Anda di halaman 1dari 30

HIV pada Anak

Poster Mini

Disusun Oleh:
Priska Paramita
C 111 06 045

Muh. Firmansyah K
Jefman E. Marzuki H.Y.

C 111 08 176
C 111 09 789

Identitas Pasien
Nama
: Imran Satria

Jenis Kelamin
Umur Berat Badan Agama Alamat Tgl Masuk No. Rekam Medik

: Laki-laki
: 11th : 25 kg : Islam : Jl. Toddopuli no. 23 : 22 Maret 2013 : 27 00 24

ANAMNESIS
Keluhan utama : Bengkak dan luka di daerah sekitar
mulut sejak 2 hari yang lalu, gatal pada seluruh tubuh.

Demam (-) Nyeri (+) Gatal pada bibir (-) Gatal pada badan (+)

Sakit Menelan (+)

Status Pasien :
Kesadaran
: Compos Mentis (GCS 15)

Kondisi Umum
Tingkat Higienitas Nutrisi Tanda Vital T N
: 90/70 90x/1

: Sakit Sedang
: Rendah : Gizi Kurang : P S : 28x/1 : 36,2 C

Status Dermatologi :
Lokasi
: Regio Labia Super Inferior

Effloresensi

: Edema, Eritema, Erosi

Lokasi Effloresensi

: Regio Generalisata : Makula, Papul Multipel, Hiperpigmentasi

Resume :
Seorang anak laki-laki datang ke rumah sakit dengan
keluhan bengkak dan luka pada bibir disertai gatal pada seluruh tubuh. Keluhan dirasakan semenjak 2 hari yang lalu. Ditemukan edema, eritema dan erosi pada regio labia super inferior. Di regio generalisata juga terdapat makula, multipel papul hiperpigmentasi. Kondisi umum sakit sedang, tingkat higienitas rendah, tanda vital TD (90/70 mmHg), P (28x per menit), N (90x per menit), S (36,2 C)

Dermato-Venerologi: Regio labia super inferior dengan


effloresensi edema, eritema, dan erosi. Regio Generalisata dengan effloresensi makula, papul multipel, hiperpigmentasi.

Regio Labialis

Regio Labialis

Regio Thorakal

Regio Ekstremitas Superior

Regio Ekstremitas Inferior

Diagnosis Pasien :
Erosi Labialis

Prurigo Nodularis
HIV

Penatalaksanaan :
Betametason cr Asam Salisil 2% Lanolin 10% Vaselin ad 50 gr

Dioles 2x sehari pada seluruh tubuh

Kenalog orabase

Dioles pada bibir 2x sehari

Kompres NaCl 0,9%

Dikompres pada bibir

Ctm tab no. x

2x tablet

ARV , Cefotaxim

3 x 500 mg/IV

Roborantia + Immunomodulator

Diskusi :
Kelainan kulit muncul hampir secara umum pada
perjalanan infeksi HIV sebagai akibat dari penurunan sistem kekebalan tubuh yang timbul atau berhubungan dengan pengobatan.

Manifestasi kulit pada infeksi HIV sangat bervariasi.


Dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya.

Prurigo Nodularis
Merupakan nodul yang timbul akibat respon garukan
terus menerus.

Lesi

berupa nodul berbentuk kubah, permukaannya sering mengalami erosi skuama dan krusta. 2 cm, lesi multipel tersebar pada ekstremitas

dimana dengan

Ukuran bervariasi mulai dari beberapa milimeter hingga


Kulit dapat menunjukkan perubahan berupa eritema,
skuama, ekskroiasi ,likenfikasi, pigmen post inflamasi serta perubahan

Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rutin

Fungsi Ginjal
Fungsi Hati Fungsi Thyroid Chest x-ray Tes HIV Pemeriksaan Histopatologis

Penatalaksanaan :
Medikamentosa
Steroid topikal

Non medikamentosa
Menghindari garukan

Antipruritus nonsteroid
(menthol, phenol, or pramoxine)

Emolien

Steroid intralesi (triamnisolon


acetonide)

Antihistamin Talidomid

Prognosis :
Berjalan kronik dengan lesi yang persisten maupun
rekuren

Eksaserbasi bisa terjadi akibat respon stres

HIV pada Anak


Progresivitas infeksi HIV pada anak lebih cepat
dibandingkan orang dewasa, dan lebih dari setengah penderita anak-anak yang tak terobati meninggal dalam 1-2 tahun.

Diakibatkan oleh beban virus yang lebih tinggi dan


deplesi cepat CD4 pada anak dibandingkan dewasa

Etiologi
Rotavirus (HIV-1 dan HIV-2)

Patogenesis

Gejala Klinis
Infeksi bakteri berulang Limfadenopati

Pembengkakan kronik
kelenjar parotis

Hepatosplenomegali
Perkembangan terganggu Kronik atau diare rekuren

lymphocytic interstitial
pneumonitis (LIP)

Onset awal kemunduran


progresif neurologis

Gejala sistem pernapasan


Ulkus Labialis, Oral thrush

Klasifikasi HIV pada anak (status klinis dan derajat perburukan imunitas)
Kategori A limfadenopati parotitis hepatomegali splenomegali dermatiti sinusitis atau otitis media berulang atau persisten Kategori B LIP orofpryngeal thrush >2 bulan diare kronik atau berulang Demam >1 bulan hepatitis stomatitis berulang HSV esophagitis, HSV pneumonitis disseminated varicella cardiomegaly, or nephropathy Kategori C Infeksi oportunistik Infeksi mycobacterial atau cytomegalovirus Pneumocystis pneumonia cerebral toxoplasmosis Infeksi bakteri berulang Encephalopathy Keganasan Penurunan berat badan drastis

Diagnosis
Rapid HIV test

reactive enzyme immunoassay (EIA)


Western blot HIV DNA PCR HIV Culture HIV RNA PCR

Penatalaksanaan
Kausatif : Antiretroviral

Pencegahan komplikasi : Tergantung indikasi


Suportif

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai