Anda di halaman 1dari 4

TEORI BELAJAR GESTALT Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar dan

Remedial Teaching (BK 706) yang Diampu oleh Dr. Suherman., M.Pd

Oleh: GIAN SUGIANA SUGARA NIM 1201308

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2013

Teori Tokoh

: Gestalt : Merx Wertheimer (1880-1943) Kurt Koffka (1886-1941) Wolfgang Kohler (1887-1959)

Pokok-pokok Teori Hakikat manusia adalah: (1) tidak dapat dipahami, kecuali dalam keseluruhan konteksnya, (2) merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itu, (3) aktor bukan reaktor, (4) berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannya, (5) dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab, (6) mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif. Persepsi adalah kemampuan manusia untuk mengenal dan

Pandangan tentang Strategi Pemecahan Masalah dan Kesulitan Masalah dan Belajar Kesulitan Belajar Siswa merupakan subjek Belajar merupakan Perkembangan yang Pengalaman tilikan (insight); yaitu yang memiliki prinsipproses terganggu adalah tidak kemampuan prinsip dasar yang dapat pengembangan terjadi keseimbangan mengenal dikembangkan dan insight. Insight antara apa-apa yang keterkaitan unsurmenunjang proses belajar adalah pemahaman harus (self-image) dan unsur dalam suatu berikutnya. terhadap hubungan apa-apa yang obyek atau antar bagian dalam diinginkan (self). peristiwa. Bimbingan yang suatu situasi Terjadi pertentangan bermakna permasalahan dan antara keberadaan (meaningful menganggap bahwa sosial dan biologis learning); Makin Insight adalah inti Ketidakmampuan jelas makna dari pembentukan individu hubungan suatu tingkah laku mengintegrasikan unsur akan makin Hukum belajar: pikiran, perasaan, dan efektif sesuatu yang dipelajari. Hal-hal tingkah lakunya a. Hukum yang dipelajari Mengalami Keterdekatan konseli hendaknya gap/kesenjangan (law of memiliki makna proximity). Dalam sekarang dan yang akan yang jelas dan logis mengamati, datang dengan proses obyek-obyek yang Melarikan diri dari kehidupannya. berdekatan satu Perilaku bertujuan kenyataan yang harus (pusposive sama lain akan dihadapi. Pandangan tentang Siswa Pandangan tentang Belajar

Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potonganpotongan atau bagianbagian bahan ajaran, tetapi selalu satu kesatuan yang utuh. Guru memberikan suatu kesatuan situasi atau bahan yang mengandung persoalan-persoalan, dimana anak harus berusaha menemukan hubungan antar bagian, memperoleh insight agar ia dapat memahamii keseluruhan situasi atau bahan ajaran tersebut. insight itu sering dihubungkan dengan pernyataan spontan seperti aha atau oh, see now. Menurut teori Gestalt ini pengamatan manusia pada awalnya bersifat global terhadap objek-objek yang

untuk memahami apa yang tidak diketahuinya. Penerimaan sesuatu berarti bahwa manusia dapat mengingat pengalamanpengalaman, objek atau kejadian masa lalu.

nampak sebagai satu unit persepsi. Dengan demikian hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas. b. Hukum Ketertutupan (law of closure). Menyatakan bahwa kita mempunyai tendensi untuk melengkapi atau mengisi pengalaman yang tidak lengkap, agar menjadi lebih berarti. Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri. c. Hukum Kesamaan (law of equivalence). Ketika melakukan

Contoh tingkahlaku bermasalah pada individu : kepribadian kaku (rigid), tidak mau bebasbertanggung jawab, ingin tetap tergantung, menolak berhubungan dengan lingkungan, memeliharan unfinished bussiness, menolak kebutuhan diri sendiri, melihat diri sendiri dalam kontinum hitamputih.

behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses bimbingan akan berjalan efektif jika konseli mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, konselor hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas membantu peserta didik dalam memahami tujuannya. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi bimbingan hendaknya memiliki keterkaitan dengan

dilihat, karena itu belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian berproses kepada bagianbagian. Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga.

pengamatan, maka obyek-obyek yang mempunyai kemiripan (similarity) satu sama lain akan diorganisir ke dalam satu persepsi. hal yang mirip, cenderung dipersepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas

situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik. Transfer dalam Belajar : yaitu pemindahan polapola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain.

Daftar Pustaka: Alwisol. 2011. Psikologi Kepribadian. Malang: Katalog Dalam Terbitan Hall C.S. & Lindzey, G. 1993. Teori-teori kepribadian (Klinis). Yogyakarta: Kanisius. Nurihsan, Juntika & Yusuf, Syamsu. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: Rosda Karya Setiono, Kusdwiratri. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Widya Padjajaran. Suparno, Paul. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta : Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai