Uang Dalam Perekonomian -. Proses Pertukaran dan Sejarah perkembangan Uang, Perkembangan Pertukaran Perdagangan dengan media Barter Uang Barang dan Uang Modern -. Ciri, Fungsi & Harga Uang Baku Moneter, dan Perkembanan Uang Di Indonesia -. Sejarah Sistem Moneter International
RT Produksi/ Perusahaan
Pembayaran RT Konsumsi ke Perusahaan /RT Produksi Namun demikian penggunaan uang sebelumnya telah mengalami sejarah perkembangan dari semenjak dimulainya peradaban manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya .
Karena kebutuhan dan keinginan nya mulai meningkat sedangkan barang yang dapat dihasilkan sendiri terbatas maka diantara kelompok komunitas terjadi pertukaran/barter antara dua barang berlainan yg dihasilkan bila diantara mereka terdapat keinginan untuk saling melengkapi ( doble coinsidance of want ) I A X Y Y X B
Pada kasus I ini Kelompok A mempunyai kelebihan dalam menghasilkan Barang X dibandingkan konsumsinya dan ada keinginan mengkonsimso barang Y tapi tidak /kurang menghasilkan barang Y. Sementara Kelompok B mempunyai kelebihan dalam menghasilkan Barang Y dibandingkan konsumsinya dan ada keinginan mengkonsumsi barang X tapi tidak /kurang menghasilkan barang X. Bila A dan B bertemu maka barter dapat terjadi, karena diantara keduanya mempunyai keinginan untuk saling memenuhi atau terdapat double coincidence of want II A B X Y Z C Y X
C Dalam Kasus II, B tidak membutuhkan barang X, tetapi membutuhkan barang Z, dengan demikian barter antara A dan B tidak dapat terjadi karena tidak terdapat double coincidence of want. Bisa juga kesulitannya timbul karena susahnya mengukur nilai pertukaran/kesetaraan nilai antara barang X dan Y milik dua pihak tersebut. Kesulitan barter ini menyebabkana harus dicari pihak ketiga C yang menawarkan barang Z dan membutuhkan barang X. Namun untuk menghadirkan C tidak selalu mudah karena dibutuhkan biaya informasi dan transaksi. Disini terlihat kesulitannya pertukaran ala barter.
Y M Media Tukar
Misalnya saja 1 Kg barang X = 1/3 kg barang M dan 1 Kg barang Y = 1/6 barang M (semua barang di ukur dengan M ) Kesepakatan tersebut pada dasarnya merupakan konsep harga relative yang dalam perkembanannya merupakan dasar teory kurs valuta dan term of trade. Penggunaan uang barang M ( seperti kerang, kulit hewan, sutra dan yang paling popular lama adalah emas dan perak) dalam pertukaran antara A dan B dalam kasus III memang relative lebih sederhana dan murah serta mengurangi kelemahan kelemahan dalam system barter, Namun dalam perkembangannya penggunaan uang barang tersebut juga menimbulkan masalah seperti kestabilan harga uang barang tersebut karena perubahan produksi dan ketersediaan nya di pasar ( terkadang jumlahnya menjadi lebih banyak dan terkadang jumlah nya menjadi lebih sedikit dibandingkan barang dan jasa yg diperdagangkan di pasar), penggunaan uang barang ini juga memunculkan masalah atas kesulitan penyimpanannya, masalah lain timbul jika transaksi dilakukan dengan pembayaran ditunda atau kredit bisa terjadi nilai uang barang tersebut mengalami perubahan. Hal ini karena uang barang tersebut berpengaruh terhadap fungsinya sebaai alat ukur sehingga tidak netral
Penerimaan tersebut dapat berupa ditetapkan nya dalam undang undang tentang peredaran uang nominal dan seri tertentu oleh otoritas moneter bank central serta diumumkan ke public. dan dijaga nilai baik secara fisik maupun nilai tukar nya. I.3.2, Mudah Dibawa dan Ditukarkan ( Portability) Salah satu kelemahan uang barang seperti kerang, kulit emas dan perak dalam system uang barang adalah tidak mudah nya untuk dibawa bawa dalam transaksi. Dalam Hal ini uang kertas yang diciptakan sebagai media tukar sangat mendukung dan cocok untuk maksud tersebut baik dalam transaksi besar maupun transaksi kecil ( dalam perekonomian modern seperti sekarang malahan uang kertas telah pula digeser oleh uang giral dan uang plastic atau kartu kredit yang