Anda di halaman 1dari 3

y

y1

A
Diubah

Bernilai tetap

Bernilai tetap

Arti Fisika
Perubahan nilai A menunjukkan perubahan titik puncak dari gelombang yang merupakan dari simpangan maksimum. Perubahan nilai menunjukkan berapa banyak osilasi yang dihasilkan dari SHM per satuan waktu. Perubahan nilai menunjukkan perubahan posisi, kecepatan, dan percepatan partikel SHM pada t = 0. Terjadi interferensi gelombang dengan peningkatan nilai simpangan maksimum dan amplitudo pada gelombang sebesar 2x nya. Terjadi interferensi gelombang dengan peningkatan nilai simpangan maksimum dan amplitudo pada gelombang sebesar 3x A2. Superposisi 2 gelombang ini akan memiliki bentuk gelombang yang berkebalikan pada setiap 1 panjang gelombang terhadap 1 gelombang berikutnya. Superposisi 2 gelombang y1 dan y2 ini saling menghabiskan dikarenakan beda fasa 180. Pergeseran 2 gelombang yang memiliki beda fase 90 ini menghasilkan superposisi dengan puncak gelombang berada diantara 2 puncak y1 dan y2.

y1

Bernilai tetap

Diubah

Bernilai tetap

y1

Bernilai tetap

Bernilai tetap

Diubah

y1+y2

A1 = A2

1 = 2

1 = 2 = 0

y1+y2

A1 = 2xA2

1 = 2

1 = 2 = 0

y1+y2

A1 = A2

1 = 2x2

1 = 2 = 0

y1+y2

A1 = A2

1 = 2

1 = 0, 2 = 180

y1+y2

A1 = A2

1 = 2

1 = 0, 2 = 90

y1+y2

A1 = A2

1 = 300, 2 = 310

1 = 2

y1+y2

A1 = A2

1 = 300, 2 = 330

1 = 2

y1+y2

A1 = 0,1xA2

1 = 10x2

1 = 2

y1+y2

A1 = 10xA2

1 = 0,1x2

1 = 2

y1+y2

A1 = 5xA2

1 = 360, 2 = 100

1 = 0, 2 = 90

y1+y2

A1 = A2

1 = 5000, 2 = 10

1 = 2

y1+y2

10 x A1 = A2

1 = 1000 x 2

1 = 2

Superposisi 2 gelombang akan besar di t=0 dan terus berkurang hingga y1+y2 = 0 pada t = 18 kemudian akan meningkat lagi. Superposisi 2 gelombang besar di t = 0 dan terus berkurang hingga y1+y2 = 0 pada t = 6, meningkat hingga t = 12, lalu menurun lagi hingga y1+y2=0 pada t = 18. Superposisi ini menghasilkan bentuk gelombang yang berosilasi mengikuti garis y2 dan sambil berosilasi juga dengan frekuensi tertentu. Superposisi ini menghasilkan bentuk gelombang yang berosilasi mengikuti garis y1 dan sambil berosilasi juga dengan frekuensi tertentu. Superposisi ini menghasilkan gelombang yang berosilasi hampir sebesar y1 tetapi naik turun mengikuti y2. Superposisi ini menghasilkan gelombang dengan puncak gelombang terjadi saat puncak y1 dan y2 bertemu juga, setelah itu gelombang akan terbentuk dari dua gelombang dengan beda fase 180, dan terus berulang ke puncak lagi. Superposisi gelombang ini menghasilkan gelombang dengan bentuk mengikuti y2 dan berosilasi juga.

Aplikasi konsep superposisi pada iptek 1. Tangki Riak

Gelombang hakikatnya adalah proses perpindahan energi. Perpindahan energi yang berupa gelombang tersebut dalam proses perpindahan memiliki sifat-sifat yaitu: difraksi, interferensi/superposisi, dan dispersi. Dua gelombang atau lebih yang melewati suatu medium dalam waktu bersamaan akan mengalami interferensi. Hasil interferensi tersebut berupa gelombang yang merupakan superposisi linear gelombang-gelombang tersebut. Simpangan suatu gelombang pada suatu titik atau fase suatu gelombang dengan fase gelombang lain sangat menentukan pola interferensi. Gelombang-gelombang yang sefase menghasilkan interferensi konstruktif, sedangkan gelombang-gelombang yang fasenya berlawanan menghasilkan superposisi destruktif. 2. Redaman Propagasi pada kanal Wireless Pada umumnya, sinyal yang diterima pada titik penerima adalah jumlah dari sinyal langsung dan sejumlah sinyal terpantul dari berbagai obyek. Pada komunikasi mobile, refleksi akan disebabkan oleh : dari koefisien refleksi, lintasannya, dan juga tergantung pada sudut Gelombang pantul akan berubah magnitude dan fasanya, tergantung datangnya. Jadi, antara sinyal langsung dan sinyal pantulan kan berbeda dalam hal : Amplitudo, tergantung dari magnitude koefisien refleksi

Phasa, yang tergantung pada perubahan fasa refleksi serta pada perbedaan jarak tempuh antara gelombang langsung dan gelombang pantul Kondisi terburuk terjadi saat gelombang langsung dan gelombang pantul memiliki magnituda yang sama serta berbeda fasa 180o. Pada kondisi yang demikian, terjadi saling menghilangkan antara gelombang langsung dan pantulnya (complete cancellation ) 3. Inferometer Supaya dapat mengadakan interferensi, maka sinar laser tersebut dipisahkan oleh pemisah berkas menjadi dua bagian yaitu berkas uji dan berkas referensi. Berkas uji adalah berkas cahaya yang dikenakan atau dipantulkan dengan obyek yang akan diukur. Berkas referensi adalah berkas cahaya yang pola fasanya dipertahankan tetap. Setelah dilakukan pengujian, maka berkas uji dan berkas referensi dipertemukan. Interferensi antara keduanya memberikan informasi mengenai obyek yang memantulkan berkas uji tersebut.

Nama : Fadhil Muddasir NPM : 1206258396

Simple Harmonic Motion

Anda mungkin juga menyukai