12 Agustus 2009
sumber : globalfmlombok.com
Mataram (Global FM Lombok) –
“Dalam hal ini, diperlukan pengembangan produk wisata, pemasaran dan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam mengelola industry
pariwisata nasional serta memiliki kompetisi dengan pesaingnya di tingkat
regional.“ kata Ditjen Pengembangan Destinasi Usaha Depertemen
Kebudayaan dan Pariwisata, Henky Manurung, didampingi Ketua DPP
ASITA, Edy Sanyoto, DPD Asita NTB, Raden Supardi dan Kabid
Pemasaran Disbudpar NTB, Mahdi Muhammad dan HPI NTB, Fatwir Uzali,
saat menggelar jumpa pers di The Sheraton Hotel, Rabu (12/8).
Henky mengungkapkan, terdapat kelemahan dari paket wisata Indonesia,
seperti terkesan monoton, kurang menarik dan disusun tanpa melalui
penelitian mendalam serta pemetaan potensi secara sistematis dan
struktur. Dalam membuat paket wisata yang menarik dan layak jual lanjut
Henky, perlu dilakukan program pembuatan pola perjalanan (Travel
Pattern).
Artinya, pariwisata daerah di seluruh Indonesia, termasuk NTB mau tidak
mau harus mengangkat citra pariwisatanya dengan bekerjasama dengan
Bali. Hal ini dilakukan agar kepariwisataan NTB cepat dikenal masyarakat
nasional hingga dunia. Satu hal yang pasti bahwa kepariwisataan NTB
tidak harus tergatung dari Bali. Pun, tidak ada kata persaingan pariwisata
antara Bali dan NTB serta daerah lainnya.