Anda di halaman 1dari 77

SISTEM SARAF PUSAT (Otak & Med.

Spinalis)
Bagian Aferen Bagian Eferen
Saraf Motorik Somatik

SISTEM SARAF TEPI


Saraf Motorik Otonom Simpatis Parasimpatis

Somatik

Viseral

Otot Polos Otot Jantung Kelenjar

Otot Rangka

Organ RESEPTOR

Organ EFEKTOR
SSP_faal/ikun/2006

Comparison of Divisions

SSP_faal/ikun/2006

PENDAHULUAN
Sistem saraf pusat (SSP) tdd: (1) Otak (2) Medula spinalis Secara makroskopik tdd: (1) Gray matter (substansi grisea) mengandung badan sel saraf, dendrit, & ujung akson tak bermielin; kumpulan badan sel di otak & med.spinalis disebut nukleus (2) White matter (substansi alba) sebagian besar tersusun atas akson bermielin dan sangat sedikit badan sel; kumpulan akson yg menghubungkan berbagai area di SSP disebut traktus
SSP_faal/ikun/2006

OTAK
Diperkirakan otak terdiri atas 100milyar neuron Otak dibagi menjadi 6 divisi utama: 1. Serebrum forebrain/prosensefalon

2. Diensefalon 3. Serebelum 4. Midbrain 5. Pons Brain stem (batang otak) 6. Medula oblongata

SSP_faal/ikun/2006

SSP_faal/ikun/2006

SEREBRUM
Merupakan bagian terbesar dari otak manusia. Terdapat 2 hemisfer yg tampak simetris ttp struktur &

fungsinya berbeda - hemisfer kanan: mengontrol tangan kiri, pengenalan thd musik & artistik, ruang & pola persepsi, pandangan & imajinasi - hemisfer kiri: mengontrol tangan kanan, bahasa lisan & tulisan, ketrampilan numerik & saintifik, & penalaran Permukaan hemisfer tampak berbentuk tonjolan (gyrus) & lekukan (sulcus); lekukan yg dalam disebut fissura. Tiap hemisfer dibagi menjadi 4 lobus: lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, & lobus temporal
SSP_faal/ikun/2006

LOBUS

di CEREBRUM

SSP_faal/ikun/2006

SEREBRUM
Setiap hemisfer terbentuk atas lap tipis substansi grisea yg disebut KORTEKS SEREBRI (tebal 3mm) menutupi lap tebal bag

inti substansi alba. Substansi alba di lap inti serebrum: serat asosiasi, serat komisura & serat proyeksi Substansi grisea lain yg berada di bg dlm lap inti GANGLIA BASAL
SSP_faal/ikun/2006

Korteks Serebri
1.

2.

Lobus frontal - pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, motorik bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi - pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus presentralis (area motorik primer) - terdapat area asosiasi motorik (area premotor) Lobus parietal - pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis (area sensorik primer) - terdapat area asosiasi sensorik
SSP_faal/ikun/2006

10

Korteks Serebri
3.

4.

Lobus oksipital - pusat penglihatan & area asosiasi penglihatan: menginterpretasi & memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus & mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain & memori - merupakan lobus terkecil Lobus temporal - berperan dlm pembentukan & perkembangan emosi - pusat pendengaran
SSP_faal/ikun/2006

11

Skema Hubungan Berbagai Area di Korteks


Input Sensori Dipancarkan dari reseptor & saraf aferen Area korteks yang pertama memproses input sensori spesifik dari bagian tubuh yang dipetakan somatotopik Elaborasi & penglahan lebih lanjut input sensori spesifik Integrasi, penyimpanan, dan penggunaan bbg input Sensori untuk merencanakan tindakan yg bertujuan Pemrograman urutan gerakan dalam konteks bbg Informasi yang diberikan

Area sensorik primer Area sensorik yang lebih tinggi

Area asosiasi
Area motorik yang lebih tinggi Area motorik primer

Memerintahkan neuron eferan untuk memulai gerakan Volunter


Dipancarkan mll neuron eferen ke otot rangka yang Sesuai untuk menjalankan tindakan yang diinginkan
SSP_faal/ikun/2006

