Anda di halaman 1dari 29

PENDAHULUAN Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit

kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WH tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.! Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim. Kanker serviks disebabkan oleh beberapa jenis virus yang disebut human papillomavirus "H#$%. $irus ini menyebar melalui kontak seksual. &ubuh perempuan kebanyakan mampu melawan in'eksi H#$.( Biasanya kanker serviks berkembang lambat bahkan mungkin tidak memiliki gejala tetapi dapat ditemukan dengan tes #ap smear "prosedur dimana sel)sel yang dikorek dari leher rahim dan melihat di bawah mikroskop%.

BAB I LAPORAN KASUS *eorang wanita +, ,- tahun. #, "semuanya lahir spontan% datang ke poliklinik kebidanan dan kandungan dengan keluhan sering keputihan. #asien mengeluh bahwa kurang lebih ( bulan terakhir sering keputihan yang baunya tidak seperti biasa dan mengeluarkan darah saat senggama. *elama . hari ini, pasien sering mengeluarkan darah spontan dari kemaluannya. *ebelumnya pasien telah berobat ke dokter, dikatakan diberi obat untuk keputihan dan perdarahan namun sampai saat ini keluhan belum hilang. Anamnesis tambahan #asien bekerja sebagai ibu rumah tangga sedangkan suami pasien adalah seorang supir truk antar kota. #asien sering ditinggal pergi ke luar kota oleh suaminya, karena jenuh ia asering merokok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan Keadaan umum sakit sedang, kompos mentis. &anda vital / 0rekuensi nadi 1-23menit regular isi cukup, &ekanan darah !!-34- mmHg, 0rekuensi napas (,23menit, *uhu 54,678. Status genera is 9ata / Konjungtiva agak pucat, sklera tak ikterik :antung / ;: I)II murni, gallop ")%, murmur ")% #aru / $esikuler, ronki ")%, whee<ing ")% =bdomen / lemas, akut abdomen ")%, massa ")% >kstremitas / akral hangat, agak pucat, edema ")%

Status ginek! !gi Inspeksi / vulva dan uretra tenang, uretra tak tampak tanda radang Inspekulo / tampak porsio erosi arah jam (, mudah berdarah, 'lour "?%, massa ")%, dinding vagina licin, massa ")%, dilakukan pap smear kemudian di lakukan tes I$= "?% $aginal toucher / uterus bentuk dan ukuran normal, ante'leksi, nyeri goyang ")%, parametrium lemas, massa adneksa ")% Hasil pemeriksaan laboratorium / Hb 6gr3dl, leukosit !.--- gr3dl, trombosit (@---. hari kemudian di dapatkan hasil pap smear H*IA

BAB II PE"BAHASAN KASUS =;=9;>*I* !. Identitas #asien ;ama Bmur :enis Kelamin #ekerjaan (. Keluhan Btama ) / ;y.+ / ,- tahun / Wanita / Ibu rumah tangga / sering keputihan

Ciwayat #enyakit *ekarang / keputihan dalam ( bulan terakhir, mengeluarkan darah saat senggama, . hari terakhir mengeluarkan darah spontan dari kemaluan.

Ciwayat Kebiasaan / merokok

I;&>C#C>&=*I K=*B* *ering keputihan dengan bau tidak seperti biasa 9engeluarkan darah saat senggama 9engeluarkan darah spontan *udah diberi obat tetapi tidak kunjung sembuh *uami seorang supir truk antar kota Kebiasaan merokok

HI# &>*I*
4

Berdasarkan hasil anamnesis yang didapat, maka hipotesis yang dipikirkan adalah / 8a *erviks #ada kasus ini pasien mengeluh perdarahan kontak pasca coitus atau pendarahan pasca senggama. Dari segi epidemiologi, perdarahan kontak lebih sering terjadi pada usia 5. tahun ke atas, sedangkan pada usia kurang dari (- tahun, insiden dapat terjadi namun masih minim. #ada usia di bawah (- tahun, perdarahan dapat terjadi dikarenakan struktur epitel pada daerah servi2 dan vagina yang masih belum matang dan coitus yang sering dilakukan pada 'ase tersebut. *edangkan pada usia yang lebih tinggi "5. tahun ke atas% gejala dapat dihubungkan dengan riwayat dan aktivitas sehari)hari, salah satunya adalah aktivitas seksual. =ktivitas seksual cenderung meningkat pada usia tersebut, sehingga in'eksi yang berulang pada usia sebelumnya dapat disalurkan pada usia ini. *ehingga dapat berlanjut menjadi kanker. 9ekanisme dari perdarahan kontak berhubungan dengan 'aktor penyebabnya. Bmumnya sangat berhubungan dengan si'at epitel dari jalan lahir. *eperti adanya erosi pada serviks dan 8a *erviks yang menyebabkan dinding dari serviks menjadi lebih tipis sehingga jika coitus terjadi, dapat menyebabkan perlukaan dan menyebakan perdarahan. *alah satu diagnosis yang dapat membedakan antara perdarahan kontak dan 'isiologis adalah dari gejala klinisnya. #asien ini juga mengeluh mengalami keputihan. Keputihan ada ( macam yaitu yang 'isiologi s dan patologis. Aeukorea dikatakan patologis jika terjadi peningkatan volume "khususnya jika membasahai pakaian%, terdapat bau yang khas, perubahan konsistensi maupun perubahan warna. Aeukorea patologis dapat disebabkan oleh kanker. #ada kanker sel bertumbuh sangat cepat secara abnormal dan mudah terjadi kerusakan sel, pada carcinoma cervi2 terjadi pengeluaran cairan yang banyak disertai bau busuk akibat terjadinya proses pembusukan dari sel yang rusak dan sering kali disertai darah yang tidak segar akibat pecahnya pembuluh darah yang bertambah untuk memberikan makanan dan oksigen pada sel kanker tersebut. In'eksi In'eksi 9erupakan penyebab utama dari in'eksi yang patologis, dapat berupa in'eksi vagina "vaginitis%, trikomonas, candida dan serviks "servisitis%. #enyebab terbesar
5

dari in'eksi adalah hubungan seksual. In'eksi gonoroe yang paling sering terjadi akibat hubungan seksual. keputihan juga bisa disebabkan karena bergesernya bakteri normal oleh bakteri patologis yang menyebabkan pH di vagina menjadi basa sehingga bakteri patologis lainnya dapat berkembang di daerah vagina.Keputihan karena #9* bers'iat abnormal dalam warna, bau atau jumlahnya, dapat disertai gatal pembengkakan disuria, nyeri perut atau pinggang. *ebab lain masuknya kuman bisa pada waktu pemeriksaan dalam, pertolongan persalinan atau abortus. *isa plasenta ;y. + juga mengeluh mengalami pendarahan spontan. #endarahan spontan juga dapat terjadi akibat sisa plasenta yang masih tertinggal didalam rahim. *isa plasenta ini biasanya disertai dengan nyeri saat pendarahan spontan. =;=9;>*I* &=9B=H=; Ciwayat penyakit sekarang Bagaimana si'at keputihanD =pakah kental atau cairD =pakah berwarna atau tidakD :ika ya seperti apaD =pakah berbau amisD =pakah disertai rasa gatalD =pakah ada rasa nyeriD =pakah ada rasa cepat lelahD =dakah penurunan berat badanD

Ciwayat penyakit dahulu =pakah pernah menderita hal yang sama sebelumnyaD
6

Ciwayat keluarga =pakah ada keluarga yang mengalami hal serupaD

Ciwayat kebiasaan =pakah sering berganti pasangan seksualD Bagaimana riwayat kebersihan kemaluanD =pakah sering membersihkan kemaluan dengan sabunD Bagaimana diet selama iniD Bagaimana lingkungan tempat tinggalD

Ciwayat lain)lain =pakah ada perpanjangan masa haidD 9enikah pada usia berapaD Hamil pertama pada usia berapaD

#>9>CIK*==; 0I*IK Hasil pemeriksaan Kesadaran compos mentis ;adi 1-23menit &ekanan darah !!-34;a'as (,23menit Interpretasi ;ormal ;ormal 9enurun &achipnoe, akibat pendarahan yang dialami pasien, tubuh merasa kekurangan
(

;ilai normal 4-)!--23menit !(-36!4)(-23menit

karena

transportasinya berkurang yaitu Hb, maka dari itu sebagai kompensasi

*uhu 54,678

perna'asan meningkat ;ormal

54,.)5@,(78

*tatus generalis 9ata / Konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterik Konjugtiva pucat dimungkinkan terjadi anemia akibat pendarahan pervaginam yang dialami pasien terlalu banyak :antung / ;: I)II murni, gallop ")%, murmur ")% ;ormal #aru / $esikuler, ronki ")%, whee<ing ")% ;ormal =bdomen / Aemas, akut abdomen ")%, massa ")% ;ormal >kstremitas / =kral hangat, agak pucat, edema ")% =gak pucat dimungkinkan karena anemia *tatus ginekologi Inspeksi / $ulva dan uretra tenang, uretra tak tampak tanda radang ;ormal Inspekulo / &ampak portio erosi arah jam (, mudah berdarah, 'luor ")%, masa ")%, dinding vagina licin, masa ")%, dilakukan pap smear, kemudian dilakukan tes I$= hasil "?% >rosi portio adalah terkikisnya permukaan epitel portio akibat suatu peradangan atau perlukaan, biasanya disebabkan oleh in'eksi kuman atau virus.

$aginal toucher Bterus bentuk dan ukuran normal, ante'leksi, nyeri goyang ")%, parametrium lemas, masa adneksa ")% ;ormal

#>9>CIK*==; #>;B;:=;E Aaboratorium Hasi 6 g3dA !..--Ni ai n!rma !( F !, g3dA ..--- F !-.---3Gl #r!mb!sit (@-.--!.-.--- F ,--.---3Gl Interpretasi =nemia Aeukositosis 9enunjukkan adanya proses in'eksi atau radang akut ;ormal

Hb Leuk!sit

&es I$= Inspeksi $isua dengan Asam asetat . 9erupakan deteksi dini yang dapat =nda lakukan di klinik. 8aranya dengan mengoleskan larutan asam asetat 5H).H ke leher rahim, kemudian mengamati apakah ada perubahan warna, misalnya muncul bercak putih. :ika ada, berarti kemungkinan terdapat in'eksi pada serviks dan harus dilakukan pemeriksaaan lanjutan. #ada kasus didapatkan hasil I$= "?%, hasil ini mengarah pada diagn!sis ser%iks pra&kanker.5

#ap smear Dikenal juga dengan sebutan #apanicolaou test, #ap test, cervical smear, smear test. #emeriksaan pap smear memiliki berbagai kelebihan/ biaya murah, waktu cepat dan hasil akurat. &es ini dapat dilakukan kapan saja kecuali saat masa haid atau menstruasiI
9

setidaknya satu tahun sekali. #emeriksaan dilakukan di atas meja periksa kandungan oleh dokter3bidan yang sudah terlatih dengan menggunakan spekulum untuk membantu membuka alat kelamin wanita. *etelah vagina terbuka, bagian leher rahim diusap dengan spatula secara melingkar untuk mengambil contoh sel endoserviks. Kemudian hasil usapan tersebut diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui apakah ada sel abnormal, in'eksi atau radang. 9elakukan pap smear secara teratur dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker serviks. #ada kasus didapatkan hasil H*IA "High)grade *Juamous >pethaleal Aession%, ini berarti bahwa terdapat perubahan yang jelas dalam ukuran dan bentuk abnormal sel)sel "prakanker% yang terlihat berbeda dengan sel)sel normal. 9engacu pada m!derate sampai se%ere pra&'an'er( #emeriksaan yang di anjurkan Kolposkopi "juga disebut biopsi kolposkopi% adalah sebuah prosedur yang menggunakan instrumen Biopsi Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinoma. dengan lensa pembesar, disebut kolposkop, untuk memeriksa leher rahim apakah ada kelainan. :ika jaringan abnormal ditemukan, biopsi biasanya dilakukan.

DI=E; *I* Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan 'isik yang dilakukan, pasien tersebut dapat didiagnosis sebagai lesi prekanker et causa H#$. Hal ini didasarkan atas hasil I$= "?% dan papsmear H*IA. Dengan diagnosis banding cervicitis. #=& 0I*I A EI

10

Karsinoma serviks adalah penyakit yang progresi', mulai dengan intraepitel, berubah menjadi neoplastik, dan akhirnya menjadi kanker serviks setelah !- tahun atau lebih. *ecara histopatologi lesi pre invasi' biasanya berkembang melalui beberapa stadium displasia "ringan, sedang dan berat% menjadi karsinoma insitu dan akhirnya invasi'. Berdasarkan karsinogenesis umum, proses perubahan menjadi kanker diakibatkan oleh adanya mutasi gen pengendali siklus sel. Een pengendali tersebut adalah onkogen, tumor supresor gene, dan repair genes. nkogen dan tumor supresor gen mempunyai e'ek yang berlawanan dalam karsinogenesis, dimana onkogen memperantarai timbulnya trans'ormasi maligna, sedangkan tumor supresor gen akan menghambat perkembangan tumor yang diatur oleh gen yang terlibat dalam pertumbuhan sel. 9eskipun kanker invasive berkembang melalui perubahan intraepitel, tidak semua perubahan ini progres menjadi invasi'. Aesi preinvasi' akan mengalami regresi secara spontan sebanyak 5 ) 5.H. Bentuk ringan "displasia ringan dan sedang% mempunyai angka regresi yang tinggi. Waktu yang diperlukan dari displasia menjadi karsinoma insitu "KI*% berkisar antara ! F @ tahun, sedangkan waktu yang diperlukan dari karsinoma insitu menjadi invasi' adalah 5 F (- tahun. #roses perkembangan kanker serviks berlangsung lambat, diawali adanya perubahan displasia yang perlahan)lahan menjadi progresi'. Displasia ini dapat muncul bila ada aktivitas regenerasi epitel yang meningkat misalnya akibat trauma mekanik atau kimiawi, in'eksi virus atau bakteri dan gangguan keseimbangan hormon. Dalam jangka waktu @ F !- tahun perkembangan tersebut menjadi bentuk preinvasi' berkembang menjadi invasi' pada stroma serviks dengan adanya proses keganasan. #erluasan lesi di serviks dapat menimbulkan luka, pertumbuhan yang ekso'itik atau dapat berin'iltrasi ke kanalis serviks. Aesi dapat meluas ke 'orniks, jaringan pada serviks, parametria dan akhirnya dapat menginvasi ke rektum dan atau vesika urinaria. $irus D;= ini menyerang epitel permukaan serviks pada sel basal <ona trans'ormasi, dibantu oleh 'aktor risiko lain mengakibatkan perubahan gen pada molekul vital yang tidak dapat diperbaiki, menetap, dan kehilangan si'at serta kontrol pertumbuhan sel normal sehingga terjadi keganasan. Berbagai jenis protein diekspresikan oleh H#$ yang pada dasarnya merupakan pendukung siklus hidup alami virus tersebut. #rotein tersebut adalah >!, >(, >,, >., >4, dan >@ yang merupakan segmen open reading 'rame " C0%. Di tingkat seluler, in'eksi H#$ pada 'ase laten bersi'at epigenetic.
11

#ada in'eksi 'ase laten, terjadi terjadi ekspresi >! dan >( yang menstimulus ekspresi terutama terutama A! selain A( yang ber'ungsi pada replikasi dan perakitan virus baru. $irus baru tersebut mengin'eksi kembali sel epitel serviks. Di samping itu, pada in'eksi 'ase laten ini muncul reaksi imun tipe lambat dengan terbentuknya antibodi >! dan >( yang mengakibatkan penurunan ekspresi >! dan >(. #enurunan ekspresi >! dan >( dan jumlah H#$ lebih dari K .-.--- virion per sel dapat mendorong terjadinya integrasi antara D;= virus dengan D;= sel penjamu untuk kemudian in'eksi H#$ memasuki 'ase akti'. >kspresi >! dan >( rendah hilang pada pos integrasi ini menstimulus ekspresi onkoprotein >4 dan >@. *elain itu, dalam karsinogenesis kanker serviks terin'eksi H#$, protein .5 "p.5% sebagai supresor tumor diduga paling banyak berperan. 0ungsi p.5 wild type sebagai negative control cell cycle dan guardian o' genom mengalami degradasi karena membentuk kompleks p.5)>4 atau mutasi p.5. Kompleks p.5)>4 dan p.5 mutan adalah stabil, sedangkan p.5 wild type adalah labil dan hanya bertahan (-)5- menit. =pabila terjadi degradasi 'ungsi p.5 maka proses karsinogenesis berjalan tanpa kontrol oleh p.5. leh karena itu, p.5 juga dapat dipakai sebagai indikator prognosis molekuler untuk menilai baik perkembangan lesi pre)kanker maupun keberhasilan terapi kanker serviks. Dengan demikian dapatlah diasumsikan bahwa pada kanker serviks terin'eksi H#$ terjadi peningkatan kompleks p.5)>4. Dengan pernyataan lain, terjadi penurunan p.5 pada kanker serviks terin'eksi H#$. Dan, seharusnya p.5 dapat dipakai indikator molekuler untuk menentukan prognosis kanker serviks. Bila pembuluh lim'e terkena invasi, kanker dapat menyebar ke pembuluh getah bening pada servikal dan parametria, kelenjar getah bening obtupator, iliaka eksterna dan kelenjar getah bening hipogastrika. Dari sini tumor menyebar ke kelenjar getah bening iliaka komunis dan pada aorta. *ecara hematogen, tempat penyebaran terutama adalah paru)paru, kelenjar getah bening mediastinum dan supravesikuler, tulang, hepar, empedu, pankreas dan otak., #>;=&=A=K*=;==; !. Cawat inap (. #engobatan untuk lesi prakanker pasien dianjurkan untuk melakukan /

12

Kriosurgeri A>># "Aoop >lectrosurgical >2cision #rocedure% Kauterisasi

5. Aakukan pemeriksaan biopsi untuk memastikan 8a serviks Bntuk anemia pada pasien ini dapat diberi preparat besi dan vitamin B kompleks #C E; *I* =d vitam =d 'ungsionam =d sanasionam / dubia ad malam / dubia ad malam / dubia ad malam

B=B III &I;:=B=; #B*&=K=

Anat!mi Ser%iks

13

*erviks uteri atau biasa disebut serviks terdapat di setengah hingga sepertiga bawah uterus, berbentuk silindris, dan menghubungkan uterus dengan vagina melalui kanal endoservikal. *erviks uteri terdiri dari portio vaginalis, yaitu bagian yang menonjol ke arah vagina dan bagian supravaginal. #anjang serviks uteri kira)kira (,. F 5cm dan memiliki diameter ( ) (,.cm. #ada bagian anterior serviks berbatasan dengan kantung kemih. #ada bagian posterior, serviks ditutupi oleh peritoneum yang membentuk garis cul-de-sac., Bagian) bagian serviks/ a. >ndoserviks / sering disebut juga sebagai kanal endoserviks. b. >ktoserviks "eksoserviks% / bagian vaginal serviks c. s >ksternal / pembukaan kanal endoserviks ke ektoserviks d. 0orniks / re'leksi dinding vaginal yang mengelilingi ektoserviks e. s Internal/ bagian batas atas kanal #ada serviks terdapat <ona tras'ormasi " transformation zone ), yaitu/ area terjadinya perubahan 'isiologis sel)sel skuamos dan kolumnar epitel serviks. &erdapat ( ligamen yang menyokong serviks, yaitu ligamen kardinal dan uterosakral. Aigamen kardinal adalah jaringan 'ibromuskular yang keluar dari segmen bawah uterus dan serviks ke dinding pelvis lateral dan menyokong serviks. Aigamen uterosakral adalah jaringan ikat yang mengelilingi serviks dan vagina dan memanjang hingga vertebra. *erviks memiliki sistem lim'atik melalui rute parametrial, kardinal, dan uterosakral.

14

=natomi rahim wanita. Hist! !gi Ser%iks *erviks adalah bagian in'erior uterus yang struktur histologinya berbeda dari bagian lain uterus. *truktur histologi serviks terdiri dari/ a. >ndoserviks / >pitel selapis silindris penghasil mukus b. *erabut otot polos polos hanya sedikit dan lebih banyak jaringan ikat padat "6.H%. c. >ktoserviks / Bagian luar serviks yang menonjol ke arah vagina dan memiliki lapisan basal, tengah, dan permukaan. >ktoserviks dilapisi oleh sel epitel skuamos nonkeratin. #ertemuan epitel silindris endoserviks dengan epitel skuamos eksoserviks disebut taut skuamokolumnar "squamocolumnar junction, *8:%. >pitel serviks mengalami beberapa perubahan selama perkembangannya sejak lahir hingga usia lanjut. *ehingga, letak taut skuamokolumnar ini juga berbeda pada perkembangannya. a. *aat lahir, seluruh serviks yang LterpajanM dilapisi oleh epitel skuamos. b. *aat dewasa muda, terjadi pertumbuhan epitel silindris yang melapisi endoserviks. >pitel ini tumbuh hingga ke bawah ektoserviks, sehingga epitel silindris terpajan dan letak taut berada di bawah eksoserviks. c. *aat dewasa, dalam perkembangannya terjadi regenerasi epitel skuamos dan silindris. *ehingga epitel skuamos kembali melapisi seluruh ektoserviks dan terpajan, dan letak taut kembali ke tempat awal. =rea tempat bertumbuhnya kembali epitel skuamos atau tempat antara letak taut saat lahir dan dewasa muda disebut <ona trans'ormasi. LESI PRA KANKER Kanker merupakan penyakit sel dengan ciri kegagalan atau gangguan dalam mengatur multiplikasi dan 'ungsi homeostatiknya dalam organisme multiseluler. *i'at umum penyakit kanker adalah pertumbuhan yang berlebihan, gangguan di'erensiasi sel, bersi'at invasi, bersi'at metastatic, bersi'at herediter, terjadi pergeseran metabolisme menuju makromolekul dalam bentuk nukleosida dan asam amino yang meningkatkan kebutuhan karbohidrat untuk pertumbuhannya. =dapun cara sel kanker mengganggu hospes adalah dengan melakukan
15

pendesakan terhadap organ sekitarnya, menghancurkan jaringan sekitarnya, gangguan sistemik karena metastase dan mungkin mengeluarkan toksin sehingga hospes tampak toksis. Kanker serviks adalah penyakit kanker terbanyak kedua di seluruh dunia setelah kanker payudara " mencapai !.H dari seluruh kanker pada wanita%. Di beberapa negara bahkan menjadi penyebab kanker terbanyak pada wanita dengan kontribusi (-)5-H. Di negara berkembang keganasan pada serviks merupakan penyebab kematian wanita karena kanker terbanyak sedangkan di negara maju menjadi penyebab kematian nomor dua. Di Indonesia, Departemen Kesehatan CI tahun (--, mencatat kanker serviks sebagai urutan pertama kanker yang diderita wanita dengan rata)rata usia penderita didiagnosa pada umur diatas .- tahun, namun kanker ini dapat saja muncul dini pada wanita di usia (-)an tahun. . *etiap tahun di seluruh dunia terdapat 4--.--- kanker serviks invasi' baru dan 5--.--- kematian. Di negara barat yang maju kanker serviks hanya mencapai ,)4H dari seluruh penyakit kanker pada wanita. #erbedaan yang besar ini disebabkan oleh penggunaan metode skrining massal yang sudah e'ekti'. *ebagian kasus kanker serviks pada negara berkembang terdiagnosis pada stadium lanjut. 0aktor)'aktor yang berperan dalam hal ini adalah kurang e'ekti'nya program skrining baik in'rastruktur, tehnik dan organisasinya. #enyebab lain adalah 'aktor geogra'is, 'inansial dan budaya. Wanita dengan kanker serviks tampaknya belum merasakan gejala pada stadium dini penyakit dan sebagian besar mencari pertolongan saat mereka gejala sudah muncul. Kira)kira hanya . H wanita di negara berkembang melakukan skrining pada periode . tahun terakhir, sedangkan @-H wanita di =merika *erikat dan >ropa telah melakukan skrining sedikitnya satu kali. Kanker serviks merupakan penyakit yang sangat dapat dihindari karena

perkembangannya yang dinilai relati' lambat, dengan lesi)lesi pre)kanker yang secara bertahap berkembang melalui beberapa stadium yang dapat dikenali "multistep% melalui program)program skrining sitologi sebelum akhirnya menjadi kanker invasi'. #enyakit ini memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika dapat didiagnosa sebelum berkembang menjadi kanker invasi', melalui operasi, radioterapi serta kemoterapi. ;amun demikian, kanker serviks invasi' tetap memiliki angka kematian yang signi'ikan bahkan tertinggi pada penyakit kanker wanita. LESI PREKANKER PADA SER$IKS
16

*el)sel pada permukaan serviks kadang tampak abnormal tetapi tidak ganas. #ara ilmuwan yakin bahwa beberapa perubahan abnormal pada sel)sel serviks merupakan langkah awal dari serangkaian perubahan yang berjalan lambat, yang beberapa tahun kemudian bisa menyebabkan kanker. Karena itu beberapa perubahan abnormal merupakan keadaan prekanker yang bisa berubah menjadi kanker. *aat ini telah digunakan istilah yang berbeda untuk perubahan abnormal pada sel)sel di permukaan serviks, salah satu diantaranya adalah lesi skuamosa intraepitel "lesi artinya kelainan jaringan, intraepitel artinya sel)sel yang abnormal hanya ditemukan di lapisan permukaan%. *ecara histopatologi karsinoma serviks terdini dari ( jenis, yaitu/ jenis karsinoma epidermoid "1.H% dan jenis adenokar)sinoma ".H%. #roses perubahan sel kolumner endoserviks menjadi sel skuamosa ektoserviks terjadi secara 'isiologik pada setiap wanita yang disebut sebagai proses metaplasia. Karena adanya 'aktor)'aktor risiko yang bertindak sebagai ko)karsinogen, proses metaplasia 'isiologis ini dapat berubah menjadi proses displasia yang bersi'at patologis. =danya proses displasia inilah yang dinamakan sebagai lesiprakanker atau disebut sebagai Cervical Intraepithelial Neo-plasia "8I;% atau ;eoplasia Intraepitel *erviks ";I*%. #erubahan pada sel)sel ini bisa dibagi ke dalam ( kelompok/ !. Aesi tingkat rendah 9erupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel yang membentuk permukaan serviks. Beberapa lesi tingkat rendah menghilang dengan sendirinya. &etapi yang lainnya tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal, membentuk lesi tingkat tinggi. Aesi tingkat rendah juga disebut displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal ! ";I* !%. Aesi tingkat rendah paling sering ditemukan pada wanita yang berusia (.)5. tahun, tetapi juga bisa terjadi pada semua kelompok umur. (. Aesi tingkat tinggi / ditemukan sejumlah besar sel prekanker yang tampak sangat berbeda dari sel yang normal. #erubahan prekanker ini hanya terjadi pada sel di permukaan serviks. *elama berbulan)bulan bahkan bertahun)tahun, sel)sel tersebut tidak akan menjadi ganas dan tidak akan menyusup ke lapisan serviks yang lebih dalam. Aesi tingkat tinggi juga disebut displasia
17

menengah atau displasia berat, ;I* ( atau 5, atau karsinoma in situ. Aesi tingkat tinggi paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 5-),- tahun. :ika sel)sel abnormal menyebar lebih dalam ke dalam serviks atau ke jaringan maupun organ lainnya, maka keadaannya disebut kanker serviks atau kanker serviks invasi'. Kanker serviks paling sering ditemukan pada usia diatas ,- tahun. Aesi prakanker serviks tersebut di atas dibagi menjadi / 8I; I / sesuai dengan displasia ringan. 8I; II /sesuai dengan displasia sedang. 8I; III / sesuai dengan displasia berat. *ehingga perkembangan kanker leher rahim dapat digambarkan sebagai berikut / 8I; I FN 8I; II FN 8I; III FN 8I* FN 8a invasi'. 8I* O Carcinoma Insitu.

&abel .!.Waktu yang Diperlukan oleh #enderita Displasia untuk 9en:adi Karsinoma Insitu #ingkat Disp asia *angat ringan Cingan *edang Berat KANKER SER$IKS )aktu * bu an + 6( " @ tahun % .6 " . tahun % 56 " 5 tahun % !( " ! tahun %

18

=. #>;E>C&I=; Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya. B. >&I A EI #enyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa 'aktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain / !. Bmur pertama kali melakukan hubungan seksual #enelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia (tahun dianggap masih terlalu muda (. :umlah kehamilan dan partus Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. *emakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks. 5. :umlah perkawinan

19

Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti)ganti pasangan mempunyai 'aktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini. ,. In'eksi virus In'eksi virus herpes simpleks "H*$)(% dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata diduga sebagai 'actor penyebab kanker serviks. .. *osial >konomi Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin 'aktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gi<i, imunitas dan kebersihan perseorangan. #ada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh. 4. Hygiene dan sirkumsisi Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan)kumpulan smegma. @. 9erokok dan =KDC "alat kontrasepsi dalam rahim% 6. 9erokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian =KDC akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi in'eksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks. 8. KA=*I0IK=*I #>C&B9BBH=; *>A =K=; K=;K>C* *>C$IK* 9ikroskopis !. Displasia Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi pada dua pertiga epidermihampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
20

(. *tadium karsinoma insitu #ada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks. 5. *tadium karsionoma mikroinvasi' #ada karksinoma mikroinvasi', disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih . mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker. ,. *tadium karsinoma invasi' #ada karsinoma invasi' perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. #etumbuhan invasi' muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan 'orniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri. .. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks #ertumbuhan ekso'ilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa in'iltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan. #ertumbuhan endo'ilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesi' meluas ke 'orniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium. #ertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah bentuk menjadi ulkus. 9akroskopis !. *tadium preklinis
21

&idak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa (. *tadium permulaan *ering tampak sebagian lesi sekitar osteum e2ternum 5. *tadium setengah lanjut &elah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio ,. *tadium lanjut &erjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah. D. E>:=A= KAI;I* !. #erdarahan. *i'atnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang)kadang perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. #ada jenis intraservikal perdarahan terjadi lambat. (. Biasanya menyerupai air, kadang)kadang timbulnya sebeluma ada perdarahan. #ada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai in'eksi sehingga cairan yang keluar berbau. >. #>9>CIK*==; DI=E; *&IK !. *itologi3#ap *mear Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian)bagian yang tidak terlihat. Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi. (. *chillentest >pitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna. 5. Koloskopi
22

9emeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan !-),- kali. Keuntungan I dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan biopsy. Kelemahan I hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat. ,. Kolpomikroskopi 9elihat hapusan vagina "#ap *mear% dengan pembesaran sampai (-- kali .. Biopsi Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya. 4. Konisasi Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan)kelainan yang jelas. E. &erapi !. Irradiasi (. Dosis #enyinaran ditujukan pada jaringan karsinoma yang terletak diserviks 5. Komplikasi irradiasi Dapat dipakai untuk semua stadium Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk &idak menyebabkan kematian seperti operasi.

23

,.

Kerentanan kandungan kencing Diarrhea #erdarahan rectal 0istula vesico atau rectovaginalis

perasi perasi Wentheim dan lim'atektomi untuk stadium I dan II perasi *chauta, histerektomi vagina yang radikal

.. Kombinasi Irradiasi dan pembedahan &idak dilakukan sebagai hal yang rutin, sebab radiasi menyebabkan bertambahnya vaskularisasi, odema. *ehingga tindakan operasi berikutnya dapat mengalami kesukaran dan sering menyebabkan 'istula, disamping itu juga menambah penyebaran kesistem lim'e dan peredaran darah. 4. 8ytostatika / Bleomycin, terapi terhadap karsinoma serviks yang radio resisten. . H dari karsinoma serviks adalah resisten terhadap radioterapi, diangap resisten bila 6)!minggu post terapi keadaan masih tetap sama.

H. #>;8>E=H=; Berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, dan tidak merokok. Bersihkan organ vital dengan air yang bersih. 9engganti celana dalam minimal dua kali sehari.

24

:aga kelembaban organ kewanitaan anda Aakukan pemeriksaan pap smear dan H#$)D;= secara rutin untuk deteksi dini kanker leher Cahim

PAP S"EAR =. #>;D=HBAB=; #ap smear adalah suatu cara mendeteksi secara dini kanker servik. ;amun pap smear belum terbukti mampu meningkatkan temuan kanker serviks stadium dini dan lesi kanker. #emeriksaan pap smear murah dan cepat, dapat dilakukan dipelayanan kesehatan terdekat, misalnya / puskesmas, rumah bersalin, rumah sakit, praktek dokter, maupun bidan. B. D>0I;I*I De'inisi #ap smear sendiri adalah suatu metode pemeriksaan sel)sel yang di ambil dari leher rahim dan kemudian di periksa di bawah mikroskop untuk dilihat perubahan)perubahan yang terjadi dari sel)sel tersebut. 8. P=;E #>CAB DI #=# *9>=C Pang perlu di pap smear antara lain/ !. (. 5. ,. .. 4. @. 6. Ciwayat seksual saat remaja 3 aktivitas seksual di usia dini 9emiliki pasangan seks yang banyak "multiple% Ciwayat penyakit menular seksual "#9*% Ciwayat keluarga dengan kanker serviks In'eksi human papiloma virus "H#$% #erokok In'eksi HI$ #ernah melahirkan lebih dari 5 kali

D. K=#=; #=# *9>=C DIA=KBK=; #ap smear pertama kali dilakukan sekitar 5 tahun setelah hubungan seksual pertama, atau pada usia (! tahun, petunjuk selanjutnya sebagai berikut /

25

!. (. 5.

Bsia (!)(1 tahun / sekali setahun pap smear reguler atau setiap ( tahun menggunakan pap Bsia 5-)41 tahun / setiap ( ) 5 tahun jika memiliki hasil tes normal secara berurutan Aebih dari @- tahun dapat menghentikan pap smear jika memiliki hasil 5 tes normal secara

smear berbasis cairan

berurutan dan pap smear normal selama !- tahun >. #>C*I=#=; #=# *9>=C #ersiapan pada pasien, antara lain / !. (. 5. ,. !. (. 5. ,. .. &idak melakukan hubungan seksual ,6 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim Waktu yang tepat pengambilan lendir adalah ( minggu sesudah haid :angan menggunakan pembasuh antiseptic atau sabun disekitar vagina selama @( jam #ada saat pengambilan lendir usahakan otot)otot vagina rileks 0ormulir konsultasi sitologi *patula ayre yang dimodi'ikasi atau cytobrush byek glass *pekulum cocor bebek &abung berisi larutan 'iksasi alkohol 1.H

sebelum pengambilan lendir #ersiapan alat pap smear /

0. 8=C= #>;E=9BIA=; *>DI=; #=# *9>=C 8ara pengambilan sedian pap smear "lihat Eambar% / !. (. 5. ,. .. 4. #asang spekulum cocor bebek untuk menampilkan serviks *patula dengan ujung pendek diusapkan 54- derajat pada permukaan serviks Eeserkan spatula pada obyek glass "separo obyek glass% yang sudah ditandai disebelah kiri Kemudian spatula ayre yang telah dimodi'ikasi dengan ujung panjang "kapas lidi% diusap 9asukkan segera dalam larutan 'iksasi "jangan berada di udara lebih dari !- detik karena Keringkan di udara.

54- derajat pada lapisan endoserviks, lalu digeser pada setengah obyek glass sisanya mungkin terjadi arte'ak%. Biarkan dalam larutan 'iksasi minimal 5- menit

26

E. I;&>C#C>&=*I H=*IA #=# *9>=C !. (. 5. ,. .. 8lass I / ;ormal. &idak ada sel abnormal terdeteksi 8lass II / sel bersisik atipikal tidak terdeterminasi signi'ikan mengungkapkan adanya sedikit 8lass III / moderated "lesi intraepitelial sel bersisik%. 9ungkin sel prakanker 8lass I$ / sel glandular atipikal. 9enunjukkan sel abnormal tapi belum jelas bersi'at kanker 8lass $ / kanker sel bersisik atau sel adenocarsinoma. 9enunjukkan adanya sel abnormal

sel bersisik abnormal. &api belum jelas memperlihatkan apakah ada sel prakanker

bersi'at kanker. H. #>A=K*=;==; #=# *9>=C #elaksanaan pap smear di C* masih sangat minimal sekali. Dari data yang diperoleh pada poli kandungan C* pada bulan 9ei dan :uni (-!! hanya terdapat sekitar 5- orang yang melakukan pap smear. Hal ini mungkin terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui seberapa pentingnya pap smear. Bntuk itu perlu diadakan pendekatan ke masyarakat tentang pap smear dengan cara melakukan penyuluhan)penyuluhan diberbagai pelayanan kesehatan di :awa &imur.

BAB I$ KESI"PULAN

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan 'isik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan, pasien tersebut dapat di diagnosis sebagai esi pra kanker et 'ausa HP$( Hal ini di dasarkan
27

atas hasil penemuan keputihan yang sudah ( bulan, perdarahan saat senggama, dan perdarahan spontan dari kemaluan serta hasil tes I$= yg positi' dan pap smear H*IA. #emeriksaan kolposkopi dan biopsi di anjurkan untuk melihat adanya kanker serviks.

DA,#AR PUS#AKA

!. =nonim. Kanker *erviks. =vailable at/ http/33bidanku.com3inde2.phpD3kanker)serviks) ciri)ciri)penyebab)dan)pencegahan)kanker)serviks. =ccessed on 5 0ebruary (-!5.

28

(. =nonim. #anduan kanker serviks secara umum. =vailable at/ http/33kankerserviks!.com3. =ccessed on 5 0ebruary (-!5.
3. Khusen DD. I$=. =vailable at/ http/33www.tanyadok.com3kesehatan3iva)tes)langsung)

deteksi)kanker)serviks. =ccessed on 5 0ebruary (-!5. ,. =nonim. Kanker serviks. =vailable at/ http/33repository.usu.ac.id3bitstream3!(5,.4@613(!..@3,38hapterH(-II.pd'. =ccessed on 5 0ebruary (-!5. .. =nonim. 8ervical 8ancer. =vailable at/ http/33cancerhelps.in'o3kanker)serviks.htm. =ccessed on 5 0ebruary (-!5.

29

Anda mungkin juga menyukai