Anda di halaman 1dari 122

1

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN PENINGKATAN


PENJUALAN

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Pemasaran
Dalam
Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall)


Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Fakulats Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumartera Utara


OLEH:

Ardian Kurniawan
NIM: 060922034
















FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

2
ABSTRAKSI

Penelitian berjudul: Komunikasi Pemasaran dan Peningkatan Penjualan (Studi
Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Pemasaran dalam Meningkatkan
Penjualan di Store KFC Medan Mall).Perumusan masalahnya adalah, sejauh mana
komunikasi pemasaran mempengaruhi peningkatan penjualan store KFC Medan
Mall. Dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan, mengetahui upaya upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
penjualan, dan mengetahui apakah ada pengaruh komunikasi pemasaran
dalammeningkatkan penjualan di store KFC Medan Mall.
Teori yang digunakan adalah komunikasi pemasaran dengan menggunakan
prioritas kompetitif pelanggan untuk meningkatkan penjualan. Komunikasi
pemasaran sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasara manusia (human needs)
dalam memenuhi keinginan (needs) dengan mempertimabangkan daya beli, dan
keinginan konsumen. Prioritas kompetitif pelanggan merupakan kemampuan
perusahaan dalam mendengar keinginan pelanggan atau calon pelanggan dengan
mempertimbangkan harga, tingkat mutu, keandalan mutu dan fleksibilitas yang akan
menjadi factor pendukung peningkatan penjualan ditandai dengan peningkatan omset
yakni pendapatan perusahaan dan peningkatan jumlah pelanggan.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di store KFC
Medan Mall lantai 3 yang berjumlah 38 orang karyawan, dan seluruhnya diambil
menjadi sample penelitian, berdasarkan rumus Arikunto. Teknik total sampling,
digunakan secara keseluruhan mengambil karyawan sebagai sampel penelitian.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan analisa tabel tunggal, dan uji hipotesa melalui penggunaan rumus
koefisien korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS 14.0. Dari
hasil penelitian ini diperoleh r
s
=

0,70, dengan taraf signifikansi 0,01, menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti dengan sifat hubungan antar variable
linier positif. Uji hipotesa menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
komunikasi pemasaran dengan menggunakan prioritas kompetitif pelanggan terhadap
peningkatan penjualan di store KFC Medan Mall (r
s
> 0).







Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

3
Kata Pengantar


Bismillahirrahmannirrahim.

Assalamualaikum wr. wb.

Alhamdulillah, segala puji dan ucapan syukur kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan karunia-Nya yang dianugerahkan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan skripsi ini sesuai rencana awal. Kemudian shalawat dan salam kepada
Nabi Muhammad Rasulullah SAW, semoga kita menjadi individu-individu yang
akan mendapat pertolongan beliau nanti, amin.
Secara khusus penulis menyampaikan rasa hormat dan kasih sayang yang
tidak terhingga kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah membesarkan,
menyayangi, dan mendidik penulis, dan berkat doa dan semangat kedua orangtua,
saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan buat seluruh keluarga, terima kasih atas
motivasi yang besar agar penulis mampu menyelesaikan perkuliahan ini. Terima
kasih ya Allah, mereka anugerah terbesar yang penulis miliki atas ridho-Mu.
Skrispi ini merupakan salah satu syarat agar dapat menyelesaikan pendidikan
tingkat Strata 1 pada Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik USU, Medan. Dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini, penulis
mendapat banyak bimbingan, nasehat, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih atas apa yang
telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi ini, mulai dari persiapan hingga
akhir, ditujukan kepada:
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

4
1. Bapak Prof. Drs. Arif Nasutin, MA, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik USU Medan.
2. Bapak Drs. Humaizi, MA, Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Medan.
3. Bapak Drs. Amir Purba, MA, Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Medan.
4. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis. M.A, sebagai dosen pengajar dan dosen
pembimbing penulis, yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan,
masukan, dengan segenap perhatian untuk maksimalnya hasil yang dicapai
melalui penelitian ini. Semua itu sebagai proses yang memberikan semangat
kepada penulis menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang tidak
terhingga terucap dari rasa ikhlas agar kiranya semua yang selama ini
diberikan kepada penulis dalam proses pembimbingan bernilai ibadah, dan
dibalas dengan keberkahan oleh Allah SWT, amin.
5. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Medan.
6. Alin, Ine, Bobby, Mustafa serta seluruh civitas akademika yang tidak dapat
disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, terima kasih atas bantuannya.
7. Aidil, Guswaldi dan Ridho. Terima kasih atas dukungannya. Kalian
merupakan sahabat yang hebat.
8. Pimpinan, staf, dan seluruh karyawan KFC Medan Mall yang telah membantu
penelitian ini, mulai dari pemberian izin penelitian, dan penyediaan berbagai
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

5
data penelitian yang dibutuhkan. Terima kasih, semoga harapan dan keinginan
untuk jayanya perusahaan hingga batas waktu yang tidak ditentukan dapat
tercapai, amin.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, semata
sebagai keterbatasan diri penulis. Skripsi dan saran diperlukan untuk perbaikan
skripsi ini, baik dari segi redaksi, dan penyusunan. Akhir kata penulis berharap agar
penelitian ini bermanfaat seperti tujuan yang ada dalam penelitian.

Wassalamualaikum wr.wb.


Medan, November 2008

Ardian Kurniawan
NIM. 060922034










Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

6
Daftar Isi


ABSTRAKSI.... i
KATA PENGANTAR................ ii
DAFTAR ISI .............. v
DAFTAR GAMBAR.............................................. vii
DAFTAR TABEL.. ix

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah. 1
2. Perumusan Masalah 5
3. Pembatasan Masalah... 5
4. Tujuan Penelitian........................ 6
5. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
6 Kerangka Teori 7
7. Kerangka Konsep 17
8. Operasionalisasi Variabel 18
9. Definisi Operasional .................................................................. 20
10. Hipotesis. 23

BAB II URAIAN TEORITIS
1. Komunikasi ........................ 24
1.1. Definisi Komunikasi ... 24
1.2. Proses Komunikasi ..... 26
1.3. Elemen Komunikasi ... 30
1.4. Fungsi Komunikasi ... 31


Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

7
2. Komunikasi pemasaran .. 33
2.1. Pengertian Komunikasi Pemasaran ......... 33
2.2. Elemen Komunikasi Pemasaran ................ 35
2.3 Strategi Pemasaran ............................................................... 37
3. Peningkatan Penjualan ........ 38
3.1 Prioritas Kompetitif Pelanggan ............................................. 41
3.2 Strategi Pemenuhan Prioritas Kompetitif Pelanggan............ 42
3.3 Program Pemenuhan Prioritas Kompetitif Pelanggan............ 44
4. Hubungan Teori AIDDA dengan Peningkatan Penjualan.... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Deskripsi Lokasi Penelitian . 49
1.1. Sejarah Kentucky Fried Chicken ...................... 49
1.2. Sejarah dan Perkembangan KFC di Indonesia dan
Kota Medan ............................... ...................... 51
1.3. Strategi Pemasaran Store KFC Medan Mall dalam
Waktu 1 Tahun........................... ...................... 52
1.4 Faktor Pendukung Peningkatan Penjualan di
Store KFC Medan Mall.............. ...................... 53
1.5. Faktor Pengahambat Peningkatan Penjualan di
Store KFC Medan Mall.............. ...................... 55
2. Metode Penelitian......... 56
3. Lokasi Penelitian.......... 56
4. Populasi dan sampel .... 56
5. Teknik Pengumpulan Data ...... 57
6. Teknik Analisa Data ........ 58




Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

8
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Pengumpulan Data dan Teknik Pengolahan Data.. 61
1.1. Tahapan Pengumpulan Data ................................... 61
1.2. Tekhnik Pengolahan Data ................................... 62
2. Analisa Table Tunggal ... 63
2.1. Identitas Karyawan .................................. 63
2.2. Prioritas Kompetitif Pelanggan (Independent Variable/
Variabel X ................................................... 67
2.3 Peningkatan Penjualan (Dependent Variable/
Variabel X ................................................... 80
3. Pengujian Hipotesa ..................................................................... 93
4. Pembahasan. 94

BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan. 97
2. Saran 98

Daftar Pustaka.. 99
Lampiran-lampiran










Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Proses Komunikasi Pemasaran ........................ 12
Gambar 2 : Kerangka Konsep .............................................. 17
Gambar 3 : Fungsi Komunikasi Antar Manusia Human Communication) . 32
Gambar 4 : Model Konseptual Peningkatan Penjualan ................................. 39





















Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

10










DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Formula Laswell Apabila Dihubungkan dengan Penelitian ................. 8
Tabel 2 : Operasionalisasi Variabel ..................................... 18
Tabel 3 : Analisa Hubungan................................................................................. 59
Tabel 4 : Usia ....................................................................................................... 63
Tabel 5 : Jenis Kelamin ....................................................................................... 64
Tabel 6 : Pendidikan ............................................................................................ 65
Tabel 7 : Lamanya Menjadi Karyawan ............................................................... 66
Tabel 8 : Bentuk Komunikasi Ide ........................................................................ 67
Tabel 9 : Membagikan Brosur Informasi ............................................................ 68
Tabel 10 : Penjelasan Harga Produk ...................................................................... 68
Tabel 11 : Keunggulan Produk .............................................................................. 69
Tabel 12 : Kemudahan Memperoleh Produk ......................................................... 70
Tabel 13 : Penjelasan Keunggulan dan Harga Produk .......................................... 70
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

11
Tabel 14 : Penjelasan Keunggulan dan Harga Produk Brosur .............................. 71
Tabel 15 : Penjelasan Lisan Informasi Produk ...................................................... 71
Tabel 16 : Penjelasan Brosur ................................................................................. 72
Tabel 17 : Penjelasan Lisan dan Brosur ................................................................. 73
Tabel 18 : Terbuka Menginformasikan dan Keunggulan Produk .......................... 73
Tabel 19 : Harapan Murah ..................................................................................... 74
Tabel 20 : Murah, Bermutu, dan Mudah Didapat .................................................. 75

Tabel 21 : Murah dan Kemasan Menarik .............................................................. 75
Tabel 22 : Produk Sesuai Keinginan Pelanggan ................................................... 76
Tabel 23 : Dibutuhkan Penyesuaian Harga ........................................................... 76
Tabel 24 : Produk Baru Mampu Bersaing ............................................................ 77
Tabel 25 : Ketersediaan Produk dalam Jumlah Memadai .................................... 78
Tabel 26 : Mampu Memenuhi Permintaan dalam Waktu Singkat ........................ 78
Tabel 27 : Kemasan Sesuai Permintaan ................................................................ 79
Tabel 28 : Omset Penjualan Meningkat ................................................................ 80
Tabel 29 : Produk Dijual Bertambah .................................................................... 81
Tabel 30 : Peningkatan Penjualan Paket Produk ................................................... 82
Tabel 31 : Peningkatan Penjualan Perjenis Produk ............................................. 83
Tabel 32 : Peningkatan Penjualan dan Perjenis Produk ........................................ 84
Tabel 33 : Produk Jenis Baru Meningkat Omsetnya ............................................. 85
Tabel 34 : Kegiatan Ulang Tahun, Arisan Meningkatkan Penjualan .................... 86
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

12
Tabel 35 : Mampu Memberikan Informasi Produk Terbaru ................................. 87
Tabel 36 : Diarahkan Mencapai Tingkat Penjualan .............................................. 88
Tabel 37 : Memberikan Informasi Berdasarkan Permintaan ................................. 89
Tabel 38 : Menganjurkan Memberikan Masukan Bagi Perusahaan ...................... 90
Tabel 39 : Sponsor Menambah Produk dengan Minuman .................................... 91
Tabel 40 : Sponsor Memberikan Potongan Harga Minuman ................................ 92

Tabel 41 : Sponsor Memberikan Produk Minuman Ditambah Dengan
Potongan Harga .................................................................................. 92
Tabel 42 : Hasil Uji Korelasi Spearman dengan Menggunakan SPSS 14.0
Pengaruh Komunikasi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan ... 93











Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

13
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan sebagai organisasi bisnis haruslah melakukan komunikasi,
baik eksternal maupun internal dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi ini mutlak harus dilakukan secara formal maupun informal.
Dalam lingkup ilmu komunikasi, bidang yang secara khusus membahas hal
ini adalah komunikasi pemasaran.
Orang orang di dalam organisasi akan saling melakukan komunikasi.
Komunikasi yang terjadi antara orang orang di dalam organisasi disebut
komunikasi internal. Disamping itu, organisasi juga perlu melakukan
komunikasi dengan pihak luar, seperti pemasok, pelanggan, kreditur dan lain
sebagainya. Komunikasi yang terjadi antar organisasi dengan pihak luar
disebut komunikasi eksternal. Jika dilihat dari saluran komunikasi yang
digunakan dalam organisasi, komunikasi eksternal terdapat dalam proses
komunikasi dalam struktur formal, yakni dimensi luar organisasi (Dewi,
2007:23)
Keadaan ini digambarkan oleh Thoha (2003:164) sebagai Akibat dari
kenyataan bahwa suatu organisasi tidak dapat atau tidak bias hidup sendirian.
Ia merupakan bagian dari lingkungan. Karena itu organisasi membutuhkan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

1
14
berbicara atau berkomunikasi dengan pihak luar yang berada diluar
lingkungannya tersebut.
Dalam pemasaran, salah satu bentuk komunikasi dilakukan oleh
tenaga penjual, sesuai denga kebijakan perusahaan . tujuannya dalam rangka
meningkatkan capaian kerja secara keseluruhan dalam tingkat pemasaran
yang lebih baik dari satu periode ke periode selanjutnya. Pesan pemasaran
berorientasi pada pelanggan. Tujuannya adalah, pemahaman pelanggan,
bukan semata mata meghasilkan pesan bisnis. Yakni komunikasi pemasaran
sebagai Pesan yang disusun perusahaan untuk pada pelanggan (audiens)
yang membutuhkan informasi. Oleh karena itu , pemahaman terhadap
pelanggan sangatlah penting (Dewi:2007:27)
Tentu saja, kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak seragam, seperti
juga halnya persepsi mengenai harga. Bukannya mencoba untuk menyediakan
semua barang kepada konsumen dengan semata mempertimbangkan
kebutuhan mereka dengan mengabaikan faktor kemampuan perusahaan dalam
hal ini. Strategi perusahaan bisnis yang efektif membuat keputusan strategis
mengenai cara perusahaan membuat keputusan strategis mengenai bagaimana
cara mereka dapat memenuhi prioritas kompetitif utama untuk manajemen
operasi dalam rangka meningkatkan angka penjualan kepada konsumen baik
jasa atau barang, dengan pertimbangan dan mengedepankan kemampuan
perusahaan dalam mencapai keadaan tersebut.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

15
Keberhasilan Kentucky Fried Chicken (KFC) di Asia telah
mendramatisir kasus untuk menjadi perusahaan global. Saat pangsa pasar
KFC di Amerika Serikat menurun karena penurunan minat warga Amerika
dalam mengurangi konsumsi makanan goreng gorengan, KFC telah menjadi
pemimpin makanan cepat saji di Cina, Korea Utara, Malaysia, Thailand dan
Indonesia. Di Jepang dan Singapura, ia hanya kalah dari McDonalds. Kios
kiosnya diluar negeri yang berjumlah 1.470 memiliki rata rata pendapatan
$ 1,2 juta per restoran, sekitar 60% lebih besar dari rata rata dta restoran di
AS (Philip Kotler dialihbahasakan oleh Teguh dan Rusli,1997:148)
Kentucky Fried Chicken (KFC) sebagai salah satu perusahaan bisnis
ayam goreng cepat saji berjaringan internasional pertama di Indonesia selalu
memiliki tempat di hati masyarakat, dengan berbagai fasilitas, seperti tempat
bisnis yang mudah dijangkau, ramah dalam pelayanan, interior dan eksterior
ruangan yang selalu mengikuti perkembangan, kebersihan yang selalu terjaga
serta ketepatan waktu melayani dan juga pertimbangan kemampuan nilai
bayar masyarakat merupakan bagian dari ciri khas strategi komunikasi
pemasaran yang dilaksanakan perusahaan. Prioritas kompetitif pelanggan
sebagai salah satu strategi pemasaran penting yang seharusnya menjadi
prioritas komunikasi organisasi secara menyeluruh. Ditujukan untuk
memenangkan persaingan harga yang tetap menguntungkan bagi perusahaan.
Melalui pemberian pilihan pilihan kepada pelanggan, terhadap kemampuan
dan daya beli masyarakat, murah akan tetapi berkualitas. Tetap
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

16
memprioritaskan harga kompetitif sebagai tujuan utama mampu
mempertahankan bahkan menigkatkan penjualan produk perusahaan. Untuk
melihat permasalahan ini secara keseluruhan, dalam rangka memenuhi
prioritas kompetitif pelanggan penelitian ini layak untuk diteliti dengan
pertimbangan kemampuan perusahaan bertahan hingga kurun waktu 20 tahun
belakangan ini dengan tingkat pertumbuhan usaha yang sama semakin
banyak, bahkan dengan berbagai merek dagang yang hampir susah dibedakan
dengan produk yang sama, yakni ayam goreng cepat saji dengan strategi
penguasaan pasaran yang menjadi masyarakat banyak memiliki pilihan.
Disatu sisi menguntungkan masyarakt, akan tetapi pada keadaan lain dapat
mengakibatkan kerugian bagi usaha ayam goreng jika tidak dilakukan
standarisasi harga, mutu dan sebagainya.
Ditengah keterpurukan ekonomi masyarakat kita, ditandai dengan
kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan memicu kenaikan harga
pangan, keberadaan perusahaan harus secara sungguh sungguh mampu
mempertahankan dirinya dengan berbagai kebijakan penjualan. Tujuannya
bagaimana perusahaan mampu menanggapi perubahan perubahan sebagai
strategi pemasaran yang tetap mampu mempertahanka karyawan, dan
perusahaan dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Melalui menu ayam
goreng standar, sandwich dan selada yang juga menawarkan beberapa
adaptasi produk yang menjadi sajian utama perusahaan sebagai upaya
memberikan berbagai pilihan yang menjadi favorit pelanggan.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008


17
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti beranggapan bahwa komunikasi
pemasaran dalam upaya meningkatkan penjualan di store KFC Medan Mall
lantai 3, sebagai salah satu kios penjualan terbesar di kota Medan mampu
dijadikan salah satu pertimbangan dalam melihat strategi pemasaran yang
dilaksanakan guna meningkatkan penjualan. Pernghargaan sebagai store
terbaik KFC Indonesia juga menjadi salah satu alasan lain dalam pemilihan
judul ini, sesuai dengan penilaian manajemen untuk periode I (Januari Juni)
pada tahun 2008. Upaya ini juga dilakukan untuk melihat komunikasi
pemasaran yang dilakukan dapat meningkatkan penjulan melalui iklim
pemasaran yang kompetitif, bagaimana perusahaan mampu menangkap
keinginan pasar melalui berbagai pendapat dan tanggapan masyarakat
terhadap produk dan layanan Sore KFC akan tetapi juga mampu
mempertahankan kualitas sesuai dengan standar perusahaan.

2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Sejauhmana pengaruh komunikasi pemasaran dalam meningkatkan
penjualan di Store KFC Medan Mall?

3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah menurut Husein (2006:61), sebagai upaya
pendefinisian masalah dan peluang (opportunity), sehingga masalah dan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

18
peluang tersebut jelas baik keluasan mapun kedalamannya. Berdasarkan
pendapat tersebut di atas, adapun pembatasan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Penelitian ini dilakukan di store KFC Medan Mall Medan.
b. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli tahun 2008.

4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan store
KFC Medan Mall.
b. Untuk mengetahui upaya upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
penjualan di store KFC Medan Mall.
c. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh komunikasi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan di store KFC Medan Mall.

5. Manfaat Penelitian
Hasil akhir yang hendak dicapai dalam penelitian, yakni manfaat yang
meliputi:
a. Manfaat akademis, sebagai bahan perbandingan dan tambahan ragam
penelitian komunikasi dalam bidang komunikasi bisnis.
b. Manfaat praktis, sebagai sumbangan pemikiran peneliti sesuai dengan
permasalahan yang sudah dikemukakan, dan sekaligus menjadi
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

19
pengalaman penelitian dalam aplikasi nyata teori komunikasi yang selama
ini diperoleh dalam perkuliahan.

6. Kerangka Teori
Kerangka teori, adalah bagian dari penelitian tempat peneliti
memberikan penjelasan tentang hal hal yang berhubungan dengan variabel
pokok, sub variabel, atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya
(Arikunto, 2005:72). Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka teori yang
digunakan dalam penelitian ini guna menjawab permasalahan yang sudah
dirumuskan, adalah sebagai berikut:

6.1. Komunikasi
Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin
Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari
kata dalam bahasa latin communico yang artinya membagi, hal ini
dikemukakan oleh Cherry (dalam Cangara, 2007:18)
Rogers (dalam Cangara, 2007:19) menspesifikasikan hakikat suatu
hubungan membangun kebersamaan, sebagai Pertukaran informasi
(pesan), dimana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah
laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang
orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

20
Sementara itu, Lasswell (dalam, Effendy, 2002:253) menyatakan
bahwa cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan: Who, says what, in which channel, to whom, with
what effect (Siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa,
dengan efek apa). Dari pertanyaan tersebut dapat dikemukakan 5 unsur
proses komunikasi yakni: komunikator, pesan, media, komunikan, dan
efek.
Tabel 1
Formula Laswell Apabila Dihubungkan Dengan Penelitian
Who
(Komunikator)
Says What
(Pesan)

In Which
Channel
(Media)
To Whom It
(Komunikan)
With What
Effect
(Efek yang
Ditimbulkan)
Store KFC
Medan Mall
Kebijakan
kompetitif
pelanggan
Saluran atau
sarana
penyampai
pesan melalui
brosur, SMS,
penjualan CD
dan penjualan
langsung
Pelanggan
KFC di store
Medan Mall
Peningkatan
penjualan
produk di store
KFC Medan
Mall

Berdasarkan keterampilan komunikasi yang dilakukan
komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi (Cangara,
2007:55):
a. Komunikasi informatif (menginformasikan / memberitahukan)
b. Komunikasi persuasif (membujuk)
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

21
c. Komunikasi koersif (memaksa)
d. Komunikasi instruktif (memerintah)
e. Komunikasi hubungan manusiawi (hubungan insani)
Dalam penelitian ini teknik komunikasi yang digunakan adalah
komunikasi informatif yakni upaya memberitahukan tentang produk
perusahaan kepada khalayak pelanggan, komunikasi persuasif yakni upaya
mempengaruhi dan akhirnya khalayak menjatuhkan pilihan terhadap
berbagai produk yang ditawarkan perusahaan, yakni KFC

6.2 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi merupakan hal yang sangat fundamental dalam
kehidupan. Biasa terjadi dalam setiap kehidupan sosial kita. Dalam
penelitian ini dibatasi pada komunikasi pemasaran sebagai salah satu
bentuk komunikasi antar manusia (human communication) atau
komunikasi insani. Untuk melihat komunikasi pemasaran dalam rangka
pengembangan strategi pemasaran yang efektif dlam bentuk komunikasi
efektif, dilihat dari dasar pemikiran pemasaran adalah sebagai berikut:
Dasar pemikiran pemsasaran dimulai dari kebutuhan dan keinginan
manusia. Kebutuhan (human needs) adalah ketidakberadaan beberapa
kepuasan dasar. Manusia membutuhka makanan, pakaian, tempat
berlindung, keamanan, hak milik, dan harga diri. Keinginan (wants)
adlah hasrat kan pemuas kebutuhan yang spesifik, meskipun
kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak, dibentuk dan
diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial, termasuk perusahaan.
Permintaan (demands) adalah keinginan akan produk spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

22
Keinginan menjadi permintaan jika didukung dengan daya beli,
perusahaan harus mengukur tidak hanya berapa banyak orang yang
menginginkan produk mereka, namun yang lebih penting, berapa
banyak yang benar benar bersedia dan mampu membelinya (Kotler,
dialihbahasakan oleh Teguh Cs. 1997:8-9)

Pemasaran menurut Kotler (1997:8) adalah suatu proses sosial dan
manajerial didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilaidengan pihak lain.
Komunikasi pemasaran sering dianggap sama dengan promosi,
menurut Basu (1999:234), komunikasi pemasaran merupakan pertukaran
informasi dua arah antara pihak pihak atau lembaga - lembaga yang
terlibat dalam pemasaran. Pertukaran dua arah ini kadang kadang
disebut sebagai dialog pemasaran.
Menurut Kotler (1997:205), bauran komunikasi pemasaran (juga
disebut dengan bauran promosi) terdiri atas lima cara komunikasi utama,
meliputi tentang periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
publisitas, penjualan secara pribadi dan penjualan langsung adalah:
1) Periklanan, sebagai bentuk semua peyajian no personal dan
promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor
tertentu.
2) Promosi penjualan, sebagai berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau
jasa.
3) Hubungan masyarakat dan publisitas, sebagai program untuk
mempromosikan dan / atau melindungi citra perusahaan atau
produk individualnya.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

23
4) Penjualan secara pribadi, sebagai interaksi secara langsung dengan
calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan dan menerima pesan.
5) Penjualan langsung, dlam upaya menggunakan surat, telepon.
Facsimile, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.


Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler, 1997:17)
Ketika komunikasi dipadukan dengan pemasaran, disebut sebagai
komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran, dalam pengertian yang
peneliti lihat dan dipaparkan kembali dalam penelitian ini menunjukkan
tentang pengorganisasian pesan dalam mencapai tujuan bersama.
Pengertian bisnis dlam kamus bahasa Indonesia, menunjukkan pengertian
tentang: Perdagangan, dagang, usaha (komersil) (W.J.S Poerwadarminta,
2001:144)
Area komunikasi pemasaran menunjukkan kegiatan komunikasi
yang terjadi didalam perusahaan. Komunikasi yang terjadi dalam bisnis
bisa berupa komunikasi internal, komunikasi eksternal bersifat formal
maupun informal, dan dapat berbentuk verbal maupun non verbal (Dewi,
2007:25)
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

24
Dalam komunikasi pemasaran pada umumnya bersifat resmi. Oleh
karena itu, komunikasi tersebut ditekankan pada komunikasi verbal, yaitu
berbicara, mendengarkan, menulis dan membaca. Persentase waktu yang
dihabiskan oleh pelaku bisnis dalam berbagai bentuk adalah sebagai
berikut: Mendengarkan (45%), berbicara (30%), membaca (16%) dan
menulis (9%) (Dewi, 2007:26)
Dalam penelitian yang peneliti lakukan, komunikasi pemasaran
yang akan dilihat adalah model komunikasi yang dikemukankan oleh
Bovee dan Thill, dengan proses sebagai berikut:
Gambar. 1






1. Pengirim
Mempunyai Ide /
Gagasan
2. Ide / Gagasan
Berubah Menjadi
Pesan
4. Penerima
Mendapat Pesan
5. Penerima
Bereaksi dan
Mengirim Umpan
Balik
3. Pesan
disampaikan


Sumber: Dewi,Ibid, 2007:6
Proses komunikasi pemasaran tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Pengirim memiliki ide / gagasan, komunikasi diawali dengan adanya
ide / gagasan dalam pikiran seseorang (pengirim / komunikator) dan
kemudian ingin menyampaikannya kepada orang lain (penerima /
komunikan).
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

25
2. Ide diubah menjadi pesan, ide / gagasan diubah dalam bentuk pesan,
gaya penyampaian, dan nada, tergantung pada selera dan pilihan
pengirim pesan.
3. Pemindahan pesan, pemindahan pesan kepada penerima melalui
bentuk komunikasi verbal, yakni mendengar, berbicara, membaca, dan
menulis.
4. Penerima menerima pesan, dalam tahap ini penerima mengartikan atau
menginterpretasikan pesan yang diterima.
5. Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik, sebagai
tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi sinyal
(misalnya mengangguk, tersenyum, atau secara tertulis). Apabila
ternyata penerima tidak memahami pesan, maka pesan perlu
diperbaikidan dikirim ulang. Umpan balik bisa berupa data, pendapat,
komentar, atau saran. (Dewi, 2007:6)

6.3 Prioritas Kompetitif Pelanggan
Kebanyakan perusahaan mengembangkan masalah persaingan
kalau manajer kehilangan pandangan alas an utama mereka, menghasilkan
produk dan jasa yang bermutu yang dikehendaki konsumen dengan harga
yang tampaknya masuk akal. Hal ini menghubungkan kembali dengan
pengukuran efektifitas organisasi, sebagai kemampuan menetapkan
sasaran yang tepat, sasaran yang didasarkan pada kekuatan organisasi dan
memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen potensial.
Kemampuan perusahaan dalam mendengar keinginan konsumen
menjadi penting dalam penentuan mengenai cara organisasi dapat
memenuhi prioritas kompetitif pelanggan, dan kemudian
menyesuaikan pelaksanaan capaian rencana tersebut secara terukur
dalam pengembangan program penjualan dan lain sebagainya.
Pelanggan atau selanjutnya disebut konsumen menggunakan produk
atau jasa perusahaan dalam konteks kompetitif mereka sendiri. Empat
prioritas kompetitif utama untuk manajemen operasi adalah penetapan
harga, tingkat mutu, keandalan mutu dan fleksibilitas (James A.F.
Stoner. Et.al., dialihbahaskan oleh Alexander Sindoro, 2007:279)

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

26


Penetapan harga, bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan
mempertahankan pelanggan potensial, harga merupakan pertimbangan
utama, menjadi salah satu tugas manajer operasi untuk menjaga harga agar
tetap rendah sehingga organisasi dapat menawarkan harga yang baik dan
meraih laba. Tingkat mutu, melalui desain yang berprestasi tinggi dan
pelayanan yang cepat, menjadi bagian yang harus tetap dipertimbangkan
dalam pelaksanaan penetapan pemenuhan prioritas kompetitif pelanggan.
Selanjutnya keandalan mutu, berarti mutu konsisten dan penyerahan tepat
waktu dari pelaksanaan pencapaian program yang ada dan ditawarkan
secara langsung kepada para pelanggan. Juga tingkat flesksibilitas,
menunjuk pada flesibilitas produk bahwa desain produk dapat berubah
dengan cepat dan manajer menekankan perubahan seperti itu untuk
kepuasan pelanggan, mereka menyesuaikan produk dengan selera
perseorangan.

6.4 Teori AIDDA
Upaya peningkatan penjualan dalam aktifitas perusahaan
merupakan tujuan bersama yang dikembangkan oleh manajemen. Dari
sudut pandang teori AIDDA, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

27
Persuasi komunikasi yang dilakukan perusahaan (komunikator)
terhadap pelanggan atau calon pelanggan potensial (komunikan)
sebaiknya harus melalui tahap-tahap (fase) yang disebut dengan
AIDDA. Konkritnya, ide yang diubah menjadi pesan perusahaan harus
mendapat perhatian (Attention), menarik (Interest), membangkitkan
keinginan (Desire), sehingga pribadi sebagai individu, atau lebih luas
lagi kelompok pelanggan mau mengambil keputusan (Decision), untuk
membeli, atau paling tidak mencoba produk yang ditawarkan
(Action) (Sumartono, 2002: 64).

Persuasi komunikasi perusahaan dalam upaya peningkatan
penjualan produk baru perusahaan, sebagai rangkaian upaya meruubah
sikap pelanggan, sampai pada kenyataan pembuktian dari apa yang
ditawarkan kepada mereka hingga semakin yakin dari bukti nyata yang
mereka rasakan atau dilihat secara langsung.
Sementara itu menurut Klepner, agar iklan dapat efektif dan
berhasil dlam pelaksanaannya sebaiknya melalui tahap tahap sebagai
berikut:
Memberikan penjelasan, keterangan, informasi, data, perincian barang
atau produksi, jasa, gagasan yang baru kepada khalayak (pioneering
stage); selanjutnya menonjolkan keistimewaan dan kelebihan
kelebihan dari apa yang telah diperkenalkan pada tahap pertama
(competitive stage); tahap berikutnya diusahakan untuk
mempertahankan minat dan kebutuhan yang telah timbul itu (retentive
stage) (Sumartono, 2002:64)

Berdasarkan pemahaman pelaksanaan dari AIDDA sebagai wujud
komunikasi persuasif dapat disebutkan bahwa tujuan dari kegiatan
periklanan, sesuai pendapat Robert V Zacher, adalah:
a. Menyadarkan komunikan dan memberikan informasi tentang suatu
barang, jasa atau ide
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

28
b. Menimbulkan dalam diri komunikan suatu perusahaan suka akan
barang, jasa ataupun ide yang disajikan dengan memberikan
referensi kepadanya.
c. Meyakinkan komunikan akan kebenaran tentang apa yang
dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakkan untuk
berusaha memiliki atau menggunakan barang atau / jasa yang
digunakan (Sumartono, 2002:66)

Singkatnya, proses psikologik dari fase menggerakkan komunikan
untuk bertindak, meruupakan suatu proses yang saling melengkapi. Proses
proses yang terlibat didalamnya (mulai dari tahap ekspose melalui tahap
persepsi hingga taraf bertindak), kalau dihubungkan dengan strategi
kompetitif pelanggan termasuk iklan, karena proses tersebut melibatkan
pengalihan ide dari perusahaan kepada konsumen, yakni para pelanggan
dengan menggunakan media brosur, tujuannya untuk meningkatkan
penjualan produk.
Menurut Crawford (dalam Sumartono, 2002:66) upaya
mempengaruhi dan merubah pandangan konsumen melalui beberapa jenis
proses, yaitu:
a. Cognitive component; atau komponen rasional berdasarkan pemikiran
dan penilaian rasional tentang apa yang dianjurkan oleh komunikan.
b. Affective component; atau komponen perasaan (emosional) sebelum
mengambil keputusan terakhir terhadap isi pesan.
c. Connotative and motivational component; atau penilaian berdasarkan
arti khusus dari isi pesan, sebagaimana disajikan oleh komunikator.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

29
Berdasarkan inilah dikatakan bahwa iklan merupakan suatu
kegiatan atau usaha menarik perhatian (appeal) yang positif terhadap
komunikator atau mungkin juga negatif terhadap saingan. Bahwa dalam
proses mencapai iklan yang efektif melibatkan komunikasi persuasif,
termasuk dalam upaya meningkatkan penjualan.

7. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut, digambarkan
dalam gambar 2, di bawah ini:
Gambar. 2
Kerangka Konsep












2. Peningkatan penjualan
(Dependent Variabl / Variabel Y):
a. Dari segi omset penjualan
1) Jenis jenis yang terjual
2) Penjualan perjenis
b. Dari segi pengunjung
1) Pemesanan
2) Pemesanan untuk kegiatan
tertentu, seperti ulang tahun
arisan dan sebagainya
3) Interaksi dengn pelanggan
4) Sponsor
1. Prioritas Kompetitif
Pelanggan (independent
Variable/Variable X) :
a. Ide / gagasan
b. Pesan
c. Penyampain Pesan
d. Penerimaan Pesan
e. Reaksi Terhadap Pesan





Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

3. Variabel (intervening
variable) Z: Karakteristik
Respoden:
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Pendidikan
d. Lamanya menjadi
pegawai / karyawan
30
8. Operasionalisasi Variabel
Konsep penelitian ini selanjutnya dioperasionalisasikan, dengan
menguraikannya berdasarkan indikator pengukuran sebagai berikut:
Tabel. 2
Operasionalisasi Variabel
Konsep Indikator
1. Prioritas Kompetitif Pelanggan
(Independent Variable / Variabel
Bebas / Variabel X)





2. Peningkatan Penjualan
(Dependent Variable / Variabel
Terikat / Variabel Y)








3. Karakteristik Responden
(Intervening Variable / Variabel
Antara / Variabel Z)
a. Ide / gagasan
b. Pesan
c. Penyampaian pesan (mutu / keandalan
mutu)
d. Penerimaan pesan (harga)
e. Reaksi terhadap pesan (fleksibilitas
produk)

a. Dari segi omset penjualan
1) Jenis-jenis yang terjual
2) Penjualan perjenis
b. Dari segi pengunjung
1) Pemesanan
2) Pemesanan untuk kegiatan
tertentu, seperti ulang tahun,
arisan, dan lain sebagainya
3) Interaksi dengan pelanggan
4) Sponsor

a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Pendidikan
d. Lamanya menjadi pegawai / karyawan




Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

31
9. Definisi Operasional
Definisi operasional melalui operasionalisasi penelititan ini:
1. Prioritas kompetitif pelanggan sebagai strategi pemasaran perusahaan yang
dilaksanakan oleh store KFC Medan Mall, dengan menggunakan:
a. Ide/gagasan, yakni ide atau gagasan tentang produk yang diinformasikan
atau diberitahukan kepada pelanggan, agar mendapat dukungan atas ide
atau gagasan tersebut. Penyampaian ide atau gagasan dilaksanakan secara
lisan, tulisan atau juga dengan menggunakan brosur sebagai promosi
penjualan produk baru.
b. Ide/gagasan diubah menjadi pesan, selanjutnya ide atau gagasan tersebut
di ubah menjadi bentuk pesan (encoding), ditambah dengan gaya
penyampaian dan nada yang menjadi pendukung pesan perusahaan untuk
dimengerti dan diterimatergantung pada selera dan pilihan pengirim pesan.
c. Pemindahan pesan, isi pesan disampaikan kepada pelanggan dengan
menggunkan komunikasi lisan dalam bentuk pemberitahuan di store KFC
Medan Mall dan dengan membagikan brosur pruduk baru sebagai pesan
tertulis.
d. Penerima pesan oleh pelanggan, sikap menerima pesan sebagai reaksi
positif, yang ditunjukkan dengan membeli produk karena pertimbangan
kebutuhan dan tingkat kepercayaan terhadap pesan yang disampaikan
kepada pelanggan.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

32
e. Pesan sebagai umpan balik, yakni reaksi sebagai bukti nyata setelah
mengkonsumsi produk baru KFC, biasa difasilitasi perusahaan dalam hal
ini store KFC Medan Mall dengan mengambil komentar, atau saran yang
diterima pelanggan dan selanjutnya dijadika data perusahaan.
2. Peningkatan penjualan (dependent variable / variabel Y), sebagai data yang
menunjukkan peningkatan omset penjualan dan reaksi positif pelanggan
ditandai dengan:
a. Dari segi omset penjualan, yakni peningkatan pendapatan store KFC
Medan Mall dengan tingkat pejualan jenis jenis produk dan peningkatan
perjenis produk adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan jenis jenis produk yang dijual kepada pelanggan, baik
produk lama atau juga produk baru yang ditawarkan kepada pelanggan
melalui berbagai keunggulan, seperti rasa yang lebih crispy dan tentu
dengan harga yang baik terjangkau dari tingkat kemampuan beli
masyarakat pelanggan.
2) Peningkatan penjualan perjenis produk yang diproduksi KFC yang
dijual di store KFC Medan Mall, merupakan peningkatan perjenis
produk melalui keunggulan produk baru dan modifikasi produk lama
yang disesuaikan selera dan perkembangan keinginan pelanggan



Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

33
b. Dari segi pengunjung, peningkatan penjualan dilihat dari peningkatan:
1) Pemesanan perorangan sebagai akibat langsung dari penawaran
proudk baru yang berkualitas dan dengan harga yang baik, mampu
terbeli masyarakat karena perusahaan memperhatikan perkembangan
tingkat beli masyarakat dan pendapatan saat ini secara rata rata.
2) Pemesanan untuk kegiatan tertentu, seperti kegiatan ulang tahun dan
arisan misalnya juga sebagai akibat dari pelaksanaan kebijakan
kompetitif pelanggan dengan kualitas baik dan harga terjangkau.
3) Interaksi dengan pelanggan yakni upaya membangun hubungan timbal
balik, disatu sisi perusahaan tetap mempertahankan dirinya dengan
berupaya menekan ongkos produksi melalui penghematan dan
penggunaan teknologi tepat guna, sehingga mampu memberikan harga
yang baik dalam pembayaran ongkos melalui harga penjualan yang
baik kepada pelanggan, dapat juga dilihat melalui tingkat keseringan
pelanggan mengunjungi store untuk memesan produk tertentu.
4) Serta masuknya sponsor perusahaan lain sebagai pendamping produk
KFC, seperti berbagai minuman soda pendamping produk KFC
dengan pertimbangan keunggulan produk dan tingkat kepercayaan
perusahaan pendamping sebagai bagian dari kerja sama antar
perusahaan.

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

34
c. Karakteristik pegawai (intervening variabel / variabel Z) yakni data
umum pegawai yang menjadi responden penelitian, terdiri dari usia, jenis
kelamin, pendidikan dan masa atau lamanya waktu menjadi pelanggan di
store KFC Medan Mall.

10. Hipotesis
Hipotesis, adalah, Teori, proposisi atau anggaran dasar yang belum
terbukti, diterima secara tentatif untuk menjelaskan fakta fakta atau
menyediakan dasar untuk melakukan investigasi dan menyatakan argumen
(dikutip dalam Kriyantono, 2007:28).
Hipotesis atau anggapan dasar yang akan dibuktikan melalui penelitian
ini adalah: peningkatan penjualan di store KFC Medan Mall dipengaruhi oleh
harga kompetitif pelanggan.

















Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

35
BAB II
URAIAN TEORITIS

1. Komunikasi
1.1. Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan.
Peristiwa komunikasi bisa terjadi di mana-mana. Misalnya, menyalakan
televisi dengan menekan tombol listrik (engineering communication), dua
ekor burung yang saling bercengkrama (animal communication), hubungan
antarsel pada mahluk hidup saat bernafas (cell communication), dan
komunikasi antar manusia (human communication). Dalam penelitian ini
pembahasan dibatasi pada peristiwa komunikasi antar manusia (human
communication). Dalama penelitian ini, komunikasi yang dimaksud adalah
komunikasi antar manusia, yakni penyamaan pandangan antar perusahaan
dengan pelanggan Kentucky Fried Chicken (KFC) di store Medan Mall.
Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin
communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar
kata berbahasa Latin communico yang artinya membagi (Effendy, 2004: 9).
Upaya membangun kesamaan untuk membuat kebersamaan antara dua
orang atau lebih dalam proses informasi antara satu dengan lain bermaksud
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

24
36
atau dimaksudkan untuk merubah tingkah laku. Dalam arti yang sederhana,
komunikasi dapat berarti proses pertukaran pengertian.
Komunikasi antar manusia (human communication), menurut
kelompok sarjana komunikasi yang fokus pada studi komunikasi antara
manusia adalah: Suatu pertukaran, proses simbolik yang menghendaki
orang-orang agar mengatur lingkungannya; (1) dengan membangun
hubungan antar sesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk
menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; (4) serta berusaha mengubah
sikap dan tingkah laku itu (Book dalam Dewi, 2007:2).
Everet M. Rogers (dalam Dewi: 2007: 2), seorang pakar Sosiologi
Pedesaan Amerika, membuat definisi, Komunikasi adalah suatu proses di
mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling
pengertian diantara keduanya.
Dari beberapa uraian sebagai batasan pengertian komunikasi,
komunikasi antar manusia (human communication), dapat dipandang dari
berbagai sudut pandang. Jika dipandang sebagai proses, komunikasi
merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
dinamis, penerima pesan disebut komunikator dan penerima pesan disebut
komunikan, pengalihan suatu ide sebagai pesan dari sumber kepada
penerima bisa individual atau bahkan juga kelompok, seperti pelanggan
(customer).
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

37

1.2. Proses Komunikasi
Proses komunikasi tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur di
dalamnya. Secara mendasar dalam penelitian ini proses komunikasi yang
menjadi landasan melihat komunikasi pemasaran sebagai kegiatan
membangun kesamaan pandangan antara produsen dan konsumen, proses
komunikasi ini menjadi bagian dari komunikasi antarmanusia (human
communication).
Menurut Bovee dan Thill (dalam Dewi, 2007: 6) proses komunikasi
dimulai dari:
1) Pengirim memliki ide/gagasan, bahwa komunikasi diawali dengan
adanya gagasan dalam pikiran seseorang (pengirim) dan kemudian
menyampaikannya kepada orang lain (penerima).
2) Ide diubah menjadi pesan, ide/gagasan pengirim tidak mudah dimengerti
oleh orang lain. Agar dapat dimengerti atau diterima dengan baik,
ide/gagasan yang ada dalam pikiran diubah menjadi pesan (message).
Bentuk pesan, gaya penyampaian, dan nada, tergantung pada strategi
pengiriman pesan yang diinginkan. Perubahan ide menjadi pesan disebut
encoding.
3) Pemindahan pesan, tahap selanjutnya adalah memindahkan pesan
kepada penerima melalui berbagai bentuk komunikasi (verba, nonverbal,
lisan, atau tertulis) dan media komunikasi (tatap muka, telepon, surat,
laporan dan lain sebaginya).
4) Penerima menerima pesan, penerima mengartikan atau
mengaktualisasikan isi pesan yang diterima untuk membentuk sikap diri,
menerima, atau menolak, atau dengan kata lain percaya atau tidak
percaya dengan pesan yang disampaikan kepada mereka.
5) Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik, sebagai
tanggapan atas pesan yang diterima. Umpan balik ini sebagai reaksi
yang memungkinkan bagi penyampain pesan untuk mengevaluasi faktor
penerimaan atau penolakan yang ditunjukkan oleh penerima. Apabila
ternyata penerima tidak memahami pesan, maka pesan perlu diperbaiki
dengan memperbaiki bentuk pesan, gaya penyampaian pesan, fariasi
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

38
media, dan berbagai faktor lain yang mengemuka sebagai penghambat
dalam membangun kesamaan pandangan.

Tujuan dasar dalam proses komunikasi tetap berpangkal pada upaya
membangun kesamaan pandangan dalam proses membagi informasi antara
pengirim ide dan penerima ide, yakni masyarakat pelanggan yang selama ini
menentukan pilihan mereka atas produk yang ditawarkan perusahaan. Atau
sederhananya, bagaimana perusahaan dapat membangun kesamaan pandangan
berdasarkan pemenuhan keinginan konsumen dengan berbagai riset pasar
yang dilaksanakan, hingga konsumen merasa diperhatikan keinginanannya
dalam pemasaran perusahaan. Kreativitas penyampaian ide menjadi alasan
utama dalam membangun ketertarikan masyarakat konsumen, sebelum
mereka melihat isi pesan sebagai keunggulan mutu produk dengan harga yang
terjangkau dibandingkan dengan produk yang sama ditawarkan produsen
lainnya. Upaya mengemas pesan secara baik sesuai ide perusahaan merupakan
wujud menarik perhatian konsumen terhadap apa yang disampaikan sesuai
keunggulan produk, dan harga yang bersaing. Akan tetapi akhirnya pelanggan
sebagai penerima pesan yang akan menentukan mereka mau mengkonsumsi
atau tidak produk yang ditawarkan kepada mereka. Sampai pada batas ini,
perusahaan harus yakin, jika proses pemasaran yang dilaksanakan secara
maksimal sesuai pertimbangan dan data yang tersedia dalam riset pasar akan
berdampak positif bagi penjualan perusahaana yakni dengan jumlah
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

39
peningkatan penjualan secara nayata dari beragam produk yang ditawarkan.
Pertimbangan pasar tetap mengedepankan konsumen sebagai tujuan akhir.
Melalui proses komunikasi melibatkan khalayak luas, suatu kegiatan
komunikasi yang dilaksanakan termasuk komunikasi pemasaran yang
diabaikan khalayak sudah pasti komunikasi itu akan gagal dalam mencapai
tujuannya. Tiga aspek yang perlu diketahui seorang komunikator, termasuk
perusahaan menyangkut tentang khalayaknya, yakni:
1) Aspek sosiodemografik, antara lain, jenis kelamin, usia, populasi sebagai
jumlah kunjungan yang terjadi dalam satu kegiatan kerja, lokasi yakni
tempat tinggal khalayak, tingkat pendidikan, bahasa menunjuk pada
dominasi penggunaan bahasa sesuai kebudayaan mayoritas atau
disesuaikan dengan keadaan tertentu, agama yakni data kepercayaan
khalayak, pekerjaan, ideologi, dan juga pemilikan media apakah mereka
memiliki pesawat televisi, berlangganan surat kabar atau tidak.
2) Dari aspek profil psikologis, ialah memahami khalayak sebagai penerima
pesan (komunikator) dari segi kejiwaan, antara lain, emosi apakah mereka
termasuk termpramen, sabar atau periang, bagaimana pendapat-pendapat
mereka, adakah keinginan mereka yang perlu dipenuhi, adakah selama ini
mereka menyimpan rasa kecewa, frustasi atau dendam.
3) Dari asepk karakteristik perilaku khalayak, perlu diketahui antara lain,
hobi mereka hingga memudahkan perusahaan dalam mewujudkan melalui
fariasi produk dan lain sebagainya, nilai dan norma yang boleh dan tidak
boleh bagi mereka, mobilitas sosial, perilaku komunikasi sebagai
keterbukaan mereka terhadai isi pesan (Cangara, 2007: 135).

Pertanyaan-pertanyaan yang ada di atas dalam rangka mengenali
konsumen masih bisa dikembangkan lebih dinamis sesuai kebutuhan
pelanggan dan berguna bagi perusahaan agar mereka tetap menjatuhkan
pilihan terhadap produk yang ditawarkan. Tidak mungkin keseluruhan data ini
dapat diamati secara keseluruhan dengan langsung melakukan dan mencatat
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

40
dinamika yang terjadi selama proses interaksi, biasanya cara yang dilakukan
dalam memperoleh kebutuhan tersebut melalui:
a) Survei, yakni melakukan pengamatan secara langsung dalam proses
interaksi dengan memberikan tugas tersebut kepada pegawai tertentu atau
langsung dilakukan pimpinan di store tertentu. Cara ini hasilnya cukup
akurat, hanya saja memerlukan waktu, biaya, dan tenaga yang cukup.
b) Melihat data potensi atau buku statistik yang ada, cara ini lebih praktis dan
murah. Hanya saja ada kemungkinan data yang diperlukan tidak tersedia.
c) Wawancara, cara ini mudah dan praktis, hanya saja ada kemungkinan
memiliki ketrbatasan keterbatasan, terutama dalam daya ingat dan
tercampurnya kepentingan pribadi dari responden (Cangara, 2007:137).

Berdasarkan data yang diperoleh dari survei, buku statistik dan
wawancara perusahaan mampu menetapkan tujuan atau sasaran yang ingin
dicapai, isi pesan yang ingin disampaikan, media yang akan digunakan, serta
teknik atau strategi yang akan dipergunakan dalam mempengaruhi atau
bahkan merubah keyakinan khalayak terhadap produk yang disampaikan
kepada mereka. Kenyataan ini sekaligus menunjukkan pentingnya pendekatan
perusahaan kepada khalayak sebagai sasaran pemakai produk mereka, untuk
memperkecil kemungkinan gagalnya strategi pemasaran yang dilaksanakan
oleh perusahaan. Perusahaan dan konsumen dalam komunikasi pemasaran
menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan guna mencapai tujuan bersama,
yakni kualitas produk yang diharapkan dengan harga yang bersaing, akan
tetapi dengan tidak mengabaikan kemampuan perusahaan untuk menghidupi
dirinya dan karyawan yang menjadi bagian penting dalam membangun
kesamaan dengan penyebaran beragam informasi kepada pelanggan, bahwa
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

41
karyawan menjadi perwakilan perusahaan membangun citra positif dengan
konsumen.

Proses komunikasi antar manusia menurut terdiri dari dua cara, yaitu:
1) Proses secara primer, adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan dengan menggunakan simbol sebagai media. Lambang media
primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna,
dan sebagainya yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran dan
atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2) Proses secara skunder, yakni penyampian pikiran dan atau perasaan
dengan menggunakan media kedua setelah memakai lambang sebagai
media pertama, atau dengan kata lain menggunakan media melalui
komunikasi massa (Umar, 2002: 4)

Prinsipnya, komunikasi yakni proses komunikasi antarmanusia
(human communication), dalam proses primer atau skunder, bentuk
pertukaran perasaan dan pikiran tetap mengacu pada keinginan bersama agar
tercapai kesamaan pandangan dalam proses komunikasi itu.

1.3. Elemen Komunikasi
Elemen komunikasi antarmanusia (human communication), menurut
Kotler (dikutip dalam Umar, 2002: 5) meliputi:
1) Pengirim (sender), yaitu pihak yang mengirim pesan.
2) Pesan (message), merupakan ide atau gagasan yang disampaikan pengirim
kepada penerima untuk tujuan tertentu.
3) Penerima (receiver), yaitu pihak yang menerima pesan.
4) Media (media), yaitu sarana bagi komunikator untuk menyampaikan
pesan kepada sasaran yang dituju.
5) Pengkodean (encoding), yaitu proses penjabaran pesan ke dalam simbol.
Simbol bisa berupa kata lisan, tulisan, isyarat dan lainnya ke dalam media.
6) Penerjemah (decoding), yaitu proses menerjemahkan arti simbol.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

42
7) Tanggapan (response), yaitu reaksi penerima setelah menerima pesan.
8) Umpan balik (feedback) yaitu bagian dari reaksi yang dikomunikasikan
kembali kepada pengirim pesan.
9) Gangguan (noises) yaitu gangguan penerima pesan memperoleh pesan
yang berbeda dari yang dikirimkan.

David K. Berlo (dalam Cangara, 2007: 22) membuat formulasi
komunikasi, terdiri dari elemen sebagai unsur SMCR, yakni: Source
(pengirim / komunikator); Message (pesan); Channel (saluran media); dan
Receiver (penerima / komunikan). Perkembangan terakhir adalah munculnya
pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno, dan Erik Vora yang menilai faktor
lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung
proses komunikasi.

1.4. Fungsi Komunikasi
Proses, dan elemen komunikasi dilaksanakan dalam untuk mencapain
fungsi komunikasi meliputi (dalam Umar, 2002: 7):
1) Menyampaikan informasi (to inform)
2) Mendidik (to educate)
3) Menghibur (to entertain)
4) Mempengaruhi (to influence).
Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting dalam proses
komunikasi, dalam rangka membangun kesamaan dan berbagi informasi antar
pihak-pihak, baik secara individu atau kelompok. Tujuannya agar satu sama
lain mengetahui tujuan yang hendak mereka capai. Fungsi pendidikan lebih
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

43
pada arah perubahan yang terjadi dalam keberlangsungan proses komunikasi,
hingga mampu bertahan atau malah merubah kesuluruhan ide atau
kepercayaan diri sebelum proses tersebut berlangsung, termasuk didalamnya
proses mempengaruhi. Fungsi menghibur yakni bagaimana komunikasi
melalui proses pertukaran informasi, dan pendidikan yang ada mampu
memperkuat keyakinan dan menyenangkan perasaan.
Fungsi komunikasi antarmanusia (human communication) melalui
jenis komunikasi yang ditujukan kepada massa, tidak terlepas dari fungsi
informasi, pendidikan, hiburan, dan juga mampu menjadi faktor perubah,
diterjemahkan oleh Alexis S. Tan (dalam Nurudin, 2007: 65), sebagai berikut:
Gambar. 3
No Tujuan Komunikator Tujuan Komunikan
1.




2.







3.




Memberi informasi




Mendidik







Mempersuasi




Mempelajari ancaman dan
peluang, memahami
lingkungan, menguji
kenyataan, meraih keputusan.

Memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang berguna
memfungsikan dirinya secara
efektif dalam masyarakatnya,
mempelajari nilai, tingkah laku
yang cocok agar diterima
dalam masyarakatnya.

Memberi keputusan,
mengadopsi nilai, tingkah laku,
dan aturan yang cocok agar
diterima dalam
masyarakatknya.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

44

4.

Mengenangkan, memuaskan
kebutuhan komunikan

Menggembirakan,
mengendorkan urat saraf,
menghibur, dan mengalihkan
perhatian dari masalah yang
dihadapi.
2. Komunikasi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain menurut Kotler (dalam Teguh CS,1997:8)
Upaya menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk, antara
konsumen dan produsen membutuhkan komunikasi dalam rangka membangun
kesamaan dan berbagi informasi di dalam kegiatan itu. Pengabaian keinginan
konsumen merupakan langkah kegagalan produsen dalam mengkomunikasikan
produk mereka. Dalam konteks komunikasi antaramanusia (human
communication), berdasarkan fungsi komunikasi meliputi upaya
menginformasikan, mendidik, menghibur dan mempengaruhi konsumen secara
menyeluruh..

2.1. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Perusahaan sebagai organisasi bisnis juga melakukan komunikasi.
Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan disebut komunikasi bisnis atau
secara umum berati komunikasi pemasaran, melibatkan bagian yang rumit dan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

45
kompleks jika hanya dibandingkan dengan komunikasi individual.
Sederhananya komunikasi pemasaran sebagai upaya membangun kesamaan
pandangan dan berbagi informasi antara perusahaan dengan khalayak
konsumen mereka, melalui pendekatan komunikasi informatif dan persuasif.
Komunikasi pemasaran bisa berupa komunikasi internal, komunikasi
eksternal, bersifat formal maupun informal, dan dapat berbentuk verbal
maupun non verbal.
32)

Dalam pemasaran komunikasi dilakukan oleh tenaga penjual, teknisi,
operator telepon, atau dengan surat surat resmi, termasuk oleg customer
service (CS). Keterampilan pimpinan dan karyawan dalam perusahaan dalam
berkomunikasi akan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pemasaran
yang sudah direncanakan. Komunikasi yang buruk dalam perusahaan akan
merusak hubungan dengan berbagai pihak, baik secara internal atau juga
eksternal.
Komunikasi pemasaran sebagai sistem informasi pemasaran (SIP)
terdiri dari orang orang, peralatan, dan prosedur prosedur untuk
mengumpulkan, menyortir, menganalisa, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi dengan tepat waktu, akurat, dan
dibutuhkan kepada pembuat keputusan pemasaran menurut Kotler
(dalam Teguh CS 1997:97)

Jelasnya, komunikasi pemasaran, sebagai penyaluran informasi dari
perusahaan kepada khalayak sasaran mereka atau disebut sebagai konsumen
(consumer), agar mereka tahu, dengan mempelajari ancaman dan peluang,


Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

46
memahami lingkungan, menguji kenyataan, dan meraih keputusan dari
keadaan yang ia hadapi. Secara khusus dalam penelitian ini yang dimaksud
adalah komunikasi eksternal, yakni penyebaran informasi dari KFC Store
Medan Mall Lantai 3 kepad para pelanggan mereka ditengah persaingan
yang semakin ketat, dalam penyediaan produk ayam goreng sebagai produk
utama
Haryani (dalam Dewi, 2007: 29) mengingatkan etika berkomunikasi
pemasaran sebagai bahan yang penting untuk memberikan informasi
sesungguhnya kepada konsumen, sebagai berikut:
Komunikasi pemasaran memiliki etika komunikasi, emngacu pada
prinsip prinsip yang dianut oleh perusahaan mengenai komunikasi
mana yang baik dan komunikasi mana yang tidak baik. Menghindari
bahasa atau kata kata yang manipulatif,diskriminatif dan atau
berlebihan. Mengatakan sesuatu dengan cara tertentu memungkinkan
perusahaan untuk mempengaruhi atau merubah perilaku konsumen

Secara umum etika dalam komunikasi pemasaran dalam perusahaan
berhubungan dengan dapat dipercaya, adil dan tidak memihak, menghargai
hak orang lain, dan mempertimbangkan pengaruh suatu ucapan atau tindakan
terhadap konsumen atau calon konsumen mereka

2.2 Elemen Komunikasi Pemasaran
Proses komunikasi pemasaran tidak dapat dilepaskan dari upaya untuk
meningkatkan ketepatan penetapan sasaran perusahaan. Mempertimbangkan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

47
perusahaan sebagai elemen komunikator dalam upaya mencapai pelanggan
sebagai elemen komunikan.
konsumen memilih lebih banyak cara untuk berbelanja, mal
raksasa, toko toko khusus, dan super store, katalog pemesanan
melalui surat, jaringan belanja dari rumah, dan toko virtual di internet.
Mereka dibombardir dengan pesan pesan yang dilemparkan melalui
sejumlah saluran yang sedang berkembang.
35)




Elemen atau kelompok variabel ciri ciri konsumen biasanya
digunakan untuk melihat ciri ciri geografis, demografis, dan psikografis.
1) Segmentasi geografis, mengaharuskan pembagian pasar menjadi unit
unit geografis yang berbeda, seperti Negara, provinsi, kota, dan
lingkungan. Perusahaan memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau
sedikit wilayah akan tetapi tetap memperhatikan variasi atau keberagaman
masyarakat lokal secara kedaerahan tempat tinggal.
2) Segmentasi demografis, membagi pelanggan dalam kelompok atau
kategori demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
jenis kelamin, dan sebagainya.
3) Faktor psikografis, membagi pelanggan dalam konteks kepribadian yang
berbeda, hingga memungkinkan perusahaan mengetahui dengan cara
bagaimana mereka akan mendekati para pelanggan dan atau calon
pelanggan mereka tersebut.
36)


Kenyataan tersebut diatas menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran
meliputi kompleksitas penyampain pesan kepada khalayak, untuk kepentingan
kedua belah pihak, bagi perusahaan dalam meningkatkan penjualan produk
perusahaan yang berakibat pada peningkatan kesejahteraan karyawan dan lain
sebagainya, bagi khalayak yakni para pelanggan dan calon pelanggan mereka



Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

48
mendapatkan informasi yang benar tentang produk yang ditawarkan
perusahaan. Akan tetapi perusahaan tetap harus menempatkan kepentingan
khalayak diatas kepentingan lainnya agar strategi pemasaran melalui
komunikasi pemasaran yang dilakukan mampu menjangkau hasil yang
berdaya guna. Faktor geografis,demografis dan psikografis juga
dipertimbangkan dalam konteks komunikasi pemasaran.


2.3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menunjuk tentang dengan cara bagaimana
komunikasi pemasaran dapat tercapai dengan efektif, atau dengan cara
bagaimana komunikasi pemasaran efektif akan dicapai. Strategi dalam proses
pemasaran yang efektif meliputi bagaimana upaya untuk mencapai sesuatu
maksud (WJS Poerwadarminta, 1976:965)
Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat tercapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Suwarsono mengartikan strategi sebagai usaha manajerial untuk
menumbuhkembangkan kekuatan perusahaan dalam mengeksploitasi
peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan melalui
perencanaan, perngorganisasian, hingga pada upaya mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut (dalam Dewi, 2007: 6)

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

49
Dengan demikian, strategi mencerminkan kesadaran organisasi /
perusahaan mengenai apa / bagaimana / kapan harus bersaing dan melihat
kekuatan pesaingnya dalam mencapai tujuan tujuan secara terarah. Dalam
konteks komunikasi pemasaran di dalam organisasi perusahaan, strategi
bertujuan untuk menumbuhkembangkan iklim komunikasi sebagai wujud
pemerataan informasi atau membertihukan pelanggan atau calon pelanggan
tentang ide atau gagasan yang menjadi kekuatan perusahaan dalam upaya
meningkatan penjualan sebagai tujuan utama kegiatan promosi yang
dilaksanakan, akan tetapi tetap berupaya memberikan pesan yang nyata, tidak
berupaya membesar besarkan informasi hingga tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Bagaimana, kapan dan dimana serta komunikasi
apa yang paling efektif untuk digunakan dalam membangun dan mencapai
tujuan tersebut dalam organisasi, menjadi pilihan pilihan perusahaan dalam
hal ini menjadi tugas bagian pemasaran yang merupakan urat nadi perusahaan.
Dalam penelitian ini dalam rangka membangun kekuatan organisasi dengan
menggunakan saluran komunikasi baik secara individu maupun dalam
kelompok kerja difokuskan bahaimana penggunaan komunikasi pemasaran
antar pribadi maupun membangun kesamaan pandangan dan akhirnya menjadi
kekuatan utama mencapai tujuan peningkatan penjualan.

3. Peningkatan Penjualan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

50
Sebagai organisasi produk KFC membuat barang barang fisik, dalam
kemasan produk ayam goreng yang menjadi menu utama selama ini dikenal oleh
pelanggan. Dibutuhkan kreatifitas dalam rangka mempertahankan perusahaan
dalam tingkat persaingan atau tingkat pertumbuhan kompetitor yang sangat ketat
dalam bisnis ini. Bahkan juga dengan mempertimbangkan potensi pertumbuhan
pesaing baru dengan tujuan pasar masyarakat ekonomi menengah ke bawah,
dengan produk ayam goreng sepeerti yang kita lihat diberbagai kios pinggir jalan.
Peningkatan penjualan sebagai kegiatan operasional menunjuk pada cara
anggota organisasi (manajer) mengubah sumber daya (input) menjadi barang atau
jasa (output), menjadi salah satu alat ukur untuk menentukan tingkat kepuasan
pelanggan, digambarkan sebagai berikut:
Gambar. 4
Model Konseptual Peningkatan Penjualan


LINGKUNGAN EKSTERNAL






SUMBER DAYA (INPUT)
- MANUSIA
- MODAL
- TANAH
- MESIN MESIN
- BANGUNAN
- TEKNOLOGI
- INFORMASI
TRANSFORMASI
ATAU PROSES
PERUBAHAN
HASIL (OUTPUT)
BARANG
JASA

UMPAN BALIK

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

51
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 4di atas, lingkungan eksternal
merupakan faktor yang akan mempengaruhi penggunaan sumber daya, baik
sumber daya manusia atau sumber daya karyawan, penggunaan modal, tanah,
mesin mesin, bangunan, teknologi, dan informasi. Hingga mampu mendorong
perusahaan melakukan proses perubahan dalam rangka mendukung sistem operasi
yang dilaksanakan hingga menghasilkan barang atau jasa sesuai harapan
pelanggan yang diterjemahkan dengan strategi pemasaran dalam perusahaan saat
pelanggan di KFC selaku perusahaan mendorong perusahaan agar mampu
menggunakan sumber daya yang tersedia, seperti informasi kompetitif usaha
sejenis agar menjadi pertimbangan pelaksanaan transformasi atau perubahan di
dalam menghasilkan produk dengan mutu atau kualitas akan tetapi harga bersaing.
Peningkatan penjualan sebagai reaksi atau umpan balik yang ditunjukkan dengan
jelas, sebagai reaksi penerimaan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.
Keadaan ini bisa terus ditingkatkan dengan mempertimbangkan keuntungan
perusahaan dalam mempertahankan dirinya, dan menghidupi karyawan sebagai
salah satu sumber daya penting bagi mereka. Prioritas kompetitif pelanggan dalam
proses komunikasi pemasaran guna meningakatkan penjualan perusahaan tetap
memberikan harga yang baik akan tetapi perusahaan masih mendapatkan laba dari
kegiatan pemasaran yang dilaksanakan.
Peningkatan penjualan menginginkan produk bermutu yang dikehendaki
konsumen dengan harga yang tampaknya masuk akal, seperti yang dikemukakan
Stoner (2007: 279). Hal ini menghubungkan kembali dengan pengukuran
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

52
efektivitas organisasi, sebagai kemampuan penetapan sasaran yang tepat, sasaran
yang didasarkan pada kekuatan perusahaan dan memenuhi kebutuhan serta
keinginan konsumen potensial.
Strategi komunikasi pemasaran yang efektif bukan berupaya untuk
menyediakan semua barang kepada semua konsumen, akan tetapi pada upaya
penetapan mengenai cara perusahaan dapat memenuhi prioritas kompetitif
pelanggan dan kemudahan menyesuaikan operasi mereka. Melalui penetapan
harga, tingkat mutu, keandalan mutu dan fleksibilitas.
Memenuhi prioritas berganda bagi pelanggaran merupakan upaya nyata
guna mendukung peningkatan penjualan produk perusahaan. Masalah utama
dengan mencoba memenuhi prioritas kompetitif sering kali bertentangan,
konsumen ingin harga yang wajar, mereka juga ingin tingkat mutu tinggi, dapat
diandalkan, dan fleksibel, produk dan jasa dengan banyak keisimewaan.
Tantangan yang harus dipenuhi perusahaan melalui strategi komunikasi pemasaran
dalam upaya mempertahankan pelanggan dengan keinginan kawajaran harga yang
ditawarkan perusahaan, akan tetapi dengan tingkat mutu maksimal.
3.1. Prioritas Kompetitif Pelanggan
Prioritas kompetitif pelanggan dapat dibatasi dalam pengertian
berikut: Menghasilkan produk dan jasa bermutu yang dikehendaki konsumen
dengan harga yang tampaknya masuk akal (Stoner dialihbahasakan oleh
Sindoro, 2007 :279)
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

53
Upaya pemenuhan keinginan konsumen dalam pelaksanaannya tetap
memperhitungkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan produk dan
jasa bermutu yang didasarkan pada kekuatan perusahaan dan keinginan
memenuhi kebutuhan pelanggan potensial, yakni mereka yang sudah ditetapkan
sebagai calon pelanggan untuk produk atau jasa tertentu yang ditawarkan
perusahaan.
Salah satu elemen penting dalam memenuhi prioritas kompetitif
pelanggan, bagi sebagian besar pelanggan, harga merupakan pertimbangan
utama, baik karena dana mereka terbatas atau karena perbedaan antara barang
dengan harga tinggi dengan barang harga rendah tampaknya tidak besar. Bagi
manajer operasi dalam perusahaan tugas ini di operasionalisasikan melalui
upaya menjaga biaya tetap rendah sehingga perusahaan dapat menawarkan
harga yang baik dan masih meraih laba.

3.2. Strategi Pemenuhan Prioritas Kompetitif Pelanggan
permasalahan yang dihadapi perusahaan belakangan ini dalam upaya
pemenuhan prioritas kompetitif pelanggan adalah upaya menyesuaikan
kemampuan perusahaan dengan keinginan konsumen, konsumen ingin harga
yang wajar, tetapi mereka juga ingin tingkat mutu tinggi, dapat diandalkan, dan
fleksibel, produk dan jasa dengan banyak keistimewaan. Hal ini tidak mungkin
dapat dilaksanakan sekaligus, karena memproduksi barang bermutu tinggi,
sesuai dengan permintaan secara tradisional mahal.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

54
Strategi yang dikembangkan perusahaan belakangan ini, dalam kurun
waktu satu dasawarsa, meliputi: Upaya manajer operasi yang kreatif
menunjukkan bahwa organisasi dapat menawarkan barang dan jasa bermutu
tinggi dan fleksibel dengan harga yang bersaing (Stoner dialihbahasakan oleh
Sindoro, 2007: 281)
Kasus kontemporer yang cocok adalah Southwest Airlines, berkantor
pusat di Dallas Texas. Perusahaan penerbangan ini menemukan relung pasar
terpisah jarak pendek. Herbert Kelleher, pendiri, ketua, presiden, dan direktur
utama Southwest, mengarahkan strategi operasional dengan tujuan menekan
harga. Ongkos rendah Southwest dimaksudkan untuk bersaing tidak hanya
dengan perusahaan penerbangan yang lain, tetapi juga dengan mengendarai
mobil sendiri.
Southwest lebih unik karena apa yang tidak dikerjakannya daripada
apa yang dikerjakannya. Perusahaan ini tidak mempunyai kegiatan di bandara
dan tidak mencari perjalanan jarak jauh. Pesawat mereka tidak berlangganan
komputer sisitem pemesanan tempat utama dan tidak menerima penumpang
antar perusahaan. Perusahaan penerbangan ini tidak menyisihka tempat duduk
tertentu atau menyediakan makanan dalam penerbangan.
Orang di Southwest menangani prioritas kompetitif pelanggan lewat
empat butir strategi berikut ini:
1) Ongkos rendah, rata rata 60 70 persen dibawah perusahaan penerbangan
pesaing (penetapan harga)
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

55
2) Mempertahankan produktivitas tinggi per karyawan lewat peraturan kerja
fleksibel dan pelatihan berbagai ketrampilan, memungkinkan pergantian
pesawat yang cepat (keandalan mutu)
3) Penerbangan langsung, tidak berhenti di tengah jalan, mendukung
keberangkatan dan kedatangan tepat waktu (keandalan mutu)
4) Penerbangan cukup sering, dengan jarak waktu tertentu sepanjang hari
(fleksibilitas) (Stoner et. al., dialihbahasakan oleh Sindoro, 2007 : 282)

Bila strategi ini diterjemahkan secara umum dalam perusahaan lain,
strategi kompetitif pelanggan dapat dilaksanakan melalui upaya penetapan
harga yang lebih murah dengan rata rata 60 70 persen dari perusahaan
sejenis lainnya, berupaya mempertahankan produktivitas per karyawan secara
terus menerus dengan melaksakan peraturan kerja fleksibel dengan
menghargai karyawan sebagai manusia yang perlu diperhatikan kebutuhan
dan kamauannya, pelatihan berbagai ketrampilan, dan memungkinkan
pergantian sarana dan prasarana kerja dalam mendukung kenyamanan
pelayanan, yang tidak kalah pentingnya adalah upaya untuk menjada produksi
secara berkesinambungan dalam upaya memenuhi kebutuhan pelanggan akan
produk yang ditawarkan sepanjang hari sesuai jam kerja perusahaan.
3.3. Program Pemenuhan Prioritas Kompetitif Pelanggan
Menyadari prioritas kompetitif hanyalah salah satu cara manajer dalam
menyesuaikan rencana operasional dengan rencana stratejik. Rencana
operasional ini pada gilirannya, mempengaruhi dengan sistem operasi.
Mendesain sistem operasi termasuk membuat keputusan apa dan berapa
banyak produk atau jasa yang dihasilkan, bagaimana dan dimana akan
dihasilkan, dan siapa yang akan menghasilkan.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

56
Seleksi proses dalam program pemenuhan prioritas kompetitif
pelanggan, termasuk empat fase keputusan teknologi berikut seperti dibawah
ini:
1) Pemilihan teknologi utama. Apa teknologi yang tersedia sekarang untuk
menghasilkan produk tersebut? Apakah ada teknologi saingan yang dapat
dipilih? Apakah inovasi harus mendapat lisensi dari tempat lain, seperti
luar negeri atau haruskan ada usaha internal untuk mengembangkan
teknologi utama yang ditonjolkan
2) Pemilihan teknologi tambahan. Setelah pemilihan teknologi utama dibuat,
ada sejumlah alternatif proses teknologi tambahan yang tersedia. Manajer
operasi dilibatkan dalam mengevaluasi proses transformasi alternatif
menyangkut biaya dan konsistensi dengan produk dan rencana kapasitas
yang diinginkan.
3) Pemilihan komponen spesifik. Tipe peralatan apa (dan tingkat otomasi)
yang harus dipakai? Apakah peralatan diperuntukkan tujuan khusus
(dikaitkan dengan tujuan tertentu) atau tujuan umum (terbuka
kemungkinan menggunakannya untuk membuat produk lain)? Sampai
sejauh mana mesin menggantikan tenaga manusia dalam pelaksanaan dan
pengendalian kerja?
4) Pemilihan proses. Bagaimana arus yang dilalui produk atau jasa dalam
sistem operasi? Langkah pemilihan proses akhir menentukan bagaimana
material dan produk akan bergerak melewati sistem. Penyusunan ulang,
penggabungan, atau penghilangan operasi untuk mengurangi penanganan
material dan biaya penyimpanan. Pada umumnya, semakin sedikit
penyimpanan dan penundaan yang terlibat dalam proses, semakin baik
keadaannya (Stoner et. al., dialihbahasakan oleh Sindoro, 2007 : 284 286
)

Singkatnya, penentuan program kompetitif pelanggan bagi perusahaan
hingga sampai seleksi program membutuhkan pemilihan teknologi utama,
pemilihan teknologi tambahan, dan pemilihan komponen spesifik. Untuk
memenuhi tuntutan kompetitif pelanggan dengan kesiapan perusahaan dalam
memenuhi keinginan pelanggan potensial, yang menunjukkan ada keuntungan
yang diperoleh perusahaan ketika keinginan tersebut dipenuhi, yang tidak
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

57
kalah pentingnya juga menyangkut keadaan kemampuan perusahaan yang
tetap terjaga. Bagaimana pelanggan terpenuhi keinginan dan perusahaan
mampu menghidupi dirinya dengan tidak merugi dalam operasionalnya.

4. Hubungan Teori AIDDA dengan Peningkatan Penjualan
Teori AIDDA, menurut Lucas dan Brit (dalam Sumartono,2002 : 64), sebagai
persuasi komunikasi (iklan) yang dilakukan komunikator kepada komunikan, sebagai
tahapan atau fase yang disebut dengan AIDDA, bahkan ada yang menyebutkan
dengan penambahan Confiction (menimbulkan keyakinan / C) hingga menjadi
AIDCDA. Konkritnya pesan yang dibuat melalui iklan haruslah mendapat perhatian
(Attention), menarik (Interest), membangkitkan keinginan (Desire), dan
menimbulkan keyakinan (Conviction) komunikan, sehingga ia mau mengambil
keputusan untuk melakukan suatu tindakan (Action) sesuai dengan apa yang
diinginkan komunikator.
Persuasi komunikasi dalam iklan, melalui bidang pemasaran atau disebut
komunikasi pemasaran sebagai upaya perusahaan menginformasikan ide / gagasan
mereka guna memenuhi keinginan pelanggan, pada tahap ini disebut sebagai tahap
pioneering stage sebagai tahap memberikan penjelasan, informasi, data data,
perincian barang atau produksi, jasa, gagasan, dan lain - lain yang baru kepada
khalayak. Bagaimana perusahaan mampu menyediakan produk berkualitas dengan
tingkat harga wajar yakni harga yang mampu bersaing dengan daya beli masyarakat
pelanggan mereka atau juga calon pelanggan potensial, tahap ini masuk dalam
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

58
competitive stage, yakni upaya menonjolkan keistimewaan dari suatu produk atau
jasa yang ditawarkan kepada khalayak dengan ketersediaan informasi yang
dibutuhkan. Hingga pada tahapa retentive stage, upaya mempertahankan minat dan
kebutuhan yang telah timbul didalam diri konsumen, salah satunya dengan program
kompetitif pelanggan.
Berdasarkan pemahaman dari pelaksanaan AIDDA atau AIDCDA sebagai
wujud komunikasi persuasive dapat disebutkan bahwa tujuan pertama dari kegiatan
periklanan seperti yang diungkapkan oleh Robert V Zacher (dalam Sumartono,
2002:66), adalah: Menyadarkan komunikan dan memberi informasi tentang suatu
produk (barang, jasa, ide) untuk menimbulkan rasa suka didalam diri komunikan
dengan memberikan keyakinan pada dirinya akan kebenaran tentang apa yang
dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakkan untuk berusaha memiliki atau
menggunakan barang / jasa yang diajurkan.
Fakta ini ketika dihubungkan dengan peningkatan penjualan dalam
pelaksanaan atau operasional prioritas kompetitif pelanggan merupakan bagian dari
bauran promosi. Persuasi sebagai salah satu strategi komunikasi promosi
menghendaki efek yang baik, maka dalam pendekataannya melalui A A
Procedure: from Attention to Action (Sumartono, 2002: 64). Perusahaan harus
terlebih dahulu membangkitkan perhatian (Attention), terhadap usaha usaha yang
dilakukan, termasuk melalui informasi harga baik mutu handal dalam rangka
pemenuhan prioritas kompetitif pelanggan. Bila perhatian masyarakat atau konsumen
didapatkan, upaya menggerakkan mereka agar ia berbuat atau bertindak (Action),
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

59
yakni membeli produk yang ditawarkan, berdasarkan informasi yang mereka peroleh
dan pertimbangan mutu dan harga yang tentu saja bersaing dipasaran.
Lucas dan Brid didalam Sumartono (2002: 64) menambahkan pentingnya
faktor C, yakni keyakinan (Conviction), pelanggan terhadap produk yang ditawarkan
oleh perusahaan. Hingga ia merasa yakin terhadap tindakan membeli yang ia lakukan
berdasarkan apa yang ia inginkan.
Menunjukkan bahwa komunikasi persuasi iklan dalam upaya pengembangan
strategi kompetitif pelanggan sebagai kesatuan yang saling melengkapi dalam
operasional perusahaan. Semakin baik persuasi komunikasi iklan melalui teori
AIDDA akan menimbulkan kesadaran, keyakinan dan tindakan untuk membeli atau
menggunakan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Kompetitif pelanggan
dengan penetapan harga, tingkat mutu, keandalan mutu, dan fleksibilitas, sebagai
upaya mengikat pelangan untuk tetap mempertahankan pilihan mereka atau malah
beralih untuk menggunakan produk lain yang sejenis untuk memuaskan kebutuhan
mereka.












Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
3.1.1 Sejarah Kentucky Fried Chicken
Berbicara tentang sejarah Kentucky Fried Chicken (KFC) bermula dari
sejarah Kolonel Harland D. Sanders lahir pada tahun 1890 di sebuah ladang
yang berdekatan dengan Hendryville, Indiana. Ayahnya meninggal ketika ia
berusia enam tahun. Itu menyebabkan ibunya harus bekerja sebagai tukang
jahit baju sedangkan ia juga terpaksa menjaga adik adiknya yang masih
kecil. Pada saat itulah ibunya mengajarkan seni masakan daerah.
Tidak berapa lama setelah ibuny kawin lagi, Harland D. Sanders yang
pada saat itu berusia 12 tahun telah berhenti sekolah. Dia keluar rumah untuk
mulai bekerja. Diantara pekerjaan awalnya termasuk bertani, penyelia
pekerjaan landasan kereta api, kondektur, penjual asuransi, masinis kapal uap
dan masih banyak lagi. Akhirnya Harland D. Sanders membuka sebuah
terminal layanan yang sukses dimana dia menyediakan masakan istimewa
kepada para pelanggan ayam goreng, semeja 6 orang. Nampaknya nasib
malang merupakan teman setia Sanders. Pada tahun 1939, bisnisnya terpuruk
dan nyaris bangkrut. Tanpa rasa putus asa, Sanders mendirikan sebuah
restoran dan motel dengan gaya baru. Siapapun yang ingin menggunakan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

61
telepon umum atau hendak ke toilet wanita harus melalui replika kamar
motelnya yang terdapat disitu.
Iklan ini sukses untuk mengembangkan bisnis motelnya. Ketika
pendapatan yang diperoleh agak bagus, satu masalah lain muncul. Ada jalan
raya baru yang membuat semua pelanggan lebih suka lewat jalan baru itu
sehingga tidak melewati motelnya. Tingkat hunian hotel mulai merosot dan
Sanders melelang semua bisnisnya. Namun hasil jualannya hanya cukup
untuk membayar hutang yang ada. Meski Harland D. Sanders sudah berusia
66 tahun ketika itu, ia tidak mempunyai apa apa yang dapat dibanggakan.
Dengan hidup dibawah tanggungan dinas sosial, Sanders berencana
mencari segmen pasar baru yang sesuai. Satu satunya harta paling bernilai
yang dimilikinya adalah resep rahasia yang diberi nama ayam goreng
kentucky. Menjelang tahun 1956, Sanders telah berhasil meyakinkan
belasan restoran guna memasak dan menjual ayam goreng kentucky: dan
memberinya US 4 sen sebagai royalti untuk setiap potong ayam goreng yang
terjual. Gembira dengan kesuksesan yang diperoleh, Sanders lalu memuati
mobil pikap model 1946 miliknya dengan 50 resep ramuan bumbu dan sebuah
periuk untuk ditawarkan kepad beberapa orang yang mau membeli waralaba
resepnya. Menjelang tahun 1960, sebanyak 400 buah restoran di Amerika dan
Kanada telah menydiakan ayam goreng kentucky. Dalam waktu 4 tahun,
jumlah tempat pejualan ayam goreng kentucky telah meningkatkan menjadi
650 restoran dengan omset penjualan pertahun bernilai US $ 37 juta. Saat ini
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

62
terdapat hampir10.000 restoran ayam goreng kentucky dilsuruh dunia dengan
lebih dari 200.000 karyawan dan omset penjualan pertahun lebih dari US 8,2
milyar.

3.1.2 Sejarah dan Perkembangan KFC di Indonesia dan di Medan.
Merek dagang ayam goreng kentucky sebagai restoran cepat saji
dengan jaringan internasional pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun
1987, tepatnya di tanggal 10 Juni 1987 (Harian Global, 25 Juli 2008). Dalam
kurun waktu 21 tahun, bisnis waralaba ini menjadi salah satu merek dagang
ayam goreng yang memasyarakat di Indonesia. Ditandai pembukaan toko di
pelbagai kota besar se Indonesia.
Diakui perkembangan bisnis waralaba ini memiliki begitu banyak
pesaing dengan berbagai merek dagang melalui produk ayam goreng, sebut
saja McDonald untuk ukuran pesaing dengan jaringan se Indonesia, bahkan
diperketat dengan pertumbuhan usaha masyarakat yang mandiri mengadopsi
sistem dan produk yang ditawarkan, yakni ayam goreng. Akan tetapi KFC
sebagai restoran siap saji pertama dengan jaringan internasional pertama di
Indonesia selalu memiliki tempat di hati masyarakat. Berbagai fasilitas
tersedia bagi pengunjung penikmat hidangan cepat saji, menambah
kelebihannya.
Medan menjadi salah satu kota pengembangan usaha waralaba ini
dengan aktifitas masyarakat yang mulai mengarah pada kegiatan masyarakat
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

63
kota denagn aktifitas hampir tidak pernah sepi. Sehingga dengan tingkat
kesibukan yang begitu tinggi, waktu yang ada untuk makan siang sangat
singkat. Atas dasar ini pada tahun 1995, yakni pada tanggal 11 November
1995, KFC melakukan ekspansi pasar hingga ke kota Medan. Sejak 13 tahun
mulai kehadirannya, berbagai produk KFC mewarnai selera makan
masyarakat Medan, termasuk salah satu pelengkap restoran fastfood di Pusat
Perbelanjaan Medan Mall lantai 3 kota Medan. Melalui menu andalan ayam
goreng original recipe, inovasi yang mampu menghadirkan dua kenikmatan
dalam satu rasa, yaitu crispy diluar dan juicy didalam.

3.1.3 Strategi Pemasaran Store KFC Medan Mall dalam Waktu 1 Tahun
Strategi menunjuk tentang cara atau dengan cara bagaimana
pelaksanaan pemasaran di store KFC Medan Mall sebagai store penjualan
terbaik periode I (Januari Juni) pada tahu 2008 (versi KFC Indonesia, tahun
2008). Salah satu strategi pemasaran yang selama ini digunakan store KFC
Medan Mall lantai 3 kota Medan secara berkesinambungan melalui
komunikasi persuasif iklan, yakni tahap memberikan informasi secara lengkap
melalui berbagai brosur, dengan keisimewaan produk, slah satunya dengan
mempertimbangkan strategi kompetitif pelanggan.
Harga yang baik, terjangkau sesuai dengan permintaan pelanggan
potensial bukan berarti menurunkan kualitas produk dan layanan, melalui
pengawasan pengolahan daging ayam secara ketat, dengan temperatur
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

64
0
80 celcius, akan tetapi standar restoran mengolah daging ayam dengan
menggunakan celcius. Ketatnya penerpan pengawasan membuat KFC
sebgai restoran cepat saji bertaraf internasional pertama kali di Indonesia ini
tetap ramai pengunjung, karena masyarakat tidak perlu merasa takut ketika
mengkonsumsi daging ayam.
0
171
Keandalan mutu produk dijawab oleh operasional KFC dengan Menu
Hot Crispy Chicken, merupakan hidangan ayam goreng paling enak, menurut
hasil survei konsumen di Indonesia. Kelebihan lain yang disampaikan oleh
pelanggan melalui opini di www.PintuNet.com dengan enak, lezat dan harga
terjangkau.
Ini menjadi bukti bahwa dalam pelaksanaan programkompetitif
pelanggan dengan harga terjangkau kualitas produk tetap terjaga. Strategi
pemasaran dengan kompetitif pelanggan secara maksimal dilaksanakan dalam
sistem pelayanan cepat yang selama ini diterapkan di store KFC Medan Mall.

3.1.4 Faktor Pendukung Peningkatan Penjualan di Store KFC Medan Mall
Faktor pendukung didalam upaya meningkatkan penjualan produk di
KFC Medan Mall tidak dapat terlepas dari:
1) Team Work, yakni mengikat karyawan dengan produktifitas kerja tinggi
melalui kesadaran kolektif tentang tujuan bersama yang hendak dicapai.
Karyawan merupakan unit kerja yang satu, tidak ada yang lebih penting
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

65
dalam pembagian kerja yang dilaksanakan perusahaan, semua bagian
memiliki tanggung jawab yang sama yakni mempertahankan perusahaan
hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
2) Sumber Daya Manusia (SDM) yakni penyiapan sumber daya manusia
yang mau dan mampu memberikan sumbangan kemampuan secara
maksimal dalam pecapaian tujuan bersama yang sudah ditetapkan
perusahaan. Hal ini dilaksanakan dalam bentuk latihan keterampilan, yang
mendukung capaian rencana secara maksimal.
3) Kualitas Produk, yakni standar minimal dan standar maksimal yang
ditetapkan dalam perusahaan untuk dapat dipahami dan dilaksanakan
karyawan melalui pengawasan kerja oleh pada manajer masing masing.
Sehingga mampu menunjukkan dukungan penuh terhadap pemberian
harga alternatif sebagai pilihan pilihan masyarakat dengan kualitas yang
maksimal.
4) Program marketing, yakni upaya menarik clon pelanggan potensial,
dengan melalui SMS, dan penjualan CD produk KFC kepada pelanggan
yang selama ini telah menjatuhkan pilihan mereka untuk menjadi
pelanggan setia KFC. Ini lebih mirip kepada upaya multi level marketing,
dengan melibatkan pelanggan secara aktif untuk bercerita tentang
pengalaman mereka, hingga mampu menarik, meyakinkan, bahkan sampai
pada langkah calon pembeli untuk membeli produk yang diceritakan
kepada mereka, melalui teman, SMS atau juga CD produk KFC.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

66

3.1.5 Faktor Penghambat Peningkatan Penjualan di Store KFC Medan
Mall
Faktor penghambat yang dirasakan dlam peningkatan penjualan
produk di store KFC Medan Mall, hampir sama seperti yang dihadapi
berbagai store KFC dengan aktifitas di mall se Indonesia, meliputi sempitnya
lokasi, yakni ruangan yang digunaka untuk menikmati produk yang
disediakan. Posisi store yang ramai dengan lalu lintas aktifitas pengunjung
juga menjadi kendala tersendiri, karena mengurangi kanyamanan pengunjung,
terutama bagi mereka yang menempatkan kenyaman tempat sebagai salah satu
prioritas.
Selain itu, banyaknya competitor produk sejenis seperti McDonald
juga menjadi salah satu faktor penghambat dalam peningkatan penjualan
produk. Produk yang hampir sama, strategi pemasaran, dan metode kompetitif
pelanggan, menuntut manajer store lebih kreatif dan variatif dlam
mengembangkan kemampuan diri dalam bentuk penyesuaian program store
yang benar benar mampu mewakili keinginan pelanggan potensial bagi
perusahaan. Secara positif, tingkat persaingan yang tinggi ini, menuntut iklim
kerja yang semakin baik, dibuktikan dengan upaya pencapaian produktifitas
kerja yang dapat menekan penggunaan sumber daya perusahaan, hingga
berdampak pada pengurangan penggunaan sumber daya, dan secara langsung
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

67
akan berakibat pada kemampuan perusahaan bersaing dengan tingkat harga
baik bagi masyarakat.

3.2 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, ini digunakan metode korelasional, penelitian
korelasi (correlational studies) merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel(Arikunto,
2007:247)
Selain itu menurut Husein, metode penelitian korelasional,
dimaksudkan untuk: Menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana
kuat hubungan suatu vaiabel dengan variabel lain(Husein, 2004:194)
Jadi, metode korelasional dalam penelitian ini digunakan utuk
menjelaskan hubungan atau besaran hubungan komunikasi pemasaran terhadap
peningkatan penjualan di store KFC Medan Mall.

3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di store KFC Medan Mall, yang terletak di
gedung Medan Mall lantai 3, Jl. M.T. Haryono No. 8 9 Medan 20000, Telp
(061) 4157 566

3.4 Populasi dan Sampel
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

68
Populasi menurut Rakhmat (2004:106) adalah, kumpulan objek
penelitian. Objek penelitian dapat berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga,
buku, kata kata, surat kabar dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, objek
penelitian yang dimaksud karyawan store KFC Medan Mall dengan masa kerja
yang secara bergantian 2 kali perhari sebanyak 35 orang pegawai (sumber: Store
KFC Medan Mall, tahun 2008).
Bagian dari kumpulan objek penelitian, yang diamati disebut sampel.
Untuk menentukan besarnya jumlah sampel, dibuat berdasarkan pendapat
Arikunto (2007:183): Bila sampel penelitian di bawah 100, sebaiknya diambil
semua sebagai sampel penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka seluruh
populasi dijadikan sebagai sampel, sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah
populasi penelitian (total sampling), yakni sebanyak 48 orang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua
bagian, yakni:
a. Data Primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik
dari perseorangan, baik dari hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Atau disebut juga
dengan data lapangan (field research).
b. Data skunder (library research), data primer yang sudah diolah
kemudian disajikan dalam bentuk tabel tabel, diagram dan juga data
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

69
yang diperoleh dari buku, dokumen dan bahan bacaan lain sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
3.6 Teknik Analisi Data
Selanjutnya, setelah data penelitian diperoleh melalui data primer dan
skunder, dilakukan analisis data dengan menggunakan tabel frekuensi yang di
dalamnya memuat frekuensi dan persentase jawaban responden. Untuk
mengetahui pengaruh antar variabel penelitian dengan menggunakan rumus
korelasi product moment, sebagai berikut di bawah ini:

2 2 2 2
) ( [ ] ) ( [ y y n x x n
y x xy n
r
xy


=
Dengan keterangan rumus sebagai berikut ini:
r
xy
= Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
x = Distribusi variabel x
y = Distribusi variabel y
xy = Jumlah skor berpasangan yang dinyatakan dengan deviasi mean
masing masing(Kriyantono, 2007:142)
Uji hipotesa dengan menggunakan rumus koerlasi rank order
(spearmans Rho Rank order corrleations), menggunakan rumus dibawah ini:
) 202 : 2004 , (
) 1 (
6
1
2
2
Umar
n n
d
r
i
s

=

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

70
Untuk mengukur kekuatan hubungan menggunakan penafsiran
Guildord untuk menentukan berdasarkan penafsiran hubungan antar variable
penelitian (nilai ), sebagai berikut:
xy
r

Tabel. 3
Analisa Hubungan
Nilai Penafsiran
Kurang dari 0,20
0,20 0,39
0,40 0,70
0,71 0,90
Lebih dari 0,90
Hubungan rendah sekali
Hubungan rendah tapi pasti
Hubungan yang cukup berarti
Hubungan yang tinggi
Hubungan yang sangat tinggi
Sumber: Kriyantono, 2007:169

Nilai koefisien korelasi berkisar antara yang kriterian
pemanfaatannya sebagai berikut:
1 1
+

a. Jika r > 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin
besar nilai variabel X (independent variable), maka semakin besar pula
nilai variabel Y (dependent variable) atau sebaliknya semakin kecil nilai
variabel X (independent variable), maka semakin kecil pula nilai variabel
Y (dependent variable).
b. Jika nilai r < 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu
makin kecil nilai variabel X (independent variable), maka makin besar
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

71
pula nilai variabel Y (dependent variable), atau makin besar nilau variable
X (independent variable), maka semakin kecil pula nilai variabel Y
(dependent variable).
c. Jika nilai r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
X (independent variable), dengan variabel Y (dependent variable).
d. Jika nilai r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linier sempurna yakni
berupa garis lurus, sedangkan nilai r yang semakin mengarah ke
angka 0 maka garis makin tidak lurus.
Jika nilai t
temuan
> nilai t
hitung
H
a
diterima dan H
o
ditolak, sebaliknya jika
nilai t
hitung
< nilai t
tabel
H
a
ditolak dan H
o
diterima. Uji determinan korelasi
menggunakan rumus kp = x 100%
2
) (rs




















Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

72
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan Pegumpulan Data dan Teknik Pengolahan Data
Tahapan pengumpulan data penelitian ini meliputi tahapan pengumpulan
data penelitian yang selanjutnya akan diolah dengan menggunakan teknik
pengolahan data sebagai berikut:
1.1. Tahapan Pengumpulan Data
Proses sebagai tahapan pengumpulan data penelitian terdiri dari
kegiatan:
a. Penyebaran kuesioner penelitian pada tanggal 1 November 2008 dan
dikumpulkan kembali pada tanggal 4 November 2008.
b. Penyebaran kusioner diberikan kepada 48 orang berdasarkan sampel
yang telah ditentukan berdasarkan rumus, dan kuesioner peneliti
berikan sendiri kepada karyawan store KFC Medan Mall (karyawan).
c. Peneliti memberikan keterangan seperlunya tentang kuesioner
penelitian, rata-rata karyawan tidak memerlukan bimbingan pengisian
kuesioner.


