Anda di halaman 1dari 51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian a.

Hipertropi prostat (benign prostatic hypertrophy) adalah pembesaran

adenomatous dari klenjar prostat (Barbara C.Long, Pera atan !edikal Bedah, "disi #. $%%&) b. Hipertropi prostat adalah pertumbuhan nodul' nodul (ibroadenomatosa majemuk dalam prostat, pertumbuhan tersebut mulai dari bagian periuretral sebagai proli(erasi yang terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal yang tersisa. ()hyl*ia +,Lorraine !. Pato(isiologi. "dis & ,olume $. $%%&) c. Hipertropi prostat merupakan suatu penyakit yang sering ditemukan pada pria yang berusia lebih tua dari -% tahun. .imana istilah hipertropi prostat kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya hyperplasia kelenjar periuretral. (!ansjoer +, )uprohaita,ika , setia /edokteran, edisi # jilid $, $%%0) d. Hipertropi prostat merupakan suatu kondisi patologis yang paling umum pada pria lanjut usia dan penyebab kedua yang paling sering untuk inter*ensi media pada pria diatas usia &% tahun (brunner dan )uddart, /epera atan !edikal Bedah, edisi 1 ,ol.$. $%%&) ulan , /apita selekta

e. Hypertropi prostat merupakan suatu kelainan yang sering terdapat pada kelenjar prostate, lebih sering terjadi setelah berusia lebih dari -% tahun dan berhubugan dengan pembesaran prostat yang jinak ()ch art3, 4ntisari Prinsip 4lmu bedah edisi &, $%%&) $. +natomi 5isiologi 1. )istem 6injal dan )aluran /emih 7rgan 8organ yang termasuk dalam saluran kemih terdiri dari 9 ginjal, ureter, *esica urinaria, dan uretra, berdasarkan letaknya di bagi dua yaitu saluran kemih bagian atas dan ba ah 9 +dapun bagian ginjal terdiri atas 9 1. 6injal 1) /edudukan 6injal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang dari ca*um abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi *erbal lumbalis #, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. $) Bentuk Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, setiap ginjal panjangnya &'0 : cm dan tebalnya 1 : ' $ 1;$ . 6injal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena hati menduduki ruang banyak disebelah kanan.

1%

#) 5ungsi 6injal 5ungsi ginjal adalah 9 a) !enproduksi erytrhropoetin yang dilepaskan sebagai respon menurunnya tekanan oksigen dalam suplay darah ginjal, yang biasanya disebabkan karena kekurangan sel darah merah. "rythropoetin menstimulasi produk sel darah merah di sumsum tulang. .e(enisi "rythropoetin akan menyebabkan anemia yang sering terjadi pada gagal ginkal. b) ,itamin . diakti*asi di ginjal selain dalam hati. ,itamin . sangat penting untuk mengabsorbsi kalsium dari usus. Paien gagal ginjal akan mengalami gangguan keseimbangan kalsium dalam (os(at. c) !emproduksi renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. <enin dilepaskan sebagai respon penurunan tekanan darah arterial, iskemia ginjal dan penurunan *olume cairan ekstraseluler, peningkatan norepine(rin, meningkatnya konsentrasi natrium. d) Pengeluaran renin dari ginjal akan mengakibatkan pengubahan angiotensinogen (suatu glikoprotein yang di buat oleh hati) menjadi angiotensin 4. +ngiotensin 4 kemudian di ubah menjadi angiotensin 44 oleh suatu en3im kon*ersi yang ditemukan di dalam kapiler paru'paru. +ngiotensin 44 meningkatkan tekanan darah melalui e(ek *asokontriksi arteriole peri(er dan merangsang sekresi aldosteron. Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang

11

reabsorbsi natrium dalam tubulus distal dan duktus pengumpul. )elanjutnya peningkatan reabsorsi natrium mengakibatkan

peningkatan reabsorbsi air dengan demikian *olume plasma akan meningkat. Peningkatan *olume plasma ikut berperan dalam peningkatan tekanan darah. Produksi renin yang berlebihan terjadi paa gangguan per(usi renal. e) Prostaglandin disintesa lebih banyak jaringan tubuh termasuk ginjal. .i ginjal terutama disintesa di medulla. Prostaglandin menyebabkan *asodilatasi pembuluh darah yang dapat darah menpengaruhi peningkatan aliran darah ginjal dan meningkatkan ekskresi natrium. Pengaruh renin dan prostaglandin akan menpertahankan tekanan darah tetap normal ; seimbang. () /egagalan ginjal yang berakibat kehilangan (ungsi jaringannya akan mengkonstribusi terjadi hipertensi. =) >es (ungsi ginjal terdiri dari 9 a) >es pembentukan protein (albumin) Bila ada kerusakan pada glomerulus atau tubulus, maka protein dapat bocor masuk kedalam urin b) !engukur konsentrasi ureum darah Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal ($% 8 =%) mg ?

1$

c) >es konsentrasi .ilarang makan dan minum selama 1$ jam untuk melihat samapi berapa tinggi, berat jenisnya naik. -) )truktur ginjal )etiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsul renalis yang terdiri dari jaringan (ibrus ber arna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks (substansi medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal pyramid, puncuk kerucut tadi mengahdapi kaliks yang terdiri dari lubang 8 lubang kecil disebut papila renalis, tiap 8 tiap pyramid dilapisi satu dengan yang lain oleh kolumna renalis jumlah renalis 1- 8 12 buah. 6aris 8 garis yang terlihat pada pyrmid disebut tubulus ne(ron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari 9 6lomerulus, tubulus proksimal, Lengkung henle, >ubulus distal, dan tubulus urinarius. Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.%%%.%%% ne(ron, selam $= jam dapat mnenyaring darah 10% liter, arteri renalis memba a darah murni dari aorta ke ginjal, lubang 8 lubang yang terdapat pada pyramid renal masing 8 masing membentuk kalpiler satu malphigi yang disebut glomerulus, pembuluh a((erent yang bercabang dengan bentuk kapiler dimana *ena renalis yang memba a darah ke ginjal ke *ena ka*a in(erior.

1#

&) Peredaran darah ginjal 6injal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan areteri renalis, arteri ini ini berpasangan kiri dan kanan, areteri renalis bercabang menjadi arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang membentuk gumpalan 8 gumpalan ini dikelilingi oleh alat yang disebut simpai bo men, di sini terjadi penyadangan pertama di kapiler darah yang meninggalkan kapsula bo men kemudian menjadi *ena renalis masuk ke *ana ka*a in(eriior. 6injal dilalui oleh sekitar 1.$%% ml darah per menit, suatu *olume yang sama dengan $% 8 -% ? curah jantung (-.%%% ml ; menit) sedang berat kedua ginjal @ 1 ? dari berat seluruh tubuh pada orang de asa berat ginjal kira 8 kira 1=% gram. 0) Persyara(an ginjal 6injal mendapat persyara(an renalis (*asomotor) syara( ini ber(ungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, syara( ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. +nak ginjal (kelenjar suprarenal), diatasnya sebuah kelenjar buntu yang menghasilkan $ macam hormon yaitu adrenalin dan hormon kortison, adrenalin dihasilkan oleh medulla. 1) Proses pembentukan urin (air kemih) 6lomerulus ber(ungsi sebagai ultra (iltrasi, pada simpai bo men be(ungsi untuk menampung hasil (iltrasi (iltrasi dari glomerulus. Pada

1=

tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari 3at 83at yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter. Arin berasal dari darah yang di ba a arteri renalis, masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel dari bagian plasma darah. +da # tahappembentukan urin 9 1) Proses (iltrasi >erjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena adanya tekanan 8 tekanan yang berperan dalam proses laju (iltrasi glomeruli yang cepat ini seluruhya bersi(at pasi(, dan tidak dibutuhkan energi metabolik untuk proses (iltrasi tersebut. >ekanan (iltrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus dan kapsula bo man. >ekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah (iltrasi dan kekuatan ini di ba a oleh tekanan hidrostatik (iltrat dalam kapsula bo man serta tekanan osmotik koloid darah. !aka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang sering adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang sering ditampung oleh simpai bo man yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sul(at, bikarbonat dan lain 8 lain, diteruskan ke tubulus ginjal.

1-

$) Proses reabsorbsi Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, (os(at dan beberapa ion bikarbonat, prosesnya terjadi secara pasi( yang dikenal dengan obligator

reabssorbsi terjadi pada tubulus atas, sedangkan pada tubulus ginjal bagian ba ah terjadi kembali penyerarpan sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian ba ah, penyerapannya terjadi secara akti( dikenal dengan reabsorbsi *akultati( dan sisanya dialirkan pada papila reanis. #) Proses sekresi )isanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke luar. $. Areter >erjadi dari saluran pipa masing 8 masing bersambung dari ginjal di kandung kemih (*esika urinaria) panjangnya $- 8 #% cm, dengan lebar B %,- cm. Areter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pel*is. Lapisan dinding rongga pel*is 9 a) .inding di luar jaringan ikat (jaringan (ibrosa) b) Lapisan tengah lapisan otot polos c) Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

1&

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan 8 gerakan peistaltik tiap - menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk kedalam kandung kemih (*esica urinaria). 6erakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang disekresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk kedalam kandung kemih. Areter berjalan hampir *ertikal ke ba ah sepanjang (asia muskulis pel*is renalis, pembuluh darah, syara( dan pembuluh darah, syara( dan pembuluh lim(e berasal dari pembuluh sekitrnya mempunyai syara( sensorik. +dapun (ungsi ureter adalah menyalurkan urin dari ginjal ke kandung kencing. )edangkan bagian ba ahnya adalah sebagai berikut 9 1. ,esica urinaria ( /andung kemih) /andung kemih dapat mengembang dan menyempit seperti balon karet, terletak dibelakang simpisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang di kelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum *esica umbilikasi milieus bagian *esica urinaria terdiri dari 9 a. 5undus bagian yang menghadap kearah belakang dan ba ah, bagian ini terpisah dari rectum oleh spatium recto *esicale yang berisi jaringan doktus de(erent, *esiseminalis dan prostat.

10

b. /orpus yaitu bagian antara *erteC dan (undus c. /orteks bagian yang runcing ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum *esika umbilikalis. .inding kandung kemih terdiri dari # lapisan yaitu 9 lapisan sebeluh luar (peritonium), tunika muskularis (lapisan otot), tunika submukosa, dan mukosa (lapisan bagian dalam). .istensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stress reseptor yang terdapat di dinding kandung kemih dengan jumlah B $-% Cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). +kibatnya akan terjadi re(leks kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinkter internus segera didikuti oleh relaksasi spinter eksternus, akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. <angsangan yang menyebabkan rangsangan kandung kemih dan relaksasi spinter eksternus secara *olunter bertujuan untuk mencegah atau mengehentikan miksi. /ontrol *olunter ini hanya mungkin bila syara( 8 syara( yang menangani kandung kemih uretra. !edulla spinalis dan otak masih utuh, bila ada kerusakan pada syara( 8 syara( tersebut maka akan terjadi inkontinensia urine (kencing keluar terus menerus tanpa disadari) da retensi urin (kencing tertahan) persyara(an dan peredaran darah *esica urianria. Persyara(an diatur torakal, lumbal dan cranial dari sistem persyara(an otonom. >orakal, lumbal

11

ber(ungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraki spinter intern. Peritonium melapisi kandung kemih sampai kira 8 kira perbatasan ureter masuk kandung kemih. Peritonium dapat di gerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih berisi penuh. Pembuluh darah arteri *esicalis superior berpangkal dari umbilikasi bagian distal, *ena membentuk anyaman di ba ah kandung kemih. Pembuluh lim(e berjalan menuju duktus lim(atikus sepenjang arteri umbilikalis. +dapun (ungsi kanung kemih adalah bekerja sebagai penampung urin. $. Aretra Aretra merupakan sebuah saluran sempit yang berjalan dari leher kandung kemih kelubang luar, dilapisi membran mukosa yang bersambung dengan membran yang dilapisi kandung kemih meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar yang menbentuk spingter uretra. Panjang uretra untuk laki 8 laki B 10 8 $$,- cm. Aretra pada laki 8laki terdiri dari 9 a. Aretra prostatik b. Aretra membranosa c. Aretra ka*enosa

12

$. +natomi 5isiologi /elenjar Prostat /elenjar prostat termasuk dalam isi pel*is laki 8 laki dengan *esica urinaria dan *as de(erens. )ekresi prostat , secret didapatkan dengan pemijatan secara lembut, cairan protat normal normal mengandung # 8 sel darah putih perlapangan pandangan besar. /elenjar prostat kira 8 kira sebesar buah alnut atau buah kenari besar

letaknya di ba ah *esica urianria, mengelilingi uretra dan terdiri atas kelenjar majemuk, saluran 8 saluran dan otot polos. Prostat mengeluarkan secret cairan yang bercampur secrte dari testis. 5ungsi cairan 9 a. Pelumas b. Produksi ejakulat c. 5inansial untuk ejakulasi Aretra laki 8 laki terdiri dari 9 Lapisan mukosa (lapisan paling dalam), lapisan sub mukosa. #. "tiologi Benign prostat hyprplasia adalah pembesaran jaringan kelenjar prostat yang bersi(at jinak, alaupun tidak diketahui secara pasti penyebabnya

sebab tidak bersi(at uni*ersal terjadi pada usi alanjut. Damun demikian diperkirakan bah a peningkatan jumlah sel prostat sebgai hasil dari adanya perubahan endokrin yang berhubungan dengan proses penuaan, terjadi akumulasi dihydroCytestosteron (hormon endrogen utama dalam

