, Sumatera Barat pada bulan Januari-Desember 2002. Bahan yang digunakan untuk proses analisis kadar gula adalah contoh buah pepaya dari 78 aksesi yang ditanam di kebun koleksi plasma nutfah Balitbu Tropika dengan jarak tanam 3 m x 3 m. Bahan lainnya adalah akuades dan kertas tisu. Alat yang digunakan adalah refraktometer tipe hand held , pisau, mortar, dan alat tulis. Refraktometer tipe hand-held merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis kadar sukrosa pada bahan makanan. Refraktometer terdiri atas beberapa bagian, yaitu kaca prisma, penutup kaca prisma, sekrup pemutar skala, grip pegangan, dan lubang teropong (Atago 2000) (Gambar 1). Satuan skala pembacaan refraktometer yaitu Brix, yaitu satuan skala yang digunakan untuk pengukuran kandungan padatan terlarut (Purwono 2002). Skala Brix dari refraktometer sama dengan berat gram sukrosa dari 100 g larutan sukrosa. Jika yang diamati adalah daging buah, skala ini menunjukkan berat gram sukrosa dari 100 g daging buah.

Lubang teropong Grip pegangan Sekrup pemutar skala Penutup kaca prisma Kaca prisma

Gambar 1. Bagian-bagian refraktometer, Balitbu Tropika, Solok, 2002

Farihul Ihsan dan Anang Wahyudi: Teknik analisis kadar sukrosa pada pepaya

11 Persiapan Contoh Daging buah pepaya masak dari 78 aksesi diambil masingmasing 1 g sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dari berbagai sisi buah, yaitu bagian pangkal, ujung, dan bagian tengah buah. Daging buah yang telah diambil kemudian dilumatkan dengan menggunakan mortar hingga sari buahnya ke luar. Sari buah tersebut kemudian digunakan untuk pembacaan dengan refraktometer. Pelaksanaan Pembacaan Untuk membaca hasil analisis kandungan sukrosa buah pepaya dengan refraktometer, penutup kaca prisma dibuka lalu di atasnya diletakkan satu atau dua tetes sari buah dari masing-masing aksesi. Contoh sari buah dipastikan memenuhi permukaan kaca prisma, lalu penutup kaca prisma ditutupkan kembali secara perlahan. Pembacaan skala dilakukan pada posisi garis batas biru. Hasil pembacaan skala dicatat pada kertas pengamatan. Setelah pembacaan, kaca prisma dibersikan dengan kertas tisu basah.

Persiapan Alat Refraktometer perlu dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk satu hari pengamatan. Jika terjadi perubahan suhu, alat ini perlu dikalibrasi kembali. Cara mengkalibrasi refraktometer dimulai dengan membuka penutup kaca prisma, kemudian di atas kaca prima diteteskan satu atau dua tetes akuades. Penutup kaca prisma lalu ditutup lagi dengan perlahan dan dipastikan akuades memenuhi permukaan kaca prisma. Refraktometer diarahkan pada cahaya terang, kemudian dilihat pembacaan skala melalui lubang teropong. Jika skala kabur, lubang teropong diputar hingga pembacaan skala tampak jelas. Pastikan garis batas biru tepat pada skala 0Brix (% maks. sukrosa). Jika garis batas biru tidak tepat pada skala 0Brix, sekrup pengatur skala diputar hingga garis batas biru tepat pada skala 0Brix. Setelah kalibrasi selesai, kaca prisma dibersihkan dengan menggunakan kertas tisu.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis kadar sukrosa daging buah pepaya dari 78 aksesi menunjukkan bahwa empat aksesi memiliki kadar sukrosa tertinggi. Keempat aksesi tersebut adalah Cp.44, Cp.54, Cp.61, dan Cp.148, dengan kadar sukrosa 14Brix. Kadar sukrosa terendah terdapat pada aksesi Cp.258, dengan kadar sukrosa 4Brix (Tabel 1). KESIMPULAN Hasil analisis kandungan sukrosa buah dari 78 aksesi pepaya koleksi Balitbu Tropika, Solok, menunjukkan bahwa kadar sukrosa terendah 4Brix dimiliki oleh aksesi Cp.258. Kadar sukrosa tertinggi yaitu 14Brix dimiliki oleh aksesi Cp.44, Cp.54, Cp.61, dan Cp.148. DAFTAR PUSTAKA
Atago. 2000. Hand-held Refractometer. Instruction Manual. Atago Co., Ltd. Tokyo. Budiyanti, T., S. Purnomo, Karsinah, dan A. Wahyudi. 2005. Karakterisasi 88 aksesi pepaya koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah. Buletin Plasma Nutfah 11(1): 21-27. Henshey, C.D. 1987. Cassava Germplasm Resources in CIAF Cassava Breeding a Multidiciplinary in the Philippines, 4-7 March 1985. Columbia 1-24.

Gambar 2. Tahapan kalibrasi alat refraktometer: (a) letakkan satu atau dua tetes akuades di atas kaca prisma, (b) tutup penutup kaca prisma dengan perlahan, (c) pastikan akuades memenuhi permukaan kaca prisma, (d) pembacaan skala melalui lubang teropong, (e) pastikan garis batas biru tepat pada skala 0Brix (% maks sukrosa), dan (f) jika garis batas biru tidak tepat pada skala 0Brix, putar sekrup pengatur skala hingga garis batas biru tepat pada skala 0Brix, Balitbu Tropika, Solok, 2002

12
Tabel 1. Kadar sukrosa 78 aksesi pepaya koleksi Balitbu Tropika, Solok, 2002 Kode aksesi pepaya Cp.258 Cp.28 Cp.70 Cp.119 Cp.144 Cp.251 Cp.40 Cp.66 Cp.143 Cp.150 Cp.238 Cp.105 Cp.5 Cp.104 Cp.3 Cp.I0 Cp.44 Cp.92 Cp.102 Cp.108 Cp.120 Cp.255 Cp.259 Cp.261 Cp.94 Cp.57 Cp.235 Cp.79 Cp.104 Cp.106 Cp.146 Cp.275 Cp.12 Cp.247 Cp.29 Cp.26 Cp.4 Cp.60 Cp.103 Cp.274 Cp.18 Cp.39 Cp.145 Cp.246 Cp.299 Cp.19 Kadar sukrosa (oBrix) 4,0 6,0 6,0 6,0 6,0 6,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,5 7,6 7,7 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,1 8,2 8,8 9,0 9,0 9,0 9,0 9,0 9,2 9,2 9,3 9,4 9,5 9,5 9,5 9,7 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,3

Farihul Ihsan dan Anang Wahyudi: Teknik analisis kadar sukrosa pada pepaya Tabel 1. Cp.107 Cp.I0 Cp.59 Cp.93 Cp.250 Cp.105 Cp.33 Cp.4I Cp.91 Cp.143 Cp.115 Cp.90 Cp.147 Cp.114 Cp.45 Cp.34 Cp.41 Cp.146 Cp.14 Cp.54 Cp.140 Cp.78 Cp.139 Cp.141 Cp.142 Cp.142 Cp.256 Cp.68 Cp.44 Cp.54 Cp.61 Cp.148 (lanjutan) Kadar sukrosa (oBrix) 10,3 10,5 10,5 10,5 10,5 10,7 11,0 11,0 11,0 11,0 11,1 11,7 11,7 12,0 12,1 12,3 12,5 12,5 12,6 12,8 12,8 13,0 13,0 13,0 13,0 13,0 13,0 13,5 14,0 14,0 14,0 14,0

Kode aksesi pepaya

Mariska, I., Suwarno, dan D.S. Damardjati. 1996. Pengembangan konservasi in-vitro sebagai salah satu bentuk pelestarian plasma nutfah dalam bank gen. Makalah Seminar Sehari Penyusunan Konsep Pelestarian Ex-Situ Plasma Nutfah, Bogor. Purwono. 2002. Penggunaan Pengukuran Brix untuk Menduga Rendemen Nyata di Pabrik Gula Gula Putih Mataram, Lampung. Divisi R & D, Pabrik Gula Gula Putih Mataram, Lampung. Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel. l997. Prosea. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2. Buah-buahan yang dapat dimakan. Gramedia, Jakarta. hlm. 125.

Anda mungkin juga menyukai

  • HUBLA
    HUBLA
    Dokumen1 halaman
    HUBLA
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Hrerj
    Hrerj
    Dokumen2 halaman
    Hrerj
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Telan
    Telan
    Dokumen3 halaman
    Telan
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Selandia Baru
    Selandia Baru
    Dokumen3 halaman
    Selandia Baru
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Logbook
    Logbook
    Dokumen38 halaman
    Logbook
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Koperasi
    Koperasi
    Dokumen20 halaman
    Koperasi
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Kompas
    Kompas
    Dokumen1 halaman
    Kompas
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Hukum Pajak OK
    Hukum Pajak OK
    Dokumen8 halaman
    Hukum Pajak OK
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Tekanan Darah Tinggi
    Hipertensi Tekanan Darah Tinggi
    Dokumen2 halaman
    Hipertensi Tekanan Darah Tinggi
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Benda-Benda Yang Wajib Diganti Berkala Untuk Kesehatan Kulit
    Benda-Benda Yang Wajib Diganti Berkala Untuk Kesehatan Kulit
    Dokumen2 halaman
    Benda-Benda Yang Wajib Diganti Berkala Untuk Kesehatan Kulit
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Punches
    Punches
    Dokumen7 halaman
    Punches
    sohamakyu_cute
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat