Anda di halaman 1dari 11

PERHITUNGAN VOLUME GALIAN

1. Menghitung elevasi puncak pipa hulu (P1) (m).

2. Menghitung elevasi puncak ppa hilir (P2) (m) ( ( 3. Menghitungelevasi dasar pipa hulu (B1) (m). ) )

4. Menghitung elevasi dasar pipa hilir (B1) (m).

5. Menghitung kedalaman galian di hulu (G1) (m).

6. Menghitung kedalaman galian di hilir (G2) (m).

7. Menghitung perbedaan ketinggian antara galian awal dan galian akhir (dG) (m).

8. Menghitung lebar galian (CG) (m). ( ( 9. Menghitung volume galian (VG) (m3). (( ( ) ) ) ) )

DESAIN SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH


1. Tangki Septik Komunal
Pengolahan air buangan yang dipilih pada kelompok kami adalah tangki septik komunal. Terdapat 3 buah tangki septik komunal di perancangan daerah Kebon Kembang. Pembagian daerah juga telah disesuaikan dengan daerah pelayanan masing-masing tangki septik komunal. Untuk mengetahui lebih detail tentang tangki septik komunal yang kami rencanakan, maka berikut adalah desain dari tangki septik komunal beserta contoh perhitungannya. Material yang digunakan adalah beton bertulang. Sebab, material dari beton bertulang relatif sesuai dengan semua kondisi. Kapasitas tangki septik : Periode perencanaan yang digunakan untuk pengurasan lumpur adalah 2 3 tahun. Sehingga perencaanaan tangki septik komunal yang dibuat adalah untuk sampai 2-3 tahun kedepan. Namun pada contoh perhitungan hanya akan dijelaskan pada daerah A untuk periode 2 tahun. Penduduk yang dilayani sesuai dengan proyeksi penduduk pada tahun 2016, yaitu 528 jiwa. Q air buangan

Kapasitas penampungan Lumpur (A)

P = Jumlah penduduk yang dilayani N = Jumlah tahun, jangka waktu pengurasan lumpur (min 2 tahun) S : Rata-rata lumpur terkumpul (liter/orang/tahun). 25 liter untuk WC yang hanya menampung kotoran manusia. 40 liter untuk WC yang juga menampung air limbah dari kamar mandi.

Karena pada desain tangki septik komunal ini adalah untuk menampung air limbah dari kotoran manusia (black water) sekaligus dari kamar mandi (grey water), maka nilai S nya adalah 40 liter

Waktu penahanan minimum (Th) ( ( ) )

Seharusnya nilai dari Th adalah> 0.2 hari

Kapasitas penampungan air (B)

Volume tangki septik Karena fungsi dari tangki septik adalah mengendapkan endapan yang berasal dari air buangan, maka volume tangki septik berasal dari kapasitas penampung lumpur maupun penampung air. Sehingga,

Dimensi tangki septik Setelah mengetahui volume tangki septik yang diperlukan, maka dapat dengan mudah mengetahui dimensi dari tangki septik berdasarkan prinsip

Idealnya, Tinggi tangki septik (h) = 1,5 m + 0,3m (free board/tinggi jagaan).

Perbandingan Lebar tangki septik (L) : Panjang tangki (P) = 1 : 2

Maka,

2. ANAEROBIK DIGESTER

Gambar skema anaerobik digester 1. Saluran masuk Slurry (kotoran segar) Saluran ini digunakan untuk

memasukkan slurry (campuran kotoran ternak dan air) ke dalam reaktor utama. Pencampuran ini berfungsi untuk memaksimalkan potensi biogas, memudahkan pengaliran, serta menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk. 2. Saluran keluar residu Saluran ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran yang telah difermentasi oleh bakteri. Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar pertama kali merupakan slurry masukan yang pertama setelah waktu retensi. Slurry yang keluar sangat baik untuk pupuk karena mengandung kadar nutrisi yang tinggi. 3. Katup pengaman tekanan (control valve) Katup pengaman ini digunakan sebagai pengatur tekanan gas dalam biodigester. Katup pengaman ini menggunakan prinsip pipa T. Bila tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas akan keluar melalui pipa T, sehingga tekanan dalam biodigester akan turun.

4. Sistem pengaduk Pengadukan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengadukan mekanis, sirkulasi substrat biodigester, atau sirkulasi ulang produksi biogas ke atas biodigester menggunakan pompa. Pengadukan ini bertujuan untuk mengurangi pengendapan dan meningkatkan produktifitas biodigester karena kondisi substrat yang seragam. 5. Saluran gas Saluran gas ini disarankan terbuat dari bahan polimer untuk menghindari korosi. Untuk pembakaran gas pada tungku, pada ujung saluran pipa bisa disambung dengan pipa baja antikarat. 6. Tangki penyimpan gas Terdapat dua jenis tangki penyimpan gas, yaitu tangki bersatu dengan unit reaktor (floating dome) dan terpisah dengan reaktor (fixed dome). Untuk tangki terpisah, konstruksi dibuat khusus sehingga tidak bocor dan tekanan yang terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi H2S Removal untuk mencegah korosi.

Kriteria Anaerobik Digester


Kriteria Temperatur pH Alkalinitas Rasio C/N SRT Loading rate Loading rate Removal COD Removal VS Reduksi N Sumber: Polprasert, 1989
Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-19614-3307100083-Presentation.pdf

Satuan
o

Nilai 25-40 6,6-7,6 2500-5000 25-30 10-60 1-4 1-6 30-70 40-70 20-35

Mg CaCO3/L Hari Kg VS/m3 hari Kg COD/m3 hari % % %

Prosedur perencanaan 1. Debit air buangan Masyarakat daerah D yang dilayani adalah sekitar 100 orang, sehingga rata-rata debit buangan: ( )

2. Waktu penyimpanan (HRT) Waktu penyimpanan (HRT) dalam biodigester tergantung pada temperatur lingkungan dan temperatur biodigester. Dengan kondisi tropis seperti Indonesia, asumsi waktu penyimpanan adalah 20 hari dengan kecepatan pengadukan 40 rpm (http://digilib.its.ac.id/bookmark/1619/digester%20anaerobik) Agar volume tangki yang digunakan tidak terlalu besar maka waktu detensi yang digunakan hanya selama 5 hari

3. Volume tangki

4. Dimensi Desain anaerobik digester adalah berbentuk tabung dengan dimensi sebagai berikut:

Diketahui volume tabung 36 m3 dengan asumsi ketinggian 3 m maka didapat diameter:

5. Model Penentuan model biodigester didasari oleh beberapa pertimbangan, yaitu: Jenis tanah yang akan dipakai Kebutuhan Biaya

Gambar contoh biodigester

Model yang di gunakan dalam perencanaan ini adalah tipe fixed dome.

Sumber: http://ntb.litbang.deptan.go.id

Dalam penerapannya effluent dari pengolahan ini disalurkan menuju manhole IPAL Bandung dan diloah lagi di IPAL tersebut karena effluent masih mengandung beban organik yang tinggi sedangkan jika didesain dengan waktu detensi selama 20 hari akan membutuhkan volume tangki yang lebih besar lagi. 6. Fasilitas tambahan MCK ++ yang akan dibangun terdiri atas kamar mandi dan WC serta tempat untuk berwudhu. Diharapkan, biogas yang terbentuk dari proses anaerobik digester ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik untuk penerangan di MCK ++ dan air panas sehingga orang yang akan menggunakan fasilitas ini harus membayar iuran. Uang hasil iuran dapat digunakan untuk menyewa penjaga MCK ++.

DESAIN BAK PELENGKAP SISTEM SEWERAGE


1. Clean Out
Kehadiran bak kontrol (clean out) dirasa dapat menjadikan salah satu sarana bagi saluran pembuangan air dalam rumah tinggal untuk mengetahui apakah sistem pembuangan air pada rumah tinggal masih berfungsi dengan semestinya. Pada umumnya, bak kontrol ini memiliki bentuk seperti sebuah bak berukuran 50x50 cm sedalam kurang lebih 50 hingga 60 cm dari muka lantai, dengan menggunakan struktur bata rolaag maupun beton. Bak ini tersebar pada titik-titik sepanjang jalur pembuangan air kotor dengan jarak antar bak kurang lebih setiap 2,5 hingga 4 meter. Bak kontrol dapat berada di bagian dalam maupun diluar rumah. Pada ruang dalam rumah, biasanya bak kontrol berada pada daerah-daerah servis seperti dekat kamar mandi, dapur kotor maupun teras atau halaman rumah. Posisi ketinggian bak juga mengikuti jalur pembuangan air kotor, yaitu menurun menuju arah pembuangan saluran. Sistem yang digunakan pada bak-bak kontrol ini secara umum adalah dengan menampung air yang dibuang pada saluran pembuangan air kotor sebelum dibuang melalui pipa yang lebih rendah untuk menuju saluran pembuangan lingkungan. Tujuan dari ditampungnya air pada bakbak ini adalah untuk meratakan distribusi pembuangan air, baik ke saluran pembuangan lingkungan maupun ke dalam tanah, sehingga pada saat yang sama, debit air yang dibuang pada saluran pembuangan dapat terkontrol dan mencegah terjadinya penumpukan air pada suatu area tertentu dalam saluran. Pada beberapa kasus pada saluran pembuangan air kotor yang telah disebutkan di atas, bak kontrol dapat dijadikan sebagai indikator-indikator pada saluran untuk memeriksa pada bagian mana saluran mengalami permasalahan. Beberapa cara sederhana dapat dilakukan untuk memeriksa kelancaran pada saluran pembuangan, salah satunya dengan menyiram salah satu lubang saluran pembuangan air, dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan pada bak-bak kontrol pada jalur pembuangan air dari saluran tersebut. Maka akan terlihat, pada daerah mana

saluran pembuangan memiliki masalah seperti saluran yang tersendat, pipa yang pecah, dan berbagai kemungkinan masalah lain yang dapat muncul.

2. Grease Trap a. Kapasitas dari Perangkap Lemak Perangkap Lemak harus mempunyai kapasitas menampung lemak seperti terlihat pada Tabel 1 tentang besar aliran yang telah ditentukan (flow-through rate). Tabel Kapasitas dari Perangkap Lemak

Tabel Kapasitas dari Perangkap Lemak

(Sumber :http://jujubandung.wordpress.com/2012/06/09/sni-03-6379-2000/)

b. Desain Grease Trap pada setiap ruma Diketahui : Limbah dari masing-masing rumah berjumlah 96 liter/orang/hari. Dengan asumsi pada setiap rumah dihuni oleh 5 orang. Limbah tersebut berasal dari WC penghuni dan juga berbagai kegiatan yang dilakukan seperti dapur dan cucian. Waktu produksi limbah rata rata 8 jam dalam satu hari. Direncanakan untuk membangun suatu grease trap dan grit chamber sebelum limbah tersebut masuk ke unit pengoiahan. Untuk itu, diperlukan perkiraan volume dari konstruksi grease trap tersebut.

Perhitungan : Limbah yang dihasilkan disetiap rumah

= 0.06 m3/jam = 60 liter/60 menit = 1 liter/menit Retention time dalam konstruksi diambil 3 menit

Dimensi kita tentukan dulu lebarnya, misal dasar trapesium 5 cm an, dengan perbandingan 2 sisi sejajar = 1:3, sehingga atas trapesium = 15 cm. Karena kemiringan 60 maka tinggi trapesium = adalah 10 cm. cm dan sisi miring trapesium

Dengan asumsi bentuk bangunan diatas trapesium adalah persegi, dengan panjang sisi 15 cm, sehingga panjang bangunan keseluruhan adalah

15 cm 15 10 10 cm 15

Gambar Grease Trap dan Grit Chamber

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/pretreatment-pada pengolahan-limbah-cair/

Anda mungkin juga menyukai