Anda di halaman 1dari 15

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN VAGINOSIS BAKTERIAL PENDAHULUAN Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinik akibat ketidakseimbangan mikroflora

vagina dimana terjadi pergantian Lactobasillus sp penghasil H2O2 yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi yang menyebabkan meningkatnya pH vagina menjadi >4 !" Bakteri anaerob tersebut antara lain Gardnerella vaginalis, Mobiluncus sp Prevotella sp Peptostreptococcus sp Bacteriodes sp Eubacterium sp Mycoplasma hominis dan bakteri anaerob lainnya"
#2$

%&alnya infeksi pada vagina disebut dengan istilah vaginitis" 'inonim dari VB adalah vaginitis non spesifik (ardnerella vaginalis vaginitis atau vaginitis anaerob" 'etelah Herman )" (ardner dan *ukes menemukan adanya spesies baru yang akhirnya disebut Gardnerella vaginalis istilah vaginitis mulai ditinggalkan" Gardnerella vaginalis sendiri merupakan bakteri anaerob yang mengalami hiperpopulasi sehingga menggantikan flora normal vagina dari yang semula bersifat asam menjadi bersifat basa" +erubahan ini akibat berkurangnya jumlah Lactobasillus yang menghasilkan hidrogen peroksida"
4!

Berbagai

penelitian dilakukan dan hasilnya disimpulkan bah&a Gardnerella vaginalis melakukan simbiosis dengan berbagai bakteri anaerob sehingga menimbulkan manifestasi klinis vaginosis bakterial" $ 4 ! , VB merupakan penyebab tersering terjadinya sekret vagina pada &anita usia reproduksi &alaupun kadang-kadang asimtomatik"
./0

*ata tentang prevalensi VB sulit

di1ari karena > !2 3 dari &anita yang menderita VB asimtomatik" )aporan mengenai prevalensi VB bervariasi karena adanya perbedaan dalam kriteria diagnosis dan populasi sampel" +ada klinik keluarga beren1ana di berbagai negara kasus VB ditemukan #4-2!3 di klinik penyakit menular seksual 24 4 $.3 pada &anita hamil #2-203 # 0 #2 VB tidak dikategorikan sebagai penyakit menular seksual meskipun kejadiannya berkaitan dengan kebiasaan hubungan seksual" Hal ini diperoleh dari fakta-fakta bah&a insiden VB meningkat seiring dengan makin seringnya berhubungan seksual adanya pasangan seksual baru dapat berhubungan dengan VB dan pada pasangan pria yang tidak asimtomatik ternyata banyak ditemukan . Hampir pada #223 &anita menikah yang #

mengalami tanda 5 gejala VB di 6'% terdapat

Gardnerella vaginalis yang juga 7aktor resiko terjadinya VB

ditemukan pada hampir .23 pria pasangan seksualnya" douching, dan kehamilan" ! . 0 ##"

yang lain adalah pemakaian %lat 8ontrasepsi *alam 9ahim (%8*9) pemakaian VB dapat menimbulkan resiko kelahiran prematur infeksi 1airan amnion 1horioamniositis endometritis dan dapat berkembang menjadi Pelvic Inflammatory Diseases (+:*)"
2 0 #2

Hubungan antara VB dengan infeksi menular seksual men1akup

perubahan pertahanan tubuh terhadap infeksi yang disebabkan oleh hilangnya proteksi di dalam lingkungan dengan defisit Lactobasillus serta terdapatnya organisme yang berhubungan VB beserta produknya" #$ +ada referat ini akan dibahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan VB" DIAGNOSIS VAGINOSIS BAKTERIAL *iagnosis VB ditegakkan berdasarkan anamnesis gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang" ;anita dengan VB mengeluhkan adanya duh tubuh dari vagina yang ringan sampai sedang dan berbau tidak enak <fishy odor=" Bau lebih menusuk setelah berhubungan seksual" :ritasi daerah vagina atau sekitarnya yang biasanya dirasakan gatal dan rasa terbakar relatif lebih ringan" 'epertiga penderita mengeluh gatal dan rasa terbakar sementara yang lain mengeluh kemerahan dan edema pada vulva" >arang ditemukan keluhan lain seperti nyeri abdomen dispareunia atau nyeri &aktu ken1ing" 8alaupun ada keluhan tersebut biasanya karena penyakit lain" *isamping itu banyak juga penderita VB yang asimtomatik" +ada anamnesis perlu dievaluasi adanya ri&ayat penyakit VB sebelumnya adanya ri&ayat penyakit menular seksual aktivitas seksual metode kontrasepsi yang digunakan kebiasaan douching penggunaan antibiotik serta adanya penyakit yang menyertai"! , #! #, +ada pemeriksaan didapatkan duh tubuh vagina bertambah jumlahnya &arna keabu-abuan homogen viskositas rendah atau normal berbau dan tidak berbusa" +ada pemeriksaan dengan spekulum tampak duh tubuh melekat pada dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis terkadang difus" ?erdapat eritema pada vagina atau vulva" +ada pemeriksaan kolposkopi tidak tampak dilatasi pembuluh darah dan tidak ditemukan

