Anda di halaman 1dari 4

Pertambahan Penduduk di Indonesia Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, dimana di antara jumlah

tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara berkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikan bahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angka ini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk total negaranegara berkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meski penduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat dengan angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar daripada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan di Negara negara berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk perkotaan secara absolut. Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, dengan laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000. Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk. Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005) diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan. Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dari perdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi. Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitas rural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua per tiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia. Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal, khususnya ekonomi perdesaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari desa ke kota.

Pertumbuhan Penduduk

Definisi Pertumbuhan penduduk juga dapat diartikan sebagai perubahan dalam bilangan penduduk sepanjang masa, yang boleh dikira sebagai perubahan bilangan individu dalam sesebuah populasi melalui sukatan secara sepanjang suatu tempoh. Walaupun boleh digunakan untuk mana-mana spesis, namun istilah pertumbuhan penduduk sentiasa melibatkan kaum manusia. Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Kegunaan Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Pertumbuhan penduduk dunia tiap tahunnya mengalami pertambahan yang semakin pesat, secara tidak langsung SDM juga semakin bertambah. Semakin bertambahnya SDM harus diimbangi dengan peningkatan mutu maupun kualitas dari SDM itu sendiri. Faktor penunjang peningkatan kualitas maupun mutu dari SDM adalah dari pendidikan. Banyaknya lembaga pendidikan merupakan salah satu indikasi dari perlunya masyarakat akan dunia pendidikan. Pertambahan penduduk diiringi dengan laju pertumbuhan transportasi menyebabkan tidak terkontrolnya pencemaran. Emisi gas buang kendaraan, polusi pabrik, efek rumah kaca dan penebangan hutan secara besar besaran merupakan hal utama penyebab Global warming. Bilangan penduduk yang melebihi keupayaan tampung sesebuah kawasan atau persekitaran menimbulkan masalah penduduk berlebihan. Ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhan penduduk atau penurunan muatan kawasan tersebut. Pertambahan penduduk manusia secara mendadak boleh menimbulkan masalah seperti pencemaran dan kesesakan lalu lintas, yang boleh diburukkan lagi ataupun dipulihkan oleh perubahan teknologi dan ekonomi. Begitu juga, sesebuah kawasan

mengalami kekurangan penduduk jika bilangan penduduknya tidak cukup untuk menampung sistem ekonominya. Masalah pertumbuhan penduduk ini memberikan dampak yang luas antara lain pada penyediaan bahan pangan, pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.untuk membangun manusia Indonesia yang sehat, berilmu, sejahtera dan berbudi pekerti luhur, Maka laju pertumbuhan penduduk ini harus diatasi dengan sungguh sungguh.supaya perbaikan kesejahteraan rakyat dapat dicapai. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk : 1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran. 2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk : 1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan. 2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana. 3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. 4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya. Pertambahan Penduduk Berdampak Terhadap Upaya Pembangunan ATN-Center - Hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, menunjukkan bahwa

pertambahan dan pertumbuhan penduduk di Indonesia secara nasional meningkat tajam. Hal itu artinya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mempunyai tanggung jawab yang besar terutama dalam masalah pembangunan kependudukan dan Keluarga Berencana (KB). Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang SH mengingatkan, isu pertumbuhan penduduk menjadi ancaman terhadap kemungkinan terjadinya ledakan penduduk, dan bahkan menjadi pemikiran dunia karena penduduk dunia juga tumbuh dengan cepat. Di Kalimantan Tengah, meskipun pertumbuhan penduduk tidak bertambah besar, namun kualitas sumber daya manusia masih memerlukan perhatian kita bersama, kata Teras saat membuka Rakerda Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalteng di Palangka Raya, Selasa (1/3). Pada tahun 2010, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalteng dalam skala nasional berada di peringkat 7, namun hasil SP 2010 menunjukkan 60 persen penduduk Kalteng mempunyai pendidikan tamat Sekolah Dasar dan tidak tamat Sekolah Dasar. Sedangkan dari aspek kesehatan, Kalteng masih mempunyai tantangan, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi mencapai 257 per 100.000 kelahiran hidup, dan Jumlah Kelahiran Total yang juga tinggi yakni 2,5. Dalam sasaran MDGs ke 5B, disepakati tahun 2015 AKI harus diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk mempercepat pencapaian sasaran tersebut, telah diterbitkan Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan Berkeadilan, di mana peningkatan kesertaan ber-KB salah satu kunci untuk menurunkan Angka Kematian Ibu, jelas Gubernur. Menurutnya, gambaran tersebut menjadikan dasar yang kuat untuk melaksanakan program kependudukan dan KB Nasional secara konsisten. Jika program ini tidak menjadi perhatian kita bersama, maka pertambahan penduduk yang tidak terkendali, akan berdampak negatif terhadap upaya-upaya pembangunan lainnya. Karena itu, Teras Narang berharap agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah Pengelola KB, baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dapat berkonsolidasi dengan BKKBN Provinsi untuk bersinergi melakukan penyelarasan pelaksanaan program KB dalam mencapai tujuan RPJMD 2011-2015. Memperhatikan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, kami mengharapkan bahwa Program Kependudukan dan KB akan membangun kembali pencitraan yang semakin positif dan mudah dikenali oleh seluruh lapisan masyarakat, jelas Gubernur

Anda mungkin juga menyukai