Anda di halaman 1dari 8

aspek hukum dalam konstruksi

1.

Latar Belakang

Proses Kegiatan yang dilakukan oleh manusia bertolak pada salah satu prasarana penunjang dalam hal komponen fisik bangunan untuk dapat mengerjakan serta mengembangkan berbagai usahanya. Hingga saat ini kita dapat melihat bahwa pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan baik proyek fisik berupa gedung, rumah, dsb maupun berupa nonfisik berupa fasilitas-fasilitas umum. ari pelaksanaan proyek tersebut banyak tujuan !"oal #etting$ yang dapat di%apai, namun harus kita akui juga, bahwa ada banyak proyek-proyek yang tidak berhasil bahkan gagal sama sekali. Kegagalan suatu proyek dapat dilihat dengan adanya proyek-proyek yang terlambat penyelesaiannya baik ditinjau dari segi waktu !time$, biaya !&ost$, dan mutu hasil pengerjaan !'uality Proje%t$, atau dalam hal lain dikarenakan tidak berfungsinya suatu bangunan sebagaimana awalnya peren%anaannya !baik karena perubahan lingkungan, orang-orang yang terlibat, dsb$, dan juga buruknya bangunan yang rusak dalam waktu yang relatif singkat !tidak men%apai umur ren%ana$ setelah proyek selesai dikerjakan, hal ini tentunya memberi dampak pada pemborosan dana pembangunan. (ingkat keberhasilan ataupun kegagalan suatu proyek akan banyak ditentukan oleh pihakpihak yang terkait se%ara tidak langsung ! alam hal ini bisa pemilik proyek, badan swasta, dan pemerintah$ maupun se%ara langsung yang dalam hal ini, yaitu Penyedia barang dan jasa !Kontraktor Pelaksana, Konsultan peren%ana, Konsultan pengawas$ dalam suatu siklus) tahapan manajemen meliputi Peren%anaan !Planning$, Pengorganisasian !*rgani+ing$, Pengisian staff !#taffing$, pengarahan ! ire%ting$, pelaksanaan, pengendalian !%ontroling$, dan pengawasan !super,ising$. Proses pelaksanaan suatu proyek perlu melihat pada bagaimana suatu proyek pembangunan tersebut dapat dikerjakan se%ara efektif dan efisien dalam pen%apaian suatu kebutuhan. Pengerjaan se%ara efektif dimaksudkan bahwa perlu adanya pengaktifan semaksimal mungkin sumber daya yang ada !bahan, peralatan, material, dan pekerja$, dan efisien dimaksudkan untuk meminimalkan segala biaya yang diperlukan untuk suatu proyek. #e%ara garis besar proses ini dapat berjalan dengan baik, jika pihak pelaksana proyek dapat memaksimalkan segala perihal yang mendukung pengerjaan tersebut, serta adanya hubungan kerja yang baik dengan fungsi-fungsi kerja yang lain. Pelaksanaan suatu proyek selalu didasari pada suatu kontrak kerja. dimana sebelumnya suatu suatu proses Pra kontrak. Kegiatan pra kontrak meliputi segala proses persiapan dan pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi !(ender$ baik melalui Pelelangan umum dan pelelangan terbatas. "lobalisasi perdagangan bebas telah mengkaitkan, bahwa setiap kegiatan yang menjadi komoditi transaksi dalam perdagangan antar indi,idu, antar regional dan antar negara harus menggunakan standar mutu, baik standar mutu produk, standar sistem, standar proses maupun standar keselamatan, standar kesehatan, standar keamanan, standar lingkungan dan lain-lainnya. -ang harus diatur dan ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan nasional yang menga%u pada standar internasional yang ada. Komoditi produk yang diperdagangkan harus men%apai standar mutu yang telah disepakati bersama oleh semua pihak dan masyarakat dunia. Barang siapa yang tidak mampu memenuhi standar mutu tersebut tidak akan mampu bersaing, bahkan tidak akan dibeli orang. "lobalisasi perdagangan ini telah melanda semua sektor, baik sektor produk barang maupun produk jasa. (ak ketinggalan produk jasa pelayanan konsultan yang dihasilkan atas

dasar interaksi penggunaan pikiran manusia !man braind$ sebagai output yang dihasilkan dari sekelompok orang yang menghasilkan produk jasa konsultan tersebut. .ntuk men%apai mutu produk jasa konsultan yang mampu memuaskan pelanggan, maka setiap badan usaha konsultan dituntut untuk memiliki kemampuan kompetitif yang berdasarkan pada paradigma sebagai berikut 1. Pen%apaian tingkat harapan pelanggan yang menyangkut kinerja !performan%e$ konsultan, /. Peningkatan efisiensi dalam pesaingan !%ompetitifness$ diantara para konsultan, 0. 1anajemen badan usaha konsultan yang harus bersifat progresif fleksibel, 2. Berorientasi pada kemampuan kompetisi !%ompetitifness oriented$, bukan profit oriented. Peningkatan kinerja konsultan yang se%ara terus menerus pada +aman kini merupakan tantangan, mengingat jumlah badan usaha konsultan yang mengikuti persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin banyak pula. ituntut setiap konsultan harus mampu menekan biaya seefeisien mungkin, sehingga mampu memberikan penawaran harga yang bersaing, tetapi tetap memberikan jasa sesuai standar, spesifikasi teknis dan harapan pelanggan yang telah ditetapkan. 1emperhatikan kondisi yang menuju efisiensi tersebut, maka setiap badan usaha harus mengubah orientasinya dalam kemampuan bersaing !%ompetitifness oriented$ dengan pandai-pandai memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin. (idak lagi berorientasi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya !profit oeriented$ yang bakal menjadikan kalah bersaing, sehingga selalu menemui kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. #etiap pelaku usaha jasa konsultan harus men%ermati kondisi akibat globalisasi ini.

Pada proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi, sangat diperlukan adanya ketertiban antara pengguna dan penyedia Barang dan jasa dalam mengikuti dan menaati prosedur pelaksanaan suatu pelelangan. Kejadian-kejadian dalam bidang jasa konstruksi yang terjadi dimasa sekarang memperlihatkan adanya kelemahan dan permasalahan sebelum pelaksanaan konstruksi . &ontoh kasus pada bagaimana proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi khusus pada pelelangan terbatas yang kerap kali telah menyimpang dari prosedur, dimana terlihat adanya ke%erendungan untuk melakukan praktek ke%urangan, Korupsi, Kolusi , dan 3epotisme !KK3$ dalam suatu proses pelelangan,diantaranya 4 5. B. &. Langganan pemenang dari waktu- kewaktu. (ender arisan diantara peserta lelang. Pelaksanaan tender dengan tekanan.

Bertolak dari permasalahan yang terjadi diatas, maka kami menyadari perlu untuk mengindentifikasi masalah yang ada. #e%ara garis besar pokok pembahasan yang dimasukkan dalam rumusan masalah yaitu sebagai berikut 4 5pa penyebab terjadinya langganan pemenang, tender arisan, tender dengan tekanan serta kelemahan dan kebaikannya.

Bagaimana %ara menghilangkan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme !KK3$ pada suatu proses pelelangan.

Beberapa Pengertian 5wal Pemilik Proyek 5dalah Pemerintah 6epublik 7ndonesia yang diwakili Pemerintah daerah propinsi ati 7 #ulawesi (engah. Pemimpin Proyek 5dalah pejabat yang ditunjuk dengan surat keputusan "ubernur Kepala aerah (ingkat 7 #ulawesi (engah, yang mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Pemerintah daerah tingkat 7, untuk mengendalikan pekerjaan yang ter%antum dalam dokumen kontrak. Proyek 5dalah suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan berbagai sumber daya yang dibatasi dimensi waktu dan biaya untuk mewujudkan gagasan serta tujuan yang telah ditetapkan. Peserta lelang 5dalah rekanan yang bergerak dalam bidang jasa pemborongan, yang berhak mengikuti dan hadir pada saat pelelangan. 6ekanan 5dalah badan hukum yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang berhak mengikuti prakualifikasi dan pelelangan. Kontraktor 5dalah badan hukum yang mengajukan penawaran harga pekerjaan yang telah ditunjuk oleh pemilik atau pemimpin proyek dan telah menandatangani kontrak untuk melaksanakan pekerjaan. Kontrak 5dalah suatu perikatan yang dituangkan dalam perjanjian tertulis dan isi kontrak telah disepakati oleh pemberi kerja dan mitra kerja, setelah ditanda tangani merupakan hukum bagi kedua belah pihak yang menandatangani. okumen kontrak 5dalah suatu dokumen yang memuat persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan, sesuai dengan dokumen pengadaannya. okumen Pengadaan 5dalah suatu dokumen yang memuat persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pekerjaan yang terdiri dari 4 a. b. %. 6en%ana kerja dan syarat-syarat !6K#$ "ambar-gambar pekerjaan Perubahan-perubahan 6K# dan gambar-gambar pekerjaan

d. Berita a%ara penjelasan pekerjaan dan peninjauan lapangan berupa perubahanperubahannya. okumen Pelelangan 5dalah dokumen pengadaan yang digunakan dalam suatu pelelangan pekerjaan yang diterbitkan oleh pemilik Penawar 5dalah peserta lelang yang telah diundang oleh pemilik untuk mengajukan penawaran berdasarkan ketentuan pelelangan yang berlaku. 8ngginer9s 8stimate !88$ atau 8stimasi Peren%anaan 5dalah perkiraan biaya pekerjaan proyek ) bagian proyek yang dibuat oleh peren%ana dan atau konsultan. *wner9s 8stimate !*8$ atau estimasi pemilik 5dalah perkiraan biaya pekerjaan proyek ) bagian proyek yang dibuat oleh panitia yang merupakan peninjauan kembali 8ngineer9s 8stimate !88$ disahkan oleh pemimpin proyek.

Kolusi 5dalah persengkongkolan antara pihak yang kuasa dengan pihak yang berkepentingan, atau sejenis dengan maksud saling menguntungkan, yang berakibat merugikan negara dan ) atau masyarakat. Korupsi 5dalah tindak pidana menurut undang-undang nomor 0 tahun 1::1 melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan dengan menyalahgunakan wewenang, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang se%ara langsung atau tidak langsung dapat merugikan keuangan negara dan atau perekonomian negara

3epotisme 5dalah Ke%enderungan untuk mengutamakan serta menguntungkan sanak saudara sendiri.

Pelelangan umum 5dalah pelelangan yang dilakukan se%ara terbuka dengan pengumuman se%ara luas melalui media massa, media %etak, dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luar dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Pelelangan terbatas 5dalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang-kurangnya lima rekanan yang ter%antum dalam daftar rekanan terseleksi ! 6($ yang dipilih diantara rekanan yang ter%atat dalam daftar rekanan mampu ! 61$ sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya dengan pengumuman se%ara luas,

melalui media massa, media %etak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat mengetahuinya. Pemilihan langsung 5dalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 0 penawar dan melakukan negoisasi, baik treknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan yang ter%atat dalam daftar rekanan mampu ! 61$, sesuai bidang usaha, ruang lingkupnya, atau kualifikasi kemampuannya. Pengadaan langsung 5dalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan diantara rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas atau langsung.

7ndikator kelemahan atau permasalahan dalam proses pelelangan Proses pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapatlah berjalan dengan efektif bila didukung dengan adanya suatu hubungan kerja sama !&oordinating$ yang terkontrol diantara pihakpihak yang terlibat didalam suatu proyek. *leh sebab itu,sebelum dilaksanakannya suatu proyek konstruksi perlu dilakukannya proses pengadaan barang dan jasa konstruksi yang nantinya akan bertugas didalam melaksanakan dan menyelesaikan konstruksi bangunan dilapangan. .ntuk menunjang ketepatan didalam mengambil keputusan pemenang dalam suatu pelelangan, diperlukan peninjauan se%ara objektif dan transparan baik dari segi kelengkapan surat-surat maupun penawaran yang dilakukan oleh pihak penyedia barang dan jasa konstruksi. Pada masa yang terjadi sekarang ini, kita dapat melihat bagaimana proses pelaksanaan konstruksi yang dijalankan oleh pihak-pihak terkait. Khusus pada batasan ini kita melihat perihal proses pelelangan yang kerap kali menjadi masalah, akibat adanya kelemahan dalam prosedur pelaksanaan pengaadaanbarang dan jasa konstruksi. 0. 6en%ana 1utu Proyek !61P$

6en%ana 1utu Proyek !61P$ menjadikan bagian yang amat penting dalam kegiatan #atuan Kerja di lingkungan epartemen P., sebagai amanat Kepmen P. 3o. 0;/)KP(#)1/<<2 tentang Penerapan #istem 1anajemen 1utu di Lingkungan epartemen P. #ebagaimana yang didefinisikan dalam standar #37 1:-:<<<4/<<1, bahwa proyek adalah suatu proses yang unik terdiri dari suatu set kegiatan yang terkoordinasi dan terkendali, mempunyai batasan oleh waktu !dari saat awal hingga akhir$ untuk men%apai suatu tujuan sesuai persyaratan tertentu dengan pengelolaan yang sangat dipengaruhi oleh adanya kendala waktu, biaya dan sumber daya. engan demikian proses penyelenggaraan proyek harus dilaksanakan se%ara efektif, maka diperlukan adanya 6en%ana 1utu Proyek atau 61P. okumentasi 61P merupakan salah satu bukti otentik yang sangat penting dalam sistem manajemen mutu penyelenggaraan proyek.

61P merupakan bagian yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen mutu, dimana 61P dokumen peren%anaan yang harus dibuat sebelum proses realisasi penyelenggaraan proyek dengan tujuan memberikan kepastian jaminan mutu !=uality assuran%e$ atas konsistensi proses dan produk yang akan dihasilkan. 61P tidak terlepas

dari tahapan proses pengadaan oleh #atuan Kerja pada 7nstansi Pengguna >asa, yang meliputi proses sejak dari tahap prakualifikasi, tender, penunjukkan pemenang, penandatanganan kontrak hingga perintah mulai kerja.

i dalam persyaratan standar, 61P merupakan dokumentasi peren%anaan realisasi produk untuk meren%anakan dan mengembangkan proses realisasi produk se%ara konsisten dengan persyaratan sistem manajemen mutu. 61P harus mengatur dan memuat ketentuan mengenai 4

a$

sasaran mutu dan persyaratan produk,

b$ penetapan proses, dokumen dan penyediaan sumber daya spesifik yang diperlukan bagi produk, %$ persyaratan ,erifikasi, ,alidasi, pemantauan, inspeksi, dan uji yang spesifik bagi produk dan kriteria keberterimaan produk !%riteria for produ%t a%%eptan%e$, d rekaman-rekaman yang diperlukan untuk membuktikan bahwa proses realisasi dan hasil produk memenuhi persyaratan

apat dikatakan bahwa, 61P adalah dokumen yang menetapkan proses-proses sistem manajemen mutu, termasuk proses realisasi produk dan sumber daya yang digunakan untuk produk, proyek atau kontrak yang spesifik.

1anfaat 61P bagi Pimpinan #atuan Kerja adalah sebagai panduan untuk memantau, mengukur dan mengendalikan kinerja penyelenggaraan proyek, disamping menjadi kerangka bagi pengendalian penyediaan sumber daya, pen%apaian mutu produk sesuai spesifikasi dan peningkatan kepuasan pelanggan dan masyarakat pengguna. 61P merupakan tolak ukur bagi pelaksanaan proyek dalam rangka men%apai kinerja proyek setiap waktu, dan apabila selama penyelenggaraan proyek terjadi penyimpangan akan segera diketahui se%ara dini, tanpa harus menderita ke%a%atan produk yang baru diketahui pada saat akhir proyek yang menjadikan pemborosan atau kerugian yang besar.