penambahan densitas pembuluh darah pada dinding vagina" (ambaran servik terlihat normal" ! , +ada tahun #0/$ %msel dkk membuat suatu kriteria dalam menegakkan diagnosis VB yaitu bila terdapat tiga dari empat gejala maka dipertimbangkan untuk menegakkan diagnosis VB" @mpat kriteria tersebut yaitu A # #! #. #" Bairan vagina yang homogen putih keabu-abuan melekat pada dinding vagina 2" +H vagina > 4 ! $" 'ekret vagina berbau amis sebelum maupun sesudah penambahan 8OH #23 ( ;hiff tes)" 4" ?erdapat clue cells pada pemeriksaan mikroskop" *ari empat kriteria tersebut yang paling baik adalah pemeriksaan basah untuk men1ari adanya clue cells dan hiff tes" #/

% B B C(ambar %" *uh tubuh homogen putih keabu-abuan tidak berbusa C(ambar B" +engambilan s&ab vagina pada dinding lateral vagina dengan lidi kapas C(ambar"B" ?es ;hiff

Tes Whiff +ada VB bau amis yang timbul disebabkan oleh bakteri yang meme1ah asam amino menjadi amin" %min yang terbanyak yaitu putrecine, cadaverin dan trimethilamin" !rimethilamin merupakan sumber yang dominant dalam menyebabkan fishy odor " Bau yang khas dapat dikenali dengan 1ara meneteskan 8OH #23 pada 1airan vagina" ?es ini 1ukup dapat diper1aya karena bersifat sensitif dan spesifik namun bau amis ini pada keadaan tertentu tidak selalu dapat dievaluasi seperti pada saat

menstruasi" Oleh karena itu diperlukan tes tambahan untuk menunjang diagnosis VB antara lain dengan pemeriksaan (ram" , #. #/ Pemeriksaan Clue cell "lue cell merupakan sel-sel epitel skuamosa yang dipadati oleh 1o11oba1illi anaerobik gram-variabel (ardnerella vaginalis dan bakteri anaerob penyebab VB lainnya" "lue cell pertama kali ditemukan oleh (ardner dan *ukes tahun #0!!" "lue cell dapat dideteksi dengan preparat basah dari sekret vagina" +emeriksaan "lue cell dilakukan dengan meneteskan garam fisiologis pada s&ab vagina kemudian dilihat di ba&ah mikroskop dengan pembesaran #22 kali dan 422 kali" *ilaporkan "lue cell ini memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi sehingga penemuan "lue cell ini dianggap patognomonik untuk VB" #2 22

*
C(ambar @" +e&arnaan (ram"

C(ambar *" Blue 1ell pada preparat basah" 'el epitel dipadati oleh sel-sel bakteri pada permukaannya"

Pemeriksaan pH +emeriksaan pH vagina merupakan pemeriksaan yang 1epat dan mudah untuk skrining VB" +ada penderita VB pH vagina > 4 !" Denurut @s1henba1h (#0//) pHE 4 ! dapat menyingkirkan kemungkinan diagnosis VB" +emeriksaan pH vagina bersifat sensitif tetapi tidak spesifik untuk VB" ?es tidak akurat bila terdapat darah 1airan semen atau 1airan dari servik" #2 #. 6ntuk mendapatkan pemeriksaan yang akurat 1airan vagina diambil dengan lidi kapas pada dinding lateral vagina " Hasil s&ab ini dioleskan pada kertas pH (pH berkisar antara 4 4 .) kemudian akan terlihat perubahan &arna" %tau dapat juga dipakai 1ara dimana kertas pH langsung ditempelkan pada dinding lateral vagina" . 0

Pewarnaan Gram +ada tahun #00# Fugent dkk membuat sistem skoring pada pemeriksaan hapusan vagina yang di&arnai (ram untuk mendiagnosis VB" +emeriksaan dengan pe&arnaan (ram ini mudah 1epat dan tidak mahal" 8ombinasi pemeriksaan pH dengan pe&arnaan (ram merupakan metode yang baik dalam menegakkan diagnosis VB" Deskipun selama ini VB sering dikaitkan dengan isolasi (ardnerela vaginalis tapi 1ara tersebut tidak dapat dipakai untuk kriteria diagnosis" +e&arnaan (ram pada 1airan vagina memperlihatkan sesuatu yang khas yaitu banyak organisme gram negatif ukuran ke1il yang menyerupai Gardnerella vaginalis pada keadaan tidak dijumpainya Lactobasillus. , #. #/ 2# Berdasarkan penelitian 'piegel dkk merekomendasikan pe&arnaan (ram tanpa kultur pada 1airan vagina untuk membantu diagnosis VB" ?idak dilakukannya kultur pada VB karena bakteri penyebab VB sulit dibiakkan" +ada biakan pasien dengan VB ditemukan (ardnerella vaginalis yang nilai diagnostiknya rendah karena kuman ini dijumpai pada 42 4 !23 &anita sehat" Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian ?homason dkk yang juga tidak mengevaluasi hasil kultur karena hanya mempunyai nilai diagnosis yang rendah" Famun demikian spesimen s&ab vagina tetap harus dikirim ke laboratorium mikrobiologi untuk menyingkirkan diagnosis banding dan memperkuat diagnosis klinis VB" Denurut peneliti terjadinya VB memerlukan tiga keadaan se1ara bersamaan yaitu menurunnya jumlah Lactobasillus jumlah bakteri lain meningkat dan pH vagina meningkat" , #. #/ 2# 8riteria diagnosis VB berdasarkan pe&arnaan (ram menurut 'piegel dkk adalahA *erajat #" *erajat 2" *erajat $" normal didominasi oleh Lactobasillus. intermediet jumlah Lactobasillus berkurang abnormal tidak ditemukan Lactobasillus atau hanya ditemukan

beberapa kuman disertai dengan bertambahnya jumlah Gardnerella vaginalis atau kuman lainnya" %khir-akhir ini tingkat keper1ayaan dalam mengenal berbagai morfologi kuman dari s&ab vagina dievaluasi" ?ernyata diagnosis VB dengan menggunakan kriteria 'piegels dkk tingkat keper1ayaannya tidak terlalu tinggi" Hal ini disebabkan morfologi kuman

dalam pe&arnaan (ram sangat bervariasi dan sangat tergantung pada kemampuan interpretasi" , #/ 2# 'istem skoring menurut Fugent dkk yang digunakan untuk melihat flora vagina pada pe&arnaan (ram adalah berdasarkan pengenalan morfologi kuman yaitu bentuk batang (ram positif ukuran besar (Lactobasillus) (ram negatif halusGbatang dengan ukuran bervariasi (Gardnerella atau Bacteriodes) dan (ram negatif bengkokGbatang dengan ukuran bervariasi (Mobilincus)" Deskipun demikian sistem skoring ini masih tetap mempunyai keuntungan yaitu dapat menyingkirkan flora normal atau dengan perkataan lain dapat membantu menentukan apakah yang terlihat dengan pe&arnaan (ram merupakan flora normal atau suatu vaginosis bakterial"#/ 22 '&ab vagina dengan pe&arnaan (ram dilihat di ba&ah mikroskop dengan pembesaran #22 kali" 'koring yang diberikan adalah 2 sampai #2 berdasarkan proporsi relatif morfologi bakteri" 'kor 2 menunjukkan flora vagina didominasi oleh yaitu Lactobasillus, dan skor #2 menunjukkan adanya perubahan flora vagina Lactobasillus digantikan oleh Gardnerella, Bacteriodes, dan Mobiluncus" . ## #0 ?abel#" 'koring menurut Fugent dengan pe&arnaan (ram ditentukan sebagai berikutA
Lactobasillus (4H) A 2 ($H) A # (2H) A 2 (#H) A $ (2)A4 Gardnerella#Bacteriodes (#H) A # (2H) A 2 ($H) A $ (4H) A 4 Mobiluncus sp (#H) - (2H) A # ($H) - (4H) A 2

'kor 2 4 $ A normal 'kor 4 4 , A intermediet 'kor . 4 #2 A vaginosis bakterial

K !" r 8ultur Gardnerella vaginalis jarang digunakan untuk menegakkan diagnosis VB" 8ultur dikerjakan pada media agar "asman dan Protease peptone starch dengan suhu $.oB selama 4/ 4 .2 jam " %kan tampak koloni sebesar 2 ! 4 2 mm li1in opak dengan tepi yang jelas dan dikelilingi Iona hemolitik" 8ultur 1airan vagina untuk (ardnerella ,

vaginalis sensitif tetapi tidak spesifik karena !2-,23 &anita asimtomatik didapatkan kultur positif" #2 #. Pemeriksaan !ainn#a Baru-baru ini dilaporkan tentang metode Polymerase "hain $eaction (+B9) untuk menilai kuantitas M. hominis, Gardnerella, dan Lactobasillus" 8omunitas mikroba dapat diidentifikasi dengan sekuens *F% ribosomnya"#. 2$ Beberapa enIim bakteri diantaranya sialidase yang merupakan enIim yang melekatkan ikatan % &etosidic dengan residu glikosil dari glikoprotein glikolipid dan asam sialik" Briselden dkk menemukan bah&a pemerikaan aktivitas enIim sialidase pada 1airan vagina 1ukup sensitif dan spesifik untuk mendiagnosis VB" ?es ini dilakukan dengan kertas filter strip yang disaturasikan dengan 1airan %'D'('acetyl'neuraminic acid. 8ertas filter strip diinokulasikan dengan setetes 1airan vagina kemudian diinkubasi selama #! menit dalam suhu $.oB setelah itu diperiksa diba&ah lampu dengan panjang gelombang $,! nm" %ktivitas sialidase diperlihatkan oleh fluoresen biru"
24 2!

@nIim proline aminopeptidase merupakan enIim yang diproduksi oleh Mobiluncus sp dan tidak diproduksi oleh Lactobacillus" ?es ini dilakukan dengan menginkubasi 1airan vagina dengan substrat enIim pada plat mikrotiter selama 4 jam pada suhu $! !oB dengan penambahan garnet hijau akan menghasilkan &arna" %pabila positif akan ber&arna merah atau pink" 0 Dia$n%sis Ban&in$ 6ntuk menegakkan diagnosis VB perlu disingkirkan diagnosis banding adanya sekret vagina yaitu kandidiasis vulvovaginal (8VV) trikomoniasis atau non gonoroe atau vaginitis lainnya" 0 #4 Kan&i&isis ' !'%'a$ina! 8VV adalah infeksi vulva dan vagina yang disebabkan oleh "andida sp" +ada 8VV gejala yang paling sering ditemukan adalah keluhan gatal dan adanya duh tubuh dengan karakteristik duh tubuh seperti keju lunak ber&arna putih susu mungkin bergumpal dan tidak berbau atau bisa berbau masam" 9asa nyeri pada vagina iritasi dan sensasi terbakar pada vulva dispareuni serta disuria juga dapat dikeluhkan" +ada inspeksi tampak labia dan vulva eritem dan udem" *engan spekulum vagina tampak . servisitis gonoroe

eritem disertai sekret keputihan" 'ervik tampak tidak ada kelainan" 8VV ini dapat menjalar keluar sampai perianal dan inguinal" 0 #/ +emeriksaan penunjang 8VV dapat dilakukan dengan sediaan basah dengan 8OH #23 atau pe&arnaan (ram" *i ba&ah mikroskop bila 8VV positif akan ditemukan blastospora atau pseudohifa" 8adar pH vagina pada 8VV normal" #! #/
(ambar 7" 8andidiasis vulvovaginalis

Trik%m%niasis ?rikomoniasis adalah infeksi saluran genitalia yang disebabkan oleh !richomonas vaginalis" +enyakit ini dapat asimtomatik atau simtomatik" (ejala yang paling banyak dikeluhkan adalah duh vagina yang berlebihan dan ber&arna kuning kehijauan" (ejala lainnya berupa vulva eritem vagina eritem gatal dan disuria" +H vagina meningkat > 4 !" *engan spekulum atau lebih jelas dengan kolposopi dapat dilihat gambaran stra berry cervi) ( perdarahan ke1il-ke1il disertai ulserasi pada servik)"
. #!

+emeriksaan penunjang untuk trikomoniasis dilakukan dengan mengambil sampel duh vagina dengan s&ab lidi kapas melalui spekulum" 8emudian sampel ditetesi FaBl 2 03 dan diperiksa di ba&ah mikroskop dengan pembesaran #22J dan 422J" 8ultur merupakan standar baku untuk menegakkan diagnosis trikomoniasis" #!

(ambar (" ?rikomoniasis" 'ekret vagina kekuningan dan berbuih (ambar H" ?rikomoniasis melalui kolposkopi tampak gambaran stra berry cervi)"

Ser'isi"is 'ervisitis adalah infeksi pada endoserviks yang paling bayak disebabkan oleh (eisseria gonorrhoeae dan "hlamydia trachomatis" 'ervisitis merupakan sindrom penyakit infeksi menular seksual yang paling sering pada &anita" (ambaran klinis yang karakteristik untuk servisitis adalah sekret serviks yang purulen eritem dan udem serviks" (ejala lain yang tidak spesifik antara lain dispareunia disuria dismenore dan gangguan siklus menstruasi" 'ervisitis karena "hlamydia trachomatis menimbulkan sekret serviks yang mukopurulen kadang-kadang disertai nyeri perut ba&ah dan spoting" Hampir !23 &anita dengan servisitis gonoroe dan 1hlamidia asimtomatik" #! +emeriksaan penunjang untuk diagnosis servisitis antara lain pe&arnaan (ram dari s&ab endoserviks sitologi serviks kolposkopi dan biopsi" *itemukannya lekosit #2 tiap lapangan pandang pada pe&arnaan (ram dapat mendukung diagnosis servisitis mukopurulen" *itemukannya diplokokus gram negatif pada pemeriksaan sekret servik belum dapat mendiagnosis servisitis gonoroe harus dikonfirmasi dengan kultur (eisseria gonorrhoeae" +emeriksaan kultur dan nonkultur untuk uretritis dapat berguna untuk identifikasi ( gonorrhoeae dan " trachomatis pada spesimen serviks" #!

(ambar :" 'ervisitis" ?ampak eritem udem sekret mukopurulen

: PENATALAKSANAAN 'e1ara umum antibiotik merupakan pilihan pertama terapi VB" 9egimen yang direkomendasikan oleh Benters for *isease Bontrol tahun 222, adalah A # 2 DetronidaIol !22 mg 2 kali sehari oral selama . hari atau DetronidaIol gel 2 .!3 intravagina # aplikator penuh (! gr) selama ! hari atau 8lindamisin krim 23 intravagina # aplikator penuh (! gr) selama . hari

9egimen alternatifA 8indamisin $22 mg oral 2 kali sehari selama . hari atau 8lindamisin #22 gr intravagina selama $ hari 0

Denurut Danagement (uidelines '?: 222. tinidaIol 2 gram oral dosis tunggal dapat diberikan sebagai regimen alternatif" 2 +ada BV yang rekuren dapat diberikan metronidaIol gel 2 .!3 2 kali seminggu selama 4 4 , bulan" +ada kasus dengan intoleransi terhadap metronidaIol dapat diberikan klindamisin krem intravaginal" ?erapi pemeliharaan dapat diberikan asam asetat gel digunakan saat menstruasi" # 2 ?erapi VB selain dengan metronidaIol dan klindamisin antara lain dengan tinidaIol" *ilaporkan efektifitas tinidaIol antara 4$ 4 0!3 tergantung 1ara pemberian dosis dan durasi dari terapi" 'efalosporin pada umumnya kurang efektif dibandingkan metronidaIol atau klindamisin karena keterbatasan aktivitasnya dalam mela&an bakteri anaerob" #2 ?abel 2" +erbandingan efikasi (kemanjuran) obat-obatan selain metronidaIol dan klindamisisn untuk terapi VB" Obat
?inidaIol 'efadroksil %mpisilin ?etrasiklin @ritomisin ?ripel sulfonamid Ofloksasin

9ute
Oral Oral :ntravaginal Oral Oral Oral Oral Oral Oral

*osis
2K!22mg ! hari 2K#!2mg . hari #K . hari 2K!22mg . hari 4K!22mg . hari 2K!22mg . hari 4K!22mg . hari 2K!22mg . hari $K$22mg . hari

@fikasi (3)
0! 4$ /2 ,4 4$-4/ !2 2$ 44 2/

Bukti-bukti menunjukkan bah&a bakterial vaginosis adalah faktor risiko pada kehamilan untuk terjadinya ketuban pe1ah dini dan kelahiran prematur " +engobatan infeksi ini selama kehamilan menurunkan risiko tersebut" %kibat buruk lain termasuk di antaranya adalah peningkatan frekuensi hasil +apani1olaou (+ap) smears abnormal penyakit radang panggul (+9+) dan endometritis" 'elulitis vaginal +9+ dan endometritis dapat terjadi pada &anita yang menjalani prosedur ginekologis yang invasif ketika sedang menderita bakterial vaginosis" ! 2, 9egimen yang direkomendasikan untuk &anita hamilA # 2

#2

DetronidaIol !22 mg oral 2 kali sehari selama . hari atau DetronidaIol 2!2 mg oral $ kali sehari selama . hari atau 8lindamisin $22 mg oral 2 kali sehari selama . hari"

+ada kepustakaan lain untuk &anita hamil dengan BV dapat diberikan terapi topikal dengan klindamisin topikal 2 3 selama . hari atau metronidaIol gel 2 .!3 2 kali sehari" 2 ## %mpisilin dapat dipakai sebagai alternatif terapi untuk VB khususnya pada kehamilan" Famun karena efikasinya yang rendah dan aktif mela&an laktobasilus maka ampisilin tidak direkomendasikan untuk terapi VB bahkan selama kehamilan" #2 +ada pasien VB dengan infeksi H:V diterapi sesuai dengan pasien H:V negatif" VB dengan H:V lebih persisten dan dapat meningkatkan resiko terjadinya +9+ oleh karena itu VB dengan infeksi H:V yang asimtomatik direkomendasikan untuk diberikan terapi"
# #2 2.

(ETRONIDA)OL DetronidaIol merupakan antibiotik golongan nitroimidaIol sintetik yang mekanisme kerja yang pasti belum jelas diketahui" DetronidaIol efektif untuk bakteri anaerob" *i dalam sel organisme metronidaIol mengurangi produksi nitro sehingga sel menjadi respon terhadap efek sitotoksik dan antimikrobial obat tersebut" %ktivitas metronidaIol antara lain menga1aukan *F% dan menghambat sintesis asam nukleat pada bakteri anaerob" , 2/ %bsorpsi metronidaIol berlangsung dengan baik setelah pemberian oral /2 3 obat diabsorbsi" ;aktu paruhnya berkisar antara / 4 #2 jam" Obat ini didistribusikan paling banyak pada jaringan dan 1airan tubuh" Obat ini dieksresikan melalui urin dalam bentuk asal dan metabolit hasil oksidasi dan glukuronidase" 2/ DetronidaIol dapat melalui plasenta dan didistribusikan pada air susu ibu pada pemberian oral atau parenteral" DetronidaIol oral dan topikal untuk &anita hamil termasuk dalam kategori B" @fek samping metronidaIol sangat jarang diantaranya mual mulut kering dan sakit kepala" , 2/ KLINDA(ISIN ##

8lindamisin merupakan derivat dari linkomisin" Dekanisme kerja klindamisin adalah menghambat sintesis protein dengan mengganggu komplek inisiasi dan reaksi translokasi aminoasil" Obat ini terutama bersifat bakteriostatik tetapi pada konsentrasi tinggi bersifat bakterisidal" 8lindamisin efektif untuk bakteri anaerob kokus gram positif dan protoIoa" , 2/ Hampir 023 klindamisin pemberian oral diabsorpsi pada saluran pen1ernaan" ;aktu paruhnya 2 4 $ jam" 8lindamisin dimetabolisme di hati dan didistribusikan ke jaringan tulang dan 1airan tubuh" 8lindamisin dieksresikan melalui urin" @fek samping obat ini mual diare urtikaria erupsi makulopapular dan eritema mutiforme" ;alaupun kejadian teratogenik pada pemberian trimester pertama kehamilan belum pernah dilaporkan namun tetap dianjurkan untuk berhati-hati pada pemakaian trimester pertama"
, 2/

