Anda di halaman 1dari 7

PROSES BELAJAR MENGAJAR Hari ini adalah hari senin di Kelas B D3 Hiperkes dan KK diawali dengan kuliah Etika

profesi pukul 09.00. Mata kuliah etika profesi yang diampu oleh Dosen yang bernama Bapak Mushab dengan panggilan akrabnya Pak Mush. Semua mahasiwa/i kelas B D3 Hiperkes & KK seperti biasa masih duduk-duduk didepan kelas, menunggu dosen yang belum datang adalah hal biasa yang dilakukan para mahasiwa/i. Tiba-tiba dosen datang tepat pukul 9.00 dan semua mahasiswa/i bergegas masuk ke Ruang Kelas 3. Semua mahasiswa/i menempatkan dirinya di tempat duduk masing-masing. Seperti biasa kobid etika profesi Mega dan Icha menyiapkan semua peralatan yang mulai dari mengaktifkan LCD, Mengecek sound system dan peralatan lain diperlukan untuk proses berlangsungnya perkuliahan. Pak Mush, beranjak dari tempat duduknya dan memulai pelajaran. Pak Mush : Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian hari ini? Baik pak jawab mahasiswa/I dengan semangat Pak Mush : Sudah siap untuk memulai pagi hari ini dengan kuliah etika profesi? Mahasiswa/i : Siap pak Pak Mush : Baik anda harus siap ya dan jangan bosen kepada saya (dengan sedikit tersenyum) lalu semua mahasiwa/i serentak tertawa. ----Proses belajar Etika Profesi dimulai--Kira-kira, 20 menit telah berlalu, suasana kelas yang tenang tiba-tiba mulai terusik dengan suara ketukan pintu dari luar kelas, lalu masuklah christin seorang mahasiswi yang terlambat masuk kuliah. Cristin : Tok, tok, tok ( sambil membuka pintu dengan pelan-pelan). Melewati dosen tanpa merasa bersalah bahwa dirinya terlambat dan langsung duduk di bagian pojok tengah.

Pak mush yang melihat hanya melihat saja dan membiarkannya tanpa menegurnya. Sebaliknya, Cristin juga tidak ijin dan meminta maaf atas keterlambatan mengikuti kuliah etika profesi. Cristin beranggapan pak mush adalah dosen yang baik dan tidak pernah memarahi mahasiwa/i. Terlambat masuk kuliah adalah hal yang biasa untuk mahasiwa/i. ----Proses belajar di mulai kembali--Setelah beberapa menit berlalu, keadaan yang tenang tiba-tiba berubah menjadi ramai. Sedikit sekali mahasiswa/i yang memperhatikan materi kuliah etika profesi yang diberikan oleh pak mush. Semua mahasiswa/i mulai sibuk dengan urusannya sendiri. Sebelah kiri, deretan kursi keempat terlihat seorang mahasiswa bernama hafiz dengan santainya bermain Handphone, dengan posisi duduk kaki di atas kursi, apalagi pakaian yang dikenakan hafiz tidak sesuai dengan prosedur peraturan berpakaian seorang mahasiswa UNS. Hafiz : Aduh, gue ngantuk banget nih. Biar gak ngantuk, maen game ah (sambil mengeluarkan Handphone dari saku). Tidak merasa berdosa sekali hafiz bermain game dengan santainya tanpa memperhatikan sekelilingnya terutama Pak Mush. Padahal tanpa sepengetahuan hafiz, Pak Mush sedang mengamatinya tetapi pak mush membiarkannya. Pelajaran etika profesi masih berlanjut, lalu terdengar suara berdering dengan ringtone Justin Beaber dari Handphone Pak Mush. Pak Mush tanpa meminta ijin dari mahasiswa/i dengan tergesa-gesa, Pak Mush keluar dari kelas lalu menjawab telepon. Pak Mush : Mari anak-anak kita lanjutkan. Tanpa basa-basi kuliah dilanjutkan lagi. Seharusnya pada saat perkuliahan dimulai, seorang dosen tidak boleh mengaktifkan atau menjawab telepon, kecuali harus ada perjanjian kepada

mahasiswa/i untuk memakluminya atau minta maaf kalau ada telepon dan harus menjawab telepon karena dianggap telepon tersebut penting. Dengan suara yang lantang Pak Mush menerangkan materi kuliah etika profesi dengan gayanya yang khas yaitu selalu membuat lelucon di tengah perkuliahan, tetapi tidak memungkiri ternyata masih banyak juga mahasiswa/i yang tidah memperhatikan. Di sebelah kanan, baris kursi ketiga dari depan, terlihat dua orang mahasiswa dengan santainya mengobrol yaitu hanifah dan Leni. Mereka sibuk membicarakan tentang planning untuk membuka usaha berjualan makanan di Car Free Day. Hanifah : Gimana nih, ayo kita jadi gak jualan bareng nih ? Leni : Jadi dong Han, pertama kita ngumpulin modal dulu, eeeeh, minggu ini langsung bisa gak ya ? Hanifah : Bisa kok, kita optimis aja, aku ini juga ngumpulin modal, semoga cukuplah buat usaha kita Leni : Oke, aku juga sudah ngumpulin kok, hehehe. Leni menengok ke belakang, sedikit bingung memperhatikan gerak-geriknya icha menunduk, yang kelihatan aneh Han, lihat tuh si Icha, ngapain sih ? celetuk leni mengalihkan pembicaraan. Hanifah : Emang ngapain sih?(menoleh). Cha, ngapain kamu? Oooo, gak bagibagi enaknya makan, Huuuu. Icha : Napa tow fah, lapar banget ini, wes jangan ganggu, hahahaha, Nih tak kasih rotine. Hanifah : Hahhaha, gak cha buat kamu aja keliatannya kamu belum makan pagi ini, makasih yak

Icha : aduh, lumayan kenyang, tapi kok seret yak, minta minum ke W l ahhh. Icha memanggil Wl dengan suara lantangnya sampai-sampai terdengar sampai Pak Mush. Wl aku minta minum dong Pak Mush : Ada apa Nis ? .Sapaan akrab Pak Mush kepada Icha. Wl dengan seenaknya sendiri ternyata sedang menonton drama korea di laptop yang berada di atas meja kursi, mengetahui dia di panggil icha, seketika Wl langsung menutup laptop tanpa mematikan dan segera memasukkan ke dalam tas. Icha : Eeee anu, gak papa pak, Cuma mau manggil Wl aja. (panik sambil menggaruk kepala) Wl : Gara-gara suara kamu yang melengking itu cha, lagi asik-asiknya nonton drama korea tiba-tiba tak matiin deeh, huuu, emang ada apa sih? Icha : Aku keseretan nih, minta minum, hehehee Wl : Jiah, tak kira ngapain, nih! (menyodorkan minuman ke Icha). Setelah suasana kelas tenang dan Pak Mush tidak memperhatikan Icha lagi. Dengan sedikit jongkok agar tidak ketahuan, Icha langsung minum. Tetapi keberuntungan belum memihaknya. Pak Mush : Nis, Apa perbedaan etika dengan etiket dan berikan contoh masing! (celetuk Pak Mush kepada Icha. Icha sangat kaget, ternyata Pak Mush mengetahui kalau ia sedang minum di kelas. Icha : Per...be..daaan etika dengan etiket adalah .... Belum selesai menjawab, dengan berbisik, Icha langung bertanya kepada Mega yang duduk di sebelah icha. Mega, jawabannya apa? Dari tadi aku gak memperhatikan dan gak mencatat Mega : Salah sendiri, dari tadi ngapain aja, nihh jawabannya! (Menyodorkan buku catatan ke Icha). Tapi nanti setelah ini eskrim ya, hihihi. Icha : Iya-iya, beres nanti tak beliin yang paling gede

Pak Mush : Gimana nis, pertanyaan semudah itu tidak bisa menjawab? Icha : Bisa dong pak. Lalu Icha menjawab pertanyaan Pak Mush dengan lancar. Semua berkat bantuan Mega. Pak Mush : Belajar lagi ya, Nis lain kali mencatat ya, sebelum kuliah ini ditutup ada pertanyaan? Mega mengangkat tangannya dan mengajukan pertanyaan seputar etika profesi. Seperti biasanya Pak Mush menjawab dengan jelas dan mudah dipahami oleh Mega dan mahasiwa/i lainnya. Pukul 10.30 kuliah etika profesi telah selesai dan dilanjutkan dengan kuliah lain.

TUGAS ETIKA PROFESI SEMESTER IV KOMPETENSI DASAR I

SKENARIO TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR

Disusun Oleh : KELOMOK I Kelas B 1. Aldhila Liantika 2. Annisa Fitriama W 3. Christina Pangestuti 4. Hafiz Ariefianda 5. Hanifah 6. Leni N.W.A 7. Mega Dwi A 8. Muh. Muhsab M 9. Putri Dian P 10. Wahyu Lestari (R0012004) (R0012006) (R0012018) (R0012038) (R0012040) (R0012052) (R0012056) (R0012062) (R0012076)

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Anda mungkin juga menyukai