Anda di halaman 1dari 15

‫الصلة عماد الدين فمن أقامها فقد أقام‬

‫الدين و من تركها فقد هدم الدين‬


"Shalat itu adalah tiang agama.
Barangsiapa menegakkannya maka
sungguh ia menegakkan agamanya,
dan barangsiapa meninggalkannya
maka sungguh ia menghancurkan
agamanya."
‫فويل للمصلين الذين هم عن صلتهم ساهون‬
"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat , yaitu
orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS. Al-
Maa'un : 4-5)
‫ما سلككم قي سقر قالوا لم نكن من المصلين‬
"Apa yang menyebabkan kalian masuk di dalam
neraka Saqor. Mereka menjawab : kami sewaktu
dulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang
menegakkan shalat." (QS. Al-Mudatstsir : 42-43)
‫فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلة و اتبعوا‬
‫الشهوات فسوف يلقون غيا‬
"Kemudian datang setelah mereka suatu pengganti yang
mensia-siakan shalat dan mengikuti hawa nafsu, maka
mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam :
59)
Maka Beliau bertanya kepada Jibril, "Apakah umatku akan
mensia-siakan shalat sepeninggalku?." Jibril menjawab, "Ya.
Akan datang nanti orang-orang dari umatmu yang
mengakhirkan shalat dari waktu-waktunya dan ada yang
meninggalkannya, serta mengumbar hawa nafsunya. Harta
di pandangan mereka lebih baik daripada shalat."
‫إن موضع الصلة من الدين كموضع الرأس من الجسد‬
"Sesungguhnya kedudukan shalat di mata agama sebagaimana kepala
dengan jasad."
Bersabda Baginda Rasulullah SAW,
‫ فإن وجدت‬, ‫أول ما يحاسب العبد يوم القيامة الصلة‬
‫تامة قبلت و سائر عمله و إن وجدت ناقصة ردت و‬
‫سائر عمله‬
"Paling awalnya sesuatu dimana seorang hamba akan dihisab adalah
shalatnya. Jika didapati shalatnya sempurna, maka shalat dan semua
amalnya akan diterima. Dan jika didapati shalatnya kurang, maka
shalat dan semua amalnya akan tertolak." (Abu Al-Laits As-
Samarqandy di dalamnya kitabnya Qurruh Al-'Uyuun dan Ibnu Hajar di
dalam kitabnya Az-Zawaajir)
‫من جمع بين صلتين من غير عذر فقد أتى بابا من الكبائر‬
"Barangsiapa menjamak 2 shalat tanpa udzur maka sungguh ia terkena dosa
besar." (HR. At-Turmudzi dan Al-Hakim)
Diriwayatkan oleh Ubadah bin Shomit,
‫أوصاني خليلي رسول الله صلى الله عليه و سلم بسبع‬
‫ ل تشركوا بالله شيئا وإن قطعتم أو‬: ‫خصال فقال‬
‫صلبتم و ل تتركوا الصلة متعمدين فمن تركها متعمدا‬
‫فقد خرج من الملة‬
"Telah mewasiatkan kepadaku temanku, Rasulullah SAW, dengan 7 perkara :
jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu meskipun kamu dipotong-potong atau
disalib, jangan meninggalkan shalat dengan sengaja, maka barangsiapa
meninggalkannya dengan sengaja maka sungguh ia telah keluar dari agama..."
(HR. Ath-Thabrany)
‫ ثم‬, ‫ قولوا ل تجعل فينا شقيا و ل محروما‬: ‫أنه قال يوما لصحابه‬
‫ و من هو يا‬: ‫ أ تدرون من الشقي و المحروم ؟ قالوا‬: ‫قال‬
‫ تارك الصلة‬: ‫رسول الله ؟ قال‬
"Sesungguhnya beliau pada suatu hari bersabda kepada para sahabatnya, 'Katakanlah : jangan jadikan
diantara kami orang yang celaka dan diharamkan (masuk surga).' Kemudian beliau bertanya, 'Tahukah kalian
orang yang celaka dan diharamkan?.' Para sahabat menjawab, 'Siapa dia wahai Rasulullah?.' Beliau berkata,
'(dia adalah) orang yang meninggalkan shalat."
Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Tholib bahwa Baginda Rasulullah SAW bersabda,
‫ما من عبد يترك الصلة و لم يأتها إل كتب الله على وجهه‬
‫هذا خارج من رحمة الله و أنا برئ منه و إذا ترك العبد‬
‫فرضا واحدا كتب إسمه على باب النار‬
"Tidak ada seorang hamba meninggalkan shalat dan tidak menggantinya kecuali Allah menuliskan diatas
wajahnya (sebuah tulisan) orang ini keluar dari rahmat Allah dan Saya terlepas darinya. Dan jika seorang
hamba meninggalkan satu kewajiban shalat maka Allah menulis namanya di pintu api neraka."
Hadits Baginda Rasulullah SAW,
‫لما أتى النبي صلى الله عليه و سلم على قوم ترضخ‬
‫رؤوسهم بالحجارة كلما رضخت عادت كما كانت ل‬
‫ من هؤلء ؟‬: ‫يفتر عنهم من ذالك شئ قال يا جبريل‬
‫ الذين تتثاقل رؤوسهم عن الصلة‬: ‫قال‬
"Ketika Nabi SAW datang pada suatu kaum yang
dipecahkan kepala-kepala mereka dengan batu. Setiap
kali pecah, kembali lagi seperti semula. Berkata beliau,
'Wahai Jibril, siapakah mereka?.' Jibril menjawab,
'Mereka itu adalah orang-orang yang kepala mereka
berat untuk mendirikan shalat.' "
Diriwayatkan bahwasannya seorang wanita dari Bani Israel datang kepada
Nabi Musa AS dan berkata, "Aku telah berbuat dosa besar dan aku sungguh
telah bertobat, maka mintakanlah kepada-Nya pengampunan atas dosaku dan
agar menerima tobatku itu." Berkata Nabi Musa AS, "Apa yang kamu perbuat
dari dosamu." Menjawab perempuan itu, "Aku telah berzina dan melahirkan
bayi dari zinaku itu, lalu aku membunuhnya." Mendengar hal itu, marahlah
Nabi Musa AS dan berkata, "Keluar engkau wahai pelacur agar tidak turun
bala berupa api dari langit yang akan membakar dan menghanguskan kita
karena perbuatanmu." Maka keluar perempuan itu dalam keadaan sedih. Lalu
turunlah Jibril dan berkata kepada Nabi Musa AS, "Allah berkata kepadamu,
'Kenapa kau usir wanita itu?. Apakah kau tidak tahu dosa yang lebih besar
dari itu?.' " Berkata Nabi Musa AS, "Apakah ada dosa yang lebih besar dari
itu." Jibril menjawab, "Siapa-siapa yang telah dengan sengaja meninggalkan
shalat." (Risalah Tahdzirul Muslimin)
Disebutkan dalam riwayat yang lain yang artinya :
"Sesungguhnya yang pertama menjadi hitam muka orang-orang yang berdosa adalah
orang-orang meninggalkan shalat. Dan sesungguhnya di dalam jahannam ada sebuah
lembah bernama lamlam. Di dalamnya ada ular-ular besar, panjang dan berbisa yang
akan menyengat orang yang meninggalkan shalat. Racunnya akan bereaksi di dalam
tubuhnya selama 70 tahun, lalu karena racun itu, terlepas semua daging yang ada di
badannya."

Diceritakan dari para ulama Salaf, bahwa ada seorang laki-laki menguburkan saudara
perempuannya yang wafat. Setelah selesai mengubur, ia merasa sekantong uangnya
hilang. Akhirnya ia ingat bahwa uangnya itu terbawa masuk ke kuburan ketika ia
mengubur saudaranya tadi. Lalu ia kembali ke kubur hendak menggali kembali kubur
saudara perempuannya. Ketika ia sedang menggali, keluar api besar dari kubur itu.
Akhirnya ia urungkan niatnya itu dan menutup kembali kubur itu. Lalu sesampainya ia
di rumah, ia menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Akhirnya si ibu
menceritakan bahwa saudaranya itu dulunya sering menyepelekan shalat dan
mengakhirkannya hingga keluar waktunya.
Disebutkan oleh Sayid Ahmad Zaini Dahlan sebuah riwayat :

"Barangsiapa yang melalaikan shalat, Allah akan menyiksanya dengan 15


siksaan : 6 siksaan ketika di dunia, 3 siksaan ketika akan sekarat (sakaratul
maut), 3 siksaan ketika di kuburnya dan 3 siksaan pada hari kiamat kelak.

Adapun 6 siksaan ketika di dunia antara lain :

1. dicabut keberkahan umurnya


2. dihapus tanda-tanda kebaikan di raut mukanya
3. tidak diterima apa yang diamalkannya
4. tidak dikabulkan doanya
5. tidak dapat bagian doa para sholihin
6. dicabut rohnya dalam keadaan tidak beriman
Adapun 3 siksaan ketika akan mati :
1. mati dalam keadaan mengenaskan
2. mati dalam keadaan lapar
3. mati dalam keadaan haus yang sangat, yang bila diberi air
sungai di dunia ini sekalipun tidak dapat hilang hausnya.

Adapun 3 siksaan ketika di kubur :


1. bumi menghimpit tubuhnya hingga remuk tulang-
tulangnya
2. dijadikan kuburnya sebagai bara api yang membakarnya
siang dan malam
3. diumpankan kepadanya ular bear bernama suja agro' yang
akan menggigitnya
Adapun 3 siksaan nanti pada hari kiamat :
1. Malaikat mendatanginya dengan rantai panas menganga
dan panjang mengikatkannya ke lehernya, lalu
memasukkan ke mulutnya hingga tembus ke duburnya
2. Allah tidak memperdulikan nasibnya
3. Allah tidak menghapus dosa-dosanya dengan siksaan-
siksaan neraka yang dirasakannya.
[Risalah Az-Zajr Ala Tarki Ash-Sholah]
Hukum orang yang meninggalkan sholat dalam pandangan 4 madzhab Ahlus
Sunnah Wal Jamaah bahwa orang yang membolehkan meninggalkan sholat
atau memandangnya sebagai sesuatu yang bukan wajib adalah jelas-jelas
telah kafir. Adapun hukum orang yang meninggalkan sholat karena malas,
para ulama berbeda pendapat :

- Imam Hanafi
Orang yang meninggalkan sholat karena malas, maka hukumannya dipukul
hingga keluar darahnya atau dipenjarakan hingga jera dan melaksanakan
sholat.

- Imam Maliki
Orang yang meninggalkan sholat karena malas, hukumannya dibunuh
dengan pedang. Setelah mati, berlaku baginya hukum orang Islam yang lain :
dimandikan, disholatkan, dikubur dan hartanya menjadi harta waris.
- Imam Syafi’i
Orang yang meninggalkan sholat karena malas, biarpun sekali sholat fardhu,
hukumannya adalah dibunuh, dengan syarat sampai keluar waktu sholat tersebut atau
sholat Jum’atnya, dan selama orang tersebut tidak beralasan walaupun berbohong.
Hukuman ini dilakukan oleh penguasa negara (pemerintah Islam) atau yang
berwenang sah dari pemerintah. Sebelum dibunuh, dianjurkan kepada pejabat untuk
menyuruhnya bertaubat dan diberi waktu 3 hari. Kalau tetap tidak mau, dibunuh. Dan
berlaku setelah mati juga hukum-hukum seperti lazimnya kaum muslimin :
dimandikan, dikafani, disholati dan dikubur bersama kaum muslimin serta hartanya
menjadi harta waris.

- Imam Hanbali
Orang yang meninggalkan sholat karena malas, biarpun sekali tanpa dilihat alasannya,
dibunuh dan mati dalam keadaan kafir. Berlaku setelah mati adalah hukum orang
murtad, tidak wajib dimandikan, tidak wajib dikafani, tidak boleh disholati dan tidak
wajib dikuburkan. Boleh diumpankan jazadnya kepada anjing. Hartanya bukan menjadi
harta waris tapi menjadi harta rampasan yang dikembalikan kepada kas negara.

Anda mungkin juga menyukai