Anda di halaman 1dari 16

PROSES PEMBUATAN LAPORAN

KODE PERKIRAAN
Berfungsi untuk memudahkan dalam menggolongkan sebuah perkiraan. Memudahkan untuk mencari kembali bila sudah digolongkan ke kode masing-masing Memudahkan untuk menentukan transaksi masuk debet, kredit atau masuk pasiva atau aktiva, perkiraan modal, pendapatan ataupun beban. Kode perkiraan ini pada umumnya mengunakan sistem tiga angka dalam 1 nomor (3 digit) mis 101:
Angka pertama (1 ): golongan, misal aktiva Angka kedua (0) : sub golongan ( misal aktiva lancar) Angka ketiga (1) : nama perkiraan( kas/ yang lain)

Untuk angka 201-219 misal untuk beban Untuk 601 s/d 699 misal untuk beban usaha. Jelasnya adalah sebagai berikut:
Nomor
101s/d199

Kelompok perkiraan
Aktiva

Nomor
101-119

Sub kelompok perkiraan


Aktiva lancar

No
101 102 103 104 105 Kas Bank

Perkiraan

Piutang/Debitur Persediaan Barang Suplai Kantor Akumulasi penyusutan kantor

121s/d129

Investasi jangka panjang

121-129

Aktiva tetap

122

201s/d299
301s/d399 401s/d499 501s/d599

Kewajiban
Modal pemilik Penjualan Pembelian

201-219 Utang lancar

201
401 501

Utang /kreditur
Penjualan Resep Harga pokok penjualan

Jurnal
Pembukuan yang menghubungkan antara transaksi keuangan dengan bku besar Tiap transaksi mempunyai ayat jurnal tersendiri Sebagai buku pencatatan yang pertama Proses pemindahan tiap pos jurnal pada perkiraan perkiraan ke buku besar disebut sebagai pembukuan atau pemasukan atau pemindahan Jurnal dengan dua lajur uang disebut sebagai jurnal umum(jurnal yang paling sederhana.
Tanggal Nama perkiraan dan keterangan Reff Debet Kredit

Proses mengerjakan jurnal


Dokumen transaksi Analisa

Debet

Kredit

ayat jurnal

Jurnal Lajur debet/kredit

perkiraan buku besar

Dokumen transaksi

Contoh: Pada tanggal 3 Februari 1998 Bu Indah mendirikan sebuah Apotek dengan investasi sebesar Rp 150.000.000,-.Pada tanggal 7 Februari ia membeli dengan kredit obat obat dengan harga Rp 15.000.000,- dari PBF MAJU MAKMUR dengan bunga sebesar 10%per tahun . Pada tanggal 10 Februari itu membeli perlengkapan apotek sebesar Rp 250.000,- secara tunai. Pembuatan jurnal sebagai berikut;

Tanggal

Nama perkiraan dan keterangan

Reff

Debet

Kredit 150.000.000

Feb 1998

Kas Modal Indah. Investasi pemilik secara tunai


Pembelian obat obat Hutang usaha. Dibeli secara kredit pada PBF Maju Jaya dengan bunga sebesar 10% per tahun Perlengkapan kantor Kas Dengan cara tunai

101

150.000.000

104

15.000.000 15.000.000

10

121 101

250.000 250.000

Catatan : 1. Menuliskan keterangan transaksi transaksi biasanya dimulai diatas baris langsung dibawah nama perkiraan yang dilakukan pencatatan 2. Jarak ayat jurnal dengan ayat jurnal yang lain diberi jarak.

Cara menemukan kesalahan:


Neraca tidak balance Jumlahkan kembali lajur lajur yang ada untuk mengetahui penjumlahan yang sudah ada benar atau tidak Cocokan semua transaksi dengan dokumen yang ada beri tanda bila sudah dilakukan pencocokan( misal tanda ) Teliti satu persatu nominal setiap ayat jurnal dan letak debet kredit sudah benar atau tidak serta jangan lupa selalu memberi tanda agar tidak ada yang terlewatkan

Cara membetulkan kesalahan:


Bila kesalahan ditemukan mtentang jumlah maka sebelum dilakukan pemindahan ke buku besar maka dilakukan pencoretan pada nominal yang salah dan diberikan paraf serta diberikan nominal yang benar (jangan sekali sekali dihapus pakai karet penghapus atau dengan tinta penghapus). Bila kesalahan karena salah masuk maka dilakukan pembetulan dengan memberikan keterangan pada tempat yang dilakukan pembetulan Bila kesalahan karena alpa terdebet /terkredit dan sudah terlanjur dilakukan pembukuan pada buku besar maka dilakukan dengan membuat ayat pembetulan atas transaksi yang salah tersebut( ayat pembetulan) SETIAP KALI MELAKUKAN PEMBETULAN HENDAKNYA DIBERI TANDA DAN PARAF

CONTOH SOAL:
Pada tanggal 1 Januari 2010 Sdr. Dian Purwito menyetor uangnya guna investasi apotek Jaya Sentosa sebesar Rp 100.000.000,-. Pada tanggal 10 januari membeli persediaan obat secara tunai sebesar Rp 4.500.000,- pada PBF Setia. Pada tanggal 12 Januari membeli persediaan obat pada PBF Mantap sebesar Rp 10.000.000,- secara kredit.pada tanggal 15 Januari membeli perlengakapan apotek sebesar Rp 7.500.000,secara tunai pada PT. Mandiri. Pada tanggal 16 Januari membeli inventaris kantor sebesar Rp 16.000.000, Buatlah jurnal pembukuannya

Soal 2.
Buatlah jurnal pada transaksi dibawah ini: Pada tanggal 1 Februari 2010 sdr. Indah mendirikan Apotek dengan modal sebesar 75.000.000,-. Pada tanggal 5 Februari 2010 membeli persediaan obat- obat sebesar 25.000.000,- secara tunai pada PBF Mitra.Pada tanggal 15 Februari mendapat tambahan modal sebesar 25.000.000,- dari Bank Bukopin dengan perhitungan bunga 1,6% perbulan. Membeli etalase dan almari obat sebesar 10.000.000,- pada toko meubel Awet yang secara tunai 5.000.000,- sedang sisanya dibayar bulan depan. Pada tanggal 17 Februari membeli peralatan kantor(ATK) sebesar Rp. 150.000,- pada toko Restu Ibu secara tunai. Pada tanggal 20 Februari mendapat penjualan atas obat obat sebesar 1.000.000,-

PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN


LAPORAN RUGI LABA
Perhitungan rugi laba Apotek terdiri dari 3 bagian yaitu: Bagian pendapatan Bagian harga pokok penjualan Bagian beban usaha

PEMBUATAN NERACA SALDO

Pendapatan dan pembelian


Penjualan tunai dan kredit
Penjualan itu sendiri Ongkos pengiriman

Pembelian tunai dan kredit


Pembelian itu sendiri Ongkos kirim

Pendapatan Apotek
Pendapatan didapat dari penjualan dari barang persediaan yang dijual Laba kotor didapat dari selisih antara harga penjualan dikurangi harga pokok penjualan Laba bersih didapat dari laba kotor yang dikurangi oleh beban usaha.
Penjualan obat .Rp 500.000,Harga pokok penjualanRp. 350.000,Laba kotor Rp. 200.000,Jumlah beban usahaRp. 50.000,Laba bersih Rp. 100.000,-

Yang bisa dianggap sebagai kas:


Wesel pos Cek BG baik yang tanggal mundur atau tidak Nota pemberitahuan ada kiriman/setoran dari Bank Yang tidak bisa dipandang sebagai kas Setifikat Deposito Gaji dibayar dimuka sebagai piutang Cek mundur

Diinvestasikan diluar perusahaan, dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.Dapat berupa: Deposito berjangka Saham (surat bukti ikut memodali sebuah perusahaan yang berbentuk PT) Obligasi (surat bukti ikut serta memberi pinjaman jangka panjang kepada badan yang mengeluarkan surat itu) Saham, obligasi disebut sebagai surat berharga.

Investasi sementara

Untuk perhitungan rugi laba bila diketahui harga pokok penjualan dan harga pokok pembelian maka stock persediaan akhir bulan yang bersangkutan masuk dalam perhitungan Rugi Laba.

Anda mungkin juga menyukai