Anda di halaman 1dari 33

CBD I SEORANG ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA DAN STATUS GIZI BAIK

Pembimbing: dr. Slamet Widi, Sp.A dr. Hartono, Sp.A dr. Z. Hidayati, Sp.A dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A

Disusun Oleh : ndah Dwinata !isanti "#.$"%.&'%%

ILMU KESEHATAN ANAK RSUD KOTA SEMARANG FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2014

STATUS MEDIK PASIEN I. IDENTITAS PASIEN (ama *mur !enis +elamin Pendidi,an Agama Su,u Alamat (ama Ayah *mur Agama Pendidi,an Pe,er2aan (ama *mur Pendidi,an Agama Pe,er2aan 3angsal (o.4) )asu, 0S II. DASAR DATA 1. ANAMNESIS Alloanamnesa dengan ibu pasien di ruangan pari,esit, dila,u,an pada hari Selasa , tanggal "' 6ebruari $"#1 pu,ul #'."" W.3. a. Kelu a! U"a#a $ Sesa, na6as : An.) : #" bulan : La,i-la,i :: .slam : !awa : +edung )undu Semarang : /n.0 : 1' tahun : .slam : S)A : Supir 3us : (y. ) : $' tahun : S)A : .slam : .bu 0umah /angga : Pari,esit : $%5"#% : "' 6ebruari $"#'

%. &.

Kelu a!Ta#%a a!

$ Demam, 3atu,, pile,

R'(a)a" Pe!)a*'" Se*a+a!,

Se%elu# Ma-u* RS 1 hari sebelum masu, rumah sa,it pasien demam. Demam tinggi terus menerus, tida, ,e2ang, tida, menggigil, demam turun saat diberi obat penurun panas, namun beberapa 2am ,emudian demam nai, lagi. .bu pasien menga,u bahwa pasien 2uga batu,, terdengar suara gro,-gro, dan pile,. $ hari sebelum masu, rumah sa,it pasien sesa, na6as. Sesa, na6as dirasa,an terus menerus. .bu menga,u, saat sesa, na6as ana, terlihat hidungnya ,embang ,empis, na6asnya 7epat, tida, terdengar adanya suara 8ngi,-ngi,9 dan tida, didapat,an ,ebiruan pada wa2ah dan e,stremitas. Ana, gelisah dan rewel. Demam masih dirasa,an pada pasien. Ana, tida, muntah. 3A3 dan 3A+ dalam batas normal # hari S)0S batu, sema,in sering, ana, men2adi rewel dan susah tidur. Se,itar $-1 2am S)0S sesa, na6as bertambah, pasien masih demam, batu, gro,-gro,, hidung ,embang ,empis, gelisah dan rewel. Pasien a,hirnya dibawa ,e 0S*D ,ota Semarang oleh orang tuanya, dan setelah di peri,sa oleh do,ter di .:D pasien disaran,an untu, mondo,. 0iwayat ana, terpapar oleh asap ro,o, dia,ui, riwayat alergi debu dan udara dingin dan riwayat terseda, disang,al.

Se"ela Ma-u* RS # hari setelah masu, rumah sa,it, demam sudah turun, pile, dan batu, masih terdengar gro,-gro,. )asih terlihat sesa, tapi sudah ber,urang, perna6asan 7epat dan dang,al, ,ebiruan pada wa2ah dan e,stremitas tida, ada. .. R'(a)a" Pe!)a*'" Da ulu 0iwayat sesa, na6as disertai mengi disang,al 0iwayat batu, lama disang,al 0iwayat ,onta, dengan penderita batu, pile, disang,al e. R'(a)a" /e!)a*'" *elua+,a 0iwayat batu, lama atau dalam pengobatan ; bulan dalam ,eluarga disang,al 0iwayat alergi dan penya,it asma dalam ,eluarga disang,al 0iwayat ,eluarga pero,o, dia,ui

0. R'(a)a" Pe+-al'!a! 3ayi La,i-la,i lahir dari ibu :# P# A", hamil aterm. 3ayi lahir se7ara spontan, ditolong oleh bidan. 3ayi lahir langsung menangis dan berwarna merah. 3erat badan bayi saat lahir $<"" gram, pan2ang badan '% 7m, ling,ar ,epala dan ling,ar dada ibu lupa. +esan : neonatus aterm, lahir spontan.

,. R'(a)a" *e a#'la! .a! /e#el' a+aa! P+e!a"al Selama hamil, ibu pasien rutin memeri,sa,an ,andungnnya ,e bidan dan obatobatan yang diminum tablet tambah darah dan =itamin. .bu mendapat,an sunti,an // sebanya, $>. .bu menyang,al adanya riwayat trauma, riwayat perdarahan, riwayat

te,anan darah tinggi dan ,en7ing manis, riwayat minum 2amu-2amuan selama ,ehamilan. +esan : pemeliharaan prenatal bai, . R'(a)a" Kelua+,a Be+e!&a!a .bu pasien se7ara teratur mengi,uti program +eluarga 3eren7ana sunti, 1 bulan se,ali. '. R'(a)a" P1-"!a"al Pemeliharaan postnatal dila,u,an di Posyandu terde,at. 2. R'(a)a" I#u!'-a-' 34: : pernah, #> diberi,an saat umur # bulan. S7ar ?@A di lengan ,anan atas DP/ Polio Hepatitis 3 4ampa, : pernah, $> diberi,an saat umur $ bulan, umur ' bulan : pernah, 1> diberi,an saat lahir, umur $ bulan, umur ' bulan : pernah, 1> diberi,an saat lahir, umur $ bulan, umur ' bulan : pernah, #> diberi,an saat umur 5 bulan

+esan: .munisasi dasar leng,ap sesuai umur.

*. R'(a)a" Pe+"u#%u a! .a! Pe+*e#%a!,a! a!a* R'(a)a" /e+"u#%u a! 3erat badan saat lahir $<"" gram dan pan2ang badan saat lahir '% 7m. 3erat badan se,arang <,& ,g dan tinggi badan saat ini adalah %; 7m. R'(a)a" /e+*e#%a!,a! o )iring o /ersenyum o /eng,urap B $ bulan B $ bulan B 1 bulan

o /ertawa o Dudu, o 3erdiri

B 1 bulan B ; bulan B #" bulan

+esan :pertumbuhan dan per,embangan sesuai umur l. R'(a)a" Ma*a!a! .a! M'!u#a! AS. e,s,lusi6 diberi,an dari lahir hingga se,arang. Se2a, usia ; bulan diberi,an ma,anan tambahan berupa bubur susu dan mulai diberi,an bubur tim. +esan : +ualitas ma,anan dan minuman bai, #. R'(a)a" Kelua+,a Be+e!&a!a .bu pasien sedang mengi,uti +3 sunti, 1 bulan se2a, pasien berusia # bulan. !. R'(a)a" S1-'al E*1!1#' Ayah pasien be,er2a sebagai Supir 3us. .bu pasien tida, be,er2a. )enanggung # orang ana,. Penghasilan per bulan C 0p #.&"".""",3iaya pengobatan ditanggung *mum. +esan : Sosial e,onomi 7u,up 1. Da"a Pe+u#a a! a.+epemili,an rumah b. +eadaan rumah tidur, dengan # ,amar mandi di dalam rumah terleta, de,at dengan dapur. 7.Sumber air bersih : sumber air dari sumur, limbah buangan di alir,an ,e selo,an. : rumah ,ontra,an : dinding rumah tembo,, # buah 2endela, $ ,amar

d. +eadaan ling,ungan : 2ara, antar rumah saling berde,atan dan 7u,up padat. III. PEMERIKSAAN FISIK Pemeri,saan 6isi, dila,u,an tanggal "' 6ebruari $"#', pu,ul #'.1" W.3 di ruang Pari,esit. Ke-a! u#u# : /ampa, Sa,it Sedang, 7omposmentis, tampa, sesa,, na6as spontan @ ade,uat , giDi bai,. Ta!.a 3'"al /e,anan darah (adi Pernapasan Suhu : tida, dila,u,an pemeri,saan : #1; >Emenit : &; >Emenit : 1%,%"4 ?a>illaA

S"a"u- I!"e+!u Ke/ala Ma"a :)eso7ephale ?L+ '" 7mA, ubun-ubun datar :+on2ungti=a anemis ?-E-A, s,lera i,teri, ?-E-A, re6le,s pupil ?@E@A, pupil iso,or C 1mm. Tel'!,a :3entu, telinga normal, tida, ditemu,an adanya ,elainan ,ongenital, dis7harge ?-E-A. H'.u!, :3entu, hidung normal,tida, ditemu,an adanya ,elainan

,ongenital, se,ret ?-E-A, na6as 7uping hidung ?@A. Mulu" tonsil ?/#E/#A Le e+ : leher simetris, tida, teraba pembesaran ,elen2ar getah 3ening : 3ibir ,ering ?-A,bibir sianosis ?-A, 6aring hiperemis ?-A,

T 1+a4 o 5a!"u!, .nspe,si Palpasi Per,usi : tida, terlihat pulsasi i7tus 7ordis : pulsasi i7tus 7ordis tida, melebar, tida, ,uat ang,at : sulit dila,u,an

Aus,ultasi : S#-S$ reguler, murmur ?-A, gallop ?-A o Pa+u6/a+u .nspe,si : pergera,an hemithora> ,anan dan ,iri simetris saat

,eadaan statis dan dinamis, retra,si dinding dada ?@A, retra,si epigastrium ?@A dan retra,si inter7osta ?@A, retra,si suprasternal ?@A Palpasi Per,usi : Stem Fremitus hemithora> ,anan dan ,iri tida, dila,u,an : Sonor seluruh lapang paru

Aus,ultasi : Suara dasar =esi,uler, rhon,i basah halus nyaring di seluruh lapang paru ?@E@A, wheeDing ?-E-A. A%.1#e! .nspe,si Aus,ultasi Per,usi Palpasi Ge!'"al'a E*-"+e#'"a: Datar, retra,si epigastrium ?@A : 3ising usus ?@A normal : /impani : Supel, nyeri te,an ?-A, hepar dan lien tida, teraba : Perempuan : A,ral dingin ?-A, a,ral sianosis ?-A, edema ?-A, 7apillary re6ill time G$deti,. Kul'" : turgor ,embali 7epat

IV. PEMERIKSAAN PENUN5ANG Ta!,,al Pu*ul HB 14.0617.0 "'E"$E#' "<:"; "&E"$E#' #":1$ #,8.L 10.7 10.1 HT 42692 : <2.<0 <2.10 L 4.76 10.7 8uL 14.7 #".; T 1906400 10;<8uL ''' '#1 :DS:<'mgEdL La'!6la'!

+esan : Anemia dan leu,ositosis S"a"u- G'='

Ana, La,i-la,i, usia #" bulan 3erat badan Pan2ang badan : <,& ,g : %; 7m

+eadaan giDi

: B ?<,& H 5,& A E #,# B - ",5 ? :iDi normalA

WAZ B ?33 H )edianA E SD down

HAZ B ?/3 H )edianA E SD up B ?%; H %','A E $,<" B ",& ? (ormal A WHZ B ?33 H )edianA E SD down B ?<,& H 5,<A E ",5 B -#,' ? (ormal A +esan : status giDi ana, bai, dan perawa,an tubuh ana, normal.

S&1+'!, TB +onta, :" /es mantou> ::iDi :" Demam I $mgg :" 3atu, I 1mgg :" Foto thora> :" Pembesaran +:3 :" /ulang :" /3 s7ore ", tanpa tes mantou>

V. RESUME

Pasien ana, La,i-la,i usia #" bulan, berat badan <,& ,g, tinggi badan %; 7m datang ,e 0S*D Semarang dengan ,eluhan utama sesa, na6as, ,eluhan tambahan demam, batu,, dan pile,. 1 hari sebelum masu, rumah sa,it, demam terus-menerus, demam turun dengan obat penurun panas, tetapi nai, ,embali setelah beberapa 2am, disertai batu, dan pile,. $ hari sebelum masu, rumah sa,it pasien sesa, na6as. # hari sebelum masu, rumah sa,it ana, tampa, sesa, na6as, pasien masih demam dan demam dia,ui oleh ibunya ma,in tinggi dibanding,an sebelumnya. 3atu, sema,in sering dan terdengar suara gro,-gro,. Ana, men2adi rewel dan susah tidur. 0iwayat sesa, na6as disertai mengi disang,al, riwayat batu, lama di sang,al, riwayat ,onta, dengan penderita batu, pile, lama disang,al, riwayat alergi dan penya,it asma dalam ,eluarga disang,al, riwayat ,eluarga pero,o, dia,ui.

Dari pemeri,saan 6isi, "' 6ebruari $"#', ditemu,an : Ana, Lla,i-la,i, usia #" bulan. 3erat badan <,& ,g, pan2ang badan %; 7m. Ke-a! u#u# : /ampa, Sa,it Sedang, 4omposmentis, tampa, sesa,, na6as spontan @ ade,uat , giDi bai,.

Ta!.a 3'"al (adi Pernapasan Suhu : #1; >Emenit : &; >Emenit : 1%,%"4 ?a>illaA

S"a"u- I!"e+!u H'.u!, : 3entu, hidung normal, tida, ditemu,an adanya ,elainan ,ongenital, se,ret ?-E-A, na6as 7uping hidung ?@A. Pa+u-/a+u .nspe,si : pergera,an hemithora> ,anan dan ,iri simetris saat ,eadaan statis

dan dinamis, retra,si dinding dada ?@A, retra,si epigastrium ?@A dan retra,si inter7osta ?@A Palpasi Per,usi : stem Fremitus hemithora> ,anan dan ,iri tida, dila,u,an : sonor seluruh lapangan paru

Aus,ultasi : suara dasar =esi,uler, rhon,i basah halus menyaring di seluruh lapang paru ?@E@A, wheeDing ?-E-A, hantaran ?@E@A Pe#e+'*-aa!Pe!u!2a!, Ta!,,al Pu*ul HB 14.0617.0 "'E"$E#' "<:"; "&E"$E#' #":1$ #,8.L 10.7 10.1 HT 42692 : <2.<0 <2.10 L 4.76 10.7 8uL 14.7 #".; T 1906400 10;<8uL ''' '#1 :DS:<'mgEdL La'!6la'!

+esan : Anemia dan leu,ositosis

VI. DIAGNOSIS BANDING Obser=asi sesa,

.ntrapulmonal o 3ron,opneumoni : Duple,s : Spesi6i, (on spesi6i,

Simple,s Spesi6i, (on spesi6i,

o 3ron,iolitis o Asma o Pneumonia aspirasi ,strapulmonal o Anemia o :angguan metaboli, VII. DIAGNOSIS SEMENTARA 3ron,opneumonia duple,s non spesi6i, Status giDi bai,

VIII. TERAPI O$ (asal $ literEmenit .n6us 0L : < tpm .n2 4e6ota>ime 1 > $&" mg ?i=A .n2 De>ametason 1 > J amp

Peroral : Para7etamol syrup 1 > . 7th ?2i,a t I 1<K4A Ambro>ol ' mg Salbutamol ",& mg 4etiriDin #E< tab pul= 1 > # hari

Diet o 33. o +alori o Protein B 5 ,g B 5"" ,,al E hari B #< gram E hari

I>. PROGRAM =aluasi ,eadaan umum, tanda-tanda =ital ?H0,00A =aluasi tanda-tanda sesa, na6as Su7tion minimal 1 > # hari (ebuliDer ?Pulmi7ot L res, MentolinL res, 3isol=on & tetes, ditambah (a4l sampai '77A 1 > # hari >. PROGNOSIS ?u1 a. 3'"a# : Ad 3onam

?u1 a. -a!a"'1!a# : Ad 3onam ?u1 a. 0u!&"'1!a# : Ad 3onam >I. USULAN Foto thora> AP Fisioterapi *2i mantou> ?atas indi,asiA

3:A

>III. NASEHAT #. !i,a ana, mengalami sesa, na6as segera bawa ,epelayanan medis terde,at. $. !i,a ana, panas minum obat penurun panas. 1. !i,a panas tetapi tida, turun segera bawa ,epelayanan ,esehatan terde,at. '. Hindari ,onta, langsung dengan penderita yang mengalami batu, lama. &. )ening,at,an daya tahan tubuh terhadap berbagai penya,it saluran na6as seperti: 7ara hidup sehat, ma,an ma,anan bergiDi dan teratur, men2aga ,ebersihan. ;. )ela,u,an imunisasi yang ,omplit dan sesuai 2adwal.

/.(!A*A( P*S/A+A 30O(+OP( *)O(.A


P (DAH*L*A( Pneuomonia masih men2adi penyebab utama morbiditas dan mortalitas ana, berusia dibawah lima tahun. Diper,ira,an hampir seperlima ,ematian ana, diseluruh dunia, lebih ,urang $ 2uta ana, balita, meninggal setiap tahun a,ibat pneumonia ?A6ri,a dan Asia /enggaraA. Di .ndonesia sendiri ter2adi ,ematian bayi sebesar $%,;N dan ,ematian balita sebesar $$,<N ,arena pneumonia. Pneumonia adalah in6lamasi yang mengenai paren,im paru, yang sebagian besar disebab,an oleh mi,roorganisme ?=irusEba,teriA dan sebagian ,e7il oleh ,arena hal lain ?aspirasiA. Pneuomonia oleh ,arena ba,teri biasanya awitannya 7epat, batu, produ,ti6, pasien tampa, to,si,, leu,ositosis, dan perubahan nyata pada pemeri,saan radiologis. 3a,teri yang paling sering sebagai penyebab pneumonia di negara ber,embang adalah Strepto7o77us pneumoniae, Haemophilus in6luenDae, Staphylo7o77us aureus. D F.(.S. Pneumonia adalah in6lamasi yang mengenai paren,im paruO peradangan pada paru dimana proses peradangannya ini menyebar membentu, ber7a,-ber7a, in6iltrat yang berlo,asi di al=eoli paru dan dapat pula melibat,an bron,iolus terminal. # Walaupun banya, piha, yang sependapat bahwa pneumonia adalah suatu ,eadaan in6lamasi, namun sangat sulit untu, merumus,an satu de6inisi tunggal yang uni=ersal. Pneumonia adalah sindrom ,linis, sehingga dide6inisi,an berdasar,an ge2ala dan tanda ,linis, dan per2alanan penya,itnya. Salah satu de6inisi ,linis ,lasi, menyata,an pneumonia adalah penya,it respiratori, yang ditandai dengan batu,, sesa, napas, demam, ron,i basah, dengan gambaran in6iltrat pada 6oto rontgen tora,s.$ Di,enal istilah lain yang mirip yaitu pneumonitis yang ma,sudnya lebih ,urang sama. 3anya, yang menganut pengertian bahwa pneumonia adalah in6lamasi paru ,arena proses in6e,si sedang,an pneumonitis

adalah in6lamasi paru non-in6e,si. (amun hal inipun tida, sepenuhnya ditaati oleh para ahli.$ A(A/O). Stru,tur dasar 2alan na6as telah ada se2a, lahir dan ber,embang selama neonatus dan dewasa men2adi sistem bron,hopulmonal. !alan na6as pada setiap usia tida, simetris. Apabila dibagi men2adi dua bagian, ada perbedaan bentu, dan 2umlah 7abang yang tergantung dari lo,asinya. Mariasi tersebut menyebab,an impli,asi 6isiologi yang berbeda. Alur yang berbeda menyebab,an perbedaan resistensi terhadap aliran udara, sehingga menyebab,an distribusi udara atau parti,el yang terhisap tida, merata. 4abang dari bron,us mengalami penge7ilan u,uran dan ,ehilangan ,artilago, yang ,emudian disebut bron,hiolus. 3ron,hiolus terminalis membu,a saat pertu,aran udara dalam paruparu. !alan na6as dilapisi oleh membran epitel yang berganti se7ara bertahap dari epitel ,olumner berting,at bersilia di bron,us men2adi epitel ,ubus bersilia pada area tempat pertu,aran udara. Sillia ber6ungsi untu, menghantar,an mu,us dari pinggir 2alan na6as ,e 6aring. Sistem transport mu,osilier ini berperan penting dalam me,anisme pertahanan paru. Sel goblet pada tra,hea dan bron,hus memprodu,si musin dalam reti,ulum endoplasma ,asar dan apparatus golgi. Sel goblet mening,at 2umlahnya pada beberapa gangguan seperti bron,hitis ,ronis yang hasilnya ter2adi hiperse,resi mu,us dan pening,atan produ,si sputum. *nit pertu,aran udara ?terminal respiratoryA terdiri dari bron,hiolus distal sampai terminal : bron,hiolus respiratorius, du,tus al=eolaris dan al=eoli. Pada pemeri,saan luar pulmo de,stra lebih pende, dan lebih berat dibanding pulmo sinistra. Pulmo de,stra dan sinistra dibagi oleh alur yang disebut in7issura interlobaris dalam beberapa Lobus Pulmonis. Pulmo de,stra dibagi men2adi 1 lobus, yaitu: #. Lobus Superior Dibagi men2adi 1 segmen: api,al, posterior, in6erior $. Lobus )edius Dibagi men2adi $ segmen: lateralis dan medialis 1. Lobus .n6erior Dibagi men2adi & segmen: api,al, mediobasal, anterobasal, laterobasal, posterobasal Pulmo sinistra dibagi men2adi $ lobi, yaitu:

#. Lobus Superior Dibagi men2adi segmen: api,oposterior, anterior, lingularis superior, lingularis in6erior. $. Lobus .n6erior Dibagi men2adi ' segmen: api,al, anteromediobasal, laterobasal, dan posterobasal; ) +A(.S) P 0/AHA(A( PA0* Saluran napas bagian bawah yang normal adalah steril, walaupun bersebelahan dengan se2umlah besar mi,roorganisme yang menempati oro6aring dan terpa2an oleh mi,roorganisme dari ling,ungan di dalam udara yang dihirup. Sterilitas saluran napas bagian bawah adalah hasil me,anisme penyaringan dan pembersihan yang e6e,ti6. 1

#. P )3 0S.HA( *DA0A /emperatur dan ,elembapan udara ber=ariasi, dan al=eolus harus terlindung dari udara dingin dan ,ering. )u,osa hidung, turbinasi hidung, oro6aring dan naso6aring, mempunyai suplai darah yang besar dan memili,i area permu,aan yang luas. *dara yang terhirup melewati area-area tersebut dan diterus,an ,e 7abang tra,eobon,ial, dipanas,an pada temperatur tubuh dan dilembap,an. 1 $. P )3A* 0eseptor pembau berada lebih banya, di posterior hidung dibanding,an dengan di tra,hea n al=eoli, sehingga seseorang dapat men7ium untu, mendete,si gas yang se7ara potensial berbahaya, atau bahan-bahan berbahaya di udara yang dihirup. .nspirasi yang 7epat tersebut membawa udara menempel pada sensor pembau tanpa membawanya ,e paru-paru. 1 1. ) (PA0.(: DA( ) )3*A(: PA0/.+ L PA(: / 0H.0*P *dara yang melewati saluran tra,tus respiratorius awalnya di6iltrasi oleh bulu hidung. :era,annya menyebab,an parti,el beru,uran besar dapat di,eluar,an. Sedimentasi parti,el beru,uran lebih ,e7il ter2adi a,ibat gra=itasi di 2alan na6as yang lebih ,e7il. Parti,el-parti,el tersebut terperang,ap dalam mu,us yang ada di saluran perna6asan atas, tra,hea, bron,us dan bron,hiolus. Parti,el ,e7il dan udara iritan men7apai du,tus al=eolaris dan al=eoli. Parti,el ,e7il lainnya disuspensi,an sebagai aerosol dan <"N nya di,eluar,an. 1 Pembuangan parti,el dilalui dengan beberapa me,anisme : - 0e6le,s 2alan na6as : re6le,s batu,, re6le,s bersin dan re6le,s glottis

Stimulasi reseptor ,imia dan me,ani, di hidung, tra,hea, laring, dan tempat lain di tra,tus respiratorius menyebab,an bron,o,onstri,si untu, men7egah penetrasi lebih lan2ut dari iritan ,e 2alan na6as dan 2uga menghasil,an batu, atau bersin. 3ersin ter2adi a,ibat stimulasi reseptor di hidung atau naso6aring, dan batu, ter2adi sebagai a,ibat stimulasi reseptor di tra,hea. .nspirasi yang dalam demi men7apai ,apasitas paru total, dii,uti oleh e,spirasi melawan glotis yang terutup. /e,anan intrapleura dapat mening,at lebih dari #""mmHg. Selama 6ase re6le,s tersebut glotis tiba-tiba membu,a dan te,anan di 2alan na6as menurun 7epat, menghasil,an pene,anan 2alan na6as dan e,spirasi yang besar, dengan aliran udara yang 7depat melewati 2alan na6as yang sempit, sehingga iritan i,ut terbawa bersama-sama mu,us ,eluar dari tra,tus respiratorius. Saat bersin, e,spirasi melewati hidungO saat batu, e,spirasi melewati mulut. +edua re6le,s tersebut 2uga membantu mengeluar,an mu,us dari 2alan na6as. 1 - Se,resi tra,heobron,ial dan transport mu,osilier Sepan2ang tra,tus respiratorius dilapisi oleh epitel bersilia dimana terdapat mu,us yang dihasil,an oleh sel goblet. 8 s,alator mu,osilier9 adalah me,anisme yang penting dalam menghilang,an dalam menghilang,an parti,el yang terinhalasi. Parti,el terperang,ap dalam mu,us ,emudian dibawa ,e atas ,e6aring. Pergera,an tersebut dapat mening,at 7epat selama batu,. )u,us yang men7apai 6aring di,ental,an atau di,eluar,an melalui mulut atau hidung. +arenanya, pasien yang tida, bisa mengeluar,an se,ret tra,heobron,ial ?misal tida, dapat batu,A terus menghasil,aan se,ret yang apabila tida, di,eluar,an dapat menyebab,an sumbatan 2alan na6as. 1 '. ) +A(.S) P 0/AHA(A( DA0. *(./ 0 SP.0AS. / 0).(AL - ma,ro6ag al=eolar - pertahanan imun Paru merupa,an stru,tur ,omple,s yang terdiri atas ,umpulan unit-unit yang dibentu, melalui per7abangan progresi6 2alan napas. +urang lebih <"N sel yang membatasi 2alan napas di bagian tengah merupa,an epitel bersilia, berting,at, ,olumner dengan 2umlah yang sema,in ber,urang pada 2alan napas bagian peri6er. )asing-masing sel bersilia memili,i ,ira-,ira $"" silia yang bergera, dalam gelombang yang ter,oordinasi ,ira-,ira #""" ,ali per menit, dengan gera,an ,e depan yang 7epat dan ,embali dalam gera,an yang lebih lambat. :era,an silia 2uga ter,oordinasi antara sel yang bersebelahan sehingga setiap gelombang disebar,an ,e arah oro6aring. 1

Parti,el in6e,sius yang ter,umpul pada epitel s,uamosa permu,aan hidung sebelah distal biasanya a,an dibersih,an pada saat bersin, sementara parti,el yang ter,umpul pada permu,aan bersilia yang lebih pro,simal a,an disapu,an ,e sebelah posterior ,e lapisan mu,us naso6aring, saat parti,el tersebut ditelan atau dibatu,,an. Penutupan glottis se7ara re6le,s dan batu, a,an melindungi saluran napas bagian bawah. Parti,el in6e,sius yang melewati pertahanan di dalam saluran napas dan diendap,an pada permu,aan al=eolus dibersih,an oleh sel 6agosit dan 6a,tor humoral. )a,ro6ag al=eolar merupa,an 6agosit utama di dalam saluran napas bagian bawah. )a,ro6ag al=eolar a,an menyiap,an dan menya2i,an antigen mi,robial pada lim6osit dan mense,resi,an sito,in yang mengubah proses imun dalam lim6osit / dan 3. 1 P.D ).OLO:. .nsidens penya,it saluran napas men2adi penyebab ang,a ,ematian dan ,e7a7atan yang tinggi di seluruh dunia. Se,itar <"N dari seluruh ,asus baru pra,te, umum berhubungan dengan in6e,si saluran napas yang ter2adi di masyara,at ?P+A atau di dalam rumah sa,itEpusat perawatan ?pneumonia noso,omialEP(A. ' .n6e,si saluran napas bawah masih tetap merupa,an masalah utama dalam bidang ,esehatan, bai, di negara yang sedang ber,embang maupun yang sudah ma2u. Laporan WHO #555 menyebut,an bahwa penyebab ,ematian tertinggi a,ibat penya,it in6e,si di dunia adalah in6e,si saluran napas a,ut termasu, pneumonia dan in6luenDa. .nsidensi pneumonia ,omuniti di Ameri,a adalah #$ ,asus per #""" orang per tahun dan merupa,an penyebab ,ematian a,ibat in6e,si pada orang dewasa di negara itu. Ang,a ,ematian utama a,ibat in6e,si pada orang dewasa di negara itu. Ang,a ,ematian a,ibat pneumonia di Ameri,a adalah #"N. Di Ameri,a dengan 7ara in=asi6 pun penyebab pneumonia hanya ditemu,an &"N. Penyebab pneumonia sulit ditemu,an dan memerlu,an wa,tu beberapa hari untu, mendapat,an hasilnya, sedang,an pneumonia dapat menyebab,an ,ematian bila tida, segera diobati, ma,a pada pengobatan awal pneumonia diberi,an antibioti, se7ara empiris. # +LAS.F.+AS. Pembagian pneumonia sendiri pada dasarnya tida, ada yang memuas,an, dan pada umumnya pembagian berdasar,an anatomi dan etiologi. 3eberapa ahli telah membu,ti,an bahwa pembagian pneumonia berdasar,an etiologi terbu,ti se7ara ,linis dan memberi,an terapi yang lebih rele=an.&

a. 3erdasar,an lo,asi lesi di paru Pneumonia lobaris Pneumonia lobularis Pneumonia intersitialis b. 3erdasar,an asal in6e,si Pneumonia yang didapat dari masyara,at ?7ommunity a7Quired pneumoniaA Pneumonia yang didapat dari 0umah Sa,it ?hospital based pneumoniaA 7. 3erdasar,an mi,roorganisme penyebab Pneumonia ba,teri Pneumonia =irus Pneumonia mi,oplasma Pneumonia 2amur d. 3erdasar,an ,ara,teristi, penya,it pneumonia Pneumonia tipi,al Pneumonia atipi,al e. 3erdasar,an lama penya,it Pneumonia a,ut Pneumonia persisten +lasi6i,asi berdasar,an Ling,ungan dan Pe2amu /ipe +linis pidemiologi Pneumonia +omunitas Sporadis atau endemisO orang tua atau orang muda Pneumonia (oso,omial Didahului perawatan di 0S Pneumonia 0e,urens /erdapat dasar penya,it paru ,roni, Pneumonia Aspirasi Al,oholi,, usia tua Pneumonia pada gangguan imun Pasien transplantasi, on,ologi, A.DS /.OLO:.

tiologi pneumonia sulit dipasti,an ,arena ,ultur se,ret bron,us merupa,an tinda,an yang sangat in=asi6 sehingga tida, dila,u,an. Patogen penyebab pneumonia pada ana, ber=ariasi tergantung : & a. *sia b. Status imunologis 7. Status ling,ungan d. +ondisi ling,ungan ?epidemiologi setempat, polusi udaraA e. Status imunisasi 6. Fa,tor pe2amu ?penya,it penyerta, malnutrisiA *sia pasien mrupa,an peranan penting pada perbedaan dan ,e,hasan pneumonia ana,, terutama dalam spre7trum etiologi, gambaran ,linis dan strategi pengobatan. 3eri,ut da6tar etiologi pneumonia pada ana, sesuai dengan usia yang bersumber dari data di negara ma2u : &,; *sia tiologi tersering tiologi ter2arang Lahir H $" hari 3a,teri : .7olli, Strepto7o77us grup 3, Listeria mono7ytogenes 3a,teri : 3,ateri anaerob, Strepto7o77us grup D, Haemophilus in6luenDa, Strepto7o77us pneumoniae Mirus : 4)M, H)M 1 minggu H 1 bulan 3a,teri : 4lamydia tra7homatis, Strepto7o77us pneumoniae Mirus : Adeno=irus, .n6luenDa, Parain6luenDa #, $, 1 3a,teri : 3ordetella pertusis, Haemophilus in6luenDa tipe 3, )ora>ella 7atharalis, Staphylo7o77us aureus Mirus : 4)M ' bulan H & tahun 3a,teri : 4lamydia pneumoniae, )y7oplasma pneumoniae, Strepto7o77us pneumoniae Mirus : Adeno=irus, 0ino=irus, .n6luenDa, Parain6luenDa 3a,teri : Haemophilus in6luenDa tipe 3, )ora>ella 7atharalis, Staphylo7o77us aureus, (eisseria meningitidis Mirus : Mari7ela Doster

& tahun - rema2a 3a,teri : 4lamydia pneumoniae, )y7oplasma pneumoniae 3a,teri : Haemophilus in6luenDa, Legionella sp. PA/O: ( S.S .stilah pneumonia men7a,up setiap ,eadaan radang paru dimana beberapa atau seluruh al=eoli terisi dengan 7airan dan sel-sel darah. !enis pneumonia yang umum adalah pneumonia ba,terialis yang paling sering disebab,an oleh pneumo,o,us. Penya,it ini dimulai dengan in6e,si dalam al=eoli, membran paru mengalami peradangan dan berlubang-lubang sehingga 7airan dan bah,an sel darah merah dan sel darah putih ,eluar dari darah masu, ,edalam al=eoli. Dengan demi,ian, al=eoli yang terin6e,si se7ara progresi6 men2adi terisi dengan 7airan dan sel-sel, dan in6e,si disebar,an oleh perpindahan ba,teri dari al=eolus ,e al=eolus. Dalam ,eadaan normal, saluran respiratori, mulai dari area sublaring sampai paren,im paru adalah steril. Saluran napas bawah ini di2aga tetap steril oleh me,anisme pertahanan bersihan mu,osiliar, se,resi imunoglobulin A, dan batu,. )e,anisme pertahanan imunologi, yang membatasi in=asi mi,roorganisme patogen adalah ma,ro6ag yang terdapat di al=eolus dan bron,iolus, .gA se,retori, dan imunoglobunlin lain. *mumnya mi,roorganisme penyebab terhisap ,e paru bagian peri6er melalui saluran respiratori. )ula-mula ter2adi edema a,ibat rea,si 2aringan yang mempermudah proli6erasi dan penyebaran ,uman ,e 2aringan se,itarnya. 3agian paru yang ter,ena mengalami ,onsolidasi, yaitu ter2adi serbu,an sel P)(, 6ibrin, eritrosit, 7airan edema, dan ditemu,annya ,uman di al=eoli. Stadium ini disebut stadium hepatisasi merah. Selan2utnya, deposisi 6ibrin sema,in bertambah, terdapat 6ibrin dan leu,osit P)( di al=eoli dan ter2adi proses 6agositosis yang 7epat. Stadium ini disebut stadium hepatisasi ,elabu. 3eri,utnya, 2umlah ma,ro6ag mening,at di al=eoli, dimana sel a,an mengalami degenerasi, 6ibrin menipis, ,uman dan debris menghilang. Stadium ini disebut stadium resolusi. Sistem bron,opulmoner 2aringan paru yang tida, ter,ena a,an tetap normal. & Pneumonia =iral biasanya berasal dari penyebaran in6e,si di sepan2ang 2alan napas atas yang dii,uti oleh ,erusa,an epitel respiratorius, menyebab,an obstru,si 2alan napas a,ibat beng,a,, se,resi abnormal, dan debris seluler. Diameter 2alan napas yang ,e7il pada bayi menyebab,an bayi rentan terhadap in6e,si berat. Atele,tasis, edema intersitial, dan =entilation-per6usition mismat7h menyebab,an hipo,semia yang sering disertai

obstru,si 2alan napas. .n6e,si =iral pada tra,tus respiratorius 2uga dapat mening,at,an risi,o terhadap in6e,si be,teri se,under dengan mengganggu me,anisme pertahanan normal pe2amu, mengubah se,resi normal, dan memodi6i,asi 6lora ba,terial. & +eti,a in6e,si ba,teri ter2adi pada paren,im paru, proses patologi, ber=ariasi tergantung organisme yang mengin=asi. ). penumoniae menempel pada epitel respiratorius, menghambat ,er2a silier, dan menyebab,an destru,si seluler dan memi7u respons in6lamasi di submu,osa. +eti,a in6e,si berlan2ut, debris seluler yang terlepas, sel-sel in6lamasi, dan mu,us menyebab,an onstru,si 2alan napas, dengan penyebaran in6e,si ter2adi di sepan2ang 7abang-7abang bron,ial, seperti pada pneumonia =iral. S. pneumoniae menyebab,an edema lo,al yang membantu proli6erasi mi,roorganisme dan penyebarannya ,e bagian paru lain, biasanya menghasil,an ,ara,teristi, sebagai ber7a,ber7a, ,onsolidasi merata di seluruh lapangan paru. %,< .n6e,si strepto,o,us grup A pada saluran napas bawah menyebab,an in6e,si yang lebih di6us dengan pneumonia intersitial. Pneumonia lobar tida, laDim. Lesi terdiri atas ne,rosis mu,osa tra,eobron,ial dengan pembentu,an ul,us yang 7ompang-7amping dan se2umlah besar e,sudat, edema, dan perdarahan terlo,alisasi. Proses ini dapat meluas ,e se,at interal=eolar dan melibat,an 6asa lim6ati,a. Pneumonia yang disebab,an S.aureus adalah berat dan in6e,si dengan 7epat men2adi 2ele, yang disertai dengan morbiditas yang lama dan mortalitas yang tinggi, ,e7uali bila diobati lebih awal. Sta6ilo,o,us menyebab,an penggabungan bron,opneumoni yang sering unilateral atau lebih men7olo, pada sati sisi ditandai adanya daerah ne,rosis perdarahan yang luas dan ,a=erna tida, teratur. # )A(.F S/AS. +L.(.+ :e2ala dan tanda ,linis pneumonia ber=ariasi tergantung dari ,uman penyebab, usia pasien, status imunologis pasien, dan beratnya penya,it. )ani6estasi ,linis biasanya berat yaitu sesa,, sianosis, tetapi dapat 2uga ge2alanya tida, terlihat 2elas seperti pada neonatus. :e2ala dan tanda pneumonia dapat dibeda,an men2adi ge2ala umum in6e,si ?nonspesi6i,A, ge2ala pulmonal, pleural, atau e,strapulmonal. :e2ala nonspesi6i, meliputi demam, menggigil, se6algia, resah dan gelisah. 3eberapa pasien mung,in mengalami gangguan gastrointestinal seperti muntah, ,embung, diare, atau sa,it perut.1 :e2ala pada paru timbul setelah beberapa saat proses in6e,si berlangsung. Setelah ge2ala awal seperti demam dan batu, pile,, ge2ala napas 7uping hidung, ta,ipnu, dispnu, dan

timbul apnu. Otot bantu napas inter,ostal dan abdominal mung,in diguna,an. 3atu, umumnya di2umpai pada ana, besar, tapi pada neonatus bisa tanpa batu,. $ Fre,uensi napas merupa,an inde,s paling sensiti6 untu, mengetahui beratnya penya,it. Hal ini diguna,an untu, mendu,ung diagnosis dan memantau tata la,sana pneumonia. Pengu,uran 6re,uensi napas dila,u,an dalam ,eadaan ana, tenang atau tidur. /im WHO telah mere,omendasi,an untu, menghitung 6re,uensi napas pada setiap ana, dengan batu,. Dengan adanya batu,, 6re,uensi napas yang lebih dari normal serta adanya tari,an dinding dada bagian bawah ,e dalam ?7hest indrawingA, WHO menetap,an sebagai pneumonia ?di lapanganA, dan harus memerlu,an perawatan dengan pemberian antibioti,. Per,usi tora,s pada ana, tida, mempunyai nilai diagnosti, ,arena umumnya ,elainan patologinya menyebarO suara redup pada per,usi biasanya ,arena adanya e6usi pleura. Suara napas yang melemah sering,ali ditemu,an pada aus,ultasi. 0on,hi basah halus yang ,has untu, pasien yang lebih besar, mung,in tida, terdengar pada bayi. Pada bayi dan balita ,e7il ,arena ,e7ilnya =olume tora,s biasanya suara napas saling berbaur, dan sulit untu, diidenti6i,asi. Se7ara ,linis pada ana, sulit membeda,an pneumonia ba,terial dengan pneumonia =iral. (amun sebagai pedoman dapat disebut,an bahwa pneumonia ba,terial awitannya 7epat, batu, produ,ti6, pasien tampa, to,si,, leu,ositosis, dan perubahan nyata pada pemeri,saan radiologis. $ (amun ,eadaan seperti ini ,adang-,adang sulit di2umpai pada seluruh ,asus. Pneumonia pada neonatus dan bayi ,e7il

Pneumonia ini sering ter2adi a,ibat transmisi =erti,al ibu-ana, yang berhubungan dengan proses persalinan, misalnya melalui aspirasi me,onium, 7airan amnion, dari ser=i,s ibu, atau berasal dari ,ontaminasi dengan sumber in6e,si dari 0S. in6e,si 2uga dapat ter2adi ,arena ,ontaminasi dari ,omunitasnya. :ambaran ,linis pneumonia pada neonatus dan bayi ,e7il tida, ,has, men7a,up serangan apnea, sianosis, merintih, napas 7uping hidung, ta,ipnea, letargi, muntah, tida,, mau minum, ta,i,ardi atau bradi,ardi, retra,si sub,osta dan demam. Pada bayi 33L0 sering ter2adi hipotermi. +eadaan ini sering sulit dibeda,an dengan ,eadaan sepsis dan meningitis. ; Pneumonia pada balita dan ana, yang lebih besar

:e2ala ,linis yang timbul pada pneumonia yang ter2adi pada balita dan ana, yang lebih besar meliputi demam, menggigil, batu,, sa,it ,epala, anore,sia, dan ,adang-,adang

,eluhan gastrointestinal ?muntah dan diareA. Se7ara ,linis ge2ala respiratori seperti ta,ipnea, retra,si sub,osta ?7hest indrwaingA, napas 7uping hidung, ron,i, dan sianosis. Penya,it ini sering ditemu,an bersama ,on2ungti=itis, otitis media, 6aringitis, dan laringitis. Ana, besar dengan pneumonia lebih su,a berbaring pada sisi yang sa,it dengan lutut terte,u, ,arena nyeri dada. 0on,i hanya ditemu,an bila ada in6iltrat al=eoler. 3ila ter2adi e6usi pleura atau empiema, gera,an e,s,ursi dada tertinggal di daerah e6usi. :era,an dada 2uga terganggu bila terdapat nyeri dada a,ibat iritasi pleura. 3ila e6usi bertambah, sesa, napas a,an sema,in bertambah, tetapi nyeri pleura a,an sema,in ber,urang dan berubah men2adi nyeri tumpul. ; +adang timbul nyeri abdomen bila terdapat pneumonia lobus ,anan bawah yang menimbul,an iritasi dia6ragma. (yeri ini dapat menyebar ,e ,uadran ,anan bawah dan menyerupai appendisitis. Abdomen mengalami distensi a,ibat dilatasi lambung yang disebab,an oleh aerogra6i atau ileus paraliti,. Hati a,an teraba bila terte,an oleh dia6ragma, atau memang membesar ,arena ter2adi gagal 2antung ,ongesti6 sebagai a,ibat ,ompli,asi pneumonia. ; Pneumonia atipi,

)i,roorganisme penyebab adalah )y7oplasma pneumoniae, 4hlamydia spp, Legionnela pneumo6ilia, dan *reaplasma urealyti7um. )y7oplasma pneumoniae, 4hlamydia pneumoniae merupa,an penyebab potensial in6e,si respiratori dan pneumonia pada ana,, terutama pada ana, usia se,olah dan rema2a. 4hlamydia tra7homatis sering ditemu,an sebagai penyebab in6e,si a,ut respiratori pada bayi melalui transmisi =erti,al ?proses ,ersalinanA dan merupa,an etiologi in6e,si perinatal yang penting. Legionnela pneumo6ilia, dan *reaplasma urealyti7um 2arang dilapor,an menyebab,an i6e,si pada ana,. ; .n6e,si oleh )y7oplasma pneuoniae

.n6e,si diperoleh melalui droplet dari ,onta, de,at ?di asrama, ,eluarga dengan 2umlah anggota ,eluarga yang sangat banya,A. )asa in,ubasi lebih ,urang 1 minggu. :ambaran ,linis pneumonia atipi, didahului dengan ge2ala menyerupai in6luenDa ?in6luenDa li,e 6lu syndromeA seperti demam ?2arang lebih dari 1<"4A, malaise, sa,it ,epala, mialgia, tenggoro,an gatal dan batu,. +adang-,adang dapat sembuh sendiri, tetapi ,asus berat seperti se=ere ne7rotiDing pneumonitis dengan ,onsolidasi luas pada 2aringan paru dan

e6usi pleura pernah dilapor,an. +adang dapat berlan2ut men2adi bron,itis, bron,iolitis, dan pneumonia. ; 3atu, ter2adi 1-& hari setelah awitan penya,it, awalnya tida, produ,ti6 tetapi ,emudian men2adi produ,ti6. Sputum mung,in berber7a, darah dan batu, dapat menetap hingga berminggu-minggu. )engi dapat ditemu,an pada 1"-'"N ,asus pneumonia mi,oplasma dan lebih sering ditemu,an pada ana, yang lebih besar. +ultur ba,teri memerlu,an wa,tu $ minggu dan u2i serolig hanya berman6aat bila telah ter2adi pembentu,an antibodi ?,eti,a penya,it telah sangat ber,embangA. :ambaran 6oto rontgennya sangat ber=ariasi, meliputi gambaran in6iltrat intersisial, reti,uler, reti,ulonoduler, ber7a, ,onsolidasi, pembesaran ,elen2ar hilus, dan ,adang-,adang disertai e6usi pleura. ; .n6e,si oleh 4hlamydia penumoniae

:e2ala ,linis awalnya berupa ge2ala seperti 6lu, yaitu batu, ,ering, mialgia, sa,it ,epala, malaise, pile,, dan demam yang tida, tinggi. Pada pemeri,saan aus,ultasi dada tida, ditemu,an ,elainan. :e2ala respiratori umunya tida, men7olo,. Leu,osit darah tepi biasanya normal. :ambaran 6oto rontgen tora,s menun2u,an in6iltrat di6us atau gambaran peribron,ial non6o,al yang 2auh lebih berat daripada ge2ala ,linis. Pneumonia +lamidia lebih sering ditemu,an di daerah tropis, bersi6at endemi,, dan epidemi, dengan inter=al 1-' tahun. .n6e,si +lamidia 2uga dapat berperan dalam patogenesis asma. ; P ) 0.+SAA( P (*(!A(: aA Darah Peri6er Leng,ap Pada pneumoia =irus dan 2uga mi,oplasma umumnya ditemu,an leu,osit dalam batas normal atau sedi,it mening,at. A,an tetapi pada pneumonia ba,teri didapat,an leu,ositosis ? #&.""" H '"."""Emm1 A. Dengan prdominan P)(. Leu,openia ? G &"""Emm1 A menun2u,,an prognosis yang buru,. Pada in6e,si 4hlamydia ,adang H ,adang ditemu,an eosino6ilia. Pada e6usi pleura didapat,an sel P)( pada 7airan e,sudat ber,isar 1""-#""."""Emm1, protein I $,& gEdl, dan glu,osa relatig6 lebih rendah daripada glu,osa darah. +adang H ,adang terdapat anemia ringan dan L D yang mening,at. Se7ara umum hasil peneri,saan darah peri6er leng,ap tida, dapat membeda,an antara in6e,si =irus dan ba,teri se7ara pasti. ; bA 4- 0ea,ti6 Protein ? 40P A 40P adalah suatu protein 6ase a,ut yang disisntesis oleh hepatosit. Sebagai respon in6e,si atau in6lamasi 2aringan, produ,si 40P se7ara 7epat distimulasi oleh sito,in,

terutama .L-;, .L-# da /(F. )es,ipun 6ungsi pastinya belum di,etahui, 40P sangat mung,in berperan dalam opsonisasi mi,roorganisme atau sel rusa,. Se7ara ,linis 40P diguna,an sebagai alat diagnosti, untu, membeda,an antara 6a,tor in6e,si dan nonin6e,si, in6e,i =irus dan ba,teri, atau in6e,si super6isialis atau pro6unda. +adar 40P biasanya lebih rendah pada in6e,si =irus atau in6e,si super6isialis daripada pro6unda. ; 7A *2i Serologis *2i serologi, untu, mendate,si antigen dan antibodi pada in6e,si ba,teri tipi, mempunyai sensiti=itas dan spesi6isitas yang rendah. Se7ara umum, u2i serologis tida, terlalu berman6aat dalam mendiagnosis in6e,si ba,teri tipi,, namun ba,teri atipi, seperti )y7oplasma dan 7hlamydia tampa, pening,atan anibodi .g) dan .g:. ; dA Pemeri,saan mi,robiologis *ntu, pemeri,saan mi,robiologi,, spesimen dapat diambil dari usap tenggoro,, se,ret naso6aring, bilasan bron,us, darah, pun,si pleura atau aspirasi paru. Diagnosis di,ata,an de6initi6 apabila ,uman ditemu,an dari darah, 7airan pleura, atau aspirasi paru. ; +ultur darah 2arang positi6 pada in6e,si )y7oplasma dan 4hlamydia. eA Pemeri,saan rontgen /hora,s Se7ara umum gambaran oto thora,s terdiri dari : R .n6iltrat interstisial, ditandai dengan pening,atan 7ora,an bron,o=as,uler, peribron7hial 7u66ing dan hiperaerasi. R .n6iltrat al=eoler, merupa,an ,onsolidasi paru dengan air bron7hogram. +onsolidasi dapat mengenai satu lobus ? pneumonia lobaris A, atau terlihat sebagai lei tunggal yang biasanya 7u,up besar, berbentu, s6eris, batas tida, terlalu tegas, menyerupai lesi tumor paru, di,enal sebagai round pneumonia. ; R 3ron,opneumonia, ditandai dengan gambaran di6us merata pada ,edua paru, berupa ber7a, H ber7a, in6iltrat yang meluas hingga ,e daerah peri6er paru, disertai dengan pening,atan 7ora,an peribron,ial. :ambaran radiologis pneumonia meliputi in6iltrat ringan pada satu paru hingga ,onsolidasi luas pada ,edua paru. Pada satu penelitian, ditemu,an bahwa lesi pneumonia pada ana, terbanya, berada di paru ,anan, terutama di lobus atas. 3ila ditemu,an di pru ,iri dan terbanya, di olbus bawah, hal itu merupa,an predi,tor per2alanan penya,it yang lebih berat dengan resi,o ter2adinya pleuritis lebih besar.

D.A:(OS.S Diagnosis etiologi berdasar,an pemeri,saan mi,robiologis dan E atau serologis merupa,an dasar terpi yang optimal. A,an tetapi penemuan ba,teri penyebab tida, selalu mudah ,arena memerlu,an laboratorim yang memadai. Predi,tor paling ,uat adanya pneumonia adalah demam, sianosis, dan lebih dari satu ge2ala respiratori sebagai beri,ut : ta,ipnea, batu,, na6as 7uping hidung, rtra,si, ron,i dan suara na6as melemah serta didu,ung oleh gambaran radiologis. ; A,ibat tingginya ang,a morbiditas dan mortalitas pneumonia pada balita, ma,a dalam upaya peanggulangannya WHO mengembang,an pedoman diagnosis dan tatala,sana pneumonia yang sederhana. 3eri,ut adalah ,lasi6i,asi pneumonia berdasar,an pedoman tersebut. ;,< 3ayi dan ana, berusia $ bulan H & tahun o Pneumonia sangat berat R /ida, dapat minumEma,an R +e2ang R Letargis R )alnutrisi o Pneumonia berat R 3ila ada sesa, na6as, ada retra,si R Harus dirawat dan diberi,an antibioti, o Pneumonia R 3ila tida, ada sesa, na6as R Ada na6as 7epat dengan la2u na6as R I &" > E menit untu, ana, usia $ bulan H # tahun R I '" > E menit untu, ana, usia I#-& tahun R /ida, perlu dirawat, diberi,an antibioti, oral o 3u,an pneumonia R 3ila tida, ada na6as 7epat dan sesa, na6as R /ida, perlu dirawat dan tida, perlu antibioti,, hanya diberi,an pengobatan simptomatis seperti penurun panas. R 3ayi berusia dibawah $ bulan o Pneumonia sangat berat R /ida, mau menete,Eminum

R +e2ang R Letargis R Demam atau hipotermi R 3radipnea atau pernapasan ireguler o Pneumonia harus dirawat dan diberi,an antibioti, R 3ila ada na6as 7epat ? I ;" > E menit A atau sesa, na6as R 0etra,si R Harus dirawat dan diberi,an antibioti, o 3u,an pneumonia R /ida, ada na6as 7epat atau sesa, na6as R /ida, perlu dirawat, 7u,up diberi,an pengobatan simptomatis +O)PL.+AS. +ompli,asi yang dapat ter2adi meliputi empiema torasis ?,ompli,asi tersering oleh pneumonia ba,teriA, peri,arditis purulenta, pneumotora,s, atau in6e,si e,strapulmoner seperti meningitis purulenta. )io,arditis ?te,anan sistoli, =entri,el ,anan mening,at, ,reatinin ,inase 2uga mening,at, dan gagal 2antungA 2uga dilapor,an 7u,up tinggi pada seri pneumonia ana, berusia $-$' bulan. ; P (A/ALA+SA(AA( Sebagian pneumoni pada ana, tida, perlu dirawat inap. .ndi,asi perawatan trutama berdasar,an berat ringannya penya,it, misalnya to,sis,disters perna6asan, tida, mau ma,an atau minum, atau ada penya,it dasaryang lain, ,ompli,asi, dan terutama mempertimbang,an usia pasien. (eonatus dan bayi ,e7il dengan ,emung,inan ,linis pneumonia harus dirawat inap. ; Dasar tatala,sana pneumonia rawat inap adalah pengobatan ,ausal dengan antibioti, yang sesuai, serta tinda,an suporti6. Pengobatan suporti6 meliputi pemeberin 7airan intra=ena, o,sigen, ,ore,si terhadap gangguan asa basa, ele,trolit, dan gula darah. *ntu, nyeri dan demam dapat diberi,an analgeti, Eantipireti,. Suplementasi =itamin A tida, terbu,ti e6e,ti6. Penggunaan antibioti, yang tepat merupa,an ,un7i utma ,eberhasilan pengobatan. /erapi antibioti, harus segera diberi,an pada ana, dengan pneumonia yang diduga disebab,an oleh ba,teri. ; a. Pneumonia 0awat !alan

Pada pneumonia rawat 2alan diberi,an antibioti, lini pertama se7ara oral, misalnya amo,sisilin atau ,otrimo,saDol. Dosis amo,sisilin yang diberi,an adalah $& mgE,g33, sedang,an ,otrimo,saDol adalah 'mgE,g33 /)P-$" mgE,g33 sul6ameto,saDol.; )a,rolid, bai, eritromisin maupun ma,rolid baru dapat diguna,an sebagai terapi alternati6 beta la,tam untu, pengobatan inisial pneumonia, dengan pertimbangan adanya a,ti=itas ganda terhadap S.pneumonia dan ba,teri atipi,. Dosis eritromisin 1"-&" mgE,g33Ehari, diberi,an setiap ; 2am selama #"-#' hari. +laritromisin diberi,an $ ,ali sehari dengan dosis #& mgE,g33. ADitromisin # ,ali sehari #"mgE,g33 1-& hari ?hari pertamaA dilan2ut,an dengan dosis &mgE,g33 untu, hari beri,utnya. ; b. Pneumonia 0awat .nap Pada pneumonia rawat inap antibioti, yang diberi,an adalah beta la,tam, ampisilin atau amo,sisislin di,ombinasi,an degan ,loram6eni,ol. Antibioti, yang diberi,an berupa : Penisilin : intr=ena ? $&.""" *E,g33 setiap ' 2am A dan ,loram6eni,ol ? #& mgE,g33 setiap ; 2am A, dan se6tria>on intra=ena ? &" mgE,g33 setiap #$ 2am A. +eduanya diberi,an selama #" hari. ; P0 M (/.F Pen7egahan Primer Pen7egahan primer bertu2uan untu, menghilang,an 6a,tor resi,o terhadap ,e2adian pneumonia. *paya yang dapat dila,u,an antara lain: 5 a. )emberi,an imunisasi 7ampa, pada usia 5 bulan dan imunisasi DP/ ?Dipteri, Pertusis, /etanusA sebanya, 1 ,ali yaitu pada usia $, 1, dan ' bulan. b. )en2aga daya tahan tubuh ana, dengan 7ara memberi,an AS. pada bayi neonatal sampai berumur $ tahun dan ma,anan yang bergiDi pada balita. Di samping itu, Dat-Dat giDi yang di,onsumsi bayi dan ana,-ana, 2uga perlu mendapat perhatian. 7. )engurangi polusi ling,ungan seperti polusi udara dalam ruangan dan polusi di luar ruangan. d. )engurangi ,epadatan hunian rumah. Pen7egahan Se,under /ing,at pen7egahan ,edua ini merupa,an upaya manusia untu, men7egah orang yang telah sa,it agar sembuh, menghambat progresi6itas penya,it, menghindari ,ompli,asi, dan mengurangi ,etida,mampuan. Pen7egahan se,under meliputi diagnosis dini dan

pengobatan yang tepat sehingga dapat men7egah meluasnya penya,it dan tern2adinya ,ompli,asi. *paya yang dapat dila,u,an antara lain: 5 a. Pneumonia berat : dirawat di rumah sa,it, diberi,an antibioti, parenteral dan penambahan o,sigen. b. Pneumonia : diberi,an antibioti, ,otrimo,sasol oral, ampisilin, atau amo,sisilin. 7. 3u,an pneumonia : perawatan di rumah sa2a. /ida, diberi,an terapi antibioti,. 3ila demam tinggi diberi,an para7etamol. 3ersih,an hidung pada ana, yang mengalami pile, dengan mengguna,an lintingan ,apas yang diolesi air garam. !i,a ana, mengalami nyeri tenggoro,an, beri penisilin dan dipantau selama #" hari ,e depan. Pen7egahan /ersier /u2uan utama dari pen7egahan tersier adalah men7egah agar tida, mun7ulnya penya,it lain atau ,ondisi lain yang a,an memperburu, ,ondisi balita, mengurangi ,ematian serta usaha rehabilitasinya. Pada pen7egahan ting,at ini dila,u,an upaya untu, men7egah proses penya,it lebih lan2ut seperti perawatan dan pengobatan. *paya yang dila,u,an dapat berupa : 5 a. )ela,u,an perawatan yang e,stra pada balita di rumah, beri antibioti, selama & hari, an2ur,an ibu untu, tetap ,ontrol bila ,eadaan ana, memburu,. b. 3ila ana, bertambah parah, ma,a segera bawa ,e sarana ,esehatan terde,at agar penya,it tida, bertambah berat dan tida, menimbul,an ,ematian. P0O:(OS.S Dengan pemberian antiboiti, yang tepat dan ade,uat, mortalitas dapat diturun,an sampai ,urang dari #N. Ana, dalam ,eadaan malnutrisi energi protein dan yang datang terlambat menun2u,an mortalitas yang lebih tinggi. #

DAF/A0 P*S/A+A

#. Anonim. 3ron,opneumoni. Diunduh dari : http:EEid.s7ribd.7om $. Supriyatno 3. .n6e,si 0espiratori A,ut pada Ana,. September $"";. Diunduh dari : Sari Pediatri, Mol.<, (o.$. h.#""-; 1. :uyton, Hall. 3u,u A2ar Fisiologi +edo,teran. 3u,u +edo,teran :4. !a,arta : #55%. Hal ;11. '. Soeparman, Waspad2i S. .lmu Penya,it Dalam. !ilid ... 3alai Penerbit F+*.. !a,arta: #555. hal: ;5&-%"&. &. Pedoman Diganosis dan /erapi +esehatan Ana,, *(PAD, 3andung: $""& ;. Said ). Pneumonia. 3u,u A2ar 0espiratori Ana,. .ndonesia. !a,arta: $""<.h.1&"-;'. %. Pedoman Diagnosis dan Penatala,sanaan di .ndonesia. Perhimpunan Do,ter Paru .ndonesia. 3andung: $""&. <. Pedoman Pelayan )edis. !ilid #. .,atan Do,ter Ana, .ndonesia. !a,arta: $"#". 5. De6inisi Pneumoni. Diunduh dari : 4hapter ...pd6 disi ... .,atan Do,ter Ana,

Anda mungkin juga menyukai