#edangkan bagi para pelaksana di lapangan, 61P merupakan panduan selama kegiatan proyek di lapangan agar proses tetap konsisten dalam upaya pen%apaian mutu produk sesuai kriteria keberterimaannya dan harus selalu dalam kondisi terkendali terhadap kendala waktu, biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk men%apai mutu sesuai spesifikasi dan persyaratan yang ditetapkan. Pemeriksaan keberterimaan setiap tahapan proses harus sudah diren%anakan dalam 61P dengan maksud untuk menjamin bahwa efektifitas pen%apaian keberterimaan setiap tahapan telah sesuai sehingga menghasilkan produk bermutu tanpa %a%at.

61P harus selalu dikomunikasikan kepada semua personil yang terlibat dalam penyelenggaraan proyek, terutama yang bertanggung jawab dalam pen%apaian mutu produk di proyek

alam suatu penyelenggaraan proyek dapat terjadi keterlibatan beberapa pihak yang berinteraksi satu sama lain bergantung pada peran penugasan masing-masing dan mereka harus bekerja sama dengan baik dan berkesinambungan dengan kemampuan dan kompetensi masing-masing pihak yang saling mendukung untuk menjajikan produk yang memenuhi spesifikasi. Pengguna >asa harus tetap mendapatkan jaminan mutu !=uality assuran%e$ sebagai pihak yang memesan produk dan jasa dari proyek yang diselenggarakan oleh Penyedia >asa. Penyedia >asa harus mampu meyakinkan Pengguna >asa bahwa produk dan jasa yang akan diserahkan mampu men%apai spesifikasi dan persyaratan lainnya untuk men%apai kepuasan pelanggan atau Pengguna >asa..

1enyusun 61P harus memperhatikan kaidah dan substansi yang dipersyaratkan dalam sistem manajemen mutu, agar 61P tersebut dapat diterapkan sesuai dengan tujuan pen%apaian proses kerja yang konsisten untuk menghasilkan produk yang bermutu. 61P merupakan dokumentasi peren%anaan proyek yang harus menjadi suatu keputusan yang strategis Pimpinan #atuan Kerja pada 7nstansi Pengguna >asa yang menyangkut kebutuhan akan 4

a. 6en%ana pengendalian mutu setiap tahapan proses untuk mendapatkan mutu produk yang memenuhi kepuasan pelanggan. b. (untutan pengguna jasa !atasan$ terhadap penyajian mutu produk melalui proses yang teren%ana dan terkendali selama penyelenggaraan proyek. %. Harapan masyarakat yang memanfaatkan hasil proyek terhadap konsistensi fungsi dan manfaat yang sesuai keperluannya. d. Kompetisi persaingan usaha semakin ketat, menjadikan sistem manajemen mutu merupakan kebutuhan dalam setiap proyek jasa konstruksi.

1.

K8#71P.L53

Proses pelaksanaan pengadaan barang jasa konstruksi dapatlah berjalan dengan efektif bila didukung dengan adanya suatu hubungan kerja sama !&oordinating$ yang terkontrol diantara pihak-pihak yang terlibat didalam suatu proyek.

Proses Kegiatan yang dilakukan oleh manusia bertolak pada salah satu prasarana penunjang dalam hal komponen fisik bangunan untuk dapat mengerjakan serta mengembangkan berbagai usahanya.

61P merupakan bagian yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen mutu, dimana 61P dokumen peren%anaan yang harus dibuat sebelum proses realisasi penyelenggaraan proyek dengan tujuan memberikan kepastian jaminan mutu !=uality assuran%e$ atas konsistensi proses dan produk yang akan dihasilkan.

/.

#5653

1ata kuliah aspek hukum dalam pembangunan sangat membantu mahasiswa dalam mengenal dunia jasa konstuksi terutama dalam bidang pengadaan barang dan jasa sebagai mahasiswa tentunya penulis sangat mengharapkan adanya studi lapangan baik pada suatu institusi, lembaga maupun proyek guna memperdalam pengetahuan dan siap bila nantinya terjun dalam dunia jasa konstruksi

Anda mungkin juga menyukai