Anda di halaman 1dari 2

5.

1 Analisis Data Analisis data yang diperoleh setelah melakukan praktikum mistar ingsut yaitu dengan membandingkanpengukuran antara ketiga macam skala tersebut yaitu skala nonius, skala jam ukur, skala digital. Antara lain sebagai berikut ; 1. Setelah pengukuran terhadap benda ukur dilakukan dari pengukuran sisi atau bidang yang sama dari benda ukur terdapat perbedaan harga ukuran. Hal ini diakibatkan kesalahan pada proses pemesinan.seperti kesalahan pada pengukuran benda ikur sebelum dilakukan proses pemesinan. Adanya ketidakcermatan alat ukur mengakibatkan kesalah pengukuran. Setelah melakukan pengukuran dengan menggunakan ketiga mistar ingsut (skala nonius, skala Jam ukur, skala Digital) dari masing-masing pengamat (pengamat A & B) diperoleh hasil pengukuran yang bebeda. Hal ini dikarenakan adanya tingkat kecermatan dari masing-masing pengamat dalam menggunakan dan membaca alat ukur mistar ingsut, juga diakibatkan karena posisi pengukuran yang tidak tepat. Perbedaan hasil pengukuran oleh kedua pengamat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. kecermatan, ketelitian, kehati-hatian, pengalaman dalam penggunaan alat ukur berbeda-beda pada setiap pengamat.(faktor kesalahan kasar). 2. penekanan sensor ke benda yang berubah-rubah.

2. 3.

4.

3. .kesalahan pengukuran sistematik(kesalahan dari alat ukur) seperti alat yang tidak terkalibrasi(kedudukan nol, kerataan sensor, kesalahan kosinus). 4. kesalahan random(kesalahan yang tidak terduga) disebabkan getaran udara(kondisi yang tidak terduga) disebabkan getaran udara(kondisi atmosfer) dan kondisi dari pengamat. Selain itu dilihat dari ukuran dimensi Benda Ukur, Terdapat perbedaan ukuran dari 2 buah sisi yang seharusnya memiliki dimensi yang sama. Hal yang menjadi factor penyebab utamanya adalah kesalahan dapat Proses Pemesinan, apakah itu dari kesalahan operator, mesin potong, keausan pada tool potong dan deformasi akibat perbedaan suhu, dll.

Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan : 1. Mahasiswa mampu menggunakan macam macam alat ukur jangka sorong 2. Mahasiswa mampu mengkalibrasi alat ukur micrometer. 3. Mahasiswa memahami bahwa setiap pengukuran yang di lakukan oleh orang yang berbeda akan bisa mengakibatkan perbedaan hasil pengukuran 4. Tingkat ketelitian/kecermatan mistar ingsut yang digunakan dari yang terendah sampai yang tertinggi terurut sebagai beriku, yaitu: Skala Jam ukur Skala Nonius Skala Digital (0,05mm) (0,02mm) (0,01mm)

5. Kalibrasi bertujuan menentukan kelayakan alat ukur, ketidak adanya pengkalibrasian sebelum penggunaan alat ukur akan menghasilkan hasil pengukuran yang kurang cermat. 6. Ketelitian/kecermatan setiap pengamat operator alat ukur berbeda-beda, jadi kecermatan dan ketelitian pengamat sangat penting karena mempengaruhi hasil pengukuran. 7. Dari grafik, jangka sorong skala jam ukur yang memliki persentase error terbesar, dikarenakan tingkat ketelitiannya lebih rendah dibanding mistar ingsut skala nonius dan digital.

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada pembaca sebagai berikut: 1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan menguasai teori terlebih dahulu agar memudahkan dalam melakukan praktikum. 2. Dalam praktikum hendaknya mengikuti perosedur yang baik. 3. Bersikap serius selama melakukan pengukuran. 4. Ketelitian, kecermatan diperlukan dan harus ditingkatkan oleh praktikan agar mendapat hasil pengukuran yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai