Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan Komunitas

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu social (peran serta masyarakat). Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan. 1. Pengkajian Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat. Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).

Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase, pengamatan dan pemeriksaan fisik. a. Pengumpulan data Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi : 1) Data inti a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas. b) Data demografi Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.

c) Vital statistic Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran. d) Status kesehatan komunitas Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain : dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini : Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) : ISPA Penyakit asthma TBC paru Penyakit kulit Penyakit mata Penyakit rheumatic Penyakit jantung Penyakit gangguan jiwa Kelumpuhan Penyakit menahun lainnya Riwayat penyakit keluarga Pola pemenuhan sehari-hari : Pola pemenuhan nutrisi Pola pemenuhan cairan dan elektrolit Pola istirahat dan tidur Pola eliminasi Pola aktivitas gerak Pola pemenuhan kebersihan diri Status psikososial : Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan Hubungan dengan orang lain Peran di masyarakat Kesedihan yang dirasakan Stabilitas emosi Penelantaran anak atau lansia Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan Status pertumbuhan dan perkembangan Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.

2) Data lingkungan fisik a) Pemukiman Luas bangunan Bentuk bangunan Jenis bangunan Atap rumah Dinding Lantai Ventilasi Pencahayaan Penerangan Kebersihan Pengaturan ruangan dan perabot Kelengkapan alat rumah tangga

b) Sanitasi Penyediaan air bersih (MCK) Penyediaan air minum Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air Sarana pembuangan air limbah (SPAL) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan. Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.

c) Fasilitas Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain Pekarangan Sarana olahraga Taman, lapangan

Ruang pertemuan Sarana hiburan Sarana ibadah

d) Batas-batas wilayah Sebelah utara, barat, timur, dan selatan e) Sarana ibadah 3) Pelayanan kesehatan dan social a) Pelayanan kesehatan Lokasi sarana kesehatan Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader) Jumlah kunjungan System rujukan

b) Fasilitas social (pasar, took ,swayalan) Lokasi Kepemilikan Kecukupan

4) Ekonomi a) Jenis Pekerjaan b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia 5) Keamanan dan transportasi a) Keamanan Sistem keamanan lingkungan Penanggulangan kebakaran Penanggulangan bencana Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

b) Transportasi Kondisi jalan Jenis transportasi yang dimiliki Sarana transportasi yang ada

6) Politik dan pemerintahan

a) Sistem pengorganisasian b) Struktur organisasi c) Kelompok organisasi dalam komunitas d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan 7) Sistem komunikasi a) Sarana umum komunikasi b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas c) Cara penyebaran informasi 8) Pendidikan a) Tingkat pendidikan komunitas b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal) Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

c) Jenis bahasa yang digunakan 9) Rekreasi a) Kebiasaan rekreasi b) Fasilitas tempat rekreasi c) Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut : 1) Klasifikasi data atau kategori data Cara mengkategori data : Karakteristik demografi Karakteristik geografi Karakteristik social ekonomi Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client) 2) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly 3) Tabulasi data 4) Interpretasi data b. Analisa data Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau

masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisa data adalah : c. Menetapkan kebutuhan komunity Menetapkan kekuatan Mengidentifikasi pola respon komunity Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan Perumusan atau penentuan masalah kesehatan Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu diprioritaskan masalah. d. Prioritas masalah Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah : Perhatian masyarakat Prevalensi kejadian Berat ringannya masalah Kemungkinan masalah untuk diatasi Tersedianya sumber daya masyarakat Aspek politis Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan Keadaan yang mengancam kesehatan Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA). Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu : 1) Problem (Masalah)

2) Etiologi (Penyebab) 3) Sign or Symptom (Tanda atau Gejala) Perumusan daignosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1) Dengan rumus PES DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala) 2) Dengan rumus PE DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1) Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah 2) Sumber daya yang tersedia dari masyarakat 3) Partisipasi dan peran serta masyarakat Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari : 1) Masalah . Sehat . Sakit 2) Karakteristik populasi 3) Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle) Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community : Diagnosa resiko Diantara : (masalah) : .... (komunity) : ( Karakteristik komunity dan lingkungan)

Sehubungan dengan Yang dimanifestasikan/ didemonstrasikan oleh 3. Perencanaan

: ... ( Indikator kesehatan/analisa data)

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan. a. Perumusan tujuan Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Berfokus pada masyarakat 2) Jelas dan singkat

3) Dapat diukur dan diobservasi 4) Realistik 5) Ada target waktu 6) Melibatkan peran serta masyarakat Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2 S: Subjek P: Predikat K.1 : Kondisi K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan : 1) Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan 2) Perilaku yang diharapkan berubah 3) Specific 4) Measurable atau dapat diukur 5) Attainable atau dapat dicapai 6) Relevant/realistic atau sesuai 7) Time-Bound atau waktu tertentu 8) Sustainable atau berkelanjutan b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan : 1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan 2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan 3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini 4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia 5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan masyarakat 6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai 7) Tindakan harus bersifat realistic 8) Disusun secara berurutan c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut 1) Menggunakan kata kerja yang tepat 2) Dapat dimodifikasi

3) Bersifat spesifik : Siapa yang melakukan ? Apa yang dilakukan ? Dimana dilakukan ? Kapan dilakukan ? Bagaimana melakukan ? Frekuensi melakukan ? 4. Pelaksanaan Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah : I2 RMU. 1. Inovatif Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan takwa 2. Integrated Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan 3. Rasional Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun. 4. Mampu dan mandiri Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen. 5. Ugem Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan : Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan kesehatan maupun sector lainnya Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan. Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.

5. Evaluasi a. Fokus evaluasi

1) Relevansi Apakah program yang diperlukan ? Yang ada atau yang terbaru 2) Perkembangan kemajuan Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana ? Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ? 3) Cost efficiency (efisiensi biaya) Bagaimana biaya ? Apa keuntungan program ? 4) Efektifitas Apakah tujuan tercapai ? Apakah klien puas ? Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ? 5) Impact Apakah dampak jangka panjang ? Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ? Apakah status kesehatan meningkat ? b. Kegunaan evaluasi 1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan. 2) Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan. 3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun rencana dalam proses keperawatan. c. Hasil evaluasi Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu : 1) Tujuan tercapai Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan. 2) Tujuan tercapai sebagian Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara memperbaiki atau mengatasinya.

3) Tujuan tidak tercapai Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktorfaktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak tercpainya tujuan. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Data Umum 1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A 2. Umur Kepala Keluarga : 37 tahun 3. Alamat Kepala Keluarga : Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso 4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang 5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP 6. Komposisi Keluarga :
No
Nama Anggota keluarga

JK

Hub.Dg. Kep. Keluarga

Umur (thn)

Pend. terakhir BCG 1 POLIO 2 3

STATUS IMUNISASI DPT 4 1 2 3


HEPATITIS
CAMPAK

1 2 3

Ny.K An.M An.N

P P L

ISTRI Anak 1 Anak 2

35 12 9

SMP SMP SD

Genogram :

Keterangan : = laki-laki = garis hub. keluarga = meninggal

= perempuan

= tinggal satu rumah

= klien

6. Tipe Keluarga : Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 orang anak 7. Suku Bangsa : Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia 8. Agama : Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan menjalankan perintah Allah SWT 9. Status Sosial Ekonomi keluarga : Kepala Keluarga : 500.000,-/bln Istri (ibu K) : 250.000,-/bln Anak ke-1 :Anak ke-2 :Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi Rp.750.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari penghasilan anggota keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi rendah 10. Aktivitas rekreasi keluarga : Setiap hari KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga, untuk anak ke-1 dan ke-2 sering keluar bermain dengan teman-temannya disore hari. B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14 thn, anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah. 12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita gastritis, dan adanya stress/trauma keluarga yang mengganggu anak-anaknya. 13. Riwayat Keluarga Inti Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut : Kepala Keluarga : Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi dan rawat inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh. Istri : Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya kambuh tidak mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup membeli obat diapotek Anak ke-1 : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di RS

Anak ke-2 : klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan tangan dislokasi akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk berobat akan tetapi hanya diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya dan kepala yang cedera hanya diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek. Namun klien masih terkadang mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak digerakkan saat bermain. Biasanya saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok pada daerah yang terasa sakit yang kemudian digunakan untuk istirahat sampai sembuh dengan sendirinya.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD, sedangkan dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit diare. C. Pengkajian Lingkungan 15. karakteristik rumah Luas tanah : 5 x 6 m2 Luas Rumah : 4 x 5 m2 Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC umum. Jumlah jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak ada septic tank, pembuangan langsung ke selokan besar, jarak antara wc dengan sumber air kurang lebih 10 meter, sumber air minum PAM. Denah Rumah :

Keteran gan : 1 1. Rg. Tamu & rg. Keluarga 2 2. Kamar tidur 3. Dapur 3 4. Kamar mandi

5. Wc umum

10m

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare diadakan kerja bakti. 17. Mobilitas Geografis Keluarga Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di Panampu dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi. 18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar. 19. Sistem Pendukung Keluarga Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya : penyuluhan tentang DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik. D. Struktur keluarga 20. Pola Komunikasi Keluarga Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore hari karena hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari. 21. Struktur Kekuatan Keluarga Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik , sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain. Untuk

kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya. 22. Struktur Peran Tn.A : peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah Ny.K : peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibu Anak ke-1 : peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar peran formal : sebagai anak Anak ke-2 :

peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar peran formal : sebagai anak 23. Nilai dan Norma keluarga Keluarga kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak dijaga dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat dari makanan yang sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah (tidak memenuhi 4 sehat 5 sempurna). E. Fungsi Keluarga 24. Fungsi Afektif Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangga etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga. 25. Fungsi Sosial Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku. 26. Fungsi Perawatan Kesehatan a. kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang. Terbukti saat Ny.K kambuh penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek tanpa berobat ke dokter dulu, dan juga ketika anaknya mengalami cedera hanya diberi minyak gosok di area yang sakit, lalu digunakan untuk istirahat sampai terasa baik. b. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat - anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan mengerti tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki

c. -

d. -

a. b. c.

keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari lingkungan sekitar banyak terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga empat sampah. Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka. Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi kesehatan mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur, mengatur waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik, terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan istirahat, pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat antiseptic, generic, dll dari apotek atau warung kepada anggota keluarga yang sakit. Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan. Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat membantu proses penyembuhan. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat : keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, terkadang maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih lanjut. Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu mencari solusi jika keluarga sakit. Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota keluarga yang lain. Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil keputusan. 27. fungsi reproduksi jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak yang satu dengan yang lainnya. Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami 28. fungsi ekonomi

keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga - keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu, puskesmas dll. F. Stress dan Koping Keluarga 29. stressor jangka pendek dan jangka panjang - stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya banjir susulan - stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K 30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat tenang dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah berusaha memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada dengan adanya banjir susulan yang bisa datang lagi. Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama Ny.K) berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya. Namun terkadang Ny.K tetap mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangannya misalnya makanan pedas dan asam. 31. strategi koping yang digunakan Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah. 32. strategi adaptasi disfungsional Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.

G. Pemeriksaan Fisik 1. Tn.A (kepala keluarga) TD : 120/70 mmHg R : 24 x/menit N : 80 x/menit S : 36 0C KEPALA - Rambut dan kulit kepala Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang - Mata Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat - Hidung Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip - Mulut dan faring - Telinga Inspeksi : kedua telinga simetris LEHER

Inspeksi : tidak ada nodul DADA Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). ABDOMEN Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik. EKSTREMITAS Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki. 2. Ny.K (Istri) TD : 120/80 mmHg R : 26 x/menit N : 80 x/menit S : 36 0C KEPALA - Rambut dan kulit kepala Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih - Mata Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat - Hidung Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip - Mulut dan faring - Telinga Inspeksi : kedua telinga simetris LEHER Inspeksi : tidak ada nodul DADA Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-). ABDOMEN Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik. EKSTREMITAS Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki. H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.

I. Pengkajian Fokus - Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan ayah selalu meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah memberi makan dan melihat keadaan anaknya - Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski orang tua pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain) - Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu meluangkan waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya dirumah, tetap memberikan kasih sayang, perhatian kepada seluruh keluarga dan tetap menjaga komunikasi dengan baik. - Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang tua memiliki tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu. J. Analisa Data SIMPTOM DO: bila lelah dan makannya tidak teratur Ny.K nampak menahan nyeri DS: pasien mengatakan bila lelah dan makan tidak teratur perutnya terasa nyeri. Lalu biasanya cukup minum obat magh (antasida), tidak pernah ke dokter periksa Skala nyeri : 4 (1-5) DO: keluarga tampak sering tiduran dan berkumpul diruang tamu. DS: keluarga mengaku masih sedikit cemas dan keluarga tidak dapat berada didalam rumah dengan nyaman dan tenang. Keluarga tetap waspada dengan adanya banjir susulan akibat cuaca yang tidak menentu dan tidak ETIOLOGI PROBLEM Ketidak mampuan keluarga untuk Nyeri Akut mengenal mengenai masalah kesehatan (Ny.K) yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah

Ketidak mampuan keluarga dalam Sindrom mengambil keputusan mengenai pasca tindakan yang tepat atas kecemasan trauma atau trauma yang dirasakan.

disangka-sangka.

K. Skoring 1. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga. No Kriteria 1 Sifat masalah: aktual 2 Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Penghitungan 3/3x1 = 3/3 1/2x2 = 1 Skor 3/3=1 1 Pembenaran Masalah sudah terjadi Kebiasaan klien yang dapat mendorong kekambuhan akan terulang kembali saat klien merasakan dalam keadaan sehat Sumber-sumber dan tindakan yang mencegah kekambuhan dapat dijangkau oleh klien Kebiasaan dalam mengatasi masalah yang sedederhana menyebabkan masalah tidak dianggap serius oleh klien dan keluarga

Potensial masalah untuk dicegah : cukup Menonjolnya masalah: masalah tidak dirasakan

2/3x1 = 2/3

2/3

0/2x1 = 0

:22/3 2. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan. No. Kriteria 1 Sifat masalah: aktual Penghitungan 3/3x1 = 1 Skor 1 Pembenaran Masalah actual karena mekanisme koping keluarga kurang adekuat dan stressor sangat dirasakan keluarga

Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah untuk dicegah: cukup Menonjolnya masalah: masalah berat, perlu penanganan serius

1/2x2 = 1

2/3x1 = 1

2/3

2/2x1 = 1

Semakin lama, stressor makin sedikit sehingga trauma dapat diatasi sebagian. Penerimaan dan keikhlasan terhadap suatu peristiwa dapat mengurangi trauma Trauma merupakan salah satu tanda keadaan psikologis yang terganggu

:32/3 L. Prioritas Masalah 1. Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan 2. Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A N Hari/ Diagnosa Tujuan o Tanggal Umum Khusus

Intervensi

1.

Rabu/ Sindrom pasca 22/12/10 trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan

Setelah 1. dilakukan tindakan selama 2 hari diharapkan 2. keluarga mampu mengatasi sindrom pasca trauma

Keluarga mampu1. mengenal masalah trauma dalam keluarga Keluarga mampu2. memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi kecemasan dan trauma 3. Keluarga mampu melakukan tindakan keperawatan 3. mencegah trauma yang berlebih 4. Keluarga mampu memelihara lingkungan fisik, 4. psikis, dan social untuk mempertahanka n derajat kesehatan 5. Keluarga mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada dimasyarakat seperti 5. puskesma, posyandu untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

Anjurkan keluarga 1. De untuk mengungkapkan ap kecemasannya pe me Anjurkan keluarga dir untuk mengurangi 2. De stressor yang me menyebabkan ma kecemasan seperti me anjurkan keluarga untuk me tidak berfokus terhadap da kejadian banjir yang paling berkesan dan merusak harta benda. Anjurkan keluarga untuk tetap 3. Me mempertahankan kel mekanisme koping da keluarga dalam yan menghadapi masalah Anjurkan keluarga untuk menjaga 4. Ke hubungan social dengan psi tetangga yang memiliki da kesamaan senasib dan de sepenanggungan, kel menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya. Anjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tega kesehatan 5. Pe dalam upaya me mengurangi masalah be kesehatan ad

2.

Rabu/ Nyeri akut pada 22/12/10 Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

Setelah 1. dilakukan tindakan selama 2 hari diharapkan 2. Ny.K mampu mengatasi nyeri

Keluarga mampu1. mengenal penyakit gastritis. Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi kekambuhan Ny.K 3. Keluarga mampu2. melakukan tindakan keperawatan pencegahan penyakit Ny.K 3. 4. Keluarga mampu memelihara lingkungan fisik, psikis, dan social

Jelaskan tentang 1. penyakit gastritis, meliputi: pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah dipahami. Jelaskan kepada keluarga mengenai halhal yang dapat dilakukan saat penyakit 2. Ny.K kambuh Anjurkan kepada keluarga untuk membantu klien dalam menghindari dan 3. meminimalisasikan

Kli pe gas pe gej pe pe aki tid dit

Ke me yan

Ke sec

sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan Ny.K 5. Keluarga mampu4. memanfaatkan sumberdaya yang ada dimasyarakat seperti 5. puskesmas, psyandu, kartu sehat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi Ny.K

segala bentuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan penyakit Ny.K kambuh Anjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan Ny.K kecapean dan banyak pikiran. Anjurkan kepada 4. keluarga untuk memeriksakan Ny.K kepelayanan kesehatan terdekat baik saat 5. kambuh maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit Ny.K

me me kes

Do da me de Pe da pe da kes

N. IMPLEMENTASI Hari/tgl No. IMPELEMENTASI Dx Kamis/ 1 1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan 23/12/2010 kecemasannya Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya 2. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor yang menyebabkan kecemasan seperti anjurkan keluarga untuk tidak berfokus terhadap kejadian banjir yang paling berkesan dan merusak harta benda. Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang disrankan, dan ingin mencoba melaksanakan apa yang telah dingajurkan perawat 3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran yang diberikan perawat dan ingin memperbaiki koping keluarganya. 4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya.

Ket

5.

Kamis/ 23/12/2010

2 1.

2.

3.

4.

5.

Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang menimpanya, meskipun jarang berkumpul dan berkomunikasi dengan mereka. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah kesehatan. Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan kepada tenaga kesehatan dan keluarga mengatakan akan melaksanakannya. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi: pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah dipahami. Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama dan klien mengatakan agak mengerti dengan penjelasan yang diberikan. Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang dapat dilakukan saat penyakit ny.x kambuh. Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan perawat, dan klien mengatakan akan melaksanakan apa yang disarankan. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien dalam menghindari dan meminimalisasikan segala bentuk makanan dan minuman yang dapat menyebabkan penyakit Ny.K kambuh Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia membantu klien Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak membiarkan ny.x kecapean dan banyak pikiran. Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan klien untuk menjaga kebiasaan dan aktivitas yang menyebabkan kekambuhan penyakit klien. Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan Ny.K kepelayanan kesehatan terdekat baik saat kambuh maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit Ny.K Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan menerima saran yang diberikan dan akan mengaplikasikannya.

O. EVALUASI No. Hari/tgl 1

DIAGNOSA

EVALUASI S : keluarga mengatakan kini sudah tidak secemas hari-hari kemarin karena rumah yang rusak sudah diperbaiki, danada info bahwa akan ada perbaikan selokan dan pembuangan air bah oleh pemerintah setempat secepatnya. O : keluarga tampak lebih tenang A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1 dan 5 = berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = belum berhasil) P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4 S : Ny.x mengatakan kini telah memahami penyakitnya dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu dilakukan saat kambuh O : - klien tampak mengangguk saat diberi penjelasan klien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat A : masalah teratasi P : pertahankan intervensi

sabtu / Sindrom pasca 25/12/2010 trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan sabtu / Nyeri akut pada Ny.K 25/12/2010 pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai