Anda di halaman 1dari 4

KONSEP KEPERILAKUAN DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL Sikap merupakan sikap mempelajari seluruh tindakan bagi yang

menguntungkan maupun tidak menguntungkan yang berhubungan dengan manusia, objek, gagasan atau tindakan. Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada objek sikap. Komponen perilaku mengacu pada satu kekuatan bereaksi terhadap objek sikap. Konsep yang terkait dengan sikap antara lain: Kepercayaan: komponen kognitif dari sikap berdasarkan pada bukti ilmiah, berdasarkan prasangka (prejudge), atau berdasarkan intuisi. Opini: terkait dengan komponen kognirif dari sikap dan berhubungan dengan cara seseorang mempertimbangkan atau mengevaluasi suatu objek. Nilai: pijakan yang paling dalam dan sentimen dasar dimana orientasi diri menuju tujuan yang lebih tinggi dan keadaan dimana manusia dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Kebiasaan: rutinitas, respons otomatis, dan pengulangan pola dari respon perilaku.

FUNGSI SIKAP Pemahaman atau pengetahuan yang berfungsi mmberikan arti atau memahami situasi atau peristiwa baru. Suatu hal yang bermanfaat atau pemuasan kebutuhan. Fungsi defensive ego (ego defensive), pengembangan atau pengubahab untuk melindungi manusia dari pengetahuan yang berlandaskan kebenaran.

Sikap dibentuk berdasarkan karakter factor psikologis, pribadi dan factor social. Penguatan atas suatu sikap dapat dilakukan dengan cara melihat bagaimana bereaksi terhadap rangsangan tertentu. Teori perubahan sikap: membantu memprediksi pendekatan yang paling efektif. Teori penguatan dan tanggapan stimulus: terfokus paada bagaimana seseorang menanggapi rangsangan tertentu berdasarkan stimulasi dibsndingkan tanggapan. Teori pertimbangan social: suatu hasil dari perubahan mengenai bagaimana seseorang menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam mempercayai suatu objek. Konsistensi dan tori perselisihan: menekankan pada pentingnya kepercayaan dan gagasan masyarakat. Teori disonansi kognitif: mengacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih sikapnya, atau terhadap perilaku dengan sikapnya.

Teori persepsi diri: tori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap itu dibentuk setelah perilaku terjadi untuk menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku.

Motivasi merupakan suatu konsep penting untuk perilaku akuntan karena efektivitas organisasional bergantung pada orang yang membentuk sebagaimana karyawan mengharapkan untuk dibentuk. Manajer dan akuntan keperilakuan harus memotivasi orang kea rah kinerja yang diharapkan dalam rangka memenuhi tujuan organisasi. Teori motivasi dan aplikasinya: Teori motivasi awal: tiga teori spesifik antara lain, teori hierarki (anak tangga) kebutuhan, teori X dan Y, serta teori motivasi hygiene. Teori kebutuhan dan kepuasan, hierarki kebutuhan manusia oleh Maslow adalah sebagai berikut: - Kebutuhan fisiologis - Kebutuhan akan keamanan - Kebutuhan social - Kebutuhan akan penghargaan - Kebutuhan akan aktualisasi diri Teori X dan Y, pandangan mengenai manusia menyimpulkan bahwa manusia memiliki dasar negative yang diberi tanda sebagai teori X, dan yang lain positif ditandai dengan Y. McGeorge menyimpulkan pengelompokan pengandaian tertentu dan manajer cnderung membentuk perilakunya terhadap bawahannya menurut pengandaian tersebut. Teori dua factor, asumsi dari teori ini factor yang mempunyai pengaruh positif dalam motivasi dan menjadi bahan perbandingan yang menyenangkan terhadap seluruh pengaruh negative. Dua hal yang terkait dengan kepuasan dan motivasi: - Sejumlah kondisi kerja ekstrinsik (extrinsic job conditions) - Sejumlah kondisi kerja instrinsik (intrinsic job conditions) Teori keadilan, merupakan bentuk dasar dari konsep hubungan pertukaran social. Teori ini menggambarkan kenyataan bahwa pembayaran relative tidak mutlak menjaadi perhitungan yang mempunyai pengaruh kuat. Teori ERG (existence, relatedness, growth), menganggap kebutuhan tingkat rendah yang terpuaskan menghantar ke hasratuntuk memenuhi kebutuhan dengan tingkat lebih tinggi. Teori harapan, motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakan.

Teori penguatan, merupakan fungsi dari akibat yang berkaitan dengan perilaku tersebut, konsep dasarnya sbagai berikut: - Pusat perhatian - Kontinjensi penguatan (contingencies of reinforcement) - Semakin pendek interval waktu antara tanggapan atau respon karyawan Teori penetapan tujuan, menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan prestasi kerja. Konsep dasar dari teori ini adalah karyawan yang memahami tujuan akan terpengaruh perilaku kerjanya. Teori atribusi, proses bagaimana seseorang menginterprestasikan suatu peristiwa, alas an, atau sebab perilakunya. Peran-peran penentu atribusi: - Perbedaan - Consensus - Konsistensi Teori agensi, riset akuntansi keperilakuan yang menggunakan teori agensi mendasarkan pemilirannya atas perbedaan informasi antara atasan dan bawahan, antara kantor pusat dan kantor cabang, atau adanya asimetri informasi yang mempengaruhi penggunaan system akuntansi. Pendekatan dyadic, menyatakan ada 2 pihak, yaitu atasan dan bawahan yang berpran dalam proses evaluasi kinerja.

Persepsi adalah bagaimana seseorang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, srta manusia. Persepsi juga merupakan pengalaman tentang objek atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Rangsangan fisik VS kecenderungan individu Rangsangan fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan, kecenderungan individu meliputi alasan, kebutuhan, sikap, pelajaran dari masa lalu. Status emosional seseorang dapat mempengaruhi persepsi. Pilihan, organisasi, dan penafsiran rangsangan Proses dalam pemilihan, pengorganisasian, dan penginterprestasian rangsangan. Persepsi telah disimpangkan dengan cara menerima stereotip, mempercayai informasi dari sumber yang diterima, bersandar pada kesan pertama, kemudian melompat ke kesimpulan. Keterkaitan persepsi bagi para akuntan Para akuntan perilaku dapat menerapkan pengetahuan persepsi terhadap banyak aktivitas organisasi. Kesalahan persepsi juga dapat mendorong kea rah ketegangan hubungan antar pribadi karyawan. Persepsi orang, membuat penilaian mengenai orang lain

Teori ini menyarankan jikaa seseorang mengamati perilaku seorang individu, orang tersebut berusaha menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh factor internal atau eksternal. Namun penentuan tersebut sebagian besar bergantung pada tiga factor, antara lain: - Kekhususan (ketersendirian) merujuk apakah seseorang memperlihatkan perilaku yang berlainan dalam situasi yang berbeda. - Consensus, jika semua orang yang menghadapi suatu situasi serupa breaksi dengan cara yang sama. - Konsistensi, reaksi yang sama dengan cara yang sama dari waktu ke waktu. NILAI DAN DILEMA ETIKA Praktik sosialisasi yang berbeda mencerminkan budaya yang berbeda dan tidaklah mengherankan jika menghasilkan karyawan yang berlainan. Kombinasi dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespon situasi ini terjadi dalam tiga bentuk, antara lain: Pengondisian keadaan klasik Pengondisian operant Pembelajaran social

Anda mungkin juga menyukai