$%

kelenjar prostat),stimulasi estrogen,dan akti*itas hormon pertumbuhan lokal lainnya dianggap berperan dalam terjadinya benign prostatik hyperplasia "disi $.$%%&) =. 4nsiden Benign Prostatic Hyperplasia sering ditemukan pada usia lanjaut. 7leh karena itu, tidak ada pencegahan utamanya. 4nsiden meningkat pada pria kulit hitam dan kurang pada +sia !asalah ini terjadi pada -% ? pria di atas -% tahun, dan 0- ? pria di atas 0% tahun. Eang utama adalah deteksi dini merupakan pencegahan sekunder yang baik. .eteksi dini diperlukan guna menangani secara cepat sehingga mencegah terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan obstruksi saluran perkemihan bagian ba ah, sebaikanya pemeriksaan prostat dilakukan pada usia =% tahun. ( htt / www.Visual dx health com/adult/hypertropiprostat.htm, health/hypertropi prostat ) -. Pato(isiologi /andung kemih yang ber(ungsi sebagai aduk air seni dan juga dan http://www.mayoclinic.com/ (Parakrama chandrasanom. <ingkasan Patologi +natomi,

sebagai pompa alam untuk memompakan air senikeluar tubuh harus berkontraksi lebih kuat untuk mengimbangi sesuatu tahanan out(lo pada leher kandung kemih.)eiring dengan ini maka otot detrusor kandung kemih menga'lami hipertro(i, akibatnya terbentuk trabekula, cellula dan

$1

di*ertikula. )edangkan tekanan didalam kandung kemih me'ninggi, bisa dari $% ' =% cm air menjadi -% ' 1%% cm air atau lebih sampai melampaui tahanan out(lo . /eadaan ini kita sebut masa kompensasi.Pada masa ini otot detrusor lebih sensiti( sehingga dengan penambahan sejumlah kecil saja dari air seni penderita lang'sung berhajat untuk membuang air kecil yang mendesak,tanpa bisa ditunda seketika pun. Falaupun pancaran dan aliran air seni masih biasa. Hal ini terjadi berulang'ulang,siang dan malam bahkan pada malam hari lebih sering. Bila proses berlangsung terus dan tahanan out(lo tekanan didalam lebih meningkat,maka daya kontraksi dan kemihharus lebih tinggi lagi untuk

kandung

mengimbangi daya tahanan dengan demikian gangguan buang air kecilpun bertambah Pancaran air seni lemah , aliran air seni kecil dan penderita harus menunggu sebentar untuk memulai buang air kecil.Pada suatu saat daya kontraksi otot detrusor melemah, masakontraksi jadi lebih pendek, otot' otot jadi menipis, masadekompensasi telah terjadi. )aat ini daya pompa kandung kemih untuk mengalirkan air seni keluar tubuh lebih kecil dari pada daya tahanan out(lo , sehingga pengosongan kandung kemih tidak sempurna, sisa air seni masih ada tertinggal,yang kita sebut air seni sisa (residual urine). +danya air seni sisa terjadi statis, dan ini mudah menghimbau peradangan dan mengakibatkan edema submucosa kandung kemih, akibat in(iltrasi dari plasma cel, lymphocytes dan polymorpho

$$

nuclear cells. Pembentukan batu mudah terjadi. Pada saat ini gangguan buang air kecil bisa lebih hebat lagi, rasa nyeri, pedih, berdarah, dan panas seperti terbakar se aktu buang air kecil. Pada masa dekompensasi ini air seni sisa makin lama makin bertambah banyak. .engan demikian daya tampung dari kandung kemih jadi lebih kecil. Hajat buang air kecil jadi lebih sering, sedang daya kontraksi otot detrusor sudah melemah. Penderita harus mengedan untuk buang air kecil, tetapi pancaran air seni tetap lemah,aliran air seni kecil sekali, menetes dan akhirnya bisa ter' tahan pengeluaran air seni dari subtotal menjadi total. +da dua macam masa dekompensasi yaitu masa dekompensasi akut dan masa

dekompensasi kronis. Pada masa dekompensasi kronis kandung kemih bisa terisi 1%%% ' #%%% cc air seni,dengan demikian kandung kemih membesar dan meregang dengan hebatnya sehingga daya kontraksi menghilang dan mengakibatkan o*er(lo www.Visual dx health incontinence . ( htt / dan

com/adult/hypertropiprostat.htm,

http://www.mayoclinic.com/ health/hypertropi prostat )

$#

6ambar penyulit'penyulit prostate

$=

&. !ani(estasi klinik Benign Prostate Hyperplasia biasanya terjadi secara perlahan'lahan sehingga dalam perkembangannya kadang'kadang tidak dirasakan sebagai gangguan. Perlu diketahui pada usia lanjut, akan terjadi peningkatan (rekuensi berkemih. Bila seorang mengeluh bah a jumlah dan kekuatan aliran urin tidajk terjadi secara normal, maka patut di curigai terjadinya Benign Prostatic Hyperplasia dan perlu di lakukan pengkajian lebih lanjut. a. Pada 6rade 4 !ula 8 mula klien sejak berbulan'bulan mengeluh kalau kencing tidak lampias, pancaran lemah, sering kencing malam (Dokturia) b. Pada 6rade 44 Bila mukosa terasa panas, sakit, disuria, nokturia, bertambah hebat karena adanya sisa kencing dan mudah terjadi in(eksi, kadang 8 kadang terdapat panas tinggi, menggigil dan nyeri daerahj pinggang. c. Pada 6rade 444 6ejala 8 gejala semakin berat d. Pada 6rade 4, Buli 8 buli penuh, penderita merasa kesakitan, air kencing keluar menetes secara periodik.

$-

+kibat pembesaran prostat, akan sangat berbahaya terjadinya obstruksi perkemihan yang komplit dan terjadi retasi. <etasi dapat dipicu oleh 9 a. 4n(eksi b. Peminum alkohol c. Hambatan pengosongan d. >irah baring Beberapa obat dapat menyebabkan retensi, seperti obat bersi(at dekongestan, anticholinergic, dan anti depresant. 7bstruksi dapat menyebabkan nyeri yang sangat sehingga perlu segera dilakukan pemasangan kateter. Beberapa Apaya untuk mengkaji Benign Prostatic Hyperplasia a. Lakukan pemeriksaan (isik secara umum, termasuk digital rectal eCamination (.<") b. Pemeriksaan laboratorium 9 darah, urin, dan (ungsi ginjal c. G 8 <ay termasuk intra*enouse pyelogram dan cystosgraphy d. Prosedur tindakan lain 9 misalnya kateterisasi dan cystoscopy 0. /omplikasi 9 /lien Benign Prostate Hyperplasia akan menimbulkan resiko in(eksi saluran kemih akibat kandung kemih tidak mengalami pengosongan sempurna yang disebabkan oleh adanya uretra. Arine residu akan

$&

merupakan lingkungan yang baik sebagai tempat berkembang biaknya bakteri. Batu dapat berbentuk sebagai akibat terjadinya alkalini3aion dari urin residu. <obekan pembuluh darah akibat peregangan yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya hematuria. Peningkatan tekanan pada kandung kemih akan menyebbkan dinding kandung kemih mengalami peregangan dan menyebabkan terbentuknya di*ertikula. /omplikasi yang sangat serius akibat retensi urin adalah dis(ungsi kandung kemih, hydroureter, kerusakan jaringan parenkhim ginjal akibat hydrinephrosis, dan terjadi pyelone(ritis. .an komplikasi di atas dapat menyebabkan gagal ginjal (renal (ailure) 1. >es diagnostik Arinalis 9 Farna mungkin kuning, coklat gelap, berdarah, secara umum menunjukkan ).!,).P,kristal (sistin, asam urat, kalsium oksalat), serpihan mineral, bakteri PA) H PH mungkin asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat) atau alkalin (meningkatkan magnesium, (os(at amonium, atau batu kalsium (os(at) Arine ($= jam) 9 kreatinin, asam urat, kalsium, (os(at, oksalat, atau sistin mungkin meningkat. /ultur urin 9 mungkin menunjukkan 4)/ (stapilococcus aureus, proteus, klebsiela, pseudomonas).

$0

)ur*ei biokimia 9 peningkatan kadar magnesium, kalsium, asam urat, (os(at, protein, elektrolit. BAD ; kreatinin serum dan urine 9 abnormal (tinggi pada serum ; rendah pada urin) sekunder terhadap tingginya batu obstrukti( pada ginjal menyebabkan iskemia ;nekrosis. /adar klorida dan bikarbonat serum 9 peninggian kadar klorida dan penurunan kadar bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis tubulus ginjal. Hitung darah lengkap 9 ).P mungkin meningkat menunjukkan in(eksi ; septikimia. ).! 9 biasanya normal Hb ; Ht 9 abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia terjadi (mendorong presipitasi pemadatan) atau anemia (perdarahan, dis(ungsi ; gagal ginjal). Hormon paratiroid 9 mungkin meningkat bila ada gagal ginjal. (P>H merangsang reabsorbsi kalsium dari tulang meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urin) 5oto rontgen /AB 9 menunjukkan adanya kalkuli dan ; atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang ureter. 4,P 9 memberikan ino(ormasi yang cepat urolitiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul menunjukkan abnormalis pada pada struktur anatomic (distensi uretra) dan garis bentuk kalkuli.

$1

)istouretrokopi 9 ,isualisasi langsung kandung kemih dan uretra dapat menunjukkan batu dan ; atau e(ek obstruksi. )kan C> 9 mengidenti(ikasi ; menggambarkan kalkuli dan massa lain, ginjal, ureter, dan distensi kandung kemih. Altrasound ginjal 9 untuk menentukan perubahan obstruksi, lokasi batu 2. Penatalaksanaan medik >ujuan penanganan medik yaitu memperbaiki aliran urin dari kandung kemih, mengurangi ; menghilangkan gejala 8 gejala dan mencegah atau menangani komplikasi akibat Benign prostatic Hyperplasia +pabila ditemukan klien berindikasi peningkatan obstruksi urtera, dilakukan tindakan penanganan sesuiai indikasi. Berbagai tindakan sebagai pilihan penanganan Benign Prostatic Hyperplasia dapat

dikategorikan dalam tindakan pengonbatan non surgical in*asis( (in*asi*e tanpa tindakan pembedahan) dan surgical in*asie (tindakan in*asi*e) a) >erapi pengobatan 9 Pemberian hormon dapat mengurangi ; menghambat pertumbuhan jaring mealui penghambatan hormon androgen pengobatan dilakukan secara kontinue. "(ek samping dari pengobatan ini adalah dis(ungsi ereksi, diaman ditemukan 1% ? dari klien mengalami penurunan libido (Le is, Heitkemper I .irksen 9 $%%% ) Pengobatan herbal dapat dilakukan untuk klien Benign Prostatic Hyperplasia.

$2

b) Don surgical inasi*e Pemasangna ind elling kateter temporer digunakan untuk mengurangi gejala. Pemasangan dalam aktu yang lama agar dihinndari guna

mencegah terjadinya resiko in(eksi, pemasangan balon dilatasi dalam uretra untuk meregangkan sehingga aliran urin menjadi bebas dan lancar. >indakan pemasangan balon ini merupakan tindakan yang tidak permanen (bersi(at sementara) c) )urgical terapi >indakan pembedahan dilakukan guna mengatasi adanya obstruksi urin akibat Benign prostatic hyperplasia. Bagian dari kelenjar prostat yang menyebabkan obstruksi dilakukan pengangkatan yangdisebut Prostatectomy. 4ndikasi Prostatectomy adalah sebagai berikut 9 1) Bagian atas saluran kemih mengaami dilatasi (hydrouretra, Hydrneprosis) dan adanya gangguan (ungsi ginjal $) Dyeri yang hebat #) >otal urinarti obstruction =) Pengobatan yang diberikan kurang berespon -) +danya batu kandung kemih, sebagai bukti adanya obstruksi yang lama sehubunan dengan benign prostatic hyperplasia &) 7bstruksi yang lama dengan adanya hydroureter dan

hydroneprhosis yang menggangu (ungsi ginjal

#%

0) Hematuria yang lama dan hebat 1) !enurunnya kualitas hidup sebagai akibat benign protatic hyperplasia. 2) <etensi urinari yang kronik 1%) +danya in(eksi saluran kemih yang berulang 8 ulang Penanganan Pra Bedah >ujuan persiapan klien pra bedah adalah mempertahakan output urin dan mencegah komplikasi /lien yang mengalami retasi akut memerlukan tindakan pembedahan. Biasanya pada kondisi ini perlu dipertimbangkan pemasangan kateter Prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat jaringan prostat yang membesar, yaitu 9 1) >ransurtehral <esection 7( the Prostat (>A<P) $) )uprapubic prostatectomy #) <etropubic prostatectomy =) Perineal prostatectomy Prosedur diaas ditemukan oleh ukuran dari prostat dan kondisi umum kesehatan klien. a. >ransurtehral incision 7( the Prostat (>A4P) .ilakukan pada klien dengan resiko tinggi, juga pada obstruksi ringan, atau pada klien usia yang masih mudah. 4sisi dilakukan kedalam jaringan prostate guna mengurangi obstruksi pada bagian