lebih memberi kepraktisan dalam transaksi ) I.3..3 Tahan Lama Awet dan Tidak Mudah Ditiru ( Durability ) Uang logam dan kertas digunakan dengan maksud untuk media transaksi yang dapat dipakai berkali kali, dengan demikian uang yang dikeluarkan oleh bank central tersebut harus awet dari kerusakan dibandingkan dengan kertas pada umum nya. Didepan dikemukakan Otoritas moneter wajib menjaga uang dari kemerosotan nilai dan kepercayaan masyarakat terhadap uang tersebut. Dengan sendirinya utuk menghindari kemungkinan tersebut uang harus dicetak dengan diberi kode kode tertentu dan dibuat dari bahan khusus yang sulit untuk ditiru I.3.4 Dapat di Bagi dalam Unit yang Lebih Kecil ( Devisibility ) Karena uang dibuat untuk mampu berfungsi sebagai alat pertukaran dalam unit besar maupun kecil maka uang tersebut juga harus dapat dibagi bagi dalam kelipatan nominal besar dan kecil misalnya Rp 100, Rp 1000, Rp 10.000 Rp 50 000 Rp 100.000 dan sebagai nya I.3.5 Jumlah nya Mencukupi untuk Transaksi ( Elasticity of suplay ) Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha/perekonomian agar pertukaran tidak macet, sehingga otoritas moneter bank central sebagai pencipta uang tunggal harus mampu melihat perkembangan perekonomian jumlah barang jasa yang dipertukarkan dan menyediakan jumlah uang yang cukup untuk diedarkan bagi perkembangan perekonomian tersebut
Bila seseorang membeli barang sekarang dan pembayaran dilakukan dilakukan di saat yang akan datang, maka diperlukan uang yang dapat dipakai untuk mengukur utang dan pembayaran cicilan nya tersebut 1.5. Jenis-jenis Uang 1.5.1. Berdasarkan Bahan (material) Uang Logam ( uang emas, perak, perunggu ) Uang Kertas (uang kartal (currencies) dan uang giral (deposit money) ) 1.5.2 Berdasarkan Nilainya Uang bernilai penuh (full bodied money) uang yang nilai terkandungnya (intrinsik) sama dengan nilai nominalnya Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) Token money uang yang bertanda, artinya uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil daripada nilai nominalnya 1.5.3. Berdasarkan Lembaga/Badan Pembuatnya - Uang Kartal ( uang yang dicetak/dibuat dan diedarkan oleh Bank Sentral ) Uang kart al
art inya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari- hari sebagai alat bayar. Uang kart al ada yang berbent uk logam dan ada yang berbent uk kert as yang benarbenar beredar dari t angan ke t angan sebagai alat pem bayaran dalam masyarakat.
-. Uang Giral ( uang yang dibuat dan diedarkan ( di inovasi ) oleh Bank-bank Umum (komersial) dalam bentuk Demand Deposit (Check) ) untuk memudahkan transaksi.
Uang giral disebut j uga dem and deposit art inya saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewakt u- wakt u dapat digunakan. Uang giral m erupakan uang yang sah secara ekonom i t et api secara hukum t idak, art inya hanya berlaku pada kalangan t ert ent u saj a sehingga orang yang m enolak pem bayaran dengan uang giral cont ohnya cek t idak dapat dit unt ut . Unt uk m engam bil uang giral dapat digunakan cek atau giro.
1.5.4. Berdasarkan Kawasan/Daerah Uang Domestik ( uang yang berlakunya hanya di suatu negara tertentu, di luar negara tersebut mungkint tidak berlaku ) Uang Internasional ( uang yang berlaku tidak hanya pada suatu negara tetapi mungkin diakui dan berlaku di seluruh dunia ) Tugas ( Simpan dalam Hard /Flash Disk anda untuk tambahan wawasan pengetahuan ) Mencari tambahan informasi dari internet (www.google.co.id, www.bi.go.id dll ) tentang - Sejarah Penerbitan dan peredaran uang di Indonesia - Jenis Jenis Mata uang negara negara di dunia - Pengertian Hard Currency dan Soft Currency - Jumlah uang beredar dan tingkat Inflasi di Indonesia saat ini - Kebijakan terbaru Tentang sektor moneter/keuangan ( sebab masalah dan tujuan nya dilakukan kebijakan tersebut ) - Beri komentar pendapat anda mengenai permasalahan diatas
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.