Anda di halaman 1dari 20

BAB II KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN Tuberculosis adalah penyakit paru infeksi yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (Mansjoer, 1999, hal. !"#. Tuberculosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet#, orang ke orang dan mengkolonisasi bronkiolus atau alveolus ($or%in, "&&1, hal. 1 #. Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman T'$ (Mycobacterium Tuberculosis#. (ebagian besar kuman T'$ menyerang paru, tetapi juga mengenai organ tubuh lainnya ()epartemen *esehatan, "&&", hal. 9#. oleh

'. ETIOLOGI

"""

Tuberculosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 + um dan tebal

&,, + &,- um. (ebagian besar kuman terdiri dari asam lemak (lipid#. .ipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam sehingga disebut bakteri tahan asam. (ifat lain kuman ini adalah aerob yaitu kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan /" nya. )alam hal ini tekanan /" pada bagian apikal paru0paru lebih tinggi dari bagian lain sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis. ((oeparman, 1999, hal. !11#. Mereka yang paling beresiko tertular basil adalah mereka yang tinggal berdekatan dengan orang yang terinfeksi aktif khususnya individu yang sistem imunnya tidak adekuat ($or%in, "&&1, hal. 1 #.

$. MANIFESTASI KLINIK 2ejala utama T' paru menurut Mansjoer (1999 hal !"# adalah3 a. )emam 'iasanya subfebril menyerupai demam influen4a, tapi kadang0 kadang panas badan dapat mencapai & + 1o$, b. 'atuk 'atuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. 'atuk ini diperlukan untuk membuang produk0produk radang keluar, sifat batuk dimulai dari batuk kering (non0produktif# kemudian setelah muncul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum#. *eadaan yang

,,,

lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. c. (esak nafas 5ada penyakit yang ringan (baru tumbuh# belum dirasakan sesak nafas. (esak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru0paru. d. 6yeri dada 6yeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. e. Maleise 2ejala maleise sering ditemukan berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan keringat malam. 5asien T' paru menampakkan gejala klinis yaitu3 a. Tahap asimtomatis b. 2ejala T' paru yang khas, kemudian stagnansi dan regresi c. 7ksaserbasi yang memburuk. d. 2ejala berulang dan menjadi kronik. 5ada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda0tanda3 a. Tanda0tanda infiltrat (redup, bronchial, ronchi basah, dan lain0lain#. b. Tanda0tanda penarikan paru diafragma, dan mediastrium. c. (ekret di saluran nafas dan ronchi.

d. (uara nafas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan langsung dengan bronkus.

). PEMERIKSAAN PENUNJANG Menurut Mansjoer (1999 hal. !" # pemeriksaan penunjang pada Tuberculosis paru antara lain3 a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik. b. .aboratorium darah rutin (.7) normal atau meningkat, .imfositosis# c. 8oto toraks 5ostereor Anterior (5A# dan lateral. 2ambaran foto toraks yang menunjang diagnosis tuberculosis, yaitu3 1# 'ayang lesi terletak di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus ba%ah. "# 'ayangan bera%an (patchy# berbercak (nodular#. ,# Adanya kavitas, tunggal atau ganda. # *elainan bilateral, terutama di lapangan atas paru. 1# Adanya kalsifikasi. -# 'ayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu kemudian. !# 'ayangan milier. d. 5emeriksaan sputum 'TA 5emeriksaan sputum 'TA memastikan diagnosis T' paru, namun pemeriksaan ini tidak sensitif karena hanya ,& + !&9 pasien T' yang dapat di diagnosis berdasarkan pemeriksaan ini. e. Tes 5A5 (5eroksislase anti 5eroksidase#

111

Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen imunoperoksidase staining untuk menentukan adanya lg - spesifik terhadap basil T'. f. Tes Mantou:;Tuberkulin g. Teknik 5olymerase $hain <eaction )eteksi )6A kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam berbagai tahap sehingga dapat mendeteksi meskipun hanya ada satu mikroorganisme dalam spesimen. h. 'ecton )ikinson )iagnotic =nstrumen (ystem ('A$T7$# )eteksi 2ro%th =nde: berdasarkan $/" yang dihasilkan dari metabolisme asam lemak oleh Mycobacterium Tuberculosis. i. 7n4im =nked =mmunosorbent Assay j. Mycodot )eteksi antibodi memakai antigen lipoarabinomannan yang direkatkan pada suatu alat berbentuk sisir plastik, kemudian dicelupkan dalam serum pasien. 'ila terdapat antibodi spesifik dalam jumlah memadai maka %arna sisir akan berubah.

7. PATOFISIOLOGI Mycobacterium tuberculosis yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet#, orang ke orang dan mengkolonisasi bronkiolus atau alveolus. Apabila bakteri tuberculin dalam jumlah yang bermakna berhasil menembus mekanisme pertahanan sistem pernapasan dan berhasil menempati

---

saluran napas ba%ah, maka pejamu akan melakukan respons imun dan peradangan yang kuat. *arena respons yang hebat ini, akibat diperantarai oleh sel T, maka hanya sekitar 1 9 orang yang terpajan basil tersebut menderita tuberculosis aktif. 5enderita T'$ yang bersifat menular bagi orang lain adalah mereka yang mengidap infeksi tuberculosis aktif dan hanya pada masa infeksi aktif. 'asil mycobacterium tuberculosis sangat sulit dimatikan apabila telah mengkolonisasi saluran nafas ba%ah, maka tujuan respons imun adalah lebih untuk mengepung dan mengisolasi basil bukan untuk mematikannya. <espons selular melibatkan sel T serta makrofag. Makrofag mengelilingi basil diikuti oleh sel T dan jaringan fibrosa membungkus kompleks makrofag basil tersebut. Tuberkel akhirnya mengalami kalsifikasi dan disebut kompleks 2hon, yang dapat dilihat pada pemeriksaan sinar0: toraks. (ebelum ingesti bakteri selesai, bahan mengalami perlunakan (perkijuan#. Mikro0organisme hidup dapat memperoleh akses ke sistem trakeobronkus dan menyebar melalui udara ke orang lain. 'ahkan %alaupun telah dibungkus secara efektif, basil dapat bertahan hidup dalam tuberkel. Apabila partikel infeksi terisap oleh orang sehat, akan menempel pada jalan nafas atau paru0paru. *uman menetap di jaringan paru akan bertumbuh dan berkembang biak dalam sitoplasma makrofag. )i sini kuman dapat terba%a masuk ke organ tubuh lainnya. *uman yang bersarang di jaringan paru0paru akan membentuk sarang tuberkulosis pneumonia kecil dan disebut sarang primer.

!!!

'asil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya diinhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil. 2umpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan di salurang hidung dan cabang besar bronkus. 'asil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan. *erusakan pada paru akibat infeksi adalah disebabkan oleh basil serta reaksi imun dan peradangan yang hebat. 7dema interstisium dan pembentukan jaringan parut permanen di alveolus meningkatkan jarak untuk difusi oksigen dan karbondioksida sehingga pertukaran gas menurun.($or%in, "&&13 1 #

???

F. PATHWAY )roplet nucler;dahak yang mengandung basil T'$ (Mycobacterium Tuberculosis# 8aktor dari luar3 0 8aktor toksik (alkohol, rokok# 0 (osial ekonomi rendah 0 Terpapar penderita T'$ 0 .ingkungan buruk 'atuk, bersin 8aktor dari dalam3 0 >sia muda;bayi 0 2i4i buruk 0 .anjut usia )ihirup masuk paru <esiko tinggi 5enyebaran kuman =nfiltrasi setengah bagian paru 'roncus 5leura *urang pengetahuan *urang informasi =munitas tubuh menurun Mycobacterium menetap;dormant Membentuk sarang T' 5remonia *ecil;sarang primer

999

=ritasi Menyebabkan infiltrasi pleura (kret kental (umber3 ($or%in, "&&1@ (oeparman, 199? A )oengoes, "&&&# 'ersihan jalan napas tidak efektif <esiko kerusakan pertukaran gas 'atuk '' Menurun )istres pernapasan Anoreksia 6utrisi kurang dari kebutuhan Malaise 5eradangan pada bronkus (esak napas

2. KOMPLIKASI *omplikasi yang mungkin muncul akibat T'$ antara lain ()epkes, "&&&, hal 11# 3 1. Bemoptisis

1&1&1&

". *olaps dari lobus akibat retraksi bronchial ,. 'ronkiektasis . 5neumotorak 1. 5enyebaran infeksi ke organ lain -. =nsufisiensi cardio pulmoner

B. PENATALAKSANAAN Menurut Mansjoer (1999 hal !,# penatalaksanaan pada tuberculosis paru antara lain3 1. /bat anti T' (/AT# /AT harus di berikan dalam kombinasi sedikitnya dua obat yang bersifat bakterisi dengan atau tanpa obat ketiga. Tujuan pemberian /AT, antara lain3 a. Membuat konversi sputum 'TA positif menjadi negatif secepat mungkin melalui kegiatan bekterisid. b. Mencegah kekambuhan dalam tahun pertama setelah pengobatan dengan kegiatan sterilisasi. c. Menghilangkan atau mengurangi gejala dan lesi melalui perbaikan daya tahan imunologis. ". 5engobatan T' dilakukan melalui " fase, yaitu3 a. 8ase a%al intensif, dengan kegiatan bekterisid untuk memusnahkan populasi kuman yang membelah dengan cepat.

111111

b. 8ase lanjutan, melalui kegiatan sterilisasi kuman pada pengobatan jangka pendek atau kegiatan bakteriostatik pada pengobatan konvensional. /AT yang biasa digunakan antara lain =sonia4id (=6B#, <ifampisin (<#, 5ira4inamid (C# dan (teptomosin ((# yang bersifat bekterisid dan etambutol yang bersifat bakteriostatik. ,. 5anduan /AT pada T' paru (DB/ 199,# Panduan OAT *ategori 1 Klasifikasi dan Fas! A$al Ti ! P!nd!"i#a =.'TA (E# baru F.(akit berat3 'TA (0# luar paru *ategori " 5engobatan >lang3 *. *ambuh 'TA (E# ..2agal *ategori , M. T' paru 'TA (0# 6. T' luar paru " <BC7(;1 <BC7 " <BC7(;1 <BC7 " <BC " <BC;" <,B,C, 1 <B7 1 <,B,7, <B <,B, " B<C( (7# " <BC( (7# Lan%u#an <B <,B, Fas!

*eterangan3 B<C 3 Tiap hari selama " bulan <B3 Tiap hari selama bulan B,<,3 , kali seminggu selama bulan

I&

FOKUS KEPERAWATAN

1"1"1"

1. P!n'ka%ian Menurut )oengoes ("&&& hal " &# data dasar pengkajian pasien antara lain3 a. Aktivitas;istirahat 2ejala3 1# *elelahan umum dan kelemahan "# 6afas pendek karena kerja ,# *esulitan tidur pada malam hari Tanda3 1# Takikardi, takipnea;dispnea pada kerja. "# *elelahan otot, nyeri dan sesak. b. =ntegritas 7go 2ejala3 1# Adanya;faktor stress lama. "# 5erasaan tak berdaya;tidak ada harapan. Tanda3 1# Menyangkal "# Ansietas, ketakutan, mudah terangsang. c. Makanan;cairan 2ejala3 1# *ehilangan nafsu makan. "# 5enurunan berat badan. Tanda3

1,1,1,

Tugor kulit buruk, kering;kulit bersisik. d. 6yeri;kenyamanan 2ejala3 6yeri dada meningkat karena batuk berulang Tanda3 'erhati 0 hati pada area yang sakit. e. 5ernafasan 2ejala 1# 'atuk, produktif atau tak produktif. "# nafas pendek Tanda3 1# 5eningkatan frekuensi pernafasan. "# *arakteristik sputum3 hijau;purulen, mukoid kuning atau bercak merah. f. *eamanan 2ejala3 Adanya penekanan imun. Tanda3 )emam rendah atau sakit panas akut.

g. =nteraksi sosial 2ejala3 1# 5erasaan isolasi;penolakan karena penyakit menular.

1 1 1

"# 5erubahan pola biasa dalam tanggung ja%ab;perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran. h. 5enyuluhan;pembelajaran 2ejala3 1# <i%ayat keluarga T'. "# *etidakmampuan umum;status kesehatan buruk. ,# <encana pemulangan Memerlukan bantuan dengan;gangguan dalam terapi obat dan pemeliharaan;pera%atan rumah. ". F(kus In#!")!nsi Menurut )oengoes ("&&&# diagnosa kepera%atan yang mungkin muncul pada kasus tuberculosis paru adalah sebagai berikut 1. <esiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tak adekuat penurunan kerja silia. a. *riteria hasil3 Menurunkan resiko penyebaran infeksi. b. =ntervensi3 "# *aji potensial penyebaran infeksi melalui droplet udara selama batuk, bersin, meludah. <asional 3 (ebagai pemahaman kepada pasien;orang terdekat untuk mencegah infeksi ke orang lain.

,# =dentifikasi orang yang beresiko. <asional 3 /rang + orang yang terpajan perlu program terapi obat untuk mencegah penyebaran;terjadinya infeksi.

111111

# Anjurkan pasien untuk batuk;bersin mengeluarkan ludah dengan tissue. <asional 3 5erilaku yang diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi. 1# A%asi suhu sesuai indikasi. <asional3 <eaksi demam indikator adanya infeksi lanjut. -# Tekankan pentingnya tidak menghentikan terapi obat. <asional 3 5eriode singkat berakhir " + , hari setelah kemoterapi a%al, resiko penyebaran infeksi berlanjut sampai , bulan. !# )orong memilih makanan seimbang. <asional 3 Adanya anoreksia dan malnutrisi sebelumnya merendahkan tahanan terhadap proses infeksi dan mengganggu penyembuhan. ". Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah, kelemahan, upaya batuk buruk, edema trakeal. a. *riteria hasil Mempertahankan jalan nafas pasien, mengeluarkan sekret tanpa bantuan, menunjukkan perilaku untuk mempertahankan bersihan jalan nafas, berpartisipasi dalam program pengobatan. b. =ntervensi 1# $atat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa;batuk efektif karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.

1-1-1-

<asional 3 (putum berdarah kental atau darah cerah diakibatkan oleh kerusakan (kavitasi# paru atau luka bronchial dan dapat memerlukan intervensi lanjut. "# 'erikan posisi semi fo%ler;fo%ler tinggi, bantu pasien untuk batuk dan latihan nafas dalam. <asional 3 5osisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernafasan. ,# 'ersihkan sekret dari mulut dan trachea. <asional 3 Mencegah obstruksi;aspirasi # 5ertahankan makanan cairan sedikitnya "1&& ml;hari kecuali kontra indikasi. <asional 3 5emasukan tinggi cairan membantu mengencerkan sekret, membuatnya mudah dikeluarkan. ,. <esiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efektif paru, obstruksi jalan nafas. a. *riteria hasil Melaporkan tidak adanya;penurunan dispnea, menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat dengan 2as Analisa )arah (2)A# dalam rentang normal, bebas dari gejala distress pernapasan.

b. =ntervensi

1!1!1!

1# *aji dispnea, takipnea, menurunnya bunyi nafas, peningkatan upaya pernafasan, terbatasnya ekspansi dinding dada dan kelemahan. <asional 3 T' paru menyebabkan efek luar pada paru dari bagian kecil bronkopneumonia sampai inflamasi difus luas. "# Tunjukkan;dorong bernafas bibir selam ekshalasi, khususnya untuk pasien dengan fibrosis atau kerusakan parenkim. <asional 3 Membuat tahapan mela%an udara luar, untuk mencegah penyempitan jalan nafas sehingga membantu menyebarkan udara melalui paru dan menghilangkan;menurunkan nafas pendek. ,# Tingkatkan tirah baring;batasi aktivitas dan bantu aktivitas pera%atan diri sesuai keperluan. <asional 3 Menurunkan konsumsi /";kebutuhan selama periode penurunan pernafasan dapat menurunkan beratnya gejala. . 5erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan, sering batuk;produksi sputum, dispnea, anoreksia, ketidakcukupan sumber keuangan.

a. *riteria hasil

1?1?1?

Menunjukkan '' meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi, melakukan perubahan pola hidup untuk mempertahankan berat yang tepat. b. =ntervensi 1# $atat status nutrisi3 turgor, kulit, '', integritas mukosaoral, adanya tonus usus, mual;muntah atau diare. "# 5astikan pola diet biasa pasien yang disukai;tidak disukai. <asional 3 Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan;kekuatan khusus. ,# A%asi input;out put dan '' secara periodik. <asional 3 'erguna dalam mengukur keefektifan nutrisi dan dukungan cairan. # (elidiki anoreksia, mual, muntah, frekuensi, volume dan konsistensi feses. <asional 3 )apat mempengaruhi pilihan diet dan mengidentifikasi area pemecahan untuk meningkatkan pemasukan;penggunaan nutrien. 1# )orong;berikan periode istirahat sering. <asional 3 Membantu menghemat energi khususnya bila kebutuhan metabolik meningkat saat demam. -# 'erikan pera%atan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan.

191919

<asional 3 Menurunkan rasa tak enak karena sisa sputum atau obat untuk pengobatan respirasi yang merangsang pusat muntah. !# )orong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat. <asional 3 Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tak perlu;kebutuhan energi dari makan makanan banyak dan menurunkan iritasi gaster. 1. *urang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan dan pencegahan berhubungan dengan kurang informasi, keterbatasan kognitif, tak akurat;tak lengkap informasi yang ada. a. *riteria hasil 1# Menyatakan pemahaman proses penyakit dan kebutuhan pengobatan. "# Melakukan perubahan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko pengaktifan ulang T'. ,# Mengidentifikasi gejala yang memerlukan evaluasi;intervensi. # Menggambarkan rencana untuk menerima pera%atan kesehatan adekuat b. =ntervensi 1# *aji kemampuan pasien untuk belajar. <asional 3 'elajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik dan tingkatkan pada tahapan individu.

"&"&"&

"# =dentifikasi gejala3 hemoptisis, nyeri dada, demam, kesulitan bernafas, kehilangan pendengaran, vertigo. <asional 3 Menunjukkan kemajuan atau pengaktifan ulang penyakit atau efek obat yang memerlukan evaluasi lanjut. ,# Tekankan pentingnya mempertahankan protein tinggi dan diet karbohidrat dan pemasukan cairan adekuat. <asional 3 Memenuhi kebutuhan metabolisme membantu meminimalkan kelemahan dan meningkatkan penyembuhan, cairan dapat mengencerkan;mengeluarkan sekret. # Felaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan dan alasan pengobatan lama. <asional 3 Meningkatkan kerjasama dalam program pengobatan dan mencegah penghentian obat sesuai perbaikan kondisi pasien. 1# *aji potensi efek samping pengobatan <asional 3 Mencegah;menurunkan ketidaknyamanan sehubungan terapi dan meningkatkan kerjasama dalam program.

Anda mungkin juga menyukai