Output motorik

12

SSP_faal/ikun/2006

13

Ganglia Basal
Merupakan kumpulan dari badan-badan sel saraf

(nukleus). Berperan dalam mengontrol gerakan dgn cara: (1) menghambat tonus otot, (2) memilih & mempertahankan aktivitas motorik bertujuan, (3) memantau & mengkoordinasikan kontraksi menetap yang lambat Penyakit Parkinson: gangguan pd Ganglia Basal, terutama karena defisiensi neurotransmiter dopamin peningkatan tonus (kekakuan), tremor istirahat, & perlambatan inisiasi & pelaksanaan gerakan yang berbeda
SSP_faal/ikun/2006

14

SSP_faal/ikun/2006

15

SSP_faal/ikun/2006

16

Serebrum
Beberapa bagian dari otak yg tersembunyi di balik korteks serebri: Bulbus olfaktorius: menerima informasi dari epitel olfaktorius (reseptor penghidu) Striatum: menerima informasi dari lobus frontal & dari sistem limbik Nukleus accumbens (NA): tempat bersinapsnya sel saraf yg melepaskan dopamin; efek menyenangkan (adiktif) dari amfetamin, kokain, & obat2 psikoaktif bergantung pd kadar dopamin yg dilepaskan neuron di NA ini.
SSP_faal/ikun/2006

17

Sistem Limbik
Menerima informasi dari berbagai area asosiasi di

korteks serebri & sinyal ini melalui nukleus accumbens (NA). Terdiri dari: (1) Hipokampus bagian yg berperan dlm proses belajar & pembentukan memori jangka panjang (2) Amigdala merupakan pusat emosi (seperti: takut); mengirimsinyal ke hipotalamus & medula oblongata yg kemudian mengaktifkan respons flight or fight dari sistem saraf otonom; menerima sinyal dari sistem penghidu & menentukan pengaruh bau terhadap emosi
SSP_faal/ikun/2006

18

SSP_faal/ikun/2006

19

Thalamus
Fungsi: sbg stasiun relay & pusat integrasi sinaps untuk pengolahan awal semua input sensori menuju korteks menyaring sinyal-sinyal tak bermakna bersama batang otak & area asosiasi mengarahkan perhatian kita ke rangsangan yang menarik Menentukan kesadaran kasar bbg sensasi ttp tdk dpt membedakan lokasi & intensitas Memperkuat perilaku motorik volunter yang dimulai oleh korteks
SSP_faal/ikun/2006

20

Hipothalamus
Merupakan area terpenting dlm pengaturan

lingkungan internal tubuh (homeostasis) Mengontrol suhu tubuh, rasa haus & pengeluaran urin, lapar & kenyang, sekresi hormon-hormon hipofisis anterior, menghasilkan hormon-hormon hipofisis posterior, kontraksi uterus & pengeluaran ASI. Merupakan pusat koordinasi sistem saraf otonom utama Berperan dalam pola perilaku & emosi (respons takut & berani; perilaku seksual)
SSP_faal/ikun/2006

21

SSP_faal/ikun/2006

22

SEREBELUM
Serebelum membandingkan antara informasi yg diterima dari pusat pengontrolan yg lebih tinggi ttg apa yg sebaiknya otot lakukan & sistem saraf perifer ttg apa yg otot lakukan memberi sinyal umpan balik untuk mengoreksi gerakan dikirim ke serebrum mll thalamus gerakan yg lebih halus, cepat, terkoordinasi, & terampil; mempertahankan posisi & keseimbangan
SSP_faal/ikun/2006

23

SEREBELUM
(1)
(2)

(3) (4)

Menerima perintah gerakan terencana bds informasi dr korteks motorik & ganglia basal mll nukleus di Pons Menerima gerakan nyata - dari reseptor propriosepsi mll traktus spinoserebellar anterior & posterior - dari reseptor vestibular di telinga mll traktus vestibulocerebellar - dari mata Membandingkan sinyal umum (perintah untuk bergerak) dgn informasi sensorik (gerakan nyata) Mengirimkan umpan balik berupa sinyal korektif ke nukleus di batang otak & korteks motorik mll thalamus
SSP_faal/ikun/2006

24

BATANG OTAK
Midbrain (Mesensefalon)
* superior colliculi: pusat refleks gerakan kepala & bola mata ketika berespons thd rangsang visual * inferior colliculi: pusat refleks gerakan kepala & tubuh ketika berepons thd rangsang suara

Formasio Retikular: bgn inti dr substansia grisea yg terbentang dari medula oblongata ke midbrain & terbentuk dr ribuan neuron kecil yang tersusun spt jaring (reticular=net) RAS (Reticular Activating System) jalur polisinaps yg terdapat dlm formasio retikular; menentukan tingkat kesadaran & jaga yg memungkinkan terbentuknya persepsi
SSP_faal/ikun/2006

25

BATANG
Pons

OTAK

Medula Oblongata

Pusat pernapasan: - Pusat apneustik mengontrol kontraksi otot inspirasi - Pusat pneumotaksik mengontrol relaksasi otot pernapasan shg tjd ekspirasi Pusat pernafasan: Dorsal group kelompok neuron yg membentuk pernapasan otomatis; Ventral group kelompok neuron yg mempersarafi otot2 pernapasan Tdp kemoreseptor yg sensitif thd perubahan konsentrasi ion H+ & konsentrasi CO2
26

SSP_faal/ikun/2006

Medula Oblongata
Pusat pengaturan jantung: cardioaccelerator center meningkatkan denyut & kekuatan kontraksi jantung (mll saraf simpatis) &

cardioinhibitori center menurunkan denyut jantung ke pacemaker N.vagus (saraf parasimpatis) Pusat vasomotor mengontrol diameter pembuluh darah mll saraf simpatis dlm pengaturan tekanan darah Pusat refleks nonvital refleks menelan, muntah, batuk, bersoin, & tersedak
SSP_faal/ikun/2006

27

BATANG OTAK

SSP_faal/ikun/2006

28

MEDULA

SPINALIS

Terdapat 31 pasang saraf spinal yang melalui medula spinalis

nervus campuran yg berisi akson sensorik & motorik; berjalan di kolumna spinal Semua akson sensorik masuk ke medula spinalis mll ganglion akar dorsal. - Traktus spinotalamikus lateral menghantarkan impuls modalitas nyeri & suhu - Traktus spinotalamikus anterior menghantarkan impuls modalitas geli, gatal, sentuhan, & tekanan - Traktus lemniscus medialis-kolumna posterior menghantarkan impuls yg membedakan 2 titik, stereognosis, propriosepsi, membedakan berat, & sensasi getaran

SSP_faal/ikun/2006

29

MEDULA SPINALIS
Semua akson motorik keluar dari medula spinalis mll akar ventral
JALUR PIRAMIDAL/LANGSUNG (mll piramid

medula oblongata; langsung dari korteks motorik) - Traktus kortikospinal lateral mengontrol ketepatan kontraksi otot2 di ujung ekstermitas - Traktus kortikospinal anterior mengkoordinasi gerakan rangka aksial dgn mengontrol kontraksi otot di leher & lengan - Traktus kortikobulbar mengontrol gerakan volunter kepala & leher
SSP_faal/ikun/2006

30

MEDULA SPINALIS
JALUR EKSTRAPIRAMIDAL/ TAK LANGSUNG

(sirkuit polisinaps di ganglia basal, thalamus, & serebelum) - Traktus vestibulospinal (mulai dr nukleus vestibular) mengatur tonus otot dlm berepons thd gerakan kepala; berperan dlm keseimbangan - Traktus tektospinal (mulai dr kolikulus superior) mengontrol gerakan kepala dlm berespons thd rangsang visual Interneuron menghubungkan saraf sensorik dengan saraf motorik REFLEKS
SSP_faal/ikun/2006

31

MEDULA SPINALIS

SSP_faal/ikun/2006

32

JARINGAN
SISTEM SARAF :

SARAF

ANATOMI : PENYUSUN SISTEM SARAF

SISTEM SARAF PUSAT (SSP/CNS) SISTEM SARAF TEPI (SST/PNS) FISIOLOGI : SEBAGAI JARINGAN EXITABLE UNIT FUNGSIONAL : NEURON KOMPONEN UTAMA JARINGAN SARAF: NEURON / SEL SARAF NEUROGLIA / SEL GLIA

FUNGSI JARINGAN SYARAF


Input sensoris oleh dendrit
Integrasi oleh perikarion Output motorik oleh akson / neurit Sifat biologis sel syaraf :

sel syaraf tidak dapat membelah sehingga jaringan syaraf tidak dapat diperbaharui (kerusakannya dapat bersifat permanen

NEURON

NEURON
STRUKTUR UMUM :

DENDRIT PERIKARION/BADAN SEL AKSON DENDRIT:


PROSESUS MULTIPLE MENERIMA RANGSANG DARI LINGKUNGAN, EPITEL SENSORIK DAN NEURON LAIN

PERIKARION : PUSAT TROFIK DAN DAPAT MENERIMA RANGSANG AKSON


PROSESUS TUNGGAL, PENGHANTAR IMPULS BERCABANG PADA BAGIAN TERMINAL (TERMINAL ARBORIZATION)
DENGAN END BULB DI TIAP UJUNG PERCABANGAN

