Anda di halaman 1dari 26

OPERASI-OPERASI MILITER DI PAPUA Rezim militer Orde Baru Soeharto menjadikan Papua sebagai daerah kekuasaan militer, terutama

Angkatan Darat (AD). para petinggi militer di esan seperti itu sangat terasa karena instansi militer dan odam dan jajarann!a mendominasi ran"h politik dan jalann!a

pemerintahan di Papua. #engkraman AD atas Papua kian kuat karena adan!a d$i%ungsi ABR& dan dijadikann!a Papua sebagai Daerah Operasi 'iliter (DO'). Dengan semangat berd$i%ungsi, obsesi utama semua pimpinan militer &ndonesia, khususn!a di jajaran odam (rikora dan di Pemda Papua adalah menghan"urkan oleh anggota bersenjata OP'. Pada saat Obsesi penghan"uran OP' itu juga ada orang tertentu !ang akan di man%aatkan sebagai kepetingan ekonomi dan politik di daerah Papua. Se"ara politik petinggi AD, seperti Pangdam, Danrem, dan Dandim adalah juga etua Pembina )olkar di $ila!ahn!a. Se"ara ekonomi, semua perusahaan besar di Papua dikategorikan sebagai objek *ital nasional. Artin!a perusahaan+perusahaan itu berada di ba$ah naungan militer untuk keamanann!a. ,ntuk itu, perusahaan+perusahaan !ang ada di daerah Papua mereka harus men!etor sejumlah uang ke Pangdam ,Danrem ,dan Dandim di ba$ah penga$san keamanan ketat. Pada gilirann!a dalam setiap kepala pimpinan dan anggota ABR&, semua !ang ada di Papua pada $aktu itu adalah semua separatis. Pada $aktu itu juga kekuatan OP' luma!an kurang tidak sperti pada saat ini tetapi selalu dikampan!ekan sebagai an"aman serius bagi - R&. .aktu itu OP' tumbuh dari "ara pandang !ang melihat gerakan untuk menuntut pengakuan identitas politik Papua bukan sekedar masalah /bom $aktu !ang ditinggalkan Belanda/ atau bush dari hasutan kelompok separates belanda namun OP' menuntut keadilan dan harga diri orang Papua !ang mana telah berkibar Bintang edaulatan Bangsa ejora di (anah Papua. (untutan tersebut adalah merupakan persoalan mendasar !ang berkaitan dengan rasa Papua. 'aka dari itu untuk meminta keadilan dan kebenaran perlu di tegakkan supa!a untuk menghan"urkan Daerah Operasih 'iliter (DO') !ang sedang berkembang di tanah Papua tanpa titik ujung Pen!lesaian berbagai Pelanggaran di Papua !aitu Pelanggaran dan Pelanggaran Pen"urian 0ak 'ilik .arga Papua. Pengalaman di ba$ah "engkraman militer indonesia itu merupakan pengalaman pahit !ang tak akan pernah terlupakan oleh orang+orang Papua artin!a pengani!aan Orang Papua se"ara tidak kemanusia$i Oleh - R&, ABR& indonesia sudah mendarah daging militer atau - R& . Benn! menuliskan bah$a dalam seluruh pengalaman pahit itu, orang Papua merasa

diperlakukan bukan sebagai manusia, melainkan han!a sebagai objek, !aitu objek operasi militer. Sejarah sebagai objek kekerasan itulah !ang selalu diingkari oleh &ndonesia sampai hari ini. Pihak+pihak militer atau aparat keamanan di Papua sama sekali tidak pernah merasa melakukan kejahatan terhadap siapa pun di Papua, karena operasi+operasi militer !ang mereka lan"arkan, atau penangkapan+penangkapan serta pen!iksaan atau pembunuhan dengan segala bentukn!a di Papua han!alah dalam rangka menjalankan tugas sebagai pelindung - R& dari rongrongan organisasi !ang disebut sebagai OP'. (ulisan ini berusaha membeberkan operasi+operasi militer !ang digelar oleh berpataka /Praja )hupta odam !ang

ra/ ( satria Pelindung 'as!arakat) di Papua. Dalam pandangan

orang+orang Papua, ABR& alih+alih menjadi pelindung, malah menjadi seperti pagar makan tanaman. Operasi1operasi militer mendatangkan kesengsaraan lahir dan batin bagi orang+ orang Papua. Pandangan orang Papua itu masih bertahan sampai saat ini sehingga mendorong mereka menuntut merdeka karena rendahn!a keper"a!aan terhadap instansi pemerintah !ang ada di Papua.

Dalam keperluan tulisan ini, operasi+operasi militer !ang berjalan terus+menerus dilihat sebagai kemenangan politik ABR& dalam melakukan bargaining dengan aktor1aktor negara lain dalam mengambil kebijakan. D$i%ungsi ABR& membuat aktor1aktor politik lainn!a kehilangan kendali terhadap ABR&. 0al itu tej adi karena kuatn!a pengaruh per$ira militer dalam politik lokal Papua baik dalam badan legislati% Papua maupun dalam lembaga eksekuti% di Papua.

2. ABRI: Wajah Indonesia di Papua Sampai saat ini, argumen &ndonesia bah$a proses penggabungan Papua ke dalam &ndonesia adalah suatu /kehendak dan panggilan sejarah/ dari sikap patriotisme para sukarela$an terasa tidak memadai lagi. Apa lagi argumentasi !ang men!atakan bah$a Papua telah menjadi bagian dari &ndonesia sejak alam terbentang karena terdapatn!a persamaan adan!a kapak batu persegi dan adan!a persamaan relie% lukisan di dinding gua batu. 2ebih tak berarti lagi, apabila klaim &ndonesia itu semata disandarkan pada penguasaan Papua oleh kerajaan kuno seperti Sri$ija!a, 'ajapahit sampai Sultan (idore. laim atas Papua !ang disandarkan pada argumen bah$a Papua adalah $ila!ah jajahan Belanda 3sejak tahun 4565 berkat

keberhasilan Belanda mendirikan benteng 7ort du Buis di (eluk (riton, Papua bah$a mereka adalah bagian sah dari Republik &ndonesia.

aimana1se"ara

otomatis menjadi $ila!ah &ndonesia, juga tidak membantu ban!ak dalam men!akinkan orang

Semua argumen itu terasa hambar karena tidak berasal dari pengalaman n!ata orang+orang Papua sendiri dalam berintegrasi dengan negara Republik &ndonesia !ang diproklamasikan 48 Agustus 49:;. 2ebih tepatn!a, orang Papua berinteraksi se"ara n!ata dengan entitas negara &ndonesia adalah melalui sebuah pedanjian internasional !ang ditandatangani pada tanggal 46 Agustus 49<6 di -e$ =ork dan dilanjutkan dengan re%erendum tujuh tahun kemudian. Re%erendum itu disebut oleh &ndonesia sebagai Pepera !ang dijalankan se"ara mus!a$arah antara 4.>6; orang me$akili seluruh orang Papua !ang ada kala itu. Baru setelah Pepera di tahun 49<9 itulah Papua berintegrasi dengan &ndonesia dengan tulang punggungn!a pemerintahan militer. Operasi militer untuk memaksa Papua berintegarasi ke dalam &ndonesia se"ara %aktual dirintis mulai tahun 49<4 dengan masukn!a bala tentara &ndonesia ke Papua dengan sebutan sukarela$an dalam rangka melakukan in%iltrasi untuk menguasai sebagian $ila!ah Papua dari Belanda dan kemudian daerah itu diman%aatkan untuk menga"aukan jalann!a pemerintahan Belanda atas Papua. Sejak k tahun 49<4 itulah, mas!arakat Papua mengenal &ndonesia se"ara n!ata berkat adan!a pasukan+pasukan ABR& !ang men!usup ke Papua. Artin!a, $ajah pertama &ndonesia di Papua di$akili oleh sepak terjang para pasukan in%iltran ini. 7ase in%iltrasi ini ditujukan untuk membentuk basis+basis geril!a dan mempersiapkan pembentukan pos terdepan bagi upa!a pen!erbuan Papua oleh &ndonesia. Dalam %ase ini, dimasukkan 2ebih kurang 4> kompi prajurit ABR& ke Papua. 7ase kedua adalah melakukan serangan terbuka di beberapa daerah seperti Biak, 7ak+%ak, Sorong, aimana, dan 'erauke. 7ase ketiga adalah konsolidasi pasukan sebagai kekuatan militer &ndonesia di Papua. Salah satu per$ira ABR& !ang menjadi in%iltran ini adalah pasukan berkekuatan 6>< !ang berasal dari RP AD dan apten Benn! 'oerdani

(kemudian menjadi 'enghankam? Pangab 495@+4955, 'enhankam 49551499@) dengan ompi && Batal!on ;@>?Para dari odam Bra$ija!a. Pasukan ini diteijunkan di 'erauke dengan sandi Operasi -aga. Operasi pen!usupan di Papua ini se"ara keseluruhan diberi sandi Operasi Dja!a$ija!a. Setelah -e$ =ork Agreement disetujui, Benn! dipindahkan ke 0olandia (Aa!apura) menjadi komandan sementara seluruh pasukan in%iltran &ndonesia di &rian Barat.

Seluruhpasukan in%iltran ini sebagaimana dis!aratkan oleh -e$ =ork Agreement kemudian diorganisasi ke dalam ontingen &ndonesia ( otindo) sebagai pasukan keamanan ,-(BA. aimana, 7a'ak, dan onsentrasi dari pasukan &ndonesia ini a$aln!a adalah 'erauke, Datasemen A di 'erauke, Datasemen B di Detasemen D

Sorong. Semua pasukan &ndonesia ini kemudian dibagi ke dalam empat datasemen, !aitu aimana, Detasemen # di 7ak+%ak, dan di Sorong.