#1

leher kandung kemih, insisi pada di buat secara unilateral dan bilateral. .ilakukan monitor output urin dan kemunkinan hematuria yang dilakukan $= jam pertama melalui ind elling kateter. b. )uprapubic prostatectomy Peningkatan masssa jaringan dilakukan secara luas (diatas &% g) yang bisa dilakukan pada kanker prostat. 4nsisi dilakukan dibagian ba ah garis tenah abdomen melalui kandung kemih sampai pada bagian depan prostat. >indakan ini dengan mengangkat seluruh kelenjar dan selanjutnya uretra dijahitkan pada kandung kemih. )etelah pembedahan, dipasang kateter pada bagian suprapubis yang dipasang melalui insisi abdominal yang bertujuan untuk mencegah terjadinya tekanan pada jahitan yang memungkinkan untuk penyembuhan kandung kemih. 4nd elling kateter dipasang kedalam kandung kemih melalui uretra guna mencegah terjadinya striktur. .ilakuakn irigasi kandung kemih pada $= jam pertama. c. <etropubic prostatectomy .igunakan untuk mengankat secara radikal yang dilakukan pada kanker prostate insisi pada bagian ba ah garis abdomen sampai pada kelenjar prostat. )etelah pembedahan, dipasangn ind elling kateter yang dipasang melalui uretra kedalam kandung kemih. .ipasang drain pada daerah insisi abdomen guna mengeluarkan

#$

cairan melalui area tersebut. Pada tindakan ini tidak cilakukan insisi kandung kemih, agak sulit dilakukan reseksi suprapubik dan retropubis. d. Perineal prostatectomy >indakan ini jarang dilakukan, tetapi dilakukan pada kanker prostat, insisi di buat melalui antara skrotum dan anus. 7leh karena itu, kemungkinan dapat meluas kearah rectum maka klien sebelumnya dilakukan huknah, diberi antibiotik dan diet rendah serat. )etelah pembedahan dipasang ind ellng kateter melalui uretra. .ipasang drain pada daerah insisi. .ilakukan pergantian balutan setiap kali de(ekasi guna mencegah terjadinya in(eksi pada daerah insisi. /erugian 9 alaupun semua tindakan beresiko dis(ungsi ereksi,

tetapi tindakan perineal resection merupakan insiden tertinggi, inkotinen urin, resiko in(eksi karena berdejatan dengan anus.

##

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pera atan adalah pelayanan pro(esional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat kepera atan, berbentuk pelayanan bio'psiko'sosial'spiritual yang menyeluruh ditujukan kepada indi*idu, kelopmpok dan masyarakat baik sehat maupunb sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat. 1. Pengkajian +dalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah kebituhan pera at bagi klien. a. >ujuan Pengkajian Antuk memberikan suatu gambaran yang terus menerus mengenai kesehatan klien yang memungkinkan tim pera atan merencanakan asuhan kepera atan pada klien secara perorangan b. Langkah Pengkajan 1) Pengumpulan data +kan menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan ; kepera atan yang meliputi kebutuhan (isik, spiritual, lingkungan klien a) )umber .ata (1) /lien ($) /eluarga ; orang terdekat ; teman (#) )tatus ; catatan klien ( laboraorium, ri ayat medik, catatan perkembangan, dokumentasi kepera atan )

#=

(=) >enaga pro(esional lainnya b) !etode Pengumpulan .ata 1. 7bser*asi $. Fa ancara #. Catatan =. Literatur 9 4nspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi 9 Percakapan untuk mengumpulkan data 9 Catatan klinik, dokumentasi, status 9 Buku 8 buku, makalah

c) Lingkup ( .ata yang dikumpulkan ) (1) Biodata yang berisi identitas klien 9 Dama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, diagnosa medik, serta identitas penanggung ja ab dari klien ($) +lasan masuk 9 )aat pertama kali klien masuk rumah sakit dengan keluhan sakit pada daerah abdomen akibat retensi urine (#) <i ayat kesehatan sekarang 9 + al terjadinya keluhan, usaha untuk mengurangi keluhan, hasilnya sampai kondisi klien saat dikaji (=) <i ayat kesehatan lalu 9 !enggambarkan keadaan kesehatan sebelum klien di ra at di rumah sakit (-) <i ayat kesehatan keluarga yang berisi genogram tiga generasi yang menggambarkan adanya anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama

#-

(&) <i ayat psikososial yang berisi tentang 9 ' Pola konsep diri yang menggambarkan pandangan klien tentang penyakit yang diderita ' Pola koping menggambarkan klien merasa dirinya sakit sehingga memerlukan pera atan ' Pola kogniti( menggambarkan pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita ' Pola interaksi menggambarkan hubungan klien dengan keluarga serta pera at (0) Pemeriksaan 5isik 9 ' )istem perna(asan Bunyi na(as *esikuler, tidak terdapat bunyi tambahan, bentuk dada simetris ' )istem kardio*askuler Bunyi jantung normal, tidak terdapat bunyi tambahan, arteri karotis kuat ' )istem pencernaan 6aster tidak terasa nyeri, anoreksia, mual, nyeri pada abdomen, tidak ada pembesaran ginjal dan hati

#&

'

)istem indra >idak terdapat udema pada kelopak mata, baik, (ungsi (ungsi

penglihatan

baik,

(ungsi

penciuman

pendengaran baik ' )istem sara( /esadaran klien composmentis ( 6C) 9 1- ), kekuatan otot normal, keseimbangan dan koordinasi baik terhadap perintah dan tindakan ' )istem muskuloskeletal <7! sesuai dengan gerakan, tidak ada perubahan pada *ertebrae, tidak terdapat scoliosis, lordosis, ki(osis ' )istem integumen >urgor kulit jelek akibat kekurangan *olume cairan, membran mukosa kering ' )istem endokrin /elenjar tiroid tidak mengalami pembesaran ' )istem perkemihan >erdapat disuria, ada rasa panas, hematuria, piuria, miksi keluar sedikit 8 sedikit tapi sering, inkontinensia urin, oliguria

#0

'

)istem reproduksi /elenjar prostat mengalami pembesaran akibat peningkatan secara abnormal jumlah sel normal

'

)istem imun )istem imun tidak mengalami perubahan

(1) +kti*itas sehari 8 hari terdiri atas 9 ' Dutrisi ( makanan dan minuman ) +noreksia, mual, muntah ' "liminasi ( B+B ; B+/ ) B+B lancar, B+/ 9 aliran urine tidak lancar, disuria, aliran urin tidak lamoias, pancaran lemah ' 4stirahat tidur /lien sering terjaga pada malam hari akibat klien sering miksi sedikit 8 sedikit tapi sering ' Personal hygene /lien tidak mampu mera at diri ' !obilitas (isik /etidakmampuan klien untuk bergerak atau keterbatasan klien melakukan akti*itas ' <ekreasi >idak ada kegiatan rekreasi klien akibat keterbatasan mobiitas (isik

#1

'

Penggunaan rokok ; alkohol ; obat'obatan /lien mengkonsumsi obat

(2) >es .iagnostik terdiri dari hasil laboratorium d) Jenis data terbagi dua yaitudata subjekti( dan data objekti( (1) .ata subjekti( !enunjukkan perserpsi dan sensai klien tentang masalah kesehatan, klien mengungkapkan persepsi dan perasaan subjekti( Contoh data subjekti( 9 (a) /lien mengeluh kalau kencing tidak lampias, pancaran lemah (b) /lien mengatakan sering kencing pada malam hari (c) /lien mengatakan bila miksi terasa panas (d) /lien mengatakan sakit habis miksi (e) /lien mengatakan nyeri pada pinggang ($) .ata objekti( Berdasarkan pada (enomena yang dapat diamati

dipertunjukkan secara aktual data objekti( dapat diamati, diukur dan merupakan in(ormasi yang dikumpulkan pera at melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi

#2

Contoh data objekti( 9 (a) Dampak nyeri tekan pada prostat (b) /lien demam (c) Panas tinggi =% 8 =1 % C (d) Penurunan berat badan (e) +noreksia (() !ual (g) !untah

=%

$. .ampak penyimpangan terhadap /.!

"tiologi 9 .egenerasi (bertambahnya usia) Perubahan keseim,bangan testosterone dan estrogen >erjadinya akumulasi dih*droC*testosteron Hyperplasia kelenjar prostate

Hypertropi prostate 7bstruksi uretra dan dorongan ke *esika urinaria .ekompensasi otot'otot destrusor +liran urin menurun RESIKO INFEKSI /etidakmampuan berkemih untuk mengeluarkan urin RETENSI URIN >ekanan *esika urnaria yang lama (distensi kandung kemih) Peregangan *esika urinaria !erangsang ujung'ujung sara( dari *esika urinaria 4mpuls nyeri ke hypothalamus Dyeri dipersepsikan NYERI RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN Arinary re(luks Hidroureter Luka bekas operasi /emungkinan in*asi mikroorganisme kedalam tubuh

Pembesaran pada kelnjar prostate Pembedahan >erputusnya kontinutas jaringan Pelepasan 3at protolitik

GANGGUAN KONSEP DIRI Proses penyakit Perubahan status kesehatan /oping indi*idu tidak e(ekti( )tressor

.itransmisikan ke sara( peri(er CorteC cerebri )akit bila bergerak NYERI Hidroneprosis !erangsang <+) .is(ungsi ginjal )ering terjaga 6agal ginjal /etidakseimbangan elektrolit GANGGUAN POLA ISTIRAHAT TIDUR GANGGUAN AKTIVITAS MOTORIK /eterbatasan mobilitas (isik >akut bila bergerak

/ecemasan ANSIETAS /urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan /urang in(ormasi KURANG PENGETAHUAN

=1

$. .iagnosa kepera atan yang la3im terjadi 9 .iagnosa kepera atan merupakan suatu pernyataan yang jelas, diagnosa kepera atan di rumuskan berdasarkan prioritas masalah, diagnosa yang la3im terjasi pada klien dengan gangguan sistem perkemihan 9 Hypertropi prostat sebagai berikut 9 a. Pre 7perasi 1) <etensi urin berhubungan dengan pembesaran prostat ; obstruksi uretrha $) Dyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, distensi kandung kemih atau obstruksi uretrha dan dorongan *esica urinaria #) 6angguan konsep diri berhubungan dengan penyakitnya =) /urang pengetahuan tentang prognosis atau kebutuhan pengobatan berhuibungan dengan kurangnya in(ormasi -) <esiko terhadap kekurangan *olume cairan berhubungan dengan pasca obstruksi diuresis dari drainase cepat kandung kemih yang terlalu distensi secara kronis, ketidakseimbangan elektrolit b. Post 7perasi 1) Dyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan $) <esiko in(eksi berhubungan dengan in*asi mikroorganisme patogen #) 6angguan pola istirahat tidur berhubungan dengan peningkatan ras =) 4ntoleransi akti*itas berhubungan dengan kelemahan (isik -) /ecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan .

=$

#. <encana +suhan /epera atan a. Pre operasi .iagnosa 4 <etensi urin berhubungan dengan pembesaran prostat ; obstruksi uretrha 1) >ujuan /lien akan bebas dari gejala'gejala benign prostatic hyperplasia di tandai dengan kriteria 9 tidak ditemukannya adanya (reKuency, urgency, hesistatic, aliran yang melemah, nocturia $) 4nter*ensi >abel 1 <encana >indakan /epera atan Hypertropi Prostat .iagnosa 4 Intervensi Rasional 1. .orong pasien untuk berkemih tiap 1. !eminimalkan retensi urine distensi $= jam dan bila tiba'tiba dirasakan $. + asi dan catat setiap penurunan berkemih, keluaran perhatikan urin dan berlebihan pada kandung kemih dalam saluran perkemihan atas yang mempengaruhi (ungsi ginjal, adanya de(isit aliran darah ginjal mengganggu kemampuan #. Perkusi ; palpasi area supra pubik #..istensi untuk mem(ilter kemih aliran dan dapat cairan mengkonsumsi subtansi kandung dirasakan di area supra pubik =. .orong masukan cairan sampai #%%% =. Peningkatan ml per hari dalam toleransi campur bila diindikasikan mempertahankan per(usi ginjal dan kandung kemih pertumbuhan bakteri aktu dan jumlah $. <etensi urin meningkatkan telkanan

perubahan berat jenis

=#

-. /olaborasi spasmadic

pemberian

obat

anti -. !enghilangkan kateter

spasme

kandung

kemih sehubungan dengan iritasi oleh

&. /ateterisasi untuk residu urin dan &. !enghilangkan atau mencegah retensi biarkan kateter tak menetap sesuai indikasi urin dengan mengempiskan adanya stiktur uretral. Catatan dekompensasi kandung mencegah kemih harus ( dilakukan ruptur dengan menambah $%% ml untuk hematuria pembuluh darah pada mukosa kandung kemih yang terlalu distensi ). .iagnosa 44 Dyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, distensi kandung kemih atau obstruksi uretra dan dorongan *esica urinaria. a. >ujuan Dyeri teratasi atau berkurang dengan kriteria 9 ' ' ' Dyeri hilang atau berkurang ; terkontrol >ampak rileks /eadaan umum baik

==

b.

4nter*ensi >abel $ <encana >indakan /epera atan Hypertropi Prostat .iagnosa $

Intervensi Rasional 1. /aji tingkat nyeri, perhatikan lokasi, 1. !emberi in(ormasi untuk membantu intensitas dan lamanya $. Pertahankan diindikasikan. tirah baring dan menetukan pilihan ; kee(ekti(an inter*ensi. bila $. >irah baring mungkin diperlukan pada a al selam (ase retensi akut, namun ambulasi dini dapat memperbaiki pola berkemih normal dan menghilangkan nyeri kolik #. +jarkan tindakan relaksasi misalnya #. !eningkatkan relaksasi, mem(okuskan tekhnik na(as dalam. kembali perhatian dan dapat menigkatkan kemampuan koping. =. +tur posisi klien senyaman mungkin . =. !emberikan kenyamanan kepada klien dan sebagai relaksasi -. /olaborasi pemberian analgetik &. Berikan diet tinggi serat -. !enurunkan nyeri &. +gar mendorong klien mengdan saat de(eksi sehingga menimbulkan regangan pada area jahitan

=-

.iagnosa 444 6anggua konsep diri berhubungan dengan penyakitnya. >ujuan .apat bedaptasi dengan lingkungan dan orang sekitar dengan baik tanpa rendah diri dengan kriteria 9 ' ' /lien dapat bergaul dengan orang lain /lien tidak merasa malu

a. 4nter*ensi >abel # <encana tindakan kepera atan Hypertropi Prostat .iagnosa # Intervensi klien Rasional kesempatan dengan

1. +njurkan

untuk 1. !emberikan perasaanya berekspresi pendapat.

untuk

mengekspresikan

menyatakan

khusunya mengenai penilain dirinya tidak ditularkan secara seksual #. tentang anatomi dasar seksual dan tingkatkan dialog dengan klien =. menghindari alkohol +njurkan makanan berbumbu,

$. Berikan in(ormasi tentang kondisi $.!ungkin merupakan ketakutan yang tidak dibicarakan memahami sesuai seksual =. .apat menyebabkan iritasi prostat dan masalah kongesti in(likasi e(ek tindak lanjut Berikan in(ormasi #. !emiliki in(o anatomi, membantu kita dengan penampilan

-. !enurunkan resiko terapi tak tetap,

=&

-.

.iskusikan perlunya pemberitahuan pada pera at kesehatan lain tentang diagnosa

contoh

pebggunaan dan

dekongestan anti depresan

antipolinergik

meningkatkan retensi urin dan dapat, mencetuskan episode akut

.iagnosa 4, /urang pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan kurangnya in(ormasi. a. >ujuan /lien dapat menyatakan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria sebagai berikut 9 ' ' ' /lien dan keluarga memahami penyakitnya Berpartisipasi dalam hal pengobatan !elakukan perubahan yang perlu

=0

b. 4nter*ensi >abel = <encana >indakan /epera atan Hypertropi Prostat $%%1 Intervensi ulang proses, Rasional penyakit 1. !emberikan dasar in(ormasi. $. >ekankan perlunya nutrisi yang baik, $. !eningkatkan anjurkan #. .iskusikan a al, konsumsi pembatasan 9 buah, meningkatkan dietr tinggi serat. akti*itas #. Peningkatan prostat perdarahan =. 4nstruksikan pera atan kateter urin =. !eningkatkan bila ada, identi(ikasi sumber alat ; dukungan -. /aji ulang tanda dan gejala yang -. 4nter*ensi memerlukan e*aluasi medik kompliukasi cepat dapat mencegah kemandirian dan kompetetnsi dalam perat atan diri tekanan menimbulkan abdominal resiko contoh menghindari meregangkan kandung kemih dan penyembuhan dan mencegah komplikasi

1. /aji

pengetahuan

pengalaman kien.

dimana klien dapat membuat pilihan

mengankat bertat.

=1

.iagnosa , <esiko terhadap kekurangna *olume cairan berhubungan dengan pasca obstruksi diuresis dari drainase cepat dari kandung kemih yang terlalu distensi secara kronis, ketidakseimbangan elektrolit. a. >ujuan !empertahankan hidrasi adekuat dengan kriteria 9 ' ' ' ' Dadi peri(er teraba >anda 8 tanda *ital stabil Pengisian kapiler baik !embran mukosa lembab

=2

b. 4nter*ensi >abel <encana tindakan kepera atan Hypertropi Prostat .iagnosa Intervensi 1. + ali keluhan dengan hati 8 hati tiap 1. jam bila diindikasikan. Perhatikan keluaran 1%% 8 $%% ml ; jam $. .orong penigkatan pemasukan oral $. berdasarkan kebutuhan indi*idu Rasional .iuresis cepat dapt menyebabkan kekurangan cairan indi*idu /lien dibatasi pemasukan oral dan upaya mengontrol gejala urinaria, homeostatik, pengurangan cadangan dan peningkatan resiko dehidrasi ; hiper*olemia. #. + asi tekanan darah, nadi dengan #. serius, e*aluasi pengisian peri(er =. >ingkatkan kepala tinggi -. + asai elektrolit khususnya natrium -. tirah baring dengan =. /emampuan deteksi dini ; inter*ensi hipo*olemik sistemik !enurunkan kerja jantung, memudahkan homeostatis sirkulasi Bila pengumupulan cairan terkumpul dari area ekstraseluler, Da dapat mengikuti &. Berikan cairan 4, (6aram (aal &. perpindahan menyebabkan hipotermia !enggantikan kehilangan cairan dan Da untuk mencegah memperbaiaki hipo*olemia hipertonik) sesuai dengan kebutuhan *olume cairan total karena ketidakcukupan

-%

b. Post 7p .iagnosa 4 Dyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan a. >ujuan klien akan mengatakan nyeri berkurnag atau hilang dengan kriteria 9 ' ' ' ' /lien tenang dan ekspresi ajah rileks /lien dapat istarahat dengan tenang Dyeri abdomen hilang >idak ada nyeri tekan

b. 4nter*ensi >abel & <encana tindakan kepera atan Post 7p Hypertropi Prostat .iagnosa 1 Intervensi 1. /aji tingkat nyeri Rasional Perubahan dalam lokasi ; intensitas tidak umum tetapi dapat menunjukkan terjadinya komplikasi nyeri cenderung menjadi konstan lebih hebat dan menyebar keatas, nyeri dapat lokal bila terjadi abses. $. Pertahankan semi(o ler sesuai indikasi #. Berikan contoh tindakan pijakan kenyamanan, #. na(as posisi $. !emudahkan drainase cairan ; luka karena gra*itasi akan membantu meminimalkan nyeri karena gerakan. !eningkatkan relaksasi dan punggung, mungkin meningkatkan kemampuan

1.

-1

dalam. =. 7bser*asi ,ital sign setiap 1 jam. =.

koping pasien dan (okuskan kembali perhatian. ,ital sign dapat berubah karena nyeri dan dapat merupakan indikator dalam menilai perkembangan penyakit klien

-. Penatalksanaan pemberian analgetik.

obat -.

!enurunkan Laju metabolisme dan iritasi usus karena toksin sirkulasi ; lokal yang membantu nyeri dan menghilangkan

menigktakan penyembuhan .iagnosa 44 <esiko in(eksi Berhubungan dengan in*asi mikroorganisme patogen a. >ujuan /lien akan terbebas dari in(eksi dengan kriteria 9 ' ' >idak ditemukan tanda 8 tanda in(eksi >anda 8 tanda *ital dalam batas normal

-$

b. 4nter*ensi >abel 0 <encana tindakan kepera atan Post 7p hypertropi prostate .iagnosa $ Intervensi 1. /aji adanya tanda'tanda in(eksi $. /aji tanda 8 tanda *ital (suhu) Rasional !engetahui adanya proses in(eksi >erjadinya peningkatan suhu menandai adanya proses in(eksi #. Lakuakan pera atan luka dengan #. tekhnik septik dan aseptik Baluatan basah menyebabkan kulit iritasi dan memberikan media untuk pertumuhan =. /olaborasi pemberian antibiotik =. bakterin peningkatan resiko in(eksi pada luka .apat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri dan mencegah terjadinya in(eksi sehingga mempercepat kesembuhan

1. $.

.iagnosa 444 6angguan Pola istrahat tidur berhubungan dengan peningkatan ras a. >ujuan klien akan mempertahankan pola tidur terpenuhi dengan kriteria 9 ' ' ' b. /lien dapat tidur nyenyak /lien tenang /lien pucat 4nter*ensi

-#

>abel 1 <encana tindakan kepera atan Post 7p Hypertropi Prostat $%%1 Intervensi 1. /aji pola tidur klien Rasional Antuk mengetahui cukup tidaknya aktu istrahat klien dalam 1 hari $. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan $. tenang #. Hindari melakukan tindakan tindakan #. pada saat klien tidur =. Berikan in(ormasi pada klien dan =. keluarga tentang pentingnya istrahat tidur pada klien -. /olaborasi dengan dokter untuk -. pemberian sedati( (diasepam) .iagnosa 4, 4ntoleransi akti*itas berhubungan dengan kelemahan (isik a. >ujuan /lien akan mempertahankan posisi optimal dengan kriteria 9 ' ' !ampu mempertahankan keseimbangan tubuh !ampu melaksanakan akti*itas sehari 8 hari pada tahap rehabilitasi sesuai kemampuan Lingkunagan yang tenang dapat membantu klien tidur nyenyak +gar istrahat tidur klien tidak terganggu. !eningkatkan pengetahuan pada klien dan keluarga tentang pentingnya istrahat tidur bagi klien .iasepam dapat menyebabkan tidur klien nyenyak

1.

b. 4nter*ensi >abel 2

-=

<encana tindakan kepera atan Post 7p Hypertropi Prostat .iagnosa = Intervensi kemampuan klien Rasional mengetahui sejauh mana

1. kaji

untuk 1.

Antuk

melakukan akti*itas .

kemampuan klien dalam melakukan akti*itas dan memudahkan dalam inter*ensi selanjutnya.

$. +tur posisi klien dan ubahlah secara $. teratur tiap $ jam.

!engubah

posisi

klien

secara

teratur dapat menigkatkan sirkulasi keseluruh tubuh dan mencegah adanya penekanan pada organ tubuh yang menonjol

#. bantu klien melakukan gerakan 8 #. gerakan sendi.

!empertahankan (ungsi 8 (ungsi sendi dan mencegah penurunan tonus dan kekuatan klien otot dan mencegah kontraktur

=. Bantu

klien

untuk

melakukan =.

!emudahkan akti*itas terpenuhi. dan

melakukan klien

akti*itas dalam memenuhi kebutuhan sehari'hari (mandi, makan, eliminasi) -. Lakukan massase, pera atan kulit dan -. mempertahankan alat 8alat tenun bersih dan kering &. Letakkan klien pada posisi nyaman &. untuk menghindari kerusakan karena tekanan. 0. +njurkan keluarga klien untuk turut 0. membantu melatih dan memberi

kebutuhan

!eningkatkan sirkulasi elastisitas dan integritas kulit Posisi dari daerah yang sakit hanya dalam jangka dilakukan aktu tertentu hal ini meningkatkan untuk

sirkulasi pada seluruh bagian tubuh. Libatkan /eluarga sangat berarti dalam memberikan dukungan moril

--

moti*asi.

klien

akan

optimis

dalam

keterbatasannya .iagnosa , +nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan a. >ujuan /lien tampak rileks dan melaporkan kecemasan menurun sampai tingkat dapat diatasi dengan kriteria 9 ' ' ' /lien tampak rileks !engatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi !enunjukkan tentang perasaan dan penurunan rasa takut

b. 4nter*ensi >abel 1% <encana tindakan kepera atan Post 7p Hypertropi Prostat

-&

.iagnosa Intervensi 1. /aji tingkat ansietas Rasional /etakutan terjadi karena

1.

nyeri

hebat, meningkatkan perasaan sakit, penting pada proses diagnostik dan kemungkinan pembedahan $. Berikan in(ormasi tentang proses $. !engetahui apa yangdapat penyakit dan antisipasi tindakan. #. Jad alkan istrahat adekuat dan priode #. menghentikan tidur =. >emani seseorang indikasi atau atur supaya klien ada =. sesuai menurunkan ansietas. !embatasi kelemahan, menghemat energi, dan dapat menigkatkan menerus pasien kemampuan kopig .ukungan mungkin yang terus bersama menbantu

memperoleh kembali kontrol lokasi internal dan mengurangi ansietas ; rasa takut ke tingkat yang dapat diatasi

=. 4mplementasi

-0

4mplementasi merupakan pelaksanaan perencanaan kepera atan oleh pera at dan klien dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Jenis tindakan yang dilakukan 9 a. )ecara mandiri (independent) adalah tindakan yang diperakarasai sendiri oleh pera at untuk membantu klien dalam mengatasi masalah atau menanggapi reaksi karena stressor (penyakit) atau independent merupakan tindakan apa yang dapat di implementasian oleh pera at tanpa pesanan dokter dan masih dalam e enang pera at, misalanya membantu klien

pera atan sehari'hari (mandi ) dan memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering. b. )ecara ketergantungan ;kolaborasi. +dalah tindakan keper atan bila pera at bekerjasama dengan tim pera atan kesehatan yang lain dalam mebuat keputusan bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah'masalah klien, contoh 9 pemberian obat dengan resep dokter. c. )ecara rujukan (dependent) adalah tindakan kepera atan atas dasar rujukan (psikologi, dokter, psikiatri).

"*aluasi

-1

>ahap e*aluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditentukan. Penilaian kepera atan berguna untuk mengukur keberhasilan dari rencana pelaksanaan tindakan kepera atan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.

-2

Anda mungkin juga menyukai