UKURAN, BENTUK DAN PROSESUS DENDRIT DAN AKSON SANGAT BERAGAM

PERIKARION
NUKLEUS

: SENTRIS RE GRANULAR :
GRANULA BASOFILIK / BENDA NISSL

AP. GOLGI : DEKAT NUKLEUS, SEPERTI FILAMEN TAK TERATUR


MITOKONDRIA : DI SITOPLASMA

NEUROFILAMEN, MIKROTUBULUS
INKLUSI SEL :
PIGMEN MELANIN, LIPOFUCHSIN

DENDRIT
1 NEURON MEMPUNYAI BANYAK DENDRIT
BANYAK , BENTUK DAN ORIENTASI PERCABANGAN

BERVARIASI UKURAN DENDRIT SEMAKIN BANYAK CABANG SEMAKIN TIPIS KOMPONEN STRUKTUR MIRIP PERIKARION, TETAPI TANPA:

GOLGI BADAN NISSL DAN MITOKONDRIA PADA DENDRIT TIPIS

AKSON

1 NEURON 1 AKSON PANJANG SANGAT BERAGAM (BEBERAPA MM HINGGA LEBIH DARI 1 M)


CABANG TUNGGAL DENGAN DIAMETER TETAP, BERCABANG TERBATAS TEGAK LURUS (CABANG KOLATERAL) DI AKHIRAN BERCABANG BANYAK BERAWAL DARI AKSON HILLOCK PADA UJUNG PERCABANGAN ADA END BULB, SINAPS DENGAN NEURON LAIN ATAU JARINGAN LAIN SITOPLASMA SEDIKIT ORGANEL (MITOKONDRIA, MIKROTUBULUS DAN NEUROFILAMEN) DAPAT TERBUNGKUS: SARUNG MIELIN (OLIGODENDROSIT DI SSP DAN SEL SCHWANN DI SST SEL SCHWANN ADA YANG NON MIELIN DI SST

AKSON BERMIELIN

Di tempat-tempat tertentu terdapat nodus Ranvier Dibentuk oleh sel oligodendrosit dan sel schwann
AKSON TAK BERMIELIN

Tidak terdapat nodus Ranvier di SST : akson berselubung sel schwann dalam lipatan tunggal di SSP : akson tidak berselubung

EPINEURIUM, PERINEURIUM DAN ENDONEURIUM

KLASIFIKASI

NEURON

BERDASAR FUNGSI : NEURON MOTORIK : DARI SSP KE EFEKTOR NEURON SENSORIK :


DARI ORGAN SENSORIS KE SSP

INTERNEURON: DARI NEURON KE NEURON LAIN


BERDASAR UKURAN DAN BENTUK PROSESUS: NEURON MULTIPOLAR NEURON BIPOLAR NEURON PSEUDOUNIPOLAR

NEUROGLIA
MERUPAKAN PENYUSUN JARINGAN SARAF, TETAPI TIDAK MAMPU MENGHANTAR IMPULS TIDAK MEMBENTUK SINAPS DENGAN SEL LAIN

FUNGSI: PEMELIHARA VIABILITAS NEURON PENGISI RUANG ANTARA JAR. SARAF YANG HANYA MENGANDUNG SEDIKIT JAR. IKAT

MACAM

NEUROGLIA

MAKROGLIA :

ASTROSIT DAN OLIGODENDROSIT


MIKROGLIA SEL EPENDIM

ASTROSIT
SEL GLIA TERBESAR
PROSESUS BANYAK BERPERAN SEBAGAI MAKROFAG MELIPUTI:

ASTROSIT FIBROSA ASTROSIT PROTOPLASMA

OLIGODENDROSIT
UKURAN LEBIH KECIL DARI ASTROSIT
PROSESUS LEBIH SEDIKIT DAN LEBIH

PENDEK DARI ASTROSIT DI SUBST. GRISEA, DEKAT PERIKARION DI SUBST. ALBA, DEKAT DENGAN AKSON BERMIELIN

MIKROGLIA
UKURAN LEBIH SEDIKIT, BADAN SEL KECIL, PADAT, GEPENG, PROSESUS PENDEK
BANYAK DI SUBST. GRISEA

BERUBAH FUNGSI MENJADI FAGOSIT PADA KERUSAKAN JARINGAN OTAK

SEL EPENDIM
EPITEL KOLUMNAR YANG MELAPISI BEBERAPA VENTRIKEL DAN KANALIS SENTRALIS MEDULLA SPINALIS, BAGIAN

BASAL SEL BERHUBUNGAN DENGAN JAR. SARAF


PENGHASIL CAIRAN CEREBROSPINAL

HISTOLOGI PUSAT

SISTEM SARAF

TIDAK MEMPUNYAI KOMPONEN PEMBULUH DARAH DAN PEMBULUH LIMFE


SUBS. ALBA TERDIRI DARI SERABUT SARAF

SUBS. GRISEA TERDIRI DARI BADAN SEL

SELAPUT OTAK (MENINGIS)


Terdiri dari :

- Duramater (luar) - Arachnoidia (tengah) : strukturnya seperti sarang laba laba - Piamater (didalam) : membentuk sulcus dan gyrus

MACAM MACAM SARAF KRANIAL


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Olfactorius ke hidung (membau) Opticus ke mata (melihat) Oculomotorius ke otot bola mata Trochlearis ke otot bola mata Trigenimus ke wajah, gigi dan bola mata Abducens ke lidah Facialis ke otot otot wajah Acusticus ke telinga (mendengan dan kesetimbangan) Glossopharyngeus ke pharyng, lidah dan kel. ludah) Vagus ke pencernaan Accessories ke otot otot bahu Hypoglossus ke lidah

SINAPTIK DAN NEUROTRANSMITER

Tempat neuron saling berhubungan Sinaps. Sinaps bertanggungjawab untuk transmisi satu arah dari impuls saraf. Sinaps adalah tempat terjadinya kontak fungsional antarneuron atau antara neuron dan sel efektor lain (sel otot dan sel kelenjar). Fungsi sinaps mengubah suatu sinyal listrik (impuls) dari sel prasinaptik menjadi sinyal kimia yang bekerja pada sel pascasinaptik.

Neurotransmiter zat kimia yang membuka atau menutup kanal ion atau mengawali rentetan secondmessenger bila bergabung dengan protein reseptor. Neuromodulator messenger kimiawi yang tidak bekerja langsung pada sinaps namun memodifikasi sensitivitas neuron terhadap rangsangan atau hambatan sinaps. Sebagian neuromodulator merupakan neuropeptida atau steroid yang dihasilkan di jaringan saraf, dan sebagian lainnya berupa steroid yang beredar di sirkulasi.

Sinaps dibentuk oleh sebuah akson terminal (ujung prasinaps) yang menyampaikan sinyal; Sedang daerah permukaan lain, yang menghasilkan sinyal baru (ujung pascasinaps); Dan celah celah antar sel sempit (celah sinaps)

SINAPS

Satu sinaps terdiri atas:

Unsur prasinaps (umumnya satu sinaps). Unsur pascasinaps (suatu dendrit)


Terdapat suatu celah sinaps ekstrasel yang sempit diantara keduanya.

Diperkirakan bahwa sebagian neuron di dalam susunan saraf pusat menerima masukan sinaptik sampai sebanyak 100.000.

Sinaps
Chemical sinaps Impuls diteruskan melalui substansi kimiawi (neurotransmiter/ neuromedulator). Misal: penerusan impuls saraf dari dendrit sel saraf ke otot. Electrical sinaps Impuls diteruskan dari neuron yang satu kelainnya melintas bebas melewati gap junctions. Misal: di retina, korteks serebrum.

Meskipun kebanyakan sinaps merupakan SINAPS KIMIA dan menggunakan messenger kimiawi, beberapa sinaps menghantarkan sinyal ion melalui gap junction yang melintasi membran prasinaps dan pascasinaps sehingga sinyal saraf dapat diteruskan secara langsung sinaps listrik.

Sinaps
Berdasarkan bagian sel saraf yang berkontak, sinaps dapat berupa:

1. Akso dendritik 2. Akso somatik 3. Dendro dendritik 4. Akso aksonik 5. Akson dengan serat otot

Transportasi aksonal

Protein yang disintesa di perikarion sel saraf dikirimkan sepanjang akson sampai ke bagian distal akson. Akson tidak dapat mensintesa protein karena tidak mengandung badan nissl, ribosom dan kompleks golgi. Transportasi aksonal : proses pengangkutan protein & zat-zat lainnya pada akson.

Cara transportasi aksonal


Berdasarkan arah transportasi ada 2 macam : 1. Anterograde transport Pengangkutan protein & bahan-bahan lain dari perikarion ke ujung akson. 2. Retrograde transport Pengangkutan bahan-bahan dalam akson dari ujung akson ke perikarion. Materi yang diangkut adalah sisa-sisa protein vesikel sinaps yang sudah lama yang akan didegradasi di lisosom, zat-zat sisa lainnya. Toksin seperti toksin tetanus dan virus tertentu seperti herpes dan rabies diangkut secara retrograde.

Source: Pinel, J. P. J. (2006). Biopsychology (6th ed.). Boston: Pearson.

Sinaps hanya beroperasi dalam satu arah; yaitu, neuron prasinaps mempengaruhi neuron pascasinaps, tetapi neuron pascasinaps tidak mempengaruhi neuron prasinaps. Hal ini disebabkan karena hanya terminal prasinaps yang dapat mengeluarkan neurotransmiter dan hanya membran subsinaps di neuron pascasinaps yang memiliki reseptor untuk neurotransmiter, sinaps hanya dapat beroperasi dengan arah dari neuron prasinaps ke pascasinaps.

Skematik struktur dan kejadian yang berlangsung di sebuah sinaps.

From: Basic Histology, Junqueira, 2007.

Dua jenis sinaps:

Tergantung pada perubahan permeabilitas di neuron pascasinaps yang diinduksi oleh gabungan zat-zat neurotransmiter dengan reseptornya.

Sinaps eksitatorik Sinaps inhibitorik

SINAPS EKSITATORIK
Respons terhadap kombinasi neurotransmiterreseptor pembukaan saluran Na+ dan K+ di dalam membran subsinaps peningkatan permeabilitas ion tsb. Menyebabkan perpindahan secara simultan sedikit ion K+ ke luar dari neuron pascasinaps dan sebagian besar ion Na+ masuk. Menimbulkan depolarisasi kecil di neuron pascasinaps. Perubahan potensial pascasinaps yang terjadi di sinaps eksitatorik disebut Potensial Pascasinaps Eksitatorik (excitatory post-synaptic potential, EPSP).

SINAPS INHIBITORIK
Kombinasi perantara kimiawi yang dilepaskan dengan reseptornya meningkatkan permeabilitas nenbran subsinaps terhadap K+ atau Cl- perpindahan ion yang menimbulkan hiperpolarisasi kecil di neuron pascasinaps. Hiperpolarisasi ringan ini menyebabkan potensial membran semakin menjauhi ambang, sehingga memungkinkan neuron pascasinaps mendekati ambang dan mengalami potensial aksi semakin kecil. Pada keadaan ini, membran dikatakan mengalami inhibisi, dan hiperpolarisasi kecil di sel pascasinaps disebut Potensial Pascasinaps Inhibitorik (inhibitory postsynaptic potential, ISPS)

From: Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson.

Common Neurotransmitter and Functions Their Receptors Elicit


Neurotransmitter
Acetylcholine

Compound Group
Non-amino acid derived small molecule transmitter Small molecule transmitter; biogenic amine; catecholamine Small molecule transmitter; amino acid

Function
Myoneural junctions; all parasympathetic synaps; and preganglionic sympathetic synapses Postganglionic sympathetic synapses (except for eccrine sweat glands) Presynaptic sensory and cortex; most common excitatory neurotransmitter of CNS Most common inhibitory neurotransmitter of the CNS Basal ganglia of CNS; inhibitory Inhibits pain; mood control; sleep Spinal cord; inhibitory Analgesic; inhibit pain transmission ? Analgesic; inhibit pain transmission ?

Norepinephrine Gltamic acid

-Aminobutyric acid (GABA) Dopamine Serotonin Glycine Endorphins Enkephalins

Small molecule transmitter; amino acid Small molecule transmitter; biogenic amine; catecholamine Small molecule transmitter; biogenic amine Small molecule transmitter; amino acid Neuropeptide; opioid peptide Neuropeptide; opioid peptide

Brain floats in cerebrospinal fluid (CSF)


Liquor cerebrospinalis, is a clear bodily fluid that occupies the subarachnoid space and the ventricular system around and inside the brain and spinal cord. Essentially, the brain "floats" in it.

Ventricles: CSF-filled caverns and canals inside brain Choroid plexus: specialized tissue made of ependymal cells in ventricles that secretes CSF

SSP_faal/ikun/2006

77

Anda mungkin juga menyukai