Anda di halaman 1dari 6

NAMA :TOPO ALI HUTASOIT

NIM/KELAS :1207112209/A

UTS METODE PENGUKURAN

1. Suatu eksperimen di laboratorium menghasilkan sekumpulan data ukur sebagai
berikut :
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Data
maju
0 2 2,9 3,5 4,1 5,1 6,3 7,9 10
Data
balik
0 2,3 3,4 4,3 5,5 6,6 7,8 8,8 10

(a). Gambarkan kurva histeresis dari data tersebut. (b). Tentukan error histeresis
maksimumnya. (c). Tentukan nilai persen (%) error histeresis dari pengukuran
tersebut.
Jawab:
A. Berikut kurva histerisis dari data diatas.

B. Error histerisis maksimumnya adalah 1,5. Yaitu terdapat dari pengukuran ke-6 dan
ke-7
Pengukuran ke-1 : 0 0 = 0
Pengukuran ke-2 : 2,3 2 = 0,3
Pengukuran ke-3 : 3,4 2,9 = 0,5
Pengukuran ke-4 : 4,3 3,5 = 0,8
Pengukuran ke-5 : 5,5 4,1 = 1,4
Pengukuran ke-6 : 6,6 5,1 = 1,5
Pengukuran ke-7 : 7,8 6,3 = 1,5
Pengukuran ke-8 : 8,8 7,9 = 0,9
Pengukuran ke-9 : 10 10 = 0
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9
n
i
l
a
i

p
e
n
g
u
k
u
r
a
n

jumlah pengukuran
kurva histerisis
Data maju
Data mundur

C. %error histerisisnya ialah :





2. Sebutkan beberapa ciri dari masing-masing orde sistem alat ukur ( dari orde-0 sampai
orde-2)
Jawab:
Beberapa ciri dari masing orde sistem alat ukur adalah sebagai berikut :
A. Orde nol
Ciri-ciri Sebuah instrumen dikatakan berorde nol jika bacaan keluaran dari alat
ukur bersamaan dengan perubahan nilai terukur.
B. Orde pertama
Ciri-ciri Sebuah Instrumen dikatakan orde pertama jika hubungan antara input dan
output bergantung pada laju perubahan output
C. Orde kedua
Sebuah instrumen dikatakan memiliki orde kedua bila hubungan antara input dan
outputnya memiliki bentuk persamaan berikut:



3. Jelaskan beda akurasi (ketelitian) dan presisi (ketepatan) dari suatu alat ukur dan
berikan satu contoh dalam praktik.
Jawab:
A. Akurasi (Ketepatan) :yaitu suatu ukuran dari sebaran hasil pengukuran yang paling
dekat dengan nilai yang sebenarnya diperoleh dari hasil pengukuran berulang pada
satu kondisi yang sama.
B. Presisi (Ketelitian): Yaitu seberapa teliti simpangan terkecil yang dapat dibaca
oleh insrumen terhadap nilai yang sebenarnya.

4. Dalam proses pengukuran adakalanya seseorang perlu memperhitungkan pengaruh
pembebanan terhadap pembacaan hasil ukur. (a) Jelaskan apakah yang dimaksud
dengan faktor pembebanan. (b) mengapakah kita harus memperhitungkan faktor
pembebanan tersebut. (c) berikan sebuah contoh dari kasus tersebut.
Jawab:
A. Faktor pembebanan ialah perbandingan antara beban rata rata terhadap beban
puncak yang diukur dalam suatu periode tertentu.
B. Karena pemakaian faktor pembebanan yang tidak sesuai dapat berakibat besaran
yang diukur akan berubah.
i
b a
dt
d
a
dt
d
a

0 0 0
0
1
2
0
2
2

C. Contohnya ialah sebuah voltmeter yang telah dikalibrasi dengan baik dapat
menghasilkan pembacaan yang salah bila dihubungkan antara dua titik di dalam
sebuah rangkaian tahanan tinggi, sedang bila voltmeter tersebut dihubungkan ke
sebuah rangkaian tahanannya rendah, pembacaannya bisa berlainan bergantung
pada jenis voltmeter yang digunakan.

5. Hitung daya keluaran sebuah amplifier dengan imput 20 mV dan gain 20dB
Jawab:




6. Hitung voltase keluaran sebuah penguat diferensial yang ditunjukkan oleh gambar
berikut:
Jika gainnya sama dengan 12 dBV.
Jawab:
V
in
= V
2
V
1
= (-5) 2 = -7










7. Jelaskan prinsip kerja sebuah tabung venturi yang dipergunakan untuk mengukur laju
debit fluida. (a) jika menggunakan manometer air raksa; (b) jika menggunakan
pressure gauge.
Jawab:
A. Prinsip kerja venturimeter menggunakan manometer ialah menggunakan asas
bernoulli, dimana memanfaatkan perbedaan tekanan yang disebabkan oleh
perbedaan laju fluida mengakibatkan perbedaan tinggi air raksa. Laju fluida dapat
dirumuskan :

B. Prinsip Kerja Venturimeter dengan pressure gauge ialah berdasar pada Asas
Bernoulli yang berbunyi : Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida yang
paling besar adalah pada bagian kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling
kecil adalah pada bagian kelajuan alirnya paling besar.





8. Jelaskan azas kerja strain gauge. Buatkan sketsa sebuah benda yang menerima gaya
sehingga mengalami regangan dan perubahan dimensi dari benda, baik panjang dan
luas penampang lintangnya.
Jawab:

Strain gauge merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sebuah struktur
yang sedang diregang atau dikompress. Sumbu dari strain gauge disegariskan dengan
arah regangan. Ketka bahan diregang atau di kompress, tahanan listrik dari kawat
akan berubah. Besarnya tekanan akan dinyatakan dalam bentuk faktor gauge,
yang didefinisikan sebagai

di mana adalah tahanan sebelum ada deformasi, adalah perubahan tahanan
listrik yang terjadi, dan adalah tekanannya.
Prinsip kerja dari strain gauge ini ialah ketika terjadi regangan pada suatu
benda uji (specimen) yang telah di pasangi strain gauge, maka regangan itu
terhantarkan melalui alas gauge (isolatif) pada foil atau penghantar resistif di dalam
gauge tersebut. Hasilnya adalah foil atau penghantar halus tadi akan mengalami
perubahan nilai resistansinya. Perubahan resistansi ini berbanding lurus terhadap
besarnya regangan. Berikut sketsa contoh pengukuran menggunakan strain gauge.





9. Terangkan hubungan antara perbedaan tekanan didalam fluida mengalir dengan laju
alirannya.
Jawab :

Tekanan berbanding lurus terhadap kecepatan (laju). Semakin tinggi kecepatan atau
laju fluida tersebut semakin besar tekanan yang dihasilkan. Sehingga perbedaan
tekanan didalam fluida mengalir, tinggi rendahnya tekanan tersebut mempengaruhi
laju alirannya. Hubungan antara tekanan dan kecepatan dapat juga dilihat dari
persamaan sebagai berikut:


Dari persamaan diatas, laju aliran fluida tidak hanya dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan saja, namun juga luas penampang A.

Anda mungkin juga menyukai