Pasukan+pasukan &ndonesia ini kemudian diperbantukan kepada ,nited -ation Se"urit! 7or"e (,-S7) !ang merupakan aparat keamanan ,-(BA. 'eskipun demikian, seluruh komando tetap berada di ba$ah Panglima 'andala. Artin!a, pasukan otindo se"ara organik tetap merupakan bagian !ang tak terpisahkan dari ABR&. 'aka dari itu, segala tanggung ja$ab organisatoris dan administrati% tetap menjadi tanggung ja$ab &ndonesia. Dengan posisi !ang demikian, ABR& di Papua memiliki dua misi, %ormal merupakan alai kelengkapan dari ,-(BA dalam ,-S7, sementara in%omal adalah untuk melanjutkan komando (rikora. 'aka dari itu, ABR& dalam otindo, lebih mementingkan tugas in%ormaln!a, !aitu menga$asi ,-(BA agar tidak merugikan &ndonesia dan menekan kekuatan+kekuatan sosial politik orang+orang Papua !ang menentang &ndonesia. ehadiran dan sepak terjang ABR& !ang kerap melakukan kekerasan di Papua di kemudian melahirkan satu sikap !ang khas Papua pula, !aitu &ndonesia diasosiasikan dengan kekerasan. ,ntuk keluar dari kekerasan, orang+orang Papua mulai membangun identitas Papua sebagai reaksi untuk menentang kekerasan !ang dilakukan oleh para anggotaABR& !ang menjadi representasi &ndonesia bertahun+tahun di Papua. 'akna !ang terbangun di balik itu adalah menolak menjadi &ndonesia berarti menolak menjadi korban kekerasan dari ABR&. Sikap ABR& atas reaksi orang+orang Papua bukann!a men"ari jalan pen!elesaian se"ara damai, melainkan mengintensi%kan kekerasan dengan Skala !ang lebih besar melalui operasi militer dengan menjadikan Papua sebagai DO'. Akibatn!a, kekerasan menjadi lingkaran !ang tiada putus di Papua selama puluhan tahun. Sejak itu se"ara perlahan, orang+orang Papua, baik elit maupun jelata jugs mulai mengenal &ndonesia dalam arti sesungguhn!a. Singkatn!a dalam pandangan orang Papua, ABR& adalah &ndonesia, &ndonesia adalah ABR&. Akibatn!a, perla$anan terhadap &ndonesia !ang mulai bun"ah sejak tahun 49<@ sampai hari ini tidak pernah berhenti. Selalu ada pemimpin baru dengan pengikut !ang juga potensial terus tumbuh.

3.

oda!: Tu"an# Pun##un# Se$u%i&' App%oa$h

(ahun 49<@, 'en?Pangad Aend A. =ani mengeluarkan perintah Operasi .isnumurti untuk mendatangkan pasukan dari di*isi+di*isi di Aa$a, 'akassar, dan 'aluku untuk mengembangkan kekuatan tempur dan sta% odam. CD&&. (ugas pokok odam ini adalah menegakkan ke$iba$aan Pemerintah &ndonesia, menjamin keamanan dan ketertiban serta membantu pemerintah sipil dalam membangun &rian Barat. Para in%iltran !ang tergabung dalam otindo adalah inti kekuatan ABR& di Papua ketika odam CD&&? (jendra$asih dibentuk. Sesunguhn!a odam CD&& !ang a$aln!a bernama odam CD&&?&rian Barat dibentuk melalui Surat 'en?Pangad?-o. pts14>; 5?5?49<6 pada tanggal 48 Agustus 49<6 atau 6 hari setelah arena mass itu, &ndonesia belum memiliki -e$ =ork Agreement ditandatangani.

ke$enangan pemerintahan di Papua. odam ini han!a berada se"ara ba!angan dengan %ungsi menga$asi ,-(BA dan gerak+gerik politik orang+orang Papua, terutama !ang pro+ kemerdekaan Papua. Brigjen ,. Rukmana !ang komandan Pangdam pertama di otindo merangkap sebagai Papua.

odam ini kemudian direalisasikan se"ara n!ata baru 46 Aanuari 49<@ mendekati hari pen!erahan administrasi ke pemerintahan Papua dari ,-(BA ke &ndonesia. kemudian membentuk komando teritorialn!a !ang terdiri dari @ emudian komando teritorial ini diubah pada tanggal @ 'aret 49<@ menjadi @ odam ini odim. orem dan 5 orem dan 6@

odim, 8> Puterpa dan 6> ooterpa. omando+komando ini ber%ungsi sebagai gelar pasukan dan sekaligus penguasaan teritorial dalam rangka %ungsi sosial politik se"ara n!ata. Di samping itu, jugs ditambah dengan dua batalion in%antri. &ndonesia. odam CD&&?&rian Barat pada tanggal @> Auni 49<: berganti nama menjadi CD&&?(jendra$asih dengan pataka+n!a Praja )hupta Dira !ang berarti 'as!arakat. Sejak tahun 49<:, inti kekuatan odam odam mulai ber%ungsi se"ara riil 48 'ei 49<@, setelah ,-(BA mengalihkan tanggung ja$ab administrasi kepemerintahan ke

satria Pelindung

odam CD&&?(jendra$asih terus berkembang

dengan dibentukn!a batalion1batalion baru, !aitu Batalion 8;4? (jendra$asih di 'anok$ari

!ang berasal dari

odam D&&?Diponegoro, =oni% 8;6? (jendra$asih di Sorong berasal dari etiga !oni% ini merupakan e dalam kedua

odam D&?Sili$angi, dan =oni% 8;@?(jendra$asih di Aa!apura.

pembaharuan dari !oni% sebelumn!a, !aitu. =oni% <:4?(jendra$asih & !ang berasal dari Diponegoro dan =oni% <:6?(jendra$asih && !ang berasal dari Sili$angi. batalion ini telah bergabung unsur dari Papua, !aitu para geril!a$an anggota eks+PD prajurit lebih. Peran militer3terutama AD1menjadi kian dominan di Papua ketika ter adi reorganisasi militer &ndonesia setelah kekuasaan beralih dari tangan Soekarno ke tangan Soeharto. Dominasi militer di Papua itu sejalan dengan menguatn!a militer dalam kekuasaan di &ndonesia. 'enhankam?Pangab Benn! 'oerdani !ang juga anggota, 'PR dalam sidang 'PR tahun 4955 pernah men!atakan kekuatan militer dalam politik itu tak ubahn!a sebagai partai politik. Di era Benn! 'oerdani menjadi 'enhankam?Pangab inilah peranan odam menjadi komando !ang dominan di daerah dan sekaligus satu+satun!a kekuatan militer !ang mengendalikan kondisi keamanan dan ketertiban sekaligus kondisi sosial+politik daerah. Dalam menjalankan %ungsi sosial1politik ini, ABR& akti% dalam menggalang kekuatan politik bersama dengan )olkar. Sejak orang Papua ikut Pemilu &ndonesia di tahun 4984 sampai Pemilu tahun 4998, )olkar tetap merupakan partai politik dominan di Papua dengan perolehan suara di atas 5>E. (Papuan Dr!$illingers Diponegoro. Aurnlah seluruh pasukan ABR& pada a$al kehadiran asuari?(rikora dan

orp) setelah mereka dididik di Sili$angi dan di odam ini sekitar 6.>>>

Sejalan dengan kebijakan itu, kemudian odam CD?Patimura menjadi

odam CD&=riendara$asih digabung dengan

odamCD&&? (rikora !ang menjadi kekuatan uatan hankam

dan sosial politik utama pula di Papua. Sebagai kekuatan hankam dan sosial+politik titik berat tugas ABR& di Papua adalah mengatasi gangguan kamtibmas dan menangkal sub*ersi dalam negeri. Dengan titik berat tugas militer seperti itu, dikuasai oleh odam akhirn!a menjadi institusi !ang AD.

Sejalan dengan itu, rangkaian kekerasan dan pelanggaran 0A' terjadi. Pengalaman buruk di ba$ah DO' ini, kemudian membangkitkan pengalaman buruk rak!at Papua selama proses a$al integrasi dan Pepera. Pengalaman buruk itu kemudian tampil ke permukaan se"ara terbuka di kala kekuasaan militer dalam pemerintahan surut ketika re%ormasi politik terjadi tahun 4995. Di era re%ormasi, di Papua tumbuh keberanian mempersoalkan seluruh

kekuasaan &ndonesia di Papua !ang didominasi oleh militer itu. men"abut status Papua sebagai daerah DO'.

eberanian itu kian bun"ah

ketika Panglima ABR& Aenderal .iranto di bulan Agustus 4995 men!atakan mints maa% dan

Dengan latar sejarah dan posisi politik seperti itu, militer di Papua merasa dan melihat dirin!a sebagai satu+satun!a institusi !ang menjaga keutuhan &ndonesia di Papua. Pada gilirann!a, militer di Papua selalu bertindak kerena terhadap segala bentuk gerakan atau opine !ang mempertan!akan atau memprotes keadaan !ang dirasakan kurang adil oleh tokoh+ tokoh Papua. pada gilirann!a, militer &ndonesia di Papua sangat mudah mem*onis seluruh bentuk protes orang Papua sebagai gerakan separatis. etika "ap separatis sudah dialamatkan oleh militer kepada seseorang di Papua maka orang itu akan bisa menjadi korban dalam sekejap. Baik menjadi korban pen"ulikan, pen!iksaan, bahkan pembunuhan. Aksi kekerasan itu berlangsung bertahun+tahun, dengan ribuan korban ji$a. Para korban dan keluargan!a inilah bersama+sama dengan kalangan muds dan mahasis$a Berta tokoh+tokoh terpelajar Papua di era re%ormasi mulai men!uarakan perlun!a &ndonesia Papua. ian menghujamn!a "engkraman militer terhadap kehidupan sosial politik di Papua juga tidak terlepas dari potensi ekonomi daerah ini !ang begitu besar. 0al itu terlihat ketika P( 7reeport mulai menanamkan in*estasin!a di Papua. ,ntuk melindungi P( 7reeport, militer di Papua mulai mengembangkan pengaruhn!a dalam politik lokal dengan "ara !ang lebih keras. Selain itu, militer juga memperbesar kekuasaann!a dengan menempatkan diri sebagai pelindung dari mengalirn!a ribuan para imigran dan transmigran dari luar Papua. Semuan!a ini disebut oleh para petinggi militer sebagai tugas nasional dalam rangka menjaga integritas teritorial &ndonesia di Papua. Seluruh sepak terjang militer !ang mendatangkan luka di hati orang Papua inilah !ang hendak diperbaiki dengan diberikan status otonomi khusus terhadap, Papua. Pada bagian 'enimbang dari ,, Otsus men!atakan bah$a pen!elenggmmpemenntahm dan pelAsmaan pembangunan di Pro*insi Papua selama ini belum sepenuhn!a memenuhi rum keadilan, memenuhi kesejahteraan rak!at, penegakan hukum, dan belum sepenuhn!a menghormati hak asasi manusia, khususn!a hak asasi mas!arakat Papua. mempertanggungja$abkan seluruh kekerasan itu. ,ntuk meminta pertanggung1ja$aban itu, $a"ana hak asasi manusia menjadi $a"ana !ang paling dominan di

(. Ope%asi-Ope%asi Mi"i&e%: Pende%i&aan Ra)'a& Papua ,ntuk mendapatkan perhatian, OP' kerap melan"arkan gerakan bersenjata se"ara sporadi". 0al itu ditempuh OP' karena terbatasn!a kemampuan tempur akibat sedikitn!a jumlah persenjataan. Selain itu, juga karena tidak mudahn!a medan Papua untuk membangun kekuatan besar !ang terorganisasi se"ara baik. Selain gerakan bersenjata, se"ara umum usaha OP' untuk menunjukkan diri mereka tetap eksis adalah aksi pen"ulikan, aksi pen!ergapan, pengibaran benders Bintang ejora, pen!ebaran propaganda melalui media selebaran, dan mobilisasi demonstrasi atau rapat umum di daerah+daerah terpen"il. Selain itu, kerap pula ditempuh aksi lintas batas, terutama ke P-). OP' pada a$aln!a adalah reaksi orang1orang Papua atas sikap pejabat+pejabat asal &ndonesia !ang menge"e$akan mereka sejak tahun 49<@. Perla$anan se"ara bersenjata pertama kali dilun"urkan di ebar, 'anok$ari 6< Auli 49<;. Perla$anan di ebar ini dipimpin oleh Aohannes Djambuani dengan kekuatan :>> orang !ang berasal dari suku arun dan A!amaru. Seiring dengan itu, sukuAr%ak di Ar%ai, 'anok$ari melan"arkan pula perla$anan !ang dipimpin oleh 'a!or (ituler 2ode$ijk 'andatjan !ang diikuti oleh apten (ituler Barent 'andatjan dan 2ettu (ituler &rogi 'aedogda dengan mengajak penduduk lari ke hutan. Sementara di 'anok$ari 65 Auli 49<; juga terjadi perla$anan !ang dipimpin oleh Permanas 7err! A$om dengan pengikutn!a sekitar :>> orang !ang berasal dari suku Biak, Ajamaru, Serui dan -um%or men!erang asrama =oni% <:4?(jendra$asih &. Dalam pen!erangan ini @ anggota ABR& te$as. Setelah terjadi pen!erangan, ABR& melan"arkan Operasi Sadar di ba$ah komando Pangdam Brigjen R. artidjo untuk menghan"urkan kelompok perla$anan. Operasi Sadar ini tidak saja bertujuan untuk mematahkan perla$anan !ang terjadi di 'anok$ari, tetapi juga menegaskan kekuasaan odam CD&& atas seluruh $ila!ah Papua. (ugas pokok operasi adalah melakukan ebar penghan"uran terhadap gerombolan !ang bergerak di sekitar 'anok$ari dan

sekaligus, minimum menangkap 7err! A$om dan Aulianus .anma, baik "oati maupun hidup sebelum tanggal 48 Agustus 49<;. Operasi ini sejak 4> Agustus dilan"arkan se"ara intensi% dan terus+menerus ke kampung+kampung !ang menjadi basis+basis perla$anan. Dalam operasi pengejaran terhadap kelompok perla$anan, @< orang penduduk !ang disebut sebagai anggota OP' te$as.

Sejalan dengan operasi pengejaran ini, Operasi Sadar dikembangkan ke seluruh $ila!ah &rian Barat pada tanggal 6; Agustus 49<;. Sejak ini, Operasi Sadar langsung dipimpin oleh Pangdam. Berdasarkan perintah operasi ini, $ila!ah Papua kemudian dibagi ke dalam : sektor. Sektor & adalah daerah !ang meliputi 'anok$ari dan sekitarn!a menjadi pos terdepan operasi. ,ntuk daerah ini dilan"arkan operasi intelijen dan teritorial untuk mendukung operasi %isik (tempur). Di sektor lainn!a !ang belum menujukan adan!a perla$anan %isik, han!a dilan"arkan operasi intelijen dan teritorial dengan tujuan untuk men"egah meluasn!a pengikut perla$anan.

Operasi ini dilanjutkan oleh Pangdam !ang baru, !aitu Brigjen R. Bintoro. Sepanjang tahun 49<<+49<8 operasi tempur ABR& kian massi% untuk menghadapi kelompok+kelompok perla$anan !ang tumbuh dari suku Ar%ak di 'anok$ari di ba$ah pimpinan 2ode$ijk 'andatjan dan 7err! A$om dan juga di daerah sekitar Aa!apura dan 'erauke. -ama operasi kali ini adalah Operasi Barata!udha dengan mendatangkan pasukan dari =oni% @4:? Sili$angi dengan 6 kompi =on 8>>?R&( dan 6 kompi =on 9@;?Brimob. Selain itu dalam operasi ini juga dilibatkan 6 (on O?A2R&, 4 (on opasgat dan 4 tim RP AD. Pasukan tempur ini juga diperkuat dengan 6 pesa$at Bomber B+6< dan 4 Pesa$at Dakota dan 4 apal Perang. Operasi Barata!udha bertujuan menghan"urkan perla$anan dan mempersiapkan pemenangan Pepera. Operasi ini bersi%at tempur dengan dibantu oleh operasi intelijen dan teritorial !ang disiapkan dalam tiga %ase, !ang %ase terakhirn!a adalah tahun 49<5. 7ase ketiga, ini ditujukan untuk konsoliasi persiapan memenangkan Pepera. Operasi Barata!udha !ang ban!ak menelan korban ji$a membuat kelompok perla$anan terpe"ah menjadi ke"il+ke"il dan surut. ,ntuk mengintensi%kan kemenangan dalam Pepera, kelompok+kelompok ke"il ini kemudian dikejar terus+menerus. &nti dari pasukan !ang mengejar ini adalah dari RP AD. Sejalan dengan ini, sho$ o%%or"e dari kekuatan !ang diiringi dengan operasi intelijen dan territorial dilan"arkan di daerah !ang perla$anan ke"il dan melemah untuk memenangkan situasi psikologis. Sepanjang tahun 49<8, operasi berhasil menembak "oati 8@ orang dan menangkap <> orang dengan men!ita @9 pu"uk senjata. Adapun !ang men!erahkan diri @.;@9 orang. Operasi Baratha!uda ini menggetarkan hati ban!ak orang Papua, karena mereka tidak mengira &ndonesia akan melan"arkan perang terbuka !ang ban!ak mendatangkan penderitaan %isik dan psikis dalam menghadapi protes mereka.

etika Brigjen Sar$o Bdi menjadi Pangdam, digelar operasi baru !aitu operasi .iba$a dengan tugas utama adalah memenangkan Pepera untuk &ndonesia. (ugas pokok dari operasi ini adalah menghan"urkan kelompok perla$anan, mengamankan usaha memenangkan Pepera Berta menumbuhkan dan memelihara ke$iba$aan pemerintah. ,ntuk tujuan itu, memerintahkan di setiap diperlukan. Dalam kerangka memenangkan Pepera, OPS,S di ba$ah pimpinan 'a!or Ali 'oertopo !ang bergerak dalam bidang intelijen dan sosial+ekonomi berperan dominan dalam melakukan operasi teritorial untuk penggalangan. Dalam kerangka Operasi .iba$a, pemenangan Pepera ke odam diperbantukan intelijen dari Den Dipiad dan intelijen dari (im arsa =udha?RP AD. ,ntuk memenangkan Pepera itu, intimidasi dan kekerasan telah memaksa sebagian orang memilih menjadi &ndonesia. Se"ara keseluruhan, dalam operasi ini dilibatkan <.66> orang pasukan. odam melakukan sinkronisasi operasi tempur, intelijen, dan teritorial. Sejalan dengan ini, Pangdam odim disiapkan kekuatan tempur agar bisa digunakan jika

Operasi pemenangan Pepera ini dibagi ke dalam : %ase. 7ase pertama adalah menghan"urkan kelompok perla$anan dan sekaligus memperluas sebaran pasukan ABR& ke daerah+daerah !ang telah dikuasai. Selain itu, di setiap Puterpa disiapkan 4 regu pasukan in%antri untuk melakukan operasi teritorial. 7ase kedua adalah memastikan di daerah+daerah epala Burung Pepera dimenangkan oleh &ndonesia. ,ntuk ini, segenap unsur ABR& dilibatkan untuk mengeliminir kelompok perla$anan. 7ase ketiga dan keempat adalah memastikan kemenangan pada hari 0+n!a dan mengamankan hasiln!a. 'eski pun %ase+%ase itu telah disiapkan, tern!ata upa!a memastikan Pepera bisa dimenangkan oleh &ndonesia tidak berjalan se"ara mulus. Di daerah Brambo ('erauke), Dubu?,brub (dekat perbatasan), Bnaratoli dan .ahgete (Paniai) terjadi penolakan oleh mas!arakat setempat. Para utusan pemerintah dan unsur ABR& !ang ada di daerah itu dila$an oleh penduduk.

Di Bnarotali, perla$anan lebih hebat dengan melan"arkan gerakan bersenjata serta terang+ terangan menolak bergabung ke &ndonesia !ang dipimpin oleh A.R. .ama%ma, Senen 'ote, 'aphia 'ote, dan (homas Dou$. Perla$anan ini juga didukung oleh beberapa orang polisi asal Papua !ang berpihak kepada kelompok perla$anan. ,ntuk menghentikan gerakan ini, Pangdam Sar$o Bdi Fmemerintahkan menghan"urkan kelompok perla$anan. ,ntuk itu,

pasukan

opashanda dan pasukan dari

ompi @, Batal!on 86:?0asanuddin diterjunkan di odim 48>;?-abire. Pasukan ini dalam

Bnarotali untuk membantu pasukan !ang ada di

operasin!a didukung pula oleh Dipiad (Dings Pelaksana &ntelijen AD) dan Satgas A,R& !ang dilengkapi pesa$at B 6<, Dakota, dan 0er"ules. Pasukan =on 86:?0asanuddin ini kemudian bergerak melan"arkan operasi ke berbagai daerah di sekitar Paniai. Operasi !ang dipimpin oleh 'a!or 'o"htar Aahja dan 'a!or Sitompul ini tidak mudah dilupakan oleh rak!at Paniai karena dalam operasi ini militer bertindak se"ara kasar dan membabi buts itu. Ditengarai ada sekitar <@: orang penduduk terbunuh sepanjang operasi itu. Aksi perla$anan menjelang Pepera ini jugs pe"ah di Piramid, .amena. Dua orang anggota ABR& dibunuh oleh penduduk. ABR& dalam penstt$a Piramid ini melan"arkan operasi intelijen dan teritorial untuk men"ari pelakun!a. Pasukan dari Satgas @?0asanuddin dikerahkan untuk menguasai kampung+kampung dan men"ari pelaku. )en"arn!a operasi+operasi militer !ang diperintahkan oleh Pangdam Sar$o Bdi tidak terlepas dari %ungsin!a sebagai etua Pro!ek Pelaksana Daerah. Sesuai dengan surat 'endagri -o. @>?49<9, Pangdam bertanggung ja$ab atas pengendalian, penggerakan, dan koordinasi kegiatan semua aparatur pemerintah daerah, sipil, dan s$asta dan ABR& di Papua. Dengan lain kata, Pangdam adalah penguasa tertinggi di Papua dalam menjalankan pemerintahan dan bertanggung ja$ab penuh untuk memenang+kan Pepera. Dalam posisin!a sebagai etua Pro!ek, Pangdam melan"arkan usaha+usaha peningkatan operasi tempur di semua line untuk menghan"urkan perla$anan, melakukan operasi teritorial untuk penggalangan kondisi bagi pemenangan Pepera dan mengintensi%kan operasi intelijen untuk mematahkan sisa+sisa, gerakan separates. Selain itu, melakukan operasi pengamanan objek *ital dan tempat+tempat sidang De$an Pepera.

Sejalan dengan kemenangan &ndonesia dalam Pepera, ABR& melakukan pula %ungsi1%ungsi sosial+politikn!a. ,ntuk itu, odam melan"arkan program penggantian para pej abat kabupaten dan dinar+dinar !ang dilihat diragukan lo!alitasn!a pada &ndonesia. Bersamaan dengan ini, keanggotaan DPRD & dan && melakukan pen!usunan ulang dengan memasukan anggota, ABR& menj adi anggota atau pimpinan de$an. Dalam konteks ini, pasukan ABR& juga dirapatkan di kampung+kampung untuk menga$asi kehidupan mas!arakat se"ara langsung. Di ramping itu, juga melan"arkan pro!ek "i*ilisasi dan kesehatan bekerja sama dengan zending dan misi !ang telah ada. Dalam bidang ekonomi, odam juga turut serta

melakukan kegiatan+kegiatan ekonomi dengan mengontrol ar"s dan harga barang. Semua kegiatan ini disebut sebagai kegiatan "i*i" mission ABR& di Papua. Setelah memenangkan Pepera, 69 Aanuari 498> Brigjen A"ub Gainal ditunjuk menjabat Pangdam (j endra$asih. Di tangan Pandam baru ini, organisasi odam menjadi @ orem, 9 odam odim, dan @ =oni%. =oni% 8;4? (jendra$asih di Ar%ai, 'anok$ari berasal dari dari

Diponegoro dengan status tugas jangka panjang. =oni% 8;6?(jendra$asih di Sorong berasal odam Sili$angi dan =oni% 8;@?(jendra$asih di &%ar )unung, Aa!apura berasal dari etiga =oni% ini dikembangkan menjadi odam (jendra$asih. Sementara pasukan1pasukan ABR& dari kesatuan Bra$ija!a ditambah prajurit asli orang Papua. pasukan organik

lainn!a !ang berasal dari luar Papua mengalami rotasi penugasan. Pasukan lama pulang dan diganti dengan pasukan baru dari asal kesatuan !ang sama. Reorganisasi ini juga sejalan dengan reorganisasi pelaksanaan opkamtibda di &rian Aa!a. Semua ini dipersiapkan untuk men!ambut Pemilu 4984.

Pemilu 4984 ini merupakan pemilu pertama &ndonesia di ba$ah kekuasaan rezim Orde Baru Soeharto. Pemilu ini juga merupakan pemilu pertama bagi orang Papua dalam kekuasaan &ndonesia. Dalam mempersiapkan Pemilu 4984 ini, odam juga menghadapi perla$anan, terutama di Biak ,tara dan Barat, serta di kepala burung 'anok$ari. ,ntuk menghentikan perla$anan tersebut dilan"arkan operasi militer. Sandi operasi adalah Operasi Pamungkas dengan pendekatan pada operasi teritorial !ang dibantu tempur dan intelijen. Pelaksana Operasi adalah odim Biak !ang dibantu pasukan tempur dari =oni% 8;@ dan 8;6?(jendra$asih serta Dipiad. Operasi di Biak ini dipimpin oleh Dandim Biak 'a!or R.A. 0endrik dan 'a!or Puspito !ang juga omandan =on 8;@. Bulan Auli 4984 ini, odam juga melan"arkan Operasi Pamungkas di 'anok$ari untuk

mengejar 7erri A$om !ang belum men!erah. Operasi ini dipimpin oleh Dan!ongab Satgas @?'erdeka, 'a!or Ahmad. emudian digantikan oleh 2etkol S. 'ardj an. Dalam Operasi ini terlibat pasukan dari Satgas @?.-:erdeka dan 4 peleton dari =on 8;4 dan 4 peleton dari ompi 8;@. Batalion+batalion bertugas mengejar kelompok perla$anan sepanjang hari selama berbula+bulan, Siang, dan malam. Dalam pengejaran ini apten Sahala Rajaguguk berhasil membujuk 7err! A$om untuk (urHn men!erah dengan :>> orang anggotan!a. Operasi militer !ang masi% di tahun 4984 ini alih+alih membuat sentimen anti &ndonesia surut, malah perla$anan berkembang ke berbagai kota dalam bentuk pen!erangan terhadap pos+pos

ABR& dan pemerintahan. 'elihat perla$anan menguat,

odam kian memperkuat

kekuasaann!a di Papua dengan menutup, Papua bagi media. Suasana ketakutan merajalela di seantero Papua. Selama menjelang dan sesudah Pemilu 4984 tidak ada satu pun orang di Papua berani mempersoalan ketidakadilan atau tindakan+tindakan anggota militer !ang men!akitkan hati mereka.

Atmos%er ketakutan itu mun"ul dari tindakan militer &ndonesia !ang selalu melan"arkan serangan militer besar+besaran terhadap daerah+daerah !ang ditengarai sebagai basis OP'. Dalam melakukan serangan, ABR& kerap melibatkan pasukan dalam jumlah besar dengan dibantu oleh pesa$at pembom Bron"o dan helikopter bersenjata. Serangan besar+besaran itu tidak saja mengejar anggota OP' !ang men"oba men!erang pos+pos ABR&, melainkan kerap kali menelan korban ji$a dari penduduk kampung !ang tidak terlibat dalam OP'. Ban!akn!a korban ji$a di akhir tahun 498>+an ini juga disebabkan oleh sikap militer &ndonesia sendiri !ang tidak pernah se"ara jelas memposisikan OP' sebagai gerakan kemerdekaan. OP' han!a dilihat sebagai gerakan kriminal !ang disebut sebagai )erakan Penga"au 2iar ()P2) atau )erakan Penga"au militer sebagai eamanan ()P ). Dengan "ara seperti ini, OP'. setiap korban ji$a !ang jatuh dari kalangan orang+orang Papua dengan mudah diklaim oleh anggota

'enjelang Pemilu 4988 kembali perla$anan dilan"arkan, oleh kelompok+kelompok OP' di Papua, terutama di daerah obagma, Bokondini, 'ulia, &laga, Piramid, abupaten Aa!a$ija!a. Perla$anan ini dipi"u oleh penempatan kesatuan+kesatuan ABR& di hampir seluruh $ila!ah Papua. Operasi+operasi militer untuk mematahkan perla$anan menjelang Pemilu 4988 dan Sidang ,mum 'PR 4985 ditingkatkan baik se"ara kuantitati%maupun kualitati%. Selain itu, perla$anan juga pe"ah di Bnarotali, Biak, dan 'imika serta di sepanjang daerah perbatasan dengan P-) Bra ini dianggap oleh orang Papua sebagai era a$al status Daerah Operasi 'iliter bagi Papua diterapkan . Pangdam (jendra$asih $aktu ini dijabat oleh Brigjen &mam 'unandar.

Di Aa!a$ija!a, terutama di daerah sekitar (iom dan

$i!a$age !ang merupakan lembah+

lembah di Baliem dilangsungkan pula operasi militer untuk menghentikan perla$anan dan mempersiap+kan Pemilu 4988. Operasi dilan"arkan di bulan April dan Auni. Perla$anan orang -dani di daerah ini dia$ali oleh perasaan tidak suka Suku -dani terhadap kebijakan

&ndonesia !ang memaksa mereka berganti pakaian. Sekitar 4;.>>> orang berkumpul melakukan protes. Perla$anan ini dia$ali oleh Operasi oteka !ang dilan"arkan untuk mengadabkan orang+orang di daerah itu. Di (iom sekitar :.>>> orang mela$an dengan "ara men!erang pos pemerintah di daerah itu. emudian ke daerah ini diterjunkan pasukan khusus dari RP AD dengan didrop dari helikopter. Selain itu, para penduduk !ang men"oba men!elamatkan diri ke hutan+hutan dihujani tembakan dari udara. Di areal P( 7reeport di (imika bulan Auli 4988 juga terjadi gejolak. penduduk setempat !ang ditengarai digerakkan oleh OP' juga melan"arkan serangan terhadap pips+pips dan %asilitas P( 7reeport karena merasa ke"e$a atas kehadiran perusahaan itu. ABR& membalas aksi penduduk itu dengan melakukan penembakan dari udara menggunakan pesa$at Bron"o. Setelah itu, ke berbagai deretan kampung di sel"itarAgimuga diterjukan pasukan in%antri dari Batalion 8;@?(jendra$asih untuk mengejar penduduk dan membakar perkampungan. &mplikasi dari aksi kekerasan ini pen!elengaraan Pemilu 4988 di beberapa kampung di daerah pegunungan ini terpaksa ditunda. Robin Osborne men"atat operasi militer di tahun 4988+4985 adalah operasi militer paling buruk. Dalam setiap operasi pengejaran terhadap mereka !ang disebut kelompok OP' diterjunkan pasukan dalam jumlah besar !ang berintikan kesatuan RP AD dan pasukan angkatan darat lainn!a. Di daerah selatan Aa!apura !ang berdekatan dengan perbatasan !ang dikenal sebagai daerah 'arkas OP' diterjukan 4>.>>> orang tentara setelah daerah itu dibombardir dari udara oleh dua pesa$at Bron"o. Dalam pen!erangan ini, diperkirakan 4.<>; orang para pendukung OP' dan penduduk di $ila!ah itu te$as. operasi militer "h tahun+ tahun ini selalu diingat oleh orang+orang tua di daerah itu, sebagai ken!ataan paling pahit dalam hidup mereka.

Sepanjang tahun 4988+4985 itu, Dubes &ndonesia untuk P-) memperkirakan 4.5>> orang pasukan dikerahkan beroperasi di hutan+hutan untuk melakukan pengejaran dan @.>>> orang siaga berada di Aa!apura untuk setiap saat menggantikan. 'en!adari operasi militer itu telah men"iptakan ketakutan dan menelan ban!ak korban ji$a !ang tidak perlu, Panglima ABR& kala itu, Aenderal '. =usu%, mengumumkan akan mengurangi operasi militer di Papua dengan mengintrodusir kebijakan bare !ang dikenal dengan kebijakan Operasi Sen!um. Dalam Operasi Sen!um ini din!atakan &ndonesia tidak akan melan"arkan operasi besar+ besaran, karena OP' mulai dilihat ke"il dan tidak membaha!akan. ABR& han!a, akan melan"arkan patroli di perbatasan dan tugas keamanan rutin.

)ejolak kembali membun"ah di tahun 495>+an, terutama sekitar tahun 495:. Di tahun 495>+ an odam telah din!atakan sebagai otama dalam jajaran AD. Panglima odam menjadi pimpinan di daerah untuk seluruh jajaran komando. Pangdam dalam reorganisasi organisasi ABR& ini langsung berada di ba$ah Panglima ABR&. Sejalan dengan itu, Panglima ABR& juga memiliki komando langsung kepada dan otama AD lainn!a, !aitu ostrad dan opassus. Oleh karena itu, di era ini kerap kah operasi militer melibatkan pasukan+pasukan dari ostrad apassus dengan perintahn!a langsung dari Panglima ABR&, dan odam han!a mem%asilitasi. en!ataan ini kemudian dikenal dengan nama pasukan B O (ba$ah kendali

operasi). Di era ini, Papua juga tertutup bagi media sehinggaban!ak operasi !ang dilan"arkan oleh militer tidak diketahui oleh orang luar. Robin Osborne men!ebut keadaan ini sebagai perang rahasia &ndonesia di Papua.

Di a$al tahun 495>+an,

opkamtib mengeluarkan analisis bah$a kekuatan OP' telah

menge"il dan terpen"ar+pen"ar ke dalam kelompok ke"il+ke"il dengan senjata !ang sangat terbatas. 'eskipun demikian, 2aksusda &rian Aa!a kala itu juga melihat gerakan kelompok+ kelompok OP' itu kembali mulai akti% setelah menerima pukulan telak sepanjang tahun 4988+4985. )erakan OP' itu akti% sepanjang daerah perbatasan dengan P-). Antara bulan 'aret dan Auni 495:, pasukan dari daerah+daerah sekitar perbatasan. Aksi pasukan baret merah ini adalah dengan melakukan penangkapan terhadap setiap orang !ang di"urigai. Osborne men"atat gerakan pasukan ini sangat menakutkan penduduk sekitar perbatasan karena perlakuan burukn!a terhadap penduduk. Akibatn!a, ratusan orang melarikan diri ke daerah P-) karena takut. Pengungsian ke P-) di tahun 495: ini kian ban!ak ketika Suku 'u!u di 'indiptana, .oropko, dan 'erauke juga masuk ke P-). Pengungsian Suku 'u!u ini dipi"u oleh kehadiran pasukan ABR&, !aitu intelijen opassus di daerah itu untuk men"ari anggota OP' setelah ter adin!a pen!erangan pos ABR& di desa angge$ot dan akuna tanggal 44+46 April 495:. )erakan suku 'u!u ini kemudian juga diikuti oleh penduduk dari daerah lainn!a, !aitu dari Aa!apura, .amena, Sorong, 'imika (Amungme), 'anok$ari, dan 7ak+%ak. Seluruh pengungsi asal Papua !ang masuk ke P-) ini diperkirakan men"apai 4>.>>> orang. Sementara =a%et ambai men"atat dari seluruh pengungsi itu han!a sekitar 8.;>> berhasil masuk ke P-) dan 4.9>> orang berdiam diri di hutan+hutan sekitar perbatasan. Seluruh pengungsi ini ditempatkan di kamp Bast As$in dan .estern Pro*in"e, P-). opasandha ( opassus) mulai melakukan pen!usupan ke

)erakan pengungsian ke P-) selain %aktor operasi militer di daerah perbatasan itu, juga disebabkan oleh beberapa %aktor !ang saling berkaitan, !aitu akti%n!a OP' di daerah itu, mun"uln!a rasa ke"e$a karena ma"etn!a pembangunan, ban!akn!a operasi intelijen, dan masukn!a ar"s transmigrasi se"ara besar+besaran ke Papua terutama di sekitar daerah perbatasan. (ransmigrasi !ang di dalamn!a juga masuk keluarga ABR& dan para pensiunan ABR& kian membuat orang takut sekaligus merasa tanahn!a dirampas. Para purna$ira$an ABR& !ang ikut dalam pemukiman transmigrasi sekaligus menjadi &ntel menga$asi daerah itu. Daerah daerah transmigrasi ini seperti di Arso dan memudahkan ABR& untuk melakukan patroli di daerah odam dalam o!a atau di itu.

beberapa daerah di 'erauke dijadikan pula sebagai daerah pen!angga bagi OP' dan

Pengungsian ke P-) di tahun 495@+495:, juga dipi"u oleh ban!akn!a terjadi penangkapan+ penangkapan di kota+kota Papua, terutama Aa!apura oleh intelijen seorang dari mereka adalah Arnold Ap !ang menjabat sebagai opasandha. 'ereka !ang ditangkap ada 6> orang !ang berasal dari ,n"en dan pega$ai )ubernuran &rian Aa!a. Salah epala 'useum Antropologi ,n"en. Penangkapan ini menimbulkan keresahan di Aa!apura. Akibatn!a, ban!ak dari para mahasis$a ,n"en dan pega$ai di pemerintah daerah lari ke P-). Bahkan di Aakarta, tiga orang sahabat Amol Ap !ang memprotes penangkapan dan pembunuhan Arnold oleh apassus ke DPR+R& terpaksa meninggalkan Aakarta.