TINIDA)OL ?inidaIol merupakan golongan nitroimidaIol yang mempunyai struktur dan aktivitas mirip dengan metronidaIol" ?inidaIol memperlihatkan spektrum antimikroba yang sama dengan metronidaIol yang berbeda adalah masa paruhnya yang lebih panjang sehingga dapat diberikan sebagai dosis tunggal" 'eperti metronidaIol tinidaIol efektif untuk infeksi bakteri anaerob" 2/ @fek samping dapat berupa pusing vertigo urtikaria disuria dan parestesia pada ekstremitas" ?inidaIol tersedia dalam bentuk tablet !22mg " 2/ PEN*EGAHAN 'ejak diketahui bah&a VB berhubungan dengan aktivitas seksual maka abstinensia dianggap pen1egahan yang paling efektif" +ada suatu penelitian di +eru pada pekerja seks komersial ditemukan bah&a penggunaan kondom tidak menurunkan resiko terjadinya VB" +engobatan pada pasangan seks juga tidak menunjukkan penurunan resiko VB oleh karena itu tidak direkomendasikan memberi terapi pada pasangan seks laki-laki"
#2 20

KESI(PULAN

#2

Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinik akibat ketidakseimbangan mikroflora vagina dimana terjadi pergantian Lactobasillus sp penghasil H2O2 yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi yang menyebabkan meningkatnya pH vagina menjadi >4 !" *iagnosis klinis VB adalah bila terdapat $ dari kriteria %msel yaitu (#) 1airan vagina yang homogen putih keabu-abuan melekat pada dinding vagina (2) pH vagina > 4 ! ($) sekret vagina berbau amis sebelum maupun sesudah penambahan 8OH #23 ( ;hiff tes) (4) terdapat clue cells pada pemeriksaan mikroskop" +e&arnaan (ram dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis VB" 'edangkan kultur tidak direkomendasikan karena bakteri penyebab VB sulit dibiakkan" +ada kultur ditemukan Gardnerella vaginalis yang nilai diagnostiknya rendah karena kuman ini dijumpai pada 42 4 !23 &anita sehat" +emeriksaan penunjang lainnya untuk mendiagnosis VB antara lain dengan metode Polymerase "hain $eaction (+B9) pemeriksaan enIim bakteri sialidase dan proline aminopeptidase" 6ntuk menegakkan diagnosis VB terlebih dahulu harus disingkirkan penyakit lain dengan gejala sekret vagina antara lain trikomoniasis kandidiasis vulvovaginalis dan servisitis" %ntibiotik pilihan untuk terapi VB adalah metronidaIol oral atau topikal klindamisin oral atau topikal dan tinidaIol oral" 9egimen yang direkomendasikan untuk &anita hamil adalah metronidaIol dan klindamisin oral"
DA+TAR PUSTAKA #" 'eKually transmitted diseases treatment guideline" *epartment of health and human servi1es 1enter for disease 1ontrol and prevention" DD;9 %tlanta 222," 2" Danagement guidelines seKually transmitted infe1tions 222." *'B Blini1 Fational 'kin Benter" $" %ggar&al % *evi + >ain 9" %naerobes in ba1terial vaginosis" :ndian >ournal of Dedi1al Di1robiology 222$ 2#(2)A#24-," 4" 7riedri1h @(" Vulvar disease" 2nd " +hiladelphiaA ;B 'aunders Bompany" !" Vaginosis Bakterial" 7arma1ia ethi1al update" 222.L.A #4-#,"

#$

," D1Dillan %" Vaginal infe1tions and vulvodynia" :nA D1Dillan % Moung H Ogilvie DD '1ott (9 editors" Blini1al pra1ti1e in seKually transmissible infe1tions" vulvovaginitisA 1andidiasis tri1homoniasis and ba1terial )ondonA'aundersL2222"p"40/-!#," ." D18ay D" :nfe1tious vaginosis" :nA Bla1k DD D18ay D Braude +9 >ones '%V Dargerson )> editors" Obstetri1 and gyne1ologi1 dermatology" 2nd edition" @dinburghA DosbyL 2222"p" 0#-/" /" Blutterbu1k *" 'pe1ialist training inA seKually transmitted infe1tions and H:V" @dinburghA @lseiver DosbyL2224" 0" @gan D@ )ipsky D'" *iagnosis of vaginitis" %m 7am +hysi1ian" 2222L ,2A#20!-#24" #2" Hillier ' Holmes 88" Ba1terial Vaginosis" :nA Holmes 88 Dardh +% 'parling +7 )emon 'D 'tamm ;@ +iot + et al editors" 'eKually transmitted diseases" $ rd edition" Fe& MorkA D1(ra& HillL #000" p" !,$-/2" ##" Fess 9B" Hiller ') 9i1hter H@" *ou1hing in relation to ba1terial vaginosis la1toba1illi and fa1ultative ba1teria in vagina" Obstetri1s 5 (yne1ology 2222L#22 (4)A .,!-.2" #2" Haggerty B) Hiller ') Bass *B Fess 9B" Ba1terial vaginosis and anaerobi1 ba1teria are asso1iated &ith endometritis" Blini1al :nfe1tious *iseases 2224 L $0A 002-!" #$" ;iesenfeld HB Hiller ') 8rohn D% )anders *V '&eet 9)" Ba1terial vaginosis is a strong predi1tor of Feisseria gonorrhoeae and Bhlamydia tra1homatis infe1tion" Blini1al :nfe1tious *iseases 222$ L $,(!)A ,,$-/" #4" (or HB Bhing '" Vaginitis" 222. N1ited 222. 7ebruary 2,OL %vailable fromA :nA ;ilson >; 'ande httpAGG&&&"emedi1ine"1om #!" ;ilson >; Henry F8" 'eKually transmitted diseases" )angeL222#"p"22$-#0" #," 'obel >*" Vaginitis" F @ngl > Ded" #00.L$$.(2,)A#/0,-02$ #." 'ha @B Bhen HM ;ang P> Qariffard D9 Bohen DH" 'pear (?" 6tility of %msel 1riteria Fugent s1ore and Ruantitative +B9 for (ardnerella vaginalis Dy1oplasma hominis and )a1toba1illus spp" for diagnosis of ba1terial vaginosis in human immunodefi1ien1y virus infe1ted &omen" > Blin Di1robiol" 222! 'epL4$(0)A4402-." #/" Dulia&an 'M" *eteksi dini vaginosis ba1terial dapat menurunkan resiko persalinan preterm" Bermin *unia 8edokteran" 222#L#$$A/" #0" 'eKually transmitted diseases Ba1terial vaginosis " N1ited 222/ 7ebruary 2!O %vailable fromAhttp"GG&&&"std"ba1terialvaginosis-photo"htm 22" 'ilonie '" Blue 1ell" :ndian > *ermatol Venereol )eprol 222,L.2A$02-$ D% editors" Burrent diagnosis and treatment in infe1tious diseases" Fe& MorkA

#4

2#" Hilmarsdottir : Hauksdottir (' >ohannesdottir" @valuation of rapid gram stain interpretation method for diagnosis of ba1terial vaginosis" > Blin Di1robiol" 222, DarL44($)A##$0-42" 22" Barr +) 7elsenstein * 7riedman 9H" @valuation and management of vaginitis" > (en :ntern Ded #00/L#$A$$!-$4," 2$" 7rederi1ks *F DarriIo >m" Dole1ular identifi1ation of ba1teria asso1iated &ith ba1terial vaginosis" F @ngl > Ded" 222! Fov $L$!$(#/)A#/00-0##" 24" 'mayevsky > Banigia )V )anIa % Bian1hini H" Vaginal mi1roflora asso1iated &ith ba1terial vaginosis in nonpregnant &omenA reliability of sialidase dete1tion" :nfe1t *is Obstet (yne1ol 222#L0A#.-22" 2!" Briselden %D Don1la B> 'tevens B@ Hillier ')" 'ialidases (neuraminidases) in ba1terial vaginosis and ba1terial vaginosis-asso1iated mi1roflora" > Blin Di1robiol" #002 DarL$2($)A,,$-," 2," )ivengood BH 'oper *@ 'heehan 8) 7enner *@ Dartens D( Felson %) et al" Bomparison of on1e-daily and t&i1e-daily dosing of 2 .!3 metronidaIole gel in the treatment of ba1terial vaginosis" 'eKually transmitted diseases #000 DarL2,($)A#$.-42" 2." O&en D8 Blenney ?)" Danagement of vaginitis" %m 7am +hysi1ian" 2224L.2A2#2!$2" 2/" Hsu ' Puan )?" ?opi1al antiba1terial agent" :nA ;olverston '@" Bomprehensive dermatologi1 drug therapy" +hiladelphiaA;B 'aunders BompanyL222#" p" 4.2-/0" 20" Bhambliss D)" Ba1terial vaginosis and treatment of seKual partners" %r1h 7am Ded" 2222 >ulyL 0A,4.-/"

#!

Anda mungkin juga menyukai