1.2. Teknik Pengolahan Data
61
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

73
Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah
pengolahan data hasil jawaban karyawan di dalam kuesioner penelitian.
Pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Penomoran kuesioner, proses ini dengan memberikan nomor (01-48)
dalam kotak Nomor Karyawan yang tersedia di atas kanan kuesioner.
b. Editing, pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan/pembenahan dari
jawaban karyawan yang meragukan untuk menghindari terjadinya
kesalahan pengisian data.
c. Tabulasi data, pada tahap ini data kuesioner penelitian dimasukkan ke
dalam tabel frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa
kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjuk
keadaan umumnya.
d. Pengujian hipotesa, merupakan pengujian data statistik untuk
mengetahui apakah data yang ditemukan menolak atau menerima
hipotesa penelitian yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan
rumus tata uji korelasi tata jenjang Ranks Spearman. Untuk
mengukur hubungan tinggi atau rendah hubungan antar variabel
menggunakan skala Guilford.

2. Analisa Tabel Tunggal
Analisa tabel tunggal merupakan analisa yang peneliti lakukan dengan
membagi variabel kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

74
Analisa data frekuensi dalam tabel tunggal terdiri dari kolom frekuensi, dan
persentase dari masing-masing jawaban di dalam kuesioner penelitian.
Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal penelitian ini masing-
masing sebagai berikut:
2.1. Identitas Karyawan
Tabel 4
Usia
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid 20 tahun s/d
30 tahun
24 63,2 63,2 63,2
31 tahun s/d
40 tahun
14 36,8 36,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Tabel 4 usia karyawan, menunjukkan mayoritas karyawan di Store KFC
Medan Mall Lantai 3, dengan usia 20 tahun sampai dengan usia 30 tahun 63,2%, dan
karyawan yang berusia 31 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 36,8%. Data ini
menunjukkan dari segi usia karyawan relatif muda, dari usia minimal 20 tahun dan
usia maksimal 40 tahun pada saat penelitian ini berlangsung.

Tabel 5
Jenis Kelamin
Dari jenis kelamin karyawan pada tabel 5 dibedakan atas laki-laki dan
perempuan sebagai berikut:
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

75
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Laki-laki 21 55,3 55,3 55,3
Perempuan 17 44,7 44,7 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Dapat dilihat 55,3% laki-laki, dan 44,7% perempuan. Dari data ini dapat
disimpulkan kebanyakan atau mayoritas karyawan di store KFC Medan Mall pada
saat penelitian ini laki-laki. Manajer store menyebutkan tidak ada upaya sengaja
untuk membedakan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan, dan bukan merupakan
kebijakan perusahaan, karena yang diukur dalam pelaksanaan tugas sehari-hari oleh
manajer adalah kinerja, sebagai kemampuan pelaksanaan tugas yang menjadi
kewajiban mereka, bukan dari segi pembedaan jenis kelamin. Pengamatan peneliti
juga menunjukkan tidak ada pembedaan tugas yang mencolok antara laki-laki dan
perempuan di store KFC Medan Mall, seperti di bagian penjualan produk mereka
saling mengisi tugas yang masing-masing menawarkan produk bagi pelanggan, atau
memberikan masukan untuk menu pilihan lainnya yang disediakan perusahaan
kepada para pelanggan.
Tabel 6
Pendidikan

Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Tamat SLTA 32 84,2 84,2 84,2
Tamat 6 15,8 15,8 100,0
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

76
Akademi/Sar
jana
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Secara umum pendidikan karyawan tidak ada yang di bawah SLTA/sederajat,
berdasarkan temuan data penelitian sebagai jawaban karyawan dalam kuesioner
penelitian, ini merupakan syarat awal ketika karyawan mengajukan lamaran mereka
keperusahaan, selain untuk memenuhi kriteria standar sumber daya karyawan
berdasarkan ketentuan perusahaan, juga sekaligus memberikan pencitraan positif
akan kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pelanggan.
Jumlah pasti tingkat pendidikan karyawan, sebanyak 84,2% tamat SLTA/sederajat,
dan 15,8% karyawan, yakni karyawan store KFC Medan Mall Lantai 3 dengan
jenjang pendidikan akademi/sarjana. Dengan demikian, disimpulkan secara umum
pendidikan karyawan SLTA/sederajat.



Selanjutnya, pada tabel 7 dapat kita lihat data lamanya karyawan bekerja di
KFC, hingga saat ini mereka menempati store KFC Medan Mall Lantai 3, uraiannya:
Tabel 7
Lamanya Menjadi Karyawan
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Di bawah 1
tahun
3 7,9 7,9 7,9
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

77
1 tahun - 5
tahun
15 39,5 39,5 47,4
6 tahun - 10
tahun
18 47,4 47,4 94,7
Di atas 10
tahun
2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Masa kerja karyawan dibedakan atas masa kerja di bawah 1 tahun dan di atas
10 tahun, uraiannya sebagai berikut: sebanyak 47,4% dengan masa kerja 6 tahun
sampai dengan 10 tahun, ini jumlah mayoritas, kemudian dengan masa kerja antara 1
tahun sampai dengan 5 tahun sebanyak 39,5%, masa kerja di bawah 1 tahun sebanyak
7,9%, dan masa kerja di atas 10 tahun sebanyak 5,3%. Disimpulkan dari data pada
tabel 7 bahwa masa kerja karyawan umumnya antara 6 tahun sampai dengan 10
tahun, masa yang cukup dengan berbagai pengalaman untuk menggambarkan
pengalaman kerja mereka selama ini, juga berbagai perubahan kebijakan perusahaan.


2.2. Prioritas Kompetitif Pelanggan (Independent Variable / Variabel X)

Tabel 8
Bentuk Komunikasi Ide
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Tertulis 5 13,2 13,2 13,2
Lisan 3 7,9 7,9 21,1
Dua-
duanya
30 78,9 78,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

78

Tabel 8 menyatakan bahwa 78,9% bentuk komunikasi penyampaian ide
perusahaan kepada konsumen kebanyakan dilakukan dalam bentuk lisan dan tertulis,
biasanya kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan media brosur produk dan
keterangan dari karyawan. Ini menunjukkan bahwa KFC meyadari penyampaian ide
secara efektif sebagai bentuk komunikai pemasaran, disesuaikan dengan kebutuhan
khalayak. Media lisan secara pribadi antar karyawan dengan para pelanggan store
KFC Medan Mall akan semakin kuat bila disertai dengan brosur produk secara
tertulis. Kemudian 13,2% secara tertulis, dan 7,9% dalam bentuk lisan. Kegiatan
penyampaian ide atau gagasan ini pada dasarnya adalah merangsang (stimuli) agar
konsumen mau membeli produk baru yang ditawarkan kepada mereka, setelah ide itu
disampaikan tentunya.


Tabel 9
Membagikan Brosur Informasi

Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 32 84,2 84,2 84,2
Jarang 5 13,2 13,2 97,4
Tidak
pernah
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38


Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

79
Tabel 9 di atas menyatakan pembagian brosur sering dilakukan perusahaan
84,2% upaya ini dilaksanakan untuk memberitahukan konsumen produk baru sebagai
prioritas kompetitif pelanggan. Sementara itu 13,2% karyawan menginginkan
pemberian brosur kepada pegawai lebih sering dilaksanakan, dan 2,6% karyawan
menginginkan agar brosur menjadi media penyampai ide perusahaan kepada para
konsumen.
Tabel 10
Penjelasan Harga Produk

Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 32 84,2 84,2 84,2
Jarang 5 13,2 13,2 97,4
Tidak
pernah
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Dari tabel 10 di atas, penjelasan harga produk sering dilakukan karyawan, ini
berdasarkan jawaban 84,2% karyawan yang secara langsung bertanggung jawab
dalam pelaksanaan aktivitas menjelaskan harga produk, akan tetapi tidak seluruh
karyawan diberikan tugas menjelaskan harga kepada pelanggan, menurut jawaban
13,2% karyawan karena memang tugas mereka di dapur, bahkan 2,6% menjawab ia
tidak pernah diberikan tugas untuk menjelaskan harga produk kepada konsumen,
karena bagian dia adalah pengawasan mutu produk.
Tabel 11
Keunggulan Produk
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

80
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
terbuka
2 5,3 5,3 5,3
Terbuka 33 86,8 86,8 92,1
Tidak
terbuka
3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Sebagai bagian dari promosi perusahaan, karyawan terbuka
menginformasikan keunggulan produk kepada para pelanggan, berdasarkan jawaban
86,8% karyawan yakni, 7,9% menjawab jarang tidak terbuka, dan 5,3% menyatakan
sangat terbuka. Upaya promosi ini adalah bagian menyediakan informasi secara luas
kepada pelanggan atau calon pelanggan dengan kepentingan yang sama dengan
perusahaan yakni kepuasan dalam tawaran produk yang diberikan.

Tabel 12
Kemudahan Memperoleh Produk

Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 33 86,8 86,8 86,8
Jarang 3 7,9 7,9 94,7
Tidak
pernah
2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Isi brosur sebagai informasi tertulis sering dibagikan kepada konsumen agar
mengetahui di mana saja mereka bisa memperoleh produk yang diinginkan,
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

81
berdasarkan jawaban 86,8% karyawan, 7,9% menjawab jarang, dan 5,3% tidak
pernah
Tabel 13
Penjelasan Keunggulan dan Harga Produk

Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 29 76,3 76,3 76,3
Jarang 8 21,1 21,1 97,4
Tidak
pernah
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Isi brosur perusahaan sebagai bentuk komunikasi ide atau gagasan perusahaan
sering menjelaskan tentang keunggulan produk dan harga produk sekaligus,
berdasarkan jawaban 76,3% karyawan, jawaban kebanyakan karyawan, walaupun ada
yang menjawab di luar itu.
Tabel 14
Penjelasan Keunggulan dan Harga Produk
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 29 76,3 76,3 76,3
Jarang 8 21,1 21,1 97,4
Tidak
pernah
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Di dalam brosur KFC sebagai informasi tertulis perusahaan berisi penjelasan
keunggulan produk dan harga produk sering ditonjolkan, jawaban 76,3% karyawan,
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

82
ini menunjukkan bahwa media brosur sudah dimaksimalkan penggunaannya dengan
tujuan peningkatkan penjualan produk.
Tabel 15
Penjelasan Lisan Informasi Produk
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 32 84,2 84,2 84,2
Jarang 5 13,2 13,2 97,4
Tidak
pernah
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Penjelasan lisan dari manajer store Medan Mall dalam berbagai pertemuan
dengan staf dan seluruh karyawan sering dilaksanakan, berdasarkan jawaban 84,2%,
menunjukkan tanggung jawab tugas yang terus dilaksanakan oleh manajer store
sebagai penanggung jawab peningkatkan penjualan. Selanjutnya, 13,2% menjawab
jarang mendapatkan informasi produk secara lisan dari pimpinan store, menurut
mereka informasi secara langsung ini dalam berbagai pertemuan antar manajer, staf,
dan karyawan perlu ditingkatkan dengan beban kerja sebagai capaian penjualan yang
mesti diraih, selain itu pertemuan ini menurut karyawan juga berguna dalam
membangun komunikasi antar pribadi. Bahkan ada karyawan yang tidak pernah
mendapatkan informasi lisan secara langsung dari manajer store KFC, sesuai jawaban
2,6%, padahal ketersediaan informasi sangat dibutuhkan dalam peningkatan
penjualan produk, sebagai wujud dari kerjasama tim yang selama ini dibangun dalam
perusahaan.
Tabel 16
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

83
Penjelasan Brosur
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 26 68,4 68,4 68,4
Jarang 12 31,6 31,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Penjelasan brosur menjadi pengganti penjelasan langsung yang selama ini
diberikan manajer store kepada karyawan, ini diakui oleh umumnya mereka, yakni
hasil jawaban 68,4%, akan tetapi masih juga ada karyawan yang jarang mendapatkan
brosur penjelasan produk secara lengkap karena keterbatasan jumlah brosur.




Tabel 17
Penjelasan Lisan dan Brosur
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sering 16 42,1 42,1 42,1
Jarang 21 55,3 55,3 97,4
Tidak
pernah
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Kenyataannya, penjelasan lisan dan brosur sekaligus yang diperoleh karyawan
dalam peniangkatkan penjualan produk yang menjadi tanggung jawab mereka jarang
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

84
diperoleh dengan cepat, berdasarkan jawaban 55,3% karyawan. Ini perlu menjadi
perhatian serius perusahaan ditengah iklim persaingan ketat saat ini.
Tabel 18
Terbuka Menginformasikan Keunggulan Produk
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
terbuka
2 5,1 5,3 5,3
Terbuka 35 89,7 92,1 97,4
Tidak
terbuka
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Penilaian 89,7% karyawan dalam tabel 18 di atas, menunjukkan perusahaan
terbuka dalam menginformasikan keuggulan produk kepada pelanggan, secara lisan
dan tertulis. Ini mengisyaratkan perusahaan Fried Chicken pertama di Indonesia ini
tetap berupaya membagi informasi yang memang dibutuhkan pelanggan mereka.
Tujuannya dalam rangka mendukung target peningkatkan penjualan yang semakin
tinggi dibebankan perusahaan dengan beragam produk baru yang ditawarkan. Bahkan
5,2% karyawan, yakni para karyawan menilai informasi yang diberikan perusahaan
melalui mereka juga dengan berbagai kesiapan dalam menerangkan produk
perusahaan menunjukkan keadaan yang sangat terbuka dalam menginformasikan
keunggulan produk, berguna bagi perusahaan dan pelanggan sekaligus. Akan tetapi
2,6% karyawan menilai perusahaan tidak terbuka menginformasikan keunggulan
produk secara terus menerus sebab pelaksanaan promosi produk waktunya dibatasi.
Tabel 19
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

85
Harapan Murah
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 13 34,2 34,2 34,2
Mampu 24 63,2 63,2 97,4
Tidak mampu 1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Harapan pelanggan untuk mendapatkan harga murah dari produk KFC
mampu dipenuhi di Store Medan Mall, buktinya menurut 63,2% peningkatkan nilai
penjualan sebagai pendapatan perusahaan secara umum dapat dicapai, bahkan
menjadi contoh penjualan di seluruh Indonesia, 34,2% menilai sangat mampu, dan
2,6% menilai tidak mampu harus ditingkatkan terus.


Tabel 20
Murah, Bermutu, dan Mudah Didapat
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 12 31,6 31,6 31,6
Mampu 25 65,8 65,8 97,4
Tidak mampu 1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Perusahaan mampu memenuhi harapan murah, bermutu, dan mudah didapat
dari produk KFC pada tabel 20 di atas, berdasarkan pada jawaban 65,8% karyawan,
31,6% menjawab sangat mampu, dan 2,6% menginginkan peningkatan karena tidak
mampu.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

86
Tabel 21
Murah, dan Kemasan Menarik
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 8 21,1 21,1 21,1
Mampu 27 71,1 71,1 92,1
Tidak mampu 3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Perusahaan mampu memenuhi harapan harga murah, dan kemasan menarik
dari berbagai produk KFC, berdasarkan jawaban 71,1% menjawab mampu, 21,1%
menjawab sangat mampu, dan 7,9% menjawab tidak mampu. Perbedaan pandangan
ini menunjukkan perbedaan penilaian, buktinya peningkatan penjualan dapat diraih.


Tabel 22
Produk Sesuai Keinginan Pelanggan
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat sesuai 20 52,6 52,6 52,6
Sesuai 17 44,7 44,7 97,4
Tidak sesuai 1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pelanggan adalah raja, ini adalah istilah tepat untuk memenangkan persaingan
usaha yang semakin ketat saat ini, kebijakan penyesuaian produk dengan keinginan
pelanggan menjadi salah satu cara yang ditempuh KFC untuk memenangkan
persaingan pasar. Pada tabel 22 di atas, 52,6% karyawan menyatakan bahwa sampai
sekarang mereka melihat perusahaan tetap sangat mempertimbangkan penyesuaian
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

87
produk dengan keinginan pelanggan, 44,7% menilai produk yang ada sekarang sesuai
dengan keinginan pelanggan, dan 2,6% menjawab ada juga produk yang tidak sesuai
dengan keinginan pelanggan, karena perusahaan tetap mempertimbangkan
kemampuan dalam menyesuaikan keinginan mereka.
Tabel 23
Dibutuhkan Penyesuaian Harga
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
dibutuhkan
24 63,2 63,2 63,2
Dibutuhkan 12 31,6 31,6 94,7
Tidak
dibutuhkan
2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Walaupun tidak seluruhya pelanggan mempertimbangkan harga sebagai
patokan utama dalam konsumsi seperti pada tabel 23 di atas, akan tetapi sangat
dibutuhkan penyesuaian harga produk KFC dalam mengantisipasi persaingan usaha
sejenis yang ada dan berkembang saat sekarang, hal ini sangat disetujui oleh 63,2%
karyawan, walaupun ada yang berpendapat beda tentang hal ini, berdasarkan
penilaian 5,3% karyawan karena menurut mereka ciri khas perusahaan sebagai
strategi pemasaran hingga sekarang tetap dipertahankan.
Tabel 24
Produk Baru Mampu Bersaing
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 4 10,3 10,5 10,5
Mampu 24 63,2 63,2 73,7
Tidak mampu 10 26,3 26,3 100,0
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

88
Total 38 97,4 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pada tabel 24 di atas, produk baru KFC seperti ayam goreng Crispy menurut
umumnya karyawan mampu bersaing dengan produk lain dalam usaha sejenis,
dengan tingkat jawaban 63,2% menjawab mampu sebagai menu yang paling disukai
pelanggan, 26,3% menjawab sangat mampu, dan 10,3% menjawab tidak mampu
karena menginginkan menu yang lebih pariatif.



Tabel 25
Ketersediaan Produk dalam Jumlah Memadai
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 27 71,1 71,1 71,1
Mampu 10 26,3 26,3 97,4
Tidak mampu 1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Selain harga yang murah, desain produk yang sesuai selera konsumen, yang
tidak kalah penting adalah ketersediaan produk dalam jumlah memadai, menurut
karyawan pada tabel 25 yakni 71,1% menilai perusahaan sangat mampu menyediakan
ketersediaan produk dalam jumlah memadai, sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
26,3% karyawan menilai perusahaan mampu memenuhi kebutuhan sesuai dengan
permintaan, dan 2,6% karyawan menilai perlu diperhatikan ulang sebagai upaya
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

89
evaluasi kebutuhan produk terutama diberbagai hari libur, dan perayaan agama,
karena biasanya permintaan semakin meningkat.
Tabel 26
Mampu Memenuhi Permintaan dalam Waktu Singkat
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 21 55,3 55,3 55,3
Mampu 16 42,1 42,1 97,4
Tidak mampu 1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38




Dapat dilihat pada tabel 26, sebagai restoran siap saji pertama kali masuk di
Indonesia dengan jaringan internasional, pembentukan merek KFC di benak
masyarakat begitu kentara, khususnya untuk produk ayam goreng orang selalu kenal
Kentucky, terbukti sampai sekarang ini, untuk itu menurut karyawan 55,3% mereka
sangat mampu memenuhi permintaan konsumen dalam waktu singkat, 42,1% menilai
mereka mampu memenuhi keinginan itu, karena kepuasan pelayanan itu salah
satunya dengan pemenuhan permintaan dalam waktu singkat, agar konsumen tidak
terlalu lama menunggu, 2,6% menilai tidak mampu apalagi saat ini kebijakan
pengurangan pegawai berdampak negatif dalam pelayanan, karena masing-masing
karyawan memiliki beban kerja tambahan dengan berkurangnya tenaga karyawan
yang diperkecil jumlahnya.
Tabel 27
Kemasan Sesuai Permintaan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

90
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 15 39,5 39,5 39,5
Mampu 23 60,5 60,5 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pada tabel 27 di atas, penilaian tentang kemasan produk sesuai dengan
permintaan konsumen menurut 60,5% mampu dipenuhi perusahaan, bahkan 39,5%
menilai sangat mampu, karena kemasan akan menentukan harga dan tingkat
kepercayaan konsumen secara umum. Prinsip kemasan yang menarik dengan desain
logo KFC dipadukan dengan keinginan trendy seperti kemasan dalam bentuk tas
jinjing yang mudah dibawa konsumen, menjadi daya tarik produk perusahaan selama
ini. Konsep tempat (place), harga (price), dan kemasan (package), tetap didasarkan
pada upaya pemenuhan keinginan pelanggan, data tersebut diperoleh dari masukan
pelanggan langsung ataupun melalui sms, angket, dan riset perusahaan, yang
selanjutnya dikaji dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Apa yang
akan dan harus dibuat menjadi strategi perusahaan yang dipertimbangkan secara
matang dan menyeluruh di dalam perusahaan, tujuannya memberikan kepuasan
kepada pelanggan sebagai mitra perusahaan, dengan perhatian yang baik melalui
kemasan perusahaan.

3. Peningkatan Penjualan (Dependent Variable / Variabel Y)
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

91
Distribusi atau sebaran jawaban responden tentang peningkatan penjualan
produk karena adanya progam prioritas kompetitif pelanggan uraian secara lengkap
adalah sebagai berikut:
Tabel 28
Omset Penjualan Meningkat
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
meningkat
3 7,9 7,9 7,9
Meningkat 34 89,5 89,5 97,4
Tidak
meningkat
1 2,6 2,6 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38
Tabel 28 di atas menyatakan 89,5% omset penjualan di store KFC Medan
Mall meningkat pada Bulan September 2008 kenaikan penjualan produk mencapai
5% dari beban capaian peningkatan 10%, setelah diberlakukannya harga kompetitif
pelanggan, dengan penawaran harga yang baik kepada konsumen akan tetapi
perusahaan tetap beruntung dalam melaksanakan operasional perusahaan. 37,9%
menyatakan penjualan sangat meningkat, karena kunjungan konsumen semakin
banyak, 2,6% menilai kebijakan perusahaan ini tidak meningkatkan penjualan, karena
perusahaan tetap mengadakan perampingan struktur organisasi dengan mengurangi
jam kerja karyawan, sampai pada bentuk efisiensi pengurangan karyawan dalam
jangka waktu satu tahun ke depan berdasarkan kebijakan perusahaan.
Tabel 29
Produk Dijual Bertambah
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

92
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Bertambah 31 81,6 81,6 81,6
Tidak
bertambah
7 18,4 18,4 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pada tabel 29 di atas karyawan menilai, 81,6% tentang penambahan produk
yang dijual perusahaan seperti Produk Goceng, Pepsi, Mirinda, dan 7 Up termasuk
juga orange juice dengan pembayaran Rp. 5.500,- termasuk PPN, Golden Crispy
produk ayam tanpa tulang 2 potong, Salsa Chip produk keripik dari Tortila dengan
bahan dasar gandum, Perkedel 1 porsi 2 piece dengan bahan dasar kentang, Ice
Cream Sundae, es krim vanilla dengan menggunakan cup, dan produk tambahan
terbaru yang ditawarkan sejak Oktober 2008 seperti Waffle Sundae Kiwi, Strawberry
dan Blueberry, kemudian produk SMS Goceng, yakni upaya tukar SMS dari vendor
KFC setelah registrasi dengan produk Goceng yang disediakan, seluruh upaya ini
untuk meningkatkan pendapatan bersih mendukung kebutuhan operasional
perusahaan. 18,4% menilai kebijakana perusahaan untuk tidak menambah produk
yang dijual, sebagai bukti kepercayaan perusahaan terhadap upaya meningkatkan
penjualan produk melalui strategi kompetitif pelanggan.
Tabel 30
Peningkatan Penjualan Paket Produk
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
mampu
37 97,4 97,4 97,4
Tidak mampu 1 2,6 2,6 100,0
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

93
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Produk paket ayam Combo Keluarga dan Combo Hitlist, harga paket indiividu
dan keluarga dalam bentuk produk ayam goreng + nasi + minuman (Pepsi dan Fruit
tea), dan harga paket jam 3.
00
WIB sampai jam 5.
00
WIB (Paket Attack) setiap Hari
Senin sampai dengan Hari Jumat, dengan harga minimal Rp. 7.000,- paket Attack
dan Combo minimal Rp. 16.500,- pada tabel 30 di atas penilaian karyawan 97,4,
harga kompetitif pelanggan sangat mampu meningkatkan penjualan paket produk,
karena harga baik ditawarkan kepada konsumen. 2,6% karyawan menilai harga
kompetitif tidak mampu meningkatkan paket penjualan, buktinya, efisiensi terjadi
terus. Paket penjualan Combo masih menjadi pilihan personal dan keluarga dalam
setiap kunjungan ke store KFC Medan Mall.
Tabel 31
Peningkatan Penjualan Perjenis Produk
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
mampu
32 84,2 84,2 84,2
Tidak 6 15,8 15,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Kalau dilihat dari pendapat 84,2% karyawan tentang kemampuan peningkatan
penjualan produk KFC di store Medan Mall lantai 3, kebijakan perusahaan dengan
menyajikan menu ayam secara khas dalam beragam menu pilihan ini sangat mampu
mengakibatkan peningkatan penjualan perjenis produk. 15,8% karyawan lain menilai
kebijakan ini tidak mampu meningkatkan penjualan perjenis produk seperti Yakiniku
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

94
Colonel Steak, Oriental Bento, Burger, Fish Fillet, Spaghety, Chicken Fillet dan
Salad sebagai fariasi menu ayam dengan sajian yang lebih khas, tetapi karena
pendapatan store mengalami penurunan beberapa bulan terakhir ini.



Tabel 32
Peningkatan Penjualan Paket dan Perjenis Produk
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
mampu
36 94,7 94,7 94,7
Tidak 2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pada tabel 32 srategi kompetitif pelanggan berdasarkan pendapat 94,7%
karyawan mampu meningkatkan peningkatan paket dan perjenis produk, 5,3%
menilai kebijakan ini tidak terlalu dapat dipercaya dalam peningkatan produk, karena
perubahan situasi ekonomi global, dengan jumlah kunjungan yang tidak menurun
drastis, dengan intensitas kunjungan ke store ramai pada waktu kunjungan antara
pukul 12.
00
Wib sampai dengan pukul 14.
00
, dan kunjungan untuk antara pukul 17
.00
Wib sampai dengan pukul 19.
00
WIB, yang biasanya ramai serentak sekarang
berangsur-angsur berkurang dengan kunjungan yang sama. Menunjukkan adanya
imbas yang kuat dari keadaan krisis ekonomi keuangan global, dengan semakin
kecilnya daya beli konsumen selama ini yang didominasi oleh pengusaha di store
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

95
KFC Medan Mall lantai 3. Untuk meningkatkan operasional store kebijakan efisiensi
dan fariasi produk menjadi pilihan manaajemen yang dikomunikasikan melalui
ketersediaan informasi memadai antara karyawan dan manajer, guna terus mampu
mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan.

Tabel 33
Produk Jenis Baru Meningkat Omsetnya
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
meningkat
11 28,9 28,9 28,9
Meningkat 25 65,8 65,8 94,7
Tidak
meningkat
2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Penjualan produk baru yakni ayam Crispy, berdasarkan jawaban 65,8%
karyawan mampu meningkatkan omset penjualan store KFC Medan Mall, 28,9%
menyatakan sangat meningkat, dan 5,3% menyatakan tidak meningkat, akan tetapi
secara umum produk baru mampu meningkatkan omset perusahaan. Peningkatan
penjualan produk ini ditandai dengan banyaknya permintaan produk baik untuk
konsumsi secara pribadi di store, bersama keluarga, atau juga paket untuk bermacam
kegiatan yang diminta masyarakat. Selain karena cita rasa produk ayam Crispy yang
unik, ini juga menunjukkan keunggulan produk KFC sebagai pelopor perusahaan
ayam goreng pertama di Indonesia dengan jaringan yang sudah mendunia. Tingkat
kepercayaan terhadap merek KFC yang terbentuk dalam pola pikir masyarakat masih
lebih unggul dari produk merek lainnya. Misalnya, penggunaan kata Kentucky
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

96
digunakan hingga store pinggir jalan untuk mempertahankan tingkat kepercayaan
masyarakat.

Tabel 34
Kegiatan Ulang Tahun, Arisan Meningkatkan Penjualan
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
meningkatkan
25 65,8 65,8 65,8
Meningkatkan 10 26,3 26,3 92,1
Tidak
meningkatkan
3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pada tabel 36 tentang kegiatan ulang tahun dan arisan meningkat biasanya
dilaksanakan di acara ulang tahun keluarga di KFC Suzuya Katamso, KFC Mataram
Jl. Gajahmada, dan KFC Sutomo, karena strategi kompetitif pelangan di store Medan
Mall lantai 3 tidak menyediakan ruangan untuk melaksanakan acara seperti ulang
tahun, atau arisan secara khusus, akan tetapi tetap melayani masyarakat konsumen
dengan berbagai kegiatan yang akan diarahkan pada 3 store KFC yang disebutkan di
atas, uraian jelasnya sebagai berikut: Pengembangan strategi pemasaran yang
dilaksanakan KFC Medan Mall juga menyentuh kebutuhan berbagai kegiatan
keluarga, seperti ulang tahun, dan arisan, dengan tawaran harga yang bersaing, mudah
diperoleh, dan tentu dengan produk mutu berkualitas yang ditawarkan. Penilaian
65,8% karyawan straregi pemasaran dengan harga kompetitif sangat meningkatkan
permintaan produk untuk acara-acara seperti ulang tahun dan arisan keluarga,
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

97
meningkatnya permintaan masyarakat selain produk juga pemandu kegiatan ulang
tahun anak baik diadakan di store atau di rumah pribadi menunjukkan adanya reaksi
positif terhadap kegiatan ini, dan 26,3% menilai meningkatkan, 7,9% menilai strategi
kompeatitif pelanggan tidak meningkatkan penjualan dengan paket ekonomi sebagai
paket Ajib Rp. 200.000,- untuk 20 orang dengan penambahan badut sebagai
penghibur menambah Rp. 30.000,- dan arisan biasanya dilakukan dalam bentuk kerja
sama produk dan penyediaan tempat, karena memang prioritas masyarakat saat ini
tidak seluruhnya untuk kegiatan konsumtif semata.
Tabel 35
Mampu Memberikan Informasi Produk Terbaru
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
mampu
35 92,1 92,1 92,1
Mampu 3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pada tabel 35 di atas, dapat dilihat karyawan dan perusahaan merupakan satu
kesatuan yang utuh, sebagai sumber daya perusahaan, karyawan harus mampu
mengembang bermacam tanggung jawab secara pribadi bagi perusahaan. Selain
berguna bagi dirinya, kemampuan karyawan juga berguna bagi upaya
mempertahankan dan mengembangkan KFC ke depan. Salah satunya, melalui upaya
melibatkan secara aktif seluruh karyawan untuk dapat menjadi tim promosi
perusahaan, 92,1% menjawab bahwa mereka sangat mampu memberikan informasi
produk terbaru kepada konsumen, melalui promosi secara langsung ketika konsumen
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

98
mencari produk pilihannya. Secara komunikatif upaya memperkenalkan produk baru
kepada konsumen sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap keinginan
konsumen, yang secara langsung berakibat pada peningkatan penjualan produk bagi
perusahaan. 7,9% menjawab mampu, menurut mereka karena masih baru sebagai
karyawan, mereka harus lebih banyak belajar untuk menyesuaikan diri dengan
beragam aturan dan tanggung jawab kerja mereka.
Tabel 36
Diarahkan Mencapai Tingkat Penjualan
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
diarahkan
36 94,7 94,7 94,7
Diarahkan 2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Upaya memberikan arahan kepada karyawan di store KFC Medan Mall lantai
3 menjadi tanggung jawab manajer store, sesuai dengan target penjualan yang harus
dicapai. Sebagai kesatuan kerja, 94,7% karyawan menilai saat ini mereka sangat
diarahkan untuk mencapai tingkat penjualan secara maksimal, melalui upaya yang
menunjukkan pelaksanaan standar pelayanan secara maksimal yang selama ini
dikembangkan perusahaan. Salah satunya adalah pelayanan secara ramah kepada
pelanggan, dengan sikap peduli dan mau menanyakan pendapat mereka untuk
kepentingan perusahaan. Akan tetapi itu semua dilaksanakan secara profesional, tidak
berlebihan dan memang untuk tujuan peningkatan penjualan produk, dan 5,3%
merasa mereka diarahkan, ini dapat diterima karena memang kepentingan perusahaan
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

99
dan mereka sama, yakni mempertahankan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas. Jenjang pengarahan pencapaian peningkatan penjualan mulai dari pengawas
(supervisor), asisten manajer, dan manajer sebagai penanggung jawab store secara
keseluruhan.
Tabel 37
Memberikan Informasi Berdasarkan Permintaan
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat mampu 36 94,7 94,7 94,7
Mampu 2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Pada tabel 37 di atas, 94,7% karyawan di KFC Store Medan Mall menilai
bahwa mereka sangat mampu memberikan informasi sesuai dengan permintaan
pelanggan, terutama kasir yang memberikan informasi lebih banyak tentang pilihan
produk, dan berupaya mengarahkan konsumen agar menikmati berbagai pilihan menu
yang ditawarkan perusahaan, dan 5,3% menyatakan bahwa mereka mampu
memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan, seperti misalnya
keinginan pelanggan mendapatkan produk baru dan apa keistimewaan produk jika
dibandingkan dengan produk terdahulu, baik dari segi harga, rasa, dan kemasan yang
diberikan perusahaan kepada mereka. Akan tetapi hubungan ini bersifat professional,
dalam lingkup kerja, yakni memberikan pelayanan berdasarkan standar yang sudah
ditetapkan perusahaan.

Tabel 38
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

100
Menganjurkan Memberikan Masukan Bagi Perusahaan
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
menganjurkan
36 94,7 94,7 94,7
Menganjurkan 2 5,3 5,3 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Perusahaan yang mampu mengenali dengan baik siapa konsumen mereka
akan melihat secara jeli kebutuhan konsumen dengan iklim persaingan usaha yang
semakin ketat. Salah satunya dengan mencari masukan langsung dari berbagai bentuk
kebijakan perusahaan, seperti pelayanan, tempat, dan harga. Bahwa perusahaan
membuat kebijakan bersumber dari keadaan pasar konsumen yang sebenarnya, bukan
rekayasa untuk kepentingan sesaat. 94,7% karyawan dalam tabel 37 menunjukkan
bahwa pegawai sesuai dengan arahan manajemen di store KC Medan Mall sangat
menganjurkan pelanggan untuk memberikan masukan kepada mereka secara
langsung atau dengan menggunakan SMS No. 0812 1000 5050 yang sudah
disediakan, dan 5,3% menyatakan bahwa mereka menganjurkan pengunjung sebagai
konsumen memberikan masukan kepada perusahaan agar dapat dipertimbangkan
pelaksanaannya.



Tabel 39
Sponsor Menambah Produk dengan Minuman
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

101
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
berpengaruh
5 13,2 13,2 13,2
Berpengaruh 33 86,8 86,8 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Sponsor juga berkepentingan terhadap perkembangan perusahaan, karena
mereka juga berupaya menggandeng produknya dengan produk KFC Medan Mall.
Bukti ketertarikan sponsor terhadap kebijakan perusahaan dibuktikan dengan sposor
menambah produk dengan minuman ringan, seperti minuman coke dan juga berbagai
produk minuman teh dan kopi. 86,8% karyawan melihat hal ini, yakni bentuk
kerjasama perusahaan dengan sponsor tidak dapat dilepaskan dari keadaan sebagai
keberpihakan perusahaan bagi kepentingan harga yang masuk akal bagi konsumen,
bahkan 13,2% karyawan menilai keadaan ini sangat berpengaruh pada proses
kerjasama yang saling menguntungkan, menguntungkan bagi masyarakat konsumen
dengan penyertaan produk minuman bagi mereka, dan bagi sponsor dan juga KFC
sendiri tentu menjadi upaya nyata untuk meningkatkan penjualan yang akan berakibat
langsung pada peningkatan pendapatan perusahaan, dan berguna untuk kesejahteraan
karyawan.



Tabel 40
Sponsor Memberikan Potongan Harga Minuman
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

102
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
berpengaruh
3 7,9 7,9 7,9
Berpengaruh 35 92,1 92,1 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Potongan harga yang diberlakukan perusahaan sponsor seperti Pepsi, Mirinda,
7 UP, The Botol, Fruit tea, Milo, Aqua, misalnya, berpengaruh pada perusahaan
terutama pemenuhan berbagai macam minuman sesuai dengan keinginan pelanggan,
ini dibenarkan dalam jawaban 92,1% karyawan KFC Medan Mall, bahkan 7,9%
menjawab sangat berpengaruh.
Tabel 41
Sponsor Memberikan Produk Minuman ditambah dengan Potongan Harga
Uraian Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen
Valid Sangat
berpengaruh
35 92,1 92,1 92,1
Berpengaruh 3 7,9 7,9 100,0
Total 38 100,0 100,0
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38

Sponsor memberikan kepada konsumen satu paket minuman dengan potongan
harga disertai produk KFC berdasarkan masing-masing paket, menurut 92,1%
karyawan sangat berpengaruh pada peningkatkan penjualan produk, dan 7,9%
menyatakan berpengaruh.
4.3. Pengujian Hipotesa
Untuk menguji hipotesa yang sudah dikemukakan sebelumnya dalam
penelitian ini, saya menggunakan rumus koefisien korelasi oleh Spearman.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

103
Analisa Spearman melalui aplikasi SPSS 14.0, diperoleh 0,70, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 42
Hasil Uji Korelasi Spearman dengan Menggunakan SPSS 14.0
Pengaruh Komunikasi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan

Komunikasi
Pemasaran
Meningkatkan
Penjualan
Correlation
Coefficient
1,000 ,070 (**)
Sig. (2-tailed) . ,676
Komunikasi
Pemasaran

N 38 38
Correlation
Coefficient
,070 (**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,676 .
Spearman's rho





Meningkatkan
Penjualan

N 38 38
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman (rho) adalah 0,70. Berdasarkan
skala penafsiran Guilford, hasil 0,70 yang berada pada skala 0,40-0,70
menunjukkan hubungan yang cukup berarti.
Sifat hubungan antara kedua variabel positif (0,70), yang menunjukkan
arah hubungan yang linier positif, yakni makin baik komunikasi pemasaran, maka
semakin baik pula peningkatan penjualan di store KFC Medan Mall lantai 3.
Artinya, strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan prioritas kompetitif
pelanggan sebagai bagian dari komunikasi pemasaran yang dilaksanakan store
KFC Medan Mall lantai 3 cukup berpengaruh terhadap peningkatan penjualan
produk saat ini.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

104
Berdasarkan hasil analisa Spearman (rho) adalah 0,70. Sesuai dengan
kaidah dalam Spearman (rho) bahwa jika r
s
> 0 maka hipotesa diterima. Antara
kedua variabel berkorelasi secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa hipotesa
dalam penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan.

4.4. Pembahasan
Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan
menguji hipotesa, yakni pengukuran tingkat hubungan antar dua variabel yang
linier (searah dan positif), dengan menggunakan rumus koefisien korelasi
Spearman (rho). Spearman (rho) atau r
s
menjelaskan hubungan antara variabel X
dan Y yang tidak diketahui sebaran data.
Dari hasil uji hipotesa yang diperoleh dari penggunaan SPSS 14.0, maka
diperoleh koefisien korelasi Spearman (rho) sebesar 0,70. Berdasarkan
pernyataan r
s
> 0 maka hipotesa alternatif (H
a
) diterima dan benar terdapat
hubungan yang cukup berarti antara prioritas kompetitif pelanggan sebagai
bagian komunikasi pemasaran terhadap peningkatan penjualan di store KFC
Medan Mall lantai 3.
Kemudian tahap selanjutnya, adalah mencari besarnya kekuatan hubungan
antara variabel X dan variabel Y, atau dengan kata lain, seberapa besar variabel
X mempengaruhi variabel Y, yaitu dengan rumus:
Kp = (r
s
)
2
x 100%
Kp = (0,70)
2
x 100%
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

105
Kp = 0,49 x 100%
Kp = 49%
Dengan demikian, keterpengaruhan atau pengaruh prioritas kompetitif
pelanggan sebagai bagian komunikasi pemasaran mempengaruhi sebesar 49%
terhadap peningkatan penjualan di store KFC Medan Mall lantai 3. Ini dapat
lebih ditingkatkan lagi dengan meningkatkan priotitas kompetitif pelanggan
seperti dengan menggunakan media tidak hanya brosur, atau media komunikasi
antar pribadi, akan tetapi misalnya dengan menggunakan media televisi, dan
radio guna meningkatkan penjualan produk.
Dari hasil wawancara dengan beberapa pengunjung store KFC Medan
Mall menunjukkan penilain mereka bahwa prioritas kompetitif pelanggan yang
dilaksanakan melalui variasi produk seperti paket Combo Keluarga, Yakiniku
Colonel Steak, Oriental Bento, Burger, Fish Fillet,Sphagety,Chicken Fillet,
Salad, memberikan banyak pilihan dalam penentuan pemenuhan selera mereka,
dari segi harga relatif murah terjangkau. Rata rata mereka adalah pelanggan
yang sudah menikmati berbagai macam produk KFC sejak dua tahun belakangan
ini, dengan intensitas kunjungan minimal 2 kali dalam satu bulan atau bisa
meningkat sesuai dengan kebutuhan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa prioritas
kompetitif dengan palayanan maksimal menjadi daya tarik bagi pelanggan untuk
datang dan menikmati beragam produkyang ditawarkan kepada mereka


Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

106






























Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

107
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat saya
kemukakan beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1. Prioritas kompetitif pelanggan meliputi ide, pesan, penyampaian pesan
(mutu/keandalan mutu), penerimaan pesan (harga), reaksi terhadap pesan
(fleksibilitas produk) jika dihubungkan dengan peningkatan penjualan di store
KFC Medan Mall lantai 3, meliputi peningkatan dari segi omset penjualan,
seperti jenis-jenis yang terjual, penjualan perjenis, peningkatan dari segi
pengunjung ditandai dengan peningkatan pemesanan untuk kegiatan tertentu
seperti ulang tahun, dan arisan, hubungan iteraksi dengan pelanggan, dan
sponsor, menunjukkan hubungan yang cukup berarti.
2. Upaya yang dilakukan store KFC Medan Mall Lantai 3 sebagai store rekor
perjuanaln tertinggi di Indonesia dilaksanakan dengan memberikan informasi
produk baru bagi para pelanggan, disertai dengan pemberian brosur produk
yang berisikan informasi produk dan harga yang ditawarkan kepada
pelanggan, bahkan dalam peluncuran produk terbaru perusahaan saat ini
dengan layanan SMS pelanggan untuk memberikan motivasi lebih besar
kepada pelanggan agar dapat mempertahankan pilihan mereka dengan
berbagai produk yang ditawarkan. 96
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

108
3. Dari hasil penelitian dan pembahasan di Bab IV yang peneliti lakukan di store
KFC Medan Mall lantai 3, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
cukup berarti antara prioritas kompetitif pelanggan sebagai bagian dari
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan penjualan. Uji hipotesa
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel (r
s
>
0).
4. Pengaruh prioritas kompetitif pelanggan sebagai bagian komunikasi
pemasaran mempengaruhi sebesar 49% terhadap peningkatan penjualan di
store KFC Medan Mall lantai 3

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban kuesioner yang diberikan kepada
karyawan KFC Medan Mall lantai 3, saya mengharapkan saran dari karyawan
untuk perkembangan dan peningkatan penjualan, terutama peningkatan omset dan
peningkatan pengunjung. Saya hanya menarik secara umum saran yang telah
diberikan karyawan, karena tidak mungkin dijabarkan keseluruhannya. Adapun
saran yang diberikan karyawan, sebagai berikut:
1. Manajemen, hendaknya mampu mengemas pesan produk dan harga di dalam
brosur dengan menggunakan bahasa yang jelas, dan mudah dimengerti dengan
cepat oleh pelanggan. Hingga tidak menjadi halangan dalam memutuskan
membeli produk pavorit mereka.
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

109
2. Manajemen, dan juga karyawan hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan
informasi terbaru yang berkembang di masyarakat, seperti dampak dari krisi
global financial yang mengharuskan perusahaan lebih tanggap membuat
strategi prioritas kompetitif dengan pelaksanaan penghematan (efisiensi)
secara internal, dengan tidak melakukan efisiensi pengurangan karyawan
karena akan berdampak pada pelaksanaan pelayanan kepada pelanggan yang
ingin dengan cepat dilayani karena mereka memang berhak mendapatkan
penghargaan dari keputusan memilih produk KFC dari berbagai pesaing
produk sejenis lainnya.
3. Ide kreatif, dan terbaru menjadi bagian penting dalam memenangkan
persaingan pasar, hal ini biasa dan bisa diperoleh melalui penempatan riset
pasar untuk mengumpulkan beragam keinginan dan pendapat yang ada di
masyarakat. Karena berkomunikasi dengan pasar adalah penting untuk
memberikan kesempatan kepada perusahaan mampu mendengar keinginan
konsumen.







Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

110
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

Bapak / ibu / saudara / i yang terhormat,

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah saya memohon kesedian mengisi
kuesioner yang terlampir. Kuesioner ini merupakan petanyaan yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan. Saya mohon kiranya jawaban yang bapak / ibu /
saudara / i, dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam perusahaan.
Jawaban yang diberikan tidak ada yang salah, semua jawaban benar.

Semata-mata temuan data yang ada dalam kuesioner akan digunakan untuk
kepentingan penelitian, sehingga tidak akan berpengaruh apapun terhadap pekerjaan,
kedudukan pribadi atau instansi tempat bapak / ibu / saudara / i bekerja, dan jawaban
yang diberikan dijamin kerahasiaannya.

Baca petunjuk pengisian kuesioner dengan cermat, kemudian tulis jawaban
bapak / ibu / saudara / i, pada tempat yang telah disediakan. Setelah diisi periksa
kembali jawaban masing-masing jangan sampai ada nomor yang terlewati atau
pertanyaan yang tidak diisi.

Atas kesediaannya menjawab pertanyaan dan kesediaan meluangkan waktu untuk
mengisi daftar pertanyaan yang diajukan, saya ucapkan terima kasih.




Medan, Oktober 2008
Hormat saya




Ardian Kurniawan
Peneliti


No. Resp

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

111

KUESIONER
Petunjuk Pengisian
1. Mohon Bapak / Ibu / Saudara / i, membaca dan menjawab pertanyaan dengan
sebenarnya. Lingkarilah pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat.
2. Lingkarilah jawaban atau beri tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap
benar menurut anda. Setiap pertanyaan hanya memiliki satu jawaban sesuai
dengan pilihan jawaban yang sudah di sediakan, kotak disebelah kanan tidak
perlu diisi.
3. Tidak ada jawaban yang salah, semua benar untuk menggambarkan keadaan
secara objektif. Teraima kasih atas kerjasama anda.

1. Identitas Responden
Pertanyaan Pilihan Jawaban
1. Usia 1. 20 tahun s/d 30 tahun
2. 31 tahun s/d 40 tahun
3. 41 tahun s/d 50 tahun
4. > 50 tahun
2. Jenis Kelamin 1. Laki-laki
2. Perempuan
4
5
6
7
3. Pendidikan 1. Tamat SD
2. Tamat SLTP
3. Tamat SLTA
4. Tamat Akademi/Sarjana
4. Lamanya menjadi pegawai / karyawan 1. / sebutkan
2. / sebutkan
3. / sebutkan

2. Prioritas Kompetitif Pelanggan (Independent Variable / Variabel X)

1. Bagaimana bentuk komunikasi ide atau gagasan perusahaan?
9
1. Tertulis
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

112
2. Lisan
3. Dua-duanya

2. Apakah saudara sering membagikan brosur informasi produk baru KFC?

Isi Brosur
Penjelasan
Keunggulan
Produk
Penjelasan
Harga
Produk
Keunggulan
Produk
Dibanding
yang Lain
Kemudahan
Memperoleh
Produk
Penjelasan
Keunggulan
dan Harga
Produk
1 Sering
2 Jarang
3 Tidak
pernah

10-14


3. Apakah saudara pernah mendapatkan informasi produk dari pengawas store?

Bentuk
Penjelasan Lisan Penjelasan
Brosur
Penjelasan Lisan
dan Brosur
1. Sering
2. Jarang
3. Tidak pernah
15-17



4. Apakah perusahaan secara terbuka menginformasikan keunggulan produk?
18
1. Sangat terbuka
2. Terbuka
3. Tidak terbuka

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

113
5. Apakah penawaran harga produk mampu memenuhi harapan pelanggan?

Harapan
Murah Murah,
Bermutu, dan
Mudah Didapat
Murah dan
Kemasan
Menarik
1. Sangat mampu
2. Mampu
3. Tidak mampu
19-21


6. Apakah mutu produk sesuai dengan kenginan pelanggan?
1. Sangat sesuai
22
2. Sesuai
3. Tidak sesuai

7. Apakah dibutuhkan penyesuaian harga produk dengan keinginan pelanggan?
1. Sangat dibutuhkan 23
2. Dibutuhkan
3. Tidak dibutuhkan



8. Apakah produk baru yang ditawarkan perusahaan mampu bersaing dengan
produk sejenis lain?
a. Sangat mampu
24
b. Mampu
c. Tidak mampu

9. Apakah ketersediaan produk mampu memenuhi keinginan konsumen?
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

114

Bentuk
Tersedianya
produk dalam
jumlah memadai
Kemampuan
perusahaan
memenuhi
permintaan
konsumen dalam
waktu singkat
Kemampuan
perusahaan
memberikan
kemasan yang
sesuai
permintaan
1. Sangat mampu
2. Mampu
3. Tidak mampu
25 -27
















3. Peningkatan Penjualan (Dependent Variable / Variabel Y)

10. Apakah omset penjualan meningkat?
1. Sangat meningkat
29
2. Meningkat
3. Tidak meningkat

11. Apakah produk yang dijual bertambah?
30
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

115
1. Sangat bertambah
2. Bertambah
3. Tidak bertambah

12. Apakah produk jenis baru mampu meningkatkan pernjualan?


Bentuk
Bentuk penjualan
paket produk
Bentuk
penjualan
perjenis produk
Gabungan
keduanya
1. Sangat mampu
2. Tidak
3. Tidak tahu
31-33


13. Apakah produk jenis baru meningkat omsetnya?
1. Sangat meningkat
34
2. Meningkat
3. Tidak meningkat

14. Apakah kegiatan seperti ulang tahun, arisan meningkatkan penjualan?
1. Sangat meningkatkan
35
2. Meningkatkan
3. Tidak meningkatkan

15. Apakah saudara mampu memberikan informasi produk terbaru perusahaan
kepada pelanggan?
36
1. Sangat mampu
2. Mampu
3. Tidak mampu
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

116
16. Apakah saudara diarahkan oleh perusahaan dalam capaian peningkatan
penjualan?
37
1. Sangat diarahkan
2. Diarahkan
3. Tidak diarahkan

17. Apakah saudara mampu memberikan informasi kepada pelanggan
berdasarkan permintaan?
38
1. Sangat mampu
2. Mampu
3. Tidak mampu

18. Apakah saudara menganjurkan pelanggan memberikan masukan bagi
perusahaan?
39
1. Sangat menganjurkan
2. Menganjurkan
3. Tidak menganjurkan

19. Apakah sponsor yang bekerjasama dengan perusahaan berpengaruh terhadap
peningkatan penjualan?
Bentuk
Produk
ditambah
dengan
minuman
Produk
ditambah
potongan harga
minuman
Keduanya
1. Sangat
berpengaruh

2. Berpengaruh
3. Tidak berpengaruh
40-42
20. Saran anda terhadap sajian brosur, dan kejelasan isi brosur:
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

117
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

21. Saran anda terhadap upaya meningkatkan penjualan produk perusahaan:
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________


Terima kasih atas kerjasamanya.

Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

118
Lampiran:

Nilai Variabel X

Item Jawaban Responden
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jlh
1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 48
2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 43
3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 45
4 3 3 3 1 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 43
5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 50
6 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 46
7 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 46
8 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 3 46
9 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 45
10 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 45
11 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 45
12 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 48
13 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 48
14 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 48
15 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 49
16 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 48
17 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 48
18 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 50
19 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 49
20 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 46
21 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 47
22 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 46
23 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44
24 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 47
25 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 46
26 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 48
27 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 47
28 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 47
29 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 49
30 1 3 2 2 1 3 1 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 43
31 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 48
32 1 1 3 2 1 3 2 1 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 3 41
33 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 46
34 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 44
35 1 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 44
36 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 49
37 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 51
38 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 2 47
Total 1770
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

119




Lampiran:

Nilai Variabel Y

Item Jawaban Responden
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jlh
1 2 2 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 35
2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 36
3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 34
4 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 34
5 1 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 35
6 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 37
7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 38
8 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 38
9 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 37
10 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 36
11 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 36
12 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 35
13 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 36
14 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 36
15 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 38
16 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 36
17 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 36
18 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 36
19 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 37
20 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 36
21 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 36
22 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 36
23 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 35
24 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 36
25 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 34
26 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 35
27 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 35
28 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 36
29 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 37
30 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 38
31 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 37
32 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 37
33 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 37
34 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 37
35 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 35
36 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 37
37 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 37
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

120
38 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 35
Total 1372
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2008, n = 38





































Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

121




SURAT KETERANGAN
No :0079 /TGL 23/XI/2008/S K/R M/KFC Medan Mall


PT. Fastfood Indonesia. Tbk ( Store KFC Medan Mall ) menerangkan
bahwa :

Nama : Ardian Kurniawan
NIM : 060922034
Fak/Jurusan : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik / Ilmu
Komunikasi

Adalah benar telah melakukan penelitian di Store KFC Cab. Medan Mall
untuk menyelesaikan studi akhir dengan Judul Komunikasi Pemasaran
dan Peningkatan Penjualan pada tanggal 01 Agustus 2008 s/d 30
September 2008.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenar benarnya dan
semoga dapat digunakan dengan sebaik baiknya untuk kepentingan
penelitian. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima
kasih.

Ditetapkan di : MEDAN
Pada Tanggal : 23 November 2008
Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008


Ardian Kurniawan : Komunikasi Pemasaran Dan Peningkatan Penjualan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan di Store KFC Medan Mall), 2008
USU Repository 2008

122
KFC Medan Mall


Supriadi
Restaurant Manager


PT. FASTFOOD INDONESIA
Jl. Let. Jend. MT. Haryono 8 - 9
M e d a n 20000, Indonesia
Tel : ( 061 ) 4 1 5 7 5 6 6
www.medanmall@kfcstore.co.cc

Anda mungkin juga menyukai