Setelah pelarian besar+besaran ke P-) tahun 495: ini, gerakan perla$anan dari OP' betul+ betul surut. -amun, ABR& !ang kian merasa berkuasa atas Papua tidak bisa meninggalkan "ars+"ars kekerasan untuk menunjukkan dominasin!a. Stigma OP' diekploitasi sedemikian rupa untuk melumpuhkan siapa saja !ang dianggap menentang &ndonesia. (indakan kekerasan itu kerap pula dipakai setiap menjelang pemilu demi memenangkan )olkar di Papua. Operasi militer setelah tahun 495: berjalan se"ara lebih masi%, namun aksi kekerasan dalam operasi itu tidak diketahui oleh publik di luar Papua karena media massa dilarang memberitakann!a. emasi%an operasi itu ditopang oleh kebijakan ABR& !ang menjadikan !oni% sebagai kekuatan inti tempur dengan pasukan tambahan dari Aakarta atau 'akassar dan 'aluku !ang di+B O+kan ke kodam. Di tahun 495: ini, kodam. memilik < !oni%, @ di Papua dan @ !oni% di 'aluku sebagai hasil penggabungan kodam. Dare @ !oni% di 'aluku, satun!a

adalah =oni% 2inud 8@@ di Ambon !ang berkuali%ikasi para. =oni% dare 'aluku ditugaskan melakukan operasi se"ara bergantian, sementara !oni% di Papua melakukan operasi sepanjang tahun di ba$ah kendali korem.

Papua sebagai daerah operasi, satuan intelijen kodam dan jajarann!a memegang peranan !ang besar untuk menghan"urkan gerakan !ang disebut separates. Oleh karena itu, peranan intelijen dan operasi kontra intelijen selalu akti% sepajang tahun. Para intelijen dari kodam dan korem direkrut dari anggota satuan tempur !ang memiliki naluri intelijen dan kemudian dilatih @ sampai 4> hari sebelum diterjunkan mengumpulkan in%ormasi. Selain itu, anggota intelijen ini latihan sambil bertugas bersama dengan intelijen tempur !ang datang dari opassus. Operasi+operasi di masa ini adalah Operasi )agak & (495;+495<) !ang dipimpin oleh Pangdam 'a!jen 0. Simanjuntak. Dalam operasi ini, pasukan operasi dibagi ke dalam sektor A di perbatasan, B di tengah dan # kepala burung dengan komando Danrem adalah komandan sektor operasi. orem masing+masing. odim menjadi subsektor dengan Dandim sebagai odim 48>4?Aa!apura, !aitu 'embramo,

Dansubsektor. (itik tekan operasi adalah teritorial dengan didukung oleh operasi intelijen dan tempur serta kamtibmas. Sektor Al meliputi daerah Arso, .ares. Senggi, dibantu oleh 6 SS emtuk dan Demta. Pasukan !ang dikerahkan di daerah ini adalah odim 48>6?.amena dengan odim

=oni% 8@@? BS, satu kompi dari =oni% 8;4, 9 tim intelijen, aparat teritorial setempat serta .anra. Sementara A6 meliputi daerah kekuatan pasukan dari 4 regu =oni% 8;4, 6 peleton ilipur+:?Diponegro, 6 peleton Senzipur

4> serta pasukan teritorial setempat berserta 6 SS( $anra?hansip. A@ adalah daerah

48>8?'erauke dengan sasaran utama adalah desa 'endiptana dan .aropko. Pasukan !ang ditedunkan di daerah ini adalah 4 kompi =oni% 8;4,4 peleton Gipur :?Diponegoro, & peleton Denzipur 4>, dan aparat teritorial !ang dibantu oleh 6 SS( $anra?hansip.

Daerah operasi sektor B adalah meliputi daerah -abire. Sasaran utama adalah Bnarotali dan pimpinan OP', !aitu Daniel dan dibantu

orem 48@?PDB, dengan hot spot operasi di ebo, &laga. Operasi ini bertujuan memburu ogo!a. Pasukan !ang hansip?$anra.

ogo!a, (adius =ogi, dan Simon oleh 6 SS(

dikerahkan ke daerah ini adalah 4 pleton =oni% 8;@,4 peleton Gipur :?Dip dan Apter setempat

Sektor # adalah daerah 7ak+%ak dengan %okus operasi di daerah #@, !aitu daerah kompleks

(embagapura, Agimuga, dan (imika. Pimpinan OP' !ang hendak dikejar di daerah tambang P( 7reeport ini adalah Di"ktus .angmang dengan mengerahkan pasukan dari =oni% 8;6 dengan kekuatan 6 kompi dibantu Apter dan 6 SS( hansip?$anra. Dalam Operasi )agak & ini, odam men"atat 4: orang !ang diduga OP' berhasil dibunuh dan 5 orang ditangkap dengan men!ita 6 pu"uk senjata.

'emasuki tahun 495< operasi ini dilanjutkan Pangdam 'a!jen Setiana dengan sandi Operasi )agak && (495<+4958) dengan tugas pokok penghan"uran )P . (itik tekan operasi adalah operasi teritorial dan intelijen untuk memisahkan )P dari rak!at serta melakukan deteksi lo!alitas rak!at terhadap pemerintah. Operasi intelijen melakukan penggalangan agar lo!alitas rak!at meningkat. Operasi tempur terus dijalankan dengan menggelar patroli untuk mengejar dan menghan"urkan. Operasi dilan"arkan dengan tetap membagi daerah operasi ke dalam @ sektor. Pasukan !ang dilibatkan dalam Operasi )agak && ini adalah seluruh pasukan organik tempur dan teritorial odam D&&&? (rikora. Serta pasukan B O dari Satgas ostrad, & ompi =onzipur?Dip, 4 ompi =on Gipur? =oni%@64? ostrad, < (im &ntelpur

Bra$ija!a, satuan dari (-& A2 dan A, serta Penerbad. Selama operasi ini, ABR& melaporkan 64 orang berhasil dibunuh, ; ditangkap dan men!erah 46 orang dengan men!ita 4@ pu"uk senjata.

etika 'a!jen .ismo!o Arismunandar menjadi Pangdam (rikora digelar operasi dengan sandi Operasi asuari >4 (4958+4955), !aitu Auni 4958 sampai 'ei 4955 dengan tugas utama menghan"urkan )P juga ditekankan di se"ara %isik, terutama di sekitar daerah perbatasan. Selain itu, operasi abupaten Aa!apura, Paniai, 7ak+%ak dan Biak. Perkiraan ABR& $aktu ini

kekuatan OP' han!a 666 orang dengan <: pu"uk senjata "ampuran. Akan tetapi, operasi digelar dalam @ sektor dengan Danrem tetap sebagai komandan. sektor. ,ntuk daerah subsektor Al !ang meliputi perbatasan di Satgas =oni% @64? analis opassus, tim &ntelpur abupaten Aa!apura dikerahkan pasukan dari izipur ostrad, Satgas Patimura &&, 6 peleton =oni% 8;4, tim =oni% 8;6, tim ostrad, Satgas &ntel 2aksusda, satu peleton $anra sebagai (BO.

:?Diponegoro, & kompi Gipur ;?Bra$ija!a dengan dibantu : SS ;?Bra$ija!a, 4 tim &ntelpur

Sementara untuk Subsektor A6, .amena dikerahkan 4 (on =on 8;4, 4 (on Gipur ostrad, 4 (on Plus Satgas <:6?(anjungpura dan dibantu. SS( ostrad dan 6 SS( $anra. $anra. Sementara di se"tor !aitu 'erauke dikerahkan pasukan 4 (on =oni% 8;4, dan 4 (on Gipur ;?Bra$ija!a, Satgas &ntel 2aksusda dan (im &ntelpur

Di daerah operasi subsektor Bl, -abire sasaran adalah Bnarotali dan Sugapa, dengan mener unkan pasukan dari =oni% 8;@, &ntel 2aksusda, Ru 'arinir, 4 peleton opaskhas A,, & (im ampung !ang menjadi sasaran adalah izipur :?Diponegoro, peleton &ntelrem 48@, husus odim -abire dan 6 SS $anra. ampung S$aipak,

ampung (agitakaida, Seruai,

Ampobukar, Supriori dan S$ainober, Biak Barat. Selain itu juga di desa 0itadipa, e"amatan omopa, e"amatan Sing, Desa Sapolinik, e"amatan Sinak dan 2ereh, -abire. Begitu. juga Desa (amakuni, .aropen. Pimpinan OP' !ang dikejar di daerah ini adalah (adius =ogi dan Simon ogo!a.

Sementara itu di sektor #, pasukan dikonsentrasikan untuk patroli tempur dan penjagaan areal P( 7reeport serta e"amatan Agimuga dan kampung Aila. Pasukan !ang dikerahkan $anra. Semua pasukan di+B O+kan kepada odim adalah berasal dari =oni% 8;6 satu kompi, =oni% 8;@ satu. regu, (on &ntelrem 484, Satgas &ntel 2aksusda dibantu satu SS 48><?7ak+%ak. Operasi militer ini kemudian dilanjutkan dengan Operasi asuari >6 (4955+4959). Operasi

ditekankan di sepanjang perbatasan dengan P-) dengan titik tekan operasi teritorial, intelijen dan tempur serta kamtibmas. Operasi teritorial diarahkan untuk membentuk desa binaan agar rak!at berpihak pada ABR&. Pasukan !ang bertugas dan sektor operasi sama dengan Operasi asuari >4. (embagapura ell! $alik mun"ul sebagai pimpinan OP' di daerah Agimuka dan di masa Operasi asuari >6 ini.

