INDONESIA
Masyarakat Indonesia yang penuh limpahan karunia rahmat Allah swt.
"Dan berpeganglah kalian semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai
berai" (QS. Al-Imran 103)
"Sesungguhnya mereka yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah menjadi
beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka." (QS. Al-
An'am 159)
Islam menyatukan akidah, syareat (tata cara hidup dan kehidupan lahir batin berdasarkan
maunya Allah), satu kiblat, suri tauladan, pemahaman dan syiar (gaya hidup Islam).
Umat ini adalah umat yang satu dilihat dari segala segi. Umat yang satu yang berhimpun
pada satu aqidah La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, yang berhimpun pada
syariat Islam, berhimpun pada hukum yang satu dalam urusan agama maupun dunia.
Berangkat dari dunia yang sempit, lalu meluas meliputi seluruh dunia.
Cukup sudah kelengahan kita selama ini. Karena kita tidak perduli. Islam yang selalu
mengajarkan kebersamaan. Menekankan pentingnya keseimbangan dan keteraturan,
justru dibuat sebaliknya. Banyak masyarakat muslim menunjukkan tanda-tanda
konfrontasi terhadap sesama. Konsep Ukhuwah Islamiyah sudah dirubah menjadi
program-program kepentingan kelompok-kelompok dan partai. Kemudian mereka saling
menyalahkan, saling menghujat, saling menghina bahkan saling membunuh satu sama
lainnya hanya karena sekedar untuk mencapai kursi politik terbanyak. Mereka lupa
bahwa ini semua adalah rekayasa sekularisme, komunisme, imperialisme dan kolonisme
yang semuanya adalah kafir (haram kalau kita menyebut non-muslim). Yang terus
menerus menggerogoti tubuh umat ini. Agar umat ini lemah, tidak memiliki kekuatan.
Kemudian dengan leluasa mereka dapat melumatkannya.
Kita lihat di daratan Asia, tercium bau amis darah lebih dari tiga puluh juta kaum
muslimin. Mereka adalah korban-korban revolusi komunisme yang menjajaki dunia
Islam antara semenanjung Rusia dan Cina. Ketika Islam menjadi mayoritas mereka
dimusnahkan. Ketika menjadi minoritas mereka dibinasakan. Inilah pertunjukkan
penjagalan manusia yang paling sadis.
Di daratan Afrika, para revolusioner dan reformis menginjak-nginjak darah kaum
muslimin, mengikat ribuan leher di tiang gantungan, dan menguburkannya dalam ribuan
kanal. Kita pernah dengar tentang Poso, Ambon, Manado, Timor-Timur, Checnya,
sampai Palestina yang entah, kapan akan berakhir. Mereka semua dibantai. Dan tidak ada
seorang umat Islampun yang bangkit membela saudaranya. Partai diam, karena takut
kehilangan simpatik, kehilangan suara. Politik Iblis!
Lain lagi ceritanya dengan keadaan harta benda mereka (masyarakat Islam). Tatkala
standar income per kapita individu meningkat sampai $ 6000 per tahun di Amerika
Serikat, income per kapita di sebagian besar masyarakat Islam tertahan pada nilai rata-
rata $ 500 per tahunnya. Hal ini sama dengan 1 : 12, perbedaan yang sangat menakutkan.
Berkurangnya persediaan bahan pangan di sebagian besar negeri yang dihuni oleh
masyarakat Islam. Meskipun Negara-negara tersebut terkenal memiliki lahan pertanian
Dari sisi sosial, mayoritas kaum muslimin yang berdomisili dan belajar di Negara-negara
Kafir menunjuk pemimpin mereka bukan dari orang-orang Islam. Bahkan, mereka
dibesarkan dalam buaian gereja yang menebarkan dendam dan permusuhan terhadap
kaum muslimin. Hilang karisma Islam dalam diri mereka, terganti dengan kebudayaan
Barat kafir, dan tenggelam dalam kesenangan sesaat yang tidak berharga. Masyarakat
Islam sudah kehilangan arah dan kebingungan di antara beragam ideologi, baik yang
mengatasnamakan agama ataupun partai, yang membuat masyarakat Islam terpecah ke
dalam banyak kelompok (firqoh) yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bukan
nama Islam yang diangkat dan dibesarkan, tapi nama kelompok.
Inilah rangkuman realitas yang ada. Siapa yang mau perduli selain kita. Sementara kita
yang mengerti tentang Islam, justru terlena dengan perbedaan pendapat yang dibesar-
besarkan, sambil merasa "Aku Lebih Baik darinya" padahal itu kata-kata iblis. Bangkit!
Kita rubah sekarang. Habis tenaga dan pikiran dipakai untuk saling menghujat, saling
menyalahkan, bahkan membenci sambil mencaci-maki, hanya karena pura-pura
memelihara aqidah yang benar dari kemusyrikan dan bid’ah padahal lupa, semua itu
tidak dicontohkan oleh Kanjeng Rasul Muhammad saw. Sementara hal-hal yang krusial
dalam membangun umat yang semakin buruk ini kita abaikan. Sangat jauh berbeda
antara yang terjadi dahulu dan sekarang. Ukhuwah yang dibangun oleh Rasulullah Saw
begitu kokoh. Itsar (mengorbankan kepentingan lahir batin pribadi demi kemaslahatan
kepentingan orang lain) yang ditanam pada benak dan jiwa para sahabat-sahabat Rasul
begitu kuat.
“Dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas diri mereka sendiri, walaupun mereka
dalam kesusahan.” (Q.S.59 : 9)
Mereka rela mengorbankan jiwa dan harta karena cinta. Cintanya kepada Allah,
Rasulullah dan kaum Muslimin seluruhnya. Mereka saling menghargai, saling
menghormati dan saling menjaga perasaan satu dengan lainnya. Mereka memahami betul
setiap pesan Ukhuwah dalam Al-Quran dan Sunnah.
”Ya Allah jadikanlah kami, bangsa Indonesia, Jaman Marhuman, jamaah yang
mendapatkan limpahan karunia rohmat dari Allah SWT.”
Semoga niat yang suci, yang baik ini, Allah berkenan mewujudkannya.
Segala bentuk pertolongan hanya dari Allah SWT akan segera kita peroleh dan
kita nikmati.
Aamin yaa robbal ’aalamiin............
Jam’an Marhuman Indonesia
MAJLIS AL-IHYA BOGOR ~ INSAN KAMIL
Jl. Batutapak, Pasir Jaya, Kota Bogor Barat, Bogor 16619
Telp. (0251) 632109 – 639930 Fax. (0251) 7520272 HP. (0818) 177857
Http://www.al-ihyainsankamil.com E-Mail: al-ihyabogor@plasa.com
Tiada Hari Tanpa Mengaji – Mengejar Ridlo Ilahi Robbi
JAM’AN MARHUMAN
INDONESIA
Masyarakat Indonesia yang penuh limpahan karunia rahmat Allah swt.