'a!jen Abino$o setelah meng+gantikan .ismo!o Arismunandar mengelar Operasi Raja$ali >4 (4959+499>) dan Operasi Raja$ali >6 (499>+4994). Operasi tetap, ditujukan untuk penghan"uran OP' di sepanjang perbatasan dengan P-). Aenis operasi adalah teritoril, intelijen "lan tempur se"ara terpa"lu dan serentak. Operasi teritorial diarahkan untuk pembentukan desa binaan dengan tujuan memisahkan rak!at dari )P . Sementara, operasi intelijen ditujukan untuk mengidenti%ikasi gerakan )P !ang terlibat dalam operasi ini adalah pasukan organik ostrad, Satgas Dampak CC Polsek, dan < SS Barat dan menetralisir penganihn!a. odam D&&& ditambah =oni% <64 Sementara itu, operasi tempur melan"arkan patroli, pengejaran, dan penghan"uran. Pasukan ?(anjungpura, =oni% :@ 4 ? Bra$ija!a, (diganti =oni% @ 4 O?Sili$angi), 4 tim &ntelpur opassus, Satgas ,dara @ 0eli Puma, 4 #assa A2, dan @6 di Aa!apura. $anra. Di mass inilah, (homas .angai mengibarkan Benders 'elanesia

'emasuki tahun 499>, kekuatan OP' diperkirakan han!a 64; orang dengan <9 pu"uk senjata "ampuran. di onsentrasi gerakan berada di sepanjang perbatasan dan sebagian tersebar abupaten Aa!apura, Biak, =apen+.aropen, 7ak+%ak, 'erauke. Pada periode ini, ABR&

telah membagai empat kelompok )P , !aitu politis, orang hutan, rak!at pendukung, dan "landestine !ang berada dalam Pemda & dan &&, perguruan tinggi, dan S2(A. Pasukan pendukung operasi ini adalah pasukan organik odam tambah @6 oramil ra$an, !aitu ostrad, ,dara. opassus di Papua tempat. Satgas =oni% 8@6 asal 'aluku, Satgas i. Denzipur 4>, 4 i. =on 8;4, 8;6, 8;@, Satgas &ntel, dan ditambah pasukan nonorganik, !aitu Satgas =oni% <64, :@4, @4>, tim &ntelpur Den opassus, dan Satgas

Di tahun 499> inilah, operasi intelijen militer !ang berintikan pasukan di"urigai sebagai OP' kerap terjadi di

meningkat. Penangkapan+penangkapan !ang disertai pembunuhan terhadap orang+orang !ang berbagai

Operasi jenis ini kemudian terkuak ketika terjadi serangkaian pembunuhan terhadap penduduk kampung di desa .ea, (embagapura di bulan Oktober sampai Desember 499;. Dalam aksi ini, pasukan dari =oni% 8;6 melakukan penembakan membabi buts terhadap penduduk !ang sedang berada dalam ruma+rumah mereka. (indakan ABR& itu dia$ali oleh adan!a demontrasi beberapa bulan sebelumn!a dengan mengibarkan benders Bintang ejora. Dalam peristi$a ini, 44 orang terbunuh dan bebeberapa orang lainn!a ditangkap dan kemudian disekap, di kontainer milik P( 7reeport. Sebagian dari penduduk di kampung+ kampung itu juga mengalami pen!iksaan. Aksi kekerasan !ang sama jugs terjadi di 'apenduma ketika pasukan oleh kelompok opassus men"oba membebaskan orang+orang !ang disandera =udas ogo!a dan ell! $alik.

Operasi militer dengan tujuan untuk memburu kelompok !ang disebut OP' kembali terjadi di tahun 6>>@ tepatn!a antara bulan April sampai Auni dan kemudian terus bertahan sampai Oktober di .amena. Dalam operasi pengejaran di tahun 6>>@ ini diterjunkan pasukan dari opassus dan ostrad !ang di B O+kan kepada orem 484?Aa!apura.

Operasi militer ini dia$ali oleh terjadin!a pembobolan gudang senjata

odim 48>6 .amena

oleh sekelompok orang bersenjata dini hari tangal : April 6>>@. ,ntuk mengejar kelompok bersejata itulah operasi ke kampung+kampung di seputaran kota .amena dilan"arkan.

Pengejaran bahkan sampai ke daerah .amena ditahan di

$i!a$age. 'ereka !ang ditangkap di sekitar kota

odim dan kemudian mengalami pen!iksaan !ang luar biasa.

Di kampung+kampung !ang dile$ati pasukan (-& ini terjadi rangkaian kekerasan terhadap penduduk. -amun, tindakan kekerasan !ang luar biasa dilakukan pasukan (-& terjadi di $i!a$age. ampung+kampung !ang diperkirakan berpenduduk hampir 8.>>> ji$a ini etika penulis jelas. dihujani tembakan dan rumah+rumahn!a dibakar. Ribuan penduduk1n!a !ang berhasil ditangkap mengalami pen!iksaan dan beberapa orang di antaran!a dibunuh. sisa+sisa pembakaran dan pengrusakan masih terlihat datang ke ampung $i!a$age ini di bulan September 6>>@, kampung ini masih kosong dan

Operasi militer !ang paling mengejutkan setelah DO' di"abut di Papua adalah tindakan opassus di tahun 6>>4, !aitu membunuh (heis 0. Blua! di Aa!apura. Pembunuhan itu dilakukan setelah (heis diundang opassus ke markasn!a di 0amadi, Aa!apura. 'a!atn!a o!a. Sampai hari ini, pembunuhan (heis kemudian dibuang di jurang pingir jalan di daerah ma!or

ini belum terungkap siapa !ang memerintahk"ann!a. =ang jelas, seorang letkol dan seorang apassus di*onis oleh 'akamah 'iliter (inggi &&& Suraba!a sebagai penanggung+ ja$abn!a. 'etode pembunuhan terhadap (heis bukanlah metode baru di Papua. Ratusan orang di Papua dibunuh dengan "ars seperti itu, baik di kampung+kampung maupun di kota di seluruh Papua.

Sebenarn!a ketika memasuki era re%ormasi politik &ndonesia di tahun 4995, OP' tidak berarti lagi se"ara politik karena tidak memiliki kekuatan senjata !ang memadai. Bahkan, para anggotan!a terpe"ah+pe"ah dan ban!ak !ang bertalian dengan aparat (-&. 'aka dari itu ketika menjabat 'enkopolkam, SB= men!atakan OP' bukanlah an"aman !ang serius. -amun, *. aksi kekerasan +a) oleh Asasi (-& di Papua tidak pernah 'an# surut. Te%sisa

Penu&up:

Manusia

A#enda

Rangkaian operasi militer !ang terpapar di atas jika disimak dalam literatur resmi &ndonesia terdapat kesan bah$a operasi itu bedalan mulus tanpa "ela. Seluruh operasi itu digelar semata+mata untuk mematahkan perla$anan )erakan Penga"au 2iar atau )erakan Penga"au eamanan. (etapi, ban!ak saksi di Papua men!atakan dalam seluruh operasi itu ban!ak korban ji$a jatuh dari penduduk biasa di kampung+kampung serta puluhan orang Papua !ang

terpelajar

dipenjarakan.

etika situasi politik berubah, rangkaian Operasi 'iliter di Papua, digugat oleh orang+orang Papua karena mereka men"atatn!a sebagai pelanggaran terhadap hak+hak asasi mereka. (ern!ata dalam operasi militer !ang tiada putus itu !ang dibunuh, disiksa, dan dihilangkan atau diperkosa bukanlah sekadar musuh negara, melainkan ratusan penduduk kampung !ang daerahn!a menjadi sasaran operasi militer tersebut.

Antara tahun 49<@+49<9 korban orang Papua oleh operasi militer diperkirakan oleh Osborne dengan mengutip 0asting berjumlah 6.>>> sampai @.>>> orang. Sementara Bliaser Bona! mantan )ubernur Papua di tahun 4954 pernah men!atakan korban berkisar @>.>>> j i$a. Aan .arinuss! Direktur Bksekuti% 2P@B0 'anok$ari memperkirakan jumlah korban hampir 4>>.>>>ji$asejakPepera sampai sekarang. -amun, jumlah korban !ang moderat ditulis oleh Agus Sumule ketika merumuskan perlun!a Pengadilan 0A' serta Rekonsiliasi dijamin pembentukann!a dalam ,, Otonomi omisi ebenaran. dan husus untuk Papua. Sumule elila (Aa!a$ija!a) 6>4

merin"i jumlah korban tersebut adalah antara tahun 49<9+4998 di Paniai <4: orang dibunuh. 0ilang 4@ orang dan diperkosa 5> orang (495>+499;). (ahun 4989 dibunuh, serta tahun 4988 di Asologaiman, 46< dibunuh, dan .asi 4:5 orang dibunuh. Aumlah korban pembunuhan oleh aparat dalam rangkaian operasi militer itu belum teridenti%ikasi se"ara jelas sampai saat ini. 'eskipun demikian, masalah hak asasi manusia !ang serius telah tejadi di Papua.

'en!ikapi masalah hak asasi manusia !ang serius itu, ketika %ajar tahun 6>>> merekah, Presiden Abdurrahman .ahid !ang kala itu berada di Aa!apura mengubah nama pro*insi &rian Aa!a menjadi Pro*insi Papua. Seiring dengan perubahan nama itu, Presiden juga memperbolehkan pengibaran bendera Bintang kemudian, status Otonomi melalui ejora dan meminta (-& mengunakan jalan damai dan meninggalkan "ars+"ars kekerasan dalam men!ikapi masalah di Papua. Setahun husus juga disetujui oleh Presiden 'ega$ati kepada Papua ,, -o. 64?6>>4.

Aalan dialog ini mulai terbuka karena mun"uln!a gelombang protes !ang tiada henti di Papua sepajang tahun 4995. )elombang itu dimulai oleh para kalangan mahasi$a di Aa!apura dan kemudian menjalar ke hampir semua kota di Papua. (itik "etusn!a terjadi di Biak, bulan Auli 4999. Ribuan orang berdemonstrasi dan mengibarkan bendera Bintang ejora di Pelabuhan

Biak. Demonstrasi kemudian juga men!ebar ke kota+kota Papua lainn!a, seperti 'anok$ari, .amena, 'erauke, (imika, dan Aa!apura. Sa!ang dalam berbagai aksi demonstrasi !ang diikuti pengibaran bendera Bintang mengibarkan bendera Bintang ejora ini, lagi+lagi, aparat keamanan bertindak se"ara kasar. Sepanjang tahun 6>>>, demonstrasi+demonstrasi !ang menuntut keadilan dengan ejora juga mengalami tindakan kekerasan oleh aparat keamanan. Sepanjang tahun 4999+6>>>, puluhan orang te$as tertembak oleh aparat. Sa!angn!a, seluruh jalan dialog itu dan status Otonomi husus belum men!entuh persoalan

mendasar di Papua, !aitu pemulihan harga diri orang Papua. Bagi orang+orang Papua, pengalaman bersama &ndonesia, terutanIt selama rezim militer Soeharto berkuasa dirasakan begitu mele"ehkan harkat dan martabat mereka. Seluruh pele"ehan itu, kemudian dikatakan oleh orang+orang Papua sebagai realitas pelanggaran hak asasi manusia, baik !ang berupa tindak kekerasan, seperti pembunuhan, pen!iksaan, penangkapan dan pemerkosaan. Pele"ehan !ang lain adalah &ndonesia telah membiarkan orang+orang Papua terperangkap dalam kemiskinan !ang kronis tanpa in%rastruktur kesehatan, pendidikan, dan transportasi serta komunikasi !ang memadai. sekitar 5>E orang asli ondisi ini, dalam data !ang dilansir oleh harian Papua berada dalam gelimang ompas kemiskinan./

Belum adan!a jalan keluar bagi masalah kemiskinan dan kelangkaan in%rastruktur, serta belum adan!a upa!a pertanggungja$aban atas terjadin!a pelanggaran berat hak asasi manusia membuat Papua tetap bergejolak meskipun Otonomi hal, Otonomi dalam hubungan Aakarta husus telah diberikan. Pada dengan Aa!apura. husus diran"ang sebagai jalan keluar bagi seluruh persoalan !ang mengganjal

Belum e%ekti%n!a Otsus sebagai jalan keluar tidak terlepas dari realita politik di Papua itu sendiri. Para peran"ang Otonomi Otonomi sepenun!a husus han!a mengandaikan, bah$a dengan adan!a husus, maka semua pihak akan suka rela mendukungn!a. -amun, dalam adalah pihak+pihak dari kalangan militer.

ken!ataan!a belum semua pihak mendukung. Salah satu pihak !ang belum mendukung

'aka dari itu, sampai saat ini, Pengadilan 0A' dan Otonomi

R !ang di$aj ibkan oleh ,,

husus untuk meminta pertanggungja$aban dari mereka !ang terlibat belum

ter$ujud di Papua. Pada hal, dua instansi ini diharapkan menjadi sarana untuk membongkar

masalah

kejahatan

terhadap

kemanusian

di

Papua.

Dengan demikian, membi"arakan masalah Papua saat ini !ang paling pokok adalah menjelaskan peran dan posisi militer dalam keseluruhan kon%lik di Papua tersebut. Sikap pemerintah !ang selalu membantah dan menutup mats atas terjadin!a berbagai bentuk kekerasan !ang dilan"arkan oleh anggota ABR& akan merugikan &ndonesia sendiri. Selain itu, sikap merasa tak pernah bersalah dari pemerintah &ndonesia jugs akan menjauhkan orang Papua dari &ndonesia.

)ambaran !ang terpapar di atas adalah merupakan ken!ataan+ken!ataan !ang pernah dialami oleh orang+orang Papua. Dengan membuka seluruh pengalaman itu, dan memberikan ruang bagi pengalaman orang+orang Papua untuk menjadi bagian darin!a akan lebih memudahkan dalam men"ari jalan keluar bagi persoalan Papua !ang kini kian remit. Singkatn!a, peranan ABR& atau (-& dan Polri di Papua sejak tahun 49<>+an sampai tahun 6>>> hares dibuka. Sementara itu,F seluruh pengalaman pahit orang+orang Papua mesti diakomodasi pula di dalamn!a sebagai bagian !ang utuh.

'aka dari itu, pembentukan pengadilan 0A' dan oleh ,, Otonomi

R di Papua sebagaimana diamatkan

husus menjadi agenda mendesak di Papua. (anpa kedua sarana itu,

membi"arakan masalah Papua seperti jalan di tempat. hka itu !ang terjadi, keke"e$an dan perasaan tidak diangap sebagai bagian dari keindonesiaan akan kian meluas di Papua.J

Da,&a% Aditjondro, )eorge A. 6>>>. #aha!a Bintang ejora. AakartaK

Pus&a)a B2SA'. e+

Amiruddin. 6>>;. /)erakan Papua 'erdekaK Pen"iptaan &dentitas

e+Papua+an *ersus

&ndonesia+an/ dalam Aurnal 0ak Asasi 'anusia Dignitas, Dol.&ll?-o. & (ahun 6>>;. Amiruddin dan Aderito Soares. 6>>@. Perjuangan AmungmeK Antara 7reeport dan 'iliter. AakartaK B2SA'.

Bhakti, &krar -usa. 6>>;. /0ak 'enentukan Diri Sendiri Aenis Baru di PapuaK Pilihan Antara

emerdekaan dan Otonomi./ Dalam De$i 7ortuna An$ar (Bd.), on%lik AakartaK Obor. 0lm.

ekerasan &nternal. 6;;+6;<.

#hau*el, Ri"hard dan &krar -usa Bhakti. 6>>:. (he Papua #on%li"tK AakartaFs Per"eptions and Poli"ies, Bast+.est #enter, .ashington.

#holil. 4984. Sejarah Operasi+Operasi Pembebasan &rian Barat. Puserjarah ABR&L Dephankam. Deplu R&. 4995. Sejarah Deplu embalin!a &rian Aa!a ke Pangkuan Republik &ndonesia. AakartaK R&.

Djoparai, Aohn R.). 499@. Pemberontakan Organisasi Papua 'erdeka. AakartaK )rasindo. Blisabeth, Adriana dan 'uridan S. .idjojo. 6>>:. Pemetaan Peran dan dalam on%lik di Papua. epentingan Aktor 2&P&.

AakartaK

Blisabeth, Adriana, dkk. (6>>;). Agenda dan Potensi Damai di Papua. AakartaK 2&P&. )i!ai, Benn!. 6>>>. 'enuju Papua BaruK Beberapa Pokok Pikiran Sekitar Bmansipasi Orang Papua, Blsham+Die!ai.

ambai, =a%et. 6>>@. )erakan Papua 'erdeka di Ba$ah Ba!ang+Ba!ang 'ega+0az. Aa!apuraK B2S0A'.

odam CD&&?(jendra$asih. 4984. &rian Barat dari 'asa ke 'asa, Sejarah 'iliter odam CD&&& (jendra$asih. Puserjarah ABR&.

2aporan (im Pengkajian .asior),

omnas 0A' tentang Permasalahan 0A' di Papua (.amena dan Oktober 6>>@.

2eith, Denise. 6>>@. (he Politi"s o% Po$erK 7reeport in Seharto F &ndonesia. 0onoluluK ,ni*ersiti o% 0a$aii Press.

'ajalah

Sampari,

edisi

>6?7ebruari

6>><.

'a!jen Samsudin. 499:. Pergolakan di PerbatasanK Operasi Pembebasan Sanders (anpa Pertumpahan Daerah. AakartaK )ramedia.

Osborne, Robin. 6>>4. Papua

ibaran SampariK )erakan Pembebasan OP' dan Perang Rahasia di (ted.). AakartaK Blsam.

Barat,

Pigai, De"ki -atalis B& . 6>>,4. B*olusi -asionalisme dan Sejarah AakartaK Sinar

on%lik Politik di Papua. 0arapan. ejuangan Sudirman.

Pour, Aulius. 499@. Benn! 'ordaniK Pro%il Prajurit -egara$an. AakartaK =a!asan Panglima Ra$e!ai, Sejarah =orris (.0. odam 6>>6, Besar 'engapa Papua &ngin 'erdeka. Priode

Aa!apuraK

PDR

D&&&&(rikora

4956+499>.

Sumule, Agus. 6>>:. 'en"ari Aalan (engahK Otonomi )ramedia. (eba!, -eles ebadabi. 4999. /Orang Papua 'enuju elompok Studi )aise,

husus Pro*insi Papua. AakartaK

epunahan,/ makalah dalam Seminar euskupan Bandung dan 2embaga

!ang diselengarakan oleh Penelitian ,ni*ersitas

atolik Parahi!angan Bandung, tanggal 46+4@ -o*ember 4999.

Dan den Broek O%%, (heo P.A dan A. Budi 0erma$an O%%. 6>>4. 'emoria Passionis di PapuaK ondisi 0ak Asasi 'anusia dan )erakan Aspirasi 'erdeka, )ambaran 4999. AakartaK euskupan Aa!apura, .

Dan den Broek, (heo. 4999. Returnees %rom P-) to &rian ja!sK Dealing in Parti"ular $ith Returnees to .oropko+'indiptana Area. Aa!apuraK S P.

.idjojo, 'uridhan S. 6>>;. /Separatisme + 0ak Asasi 'anusia L SeparatismeK Siklus ekerasan di Papua, &ndonesia/ dalam Aurnal 0akAsasi 'anusia Dignitas, Dol.&&&? -o.4 (ahun 6>>;.

Anda mungkin juga menyukai